Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Tugas terstruktur individu Mata kuliah Tauhid dan Akhlak


GERAKAN AHMADIYAH
Pengampu :
Arifana Nur Kholiq, Lc., M.S.I.

Disusun oleh :
Dinda Nor Rohmah
212102026097
CI
Hukum Pidana Islam
Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
DAFTAR ISI

JJUDUL...................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................1
Pendahuluan............................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1.1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1.2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................1.3
BAB II.....................................................................................................................2
A. Pengertian Gerakan Ahmadiyah..................................................................2.1
B. Sejarah Munculnya Gerakan Ahmadiyah.....................................................2.2
C. Pokok-Pokok Pikiran Gerakan Ahmadiyah..................................................2.3
BAB III.....................................................................................................................3
PENUTUP.................................................................................................................4
A. Kesimpulan.......................................................................................................4.1
B. Saran..................................................................................................................4.2
REFERENSI...............................................................................................................5
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang tela memberikan segenap karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Gerakan Ahmadiyah” ini
dengan semestinya.
Makalah ini saya susun guna untuk menyelesaikan tugas terstruktur tauhid yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Tauhid dan Akhlak Tasawuf. Saya harap
makalah ini menjadi penambah wawasan dalam kehidupan beragama dan
bermasyarakat yang luas.
Dalam penulisan makalah ini tentu saja saya selaku penulis makalah menemui
banyak kendala dalam penulisan. Saya juga mengucapkan terimakasih untuk bapak
pengampu mata kuliah ini. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kekuranga dan kesalahan, Sehingga itu kritik dan saran yang
membangun, sangat saya harapkan bagi perbaikan penulisan makalah kedepannya.
Akhir kata, saya tetap berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya

Wassalamualaikum wr.wb

Jepara, 31 Agustus 2021

Dinda Nor Rohmah


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Akhir-akhir ini marak muncul gerakan-gerakan keagamaan yang mengklaim sebagai


bagian dari golongan Ahlussunnah Wal Jamaah. Baik dari bentuk aliran organisasi
masyarakat. Namun faktanya ajaran maupun keyakinan mereka jauh dari ajaran ulama
salafus salih bahkan melenceng. Tidak jarang pula mereka mengaku sebagai pembaharu yang
menyelamatkan umat. Tapi hakikatnya mereka adalah menodai agama.

Diantaranya mereka yang berbentuk aliran adalah Ahmadiyah, Salafi Wahabi,


Islam Kebatinan, iIslam Jamaah. Sedangkan yang berbentuk organisasi masyarakat
adalah Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Hizbut tahrir, dan Majlis Tafsir Al-quran
(MTA).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian Gerakan Ahmadiyah?
2. Bagaimana sejarah awal munculnya Gerakan Ahmadiyah?
3. Apa sajakah pokok pemikiran dari gerakan ahmadiyah?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian gerakan Ahmadiyah
2. Untuk mengetahui sejarah munculnya gerakan ahmadiyah
3. Untuk mengetahui pokok pokok pemikiran aliran Ahmadiyah
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah tauhid dan tasawuf
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GERAKAN AHMADIYAH


Dari segi eksistensi, Ahmadiyah adalah sebuah gerakan kebangkitan Islam dan mazhab
atau aliran baru dalam Islam, baru lahir lebih dari satu abad lalu yang tak lepas
dari kontroversi.

Hal prinsip yang membedakan antara Islam arus utama dan Ahmadiyah, sebagaimana
dikatakan oleh ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), adalah masalah kenabian.
''Karena Ahmadiyah menganggap ada nabi setelah Nabi Muhammad. Itu suatu pendapat yang
tidak boleh dipersoalkan lagi," tegas Ma'ruf Amin dalam wawancara khusus dengan BBC
Indonesia di kantor pusat MUI, Jakarta.
Sosok yang diyakini Ahmadiyah sebagai nabi penerus setelah Nabi Muhammad SAW
adalah Mirza Ghulam Ahmad, pendiri Ahmadiyah.

B. SEJARAH MUNCULNYA GERAKAN AHMADIYAH


Dilansir laman ahmadiyah.id, Ahmadiyah didirikan Mirza Ghulam Ahmad pada 23 Maret
1889. Ahmadiyah adalah sebuah gerakan keagamaan Islam bertujuan untuk membangkitkan
umat Islam India, yang berada pada penjajahan kolonial Inggris yang membawa pengaruh
dalam penyebaran agama Kristen oleh para misionaris saat itu.

Mirza mendakwakan diri sebagai Imam Mahdi dan juga Isa yang dijanjikan akan datang di
antara umat Islam pada akhir zaman, yang tugas utamanya menghidupkan agama dan
menegakkan syariat Islam.
Bahkan, di kota Ludhiana, India, dia pertama kalinya menerima “janji bai’at” dari para
pengikutnya. Dari sinilah benih jemaah Ahmadiyah pertama kalinya.
Kemunculan Ahmadiyah di Indonesia tak terlepas dari peran tiga pemuda dari Tawalib, yakni
sekolah Islam modern pertama di Indonesia, yang merantau ke India. Mereka adalah
Abubakar Ayyub, Ahmad Nuruddin, dan Zaini Dahlan.
Melansir laman resmi Ahmadiyah, alislam.org, kedatangan mereka di India disusul 20
pemuda Tawalib dan bergabung dengan jemaah Ahmadiyah.
Pada 1925, Ahmadiyah mengirim Rahmat Ali ke Hindia Belanda. Dia sampai di Kota
Penang, selanjutnya menyeberang ke Sabang, hingga akhirnya pada 2 Oktober 1925
sampailah ia di Tapaktuan Aceh. Di sinilah benih pertama Ahmadiyah mulai tumbuh.
Ahmadiyah merupakan suatu gerakan keagamaan yang didirikan oleh mirza ghulam ahmad
pada tahun 1891 di asia selatan (sekarang india) gerakan ini mempunyai dasar pemikiran dan
penafsiran berdasarkan ajaran islam, namun ada beberapa hal yang membuat mereka berbeda
dari umat islam pada umumnya. beberapa hal yang membedakannya adalah penafsiran
mengenai pemahaman tentang kenabian, konsep tentang wahyu, dan kedatangan nabi isa
yang kedua (lubis, 1994: 13).
Tahun 1914 ahmadiyah pecah menjadi dua golongan, yakni ahmadiyah qadian dan
ahmadiyah lahore.

A. Aliran Qodiyan
Aliran ini adalah aliran utama dari ahmadiyah. Bila dimutlakkan, penyebutan ahmadiyah
mengacu kepada kelompok ini. Kelompok ini berkembang pesat dengan dana besar, hingga
sekarang kelompok ini disebarkan ke berbagai wilayah negara dengan media utama televisi
dengan nama MTA (Moslem Television Ahmadiyah) yang dirintis oleh khalifah ke empat
ahmadiyah yakni Mirza Thahir Ahmad.
Di indonesia aliran ini menanamkan diri dengan nama Jemaah Ahmadiyah, yang
bermarkas pusat di Bogor. Adapun aliran ahmadiyah yang salah menurut Asswaja adalah:
1. Kenabian setelah nabi muhammad tidak terputus, melainkan memungkinkan ada nabi
setelahnya ia beralasn bahwa yang dimaksud dengan khatamun nabiyin dalam al-quran
dan hadist bukannlah pamungkas para nabi. Tetapi cincin atau perhiansan para nabi.
Atau dengan kata lain Nabi Muhammad adalah Nabi yang paling mulia.
Klaimkenabiann pasca kanjeng nabi Muhammad yang dibenarkan oleh Ahmadiyah
Hanyalah klaim kenabian Mirza Ghulam Ahmad, dan dialah nabi yang terakhir.
2. Menganggap mirza ghulam ahmad Sebagai nabi, isa almasih dan imam mahdi
3. Mereka menganggap nabi isa yang berasal dari bani israil itu tidak pernah diangkat ke
Langit. Tetapi dia lolos penyaliban oleh bani israil, dia berkelana mencari domba
Dombanya yang hilang hingga ke India dan meninggal dunia pada umur 120 tahun dan di
Khasmir.
4. Ahmadiyah mempunyai kitab suci yang bernama Tadzkirah, konon merupakan
Kumpulan wahyu yang diterima oleh Mirza Ghulam Ahmad.

B. Aliran Lahore
Aliran lahore merupakan sempalan dari aljrah yang pertama, mereka memisahkan diri setelah
tidak setuju dengan khalifah ahmadiyah yang nomor 2. Dalam struktur kepemimpinan,
mereka tidak mengenal adanya khalifah. Tetapi Amir atau pimpinan. Kepemimpinan mereka
setelah khalifah nuruddin, diambil oleh muhammad ali (amir ke-2). Muhammad ali adalah
pendiri gerakan ahmadiyah lahore yang menolerkan banyak buku, salah satunya adalah tafsir
al-quran. Kemudian jabatan Amir dipegang berturut turut Shadrudin, DR. Said Ahmad Khan,
Prof DR. Asghar Hamid, sampai kemudian Prof DR. Abdul KarimSaid. Jamaah ahmadiyah
lahore di Indonesia menamakan diri mereka dengan nama Gerakan Ahmadiyah Indonesia
(GAI). adapun kantor pusatnya berada di Yogyakarta. Adapun ajaran ajaran sekte ini sama
dengan Ahmadiyah Qadiyan, cuma ada beberapa perbedaan subtansif yaitu:
1. Tidak mengakui mirza ghulam ahmad sebagai Nabi, tetapi hanya sebagai mujaddid
(pembaharu)
2. Mirza Ghulam ahmad tidak mendapatkan wahyu melainkan ilham
3. Semua pernyataan Mirza ghulam bahwa dirinya adalah seorang nabi harus dipahami secara
kiasan, bukan dalam arti kenabian yang dipahami oleh kebanyakan umat islam.
4. Tidak mengkafirkan orang nonAhmadiyah.

C. POKOK-POKOK GERAKAN AHMADIYAH


1. Kenabian setelah nabi muhammad tidak terputus
2. Menganggap mirza ghulam ahmad Sebagai nabi, isa almasih dan imam mahdi
3. Mereka menganggap nabi isa yang berasal dari bani israil itu tidak pernah diangkat ke
Langit.
4. Ahmadiyah mempunyai kitab suci yang bernama Tadzkirah.
5. Tidak mengakui mirza ghulam ahmad sebagai Nabi.
6. Mirza Ghulam ahmad tidak mendapatkan wahyu melainkan ilham
7. Semua pernyataan Mirza ghulam bahwa dirinya adalah seorang nabi harus dipahami
secara
kiasan, bukan dalam arti kenabian yang dipahami oleh kebanyakan umat islam.
8. Tidak mengkafirkan orang nonAhmadiyah.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

pada perkembangannya, hal yang paling mencolok datang dari ahmadiyah sekte qadian. bagi
qadiani, nabi muhammad bukanlah nabi terakhir, karena bagi mereka pintu kenabian akan
terus terbuka sepanjang masa. namun demikian, mereka tetap mempercayai
nabi muhammad saw sebagai khatam al-nabiyyin, yakni sebagai nabi yang paling sempurna
dan nabi terakhir pembawa syariat (Novianti, 2006: 3), sedangkan Ahmadiyah Lahore
mempercayai semua yang diajarkan oleh Mirza Ghulam Ahmad tetapi tak menganggapnya
sebagai seorang nabi.

B. SARAN

Sebagai umat Islam kita haruslah mendalami dan mengkaji ilmu-ilmu yang ada didalam
Al-Qur’an dan Hadis. Supaya kita bisa mengetahui mana hal-hal yang menuju kepada jalan
kebenaran dan mana hal-hal yang menuju kepada kesesatan. Serta kita juga harus belajar ilmu
agama Islam kepada ulama-ulama yang sudah jelas memiliki keluasan ilmu dan wawasan.
Agar berbagai informasi yang kita terima merupakan informasi yang shahih dan terpercaya.
REFERENSI PENULISAN

• Modul pembelajaran ke-NU-an ahlussunnah waljamaah kelas 12 KKMA 02 JEPARA

•https://www-idntimes-com.cdn.ampproject.sejarah-asalusul-penyebaran

-gerakan-ahmadiyah

Anda mungkin juga menyukai