Anda di halaman 1dari 1

Nama : Aditia Fibriansyah

Asal. Kom : M. Darwis


Isu PPKM

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pada tanggal 22 juli 2021 Gubernur dan sejumlah
bupati dan walikota se-NTB melakukan rapat kordinasi, membahas mengenai PPKM, Kesehatan
dan Ekonomi Masyarakat NTB.

Tetapi yang menjadi persoalan dari rapat koordinasi sinergi antara seluruh elemen pemerintah
kabupaten dan kota tersebut dinilai cenderung membahas kesejahteraan untuk kalangan pejabat
aparatur sipil negara (ASN), yaitu dengan memberikan tunjangan berupa beras yang di beli dari
kalangan petani lokal yang ada di wilayah NTB, untuk diberikan kepada pejabat ASN yang
direncana mulai di salurkan pada awal tanggal 01 Agustus 2021.

Nah tentu dengan menghadirkan kebijakan tersebut sangat kontroversial di tengah pandemic dan
di tengah berlakunya kebijakan PPKM yang ada di NTB hari ini. Seharusnya pemerintah NTB
bukan mensejahterakan pejabat Negara, tetapi yang perlu dan harus perlu di sejehterakan hari ini
adalah masyarakat dari kalangan, petani, buruh, nelayan dan pedagang kaki lima serta kalangan
masyarakat miskin kota yang ada di wilayah NTB. Sebab masyarakat dari kalangan buruh
pedagang kaki lima tidak memiliki penghasilan yang tetap, kemudian berbeda dengan ASN yang
memiliki gaji tetap perbulan.

Menurut saya, seharusnya Gubernur, bupati, walikota dan dinas-dinas di pemerintahan yang ada
di wilayah NTB memberanikan diri untuk menyumbangkan dan memotong sebagian gajinya
untuk membantu penanganan mempercepat Vaksinasi untuk masyarakat dan memberikan
bantuan kepada masyarakat yang terdampak dari PPKM. dan juga ketika pemerintah berani
mengambil sikap tersebut, perlu juga sekiranya untuk memverifikasi terkait data yang
mendapatkan bantuan sosial tersebut, pastikan jangan sampai yang menerima bantuan tersebut
bukan pada tepat sasarannya.

Anda mungkin juga menyukai