Anda di halaman 1dari 4

Blok 22– Pelayanan Kesehatan Primer yang Berorientasi pada Keluarga & Komunitas– 2021– A2018

PJ Blok 22: dr. Oryzati Hilman, MSc.CMFM, PhD, Sp.DLP, Sp.KKLP


Wa-PJ Blok 22: dr. Iman Permana, M.Kes, PhD, Sp.KKLP

Skenario 2
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Semenjak merebak pertama kali di Wuhan, Cina, di akhir bulan Desember 2019, kasus Coronavirus
Disease 2019 (Covid-19) telah menyebar ke seluruh dunia. Pada tanggal 11 Maret 2020, World
Health Organization (WHO) resmi mendeklarasikan wabah Covid-19 sebagai suatu pandemi, yang
telah menimbulkan krisis kesehatan masyarakat global, dan berpotensi berdampak pada berbagai
sektor kehidupan. Sampai menjelang akhir bulan Oktober 2021 ini, lebih dari 200 negara terdampak
pandemi Covid-19 ini, dengan angka kejadian lebih dari 240 juta kasus dan angka kematian hampir
mencapai 5
juta orang di seluruh dunia (https://www.bbc.com/news/world-51235105;
https://www.worldometers.info/coronavirus/#countries). Di Indonesia angka kasus telah mencapai
lebih dari 4 juta, dengan angka kematian lebih dari 140 ribu orang (https://covid19.who.int/table;
https://www.worldometers.info/coronavirus/country/indonesia/). Angka ini telah menempatkan
Indonesia di urutan ke 14 negara dengan angka kejadian tertinggi di dunia. Sementara ini, sejak
bulan September 2021 telah terjadi penurunan kasus yang menempatkan Indonesia sampai saat ini di
urutan kedua terendah di Kawasan Asia Tenggara, dengan positivity rate sebesar 1,8% (kasus positif
harian
2.892 dari tes rata-rata harian sebesar 258.934)
(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/24/positivity-rate-covid-19-indonesia-
peringkatkedua-terendah-di-asean).

- Nindy
Pandemi = epidemic/penyakit yang menyebar kebeberapa negara lain dan mempengaruhi
sejumlah besar orang diseluruh dunia dan pandemic biasa disebut wabah penyakit global.
- Iqbal
Endemic = penyakit yang muncul dan menjadi karakteristik disuatu wilayah, missal malaria di
papua.
Epidemic = suatu penyakit menyebar dengan cepat kesuatu wilayah atau negara tertentu,
ebola di wilayah sana.
Positivity Rate = ukuran yang gunanya untuk mengetahui seberapa banyak , mengetahui hasil
yg positif , tp ga memberitau angka diwilayah ttu, gambaran seberapa banyak orang yg positif
di suatu wilayah.

Sejak kasus pertama muncul di awal bulan Maret 2020, Indonesia telah melewati gelombang kedua di
bulan Juni 2021 dengan kasus harian yang meningkat pesat, pernah mencapai angka 56.757 pada
tanggal 15 Juli 2021, yang merupakan angka tertinggi setelah mengalami puncak pertama di Januari
2021 (https://covid19.go.id/p/berita/indonesia-fights-back-covid-19-second-wave). Data menunjukkan
telah terjadi peningkatan sebesar 283% dalam kurun waktu 13 minggu dari angka terendah untuk
mencapai gelombang pertama, sementara untuk mencapai puncak gelombang kedua dibutuhkan
waktu 6 minggu dari angka terendah setelah penurunan gelombang pertama dengan tingkat
peningkatan sebesar 381%. Ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam peningkatan kasus
tersebut, terutama terkait dengan munculnya varian Delta di Indonesia yang diduga penyebarannya
sangat cepat. Selain itu, juga didukung adanya pergerakan masyarakat yang meningkat saat Idul Fitri
2021 di bulan Mei, atau sekitar 1 bulan sebelum kejadian gelombang kedua ini. Varian Delta adalah
bagian dari varian of concern (VoC) yang telah ditetapkan oleh WHO untuk membantu melakukan
pemantauan yang lebih ketat terhadap penyebaran penyakit ini.

- Meli
Factor pemerintah kurang tanggap bencana, kurang menyadari dalam pembuatan protocol,
serta factor masyarakat dan yang terpenting 3T dan dari 3T ini menjadi lambat dalam
penanganan covidnya.

- Wahyu
Strategi pemerintah : strategi penanggulangan
Harus memperlambat dam menghentikan laju transmisi
Menyediakan pelayanan kesehatan terutama kasus kritis
Ditemukan vaksin sebagai model pencegahan,dan menjadi penurunan angka covid.

- Iqbal
Kenapa factor bisa terjadi wabah
Kecepatan perjalanan dalam negri yang tinggi dan jauh
Program pengendalian vector yang terbengkalai
Kepadatan penduduk yg membludak secara berlebihan
Acara social dan rekreasi yang masih tetap diselenggarakan
Masih terbukannya pariwisata yang semakin membuat tinggi kasus covid

Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmennya yang kuat dalam hal pencegahan penularan
Covid-19. Lewat Satuan Gugus Tugas Covid1-9 berbagai kebijakan telah ditetapkan terkait
penanganan dan pencegahan penularan penyakit ini. Slogan 5M yang terdiri dari “Memakai Masker,
Mencuci tangan, Menjaga Jarak, Menghindari kerumunan dan Mengurangi Mobilitas” telah
didengungkan dan program 3T telah juga diupayakan, yaitu “Tracing (telusur), Testing (pemeriksaan)
dan Treatment (penanganan)”. Pemerintah juga menetapkan program “Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM)” dengan berbagai tingkatan dan parameter sejak awal Januari 2021
dan telah mengalami perpanjangan beberapa kali periode sampai saat ini. Program ini merupakan
kelanjutan dari program “Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)”. Pembatasan dibedakan
berdasarkan sektor kegiatan, terutama yang esensial dan non-esensial. Untuk yang non-esensial,
diberlakukan bekerja 100% dari rumah (work from home= WFH). Sementara untuk yang esensial
masih dibedakan lagi, seperti untuk sektor keuangan, informasi dan teknologi, industri orientasi
ekspor, dan hotel yang tidak dialokasikan sebagai lokasi karantina menerapkan 50% WFH dan 50%
work from office (WFO). Sektor esensial-pemerintahan yang memberikan pelayanan publik yang tidak
bisa ditunda pelaksanaannya menerapkan 25% WFO. Sektor kritikal (seperti energi, kesehatan,
keamanan, logistik dan transportasi, utilitas dasar) menerapkan 100% WFO. Untuk sektor pendidikan
ditetapkan 100% kegiatan dilakukan secara daring.

- Zanuba
Peran penting masyarakat tidak menjadi agar menjadi sumber penularan yang baru , dimana kita tau
penularannya melalui droplet.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk masyarakat
Cuci tangan dengan sabun
Hindari menyentuh mata tangan mulut tanpa tangan bersin
Memakai masker
Menjaga jarak min 500m untuk menghindari bersin
Membatasi diri dengan orang lain yang tidak tau status kesehatannya
PHBS konsumsi gizi seimbang, istirahat yang cukupm
Obat tradisional

- Nindy
Mengelola penyakit penyerta agar tetap terkontrol, mengelola kesehatan jiwa dan psikososial ,jika
sakit menerapkan etika batuk dan bersin , jika sakit terus berlanjut segera konsultasi dengan dokter/
tenaga kesehatan, menerapkan adaptasi baru dengan menerapkan protocol kesehatan setiap
beraktifitas

- Alifia
Factor yang mempengaruhi : komunikasi public pemerintah yang penting sebagai rujukan utama
masyarakat dimana kemarin masih kkurang banget yang akan menimbulkan infodemik (infomasi liar
yang tidak bias diferivikasi kebenarannya).
Tidak adanya chanel tunggal informasi berkaitan dengan covid 19 dimana ada angkah2 penanganan
pandemic, masyarakat gagal mendapat informasi yang akurat karena komunikasi public yg blm efektif.
Ini akan menghambat dari kebijakan yang tadi.

- Sarah
Level PPKM dan kriteria nya WHO :
1. Insiden rendah, kasus konfirmasi positif covid 19 per 100.000/minggu<20 orang.
Kejadian rawat inap di rumah sakit per100.000/ pendudukan <5 orang
Angka kematian /100.000 penduduk<1 orang
2. Insiden sedang , angka positif /100.000/minggu 20-50 orang
Kejadian rawat inap per 100.000 < 10 orang
Angka kematian per 100.000 <2 orang
3. Tinggi , angka kasus positif per 100.000 / minggu 50-100 orang
Kejadian rawat inap per 100.000 10-30 orang
Angka kematian per 100.000 penduduk <5 orang
4. Sangat tinggi, angka kasus konfirmasi positif per 100.000 penduduk >100 orang
Kejadian rawat inap dirumah sakit >30 orang
Angka kematian per 100.000 penduduk >5 orang

- Meli
Pelaksanaan tindakan karantina : setiap akan karantina harus mengkomunikasi kan terlebih dahulu,
keterlibatan masyarakat yang sangat penting, dikasih makanan minuman dan tabahan makanan pokok
lainnya.

-
Pemerintah juga membuat program dan aplikasi Pedulilindungi (https://www.pedulilindungi.id/)
sebagai upaya untuk memantau penyebaran penyakit yang didasarkan pada partisipasi aktif
masyarakat. Strategi lain yang juga digencarkan dalam upaya pencegahan dan penurunan angka
kejadian Covid19 adalah program vaksinasi. Dimulai dengan penyuntikan Bapak Presiden RI pada
tanggal 13 Januari 2021 saat ini cakupan program vaksinasi dosis pertama telah sekitar 51% dan
sekitar 30% untuk dosis kedua dari sasaran sebesar 208 juta penduduk Indonesia. Pemerintah telah
berupaya untuk mendatangkan berbagai jenis vaksin dari berbagai produsen seperti Sinovac,
Sinopharm, Moderna, Astra Zeneca dan Pfizer. Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan program
tersebut berbagai badan dan lembaga pemerintah telah dilibatkan, seperti Balai Pengendalian Obat
dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Diluar dari pencapaian yang telah diraih
masih ada beberapa kendala yang muncul. Ketidakjelasan informasi dan ketidak percayaan akan
vaksin adalah 2 hal yang menjadi beberapa penyebab utama yang muncul dari suatu survei
(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/08/12/ini-sederet-kendala-yang-hambat-
vaksinasicovid-19-di-indonesia). Selain itu pihak pemerintah mengakui keterbatasan jumlah vaksin
dan sumber daya vaksinator menjadi faktor penghambat keberhasilan program vaksinasi
(https://www.liputan6.com/health/read/4647809/jubir-nadia-sebut-3-kendala-vaksinasi-covid-19-
didaerah).

- Zanuba
Peduli lindungi manfaat : memberi peringatan pada penggna, untuk pengawasan sehingga pemerintah
mudah untuk mendeteksinya, dapat menggunduh sertivikat vaksin, informasi hasil tes covid 19 yang
dapat menunjukkan hasil tes PCR, berguna untuk mengetahui apakah oran gtersebut sudah divaksin/
belum ketika di mall/ bandara/ lainnya.

- Agus
Tujuan vaksin : mengurangi transmisi penularan covid, menurunkan angka kesakitan dan kematian
covid, untuk mencapai kekebalan kelompok dimasyarakat untuk meberikan imunitas pada masyarakat,
Dampak berakibat pada aktifitas sehari2 yang mulai bergerak lagi, dari pembiayaan bias merendahkan
biaya negara karena biayaa pencegahan lebih rendah dr pd biaya pengobatan
-

Lo !
1. Apa saja perbedaan vaksin Sinovac, Sinopharm, Moderna, Astra Zeneca dan Pfizer dan efek
samping ?
2. Bagaimana mekanisme penularan kasus diatas ?
3. Kenapa penyakit tersebut dapat menyebar diberbagai negara ? dan masuk ke kategori apa
dalam epidemiologi ? (endemic, epidemic, pandemic, KLB )
4. 3T
5. Bagaimana penyuluhan mengenai corna virus yang dikaitkan dengan hoax yang beredar ?

Tugas : mencari artiker jurnal mengenai pengendalaian penyakit menular, masing2 1 dan tidak
boleh sama, diringkas maksimal 1 halaman, ketik , new roman
2

Anda mungkin juga menyukai