Anda di halaman 1dari 14

DETERMINASI SERANGGA

(Laporan Praktikum Determinasi Serangga)

Oleh:

Intan Wulandari
2114231037

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kunci determinasi merupakan media yang digunakan dalam proses


identifikasi suatu makhluk hidup, sedangkan untuk mengamati makhluk hidup
yang beraneka ragam yang tidak mungkin untuk didatangkan langsung di
kelas maka diperlukan suatu sumber yang dapat memberikan informasi yang
lengkap tentang makhluk hidup tersebut. Hal tersebut dapat diatasi dengan
bantuan media flashcard yang berisi kumpulan makhluk hidup kelompok
tertentu disertai dengan deskripsi singkat seputar ciriciri kelompok makhluk
hidup tersebut (Herni Dkk, 2012)

penggunaan kunci determinasi dalam pembelajaran memiliki keunggulan


karena mengembangkan daya kreativitas dan penalaran siswa, memotivasi
siswa untuk belajar dan memudahkan siswa memahami, membandingkan dan
menganalisis materi yang sedang dipelajar(Watson & Miller, 2009)

Serangga diketahui merupakan jenis hewan dengan spesies terbanyak di bumi,


tercatat sudah sekitar lebih dari 800.000 spesies serangga yang ditemukan.
Proses identifikasi serangga secara konvensional menggunakan aturan-aturan
khusus yang dalam ilmu taksonomi dikenal sebagai kunci determinasi atau
biasa disebut sebagai kunci dikotomi. Identifikasi serangga menggunakan
kunci dikotomi adalah dengan cara membandingkan tiap ciri yang dimiliki
oleh spesies yang dijadikan obyek. Setiap ada satu ciri yang cocok akan
dilanjutkan dengan ciri lainnya sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada
kunci determinasi. Adanya kunci determinasi akan memudahkan dalam
menentukan spesies serangga (Untan, 2018)

Serangga adalah hewan yang memiliki sebaran habitat yang luas. Serangga
dapat ditemukan pada berbagai habitat mulai dari pegunungan, hutan, ladang
pertanian, permukiman penduduk hingga daerah perkotaan (Dewi et al. 2016).

Keberadaan serangga khususnya di daerah perkotaan sering tidak dipedulikan


oleh masyarakat. Keberadaan serangga diperkotaan menjadi hal yang positif
karena serangga memiliki peranan ekologis, estetis dan sarana pendidikan.
Kepekaan serangga terhadap perubahan lingkungan menjadi faktor penentu
keberadaanya di alam. Hal tersebut berkaitan dengan kemampuannya dalam
merespon gangguan lingkungan dengan pola tertentu (Rahayu 2016).

1.2.Tujuan Praktikum
Tujuan dari melakukan praktikum ini sebagai berikut.
1.Untuk mengetahui taksonomi serangga
2.Mengetahui fungsi bagian tubuh serangga yang diamati
3.Peranan serangga dibidang Pertanian
BAB 2
METODELOGI

2.1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu Buku Determinasi


Serangga, Alat tulis serta bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu
serangga kupu-kupu, sterofoam, jarum pentul, dan kertas

2.2. Langkah Kerja.

Langka kerja dari praktikum ini adalah sebagai berikut

Dimulai

Diamati spesimen insektarium yang


didapatkan

Diikuti langkah-langkah dalam


kunci Determinasi Serangga

Diberikan klasifikasi dan tunjukkan bagaian-bagian dari


masing-masing organ amata tersebut dengan digunakan
buku determinasi serangga

Hasil
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil
Hasil praktikum ini sebagai berikut.
Gambar Klasifikasi Keterangan
Kingdom • Memiliki 2
: Animalia pasang
Filum sayap yang
: Arthropoda beasar dan
Kelas lebar.
: Insecta • Sayap atasa
Ordo lebih besar
: Lepidopetra dari pada
Sub kelas sayap
: Pterygota bawah
Sub ordo bentuknya
: Rhopalocera pun berbeda
Famili dan
: Nymphalidae berwarna
Sub Famili indah.
: Heliconiinae • Terdapat
Spesies sisik-sisik
: Acraea violae kecil pada
sayap.
• Memiliki
tubuh
silindris
yang
lembut
• Memiliki
mulut yang
melingkar
• Memiliki
tubuh yang
ramping
• Memiliki
anthena
yang
dipukul
• Sayap
tumpang
tindih
dengan
sayap
belakang
tetapi tidak
terhubung
• Bermetamo
fosis
holometabo
la (telur-
larva-pupa-
dewasa)

3.2. Pembahasan
Memiliki sayap dan memiliki 2 pasang sayap yang strukturnya mirip. Memilik
ibagian mulut yang melingkar atau terpelintir, menghisap, dan sayap yang
tertutup sisik. Serangga ini termasukkedalam ordo kupu-kupu dan ngengat.
Lepidoptera berasal dari kata Yunani lepido , yang berarti sisik, dan ptera ,
yang berarti sayap. Ini mengacu pada sisik kecil yang ada di sayap kupu-kupu
dan ngengat.Tetapi pada pembahasan ini kita akan membahas kupu-kupu
(Rhopalocera)

Kupu-kupu memiliki karakteristik yaitu memiliki 2 pasang sayap yang besar


dan lebar, sayap atas atau depan lebih lebar dan besar dari sayap bawah atau
belakang bentuknya pun berbeda, terdapat sisik-sisik kecil pada sayap, sayap
atas dan bawah saling tumpang tindih, memiliki tubuh silindris yang lembut,
memilikimulut yang melingkar, memiliki tubuh yang ramping, memiliki 2
buah antena pada ujung kepala,antena ini yang membengkak di ujungnya,
terkadang pembengkakan ini cukup jelas tetapi juga terkadang sedikit,
bermetamorfosis holometabola (telur-Larva-Pupa-Dewasa), alat kelamin
terdapat pada bagian ujung ruas abdomennya,.

Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidopetra
Sub kelas : Pterygota
Sub ordo : Rhopalocera
Famili : Nymphalidae
Sub Famili : Heliconiinae
Spesies : Acraea violae

Kupu-kupu biasanya mengunjungi bunga pada pagi hari yaitu pukul 08.00 –
10.00 WIB, saat matahari cukup menyinari dan mengeringkan sayap mereka.
jika cuaca berkabut, waktu makannya akan tertunda. Periode makan ini juga
terjadi pada sore hari, yaitu sekitar pukul 13.00 – 15.00 WIB dan setelah
periode makan yang cepat kupu-kupu akan tinggal di puncak pohon atau
naungan. Sehingga pengambilan data untuk penelitian dan pengkoleksian
dapat dilakukan pada saat aktivitas kupu-kupu sedang berlangsung di pagi dan
sore hari.

Famili Nymphalidae meliputi kupu-kupu berukuran kecil hingga sedang (25-


100 mm), dengan panjang sayap depan berkisar 1,5 7 cm. Ciri khas pada
Nymphalidae ialah pasangan tungkai depan yang mengecil (kecuali pada
kupukupu betina Libytheinae). Nymphalidae merupakan famili yang paling
beragam jenisnya dengan variasi dan pola bentuk sayap. Kupu-kupu jantan
biasanya memiliki pasangan tungkai depan tertutup oleh kumpulan sisik yang
padat menyerupai sikat, sehingga kupu-kupu ini juga dikenal sebagai kupu-
kupu berkaki sikat.

Kupu-kupu Nymphalidae merupakan kupu-kupu yang memiliki ciri khas


antara lain berkaki sikat, warna sayap yang indah dan menarik, ukuran tubuh
yang beranekaragam, kaki depan tidak sempurna, sayap depan tidak melebar,
membentuk sudut, memiliki garis pinggir tidak rata, dan panjang antenna
setengah dari panjang sayap. Nymphalidae merupakan famili kupu-kupu yang
bersifat kosmopolit. Kupu-kupu yang bersifat kosmopolit memiliki distribusi
tersebar di banyak wilayah dunia, menyukai tempat terang, daerah ladang,
hutan, dan juga menyukai buah busuk atau kotoran hewan serta memiliki
kemampuan bertahan hidup yang tinggi pada berbagai jenis habitat karena
bersifat polifag. Sumber pakan kupu-kupu famili Nympalidae adalah dari
famili Annonaceae, Leguminosae, Compositae dan Poaceae.

Nymphalidae bersifat polifagus sehingga membantu kupu-kupu ini hidup


dalam berbagai habitat, polifagus merupakan sifat kupu-kupu yang dapat
melakukan oviposisi pada beberapa jenis tumbuhan. Kupu-kupu dari famili
Nympalidae adalah kelompok kupu-kupu yang memiliki jumlah jenis
terbanyak dan bersifat kosmopolit, tersebar di banyak wilayah di dunia dan
memiliki kemampuan bertahan hidup yang tinggi pada berbagai jenis habitat
karena bersifat polifagus.

Kupu-kupu Nymphalidae berwarna coklat, oranye, jingga, kuning, dan hitam,


berukuran beragam mulai yang berukuran kecil sampai besar. Ukuran tubuh
kupu-kupu Nymphalidae adalah 2,5-15 cm dan pada umumnya sayap tidak
berekor. Ciri khas pada Nymphalidae ialah pasangan tungkai depan yang
mengecil (kecuali pada kupukupu betina Libytheinae). Biasanya pada kupu-
kupu jantan, pasangan tungkai depan ini mereduksi dan tertutup oleh
kumpulan sisik yang padat menyerupai sikat, sehingga kupu-kupu ini juga
dikenal sebagai kupu kupu bertungkai sikat. Pada saat hinggap, kupu-kupu ini
hanya menggunakan empat dari enam tungkai karena pasangan tungkai depan
terlipat pada tubuh.

Taksonomi adalah penyusunan yang teratur dan bernorma mengenai


organisme-organisme ke dalam kelompok-kelompok yang tepat dengan
menggunakan nama-nama yang sesuai dan benar. Dengan cara
mengklasifikasikan kedalam suatu kelompok, menggabungkannya menjadi
satu ordo, famili, filum dan lain-lain.

Adapun fungsi dari bagian-bagian tubuh kupu-kupu yaitu sebagai berikut.

Kepala
Anatomi kepala kupu-kupu terdiri atas antena, mata, palpi dan proboscis atau
belalai.

Mata
Kupu-kupu dan hampir semua serangga dewasa memiliki sepasang mata
majemuk spheris, tiap mata dapat tersusun atas 17000 ommatidia. Mata
majemuk relatif besar dan terdiri atas banyak mata faset (ommatidia), yang
berfungsi untuk mengenali bentuk, warna, dan gerakan. Mata tunggal
berfungsi untuk mengetahui intensitas cahaya.

Antena
Antena bersegmen muncul diantar kedua mata kupu. Antena ini dapat
digerakkan secara volunter dan berfungsi seperti radar. Salah satu fungsi yang
nyata adalah mendeteksi feromon di udara untuk mendeteksi dan mengenali
lokasi pasangan. Kupu-kupu menggunakan antenanya untuk mendeteksi angin
dan bau di udara. Antenanya bervariasi dalam bentuk dan warna, antena
berbentuk filamen panjang dengan ujung yang membesar. Antena kaya akan
organ sensorik yang dikenal dengan nama sensillae. Kemampuan mengecap
kupu-kupu 200 kali lebih kuat dari pada kemampuan mengecap manusia.
Kemampuan ini dikoordinasikan dengan kemoreseptor yang terdapat pada
tarsi atau kaki yang bekerja hanya pada saat kontak.

Proboscis (Belalai)
Proboscis tersusun dari sebuah pasang separuh lingkaran berbentuk huruf C
yang saling berkaitan. Proboscis merupakan sebuah “belalai” yang berfungsi
sebagai sedotan untuk makan. Ketika keluar dari pupa, proboscis ini belum
bersatu, dan kupu-kupu harus mempersatukan atau kupu-kupu akan mati.
Kupu-kupu mendapatkan nutrisi dalam bentuk liquid. Terdapat enzim yang
disekresikan melalui proboscis untuk memecah nutrien yang dihisap. Bila
proboscis tersumbat dengan cairan kental, proboscis dapat dilepaskan dan
dibersihkan. Jarang sekali terdapat kupu-kupu yang memiliki tipe mulut
pengunyah seperti pada saat fase larva (ulat).

Torax
Torax terdiri atas tiga ruas atau disebut juga dengan segmen. Pada thorax
terdapat tiga pasang tungkai, dua pasang sayap, dan sekumpulan otot yang
digunakan untuk terbang. Pasangan tungkai pertama terdapat pada bagian
protorax atau ruas dada pertama. Pasangan tungkai kedua dan pasangan sayap
depan terdapat pada bagian mesothorax atau ruas dada tengah. Pasangan
tungkai ketiga dan pasangan sayap kedua berada pada bagian metathorax atau
ruas dada terakhir.

Tungkai (Kaki)
Kupu dewasa memiliki 3 pasang tungkai, kecuali Nymphalidae dan beberapa
jantan dari grup lain dimana pasangan kaki depan tereduksi menjadi tonjolan
sapu dan termodifikasi menjadi kemoreseptor. Tungkai kupu-kupu terdiri atas
9 ruas, yaitu coxa, trochanter, femur, tibia, 5 ruas tarsus dengan dua cakar di
ruas tarsus yang paling ujung. Pada semua kelompok kupu-kupu, pasangan
tungkai tengah dan belakang selalu berkembang dengan baik, kecuali
Nymphalidae dimana pasangan kaki depan tereduksi menjadi tonjolan dan
termodifikasi menjadi kemoreseptor. Pada bagian tungkai ini juga mungkin
terdapat struktur khusus seperti duri atau cakar, yang juga berfungsi sebagai
dasar penggolongan kupu-kupu ke dalam tingkat suku.
Sayap
Sayap kupu-kupu berupa selaput yang ditutupi sisik. Ukuran, pola, dan warna
sayap sangat bervariasi pada masing-masing spesies. Sistem venasi sayap
sangat penting dalam identifikasi. Sayap merupakan karakter penting spesies
kupu-kupu. Banyak spesies kupu-kupu menunjukkan dimorfisme seksual yang
mempunyai pola warna sayap berbeda pada kupu-kupu jantan dan betina.
Pasangan sayap depan biasanya lebih besar dari pada pasangan sayap
belakang. Sayap pada kupu-kupu dan ngengat ditutupi oleh sisik-sisik yang
tidak hanya dijumpai pada sayap, tetapi juga pada bagian tubuh yang lainnya.
Sisik pada sayap berperan dalam insulator, pengatur suhu tubuh dan produksi
feromon (pada kupu-kupu jantan). Selain itu sisik pada sayap juga
memberikan perlindungan kamuflase atau mimikri.

Abdomen
Dalam abdomen terkandung sistem digestif, alat pernapasan, jantung tabung,
dan organ seksual. Eksoskleton abdomen pada kupukupu multi segmen. Setiap
10 segmen dikuatkan dengan kitin berbentuk cincin. Segemen ini
terhubungkan dengan jaringan fleksibel yang memungkinkan abdomen untuk
melengkung yang diperlukan saat kopulasi dan bertelur. Abdomen pada kupu-
kupu terdiri dari 10 ruas, tergum pada bagian dorsal dan sternum pada bagian
ventral. Pada ruas pertama sampai ruas ke tujuh terdapat spirakel yang
berfungsi untuk jalan masuknya udara. Dua atau tiga ruas terakhir abdomen
mengalami modifikasi membentuk alat genitalia. Alat genitalia luar terlihat di
3 ruas terakhir di ujung abdomen, pada kupu-kupu jantan berupa valva
(clasper) di ujung abdomen dan pada kupu-kupu betina berupa lubang di ruas
kedua sebelum ruas terakhir.

Pembuluh Sayap
Sayap kupu-kupu tertutup oleh pembuluh berisi udara yang memberikan
keseimbangan pada struktur sayap yang halus. Pembuluh ini disebut sebagai
alat yang membantu mereka mendengar, teman-teman.

Kegunaan dari mempelajari taksonomi serangga yaitu kita bisa lebih mudah
tahu jenis, kelompok,ordo dan lain lain dari serangga yang di dapat,
mengetahui klasifikasi, morfologi, dan anatomi dari serangga yang di amati,
apakah serangga tersebut berbahaya, dan apakah termasuk hama yang dapat
merugikan

Serangga memegang peranan yang sangat penting dalam ekosistem pertanian,


tidak hanya sebagai kelas terbesar dari filum artropoda, tetapi juga
kemampuannya dalam beradaptasi terhadapperubahan ekosistem pertanian
yang dinamis dan kurang. Keadaan ekosistem pertanian yang lebih sederhana
dapat menyebabkan satu atau lebih organisme pemakan tumbuhan menjadi
hama. Perubahan status dari bukan hama menjadi hama disebabkan karena
berlimpahnya dominasi suatu suatu jenis serangga terhadap serangga lainnya,
karena di dalam ekosistem banyak mekanisme alami yang bekerja secara
efektif dan efisien. Kondisi ekologi yang ada berpengaruh terhadap kehadiran
organisme. Kondisi ini juga terjadi pada tanaman jambu mete, yang
merupakan tanaman perkebunan rakyat (98%).
BAB 4
KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini adalah.


1.Mengetahui taksonomi-taksonomi kupu-kupu klasifikasi kedalam kingdom
Animalia, Filum Arthropoda, Kelas Insecta, ordo Lepidopetra, dan lain lain.
Morfologi kupu-kupu bersayap dengan warna yang cantik, memiliki sisik
padasayap, memiliki antena, memakan bunga, dan lain lain.
2.Mengetahui apa saja fungsi dari bagian-bagian tubuh kupu-kupu seperti
kepala,antena, belalai, torax, abdomen, kaki,sayap dan lain lain.
3.Serangga memiliki peran penting dalam bidang pertanian, serangga juga
dibedakan menjadi dua macam yaitu serangga yang dapat merusak tanaman
dan serangga yang dapat menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA

Buku kupu-kupu.2015.Keanekaragaman Kupu-kupu.Hasni,R.LPU-


UNAS,Jakarta, Indonesia.
Jakarta

Dewi B, Hamidah A, Siburian J. 2016. Keanekaragaman dan kelimpahan jenis


kupu-kupu
(lepidoptera; rhopalocera) di sekitar Kampus Pinang Masak Universitas
Jambi. Biospecies 9(2):32-38.

Funny,S.Mara,T.2011.PENGELOLAAN SERANGGA-SERANGGA YANG


BERASOSIASI
DENGAN TANAMAN JAMBU METE.Buletin RISTRI. Vol 2(2) hal 221-
230.

Herni,P.Margaretha,R.Chasnah.2012. Kunci DETERMINASI DAN FLASHCARD


SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN INKUIRI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
SMP. vol 1 (2) hal 104-110. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, Indonesia.

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 06, No.1 (2018) hal. 35-43.

Peggie, Djunijanti., and Mohammad. Amir. 2006. Practical guide to the


butterflies of Bogor
Botanic Garden = Panduan praktis kupu-kupu di Kebun Raya Bogor.
Panduan Praktis Kupu-Kupu Di Kebun Raya Bogor. Jakarta: LIPI.

Rahayu GA. 2016. Keanekaragaman dan peranan fungsional serangga pada area
reklamasi
di berau, Kalimantan Timur [tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Watson S & T Miller.2009. Classification and the dichotomus key tools for
teaching
identification (report). Article The Science Teacher:5054.

Anda mungkin juga menyukai