Anda di halaman 1dari 6

Cakradonya Dent J; 10(2): 96-101

GAMBARAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM)


MIKROSTRUKTUR PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT NANOFILER
SETELAH PERENDAMAN DALAM KOPI ARABIKA GAYO

GAMBARAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM)


MIKROSTRUKTUR PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT NANOFILER
SETELAH PERENDAMAN DALAM KOPI ARABIKA GAYO

Viona Diansari, Iin Sundari, Noniza Deswitri

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala


Correspondence email to: vionafkg@gmail.com

Abstrak
Resin komposit nanofiler merupakan restorasi estetik di bidang kedokteran gigi dengan kelemahan
dapat menyerap cairan di sekitar permukaannya. Kopi arabika gayo merupakan salah satu kopi
arabika unggulan di Aceh. Minuman kopi memiliki pH rendah (asam) yang dapat menyebabkan
degradasi ikatan polimer dan partikel filer. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perubahan
mikrostruktur permukaan resin komposit nanofiler sebelum dan setelah perendaman dalam kopi
arabika gayo selama 4 dan 6 hari. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratoris
dengan rancangan pretest + posttest design group. Terdapat 4 spesimen resin komposit nanofiler yang
berbentuk silinder dengan tebal 2 mm dan diameter 6 mm, dan dibagi dalam 2 kelompok yakni
kelompok A berjumlah 2 spesimen (A1&A2) yang direndam dalam minuman kopi arabika gayo
selama 4 hari dan kelompok B berjumlah 2 spesimen (B1&B2) direndam dalam kopi arabika gayo
selama 6 hari. Mikrostruktur specimen diamati perubahannya dengan menggunakan scanning
electron mcroscope (SEM) dengan perbesaran 3000x. Hasinya, terlihat area yang berwarna
gelap/porus pada gambaran SEM. Setelah dianalisis dengan paired t-test dan unpaired t-test (p<0,05)
terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok A dan kelompok B. Kesimpulan: Semakin lama
perendaman yang dilakukan semakin jelas terlihat perubahan yang terjadi.
Kata Kunci: komposit nanofiler, kopi arabika gayo, SEM

Abstract
Nanofilled composite resin is a kind of aesthetic restoration in dentistry which has a disadvantage can
absorb liquid around. Arabika gayo coffee is one of superior arabica coffee in Aceh. Coffee is an
acidic beverage (low pH) that cause degradation of polymer chain and filler particle. The aim of this
study was to view microstructural changes of nanofilled composite resin surface after immersion in
arabica gayo coffee for 4 and 6 days. This study was an experimental laboratory with Pretest+posttest
group design. There were 4 cylindrical specimens of nanofilled composite resin 2mm thickness and 6
mm in diameter, divided into 2 groups: A group A (A1&A2) was immersed in arabica gayo coffee
for 4 days and B group (B1&B2) was immersed in arabica gayo coffee for 6 days. The
microstructures of specimen were observed through scanning electron microscope (SEM) with 3000x
magnification followed by observing the number of porosity which was analyzed by paired dan
unpaired t-test (p<0,05). The results showed significant difference of the porousity number after
mm n o o w n 4 - 6 days. Conclusion: The longer the immersion is done the
more clearly visible changes occur.
Keyword: nanofilled, arabica gayo coffee, SEM

96 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J; 10(2): 96-101

PENDAHULUAN dari resin komposit.4 Sifat hidrofilik ini yang


Bahan restorasi yang saat ini banyak memungkinkan resin komposit menyerap
digunakan dalam bidang kedokteran gigi cairan jika terjadi kontak secara langsung.
adalah resin komposit. Resin komposit Cairan yang terserap melalui proses ini akan
mempunyai banyak kelebihan dibandingkan mengisi ruang-ruang di antara matriks
dengan bahan restorasi lainnya di antaranya sehingga menyebabkan perubahan struktur
estetiknya lebih baik, lebih kuat, lebih keras, resin yang diikuti perubahan fisiknya.
penyerapan air dan penyusutannya kecil, tidak Penelitian terdahulu membuktikan terjadinya
mudah mengalami abrasi, serta mudah perubahan struktur dan perubahan fisik akibat
dimanipulasi.1,2 Resin komposit terdiri dari kopi, teh, anggur merah, jus anggur dan
empat komponen utama, yaitu matriks resin, minyak sayur.6
filer anorganik, coupling agent dan sistem Kopi merupakan minuman umum
inisiator-akselerator.3 masyarakat Indonesia. Kebiasaan minum kopi
Berdasarkan ukuran filernya resin di kalangan masyarakat Indonesia masih
komposit diklasifikasikan menjadi makrofiler, tinggi. Berdasarkan data yang dihimpun oleh
mikrofiler, hybrid dan nanofiler. Resin Asosiasi Eksportir & Industri Kopi Indonesia
komposit nanofiler merupakan perkembangan (AEKI) dewasa ini, tingkat kebutuhan kopi
baru di bidang kedokteran gigi. Nanofiler masyarakat Indonesia meningkat hingga
memiliki partikel filer berukuran kecil dengan mencapai 300.000.000 kg per tahun. Lebih
ukuran partikel berkisar 0,1-100 nm yang dari 4 trilliun cangkir kopi dikonsumsi setiap
mengkombinasikan silika nanofiler yang tahunnya.7 Kopi arabika gayo (arabica gayo
ukuran partikel utamanya adalah 20-75 nm coffee) merupakan salah satu jenis kopi
dengan nanocluster zirconia-silica yang arabika unggulan yang ada di Aceh dan
diameternya 0,6-1,4μm. P k l n merupakan salah satu di antara komoditi
komposit nanofiler membentuk 59,5% volume ekspor unggulan Indonesia yang telah dikenal
dan ini mirip dengan resin komposit hybrid di pasar domestik dan internasional.8 Kopi
yang diindikasikan untuk restorasi gigi merupakan minuman antioksidan; asam
posterior dengan tekanan pengunyahan yang klorogenat merupakan antioksidan dominan
besar.1 yang ada dalam biji kopi. Antioksidan
Resin komposit nanofiler memiliki tersebut berupa ester yang terbentuk dari asam
keunggulan dibandingkan dengan jenis trans-sinamat dan asam quinat. Asam
komposit sebelumnya, berkat ukuran filernya klorogenat merupakan senyawa penting yang
yang semakin kecil dan distribusinya yang memengaruhi pembentukan rasa, bau, dan
luas, sehingga derajat penyusutannya rendah flavor saat pemanggangan kopi.9
dan dapat meningkatkan sifat mekanisnya.4 Menurut penelitian Petracco (2005)10
Meskipun resin komposit nanofiler memiliki kandungan asam klorogenat (C16H8O9) pada
keunggulan dengan ukuran filernya yang lebih kopi arabika adalah sebanyak 5,5-8,0%. Asam
kecil namun tetap memiliki kelemahan karena klorogenat dapat menyebabkan degradasi
menyerap cairan di sekitarnya. Berdasarkan ikatan polimer sehingga beberapa monomer
penelitian Berger dkk. (2009)5 yang dari resin komposit melepaskan diri. Selama
mengamati kemampuan penyerapan cairan penyangraian kopi, asam klorogenat
oleh resin komposit, dengan membandingkan terdekomposisi menjadi senyawa volatil dan di
masing-masing ukuran filer, Berger dalam senyawa volatil terdapat senyawa fenol.
menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan Resin komposit apabila berkontak dengan
yang bermakna antara resin komposit fenol akan menunjukkan peningkatan berat
nanofiler, hybrid dan microfiler dalam karena menyerap air dan mengalami kerusakan
kemampuan menyerap cairan di sekitarnya. kimiawi pada permukaannya.4 Penelitian De
Beberapa penelitian yang telah Gouvea dkk (2011)11 kopi menunjukkan
dilakukan pada resin komposit adanya perubahan permukaan resin komposit
mengungkapkan adanya perubahan struktur setelah direndam dalam kopi. Kopi
dan fisik komposit akibat sifatnya yang menyebabkan perubahan warna yang
mampu menyerap cairan. Proses penyerapan signifikan dan juga dapat meningkatkan.
yang terjadi dipengaruhi oleh sifat hidrofilik kekasaran permukaan suatu material karena

97 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J; 10(2): 96-101

kopi memiliki pH asam sekitar 5,01. Minuman Specimen dikondisikan dalam aquades selama
dengan pH rendah (3-6) dapat menyebabkan 24 jam, dengan tujuan penyesuaian spesimen
kerusakan permukaan resin.4 seperti di dalam rongga mulut. Setelah itu
Berdasarkan penelitian yang telah amati mikrostruktur permukaan spesimen
dilakukan diketahui bahwa komposit akan sebelum dan setelah perendaman dalam larutan
mengalami perubahan struktur dan fisik kopi arabika gayo merk Kiswah Gayo. Kopi
apabila direndam dalam larutan kopi secara tersebut memiliki pH 5,03 dan suhu 55°C.
terus menerus. Semakin lama perendaman Penelitian dilakukan di laboratorium Rekayasa
yang dilakukan maka semakin dapat terlihat Material Teknik Mesin Universitas Syiah
perubahan struktur dan fisik yang terjadi.6 Kuala menggunakan alat scanning electron
Penelitian Rini (2015)12 menunjukkan microscope TM 3000 dengan perbesaran
terjadinya peningkatan kekasaran permukaan 3000x. Setelah diperoleh data hasil
resin komposit nanofiler setelah direndam pengamatan, data dianalisis dengan analisa
dalam seduhan kopi arabika gayo selama 4 kualitatif dan kuantitatif (paired t-test untuk
hari dengan asumsi konsumsi kopi selama satu melihat perubahan yang terjadi sebelum dan
tahun. Penelitian Chumairo dkk (2014)4 juga setelah perendaman spesimen dan unpaired t-
menunjukkan adanya efek perubahan test untuk melihat perbedaan gambaran
kekasaran permukaan yang terjadi setelah mikrostruktur yang terjadi pada spesimen yang
perendaman resin komposit nanofiler dalam direndam selama 4 dan 6 hari.
seduhan kopi selama 1,3,5 dan 7 hari.
Perubahan kekasaran permukaan resin HASIL
komposit diawali dengan perubahan struktur Berdasarkan hasil pengamatan SEM
permukaannya. Gambaran perubahan sebelum (pengkondisian aquades selama 24
mikrostruktur resin komposit dapat dilihat jam) dan setelah perendaman dalam kopi
dengan menggunakan scanning electron arabika gayo (spesimen A1dan A2 (selama 4
microscope (SEM). Scanning electron hari) serta spesimen B1 dan B2 (selama 6 hari)
microscope merupakan jenis mikroskop terdapat perubahan mikrostruktur pada
elektron yang dapat menampilkan gambaran spesimen-spesimen tersebut. Perubahan
permukaan dan rincian suatu spesimen dengan mikrostruktur yang terjadi berupa porus atau
resolusi yang tinggi.1 rongga berwarna gelap pada permukaan
Berdasarkan uraian di atas maka spesimen.
dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk Tabel 1 dan 2 memperlihatkan hasil
melihat gambaran mikrostruktur permukaan penelitian dan analisis data dengan
resin komposit nanofiler setelah perendaman menggunakan paired t-test pada kedua
dalam kopi arabika gayo selama 4 dan 6 hari kelompok spesimen. Sebelum data dianalisis,
dengan menggunakan scanning electron terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data
microscope. dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov
dan Shapiro-Wilk, dan hasilnya menunjukkan
BAHAN DAN METODE bahwa data berdistribusi normal (p>0,05).
Penelitian ini menggunakan metode
eksperimental laboratoris dengan rancangan Tabel 1. Analisis jumlah porus pada mikrostruktur
pretest dan posttest design group. Dilakukan permukaan resin komposit nanofiler sebelum dan
pembuatan 4 spesimen resin komposit setelah perendaman dalam kopi gayo selama 4 hari
nanofiler dengan teknik bulk berbentuk Spesimen Area Sebelum Setelah P
silinder (tebal 2 mm dan diameter 6 mm), 1 4 11
dibagi dalam 2 kelompok yakni kelompok A A1 2 3 7
berjumlah 2 spesimen (A1 & A2)yang 3 0 5
direndam dalam minuman kopi arabika gayo 1 2 5
selama 4 hari, dan kelompok B berjumlah 2 A2 2 0 8
3 2 8
spesimen (B1 dan B2) direndam dalam kopi
arabika gayo selama 6 hari. Sebelum Rata-rata ( x ±SD) 1,8±1,6 7,3±2,2 0,001*
direndam dalam minuman kopi arabika gayo. *perbedaan bermakna (paired t-test, p<0,05)

98 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J; 10(2): 96-101

Tabel 2. Analisis jumlah porus pada mikrostruktur unpairedt-test menunjukkan adanya perbedaan
permukaan resin komposit nanofiler sebelum dan yang bermakna pada spesimen yang direndam
setelah perendaman dalam kopi gayo selama 6 hari dalam minuman kopi arabika gayo selama 4
Spesimen Area Sebelum Setelah p hari dan pada spesimen yang direndam dalam
1 4 12 minuman kopi arabika gayo selama 6 hari,
B1 2 4 9 dengan nilai p=0,017.
3 0 11
1 1 10
PEMBAHASAN
B2 2 1 9
3 3 15 Berdasarkan hasil pengamatan SEM
sebelum perendaman dalam kopi arabika gayo
Rata-rata( x ± SD) 2,1±1,7 11±2,2 0,000* terlihat adanya perubahan mikrostruktur pada
*perbedaan bermakna (paired t-test, p<0,05) beberapa permukaan spesimen. Adanya
perubahan mikrostruktur sebelum perendaman
Berdasarkan hasil analisis data terlihat kopi arabika gayo diduga karena lemahnya
adanya perbedaan yang bermakna pada kedua ikatan antara matriks dan filer saat
kelompok spesimen. Pada spesimen sebelum polimerisasi. Umumnya kegagalan
dan setelah perendaman dalam minuman kopi polimerisasi pada resin komposit light cured
arabika gayo selama 4 hari, diperoleh nilai disebabkan karena teknik penyinarannya,
kemaknaan (p)=0,001 dan pada spesimen misalnya posisi dan arah sinar, ketebalan
sebelum dan setelah perendaman dalam bahan restorasi, durasi dan jarak penyinaran,
minuman kopi arabika gayo selama 6 hari, serta intensitas cahaya yang kurang. Intensitas
diperoleh nilai kemaknaan (p)=0,000. Karena cahaya yang tidak tepat mengakibatkan
nilai p<0,05 maka kedua kelompok spesimen polimerisasi yang tidak sempurna.Menurut
menunjukkan adanya perbedaan yang Fitriyani dkk (2007)13 sumber cahaya LED
bermakna sebelum dan setelah perendaman untuk mempolimerisasi resin komposit
dalam minuman kopi arabika gayo selama 4 nanofiler yang tepat adalah dengan intensitas
dan 6 hari. cahaya 800 mW/cm2 dan lama penyinaran 20
detik. Menurut spesifikasi pabrik, penyinaran
Tabel 3. Analisis statistik perbedaan jumlah porus optimal light curing composite adalah antara
setelah perendaman dalam kopi arabika gayo 800-1200 mW/cm2. Dalam penelitian ini
selama 4 dan 6 hari
diketahui resin komposit dipolimerisasi
Jumlah Porus
Spesimen p dengan intensitas cahaya 375 mW/cm2 (<800
( x ±SD) mW/cm2), sehingga resin komposit
A1 dan A2 5,5±1,8 terpolimerisasi namun tidak maksimal.
0,017* Pada Tabel 1 dan 2 terlihat bahwa tidak
B1 dan B2 9,8±3,1 semua area pada spesimen yang diamati
*perbedaan bermakna (unpaired t-test, p<0,05) terdapat porus walaupun berasal dari spesimen
yang sama. Ada dan tidak adanya porus diduga
Pada Tabel 3 terlihat rata-rata karena polimerisasi yang tidak sempurna pada
peningkatan jumlah porus setelah perendaman beberapa area spesimen. Selain karena
dalam kopi arabika gayo selama 4 dan 6 hari. lemahnya ikatan matriks dan filer saat
Pada spesimen A1 dan A2 yang direndam 4 polimerisasi, degradasi pada permukaan
hari ditemukan rata-rata peningkatan jumlah spesimen juga didukung oleh sifat resin
porus sebanyak 5,5, sedangkan pada spesimen komposit yang mampu menyerap cairan.
B1 dan B2 yang direndam selama 6 hari Penyerapan air telah diidentifikasi sebagai
ditemukan peningkatan rata-rata jumlah porus faktor utama dalam terjadinya degradasi fisik
sebanyak 9,8. Dari data tersebut dapat maupun kimia dari bahan komposit dan dapat
diketahui bahwa jumlah porus lebih banyak menurunkan kualitas resin komposit.14
ditemukan pada spesimen yang direndam Pada gambaran mikrostruktur dari penelitian
selama 6 hari dibandingkan dengan spesimen ini, terlihat beberapa porus sudah mulai
yang direndam selama 4 hari. Berdasarkan terbentuk saat pengkondisian dalam aquades,
hasil analisis data pada Tabel 3 menggunakan dan bertambah banyak pada

99 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J; 10(2): 96-101

perendaman dalam kopi arabika gayo merk menyatakan bahwa nilai fracture toughness
Kiswah Gayo dengan rata-rata pH 5,03. Pada pada resin komposit nanofiler lebih tinggi
hasil analisis data dengan menggunakan paired dibandingkan dengan komposit hibrid
t-test juga menunjukkan adanya perubahan konvensional. Fracture toughness yaitu
yang bermakna pada spesimen sebelum dan ketahanan resin komposit terhadap terjadinya
setelah perendaman dalam minuman kopi crack pada permukaan resin komposit.18
arabika gayo. Bertambah banyaknya jumlah
porus pada perendaman dalam kopi arabika SIMPULAN DAN SARAN
gayo diduga karena adanya kandungan asam Berdasarkan penelitian yang dilakukan
yang terkandung di dalam kopi. Salah satu pada spesimen resin komposit nanofiler yang
unsur kimia yang terdapat dalam kopi adalah direndam dalam kopi arabika gayo selama 4
asam klorogenat yang merupakan senyawa dan 6 hari dapat diambil kesimpulan bahwa
polifenol dengan kelebihan ion H+. Kelebihan minuman kopi arabika Gayo dapat
ion H+ menyebabkan ikatan kimia dari rantai menyebabkan terjadinya perubahan
ganda polimer matriks resin komposit mikrostruktur pada permukaan resin komposit
nanofiler menjadi tidak stabil, karena terjadi nanofiler, yaitu semakin lama perendaman
ikatan secara crosslink dengan ion H+ tersebut, resin komposit nanofiler dalam kopi arabika
sehingga ikatan ganda polimer matriks gayo maka semakin besar perubahan yang
terputus yang disertai dengan pelepasan terjadi pada gambaran mikrostrukturnya.
partikel filer.15 Terdapat perbedaan jumlah porus yang
Adanya pelepasan partikel filer ini akan bermakna pada gambaran mikrostruktur resin
menyebabkan ruang-ruang kosong di antara komposit antara perendaman dalam kopi
matriks polimer bertambah banyak sehingga arabika gayo selama 4 dan 6 hari.
memudahkan terjadinya proses difusi cairan Disarankan elakukan uji fitokimia pada
dari luar menuju ke dalam resin komposit.4 kopi arabika gayo guna mengetahui
Penelitian yang dilakukan oleh Han, Okamoto, kandungannya. Penelitian dengan light cure
Fukushima, dan Okiji (2008)16 membuktikan unit dengan intensitas yang cukup (800-1200
bahwa filer dapat terlepas dari material resin mW/cm2). Serta perlunya penelitian mengenai
dan komponen matriks mengalami pengujian dengan atomic force microscopy
dekomposisi ketika terpapar dengan (AFM) guna melihat gambaran mikroskopik
lingkungan yang memiliki pH asam (3-6). tiga dimensi dari permukaan resin komposit.
Menurut Daibs et al (2012)17 mikroporus pada
permukaan spesimen akan semakin meningkat DAFTAR PUSTAKA
berdasarkan frekuensi dan durasi paparan 1. Hamouda I, Elkader HA, Badawi MF.
asam. Hal ini dibuktikan pada penelitian ini Microleakage of Nanofilled Composite Resin
dengan bertambahnya jumlah porus pada Restorative Material. J Biomater
permukaan spesimen setelah perendaman Nanobiotechnol. 2011;02(03):329-334.
dalam kopi arabika gayo selama 4 dan 6 hari, 2. Genda DR, Leman MA. Pengaruh Jus Pepaya
dimana jumlah porus lebih banyak didapatkan (Carica papaya) terhadap Perubahan Warna
pada resin komposit yang direndam dalam Resin Komposit. J Ilm Farm. 2016;5(1):15-19.
kopi arabika gayo selama 6 hari dibandingkan 3. Putriyanti F, Herda E, Soufyan A. strength
dengan perendaman selama 4 hari (Tabel 3). micro fine hybrid resin composite yang
Hasil analisis data menggunakan unpairedt- direndam dalam minuman isotonik J PDGI.
test juga menunjukkan adanya perbedaan yang 2012;61(1):43-48.
bermakna pada kedua kelompok spesimen 4. Chumairo SM, R DMC, Nugroho R, et al.
yang direndam dalam minuman kopi arabika Pengaruh Kebiasaan Minum Kopi Robusta
gayo selama 4 hari dan selama 6 hari. (Coffea robusta) terhadap Perubahan Warna
Pada hasil penelitian ini tidak ditemukan pada Restorasi Resin Resin Komposit
adanya crack pada mikrostruktur permukaan Nanofiler (The Effect of Robusta Coffee
resin komposit nanofiler. Hal ini diduga karena (Coffea robusta) Drinking Habits on Nanofiler
resin komposit nanofiler memiliki nilai Composite Resin Discoloration). Artik Ilm Has
fracture toughness tinggi, hal ini didukung Penelit Mhs. 2014:0-4.
oleh hasil penelitian Hamouda (2012)18 yang 5. Berger SB, Palialol ARM, Cavalli V, Giannini

100 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J; 10(2): 96-101

M. Characterization of water sorption, 12. Rini C. Pengaruh Perendaman dalam Kopi


solubility and filer particles of light-cured Arabika Gayo terhadap Kekasaran
composite resins. Braz Dent J. Permukaan Resin Komposit Nanofiler.
2009;20(4):314-318. In:2015:30. Skirpsi
6. Aprilia, Rochyani L, Rahardiarto E. Pengaruh 13. Sri Fitriyani, Ellyza Herda A Haryono.
Minuman Kopi terhadap Perubahan Warna Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Derajat
pada Resin Komposit. Indon J Dent. Konversi Komposit Partikel Nano.
2007;14(3):164-170. 2007:14(2) 146-152.
7. Wahyudian, Surmawan U H. Analisis Faktor- 14. JJ M. Basic Dental Material. N w D lh  :
faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Kopi Jaypee Brother Medical Publisher; 2003:146.
dan Analisis Pemetaan Beberapa Merek Kopi 15. Nurmalasari A. Roughness Differences In
dan Implikasinya pada Pemasaran Kopi. J Surface Of Nano Composite Resin in Black
Manaj Agribisnis. 2004;1(1):55-68. Tea and Coffee Immersion. J Wiyata.
8. Karim A, Basri H. Analysis of Geographical 2015;2(1):1-6.
Indication of Gayo Coffee Based on Spatial 16. Han L, Okamoto A, Fukushima M, Okiji T.
Planning of Districts. J Agrista. Evaluation of Flowable Resin Composite
2012;16(2):46-61. Surfaces Eroded by Acidic and Alcoholic
9. Kristiyanto, D., B. D. H. Pranoto dan A. Drinks. Dent Mater J. 2008;27(3):455-465.
Penurunan Kadar Kafein Kopi Arabika dengan 17. Daibs BDP, da Silva JMF, da Rocha DM,
Proses Fermentasi Menggunakan Nopkor Mz- Fernandes Junior VVB, Rodrigues JR.
15. J Teknol Kim dan Ind. 2013;2(4):170-176. Microstructural Analysis of Restorative
10. P o M. Ou Ev Cup o Co  : Materials Submitted to Acid Exposure. Braz
The Chemistry behind Its Magic. J Chem Dent Sci. 2012;15(1):19-26.
Educ. 2005;82(8):1161-1167. doi:10.14295/bds.2012.v15i1.710.
11. De Gouvea C V, Bedran LM, de Faria MA, 18. Hamouda IM, Elkader HA. Evaluation the
Cunha-Ferreira N. Surface Roughness and Mechanical Properties of Nanofilled
Translucency of Resin Composites after Composite Resin Restorative Material.
Immersion in Coffee and Soft Drink. Acta Journal of Biomaterials and
Odontol Latinoam. 2011;24(1):3-7. Nanobiotechnology. 2012;3:238-242.

101 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ

Anda mungkin juga menyukai