Anda di halaman 1dari 54

Kasus :

Kejatuhan
Enron : Apakah
ada yang
memahami
bisnis mereka ?

1
PERENCANAAN AUDIT
dan PROSEDUR
ANALITIS

Perencanaan
• SPAP Standar Kedua à
Pekerjaan harus direncanakan
sebaik-baiknya dan jika
menggunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya
• Alasan auditor mempersiapkan
rencana kontrak kerja :
– Memperoleh bukti yang
cukup kompeten
– Menjaga agar biaya audit
yang dikeluarkan tetap
wajar
– Menghindari
kesalahpahaman dengan
klien

2
• Pra-perencanaan audit à perolehan informasi
untuk menilai resiko akseptibilitas audit dan
inheren
• Resiko Akseptibilitas Audit
– Ukuran untuk menilai seberapa besar
kesediaan auditor untuk menerima
bahwa laporan keuangan mungkin saja
disajikan dengan kesalahan penyajian
yang material setelah proses audit
diselesaikan dan pendapat wajar tanpa
syarat telah dinyatakan (Resiko nol
persen à yakin sekali, Resiko 100
persen à benar-benar tidak yakin)
• Resiko Inheren
– Ukuran penilaian auditor atas
kemungkinan adanya kesalahan
penyajian yang material atas akun
sebelum mempertimbangkan efektifitas
pengendalian intern

3
Menerima Klien dan Melakukan Perencanaan Audit Awal
• Gambar 8-1
• Perencanaan audit awal
– Auditor harus memutuskan apakah akan menerima
seorang klien baru atau melanjutkan pelayanan klien
yang ada
– Auditor harus mengidentifikasikan mengapa klien
menginginkan atau membutuhkan audit
– Auditor memperoleh pemahaman klien tentang cara
penugasan untuk menghindari kesalahpahaman
– Staf untuk penugasan dipilih, termasuk bila dibutuhkan
spesialis audit
• Penerimaan dan Kelangsungan Kerja Sama dengan Klien
– Harus mempertimbangkan tanggungjawab hukum dan
profesi KAP dalam menentukan klien yang layak
• Investigasi Klien Baru
– Sebelum menerima klien baru, KAP menginvestigasi
perusahaan untuk menentukan akseptibilitas, prospek
klien dalam komunitas bisnisnya, stabilitas keuangan
dan hubungannya dengan KAP sebelumnya
• Mempertahankan Klien yang Ada
– KAP setiap tahun mengevaluasi kliennya untuk
menentukan apakah ada alasan untuk menghentikan
proses audit mereka

4
Menerima Klien dan Melakukan Perencanaan Audit Awal
• Mengidentifikasikan berbagai alasan klien meminta
penugasan audit
– Sesuai dengan dua faktor yang mempengaruhi
resiko akseptibilitas audit : siapakah yang akan
menjadi pengguna laporan keuangan dan apa
maksud menggunakan laporan keuangan
• Memperoleh kesepahaman dengan klien
– SAS 83 (AU 310)
– Surat penugasan (engagement letter) à
kesepakatan antara KAP dan pihak klien untuk
melaksanakan jasa audit serta jasa lainnya yang
terkait dengan audit
• Memilih staf bagi penugasan audit
– SPAP Standar Umum pertama
• Mengevaluasi kebutuhan akan spesialis dari luar
– SAS 73 (AU 336)
– Audit klien membutuhkan pengetahuan khusus
harus berkonsultasi dengan spesialis

5
Memahami Bisnis dan Industri Klien
• Sifat bisnis dan industri klien mempengaruhi resiko bisnis klien dan resiko
salah saji material dalam laporan keuangan
• Faktor yang meningkatkan pentingnya pemahaman akan bisnis dan
industri klien :
– Teknologi informasi menghubungkan perusahaan klien dengan
pelanggan dan pemasok besar
– Klien telah meluaskan operasional ke seluruh dunia
– Teknologi informasi mempengaruhi proses internal, memperbaiki
mutu dan ketapatan waktu dari informasi akuntansi
– Pentingnya modal manusia (human capital) dan aktiva tidak berwujud
telah meningkatkan kerumitan akuntansi
– Auditor membutuhkan pemahaman yang lebih baik dari bisnis dan
industri klien untuk memberikan pelayanan bernilai tambah untuk
klien
• Memahami bisnis dan industri klien à pendekatan sistem strategis (Lihat
Gambar 8-3)
• Industri dan Lingkungan Eksternal
– Terdapat resiko inheren yang umumnya dimiliki oleh semua klien
dalam sejumlah industri tertentu
– Banyak industri yang memiliki persyaratan akuntansi yang unik yang
harus dipahami auditor untuk mengevaluasi apakah laporan
keuangan klien sudah sesuai dengan PABU 6
Memahami Bisnis dan Industri Klien
• Operasi dan proses bisnis
à Auditor harus memahami sumber utama pendapatan, pelanggan dan
pemasok kunci, sumber keuangan dan informasi tentang pihak terkait
yang bisa menunjukkan area resiko bisnis klien
– Mengunjungi pabrik dan kantor
• Mengamati kegiatan perusahaan secara langsung
• Membantu auditor untuk mengidentifikasi resiko inheren
– Mengidentifikasi pihak terkait
• SAS 45 (AU 334) definisi pihak terkait à perusahaan afiliasi,
pemegang saham utama dari perusahaan klien atau pihak lainnya
yang berhubungan dengan klien dimana salah satu dari kedua
belah pihak itu dapat mempengaruhi manajemen atau kebiajakan
operasional pihak lainnya
• Manajemen dan kepemerintahan
– Manajemen membuat strategi dan proses bisnis yang diikuti oleh bisnis
klien
– Kepemerintahan à struktur organisasi klien, efektivitas dewan direksi
dan komite audit
• Anggaran Dasar (corporate charter)
• Anggaran Rumah Tangga (by laws)
• Notulen rapat
7
Memahami Bisnis dan Industri Klien
• Tujuan dan strategi klien
– Strategi à Pendekatan yang diikuti oleh entitas
untuk mencapai tujuan organisasi
– Tujuan Klien :
• Pelaporan keuangan yang bisa diandalkan
• Efektivitas dan efesiensi operasi
• Pemenuhan hukum dan peraturan
• Ukuran dan prestasi
– Meliputi indikator prestasi kunci yang digunakan
manajemen untuk mengukur kemajuan terhadap
tujuan
– Pengukuran kinerja meliputi analisis rasio dan
benchmarking terhadap pesaing kunci

8
Melaksanakan Prosedur Analitis Pendahuluan
à Bagian penting untuk memahami bisnis klien dan
penilaian resiko
à Dilakukan dengan membandingkan antara rasio klien
dengan benchmark industri atau pesaing sebagai
indikasi kinerja
à Bagian penting dari pengujian disepanjang audit
• Tabel 8-1

Ikhtisar atas Tujuan Perencanaan Audit


• Tujuan utama à mendapatkan sebuah pemahaman
tentang bisnis dan industri klien yang akan
digunakan untuk menilai resiko bisnis klien dan
resiko salah saji material dalam laporan keuangan
• Gambar 8-5

9
Prosedur Analitis
• Definisi menurut SAS 56 (AU 329)à Evaluasi informasi keuangan
yang dilakukan dengan sebuah studi hubungan masuk akal
diantara data keuangan dan non keuangan … yang melibatkan
perbandingan dari jumlah tercatat dengan pengharapan yang
dikembangkan oleh auditor (penekanan pada pengharapan yang
dikembangkan oleh auditor)
– Menggunakan perbandingan dan hubungan untuk menilai
apakah saldo akun data lain terlihat wajar
– Diwajibkan dalam fase perencanaan untuk membantu dalam
menentukan sifat, luasan dan penetapan waktu pekerjaan
yang akan dilakukan
– Seringkali dilakukan selama fase pengujian dari audit yang
berhubungan dengan prosedur audit lainnya
– Juga diwajibkan selama fase penyelesaian dari audit
• Tujuan prosedur analitis untuk ketiga fase lihat Gambar 8-6

10
Lima Jenis Prosedur Analitis
1. Membandingkan data klien dan industri
– Sebuah bantuan untuk memahami bisnis klien dan
indikasi dari kemungkinan kegagalan keuangan
– Kelemahan rasio industri à adanya perbedaan diantara
sifat informasi keuangan klien dan perusahaan
membentuk total industri
2. Membandingkan data klien dengan data periode sama yang
sama dengan tahun sebelumnya
– Membandingkan saldo tahun ini dengan tahun
sebelumnya
• Menyertakan hasil neraca saldo tahun lalu yang
telah disesuaikan dalam kolom terpisah dari lembar
kerja neraca saldo tahun ini
– Membandingkan rincian total saldo dengan rincian yang
sama untuk tahun sebelumnya
• Digunakan bila tidak ada perubahan yang signifikan
dalam operasional klien di tahun ini
– Menghitung hubungan rasio dan persentase untuk
dibandingkan dengan tahun sebelumnya
• Lihat Tabel 8-2 11
Lima Jenis Prosedur Analitis
3. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah
ditentukan klien
– Data klien dibandingkan dengan anggaran
– Auditor harus mengevaluasi apakah anggaran itu adalah
rencana yang realistis
– Kemungkinan bahwa informasi keuangan saat ini telah
diubah oleh karyawan klien untuk menyesuaikan dengan
anggaran
4. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah
ditentukan auditor
– Auditor menghitung saldo dugaan untuk dibandingkan
dengan saldo sebenarnya
– Auditor membuat sebuah perhitungan tentang apakah
saldo akun itu seharusnya dengan menghubungkannya
dengan neraca lajur lainnya atau akun laporan
pemasukan atau rekening dengan membuat sebuah
proyeksi berdasarkan pada suatu tren historis (lihat
Gambar 8-8)
5. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang
menggunakan data non keuangan
– Penekanan à akurasi data 12
Rasio Keuangan Umum
• Kemampuan membayar utang jangka pendek
– Menggunakan tingkat likuiditas yang wajar supaya dapat
membayar utang saat jatuh tempo, ukurannya :
• Rasio Kas à untuk mengevaluasi kemampuan
membayar utang dengan segera
• Rasio Lancar (current ratio) à membutuhkan
pengubahan aktiva seperti persediaan dan piutang
dagang menjadi kas sebelum utang dibayar
• Rasio Paling Lancar (quick ratio) à perbedaan
dengan rasio lancar adalah masuknya persediaan ke
dalam aktiva lancar untuk rasio lancar
• Rasio Aktivitas Likuiditas
– Digunakan jika perusahaan tidak memiliki uang tunai,
maka untuk membayar utangnya adalah waktu yang
dibutuhkan perusahaan untuk merubah aktiva lancar yang
kurang cair menajdi uang tunai
• Rasio Aktivitas untuk Piutang Dagang dan Persediaan
– Rasio perputaran piutang dagang à untuk menilai
kewajaran dari cadangan untuk akun yang tidak tertagih
– Rasio perputaran persediaan à untuk mengidentifikasikan 13
keusangan persediaan potensial
Rasio Keuangan Umum
• Kemampuan memenuhi kewajiban utang jangka panjang
– Kemampuan untuk menghimpun modal untuk perluasan à Rasio
Utang terhadap Modal Sendiri
– Kemampuan untuk melakukan pembayaran pokok dan bunga à
kemampuan perusahaan membuat aliran kas yang positif dari operasi
• Rasio Profitabilitas
– Kemampuan perusahaan menghasilkan uang tunai untuk pembayaran
kewajiban, perluasan dan deviden
• Rasio Pendapatan per Saham
• Persentase Keuntungan Kotor (Gross Profit Percent) à bagian dari
penjualan yang tersedia untuk menutupi semua pengeluaran dan
keuntungan setelah dikurangi biaya produk
• Margin Keuntungan (Profit Margin)à mirip dengan margin keuntungan
kotor tetapi telah dikurangi baik biaya barang terjual maupun pengeluaran
operasi
• Tingkat Pengembalian atas Aktiva memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk
• TIngkat Pengembalian atas Modal menghasilkan keuntungan atas setiap aktiva&modal

14
Pertanyaan

15
Terima Kasih

16
Fase Pengauditan
Penerimaan
Penugasan

Perencanaan

Pelaksanaan
Pengujian
Pelaporan
Temuan
Penerimaan Penugasan
Evaluasi integritas manajemen

Identifikasi keadaan dan resiko yang luar biasa

Menentukan kemampuan auditor untuk pelaksanaan audit

Evaluasi independensi auditor

Menentukan kemungkinan digunakan kecermatan dan


keseksamaan
Mempersiapkan surat penugasan
Evaluasi Integritas
Manajemen
Untuk memperoleh keyakinan bahwa
manajemen calon klien dapat dipercaya
dan bertanggung jawab

Cara memperoleh:
Menghubungi Wawancara dengan Pengalaman auditor
auditor pendahulu pihak ketiga tentang kliennya
Identifikasi Keadaan dan Resiko

Identifikasi Status hukum


Evaluasi
calon pemakai dan stabilitas
kemungkinan
laporan keadaan
keuangan keuangan diaudit
Menentukan Kemampuan Auditor

Kebutuhan
Penentuan
konsultan
tim audit
dan spesialis
Evaluasi Independensi
• Mengumumkan calon klien kepada
seluruh staf
Kecermatan dan
Keseksamaan

Penentuan Penjadwalan
Waktu Pekerjaan
Penunjukan Lapangan
Pembuatan Surat
Penugasan
Tujuan:
• Menghindari kesalahpahaman
• Melindungi auditor terhadap tanggung jawab hukum bila
terdapat tuduhan tidak melaksanakan pekerjaan dengan
baik
Isi surat penugasan:
• Rincian pekerjaan
• Luas audit dan batasan-batasan
• Besarnya biaya audit
• Pekerjaan yang harus dikerjakan oleh staf klien
• Perkiraan waktu audit
Perencanaan Audit
Tujuan:
• Untuk memperoleh bukti
• Efisiensi pelaksanaan audit
• Menghindari kesalahpahaman
Langkah-langkahnya:
• Pemahaman usaha dan industri klien
• Penggunaan prosedur analitis
• Penentuan tingkat materialitas tahap awal
• Pertimbagan resiko audit
• Penyusunan strategi audit
• Pemahaman SPI
Pemahaman Usaha dan
Industri Klien
• Yang perlu diketahui: jenis usaha, jenis industri,
transaksi dalam hubungan istimewa, peraturan
pemerintah, SPI, sifat laporan yang harus
diserahkan
• Cara yang ditempuh:
– Review KK tahun lalu
– Review data perusahaan dan industri
– Peninjauan pabrik dan kantor klien
– Wawancara
– Penentuan adanya hubungan istimewa
Melaksanakan
Prosedur Analitis
• Tujuan:
– Membantu auditor dalam merencanakan
sifat, waktu, lingkup dan prosedur audit
(fase perencanaan)
– Memperoleh bukti setiap arsesi (fase
pengujian)
– Sebagai review menyeluruh (fase
pelaporan)
• Langkah-langkah:
– Identifikasi perhitungan yang harus dibuat
– Harapan dan pembanding
– Pelaksanaan penghitungan/pembandingan
– Analisa data dan menentukan perbedaan
yang penting
– Investigasi perbedaan yang tidak diharapkan
– Menentukan pengaruh terhadap rencana
audit
Penentuan Materialitas
• Suatu nilai informasi akuntansi yang
dihilangkan atau salah disajikan mungkin
akan mengubah pertimbangan seseorang
yang bersandar pada informasi tersebut
karena hilangnya atau salah penyajian
informasi tersebut.
• Materialitas kuantitatif dan kualitatif
Resiko Audit
• Resiko bahwa auditor secara tidak sadar
gagal untuk menyesuaikan pendapatnya
atas laporan keuangan yang salah saji
secara material.
• Jenis-jenisnya:
– Resiko melekat (inherent risk)
– Resiko pengendalian (control risk)
– Resiko penemuan (detection risk)
Strategi Audit Tahap Awal
Pendekatan
Komponen Substantive Approach Lower level of control
risk approach

Resiko Maksimum Sedang atau


pengendalian rendah
Pemahaman SPI Minimum Ekstensif

Test of control Sedikit Ekstensif

Substantive test Ekstensif Dibatasi


Tambahan

32
sururi

PENUGASAN &
PERENCANAAN
PENGAUDITAN

33
sururi

Tahapan Kegiatan
Audit
1. Mendapatkan penugasan audit
2. Membuat surat penugasan audit
3. Merencanakan audit
4. Melaksanakan audit
5. Melaporkan hasil audit

34
sururi

Mendapatkan
Penugasan Audit
1. Menererima penugasan
2. Menolak penugasan
3. Keputusan menerima atau menolak
penugasan terjadi antara 6 s.d. 9
sebelum tanggal laporan keuangan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi:


1. Faktor standar umum audit
• Apakah memiliki kompetensi?
• Apakah mampu bersikap
independen?
• Apakah mampu melaksanakan
tugas dengan cermat dan
seksama?

35
sururi

Mendapatkan
Penugasan Audit
2. Faktor karakter manajemen dan
tingkat risiko khusus:
§ Integritas manajemen,
misalnya dalam menjaga
komitmenya terhadap
etika bisnis, undang-
undang, dan peraturan
pemerintah.
§ Tingkat risiko khusus,
misalnya tentang tingkat
kerentanan praktik bisnis
terhadap tuntutan hukum
dan perundang-
undangan yang berlaku.

36
sururi

Evaluasi Integritas
1. Berkomunikasi dengan auditor
pendahulu (untuk penugasan
pertama)
2. Menggali informasi ke fihak
ketiga, misalnya pengacara,
bankir, dan komunitas bisnis yang
terkait
3. Review pengalaman sebelumnya
(untuk penugasan ulang).

37
sururi

Evaluasi Risiko
Khusus
1. Indentifikasi pengguna laporan
audit dengan tuntutan khusus.
2. Identifikasi permasalahan hukum
dan keuangan klien
3. Identifikasi potensi keterbatasan
luas pemeriksaan (scope
limitation)
4. Identifikasi kelayakan audit atas
laporan keungan

38
sururi

Surat Penugasan
Audit
• Surat penugasan dibuat oleh
auditor untuk kemudian
dimintakan tanda tangan klien
• Isi surat penugasan:
1. Nama perusahaan dan
laporan keuangan yang
diaudit
2. Tujuan audit
3. Acuan pelaksanaan audit,
misalnya SPAP

39
sururi

Surat Penugasan
Audit
4. Deskripsi sifat dan luas audit
5. Pernyataan bawah audit
bukan garansi dapat
terungkapnya seluruh salah
saji material
6. Penegasan bahwa laporan
keuangan adalah tanggung
jawab manajemen.
7. Pernyataan bahwa
manajemen
bertanggungjawab untuk
menerapkan sistem
pengendalian interen yang
memadai

40
sururi

Surat Penugasan
Audit
8. Pernyataan bahwa
manajemen kemungkinan
akan dimintai surat
pernyataan tertulis.
9. Penjelasan tentang jasa di
luar audit, seperti: konsultasi
manajemen, penyusunan
sistem informasi akuntansi
dst.
10. Penjelasan tentang fee audit
dan ketentuan
pembayarannya.

41
sururi

Contoh Surat
Peugasan Audit
• Kantor Akuntan Publik Budi Mulia

• No. :
• Hal : Penugasan Audit
• Lamp. : -

• Kepada Yth.
• Direktur PT Raja Sempurna
• Jln. Patangpuluhan No.22
• Yogyakarta

• Dengan hormat,

42
• Melalui surat penugasan audit ini, kami
bermaksud mengkorfimasi ulang secara
tertulis kesepakatan atas penunjukan
KAP Budi Mulia sebagai auditor laporan
keuangan PT Raja Sempurna, untuk
periode yang berakhir 31 Desember
2011.

• Kami akan mengaudit Laporan Posisi


Keuangan PT Raja Sempurna per 31
Desember 2011, serta Laporan Laba Rugi
Komprehensif, Laporan Perubahan
Ekuitas, serta Laporan Arus Kas, untuk
periode yang berakhir pada tanggal
tersebut. Tujuan audit adalah untuk
memberikan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan, dalam segala hal yang
material, sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang berlaku.

sururi 43
• Audit akan kami laksanakan sesuai
dengan Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP), yang akan mencakup
pengujian atas data pembukuan
perusahaan, serta prosedur lain yang
kami pandang perlu untuk mendukung
pendapat kami atas laporan keuangan
tersebut.

• Jika kondisi di lapangan membuat kami


tidak mampu menyelesaikan audit, atau
mendapatkan bukti yang memadai,
kemungkinan kami akan menolak untuk
memberi pendapat atas laporan
keuangan, termasuk mengeluarkan
laporan hasil audit.

sururi 44
sururi

• Prosedur audit kami akan


mencakup pengujian bukti
dokumenter, pengujian bukti fisik,
serta konfirmasi ke pelanggan,
kreditur, dan bank, yang semuanya
kami pilih secara random. Pada
tahap kesimpulan audit, kami akan
meminta pernyataan tertulis dari
manajemen, tentang laporan
keuangan dan berbagai hal yang
terkait.

• Dst ………………………..

45
sururi

Elemen
Perencanaan Audit
1. Memahami industri dan bisnis
klien, terutama untuk penugasan
awal.
2. Melakukan prosedur analitis
3. Mengukur risiko audit (risiko
kesalahan dalam menyimpulkan
hasil audit), semakin rendah
risiko audit, semakin besar bukti
audit yang diperlukan.

46
sururi

Elemen
Perencanaan Audit
4. Mengukur tingkat materialitas
salah saji. Semakin rendah
materialias salah saji, semakin
besar jumlah bukti audit yang
diperlukan.
5. Menentukan pendekatan audit
untuk asersi-asersi yang signifikan.
Hanya ada dua kemungkinan
pendekatan:
§ Pendekatan pengujian
pengendalian
§ Pendekatan pengujian
substantif
6. Melaksanakan audit.

47
Memahami
Industri dan Bisnis
1. Industri adalah bidang bisnis,
misalnya industri kerajinan,
industri perhotelan, industri
otomitif, termasuk tingkat
persaingan dan
kejenuhannya.
2. Bisnis adalah kondisi bisnis
klien, mencakup:
§ Ukuran bisnis klien.
§ Karakteristik
transaksi klien.
§ Sistem pengendalian
dan pengawasan
bisnis, dst.

4
8
Prosedur
Pemahaman Industri
Prosedur
Pemahaman Bisnis
Prosedur
Analitis: Tujuan
1. Pada tahap perencanaan: untuk
menentukan sifat, saat, dan luas
audit.
2. Pada tahap pengujian: untuk
meningkatkan efektifitas dan
efisiensi proses pengumpulan dan
pengujian bukti audit.
3. Pada tahap kesimpulan: untuk
mengukur kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan.

5
1
Prosedur Analitis

1. Mengidentifikasi obyek
analisis
2. Menentukan angka
pembanding
3. Melaksanakan prosedur
analisis
4. Menganalisis perpedaan
yang dipandang
signifikan.
5. Memprediksi pengaruh
hasil prosedur analitis
terhadap perencanaan
audit

5
2
Alat-alat Analisis

Alat analisis:
1. Perbandingan angka
absolut
2. Analisis rasio
3. Analisis
kecenderungan/trend
Angka pembanding:
1. Angka tahun lalu
2. Angka anggaran atau
ramalan
3. Angka industri

5
3
Terimakasih

sururi 54

Anda mungkin juga menyukai