Anda di halaman 1dari 27

Tugas-II-1 ERP

Oleh
Gede Thadeo Angga Kusuma /1315051003
I Putu Tangkas Sedayatana /1315051007
Komang Surya Wedaswara Artha /1315051012
Kade Arista Anggisavitri /1315051033
Gde Gung Prabawa /1315051087
I Komang Agus Suryantara /1315051089

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2015
Kata Pengantar

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini penulis
membahas mengenai Jawaban beserta Penjelasan dari soal-soal materi di Share
Folder (day1 sampai day4).
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang kepada I Made Putrama, S.T., M.Tech selaku dosen Enterprise Resource
Planning (ERP) di kelas VB atas bimbingannya dan semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. 
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Singaraja , 21 Oktober 2015

Penulis

ii
Daftar Isi

Halaman Sampul
Kata Pengantar................................................................................................................
ii
Daftar Isi.........................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................
1.3 Tujuan .............................................................................................................
1.4 Manfaat ...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengantar Enterprise Resource Planning (ERP) Berdasarkan Soal ERP-
1-Q..................................................................................................................
2.2 Strategi Pembelajaran .....................................................................................
10
2.3 Metode Pembelajaran .....................................................................................
1
2.4 Teknik atau Taktik Pembelajaran ...................................................................
18
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .........................................................................................................
22
3.2 Saran ...............................................................................................................
23
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belakangan ini ERP seolah sedang menjadi ‘barang dagangan’ yang
menjanjikan bagi perusahaan IT. Para pengembang berlomba-lomba untuk
menciptakan software ERP terbaik dengan versi mereka masing-masing. Dan
perusahaan-perusahaan yang sedang berbenah memperbaiki bisnis menaruh
harapan tinggi terhadap keberadaan software ERP. Mereka menginginkan
software ERP terpilih yang kelak digunakan mampu menjadikan proses bisnis
menjadi lebih efisien dan fleksibel terhadap berbagai perubahan dalam dunia
bisnis. Namun, apa sesungguhnya ERP itu? Bagaimana ERP mampu memajukan
sebuah bisnis ? apakah layak sebuah perusahaan berinvestasi cukup besar pada
sistem ini ?

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah perencanaan atau


sistem informasi dalam satu perusahaan yang bertujuan untuk mengatur sumber
daya, tenaga kerja, bahan dan seluruh aktivitas dalam perusahaan. ERP berbentuk
software yang mengendalikan seluruh departemen dan kegiatan perusahaan ke
dalam sebuah sistem komputer. Dalam kata lain ERP dapat memenuhi kebutuhan
perusahaan dan semua divisi dalam perusahaan. Tujuan ERP sendiri adalah
mempermudah semua departemen perusahaan untuk dapat berkomunikasi dan
bertukar informasi. Untuk memahami lebih lanjut terkait ERP, dalam makalah ini
kami akan membahas secara detail terkait ERP sesuai dengan pertanyaan atau
pernyataan yang diberikan sebagai tugas.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas yaitu:

1. Bagaimana penjelasan pengantar enterprise resource planning (ERP)


berdasarkan soal ERP-1-Q?
2. Bagaimana penjelasan sistem informasi area fungsional berdasarkan soal
ERP-2-Q ?

1
3. Bagaimana penjelasan pengembangan ERP berdasarkan soal ERP-3-Q?
4. Bagaimana penjelasan software erp dan implementasi berdasarkan soal
ERP-4-Q?

1.3 Tujuan

Adapun Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui penjelasan terkait pengantar ERP berdasarkan soal


ERP-1-Q.
2. Untuk mengetahui penjelasan sistem informasi area fungsional
berdasarkan soal ERP-2-Q.
3. Untuk mengetahui penjelasan pengembangan ERP berdasarkan soal ERP-
3-Q.
4. Untuk mengetahui penjelasan terkait software ERP dan implementasinya
berdasarkan soal ERP-4-Q.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penjelasan Pengantar Enterprise Resource Planning (ERP)


Berikut beberapa soal yang berkaitan dengan pengantar ERP

1. Tujuan utama dari Sistem … adalah mengintegrasikan area-area fungsional


didalam organisasi dan melancarkan aliran informasi melintasi area
fungsional tersebut.

a. Transaction Processing System

b. Supply Chain Management System

c. Functional Area Information System

d. Enterprise Resource Planning

Berdasarkan pertanyaan diatas, jawaban yang tepat adalah ERP


(Enterprise Resource Planning). Karena ERP berfungsi mengintegrasikan
proses-proses penciptaan produk atau jasa perusahaan, mulai dari pemesanan
bahan-bahan mentah dan fasilitas produksi sampai dengan terciptanya
produk jadi yang siap ditawarkan kepada pelanggan. (Mentaya, 2011).

2. ERP system mengintegrasikan proses planning, manajemen, dan pemakaian


sumber daya diorganisasi. (Benar/Salah)

Pernyataan tersebut benar, Teknologi enterprise resources planning


(ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi
logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi
lainnya. ERP telah berkembang sebagai alat integrasi, memiliki tujuan untuk
mengintegrasikan semua aplikasi perusahaan ke pusat penyimpanan data
dengan mudah diakses oleh semua bagian yang membutuhkan. (Verdi, 2013)

3. Information silos dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis lintas fungsional


didalam organisasi. (Benar/Salah)

Pernyataan diatas Salah. Informasi Silo adalah Sistem manajemen


informasi yang tidak dapat bebas berkomunikasi dengan sistem manajemen

3
informasi lainnya . Komunikasi dalam sebuah silo informasi selalu vertikal ,
sehingga sulit atau tidak mungkin untuk sistem untuk bekerja dengan sistem
yang tidak terkait .Informasi Silos ada karena manajemen tidak yakin adanya
manfaat yang cukup dari berbagi informasi , dan karena informasi mungkin
tidak berguna untuk personil dalam sistem lain (Root, 2010)

4. Berikut ini bukan merupakan karakteristik penting dari bisnis proses:

a. Proses tersebut memiliki pemakai internal

b. Proses tersebut memiliki pemakai eksternal

c. Proses tersebut hanya terjadi didalam organisasi

d. Proses tersebut terjadi melintasi organisasi

Berdasarkan pertanyaan diatas jawaban yang tepat adalah “Proses tersebut


hanya terjadi didalam organisasi”. Sesuai refrensi yang diperoleh ada
beberapa karakteristik umum yang mesti dimiliki oleh sebuah business
process.

 Definitif yang berarti bahwa sebuah business process harus mempunyai


batasan, masukan, dan keluaran yang jelas.

 Urutan yang berarti bahwa suatu business process harus didukung oleh
aktivitas yang teratur atau berurutan sesuai ruang dan waktu.

 Pelanggan yang berarti bahwa business process harus memiliki sasaran


penerima akhir atau konsumen (pelanggan).

 Nilai tambah, yang berarti bahwa transformasi dalam business process


hendaknya memberikan nilai tambah bagi penerima.

 Keterkaitan, yang berarti bahwa business process harus terkait dalam


sebuah struktur organisasi karena sebuah proses tidak mungkin bisa berdiri
sendiri.

 Fungsi silang, yang berarti bahwa sebuah proses biasanya terdiri atas
beberapa fungsi. Namun, hal ini tidak selalu berlaku demikian.

(Anne, 2008)

5. ERP system mengambil suatu pandangan …. dari keseluruhan organisasi:

a. Pemakai

b. Manajemen

4
c. Fungsional

d. Proses Bisnis

Berdasarkan pengertiannya, ERP adalah aplikasi sistem informasi


manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi
fungsionalitas seperti penjualan, pembelian, produksi, gudang, akuntansi &
finansial, penggajian, sumberdaya manusia, dsb. Jadi jawaban pertanyaan tersebut
yang tepat adalah Fungsional. (Verdi, 2013).

2.2 Penjelasan Sistem Informasi Area Fungsional

Berikut beberapa soal terkait Sistem Informasi Area Fungsional.

1. Didalam suatu bisnis, area fungsional manakah yang mengurus masalah-


masalah terkait dengan karyawan:
a. Marketing dan Sales
b. Supply Chain
c. Accounting dan Finance
d. Human Resources

Sebelum tahun 1980 istilah Departemen Personalia digunakan untuk


bagian yang mengurus karyawan. Kemudian pada sekitar tahun 1990
Personalia berubah menjadi Departemen SDM atau Human Resources
Department (HRD).
Departemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Department) pada
sebuah perusahaan dapat diubah menjadi profit center. Pada sebuah toko
swalayan, customer datang bukan karena produknya melainkan karena orang-
orang yang bekerja di perusahaan. Ini berarti pegawai merupakan bagian yang
vital dalam mencapai sukses operasi perusahaan.
Karyawan yang baik adalah yang memiliki keahlian dalam berhubungan
dengan orang lain, yaitu mereka yang selalu melakukan hal-hal kecil yang
dapat memberikan dampak yang besar bagi perusahaan. (Supraniningsih,
2013)

5
2. Berikut ini adalah proses yang sesuai dengan penugasan seorang personal
bidang Finance:
a.Menentukan kebijakan harga
b.Merencanakan dan memantau budget untuk menghindari kerugian bisnis.
c.Menghubungi customer baru yang potensi
d.Menginstall software baru

Bertanggungjawab untuk berkoordinasi dengan tim dan pihak-pihak


terkait dalam melakukan tata kelola dan pengawasan transaksi keuangan, arus
kas, pajak dan neraca keuangan perusahaan yang terkait dengan segala
aktivitas usaha perusahaan dan hak-kewajiban dengan pihak ketiga di luar
perusahaan. 

Memastikan perusahaan selalu menjalankan kaidah dan prosedur yang


sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi, keuangan dan ketentuan pajak yang
berlaku dengan melakukan pengawasan dan pencatatan seluruh transaksi
keuangan kedalam jurnal perusahaan sesuai kaidah dan prinsip yang berlaku.

(Luthfie, Krisbiyanto, & Latif, 2013)

3. Apakah area produksi bertanggung jawab untuk pembuatan dan pengujian


produk (Benar/Salah)

Pemborosan (waste) di lantai produksi didefinisikan sebagai segala


sesuatu yang tidak memberikan nilai tambah dan mengganggu dalam proses
produksi. Beberapa jenis pemborosan yang sering terjadi pada area produksi
adalah waktu tunggu yang lama, cacat produk, terdapatnya aktivitas-aktivitas
yang tidak perlu dan penggunaan area kerja yang tidak optimal. Salah satu
dampak dari pemborosan ini adalah waktu proses yang lebih lama,
peningkatan biaya produksi, tidak efisiennya penggunaan area kerja dan
kesulitan untuk meningkatkan kecepatan proses produksi. Salah satu cara
untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan perbaikan area kerja dan
penyusunan ulang tata letak pada lantai produksi. Tujuan dari perbaikan area
kerja ini adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses dan area

6
produksi dengan terminimasinya pemborosan yang berdampak pada
percepatan proses pada lantai produksi.

(Noviyarsi & Setiawati, 2014)

4. Sehubungan dengan adanya lowongan kerja, area fungsional manakah yang


melakukan proses interview:
a. Marketing dan Sales
b. Supply Chain
c. Accounting dan Finance
d. Human Resources

Area fungsional ini mencakup fungsi bisnis perekrutan dan penerimaan


karyawan, pelatihan karyawan, penggajian dan keuntungan. (Alex, 2010)

5. Area manakah yang membuat atau merancang produk maupun layanan baru?
a. Produksi
b. Customer Service
c. Research and Development
d. Human Resources

Produksi adalah:
Suatu kegiatan atau proses yang mengubah masukan (input) menjadi
keluaran (output). Kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi,
setengah jadi, barang industri, suku cadang maupun komponen-komponen
penunjang. Kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan
penambahan kegunaan suatu barang atau jasa.

6. Berikut ini, mana yang merupakan tugas dari seorang Sales tepatnya:
a. Mencoba mempengaruhi customer untuk membeli
b. Memelihara catatan karyawan
c. Membuat produk yang sebaik mungkin
d. Memerika harga produk

7
Sales gunanya untuk mengurusi bagian yang lebih teknis dari sebuah
penjualan. misal: membuat quotation (penawaran). jadi misalnya, orang marketing
menawarkan tentang produk perusahaan, kemudian customer memesan pesan
produk dengan modifikasi sesuai yang ditawarkan. Tugas sales menghitung
harganya dan memberikan quotation (penawaran) ke customer. bagian sales ini
juga ada technicalnya, namanya technical sales. Gunanya tentu saja membahas
hal2 teknis dari permintaan customer. misal sebuah operator beli barang dari
vendor. kemudian kan pasti ada maintenancenya, technical sales ini nantinya akan
menyiapkan quotation bersama sales yang lainnya untuk kemudian dikirim ke
customer. (Mardiansya, 2011)

7. Area fungsional manakah yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan


informasi customer tersimpan dengan database CRM:
a. Accounting
b. Marketing
c. Production
d. Procurement
e. Information System

Tahap perancangan juga mencakup perancangan file – file atau basisdata


yang bisa menyimpan data – data yang diperlukan oleh pembuat keputusan.
Basisdata yang disusun denga baik adalah dasar dari seluruh sistem informasi.
(Murphy & Udjulawa, 2012)

2.3 Penjelasan Pengembangan Enterprise Resource Planning (ERP)

Berikut beberapa soal yang berkaitan dengan pengembangan enterprise


resource planning (ERP)

1. Aplikasi yang mendukung proses monitoring, menyimpan dan memproses


data dari transaksi perusahaan, mengumpulkan data secara real time,
mendukung core operations, menangani volume besar, variasi besar, dan
harus terhindar dari kesalahan dan downtime:
a. Transaction Processing System (TPS)
b. Material Requirement Planning (MRP)
c. Sistem Informasi Area Fungsional
d. Electronic Data Interchange

8
Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat
TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan
pengolahan data pada suatu organisasi. Tugas utama TPS adalah
mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi
yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi
manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif. (Nurul, 2011).

2. Proses perencanaan yang mengintegrasikan produksi, pembelian dan


manajemen persediaan untuk item yang saling berhubungan :
a. Transaction Processing System
b. Material Requirement Planning
c. Manufacturing Resource Planning (MRP2)
d. Enterprise Resource Planning

Pengertian manufaktur tidak berbeda jauh dengan pengertian prodiksi


diatas, yang membedakan kedua kalau produksi ditekankan pada proses
pengolahan dari barang mentah menjadi barang jadi. Sedangkan manufaktur
ditekankan pada kelompok perusahaan yang mengolah dari bahan baku
menjadi barang jadi. Seperti disebutkan dalam Buku Besar Bahasa Indonesia,
bahwa manufaktur adalah : “manufaktur adalah proses produksi yang
mengubah bentuk barangbarang“. Oliver Wight dan Goerge Plossl, konsultan,
diakui mengembangkan konsep MRP (Manufaktur Resource Planning) di luar
area manufaktur sehingga dapat meliputi seluruh perusahaan.Hasilnya disebut
MRP II, dan kepanjangan huruf-huruf tersebut telah diubah menjadi
Manufakturing Resource Plannning.

Konsep dari sistem Manufacturing Resource Planning (MRP II), adalah


sebuah system yang mengintegrasikan semua system-sistem yang
berhubungan dengan proses manufaktur pada sebuah perusahaan. System-
sistem tersebut terintegrasi melalui jaringan kerja atau kebutuhan dari semua
bagian-bagian dalam suatu perusahaan tersebut pada sebuah data yang
dihasilkan oleh bagian-bagian tersebut. Mulai dari jenis produk apa yang
dibutuhkan oleh pasar (konsumen), berapa peramalan permintaannya,
perencanaan produksinya, kebutuhan akan materialnya, sampai proses
administrasi dari sebuah perusahaan. System MRP II juga merencanakan
system akuntansi dan keuangan, yang memberikan sumbangan terhadap
terjadinya proses produksi pada sebuah perusahaan. Untuk lebih memahami
dari system Manufacturing Resource Planning (MRP II), dibawah ini akan
digambarkan struktur dari system tersebut. (Noviyasari, 2005)

3. Element input pada MRP yang menunjukan berapa banyak dan kapan pabrik
membuat masing-masing produk:
a. File catatan persediaan

9
b. Bill of material
c. Master Production Scheduling
d. Capacity planning
e. semua yang diatas salah

Sebagai suatu aktivitas proses, jadwal induk produksi (MPS)


membutuhkan input utama sebagai berikut :
a. Data permintaan total, yang berkaitan dengan ramalan penjualan (sales
forecast) dan pesanan-pesanan (order).
b. Status inventori, berkaitan dengan informasi tentang on hand
investory, stock yang dialokasikan untuk pengunaan tertentu, pesanan
produksi dan pembelian yang dikeluarkan.
c. Perencanaan produksi menentukan tingkat produksi, inventori dan
sumber daya lainnya.
d. Data perencanaan, berkaiatan dengan aturan-aturan tentang lot sizing,
safety stock dan waktu tunggu (lead time), dari masing-masing item
shrinkage factor. (Iveline Anne Marie, 2012)

4. Berikut ini yang bukan merupakan masukan pada MRP


a. Planned order schedule
b. Bill of materials
c. Master Production Scheduling
d. Inventory Record

Terdapat tiga jenis masukan utama dalam sistem MRP

1. Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule) merupakan


ringkasan rencanan produksi produk jadi untuk periode mendatang
yang dirancang berdasarkan pesanan pelanggan atau ramalan
permintaan. Sistem MRP Jurnal Ilmiah Mahasiswa, FEB UB Malang,
20 Juli 2013 16 mengasumsikan bahwa pesanan yang dicatat dalam
Master Production Schedule (MPS) adalah pasti, meskipun hanya
merupakan ramalan.

2. Data status persediaan (Inventory Status File) terdiri dari semua


catatan tenatang persediaan produk jadi, komponen, sub-komponen
lainnya, baik yang sedang dipesan maupun persediaan pengaman.
Catatan persediaan berisi data tentang lead time, teknik ukuran lot dan
catatan-catatan penting lainnya dari semua item.

10
3. Struktur produk (Bill of Material) berisi informasi tentang hubungan
antara komponen-komponen dalam suatu perakitan, juga berisi daftar
dari semua material yang dibutuhkan serta kuantitas untuk
memproduksi satu unit produk. Informasi ini sangat penting dalam
penentuan kebutuhan kotor (gross requirement) dan kebutuhan bersih
(net requirement). Lebih jauh lagi struktur produk juga mengandung
informasi tentang semua item seperti nomor item, jumlah yang
dibutuhkan setiap perakitan dan jumlah produk akhir yang akan
dibuat. Definisi lengkap tentang suatu produk akhir meliputi daftar
barang atau material yang diperlukan untuk perakitan, pencampuran
atau pembuatan produk akhir tersebut. Hubungan antara suatu barang
dan komponennya akan dijelaskan dalam struktur produk.

(Surianto, 2013)

5. Tujuan dasar dari MRP adalah:


a. Pengendalian tingkat persediaan
b. Menentukan prioritas kebutuhan produk
c. Merencanakan kapasitas yang dimasukan ke Sistem produksi.
d. a dan b benar
e. b dan c benar
F. a, b dan c benar

Tujuan dari MRP adalah untuk mengendalikan tingkat persediaan,


menentukan prioritas operasi pada masing-masing item dan merencanakan
kapasitas sistem produksi. Secara detail tingkat persediaan mencakup
pemesanan item dengan jumlah dan waktu yang tepat. Prioritas MRP yang
menjadi tujuan utama adalah memperoleh bahan baku yang tepat di tempat
yang tepat dan pada waktu yang tepat dalam upaya meningkatkan kepuasan
pelanggan.

(Surianto, 2013)

6. Berikut ini yang bukan merupakan laporan utama dari MRP:


a. Planned order
b. Order release
c. Change
d. Exception
Laporan primer adalah hal utama atau laporan normal yang digunakan
untuk persediaan dan control produksi, yang termasuk dalam laporan ini
adalah :
a. Planned order, rencana pemesanan untuk masa yang akan datang

11
b. Order release notices, pesanan yang dikeluarkan yang
menunjukkan kapan harus dilaksanakan perencanaan pemesanan.
c. Change in due dates, perubahan pada rencana pemesanan,
penjadwalan ulang (dikarenakan cuaca atau lalu lintas)
d. Cancellations or suspensions, pembatalan pesanan terbuka
dikarenakan adanya pembatalan dari jadwal produk induk (MPS)
e. Inventory status data, data keadaan persediaan.
(Harahap, 2010)

7. Integrasi produksi di perusahaan, manajemen persediaan, pembelian,


keuangan dan aktifitas buruh, menambah fungsi tambahan kepada system
MRP.
a. Material Requirement Planning
b. Transaction Processing System
c. Decision Support System
d. Manufacturing Resource Planning

8. MRP banyak digunakan pada MRP II dan ERP (Benar/Salah)

ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana


MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning
(MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya
menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory),
pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini
nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan,
pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan
sumber daya manusia.
Perubahan pada ramalan penjualan, penyesuaian kembali entailing terus
menerus dalam produksi, serta parameter unsuitability ditetapkan oleh sistem,
yang dipimpin MRP (Material Requirement Planning) untuk berkembang
menjadi sebuah konsep baru: Manufacturing Resource Planning (atau
MRP2 ) dan akhirnya generik konsep.
(Yasin, 2013)

9. Suatu perusahaan mengumpulkan data dari transaksi sebagaimana terjadi dan


menempatkan mereka kedalam kelompok ataupun batch-batch.
a. Online System
b. Batch Processing
d. Transaction Processing System
d. Source data automation

12
10. Manfaat dari ___ adalah sebagai berikut?
1. Membuat perusahaan lebih terorganisasi dan cepat bereaksi kepada
perubahan didalam perusahaan.
2. Membantu pembuatan keputusan
3. Meningkatkan proses bisnis diperusahaan (menghasilkan layanan
konsumen yang lebih baik, produksi dan distribusi)'
a. System Informasi Area Fungsional
b. MRP
c. MRP2
d. ERP

2.4 Penjelasan Software ERP dan Implementasi

Berikut soal-soal yang terkait dengan Software ERP dan Implementasinya.

1. Suatu business process adalah kumpulan dari aktifitas-aktifitas yang


mengambil sejumlah input dan menghasilkan suatu output yang bernilai bagi
customer. (Benar/Salah)

Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan yang


terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah demi
mencapai tujuan tertentu dari sebuah perusahaan. Proses bisnis merupakan
aktivitas yang sangat penting dalam sebuah perusahaan perbankan untuk
menigkatkan efektifitas dan efisiensi alur kerja dalam dunia bank. Proses
bisnis yang paling penting dalam dunia perbankan adalah proses bisnis
yang berhubungan dengan nasabah, ketika nasabah melakukan transaksi
keuangan dengan Teller. Hal utama bagi perusahaan perbankan adalah
berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh nasabahnya
(J & Saputra, 2013)

2. Sistem ERP memiliki suatu database pada masing-masing area fungsional


didalam perusahaan (Benar/Salah)

ERP merupakan suatu sistem yang terintegrasi, sehingga sistem ERP


mampu memberikan kepada organisasi penggunanya suatu model pengolahan
transaksi yang terintegrasi dengan aktivitas di unit bisnis lain dalam

13
organisasi. Dengan mengimplementasikan proses bisnis standar perusahaan
dan database tunggal (single database) yang mencakup keseluruhan aktivitas
dan lokasi di dalam perusahaan, ERP mampu menyediakan integrasi di antara
aktivitas dan lokasi tersebut. Sebagai hasilnya, ERP sistem dapat mendorong
ke arah kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik dengan
parameter yang terukur secara kuantitatif. Sehingga keputusan yang
dihasilkan tersebut dapat saling mendukung proses operasional perusahaan
atau organisasi. (Kumar & Van Hillsgerberg, 2000)

3. Suatu business process dapat melibatkan aktifitas-aktifitas pada lebih dari


satu area fungsional pada bisnis. (Benar/Salah)

Sistem ERP adalah paket sistem informasi yang dapat dikonfigurasi,


yang mengintegrasikan informasi dan proses yang berbasis informasi
didalam, dan melintas area fungsional dalam sebuah organisasi” ERP
bertindak sebagai tulangpunggung lintas fungsional perusahaan yang
mengintegrasikan dan mengotomatisasikan banyak proses internal dan sistem
informasi dalam fungsi produksi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan,
dan sumber daya manusia perusahaan. (Suryalena, 2013) ERP bekerja
sebagai kekuatan lintas fungsional perusahaan yang mengintegrasikan dan
mengautomatisasi berbagai proses bisnis internal dan sistem informasi
termasuk manufacturing, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan sumber
daya manusia dari sebuah perusahaan (O’Brien, 2006) dalam (Suryalena,
2013)

4. Kebanyakan kegagalan implementasi software ERP disalahkan pada:


a. Isu manusia
b. Isu teknologi software
c. Isu hardware
d. a dan b benar
e. tidak ada yang benar
Kegagalan dalam implementasi sistem ERP pada dasarnya bukan terletak
pada kesalahan instalasi software tapi sebagian besar disebabkan oleh
kesalahan yang dilakukan perusahaan untuk menentukan sistem yang tepat
untuk menyelesaikan masalah bisnis dan kebutuhan yang sebenarnya
(Brynjolfsson, et.al, 1993 dalam Amaranti (2006)). Hal lain yang
menyebabkan tidak diperolehnya manfaat dan keuntungan dari sistem ERP

14
adalah adanya keengganan dan penolakan dari user dan ketidakmampuan
perusahaan-perusahaan untuk menentukan perubahan pada desain dan
struktur organisasi sesuai dengan manfaat teknologi yang dipilih (Ethie dan
Madsen, 2005 dalam Amaranti, 2006). Dalam (Govindaraju & Indriany,
2010)
Penggunaan sistem ERP adalah keharusan bagi user atau sering disebut
sebagai penggunaan yang bersifat mandatory. Keengganan atau penolakan
user untuk mengadopsi atau menggunakan sistem baru (sistem ERP) adalah
salah satu alasan kegagalan implementasi yang harus diperhatikan perusahaan
(Barker & Frolick, 2003; Krasner, 2000; Scott & Vessey, 2002; Umble &
Umble, 2002; Wah, 2000 dalam Nah et al, (2004)). Kurangnya penerimaan
user tersebut dapat menyebabkan user hanya sekedar terpaksa menggunakan
dan tanpa diimbangi dengan penggunaan yang handal pada sistem ERP.
Selain itu juga dapat menyebabkan masalah ketidakpuasan bagi user terhadap
sistem ERP. Dalam (Govindaraju & Indriany, 2010)

5. Hal berikut ini yang digunakan untuk memecahkan masalah organisasi SILO:
a. Mendorong interaksi antar departemen
b. Reengineering departemen tradisional dan fokus pada workflow process.
c. Menempatkan tenaga kerja dari semua departemen pada lokasi fisik yang
sama.
d. a dan b benar
e. b dan c benar

Peran Pemimpin
Para pemimpin dan eksekutif bisnis bertanggung jawab penuh terhadap
pembentukan mentalitas silo dalam bisnis mereka. Sebagai pemimpin,
mereka menetapkan irama dan mengatur nilai-nilai sebagai budaya bisnis.
Mereka memberikan persetujuan kepada karyawan yang berusaha
melindungi teritori mereka. Para pemimpin eksekutif dan manajer ini bisa
memperkuat silo dalam budaya bisnis nya dengan “all-or-nothing
management style” atau mempromosikan kolaborasi dengan sebuah gaya
manajemen yang inklusif.

Manajemen Perilaku
Ada beberapa sumber mentalitas silo yang mempengaruhi budaya bisnis.
Salah satunya seperti ini: seorang karyawan yang direkrut dan ditugaskan

15
untuk menjalankan fungsi bisnis tertentu, misalnya sales dan marketing, akan
melakukan pendekatan kerja dengan mentalitas seorang sales dan marketing,
dan tidak mencoba pendekatan lain dalam bekerja. Kasus lain, karyawan
secara tidak sadar membangun mentalitas silo ketika bekerja bersama atasan
dan senior, atau berpikir bahwa segala hal yang tidak berkaitan dengan
departemennya bukanlah tanggung jawab mereka. Silo juga bisa terjadi ketika
karyawan masuk dengan membawa keahlian tertentu yang telah menjadi
bidangnya selama bertahun-tahun, dan menganggap bidang lain sebagai area
diluar pekerjaannya.

Struktur Organisasi
Struktur dari bisnis dan aktifitas karyawan dalam membangun hubungan
dengan karyawan lain dapat menumbuhkan mentalitas silo. Jika manajemen
dan eksekutif di perusahaan membentuk organisasi menjadi fungsi-fungsi
bisnis yang terdedikasi, dan tidak mengadakan pertemuan, sesi pelatihan, sesi
perencanaan kebijakan bersama yang mengumpulkan semua departemen
dalam satu lingkaran, mereka akan terkotak-kotak dalam peran dan berpotensi
menimbulkan pemikiran yang tertutup.
(Anonim, 2014)

6. Suatu strategi implementasi dimana organisasi terus menggunakan sistem


lama bersamaan dengan software baru sampai sistem baru berjalan dengan
baik disebut:
a. Pilot strategy
b. Phased strategy
c. Cutover strategy
d. Parallel strategy

Both the legacy and new ERP system run at the same time. Users learn the
new system while working on the old. (Neal, 2010)

7. Suatu strategy implementasi dimana sistem baru awalnya diimplementasikan


pada bagian tertentu pada perusahaan sebelum diimplementasikan pada
bagian lainnya disebut sebagai:
a. Pilot strategy
b. Phased strategy
c. Cutover strategy
d. Parallel strategy

Changeover occurs in phases over an extended period of time. Users move


onto new system in a series of steps. (Neal, 2010)

8. Diagram berikut ini menunjukan jenis … strategy implementasi

16
a. Parallel strategy
b. Phased strategy
c. Pilot strategy
d. Cutover strategy

Both the legacy and new ERP system run at the same time. Users learn the
new system while working on the old. (Neal, 2010)

9. Diagram berikut ini menunjukan jenis … strategy implementasi

a. Parallel strategy
b. Phased strategy
c. Pilot strategy
d. Cutover strategy

Changeover occurs in phases over an extended period of time. Users move


onto new system in a series of steps. (Neal, 2010)

10. Karakteristik strategy implementasi berikut ini adalah:

a. Berbiaya tinggi
b. Membutuhkan waktu lama
c. Beresiko
d. semua benar

Parallel strategy dianggap proses implementasi paling berisiko. Strategi ini


menjalankan system yang lama dan baru pada waktu yang sama. Pengguna
ini dapat mempelajari sistem baru saat melakukan aktivitas kerja rutin pada
sistem lama. Setelah persyaratan untuk sistem baru terpenuhi, maka sistem
lama dinonaktifkan.

Parallel strategy dapat dianggap sebagai jalan tengah antara big bang dan
bertahap adopsi. Parallel strategy berjalan lebih lama dari Big Bang strategy
dan lebih cepat dengan Phrased strategy. Demikian pula, adaptasi pengguna
lebih mudah daripada big bang, tapi lebih sulit daripada phrased.

17
Masalah utama adalah biaya. Parallel strategy adalah metode pelaksanaan
yang paling mahal. Selain itu, memiliki karyawan memasukkan data di kedua
sistem ini tidak efisien. (Neal, 2010)

11. Pernyataan berikut ini yang salah terkait dengan pembelian sistem ERP:
a. Membutuhkan training untuk menulis interface dan query
b. Bergantung pada satu vendor untuk semua core business process
c. Sistem ERP khususnya menyediakan banyak custom interface ke legacy
sistem (sistem lama)
d. Sistem ERP sangat mahal

Sistem ERP adalah komplek, dan pengimplementasiannya bisa jadi sulit,


membutuhkan waktu yang banyak dan merupakan suatu proyek yang mahal
bagi perusahaan. Teknologi sangat terintegrasi dan memerlukan komitmen
dari seluruh divisi dan sering berakibat pada berubahnya proses busines
perusahaan.
(Winarno, 2010)

12. Berikut ini yang bukan faktor kunci keberhasilan pada project ERP?
a. Pimpinan proyek harus memiliki pengalaman sebelumnya pada sistem skala
besar.
b. Konsultan harus transfer ilmu, bukan hanya implementasi.
c. Dukungan dari top management untuk memastikan proyek berjalan.
d. Sistem ERP harus dikostumisasi agar sesuai dengan proses bisnis yang
berjalan saat ini

Beberapa faktor kunci keberhasilan pada project ERP


a. Pemahaman yang jelas atas sasaran strategis
b. Komitmen dari seluruh jajaran manajemen
c. Manajemen proyek implementasi yang baik
d. Tim implementasi yang baik
e. Dapat mengatasi isu-isu teknik
f. Rekayasa ulang proses bisnis
g. Komitmen organisasi untuk berubah
h. Pendidikan dan pelatihan yang intensif
i. Data yang akurat
j. Sosialisasi dan komunikasi yang intensif
k. Pengukuran kinerja yang jelas fokusnya
l. Dapat mengatasi isu multi-site
(Nurhajati, 2012)

18
13. Berikut ini yang tidak termasuk biaya tersembunyi dari ERP:
a. Waktu tunggu ROI
b. Biaya konsultasi lanjutan
c. Analisa data dan konversi
d. Biaya pembelian software

ERP biaya selama dan setelah implementasi sering melebihi jumlah yang


diperkirakan oleh persentase yang lebih tinggi kecuali ada perencanaan yang
cermat dan perhitungan terlebih dahulu. Untuk mencapai ROI yang tinggi,
total biaya kepemilikan (TCO) harus diperiksa melalui
perencanaan cerdas dan antisipasi. Biaya tersembunyi ERP - mencapai ROI
yang tinggi dengan keputusan tepat.
Biaya tersembunyi yang penting dari ERP 
 Biaya pelatihan: untuk sukses implementasi ERP, tim inti proyek harus
didefinisikan dan tepat pelatihan imparted bagi anggota untuk berkenalan
dengan sistem kerja baru. Sebagian besar organisasi yang melakukan
kesalahan dalam meremehkan biaya pelatihan. Selain pelatihan, anggota-
anggota tim mungkin memerlukan nasihat pakar sementara
pengujian ERP dan pengambilan keputusan. Ini juga menambah biaya
tersembunyi ERP. 
 Konversi data: konversi data perusahaan diikuti oleh pembangunan
antarmuka dan memastikan data yang tepat transfer ke sistem baru adalah
biaya tersembunyi yang lain, sering tidak dianggap serius. Proses ini
memakan waktu dan penundaan jadwal kerja yang teratur. 
 Analisis data: Salah satu harus mencakup biaya gudang data sambil
menerapkan ERP, sebagai kebutuhan mungkin timbul untuk analisis data
sistem ERP yang ada bersama dengan sistem eksternal.
(Napier, 2015) 

14. Berikut ini yang bukan merupakan alasan dari pemakaian ERP:
a. Integrasi dari data keuangan
b. Standarisasi proses produksi
c. Standarisasi informasi HR
d. Interkoneksi produksi, sales, dan distribution pada satu server
e. semua yang disebutkan diatas

Efisiensi biaya, waktu dan tenaga dalam penerapan Teknologi Informasi


melalui pelaksanaan sistem manajemen ERP juga dapat dibuktikan melalui :
1. Single Entry, adalah user hanya cukup satu kali memasukkan data
untuk mendapatkan beberapa laporan.
2. Melalui ERP status barang/order dapat dipantau setiap saat.

19
3. Data base marketing dapat dilihat dan diperbarui setiap saat.
4. Dengan menggunakan teknologi komputer, tidak lagi memerlukan
banyak paperwork, cukup menyimpan soft-copynya dan data /laporan
dapat diprint/cetak kapan saja diperlukan.
5. Pencarian data dapat lebih mudah dan cepat, karena semuanya telah
didokumentasi dan dikordinasi dengan baik oleh pusat data yang telah
terbentuk dalam sistem ERP.
6. Mengurangi Lead Time, penyebaran informasi dilakukan secara
serempak dan bersamaan ke tiap departemen, sehingga proses di tiap
departemen terkait dapat dilaksanakan segera dan secepatnya tanpa
harus saling menunggu sampainya informasi.
(Nurhajati, 2012)

Manfaat menggunakan ERP adalah :

1. Integrasi data keuangan


Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management
bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan
lebih baik.
2. Standarisasi Proses Operasi
Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice
sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi
dan peningkatan kualitas produk
3. Standarisasi Data dan Informasi
Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan,
terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak
business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda.

(admin, 2012)

15. Kriteria yang harus dipertimbangkan ketika mengevaluasi kandidat paket


software:
a. Kemampuan fungsional dari system software
b. Requirement teknikal terkait software harus terpenuhi.
c. Karakteristik bisnis dari perusahaan vendor
d. semua yang disebutkan diatas

Penjelasan :
a. Functional Fit
Kesesuaian fungsional memandang fungsional system ERP dari
perspektif perusahaan. Istilah functional fit lebih jauh daripada sekedar
fungsionalitas. Fit (kesesuaian) berarti bahwa hanya memilih fungsional
yang dibutuhkan saja.

20
b. Fleksibility Fleksibilitas berperan sebagai jembatan antara kesenjangan
fungsional antara paket ERP dengan kondisi di Organisasi.
c. Dukungan ( Support ) Dukungan akan membantu memperpendek waktu
implementasi dan proses transfer teknologi perusahaan. Adanya
dukungan membantu perusahaan membangun keahlian internal atau
bekerja sama dengan konsultan eksternal dalam implementasi dan
pemeliharaan sistem ERP
d. Kontinuitas ( Continuity ) Kontinuitas proyek menjamin bahwa
anggaran yang sudah dikeluarkan untuk system ERP dapat
dipertanggung jawabkan. Jika salah memilih paket yang kemudian tidak
dikembangkan lagi, maka akan terjadi risiko bahwa kita tidak dapat lagi
didukung oleh vendor pengembang system tersebut.
e. Partisipasi dan Ukuran Komunitas Terkait dengan implementasi
system, biasanya ada 4 ( empat ) jenis kategori anggota komunitas,
yaitu user virtual yang aktif dalam forum, penguji system ( beta tester )
yang menyediakan deksripsi bug ( kesalahan/ kekurangan ), pembuat
content yang membuat dokumen dan spesifikasi kebutuhan dan para
pengembang yang berusaha memperbaiki / meningkatkan system.
(Nurhajati, 2012)

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

21
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Enterprise Resource
Planning (ERP) sangat bermanfaat bagi perusahaan. Software ERP membantu
perusahaan mengintegrasikan informasi dari seluruh fungsi bisnis yang berbeda.
Menyediakan pengaturan sumber daya yang terpusat demi menyederhanakan
penyajian data-data, sehingga memudahkan perusahaan dalam melakukan
pengambilan keputusan.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan terkait paparan diatas adalah
mengimplementasikan software ERP semata tidak otomatis menjadikan kinerja
perusahaan lebih baik. Ada beberapa poin yang perlu dipahami agar fungsi ERP
menjadi lebih optimal. Jadi setiap perusahaan itu harus bisa mengoptimalkan
kegunaan dari ERP dengan melihat kondisi dan situasi dari perusahaan tersebut.

22
Daftar Pustaka

admin. (2012, Maret 31). Mengenal ERP. Retrieved from PT. Anugerah Langkat
Makmur: http://ptalam.com/article/mengenal-erp/2
AnneAhira, 2008. Mengenal Business Process dan Peran Pentingnya Dala,
Perusahaan. http://www.anneahira.com/business-process.html. Diakses 22
Oktober 2015.

Anonim. (2014, Maret 11). MENGHAPUS DAN MENGHINDARI SILO DI


INTERNAL PERUSAHAAN. Retrieved from SHIFT:
http://shiftindonesia.com/menghapus-dan-menghindari-silo-di-internal-
perusahaan/
Govindaraju, R., & Indriany, N. (2010). Studi Mengenai Penerimaan istem ERP:
Enhancement Terhadap Model Penerimaan Sistem ERP Berbasis
Technology Acceptance Model. 4th National Industrial Engineering
Conference, 654-664.
J, M. C., & Saputra, F. Y. (2013). Pemodelan Proses Bisnis Menggunakan IDEF0
dengan Studi Kasus Bank X . Jurnal Sistem Informasi, Vol. 8 No. 1, 55-74.
Napier, J. (2015, Mei 12). Biaya tersembunyi ERP - mencapai ROI yang tinggi
dengan keputusan tepat. Retrieved from articlesphere.com:
http://www.articlesphere.com/id/Article/Choosing-The-Best-Monitoring-
Software/325390
Neal, H. (2010, Maret 11). ERP Implementation Strategies – A Guide to ERP
Implementation Methodology. Retrieved from Software Advice:
http://blog.softwareadvice.com/articles/manufacturing/erp-
implementation-strategies-1031101/
Noviyasari, C. (2005). SIMULASI SISTEM PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN. Jamika, 54-55.
Nurhajati, R. (2012). MODUL KULIAH PROGRAM KULIAH KARYAWAN &
PROFESIONAL STTI ITECH. Jakarta: STTI ITECH.
Nurul, D. &. (2011). SIstem Pemrosesan Transksi. Bogor.
Mentaya. 2011. Apa itu ERP?. http://www.mentaya.co.id/mty16/index.php/77-
ulasan/68-apa-itu-erp. Diakses 22 Oktober 2015.

root, 2010. Informatioan Silos. http://www.investopedia.com/terms/i/information-


silo.asp Diakses 22 Oktober 2015.
Suryalena. (2013). ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) SEBAGAI
TULANG PUNGGUNG BISNIS MASA KINI . JURNAL APLIKASI
BISNIS, Vol. 3 No. 2, 145-154.
Verdi Yasin. 2013. Pentingnya Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Dalam
Rangka Untuk Membangun Sumber Daya Pada Suatu Perusahaan.
Manajemen Informatika. Edisi: No.4 Tahun VI / Januari 2013.
http://www.jayakarta.ac.id/jurnal/JURNAL%20ERP_IT%202013-Verdi
%20Yasin.pdf. Diakses pada 22 Oktober 2015.

Yasin, V. (2013). PENTINGNYA SISTEM ENTERPRISE RESOURCE


PLANNING (ERP) DALAM RANGKA UNTUK MEMBANGUN
SUMBER DAYA PADA SUATU PERUSAHAAN. Jurnal : Manajemen
Informatika. Edisi: No.4 Tahun VI, 1-18.

Winarno, W. A. (2010). KESUKSESAN DAN KEGAGALAN IMPLEMENTASI


SISTEM ERP: APAKAH KESALAHAN PERANTI LUNAK? Jember:
Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai