Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen: Dr. Ida Bagus Putra Astika, S.E., M.Si., Ak., CA.
OLEH:
KELOMPOK 4
1
Pengertian Kerangka Konseptual (Conceptual Framework)
Menurut FASB, kerangka konseptual merupakan suatu konstitusi, suatu sistem
yang koheren (terpadu) dari tujuan dan prinsip dasar yang dapat mendorong standar yang
konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi serta keterbatasan akuntansi keuangan dan
laporan keuangan. Perlunya Kerangka Konseptual antara lain dapat digunakan sebagai
pedoman dalam menentukan standar akuntansi, sebagai kerangka referensi untuk
memecahkan masalah akuntansi apabila standar yang sekarang ada, tidak mengatur isu-
isu yang baru muncul, sebagai dasar membuat pertimbangan (judgement) dalam
menyajikan laporan keuangan, dan meningkatkan daya banding dengan cara mengurangi
berbagi alternatif metode akuntansi yang ada.
Hasil kerja dan tulisan tersebut akhinya dihasilkan rerangka konseptual dan diberi
nama Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) sebagai berikut :
No. 7 No. 7. Using Cash Flow Information And Present Value In 2000
Accounting Measurements (Sfac No. 7)
Discussion Memorandum
Sebuah memorandum diskusi tentu bukan produk akhir dari pertimbangan FASB.
Memorandum Diskusi membawa dua isu baru:
Proses menghadirkan struktur metateori yang dapat berjalan dan bermanfaat harus
diakui sebagai proses yang pelan (sebuah proses evolusi). Trial and error dapat
diperkirakan dengan pasti. Selain itu, sifat sementara dari statement memudahkan dalam
mengubah komponen yang perlu dikembangkan. Sayangnya tedapat kemungkinan bahwa
statement ini hanya akan memiliki dampak perias.
Statemen ini merupakan turunan langsung Trueblood report dan secara umum
merupakan versi ‘singkat’ dari laporan tersebut, dengan beberapa pertimbangan nilai
penting. SFAC No.1 berfokus pada tujuan pelaporan keuangan. Tujuan secara
keseluruhan yaitu memberikan informasi yang berguna bagi pembuatan keputusan
ekonomi dan bisnis. Oleh karena itu, SFAC No. 1 menyatakan bahwa laporan keuangan
harus lebih bersifat general purpose daripada mengarah pada kebutuhan kelompok
pengguna tertentu. SFAC No. 1 Mengasumsikan pengguna mempunyai pengetahuan
tentang informasi dan pelaporan keuangan, sebuah penyimpangan dari asumsi Trueblood
report yang menyatakan ‘kemampuan yang terbatas’ pengguna laporan keuangan. Seperti
Trueblood Report, pengguna juga diasumsikan memiliki ‘wewenang yang terbatas’.
Statemen ini juga mencatat ‘the importances of stewardship’ yang menentukan seberapa
baik manajemen menjalankan kewajiban dan obligasi pada pemilik dan kelompok
kepentingan lainnya. Gagasan ini muncul karena penafsairan yang sempit terhadap
pemeliharaan sumberdaya perusahaan yang layak untuk pertanggungjawaban. Beberapa
pertimbangan nilai penting dalam laporan ini antara lain :
Relevansi adalah kualitas yang diambil dari ASOBAT dan diungkapkan agak
janggal pada SFAC menjadi “mampu menciptakan perbedaan dalam sebuah
keputusan dengan membantu pengguna membentuk prediksi tentang outcome
masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang atau untuk mengkonfirmasi atau
memeriksa ekpektasi”. Relevansi memiliki 2 aspek utama: predictive value dan
feedback value, serta 1 aspek tambahan: ketepatan waktu.
Pertanyaan yang muncul pada materialitas adalah apakah item ini cukup besar
untuk mempengaruhi keputusan pengguna. Materialitas diterima sebagai
karakteristik kuantitatif, serta merupakan konsep relatif dan bukan konsep
absolut.
Penantian panjang SFAC No. 5 berakhir pada Desember 1984, tepat 4 tahun
setelah SFAC 4. Statement ini menguraikan isu-isu sulit mengenai pengakuan dan
pengukuran (recognition and measurement), sehingga akan menjadi tonggak penentu
kesuksesan atau kegagalan keseluruhan proyek. Pernyataan dalam paragraf 2
menunjukkan tidak adanya usaha yang lebih ekstensif untuk memecahkan masalah
pengakuan dan pengukuran. Kriteria pengakuan dan panduan dalam statemen ini secara
umum konsisten dengan current practice (praktik berlaku) dan tidak menyatakan
perubahan yang radikal. Namun tidak tertutup kemungkinan adanya perubahan praktik
pada masa yang akan datang. Perubahan tersebut terjadi secara bertahap dan evolusioner
(perubahan bertahap menuju “fair value”)
SFAC No.5 harus mempertimbangkan banyak masukan jika tidak ingin mengalami
keegagalan, beberapa masukan diantaranya, Sterling (1985) mengatakan FASB
melakukan hal yang terbalik dengan meletakkan pengakuan di depan pengukuran.
Statemen mengalami kemunduran dalam mempertimbangkan kemungkinan terjadinya
perubahan kriteria, dimana menyarankan untuk tetap menggunakan measurement
attributes yang ada dan bergantung pada pendekatan evolusioner.
1. Aset ( assets ) adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang
(future economic benefits) yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas
tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.
2. Utang ( liabitilies ) adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi
(probable future sacrifies) dimasa mendatang yang berasal dari kewajiban
sekarang suatu entitas untuk mentrasfer aset atau menyerahkan jasa pada entitas
lain dimasa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.
3. Ekuitas ( equity ) adalah hak sisa (residual interest) atas aset suatu entitas setelah
dikurangi dengan utang. Dalam perusahaan bisnis, ekuitas sama dengan hak
pemilik.
4. Investasi oleh pemilik ( investment by owners ) adalah kenaikan aset neto suatu
perusahaan yang berasal dari transfer entitas lain ke perusahaan tersebut atas
sesuatu yang bernilai untuk memperoleh atau meningkatkan hak kepemilikan
(atau ekuitas) dalam perusahaan tersebut.
5. Distribusi pada pemilik ( distribution to owners ) adalah penurunan aset neto
suatu perusahaan yang berasal dari transfer aset, penyerahan jasa, atau
penambahan utang oleh perusahaan kepada pemilik.
6. Laba komprehensif ( comprehensive income ) adalah perubahan ekuitas (aset
neto) suatu entitas selam satu perioda yang berasal dari transaksi atau peristiwa
dan kondisi lainnya dari sumber yang bukan berasal dari pemilik.
7. Pendapatan ( revenue) adalah aliran masuk kenaikan aset suatu entitas atau
penurunan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda,
yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa, atau
pelaksanaan kegiatan lainnya, yang merupakan kegiatan utama perusahaan
secara terus menerus.
8. Biaya ( expenses ) adalah aliran keluar atau pemakaian aset suatu entitas, atau
penambahan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda,
yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa atau
pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara
terus menerus.
9. Keuntungan ( gains ) adalah kenaikan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil
suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari
pendapatan dan investasi oleh pemilik.
10. Kerugian ( losses ) adalah penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil
suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari biaya
dan distribusi pada pemilik.
Statement No. 7 lebih menekankan pada isu pengukuran spesifik daripada isu
konseptual yang lebih luas, karena itu statement ini dapat dilihat sebagai bagian
dari Statement No. 5. SFAC No. 7 digunakan pada situasi dimana current market
value tidak tersedia sehingga harus menggunakan estimasi aliran kas di masa mendatang.
SFAC No.7 menyediakan :
1. Kerangka kerja untuk dapat menggunakan future cash flow sebagai basis
pengukuran saat pengakuan awal dan pengukuran segera serta untuk metode
interest dalam penentuan amortisasi
2. Prinsip-prinsip umum yang mengatur penggunaan present value terutama
Ketika jumlah dari future cash flow, waktunya atau waktu dan tingkat
ketidakpastiannya
3. Pemahaman yang bersifat umum dari tujuan pengukuran-pengukuran present
value dalam akuntansi
SFAC No.8 merupakan salah satu dari serangkaian publikasi di FASB untuk
akuntansi dan pelaporan keuangan yang mencakup dua bab kerangka konseptual baru
yang menggantikan SFAC No.1, tujuan pelaporan keuangan oleh Business Enterprises,
dan SFAC No.2, karakteristik kualitatif informasi akuntansi. SFAC No.8 dimaksudkan
untuk menetapkan tujuan-tujuan dan konsep-konsep fundamental yang akan menjadi
dasar untuk pengembangan akuntansi keuangan dan pedoman pelaporan. Secara umum
isi dan tujuan SFAC No.8 adalah :
1. Bagian pertama hasil projek bersama dengan IASB dalam merumuskan konsep
dasar akuntansi keuangan.
2. Menggantikan SFAC No.1 dan 2
3. Terdiri atas tiga bab :
1) Bab 1, tujuan pelaporan keuangan tujuan umum.
2) Bab 2, entitas pelaporan
3) Bab 3, karakteristik kualitatif informasi keuangan bermanfaat
Menurut FASB dalam SFAC No.1 maupu SFAC No.8, pelaporan dan laporan
keuangan posisinya adalah sebagai berikut :
SFAC No.8 secara umum merumuskan tiga tujuan pelaporan keuangan, yaitu:
c. Primary users
Arah dan jenis informasi yang dibutuhkan oleh para investor dan kreditor
yaitu :
1) Perubahan atas sumber daya yang terjadi pada suatu entitas dan klaim
kepada entitas yang bersangkutan berasal dari kinerja dan transaksi-
transaksi serta kejadian lain seperti penerbitan instrument hutang dan
ekuitas.
2) Pengguna informasi keuangan suatu entitas perlu mengetahui
perbedaan antara kedua sumber perubahan tersebut yaitu apakah
perubahan tersebut berasal dari kinerja entitas dan transaksi-transaksi
atau dari hutang dan ekuitas.
3) Implikasi atas gambaran tersebut maka terdapat beberapa laporan
yaitu: laporan laba rugi, posisi keuangan, serta perubahan ekuitas.
Pendekatan postulat dan prinsip dalam ARS No. 1&3 dikenal sebagai dasar
pembuatan standar karena pendekatan tersebut mencoba menyediakan dasar logika untuk
mendapatkan pembenaran deduktif atau penyesuaian terhadap standar akuntansi. Dalam
pandangan codificational pengaturan standar, kerangka kerja konseptual masuk akal
karena dapat mendukung dan mempromosikan sifat rasional alami dari proses itu. GAA
melihat kerangka konseptual mewujudkan aspek konstitusi dan teori. Kerangka
konseptual dalam pandangaan Gaa, memiliki aspek teoritis karena memberikan kriteria
untuk pilihan Ketika mengevaluasi alternatif akuntansi. Kriteria ini membantu FASB,
tetapi mereka tidak dapat menjamin hasil terbaik meskipun pedoman konstitusi untuk
informasi yang berguna bagi calon investor, kreditur, dan pengguna di luar lainnya.
Menurut padangan condificational, tidak hanya standar yang ditingkatkan, tetapi
kerangka konseptual itu sendiri juga tunduk pada koreksi dan perbaikan.