Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HAKIKAT MATEMATIKA DAN MATEMATIKA SEKOLAH

DISUSUN OLEH:

NAMA:SHINTA.WIDODO

STAMBUK:219118118

KELAS:G 10

DOSEN PENGAMPUH:NOVALIA SULASTRI,M.Pd

TAHUN AJARAN

2020/2021
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul hakikat matematika dan matematika sekolah tepat
waktu.Makalah hakikat matematika dan matematika sekolah tepat waktu.Makalah hakikat
matematika dan matematika sekolah disusun guna memenuhi tugas dosen Novalia Sulastri,M.Pd
Pada mata kuliah Konsep Dasar Matematika SD Di UKI TORAJA.selain itu,penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang hakikat matematika
dan matematika sekolah.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu Novalia Sulastri,M.Pd


selaku dosen matakuliah Konsep Dasar Matematika SD.Tugas yang diberikan ini mudah-
mudahan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.saya juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Saya juga menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.oleh karena itu,kritik
dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

Rantepao,30 September 2020

SHINTA.WIDODO
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..iii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………...1

A.Latar Belakang………………………………………………………………………………….1

B.Rumusan Masalah………………………………………………………………………………1

C.Tujuan…………………………………………………………………………………………..1

BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………………….3

A.Hakikat matematika dan matematika sekolah………………………………………………….3

BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………………..7

DAFTAR PUSTAKA
1

BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Matematika adalah bahasa universal untuk menyajikan gagasan atau pengetahuan


secara formal dan presisi sehingga tidak memungkinkan terjadinya multi tafsir.penyampaiannya
adalah dengan membawa gagasan dan pengetahuan konkret ke bentuk abstrak melalui
pendefinisian variabel dan parameter sesuai dengan yang ingin disajikan.penyajian dalam bentuk
abstrak melalui matematika akan mempermudah analisis dan evaluasi selanjutnya.

Permasalahan terkait gagasan dan pengetahuan yang disampaikan secara matematis


akan dapat diselesaikan dengan prosedur formal matematika yang langkahnya sangat presisi dan
tidak terbantahkan.karenanya matematika berperan sebagai alat komunikasi formal paling
efisien.perlu kemampuan berpikir kritis-kreatif untuk menggunakan matematika seperti uraian
diatas.

Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan.banyak


permasalahan dan kegiatan dalam hidup kita yang harus diselesaikan dengan menggunakan ilmu
matematika seperti menghitung,mengukur dan lain-lainnya.matematika adalah ilmu universal
yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern,memajukan daya pikir
serta analisa manusia

Untuk menghasilkan siswa yang mahir berhitung dan kreatif dalam memecahkan
masalah yang berkaitan dengan matematika,perlu dibangun keaktifan berlatih matematika sejak
dini.oleh karena itu,seorang guru harus dapat membimbing siswanya agar memiliki kemampuan
berpikir logis,analisis,sistematis,kritis dan kreatif.

B.Rumusan Masalah

a.apa pengertian matematika

b.apa pengertian dari hakikat belajar matematika

c.bagaimana hakekat dalam proses pembelajaran matematika

d.apa karakteristik hakekat matematika

C.Tujuan

a.pengertian matematika

b.pengertian dari hakekat matematika


2

c.proses pembelajaran matematika

d.karakteristik hakekat matematika


3

BAB 2

HAKEKAT MATEMATIKA DAN MATEMATIKA SEKOLAH

2.1 Pengertian matematika

Matematika adalah pengetahuan faktual,konseptual dan prosedural berdasarkan rasa


ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata yang mengolah,menyaji dan menalar dalam ranah
konkret(menggunakan,mengurai,merangkai,memodifikasi dan membuat)dan ranah
abstrak(menulis,membaca,menghitung,menggambar dan mengarang)sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.dalam
matematika kita perlu memahami dan menerapkan pengetahuan(faktual,konseptual dan
prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi,seni,budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.matematika juga mengolah,menyaji dan menalar
dalam ranah konkret(menggunakan,mengurai,merangkai,memodifikasi dan membuat)dan ranah
abstrak (menulis,membaca,menghitung,menggambar dan menggarang)sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.Ada beberapa
pendapat tentang matematika, yaitu :

a. Matematika adalah salah satu pengetahuan tertua yang terbentuk dari penelitian bilangan dan
ruang. Matematika adalah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri dan tidak merupakan cabang
dari ilmu pengetahuan alam. Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang
mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu
mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science).
Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau
mathenein yang artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan
matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar).

2.2 Pengertian dari hakikat belajar matematika

Pengertian belajar menurut Fontana (Suherman, 2001 : 8) adalah proses perubahan


tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman. Menurut konsep sosiolog,
belajar adalah jantungnya dari proses sosialisasi, sedangkan pembelajaran adalah rekayasa sosio-
psikologis untuk memelihara kegiatan belajar tersebut sehingga tiap individu yang belajar akan
belajar secara optimal dalam mencapai tingkat kedewasaan dan dapat hidup sebagai anggota
masyarakat yang baik (Suherman, 2001 : 9).Berbicara mengenai hakikat Matematika artinya
menguraikan tentang apa Matematika itu sebenarnya, apakah Matematika itu ilmu deduktif, ilmu
induktif, simbul-simbul, ilmu yang abstrak dan sebagainya. Dengan demikian, tanpa mengetahui
hakikat Matematika kita tidak mungkin dapat memilih strategi untuk pengajaran Matematika
dengan benar. Begitu pula mengetahui hakikat matematika itu akan membantu kita memilih
metode mengajar yang lebih sesuai (Ruseffendi, 2006 : 260). Hakikat belajar matematika juga
4

merupakan suatu aktivitas mental untuk memahami arti dan hubungan – hubungan serta simbol-
simbol, kemudian diterapkanya ke dalam yang nyata (Anonim, 2008).

Jadi dalam hal ini, pada hakikatnya belajar matematika merupakan suatu proses seseorang dalam
memahami arti dan hubungan – hubungan serta simbol-simbol dan logika kemudian
diterapkanya ke dalam yang nyata sehingga tiap individu akan optimal dalam mencapai tingkat
kedewasaan dan dapat hidup sebagai anggota masyarakat. Belajar matematika juga merupakan
proses memperoleh pengetahuan baru yang dilakukan siswa dengan membangun dari
pengalaman/pengetahuan siswa sehingga belajar menjadi lebih bermakna.

2.3 Hakekat dalam proses pembelajaran matematika

Menurut Rahayu (2007:2) hakikat pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja
dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan seseorang
(si pelajar) melaksanakan kegiatan belajar matematika dan pembelajaran matematika harus
memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang
matematika.Jadi bisa kita simpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah usaha untuk
memahami segala pola, sifat dan konsep dari setiap kebenaran yang ada.

2.4 Karakteristik hakekat matematika

Karakteristik- karakteristik matematika dapat dilihat pada penjelasan berikut:

a. Memiliki Kajian Objek Abstrak.


b. Bertumpu Pada Kesepakatan.
c. Berpola pikir Deduktif namun pembelajaran dan pemahaman konsep dapat diawali
secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata atau intuisi.
d. Memiliki Simbol yang Kosong dari Arti. Rangkaian simbol-simbol dapat membentuk
model matematika.
e. Memperhatikan Semesta Pembicaraan. Konsekuensi dari simbol yang kosong dari arti
adalah diperlukannya kejelasan dalam lingkup model yang dipakai.
f. Konsisten Dalam Sistemnya. Dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada yang
saling terkait dan ada yang saling lepas. Dalam satu sistem tidak boleh ada kontradiksi.
Tetapi antar sistem ada kemungkinan timbul kontradiksi.
a. Matematika memiliki objek kajian yang abstrak.
Di dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah abstrak, sering juga disebut
sebagai objek mental. Di mana objek-objek tersebut merupakan objek pikiran yang meliputi
fakta, konsep, operasi ataupun relasi, dan prinsip. Dari objek-objek dasar tersebut disusun
suatu pola struktur matematika. Adapun objek-objek tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:

1. Fakta (abstrak) berupa konvensi-konvensi yang diungkap dengan simbol tertentu.


Contoh simbol bilangan “3” sudah di pahami sebagai bilangan “tiga”. Jika di sajikan
angka “3” maka sudah dipahami bahwa yang dimaksud adalah “tiga”, dan sebalikya.
5

Fakta lain dapat terdiri dari rangkaian simbol misalnya “3+4” sudah di pahami bahwa
yang dimaksud adalah “tiga di tambah empat”.

2. Konsep (abstrak) adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau
mengklasifikasikan sekumpulan objek. Apakah objek tertentu merupakan suatu konsep atau
bukan. ”segitiga” adalah nama suatu konsep abstrak, “Bilangan asli” adalah nama suatu konsep
yang lebih komplek, konsep lain dalam matematika yang sifatnya lebih kompleks misalnya
“matriks”, “vektor”, “group” dan ruang metrik”. Konsep berhubungan erat dengan definisi.
Definisi adalah ungkapan yang membatasi suatu konsep. Dengan adanya definisi ini orang dapat
membuat ilustrasi atau gambar atau lambang dari konsep yang didefinisikan. Sehingga menjadi
semakin jelas apa yang dimaksud dengan konsep tertentu.
3. Operasi (abstrak) adalah pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar dan pengerjaan matematika
yang lain. Sebagai contoh misalnya “penjumlahan”, “perkalian”, “gabungan”, “irisan”. Unsur-
unsur yang dioperasikan juga abstrak. Pada dasarnya operasi dalam matematika adalah suatu
fungsi yaitu relasi khusus, karena operasi adalah aturan untuk memperoleh elemen tunggal dari
satu atau lebih elemen yang diketahui.
4. Prinsip (abstrak) adalah objek matematika yang komplek. Prinsip dapat terdiri atas beberapa
fakta, beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi ataupun operasi. Secara sederhana
dapatlah dikatakan bahwa prinsip adalah hubungan antara berbagai objek dasar matematika.
Prinsip dapat berupa “aksioma”, “teorema”, “sifat” dan sebagainya.
b. Bertumpu pada kesepakatan
Dalam matematika kesepakatan merupakan tumpuan yang amat penting. Kesepakatan
yang amat mendasar adalah aksioma dan konsep primitif. Aksioma diperlukan untuk
menghindarkan berputar-putar dalam pembuktian. Sedangkan konsep primitif diperlukan
untuk menghindarkan berputar-putar dalam pendefinisian. Aksioma juga disebut sebagai
postulat (sekarang) ataupun pernyataan pangkal (yang sering dinyatakan tidak perlu
dibuktikan). Beberapa aksioma dapat membentuk suatu sistem aksioma, yang selanjutnya
dapat menurunkan berbagai teorema. Dalam aksioma tentu terdapat konsep primitif tertentu.
Dari satu atau lebih konsep primitif dapat dibentuk konsep baru melalui pendefinisian.
c. Berpola pikir deduktif
Dalam matematika sebagai “ilmu” hanya diterima pola pikir deduktif. Pola pikir deduktif
secara sederhana dapat dikatakan pemikiran “yang berpangkal dari hal yang bersifat umum
diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat khusus”. Pola pikir deduktif ini dapat
terwujud dalam bentuk yang amat sederhana tetapi juga dapat terwujud dalam bentuk yang
tidak sederhana.
Contoh:
Banyak teorema dalam matematika yang “ditemukan” melalui pengamatan-
pengamatan khusus, misalnya Teorema Phytagoras. Bila hasil pengamatan tersebut
dimasukkan dalam suatu struktur matematika tertentu, maka teorema yang
ditemukan itu harus dibuktikan secara deduktif antara lain dengan menggunakan
teorema dan definisi terdahulu yang telah diterima dengan benar.
Dari contoh prinsip diatas, bahwa urutan konsep yang lebih rendah perlu dihadirkan
sebelum abstraksi selanjutnya secara langsung. Supaya hal ini bisa bermanfaat,
bagaimanapun, sebelum kita mencoba mengkomunikasikan konsep yang baru, kita harus
6
menemukan apakontribusi konsepnya; dan begitu seterusnya, hingga kita mendapat
konsep primer yang lain.
d. Memiliki simbol yang kosong dari arti
Dalam matematika jelas terlihat banyak sekali simbol yang digunakan, baik berupa huruf
ataupun bukan huruf. Rangkaian simbol-simbol dalam matematika dapat membentuk suatu
model matematika. Model matematika dapat berupa persamaan, pertidaksamaan, bangun
geometri tertentu, dsb. Huruf-huruf yang digunakan dalam model persamaan, misalnya x + y
= z belum tentu bermakna atau berarti bilangan, demikian juga tanda + belum tentu berarti
operasi tamba untuk dua bilangan. Makna huruf dan tanda itu tergantung dari permasalahan
yang mengakibatkan terbentuknya model itu. Jadi secara umum huruf dan tanda dalam model
x + y = z masih kosong dari arti, terserah kepada yang akan memanfaatkan model itu.
Kosongnya arti itu memungkinkan matematika memasuki medan garapan dari ilmu bahasa
(linguistik).
e. Memperhatikan semesta pembicaraan
Sehubungan dengan penjelasan tentang kosongnya arti dari simbol-simbol dan tanda-
tanda dalam matematika diatas, menunjukkan dengan jelas bahwa dalam memggunakan
matematika diperlukan kejelasan dalam lingkup apa model itu dipakai. Bila lingkup
pembicaraanya adalah bilangan, maka simbol-simbol diartikan bilangan. Bila lingkup
pembicaraanya transformasi, maka simbol-simbol itu diartikan suatu transformasi. Lingkup
pembicaraan itulah yang disebut dengan semesta pembicaraan. Benar atau salahnya ataupun
ada tidaknya penyelesaian suatu model matematika sangat ditentukan oleh semesta
pembicaraannya.
Contoh:
Dalam semesta pembicaraan bilangan bulat, terdapat model 2x = 5. Adakah
penyelesaiannya? Kalau diselesaikan seperti biasa, tanpa menghiraukan semestanya
akan diperoleh hasil x = 2,5. Tetapi kalu suda ditentukan bahwa semestanya bilangan
bulat maka jawab x = 2,5 adalah salah atau bukan jawaban yang dikehendaki. Jadi
jawaban yang sesuai dengan semestanya adalah “tidak ada jawabannya” atau
penyelesaiannya tidak ada. Sering dikatakan bahwa himpunan penyelesaiannya
adalah “himpunan kosong”.
f. Konsisten dalam sistemnya
Dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada sistem yang mempunyai kaitan satu sama
lain, tetapi juga ada sistem yang dapat dipandang terlepas satu sama lain. Misal sistem-sistem
aljabar, sistem-sistem geometri. Sistem aljabar dan sistem geometri tersebut dapat dipandang
terlepas satu sama lain, tetapi dalam sistem aljabar sendiri terdapat beberapa sistem yang
lebih “kecil” yang terkait satu sama lain. Demikian juga dalam sistem geometri, terdapat
beberapa sistem yang “kecil” yang berkaitan satu sama lain.
Suatu teorema ataupun suatu definisi harus menggunakan istilah atau konsedp yang telah
ditetapkan terlebih dahulu. Konsistensi itu baik dalam makna maupun dalam hal nilai
kebenarannya. Kalau telah ditetapkan atau disepakati bahwa a + b = x dan x + y = p, maka a
+ b + y haruslah sama dengan p.
7

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan berbagai pendapat tentang pengertian matematika, kiranya dapat


dijadikan sebagai bahan renungan bagi kita, bagi pihak yang masih merasa memiliki anggapan
“sempit” mengenai matematika. Meliahta beragamnya pendapat banyak tokoh di atas tentang
matematika, benar-benar menunjukkan begitu luasnya objek kajian dalam matematika.
Matematika selalu memiliki hubungan dengan disiplin ilmu yang lain untuk pengembangan
keilmuan, terutama dibidang sains dan teknologi. Ilmu matematika itu adalah ilmu umum dari
segala ilmu-ilmu lainnya. Jadi, sejak awal kehidupan manusia matematika itu merupakan alat
bantu untuk mengatasi berbagai macam permasalahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Jadi, hakekat matematika adalah sebagai berikut :
· Matematika pelajaran tentang suatu pola atau susunan dan hubungan
· Matematika adalah cara berfikir
· Matematika adalah bahasa
· Matematika adalah suatu alat
· Matematika adalah suatu seni
DAFTAR PUSTAKA

-BUKU MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2014
-MODUL PENGAYAAN UNTUK SMP\MTS KELAS IX WAJAR
-ARIFINMUSLIM.2010 Hakikat Matematika dan Pembelajaran
Matematika.http://www.scribd.com/doc/53601045/Hakikat-Matematika-Dan-Pembelajaran-
Matematika-Di. di akses tanggal 21 oktober 2013

Haryanto,Budi.2011.Hakekat Matematika.http://budiunm.blogspot.com/2011/12/hakekat-
matematika.html di akses tanggal 21 oktober 2013
Kurniawan,Ricki.2012.Pengertian Matematika Menurut Beberapa Ahli.http://masih-
berbagi.blogspot.com/2012/08/pengertian-matematika-menurut-beberapa.html
.Pengertian Hakekat Matematika. http://citrawulani.wordpress.com/mata-
pelajaran/geografi/pengertian-matematika-secara-umum/di akses tanggal 21 oktober 2013
Faizin, Nurul.2011.Pengertian Matematika dan Hakekat Matematika.http://pengertian-hakikat-
matematika.blogspot.com/
pgsdametro.blogspot.com › v-behaviorurldefaultvmlo_4
1.
2.

Anda mungkin juga menyukai