Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL BERBASIS MULTIMEDIA

INTERAKTIF PADA PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA

Reny, Sugiarti1, Pince Salempa2


1,2
Dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
Email: rhenydefrely@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan laboratorium virtual dan untuk mengetahui
kevalidan, kepraktisan dan keefektifan laboratorium virtual berbasis multimedia interaktif
sebagai media pembelajaran pada praktikum titrasi asam basa. Diharapkan produk yang
dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan berbasis produk
Hannafin dan Peck yang terdiri dari tiga fase yaitu fase analisis kebutuhan, fase desain, dan
fase pengembangan/implementasi. Subjek uji coba produk pengembangan ini adalah siswa
kelas XI MIA3 SMA Negeri 6 Takalar dengan jumlah siswa 28 orang. Dalam penelitian ini,
teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk
semua item dan aspek yang diukur, penilaian kevalidan media memperoleh kriteria valid,
penilaian kepraktisan media berada pada kategori praktis dan keefektifan dengan N-gain =
0.785 dengan kategori tinggi. Dari hasil tersebut menujukkan media laboratorium virtual
berbasis multimedia interaktif yang dikembangkan memiliki kategori valid, praktis dan
efektif, sehingga dapat disimpulkan media laboratorium virtual berbasis multimedia interaktif
yang dikembangkan layak dijadikan sebagai media pembelajaran.

Kata kunci : Laboratorium Virtual, Multimedia Interaktif, Titrasi Asam-basa.

ABSTRACT
This research aims to develop virtual laboratory in order to find its validity, practicality, and
effectiveness of virtual laboratory interactive multimedia basedas learning media in acids
bases titration experiment. It is expected that the product developed can improve learning
outcomes. This developing research uses a developing model based on Hannafin and Peck
product. It contains three phases which are need analysis phase, design phase, and developing
or implementing phase. The subjects of this developing product are 28 students of SMA
Negeri 6 Takalar class XI MIA3. In collecting the data, the researcher applies questionnaire
using Likert Scale. Data were analyzed by using descriptive statistics analysis. The findings
of this research show valid of all aspects and items that have been measured for its validity
and pratical for its media practicality and effective with the pretest-posttest show gain = 0.785
high category. It is concluded that the developing of virtual laboratory interactive multimedia
based in acids bases titration experiment proves as valid, practical, and effective which can be
properly applied as the learning media.

Keywords: Virtual Laboratory, Interactive Multimedia, Acids Bases Tiration

PENDAHULUAN berarti pengetahuan. Kimia sebagai salah


Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau satu rumpun ilmu sains merupakan mata
yang dikenal juga dengan sains, yang pelajaran yang memiliki kontribusi besar
berasal dari kata latin scientia secara harfiah terhadap perkembangan ilmu pengetahuan

1
dan teknologi saat ini. Oleh sebab itu, kimia kegiatan laboratorium (praktikum) secara
seharusnya dapat diperkenalkan kepada virtual, yaitu pemanfaatan suatu
masyarakat baik melalui pendidikan formal laboratorium untuk mewujudkan konsep
maupun non formal. Pada pendidikan yang abstrak ke dalam visualisasi dengan
formal, pembelajaran kimia seharusnya bantuan teknologi komputer.
menarik agar diminati oleh seluruh peserta Penelitian yang dilakukan oleh
didik. Kimia merupakan salah satu pelajaran (Tüysüz, 2010) pada Pengaruh
yang kebanyakan peserta didik menengah Laboratorium Virtual Terhadap Prestasi
dan mahasiswa masih kurang paham. Peserta didik dan Sikap dalam Kimia
Mempelajari ilmu kimia memiliki berberapa menunjukkan bahwa laboratorium virtual
kesulitan terkait dengan ciri-ciri ilmu kimia memberikan pengaruh positif terhadap sikap
itu sendiri yang disebutkan oleh (Kean & dan hasil belajar peserta didik. Penelitian
Middlecamp, 1985) sebagai berikut: a) yang diakukan (Dianty. 2014) pada
sebagian besar ilmu kimia bersifat abstrak; perbandingan pengaruh antara pembelajaran
b) ilmu kimia merupakan penyederhanaan menggunakan laboratorium konvensional
dari yang sebenarnya; c) sifat ilmu kimia dan virtual terhadap hasil belajar
yang berurutan dan berkembang dengan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
cepat; d) ilmu kimia tidak hanya sekedar pengaruh antara pembelajaran menggunakan
memecahkan soal-soal; serta e) bahan/materi laboratorium virtual dan laboratorium
yang dipelajari dalam ilmu kimia sangat konvensional dalam pembelajaran kimia
banyak. terhadap hasil belajar peserta didik kelas XII
Ilmu kimia dalam bahasa Inggris IPA SMA Negeri 3 Makale pada materi
diterjemahkan sebagai chemistry, dan jika pokok sel elektrokimia. Adapun saran dari
dipenggal menjadi Chem-is-Try, yang dapat salah satu penelitian tersebut yaitu perlu
diartikan kimia tidak bisa dikatakan kimia dilakukan peneltian lebih lanjut mengenai
jika tanpa eksperimen (try). Ilmu kimia penggunaan laboratorium virtual sebagai
diperoleh dan dikembangkan melalui media belajar mandiri peserta didik.
eksperimen untuk mencari jawaban atas Berawal dari saran salah satu
berbagai peristiwa yang terjadi di alam, penelitian diatas, maka peneliti akan
khususnya yang berkaitan dengan mengembangkan media laboratorium virtual
komposisi, struktur, sifat, energetika, serta berbasis multimedia interaktif pada
reaksi-reaksi yang terjadi. Telah disinggung praktikum titrasi asam basa. Laboratorium
di atas bahwa ilmu kimia diperoleh dan virtual didefinisikan sebagai lingkungan
dikembangkan melalui eksperimen, yang interaktif untuk menciptakan dan
sehingga akan lebih efektif jika dalam melakukan eksperimen secara simulasi.
pembelajaran kimia juga melibatkan Laboratorium virtual merupakan suatu
eksperimen yang dilakukan oleh peserta media pembelajaran yang menyajikan proses
didik. Peserta didik akan memiliki pelaksanaan praktikum dalam suatu simulasi
pengalaman langsung dan dapat lebih komputer. Multimedia interaktif merupakan
mudah mengerti dan memahami ilmu yang media penyampaian yang memiliki unsur
dipelajarinya. Tetapi, terkadang peserta audiovisual dengan pemanfaatan komputer
didik menghadapi kendala untuk melakukan untuk membuat dan menggabungkan teks,
kegiatan praktikum. Masalah yang terjadi grafik, audio, video dan animasi, dimana
sehingga peserta didik jarang melakukan hasil penggabungan unsur-unsur tersebut
kegiatan praktikum yaitu keterbatasan akan menampilkan informasi yang lebih
sarana dan prasarana praktikum. interaktif.
Suatu kegiatan praktikum bisa Adapun hasil sebaran angket di SMA
dilaksanakan walaupun tanpa adanya alat- Negeri 6 Takalar, ternyata peserta didik
alat praktikum seperti biasanya. Hal ini bisa sangat tertarik untuk melakukan praktikum
dilaksanakan dengan cara melakukan dengan menggunakan laboratorium virtual

2
dengan alasan peserta didik dengan mudah subyek ujicoba penelitian adalah peserta
melakukan praktikum dan peserta didik didik kelas XI MIA 3 dengan jumlah peserta
dapat mengetahui sejauh mana teknologi didik 28 orang.
mendukung proses belajar pembelajaran. Pengembangan media pembelajaran
Sebagian besar peserta didik telah memiliki menggunakan model pengembangan
komputer atau laptop dan sering mengakses berbasis produk Hannafin dan Peck yang
internet untuk memperoleh materi untuk terdiri dari tiga fase yaitu fase analisis
mengerjakan tugas dan sebagai sarana kebutuhan, fase desain, dan fase
interaksi sosial. Oleh karena itu, peneliti pengembangan/implementasi
berharap dengan menggunakan laboratorium
virtual peserta didik seolah-olah telah
melakukan percobaan seperti yang
ditampilkan dalam komputer sehingga dapat
membuktikan konsep yang ada seperti pada
materi titrasi asam basa.
Titrasi asam basa adalah salah satu
pokok bahasan yang ada dalam materi ajar
kimia SMA kelas XI dimana akan mudah
dipahami oleh peserta didik jika melakukan
praktikum. Akibat jika tidak melakukan Gambar 1. Bagan Langkah Model
praktikum maka berdampak pada maeri titik Pengembangan Hannafin dan Peck
akhir dan titik ekuivalen. Berdasarkan hasil Instrumen penelitian yang digunakan
observasi di SMA Negeri 6 Takalar, dari untuk mengumpulkan data adalah
hasil belajar yang diperoleh, sebagian besar kuesioner/angket. Instrumen kuesioner pada
peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 6 penelitian pengembangan ini berupa lembar
Takalar belum memenuhi nilai KKM pada validasi oleh ahli materi, lembar validasi
materi titrasi asam basa yaitu 75 dan peserta oleh ahli media, lembar respon guru dan
didik yang telah mencapai KKM hanya peserta didik, lembar pengamatan
66%. pengelolaan pembelajaran, lembar aktifitas
Adapun laboratorium virtual yang peserta didik. Sedangkan data tes hasil
dirancang dapat memuat cakupan standar belajar diperoleh dari pemberian pretest-
kompetensi dan kompetensi dasar, indikator, posttest.
ringkasan materi, dan praktikum yang Teknik pengumpulan data
bersifat interaktif. Selanjutnya pada proses menggunakan kuesioner dengan skala
pembelajaran, dilakukan pengamatan Likert. Teknik analisis data yang digunakan
aktivitas peserta didik dan menganalisis yaitu analisis statistik deskriptif.
persepsinya terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan. Peneliti mengambil judul HASIL DAN PEMBAHASAN
“Pengembangan Laboratorium Virtual 1. Proses Pengembangan Laboratorium
berbasis Multimedia Interaktif Pada Virtual Berbasis Multimedia Interaktif
Praktikum Titrasi Asam Basa”. a. Deskripsi Hasil Tahap Penilaian
Kebutuhan (Need Assessment)
METODE PENELITIAN Analisis kebutuhan dilakukan untuk
Penelitian ini adalah penelitian mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan
pengembangan (Research and dalam mengembangkan suatu media
Development) yang bertujuan untuk pembelajaran. Tahap perencanaan awal
mengembangkan laboratorium virtual dimulai dengan adanya ide atau gagasan
berbasis multimedia interaktif pada untuk menghasilkan suatu produk yang
praktikum titrasi asam basa. Penelitian ini didapatkan berdasarkan studi pendahuluan
dilaksanakan di SMA Negeri 6 Takalar dan yang telah dilakukan yaitu tahapan

3
pengumpulan informasi dan identifikasi dikembangkan lagi dalam
permasalahan, lalu analisis konsep. Studi pembelajaran sehingga peserta
didik kaya akan pengalaman
pendahuluan ini meliputi observasi, belajar dan pengalaman
wawancara dengan guru dan studi pustaka. praktikum, karena masih ada
Hasil observasi dan wawancara beberapa peserta didik yang
terhadap guru diperoleh gambaran bahwa kurang memahami dan
guru menggunakan media pembelajaran memperhatikan materi yang
disampaikan. Oleh karena itu,
dalam kelas. Penggunaan teknologi sering guru pada sekolah ini sangat
diintegrasikan dalam pembelajaran seperti mengharapkan media yang
powerpoint, animasi flash. Akan tetapi, guru dapat dijadikan sebagai salah
merasa belum puas karena masih banyak satu alternatif dalam
peserta didiknya yang kurang melakukan praktikum.,
sehingga peserta didik belajar
memperhatikan materi apalagi untuk materi
mandiri dan meningkatkan
yang seperti titrasi asam-basa, sehingga ada hasil belajar peserta didik.
peserta didik yang hasil belajarnya rendah. Peserta didik jarang
Pemberian angket dilakukan kepada melakukan praktikum dan
pihak peserta didik. Hasil angket yang mereka tertarik untuk
diperoleh bahwa peserta didik menyukai Angket melakukan praktikum
2 Peserta menggunakan laboratorium
belajar kimia, tetapi peserta didik kurang Didik virtual. Peserta didik ingin
tertarik dalam belajar kimia karena dianggap melihat sejauh mana teknologi
sulit dan membosankan. Peserta didik sangat mendukung proses
menyukai bila guru menggunakan beragam pembelajaran.
media pembelajaran. Oleh karena itu guru Cukup memadai sebagai
syarat terciptanya
dan peserta didik di sekolah ini sangat pembelajaran dan
bersemangat bila ada hal baru yang dapat laboratorium virtual. Papan
digunakan dalam pembelajaran sehingga tulis tersedia, dan ada LCD
3 Fasilitas
dapat memperkaya pengalaman belajar proyektor yang dapat diambil
peserta didik. Khusus untuk materi seperti di ruangan guru. Laboratorium
kimia dan perpustakaan serta
titrasi asam basa yang selain membutuhkan laboratorium komputer
pemahaman konsep, perhitungan matematis tersedia.
dan juga praktikum. Jadi harapannya ada Analisis
4 Menggunakan kurikum 2013
media yang dapat dijadikan sebagai konsep
alternatif untuk mengadakan praktikum b. Fase Perancangan (Design)
sehingga peserta didik dapat belajar mandiri Pada tahap ini dihasilkan rancangan
dan meningkatkan hasil belajar peserta media laboratorium virtual sebagai media
didik. pembelajaran kimia. Fase desain merupakan
Tabel 4.1. Hasil Analisis Kebutuhan dari fase yang kedua dari model Hannafin dan
Hasil Wawancara dan Observasi Peck. Pada tahap ini, dihasilkan rancangan
No
Aspek
Deskripsi media pembelajaran berupa media
kebutuhan laboratorium virtual berbasis multimedia
Dalam kegiatan pembelajaran interaktif. dalam bentuk aplikasi flash
sudah baik, guru biasa
menerapkan variasi model menggunakan adobe animate CC yang
pembelajaran yang telah dia memuat petunjuk navigasi, peringatan di
dapatkan. Media pembelajaran dalam laboratorium, menu utama yang
juga sering diupayakan oleh berisi standar kompetensi dan kompetensi
Wawancara
1 guru dalam mengajar. Metode dasar, indikator, ringkasan materi,
guru
dan media yang digunakan
selama ini cukup efektif dan percobaan titrasi asam basa dan latihan.
efisien dalam pembelajaran. Tahap awal dari fase ini dilakukan
Akan tetapi, guru merasa perancangan media produk I yaitu media
masih menginginkan sebuah laboratorium virtual berbasis multimedia
inovasi yang dapat

4
interaktif yang dikembangkan secara rasional, belum berdasarkan fakta di
keseluruhan membahas tentang materi lapangan.
titrasi asam basa. Dalam media ini akan 2. Kualitas Hasil Pengembangan
dibuat 3 simulasi praktikum yaitu simulasi (Produk)
titrasi asam kuat basa kuat, simulasi titrasi a. Analisis Data Kevalidan
asam lemah basa kuat dan simulasi titrasi
basa lemah asam kuat.
Setelah produk laboratorium virtual
berbasis multimedia interaktif dibuat,
dilakukan validasi dan uji coba perorangan
(one to one trying out) sebagai proses
evaluasi yang merupakan rangkaian dari
model Hannafin dan Peck. Hasil evaluasi
yang diperoleh masih berupa komentar dan
masukan terhadap media laboratorium
virtual berbasis multimedia interaktif yang
kemudian saran tersebut digunakan untuk
merevisi media yang tengah dikembangkan
ini.

c. Fase Pengembangan dan Implementasi


Tahap ini dilakukan sebelum
melanjutkan penelitian ke tahap selanjutnya
yaitu tahap uji coba terbatas. Penilaian
dilakukan oleh ahli media dan ahli materi
dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan
desain media dan produk media
pembelajaran berdasarkan pemikiran

5
Validasi produk dilakukan untuk
memperoleh masukan perbaikan dan
selanjutnya memperoleh pengakuan
kevalidan produk yang dikembangkan.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan
angket media pembelajaran dengan skala 1-
5. Berdasarkan hasil uji kevalidan yang telah
dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa
media laboratorium virtual berbasis
multimedia interaktif yang dikembangkan
valid dengan rata-rata 4,4 untuk ahli media
dan rata-rata 4 untuk ahli materi.
b. Analisis Data Kepraktisan
Data kepraktisan media laboratorium
virtual berbasis multimedia interaktif
melalui respon guru dan respon peserta didik
dan hasil pengamatan pengelolaan
pembelajaran.

6
Hasil penilaian guru menurut aspek melakukan pengamatan terhadap aktivitas
isi/materi adalah 90% dengan kategori peserta didik yang muncul dan mengisi
praktis, aspek pembelajaran 84 % dengan lembar pengamatan yang disediakan.
kategori praktis, aspek tampilan media 96% Berdasarkan data hasil analisis
dengan kategori praktis. Hasil penilaian aktivitas peserta didik pada uji coba, dari 8
peserta didik aspek isi/materi adalah 96,4% kategori yang diamati, ada 6 kategori yang
dengan kategori praktis, aspek pembelajaran berkaitan dengan pembelajaran terpenuhi
93,33 % dengan kategori praktis, aspek (termasuk dalam batas interval yang dapat
tampilan media 89,2% dengan kategori diterima), yaitu kategori pertama sampai
praktis. kategori keenam. Sedangkan kategori tujuh
Berdasarkan hasil pengamatan dan delapan yaitu kegiatan di luar tugas,
pengelolaan pembelajaran diperoleh rata- misalnya tidak memperhatikan penjelasan
rata 3,48 yang artinya tingkat pencapaian guru, mengerjakan tugas mata pelajaran lain
pengelolaan pembelajaran 2,5 ≤ 3,48< 3,5 dan aktivitas lain yang tidak berkaitan
berarti tinggi (T) dan dapat dikatakan bahwa dengan kegiatan pembelajaran misalnya,
guru mampu mengelola pembelajaran. tidur, ngantuk, melamun dan sebagainya
c. Analisis Data Keefektifan tidak melewati batas toleransi yang
1) Hasil Pretest-Posttest Peserta didik ditentukan. Artinya, kriteria pencapaian
Hasil belajar peserta didik diperoleh waktu ideal aktivitas peserta didik tercapai,
dengan tes evaluasi pilihan ganda yang yaitu 6 dari 8 kategori terpenuhi dan syarat
diberikan sebelum dan setelah disajikan utama yaitu kategori (1), (2), (3), (4), (5) dan
media laboratorium virtual berbasis (6) terpenuhi. Hal ini berarti bahwa peserta
multimedia interaktif. didik telah melaksanakan proses
Kategori peningkatan yang digunakan pembelajaran dengan menggunakan
adalah tinggi apabila  g >0,7; sedang apabila laboratorium virtual berbasis multimedi
0,7> g>0,3; dan rendah apabila g<0,3. interaktif.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, terdapat Dari uraian di atas dapat disimpulkan
peningkatan hasil belajar peserta didik bahwa media laboratorium virtual berbasis
karena gain berada pada 0,785>0,73, multimedia interaktif memenuhi kriteria
sehingga dapat disimpulkan peningkatan keefektifan yaitu aktivitas peserta didik
hasil belajar berada pada kategori tinggi. memenuhi batas toleransi yang telah
Penentuan ketuntasan kelas dari hasil ditentukan.
belajar siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 6
Takalar diperoleh jumlah siswa yang tuntas KESIMPULAN
sebanyak 20 orang dan jumlah siswa yang 1. Proses pengembangan media
tidak tuntas sebanyak 8 orang. Hal ini Laboratorium Virtual Berbasis
menunjukkan bahwa siswa yang tuntas lebih Multimedia Interaktif sebagai media
banyak daripada siswa yang tidak tuntas pembelajaran pada praktikum titrasi
terlihat pada persentase pencapaian hasil asam-basa dilakukan melalui tiga fase
belajar siswa yaitu 71,42% yang termasuk yaitu:
dalam kategori tuntas. a. Analisis kebutuhan (Need Assesment),
2) Aktivitas Peserta Didik pada tahap ini diperoleh hasil bahwa
Untuk memperoleh data aktivitas untuk materi titrasi asam-basa
peserta didik, digunakan lembar obeservasi. merupakan salah satu materi yang
Pengamatan dilakukan oleh dua orang membutuhkan praktikum. Tetapi,
pengamat. Pengamatan aktivitas peserta disekolah ini masih minim alat dan
didik dilakukan dengan mengamati enam bahan praktikum serta tidak adanya
orang peserta didik waktu guru untuk melakukan praktikum
Prosedur pengamatan yang dilakukan sehingga digantikan dengan
adalah setiap lima menit pengamat laboratorium virtual. Oleh karena itu

7
dibutuhkan media alternatif dalam 5th International Conference on
melakukan praktikum sehingga dapat Distance Learning and Education
meningkatkan hasil belajar peserta didik IPCSIT (Vol. 12, pp. 100–104).
b. Desain (Design), dihasilkan rancangan Chun, R. 2017. Adobe Animate CC 2017
media laboratorium virtual berbasis release. San Francisco, California:
multimedia interaktif dalam bentuk Peachpit, a division of Pearson
aplikasi flash menggunakan adobe Education.
animate CC yang memuat petunjuk Daryanto. 2013. Media Pembelajaran:
navigasi, peringatan di dalam Peranannya Sangat Penting Dalam
laboratorium, menu utama yang berisi Mencapai Tujuan Pembelajaran.
standar kompetensi dan kompetensi Yogyakarta: Gava Media.
dasar, indikator, ringkasan materi, Darwis, Muhammad. 2007. Model
percobaan titrasi asam basa dan latihan. Pembelajaran Matematika yang
c. Pengembangan dan Implementasi Melibatkan Kecerdasan Emosional.
(Development and Implementation Disertasi tidak diterbitkan. Program
Phase), merupakan fase kegiatan Pascasarjana Program Studi
realisasi produk yang terdiri atas : (1) Pendidikan Matematika Universitas
Pembuatan media Laboratorium Virtual Negeri Surabaya.
Berbasis Multimedia Interaktif; (2) Dianty, Ria Natalia. 2014. Perbandingan
Penilaian dan revisi; (3) produksi media Pengaruh antara Pembelajaran
untuk dilakukan uji coba produk; (4) Menggunakan Laboratorium
penilaian kelayakan media. Konvensional dan Virtual
2. Media laboratorium virtual berbasis Laboratorium Terhadap Hasil Belajar
multimedia interaktif pada praktikum Siswa. Makassar: FMIPA UNM.
titrasi asam basa yang telah Dobrzański, L. A., & Honysz, R. 2011.
dikembangkan, telah bersifat valid, Virtual examinations of alloying
praktis dan efektif. Oleh karena itu elements influence on alloy structural
media yang dikembangkan layak steels mechanical properties. Journal
dijadikan sebagai media pembelajaran. of Achievements in Materials and
Manufacturing Engineering, (Vol. 49,
DAFTAR PUSTAKAXAfandi, nr 2), 251--258.
Muhammad dan Badarudin. 2011. Ena, OudaTeda. 2001. Membuat Media
Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Pembelajaran Interaktif dengan
Alfabeta. Piranti Lunak Presentasi. (online).
Ariani, N., & Haryanto, D. (2010). Yogyakarta: Indonesian Language and
Pembelajaran Multimedia di Sekolah Culture Intensive Course Universitas
Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Sanata Dharma.
Konstruktif, dan Prospektif. Jakarta: http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/ou
Prestasi Pustaka. datedaena.doc. Diakses pada tanggal
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar 12 Agustus 2016.
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Galesso, M. 2017. Adobe Animate Cc 2017:
Aksara. An Easy Guide to the Best Features.
Arsyad. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: First Rank Publishing.
Raja Grafindo Persada. Gundogdu, K., Silman, F., & Ozan, C.
Asmawati. 2014. Pengembangan Media (2011). A Comparative Study on
Pembelajaran Adobe Flash CS5 pada Perception of Teachers on the Use of
Materi Pokok Asam Basa. Tesis. Computers in Elementary Schools of
Makassar: Pascasarjana UNM. Turkey and T.R.N.C. International
Babateen, H. M. 2011. The role of virtual Online Journal of Educational
laboratories in science education. In Sciences, 3 (1), 113-137

8
Gunawan, G., Setiawan, A., & Widyantoro, Pencemaran Lingkungan Berbasis
D. H. 2014. Model Virtual Laboratory Penelitian Fitoremediasi untuk
Fisika Modern untuk Meningkatkan Menunjang Keterampilan Ilmiah,
Keterampilan Generik Sains Calon Sikap Peduli Lingkungan dan
Guru. Jurnal Pendidikan Dan Motivasi Mahasiswa pada Matakuliah
Pembelajaran (JPP), 20(1), 25–32. Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan. Jurnal
Harahap, N. M. 2011. Pengaruh Pendidikan: Teori, Penelitian dan
Penggunaan Laboratorium Virtual Pengembangan. Volume 1, Nomor 3 :
dibandingkan dengan Laboratorium 499-506.
Riil dengan Pembelajaran Berbasis Martínez, G., Naranjo, F. L., Pérez, Á. L.,
Masalah Terhadap Aktivitas dan Hasil Suero, M. I., & Pardo, P. J. 2011.
Belajar Kimia Siswa SMA Pada Comparative study of the effectiveness
Pokok Bahasan Laju Reaksi (masters). of three learning environments:
UNIMED. Retrieved from Hyper-realistic virtual simulations,
http://digilib.unimed.ac.id/3212/. traditional schematic simulations and
Harjani, T. 2013. Kimia Untuk SMA/MA traditional laboratory. Physical
Kelas X. Solo: Jatra Review Special Topics Physics
Hobri. 2009. Metodologi Penelitian Education Research, 7(2).
Pengembangan (Development https://doi.org/10.1103/PhysRevSTPE
Research) Aplikasi pada Penelitian R.7.020111.
Pendidikan Matematika. Jember: Munir. 2013. Konsep dan Aplikasi Program
Universitas Jember. Pembelajaran Berbasis Komputer
Jaya, H & Haryoko, S. 2010. (Computer Based Interaction), P3MP,
Pengembangan Laboratorium Virtual UPI.
di SMK Untuk Meningkatkan Nandi, N. 2016. Penggunaan Multimedia
Kompetensi Siswa Pada Mata Interaktif dalam Pembelajaran
Pelajaran Produktif. Jurnal Geografi di Persekolahan. Jurnal
Pendidikan Teknologi dan Kejurusan. Geografi Gea, 6(2).
Vol. 11. Nurdin, 2007. Model Pembelajaran
Jian, Brown DJ & Billet E. 2005. Matematika yang Menumbuhkan
Development of a virtual laboratory Metakognitif untuk Menguasai Bahan
experiment for biology. European Ajar. Disertasi. Tidak diterbitkan.
Journal of Open, Distance and Surabaya: PPs Universitas Negeri
E-learning 1 (195):1-8. On Line at Surabaya.
http://www.eurodl.org. [diakses Pratomo, Adi. 2015. Pengembangan Media
tanggal Pembelajaran Interaktif Berbasis Web
29 November 2017]. Menggunakan Metode Hannafin dan
Kean, E., & Middlecamp, C. 1985. Panduan Peck. Banjarmasin: Politeknik Negeri
belajar kimia dasar. Jakarta: PT. Banjarmasin Jurnal Positif, Tahun I,
Gramedia. No.1.
Keller, H. E. Keller. 2005. Making Real Prawiradilaga, D. S. (2007). Mozaik
Virtual Labs. Science Education Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Review, 4(1), 2–11. Kencana Prenada Media Group.
Mahanta, A., & Sarma, K. K. 2012. Online Rachmat, Antonius dan Alphone Roswanto.
resource and ICT-aided virtual 2005. Chapter 1- Pengantar
laboratory setup. International Journal Multimedia Yogyakarta: Fakultas
of Computer Applications, 52(6). Teknik Informatika Universitas
Mardikaningtyas, Dyah Afiat, Ibrohim dan Kristen Duta Wacana.
Endang Suarsini. 2016.
Pengembangan Pembelajaran

9
Rohde, M. 2013. Adobe Edge Animate CC Universitas Negeri Makassar.
for dummies. Hoboken, NJ: John Makassar: Jurusan Fisika
Wiley & Sons Inc. UNM.XYuniarti, F., Dewi, P., &
Rusyani, Endang. 2012. Desain Susanti, R. 2012. Pengembangan
Pembelajaran. virtual laboratory sebagai media
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ pembelajaran Berbasis komputer
PEND._LUAR_BIASA/19570510198 pada materi pembiakan virus. Journal
5031- of Biology Education, 1(1).
ENDANG_RUSYANI/DESAIN_PE
MBELAJARAN.pdf. Diakses pada
tanggal 10 Oktober 2017. Yusuf, Irfan. 2013. Pengembangan
Sadiman, Arief S, dkk. 2008. Media Perangkat Pembelajaran Fisika
Pendidikan :Pengertian, Berbasis Media Laboratorium Virtual
Pengembangan dan Pemanfaatannya. Pada Materi Dualisme Gelombang
Jakarta : Raja Grafindo Persada. Partikel Di SMA Tut Wuri Handayani
Sanjaya, Wina. 2012. Perencanaan dan Makassar. Makassar: Tesis
Desain Sistem Pembelajaran. Pasjasarjana UNM
Jakarta :Fajar Interpratama Offset. https://rhs-
Sihalolo, H. 2012. Pengembangan chem.wikispaces.com/file/view/titratio
Pembelajaran Berbentuk Video pada n.swf
Materi Ajar Merakit Amplifier 400
Watt (Doctoral dissertation,
UNIMED).

Sugiyono, M. P. P. 2007. Pendekatan


Kuantitatif. Kualitatif, Dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Suyanto, M. 2005. Analisis & Desain
Aplikasi Multimedia. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Tatli, Z., & Ayas, A. 2010. Virtual
laboratory applications in chemistry
education. Procedia Social and
Behavioral Sciences, 9, 938–942.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2010.1
2.263
Tegeh, I. M., Jampel, I. N., & Pudjawan, K.
2014. Model penelitian
pengembangan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Tüysüz, C. 2010. The Effect of the Virtual
Laboratory on Students’ Achievement
and Attitude in Chemistry.
International Online Journal of
Educational Sciences, 2(1).
Yani, A. 2011. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Mata Kuliah Fisika
Dasar yang Kontekstual Berbasis
Komputer pada Program Studi
Pendidikan Fisika, FMIPA

10

Anda mungkin juga menyukai