Anda di halaman 1dari 6

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP

PERUBAHAN FISIK IBU DI KLINIK ANITA MEDAN


Mey Elisa Safitri
Dosen Akademi Kebidanan Helvetia M edan

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan mengamati perubahan fisik yang terjadi pada pengguna
kontrasepsi hormonal yang terdiri dari 3 cara yaitu: (1) disuntikkan depo propera yang berisikan
hormone estrogen dan progesterone, (2) meminum pil kontrasepsi, (3) menanamkan kontrasepsi
implant pada lengan atas ibu. Metode pengamatan sampel dilakukan secara kuantitatif dengan cara
pengukuran berat badan dan lingkar pinggang ibu. Selain itu dilakukan juga pengamatan secara
kualitatif dengan melihat perubahan fisik seperti muncul jerawat pada wajah dan gangguan siklus
menstruasi. Penelitian ini akan dilaksanakan di Klinik Anita Medan dengan 30 akseptor kontrasepsi
hormonal yang terdiri dari 10 akseptor kontrasepsi suntikan, 10 akseptor kontrasepsi pil dan 10
akseptor implant, dengan lama pemakaian < dari 1 tahun dan >1 tahun. Hasil penelitian diperoleh
bahwa berdasarkan jenis alat KB hormonal yang digunakan yaitu pil, suntik dan implan maka alat
KB hormonal pil yang paling berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan fisik ibu terutama
pada perubahan berat badan dan perubahan lingkar pinggang. Dan hasil uji berdasarkan jenis
perubahan fisik ibu terhadap penggunaan KB hormonal (Pil, suntik, implan) maka diperoleh faktor
perubahan berat badan dan faktor lingkar pinggang yang memengaruhi secara signifikan. Dari
penelitian ini disarankan kepada petugas kesehatan untuk memberikan konseling kepada calon
akseptor KB mengenai efek samping penggunaan KB hormonal sehingga para ibu sebagai/akseptor
KB dapat mengetahui dan mengatasi efek samping yang akan terjadi setelah menggunakan KB
hormonal.
Kata kunci: Alat kontrasepsi hormonal, Akseptor, Perubahan fisik

PENDAHULUAN beberapa negara mungkin banyak


mengandalkan salah satu metode tertentu.
Menurut World Health Organisation
Sebagai contoh, program nasional Afrika
(WHO), dewasa ini hampir 380 juta Selatan sangat mengandalkan kontrasepsi
pasangan menjalankan keluarga berencana suntik.
dan 65-75 juta diantaranya di negara
Fakta yang perlu diperhatikan adalah
berkembang menggunakan kontrasepsi pola kecenderungan pemakaian kontrasepsi
hormonal seperti kontrasepsi oral, suntik, di Indonesia. Dari 61,4% pengguna metode
dan imp lant. Kontrasepsi hormonal
kontrasepsi di Indonesia, sebanyak 31,6%
memilliki pengaruh positif dan negatif menggunakan suntik. Sedangkan yang
terhadap berbagai organ wanita. memakai pil hanya 13,2%, memakai IUD
Kontrasepsi hormonal merupakan metode
(Intra Uterine Device) 4,8%, imp lant 2,8%,
kontrasepsi yang dapat diandalkan para dan kondom 1,3%, sisanya vasektomi dan
perempuan untuk mengatur kesuburannya. tubektomi. Demikian disampaikan Kepala
Kontrasepsi ini menggunakan hormon, dari
Badan Koordinasi Keluarga Berencana
progesteron sampai ko mbinasi estrogen dan Nasional (BKKBN), Dr. Sugiri Sjarief,
progesteron. Penggunaan kontrasepsi ini MPA saat media edukasi Kontrasepsi
dalam bentuk pil, suntikan dan imp lant.
Sebagai Suatu Kebutuhan. Sugiri
Kontrasepsi hormonal merupakan menyampaikan, terjadi kenaikan pemakaian
kelo mpok kontrasepsi yang pemakaian metode kontrasepsi suntik dari tahun 1991
berada pada urutan ketiga di seluruh dunia.
sampai 2007 lalu. Menurut survei yang
Sebagian besar (85%) menggunakan dilakukan oleh BKKBN tentang pengguna
kontrasepsi oral, sedangkan kontrasepsi metode kontrasepsi suntik pada tahun 1991
implan dan suntik hanya 15%. Namun,
hanya 11,7%, pada tahun 1994 men jadi

Lentera Vol. 15. No. 14. September 2015 53


15,2%, 1997 menjad i 21,1%, 2003 men jadi Mempersiapkan alat dan bahan yang
27,8%, dan pada tahun 2007 mencapai terdiri dari: 10 v ial cyclopen dengan alat
31,6%. Dalam med ia edukasi tersebut, suntik, 10 papan pil KB ko mbinasi, 10
Sugiri juga menambahkan bahwa kesadaran implanon dengan trochar untuk
akan pentingnya alat kontrasepsi di memasukkan susuk KB.
Indonesia masih perlu d itingkatkan, selain b. Pemasangan alat kontrasepsi
untuk mengatur ju mlah dan jarak anak, hormonal
kontrasepsi juga dibutuhkan untuk Akseptor KB hormonal yang akan
mencegah terjadinya ledakan penduduk. ulangan disuntikkan cyclopen 10 orang, 10
Sering kali akseptor mengeluhkan orang akseptor KB p il d iberikan pil
peningkatan berat badan, wajah berjerawat ko mbinasi untuk diminu m setiap hari, dan
dan gangguan pada siklus menstruasi yang aksepor implant dilakukan pemasangan
masing-masing individu berbeda implant pada lengan bagian atas sebelah kiri
keluhannya. Pada awalnya mereka yang sebelumnya membu ka implant yang
mengalami sedikit pertambahan berat lalu.
badan, tetapi biasanya penambahan berat
Parameter yang di amati
badan disebabkan oleh perubahan diet dan
olahraga. Umu mnya penambahan berat a. Juml ah Berat Badan (kg)
badan tidak terlalu besar, bervariasi antara
Pengamatan ju mlah kenaikan atau
kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun
penurunan berat badan ibu dihitung dengan
pertama. Penyebab pertambahan berat
badan tidak jelas, tampaknya terjadi karena cara menimbang badan ibu pada timbangan
khusus. Perhitungan jumlah kenaikan atau
bertambahnya lemak tubuh dan bukan
penurunan berat badan dilaku kan secara
karena retensi cairan tubuh. Karena DMPA
(Depo Medrosiprogesteron) merangsang manual dengan cara ibu naik keatas
timbangan dan dinilai berdasarkan jaru m
pusat pengendali nafsu makan di
menunjukkan angka pada saat berhenti.
Hipothalamus yang menyebabkan akseptor
makan lebih banyak dari pada biasanya. Perhitungan ini dilakukan pada saat
Efek samp ing dari penggunaan hormon akseptor telah mendapatkan kontrasepsi
hormonal sampai 12 minggu setelah
estrogen adalah pertambahan berat badan
dilakukan pemasangan kontrasepsi
siklis yang di sebabkan retensi cairan dan
timbulnya cerawat pada wajah. Sedangkan hormonal tersebut, dengan interval waktu 4
minggu sekali.
efek samp ing dari progesteron adalah
menyebabkan nafsu makan bertambah dan b. Lingkar Pinggang (cm)
berat badan juga bertambah besar dan siklus
menstruasi terkadang terganggu. Pengukuran lingkar pinggang bertujuan
untuk mengamati adanya perubahan bentuk
METODE PENELITIAN tubuh ibu yang dilakukan dengan cara
melingkarkan pita meteran di pinggang ibu
Tahapan Penelitian dan menilai pada akhir meteran membentuk
a. Pemilihan akseptor KB hormonal lingkaran di pinggang ibu. Pengukuran ini
Mempersiapkan akseptor kontrasepsi dilakukan secara manual pada saat ibu
hormonal dengan cara memilih : (a) 10 datang ke Klin ik untuk mendapatkan
orang akseptor pil yang terbagi 2 dengan kontrasepsi hormonal hingga 12 minggu
kriteria lama pemakaian < 1 tahun dan > 1 kedepan dengan interval 4 minggu sekali.
tahun. (b) 10 orang akseptor suntikan yang c. Siklus Menstruasi dan Jerawat
terbagi 2 dengan kriteria lama pemakaian < pada Wajah (subjektif)
1 tahun dan > 1 tahun. (c) 10 orang akseptor
implant dengan kriteria lama pemakaian < 1 Pengamatan adanya perubahan pada
tahun dan > 1 tahun. siklus menstruasi dan timbulnya jerawat
a. Persiapan alat kontrasepsi pada wajah dilakukan secara personal dan
hormonal wawancara langsung ke individu dengan
menggunakan angket. Hasilnya tergambar

Lentera Vol. 15. No. 14. September 2015 54


berdasarkan jawaban yang diberikan hanya diobservasi sekali saja dan
akseptor pada saat wawancara, dan ini pengukuran dilakukan terhadap suatu
dilakukan setelah 4 minggu pemasangan karakter atau variabel subjek pada saat
kontrasepsi hormonal dan diulang kembali pemeriksaan.
setelah 4 minggu diberikan pengobatan
Teknik Pengumpulan Data dan Analisa
pada akseptor yang mengalami perubahan.
Data
Alat dan Bahan
Tehnik pengumpulan data dilaku kan
a. Bahan selama penelitian d ilakukan pengamatan
terhadap parameter yang diamat i meliputi:
Bahan yang digunakan dalam penelit ian
ukuran lingkaran lengan atas (cm), ju mlah
ini adalah : cyclopen, pil ko mbinasi,
berat badan (kg), ju mlah lingkaran p inggang
implanont dengan jumlah masing-masing
(cm), dan perubahan siklus menstruasi dan
10 bahan, alcohol, betadin, kapas, lidokain.
jerawat pada wajah (subjektif). Data hasil
b. Alat penelitian dianalisis dengan menggunakan
ko mputer dengan perangkat lunak paket
Alat-alat yang diperlukan dalam statistik SPSS 16 dengan menganalisa
penelitian ini adalah: jaru m suntuk 3 cc, bak
datanya adalah analisa mult ivariat dalam
instrumen kecil, bak instrumen sedang,
penelitian ini menggunakan anova.
trochar, scapel, bisturi, ko m sedang tertutup,
kasa steri, plester, pita lila, pita meteran, HAS IL PENEL ITIAN
timbangan, alat-alat tulis.
1. Pengaruh KB Hormonal
Rancangan Penelitian terhadap Perubahan Fisik Ibu
Penelit ian ini merupakan penelit ian Pengamatan perubahan berat badan
deskriptif cross sectional. Dimana setelah diberikan Kb Hormonal berupa alat
penelitian cross sectional adalah suatu kontrasepsi impant, suntikan dan pil maka
penelitian untuk mempelajari d imanika diperoleh hasil pengamatan dari ketiga
korelasi antara faktor ± faktor resiko dengan parameter tersebut yang disajikan
efek, dengan cara pendekatan, observasi dan padaTabel 1.
mengu mpulkan data sekaligus pada waktu
bersamaan. Artinya, setiap subjek penelitian
Tabel 1. Pengaruh KB Hormonal Terhadap Perubahan Fisik Ibu
Sum of
df Mean Square F Sig.
Squares
berat badan Between Groups 2.867 2 1.433 9.439 .001
Within Groups 4.100 27 .152
Total 6.967 29
lingkar Between Groups 1.867 2 .933 4.941 .015
pinggang Within Groups 5.100 27 .189
Total 6.967 29
menstruasi Between Groups 1.800 2 .900 2.132 .138
Within Groups 11.400 27 .422
Total 13.200 29
Jerawat Between Groups .600 2 .300 1.421 .259
Within Groups 5.700 27 .211
Total 6.300 29

Lentera Vol. 15. No. 14. September 2015 55


Berdasarkan hasil uji anova untuk Dilihat dari tabel 3 dipero leh bahwa
melihat pengaruh KB hormonal terhadap nilai signifikansi pada faktor berat badan
perubahan fisik ibu diperoleh bahwa; yaitu 0,259 dimana p (0,259> 0,05) dengan
a. Berat badan demikian tidak ada pengaruh pemberian KB
Dilihat dari tabel 3 dipero leh bahwa hormonal berupa implan, pil dan suntikan
nilai signifikansi pada faktor berat badan terhadap masalah timbulnya jerawat
yaitu 0,001 dimana p (0,001 < 0,05) dengan d. Gangguan menstruasi
demikian ada pengaruh pemberian KB Dilihat dari tabel 3 dipero leh bahwa
hormonal berupa implan, pil dan suntikan nilai signifikansi pada faktor berat badan
terhadap kenaikan berat badan. Hal ini yaitu 0,138 dimana p (0,138> 0,05) dengan
sejalan dengan teori yang mengatakan demikian ada pengaruh pemberian KB
bahwa perubahan berat badan merupakan hormonal berupa implan, pil dan suntikan
kelainan metabolis me yang paling sering terhadap gangguan siklus menstruasi
dialami oleh manusia. Perubahan kenaikan Dari ke empat faktor perubahan fisik
berat badan ini dapat dipengaruhi oleh tersebut terlihat bahwa dengan pemakaian
berbagai faktor seperti faktor hormonal KB hormonal faktor yang paling signifikan
yang terkandung dalam kontrasepsi, yaitu memengaruhi adalah faktor kenaikan berat
hormon estrogen dan progesteron. badan.
b. Lingkar pinggang
1. Jenis KB Hormonal yang Paling
Dilihat dari tabel 3 dipero leh bahwa
nilai signifikansi pada faktor berat badan Memengaruhi Perubahan Fisik
yaitu 0,015 dimana p (0,015 < 0,05) dengan Untuk melihat jenis alat KB hormonal
demikian ada pengaruh pemberian KB (imp lan, pil dan suntik) yang memengaruhi
hormonal berupa implan, pil dan suntikan signfikan terhadap perubahan fisik ibu
terhadap perubahan lingkar p inggang. dijelaskan pada tabel-tabel dibawah ini:
c. Masalah jerawat

Lentera Vol. 15. No. 14. September 2015 56


Table 2. Berat Badan
Subset for alpha = 0.05
kb hormonal N 1 2
a
Tukey HSD pil 10 .2000
suntik 10 .8000
implan 10 .9000
Sig. 1.000 .835
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.
Tabel 3. Lingkar Pinggang
Subset for alpha = 0.05
kb hormonal N 1 2
Tukey HSDa pil 10 .3000
suntik 10 .7000
implan 10 .9000
Sig. .118 .565
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.
Tabel 4. Gangguan Menstruasi
Subset for alpha = 0.05
kb hormonal N 1
Tukey HSDa implan 10 .3000
pil 10 .6000
suntik 10 .9000
Sig. .116
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.
Tabel 5. Masalah Jerawat
Subset for alpha = 0.05
kb hormonal N 1
a
Tukey HSD pil 10 .5000
suntik 10 .8000
implan 10 .8000
Sig. .326
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.

Dari tabel di atas terlihat bahwa alat perubahan fisik ibu. Hal in i sejalan dengan
kontrasepsi hormonal jenis pil yang paling teori yang mengatakan bahwa penggunaan
signifikan memengaruhi perubahan fisik pil KB memiliki efek samping. Efek
yaitu yaitu perubahan berat dan lingkar samping dapat dibagi menjad i dua
pinggang. Sedangkan alat kontrasepsi suntik golongan, yakni efek samp ing yang ringan
dan imp lant tidak signifikan memengaruhi dan efek samp ing yang berat.

Lentera Vol. 15. No. 14. September 2015 57


Efek samping yang ringan berupa PENUTUP
pertambahan berat badan, perdarahan di luar
daur haid, mual, depresi, kandid iasis, tidak 1. Hasil penelitian diperoleh bahwa
menstruasi setelah peminu man pil, retensi berdasarkan jenis alat KB
hormonal yang digunakan yaitu
cairan dan keluhan-keluhan gastrointestinal.
Umu mnya efek samp ingnya ini timbu l pil, suntik dan imp lan maka alat
dalam beberapa bulan pertama pemakaian KB hormonal pil yang paling
berpengaruh secara signifikan
pil. Umu mya efek samping ini akan
berkurang dan hilang dengan sendirinya, terhadap perubahan fisik ibu
ada pula yang hilang jika pasien berpindah terutama pada perubahan berat
badan dan perubahan lingkar
ke pil yang lain, dengan kadar esterogen
dan progesterone yang lebih sesuai. pinggang.
Pada beberapa wanita, penembahan 2. Hasil u ji berdasarkan jen is
perubahan fisik ibu terhadap
berat badan memang di sebabkan oleh
kontrasepsi oral. Pil oral dapat menaikkan penggunaan KB hormonal (Pil,
berat badan 5-10 kg atau leb ih. Menurut suntik, implan) maka d iperoleh
faktor perubahan berat badan (p=
Hartanto (2004), penambahan berat badan
pada pemakaian pil oral disebabkan: 0,001) dan faktor lingkar p inggang
a. Retensi cairan karena progestin (p=0,015) yang memengaruhi
secara signifikan.
dan estrogen di dalam pil oral.
b. Penambahan berat badan yang DAFTAR PUS TAKA
disebabkan oleh estrogen,
mengakibatkan bertambahnya Ariyanto. 2008. Pengolahan Data Statistik
lemak subkutan, terutama pada dengan SPSS 16,0. Jakarta:
pinggul, paha dan payudara, ini Salemba Infotek.
tampak beberapa bulan minu m pil Arum, D dan Sujiatini. 2009. Panduan
oral. Lengkap Pelayanan KB Terkini.
c. Nafsu makan yang bertambah dan Jogjakarta: Mit ra Cendikia.
makan banyak disebabkan BKKBN. 2006. Buku Panduan Praktis
progestin. Ini terjadi secara Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
berlahan-lahan dan membutuhkan Yayasan Bina Pustaka Sarwono
waktu bertahun-tahun. Prawirohardjo.
d. Kurang olah raga, perubahan Everett, Suzanne. 2008. Kontrasepsi dan
dalam kebiasaan makan. Kesehatan seksual Reproduksi.
Dengan demikian dapat diasumsikan Jakarta: EGC.
bahwa kontrasepsi pil banyak digunakan Glasier, A dan Gebbie, A. 2006. Keluarga
karena memiliki angka kegagalan yang Berencana dan Kesehatan
rendah, tidak mahal dan praktis Reproduksi. Jakarta: EGC.
penggunaannya. Wanita Indonesia juga Notoatmodjo, Soekid jo. 2007. Metodologi
pada umumnya banyak yang menggunakan penelitian kesehatan. Jakarta: PT
alat kontrasepsi pil dengan berbagai Asdi Mahasatya.
jenisnya dan merek dagangnya hanya saja, Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu
kontrasepsi dengan metode ini juga berisiko Kebidanan. Jakarta: Yayasan
men ingkatkan nafsu makan sehingga Bina. Pustaka
berpotensi meningkat kan berat badan dan Anonim. 2008. Efek Pil KB, Mitos atau
lemak abdominal (perut), yang merupakan Fakta.(http://kuliahbidan.wordpr
salah satu komponen dari sindroma ess.com, diakses oleh: Mey, 23-
metabolic yang berkaitan dengan 03-2014, 15.45 wib).
peningkatan risiko penyakit jantung, stroke,
dan diabetes.

Lentera Vol. 15. No. 14. September 2015 58

Anda mungkin juga menyukai