Anda di halaman 1dari 8

P2

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2


STIE IGI
HERY MARGONO, SE, AK,MM

Akuntansi & laporan investasi dalam


saham:
I. Perbedaan Equity dan Cost Method Berserta Contoh
Soal

1. Cost Method
Dengan cost method, investasi dicatat sebesar harga perolehannya, sedangkan
dividen yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan lain-lain. Perkiraan investasi
jangka panjang akan dikredit dalam hal terdapat penerimaan dividen yang
merupakan pembagian keuntungan yang berasal dari laba yang ditahan dari
periode sebelum penyertaan tersebut dilakukan atau jika perusahaan anak
menderita kerugian yang sangat material yang menyebabkan penurunan aset
dan rentabilitas investee.

Dalam hal dividen yang diterima dalam bentuk saham (dividen saham) tidak boleh
dicatat sebagai penambah harga perolehan penyertaan dan tidak diakui sebagai
pendapatan. Penyertaan bank pada lembaga keuangan lain dengan pangsa sampai
dengan 20% akan dicatat dengan cost method.

Contoh 1:
Tgl 2 Januari 2011 Bank Musi Plg membeli saham PT. ABC sebanyak 450.000 lembar
@Rp10.000,00 harga kurs 103% tunai. Kepemilikan ini menjadikan bank Musi memiliki
15% dari jumlah saham PT. ABC yang beredar. Biaya pembelian saham berjumlah
Rp5.000.000,00.
Info lainnya, tanggal 31 Desember 2011, PT. ABC mendapat laba sebesar Rp 8,6
milyar.
Tanggal 31 Januari 2012 PT. ABC mengumumkan akan membagikan deviden 70%
tunai.
Tanggal  1 Februari 2012 PT. ABC membagikan deviden tunai kepada pemegang
saham. 
 Deviden dapat juga diberikan dalam bentuk saham.
 Misal dari contoh 1, PT. ABC membagi 1 lembar saham deviden untuk tiap
kepemilikan 5 lembar saham biasa. Dengan demikian, maka :
 Bank Musi akan menerima saham deviden =450.000 /5 lembar =90.000
lembar. 
 Bank Musi memegang saham sebanyak 540.000 lembar.
-Harga perolehan saham=4,64M/540.000=Rp.8.593
Dalam hal ini Bank Musi hanya mencatat banyaknya lembar saham yang
bertambah atas  PT. ABC, tetapi tidak menjurnal atas dividen saham yang
diterima.

2. Equity Method
Apabila suatu perusahaan mempunyai investasi dalam saham dengan hak suara
pada perusahaan lain dalam jumlah yang memungkinkan perusahaan pemodal
menguasai atau mempengaruhi perusahaan lain tersebut, maka equity method
akan lebih mencerminkan hubungan ekonomis antara kedua perusahaan
tersebut dibandingkan dengan cost method.

Dengan equity method, investasi dicatat sebesar harga perolehannya untuk


kemudian didebet atau dikredit dengan bagian laba atau rugi perusahaan anak
secara proposional. Dividen yang diterima dicatat mengurangi perkiraan investasi
yang bersangkutan. Penyertaan bank pada lembaga keuangan lain dengan
pangsa lebih dari 20% serta penyertaan yang  berasal dari pengalihan kredit
dicatat dengan equity method.

Contoh:
Misalkan pada contoh 1, kepemilikan saham Bank Musi sebanyak 450.000
lembar merupakan kepemilikan 40% saham PT. ABC. Buat pencatatan  dengan
metode ekuitas

Saham beredar PT. ABC = 100/40 x 4,64 m =11,6 M


Pendapatan deviden 31 des 11= 40% x 8,6 m =3,44 M
31 jan 12, kas dari deviden =8,6 M x 70%x40%=2,408M
Bila PT. ABC mengalami kerugian, maka Bank Musi ikut menanggung juga, misal
rugi Rp.100 juta. Maka bank akan mencatat :
Rugi Penyertaan-PT. ABC Rp40 juta 
     Penyertaan PT.ABC Rp40 juta
II. Perhitungan selisih lebih nilai perolehan investasi
terhadap nilai buku saham yang dibeli

3 Metode Pencatatan Investasi Dalam


Saham, Mana yang Anda Suka?
Saham-saham yang dibeli akan dicatat sebagai investasi jangka
pendek atau jangka panjang tergantung dari tujuan pembeliannya.

Bila saham-saham itu dibeli dengan tujuan penggunaan uang yang


‘nganggur’ dan penjualannya untuk memenuhi kebutuhan uang,

maka pembelian saham akan dicatat sebagai investasi jangka pendek


dan termasuk dalam kelompok aktiva lancar.

Sebaliknya bila saham-saham yang dibeli tidak untuk tujuan seperti di


atas maka akan dicatat sebagai investasi jangka panjang.

Pembahasan detilnya dapat dipelajari di artikel berikut: Cara Mudah


Pencatatan Akuntansi Saham dan Obligasi
Penanaman modal dalam saham yang dikelompokkan sebagai
investasi jangka panjang biasanya dilakukan dengan tujuan sebagai
berikut :

 Untuk mengawasi perusahaan lain.


 Untuk memperoleh pendapatan yang tetap setiap periode.
 Untuk membentuk suatu dana khusus.
 Untuk menjamin kontinuitas penyediaan bahan baku.
 Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.
Penanaman modal dalam bentuk saham bisa dilakukan dalam bentuk
saham biasa atau saham prioritas. Tergantung pada tujuan yang
diharapkan dari investasi tersebut.

Jika investasinya dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh


pendapatan yang tetap setiap periode maka lebih baik mambeli
saham prioritas.
Namun bila investasinya dilakukan dengan tujuan untuk mengawasi
perusahaan lain maka lebih baik membeli saham biasa karena
dengan saham biasa memiliki hak suara.

Perusahaan-perusahaan yang memiliki sebagian besar saham


perusahaan lain disebut perusahaan induk dan perusahaan yang
diawasi disebut anak perusahaan.

Jumlah saham yang dimiliki perusahaan akan menentukan metode


pencatatan yang harus digunakan.

Persentase pemilikan saham akan menentukan terhadap metode


yang digunakan untuk melakukan pencatatan penanaman modal
dalam saham.

Yang dimaksud dengan persentase pemilikan saham adalah


persentase JUMLAH LEMBAR SAHAM yang dimiliki oleh seorang
investor dibandingkan dengan jumlah lembar saham yang beredar.
Pengelompokan persentase pemilikan saham adalah sebagai
berikut :

 Persentase pemilikan saham kurang dari 20% dari jumlah


saham yang beredar.
 Persentase pemilikan saham di kisaran 20% sampai dengan
50% dari jumlah saham yang beredar.
 Persentase pemilikan saham lebih dari 50% dari jumlah saham
yang beredar.

Pengelompokan tersebut adalah sebagai pedoman dalam memilih


metode pencatatan yang sesuai. Namun dalam situasi tertentu
pengelompokan tersebut bisa berubah.

Misalnya, sebuah perusahaan memiliki saham perusahaan lain


kurang dari 20%, tapi perusahaan pertama dapat mempengaruhi
perusahaan yang sahamnya dimiliki.

Pada situasi seperti itu maka perusahaan yang memiliki saham


kurang dari 20% itu bisa menggunakan metode pencatatan investasi
dalam saham yang persentase pemilikan sahamnya ada di kisaran
20% sampai dengan 50%.
Perusahaan yang memiliki saham perusahaan lain lebih dari 50% dari
jumlah saham yang beredar disebut sebagai perusahaan induk
(parent company).
Perusahaan yang sahamnya dimiliki disebut anak perusahaan
(subsidiary company).
Laporan keuangan kedua perusahaan ini (induk dan anak) disusun
menjadi satu dalam laporan keuangan yang dikonsolidasikan.

Bagaimana dengan perlakuan dan pencatatan investasi dalam


saham?

Berdasarkan pada pengelompokan persentase seperti di atas, ada 3


metode pencatatan penanaman modal dalam saham, yaitu:

Metode #1. Harga Pokok (Cost Method)

dan tidak dapat mempengaruhi perusahaan yang sahamnya dimiliki dicatat


dengan metode harga pokok.

Metode ini memperlakukan penanaman modal dalam saham akan


dicantumkan dalam neraca sebesar harga pokoknya.

Perubahan-perubahan harga pasar tidak dicatat dan laba atau rugi akan
diakui pada saat saham-saham tersebut dijual.

Bila penanaman modal dalam saham tersebut dilakukan pada saham-saham


yang memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai marketable securities
maka perusahaan dapat menggunakan metode harga pokok atau harga pasar
yang lebih rendah.

Perlakuannya seperti pada investasi jangka pendek.

Perhitungan harga pokok atau harga pasar yang lebih rendah diterapkan pada
jumlah keseluruhan saham-saham tersebut.

Perbedaan dengan investasi jangka pendek adalah pada perlakuan


terhadap rekening Rugi Penurunan Nilai Surat Berharga.

Dalam investasi jangka pendek rekening Rugi Penurunan Nilai Surat


Berharga ini diperhitungkan dalam Laporan LABA RUGi.

Sedangkan dalam investasi jangka panjang rekening ini


dikelompokkan dalam kelompok modal.
Metode #2. Pemilikan (Equity Method)

Metode pemilikan (equity method) digunakan oleh investor yang


memiliki saham perusahaan lain dengan jumlah persentase saham
sebesar 20% sampai dengan 50% dari saham yang beredar.
Metode ini juga digunakan oleh investor yang memiliki jumlah saham
sebesar 20% dari saham yang beredar, namun bisa mempengaruhi
perusahaan yang sahamnya dimiliki.

Metode pemilikan (equity method) adalah suatu metode untuk


mencatat penanaman modal dalam saham dengan melakukan
pencatatan investasi dalam saham sebesar harga pokoknya.
Setiap akhir periode akuntansi, harga pokok ini diubah sesuai dengan
bagian laba atau rugi yang diperoleh perusahaan yang sahamnya
dimiliki.

Dividen yang diterima dari saham-saham ini dicatat mengurangi saldo


rekening penanaman modal dalam saham.

Bagian laba atau rugi oleh investor dicatat sebagai laba atau rugi
untuk tahun buku yang bersangkutan.

#3. Equity Method dan dibuat laporan keuangan yang


dikonsolidasikan untuk kedua perusahaan

Metode ini digunakan oleh investor yang memiliki saham perusahaan


lain yang jumlahnya lebih dari 50% dari saham beredar.

Melalui metode ini Laporan Keuangan perusahaan induk (parent


company) harus dikonsolidasikan dengan laporan keuangan anak
perusahaan (subsidiary company).
Ingin mengetahui cara mengukur kinerja keuangan perusahaan
keuangan?
Baca artikel menarik ini : Inilah Cara Menilai Kinerja Keuangan
Sebuah Bank.

Kesimpulan
Untuk memperoleh modal segar, perusahaan bisa melakukan IPO di
bursa saham.

Pencatatan saham perusahaan di bursa efek yang dilakukan dengan


perencanaan dan perhitungan yang akurat serta strategi jangka
panjang yang baik akan meningkatkan kinerja perusahaan.

Sebaliknya, bila pencatatan saham perusahaan di bursa efek,


misalnya idx, dilakukan tanpa perencanaan dan pengelolaan bisnis
yang baik, maka hasilnya tidak bagus, bahkan membuat perusahaan
ngos-ngosan.

Oleh karena itu, sebelum menjual saham perusahaan ke publik, maka


lakukan dengan bijak dan penuh perhitungan serta analisis yang
akurat.

Dan metode pencatatan penanam saham di bursa efek bisa


menggunakan salah satu dari 3 metode di atas.

Anda mungkin juga menyukai