Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENGANTAR

1.1 Perkenalan Dosen dengan Mahasiswa, Kontrak Perkuliahan, dan lain-lain.

1.2 Visi, Misi dan Tujuan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya)
berdasarkan Statuta Ubhara Jaya tahun 2017-2022 :
Sebagai sebuah organisasi, Ubhara Jaya sudah menetapkan visi, misi, dan
tujuan. Berikut ini diuraikan visi, misi, dan tujuan Ubhara jaya.

a. Visi Ubhara Jaya


Visi Ubhara Jaya adalah terwujudnya Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
sebagai universitas unggulan di tingkat nasional yang berwawasan kebangsaan
dan berbasis sekuriti guna menghasilkan lulusan yang siap terap dan berperilaku
baik.

b. Misi Ubhara Jaya


Berpijak pada visinya, Ubhara Jaya memiliki lima misi. Kelima misi yang
dimaksud adalah :
1) Menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam peningkatan mutu sumberdaya
manusia,
2) Melakukan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum perguruan tinggi
yang adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
3) Melakukan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi baik
pada bidang keilmuan dasar maupun aplikatif,
4) Melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,
dan
5) Berkontribusi aktif dan bekerjasama dalam kegiatan ilmiah, khususnya yang
menyangkut tugas kepolisian, mengenai masalah sosial dan penanganannya
dalam rangka upaya mewujudkan ketertiban, keamanan, keadilan, dan
kesejahteraan masyarakat.

1
c. Tujuan Ubhara Jaya
Berdasarkan visi dan misi yang sudah dirumuskan. Ubhara Jaya
menetapkan empat tujuan. Keempat tujuan yang dimaksud adalah :
1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi lulusan yang berkualitas dan bernurani
melalui penyediaan program pendidikan yang jelas terfokus, sehingga dapat
menerapkan dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi serta seni dengan
memperhatikan aspek sekuriti dan wawasan kebangsaan,
2) Mendorong dan mendukung peran aktif semua tenaga pendidik untuk
melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat demi tercapainya
masyarakat yang tertib, adil, aman, dan sejahtera pada umumnya dan
mendukung tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia pada khususnya,
3) Mengembangkan tata kelola perguruan tinggi yang akuntabel sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku melalui pengembangan sumberdaya
finansial yang mandiri dan mampu menciptakan stabilitas dan perkembangan
penyelenggaraan pendidikan, dan
4) Memperkuat peran sebagai penyelenggara pendidikan tinggi melalui
pengembangan kerjasama dengan pengguna lulusan, lembaga dan asosiasi
profesi baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga lulusan dapat
memperoleh keahlian pada tingkat profesional.

1.3 Visi, Misi, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan


Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi memiliki visi, misi, tujuan, dan
fungsi. Berikut ini disajikan visi, misi, tujuan, dan fungsi yang di maksud.

a. Visi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi


Visi pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah merupakan sumber
nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi,
guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia
seutuhnya.

2
Hal ini berdasarkan pada suatu realitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah
sebagai generasi yang harus memiliki visi intelektual, religius, berkeadaban,
berperikemanusiaan serta cinta tanah air dan bangsanya.

b. Misi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi


Misi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah untuk membantu
mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu
mewujudkan nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam
menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni dengan rasa tanggungjawab dan bermoral.

c. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi


Berdasarkan visi dan misinya, Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
memiliki dua tujuan, yaitu secara umum dan secara khusus.
1) Secara umum tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
adalah untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada
mahasiswa mengenai hubungan antara warga negara dengan negara serta
pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara.
2) Secara khusus tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
adalah agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan
kewajiban secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagai warga
negara Republik Indonesia yang terdidik dan bertanggungjawab :
a) Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat
mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggungjawab
berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.
b) Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai
kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

d. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi


Sebagai kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di Perguruan Tinggi,
Pendidikan Kewarganegaraan berfungsi sebagai orientasi mahasiswa dalam

3
memantapkan wawasan dan semangat kebangsaan, cinta tanah air, demokratis,
sadar hukum, penghargaan atas keragaman dan partisipasi dalam membangun
bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sesuai dengan
bidang ilmu yang ditekuni dan profesinya.

1.4 Latar Belakang Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


Ada beberapa hal utama yang melatarbelakangi kebutuhan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Berikut ini disajikan tiga dasar yang ada.

Pertama adalah adanya Perubahan Pendidikan ke Masa Depan. Dalam Konperensi


Menteri Pendidikan Negara-negara Berpenduduk Besar di New Delhi tahun 1996,
disepakati bahwa Pendidikan abad XXI harus berperan aktif dalam hal :
1) Mempersiapkan pribadi sebagai warga negara dan anggota masyarakat yang
bertanggungjawab,
2) Menanamkan dasar pembangunan berkelanjutan (sustainable development) bagi
kesejahteraan manusia dan kelestarian lingkungan hidup, dan
3) Menyelenggarakan Pendidikan yang berorientasi pada penguasaan, pengembangan
dan penyebaran ilmu pengetahuan, teknologi dan seni demi kepentingan
kemanusiaan.

Kedua adalah tuntutan sebagaimana muncul dalam Konferensi Internasional tentang


Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan oleh United Nations Education, Scientific
and Cultural Organization (UNESCO) di Paris tahun 1998. Konferensi tersebut
menyepakati bahwa perubahan pendidikan tinggi masa depan bertolak dari pandangan
bahwa tanggungjawab pendidikan adalah :
1) Tidak hanya meneruskan nilai-nilai, mentransfer ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni, tetapi juga melahirkan warga negara yang berkesadaran tinggi tentang bangsa
dan kemanusiaan,
2) Mempersiapkan tenaga kerja masa depan yang produktif dalam konteks yang
dinamis,
3) Mengubah cara berpikir, sikap hidup dan perilaku berkarya individu maupun
kelompok masyarakat dalam rangka memprakarsai perubahan sosial yang
diperlukan serta mendorong perubahan kearah kemajuan yang adil dan bebas, dan

4
4) Agar bangsa Indonesia tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain, maka Pendidikan
Nasional Indonesia perlu dikembangkan searah dengan perubahan pendidikan
kemasa depan.

Ketiga adalah sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang RI nomor 20 tahun


2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.

Ketiga latar belakang di atas menjadi rujukan atas perlunya pendidikan


kewarganegaraan di Perguruan Tinggi

Mengacu pada Undang-undang RI no 20 tahun 2013, Pendidikan Nasional


Indonesia memiliki fungsi dan sekaligus tujuan

Fungsi Pendidikan Nasional Indonesia adalah mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan tujuan Pendidikan Nasional Indonesia
adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Dinyatakan secara lugas di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12


Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, bahwa Program Sarjana merupakan jenjang
pendidikan akademik bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga
mampu mengoptimalkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penalaran ilmiah.
Lulusan program sarjana diharapkan akan menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang
berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja serta mampu
mengembangkan diri menjadi profesional.

5
Pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, merumuskan bahwa materi kurikulum Pendidikan Tinggi wajib
memuat empat mata kuliah, yaitu Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa
Indonesia. Mata kuliah Agama adalah Pendidikan untuk membentuk mahasiswa
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta ber-ahlak
mulia. Mata kuliah Pancasila adalah Pendidikan untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan kepada mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Mata kuliah
Kewarganegaraan adalah Pendidikan yang mencakup Pancasila, Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan Bhineka Tunggal Ika untuk membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Mata kuliah Bahasa Indonesia adalah
Pendidikan yang mempelajari Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi negara
dan wajib menjadi bahasa pengantar di Perguruan Tinggi.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang


Guru dan Dosen Bab 1 Pasal 1 ayat (2) dikemukakan Dosen adalah pendidik
profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan,
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai
salah satu komponen Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) memegang
peranan penting dalam membentuk kepribadian mahasiswa, agar menjadi
warganegara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Pendidikan Kewarganegaraan, terdiri atas delapan pokok bahasan. Kedelapan


pokok bahasan yang dimaksud adalah :
a) Filsafat Pancasila,
b) Identitas Nasional,
c) Hak dan kewajiban warga negara,
d) Negara dan Konstitusi,
e) Demokrasi Indonesia,
f) Hak Asasi Manusia dan Rule of Law,
g) Geopolitik Indonesia, dan
h) Geografis Indonesia.

6
Secara khusus Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan diadakan agar mahasiswa
menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas
sebagai manusia intelektual. Dengan kompetensi tersebut, mahasiswa diharapkan
menguasai nilai-nilai agama, budaya dan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari
hari, memiliki kepribadian mantap, berpikir kritis, bersikap rasional, etis, estetis dan
dinamis, berpandangan luas dan bersikap demokratis yang berkeadilan. Melalui
Pendidikan Kewarganegaraan, mahasiswa diharapkan mampu memahami,
menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, bangsa dan
negara secara berkelanjutan serta konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional
seperti yang telah digariskan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

Untuk mendukung hal itu semua, maka disusun Rencana Pembelajaran Semester
(RPS) Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Kewarganegaraan di lingkungan Ubhara
Jaya yang dituangkan dalam Bahan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
sebagai pedoman. RPS merancang sebanyak 16 kali pertemuan atau tatap muka.
Detail dari ke 16 tatap muka yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pendahuluan, diawali dengan perkenalan dosen dan mahasiswa, selanjutnya di
informasikan tentang visi, misi dan tujuan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
dan latar belakang pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berdasarkan
peraturan.
2. Latar belakang diperlukannya Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi, membahas pengertian Pendidikan Kewarganegaraan, landasan
ilmiah, landasan hukum dan landasan historis diperlukannya Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.
3. Filsafat Pancasila, membahas pengertian filsafat, cara berfikir dan fungsi filsafat,
sistem filsafat, dan Pancasila sebagai sistem filsafat, pandangan hidup, dasar
negara dan dasar ideologi.
4. Identitas Nasional, meliputi materi bangsa, negara, asal-usul bangsa indonesia
serta asal-usul nama indonesia selanjutnya membahas hakikat identitas nasional
yang meliputi hakikat, unsur-unsur yang membentuk identitas nasional serta
integrasi nasional dalam negara plural.

7
5. Hak dan Kewajiban Warga Negara, menelaah konsep warga negara, kedudukan
warga negara dalam bernegara serta hak dan kewajiban warga negara indonesia
maupun hak dan kewajiban pemerintah
6. Negara dan Konstitusi, mempelajari arti dan fungsi konstitusi, negara konstitusi
serta kekuasaan sebelum dan sesudah amandemen UUD 1945. Selain itu juga
membahas ciri-ciri negara hukum dan UUD 1945 sebagai konstitusi negara di
akhiri dengan materi dasar filsafat negara dan tujuan yang tersirat dalam
Pembukaan UUD 1945.
7. Demokrasi Indonesia, menjelaskan tentang hakikat dan pengertian serta prinsip-
prinsip demokrasi sebagai suatu sistem politik dan sikap hidup serta nilai-nilai
demokrasi menurut para ahli. Selain itu juga membahas perkembangan demokrasi
di Indonesia.
8. Ujian Tengah Semester, memberikan beberapa contoh soal Ujian Tengah
Semester beserta kunci jawaban yang terkait.
9. HAM dan Hukum (Rule of law), mempelajari pengertian dan hakikat Hak Asasi
Manusia, pengakuan Hak Asasi Manusia oleh PBB, prinsip-prinsip Rule of law,
serta korelasi demokrasi dengan hukum.
10. Politik dan Strategi Nasional, memunculkan pengertian tentang politik, strategi
dan politik strategi nasional dipelajari juga dasar pemikiran penyusunan nya serta
pembagian kekuasaan termasuk tingkat penentu kebijakan, baik di pusat maupun
di daerah di samping membahas system pemerintahan di Indonesia berdasar pada
UUD 1945.
11. Wawasan Nusantara, mempelajari pengertian, konsep, landasan historis wawasan
nusantara termasuk luas wilayah laut suatu negara kepulauan
12. Geopolitik Indonesia. Dalam materi ini dibahas pengertian dan paham geo
politik, unsur dasar dan perwujudan konsepsi wawasan nusantara dan batas
wilayah NKRI.
13. Ketahanan Nasional, mengulas arti, konsepsi dan wujud rumusan ketahanan
nasional serta aspek dan wujud keberhasilan ketahanan nasional sampai dengan
materi bela negara.
14. Geostrategi Indonesia, mempelajari pengertian serta ketahanan nasional sebagai
geostrategi Indonesia yang meliputi konsep asta gatra.

8
15. Masyarakat Madani, mengemukakan tentang sejarah pemikiran munculnya
Masyarakat Madani, karakteristik Masyarakat Madani serta Masyarakat Madani
di Indonesia.
16. Ujian Akhir Semester. memberikan beberapa contoh soal Ujian Akhir Semester
beserta kunci jawaban yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai