PRAKTIKUM II
PENYUSUN :
NIM : E0020039
SEMESTER 1
2020
PRAKTIKUM II
I. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan tingkat reaksi logam magnesium dengan larutan asam klorida.
Laju reaksi suatu reaksi kimia biasanya didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi
zat yang ikut serta dalam reaksi tersebut per satuan waktu. Misalnya untuk reaksi
A+B P , akan mempunyai laju reaksi menurut persamaan:
Laju reaksi : - d (A) = - d (B) = + d (P)
dt dt dt
persamaan ini menunjukan bahwa laju reaksi suatu reaksi kimia adalah berbanding
terbalik terhadap waktu dan sebanding dengan konsentrasi. Dan untuk reaksi di atas
hal tersebut dapat dinyatakan secara empiris dengan persamaan :
r = k (A)p (B) q
Secara kinetika kimia p dan q dikenal sebagai tingkat reaks, sedangkan p=q adalah
tingkat reaksi total dari reaksi tersebut. Andaikan suatu reaksi mempunyai tingkat
reaksi n, maka laju reaksi akan sebanding dengan konsentrasi dan berbanding terbalik
dengan waktu .
r α (C)
r α 1/t
C : konsentrasi
n : tingkat reaksi
t : waktu
Oleh karena itu r α (C)n . 1/t sehingga jika dibuat grafik (C)n vs 1/t maka diperoleh
grafik berupa garis lurus. Sehingga tingkat reaksi dapat ditentukan dengan membuat
grafik (C )n vs 1/t
Tingkat reaksi Penentuan tingkat reaksi dengan membuat grafik
1 (C) vs 1/t
2 (C)2 vs 1/t
3 (C)3 vs 1/t
Dalam ilmu kimia, laju reaksi menunjukan perubahan konsentrasi zat yang terlibat
dalam reaksi setiap satuan waktu. Konsentrasi pereaksi dalam suatu reaksi kimia
semakin lama semakin berkurang, sedangkan hasil reaksi semakain lama semakin
bertambah. (Anderton, 19997).
Untuk mempercepat laju reaksi ada 2 cara yang dapat dilakukan yaitu memperbesar
energy kinetic suatu molekul atau menurunkan harga Ea. Kedua cara itu bertujuan
agar molekul-molekul semakin banyak memiliki energy yang sama atau lebih dari
energy aktivasi sehingga tumbukan yang terjadi semakin banyak.(Ryan,2001)
Laju reaksi suata reaksi kimia merupakan pengukuran bagaimana konsentrasi ataupun
tekanan zat-zat yang terlibat dalam reaksi berubah seiring dengan berjalannya waktu.
Analisis laju reaksi sangatlah penting dan memiliki banyak kegunaan, misalnya
dalam teknik kimia dan kajian kesetimbangan kimia. Laju reaksdi secara mendasar
tergantung pada(Hiskia achmad ,1992):
Konsentrasi reaktan, yang biasanya membuat reaksi berjalan dengan lebih
cepat apabila konsentrasinya dinaikkan. Hal ini diakibatkan karena
peningkatan pertumbukan atom per satuan waktu.
Luas permukaan yang tersedia bagi reaktan untuk saling berinteraksi,
terutama reaktan padat dalam sistem heterogen. Luas permukaan yang besar
akan meningkatkan laju reaksi.
Tekanan dengan meningkatkan tekanan, kita menurunkan volume antar
molekul sehingga akan meningkatkan frekuensi tumbukan molekul.
Energy aktivasi , yang didefinisikan sebagai jumlah energy yang diperlukan
untuk membuat reaksi bermulai dan berjalan secara spontan. Energy aktivasi
yang lebih tinggi mengimplikasikan bahwa reaktan memerlukan lebih banyak
energy untuk memulai reaksi yang berenergi aktivasi lebih rendah
Keberadaan ataupun ketiadaan katalis . katalis adalah zat yang mengubah
lintasan(mekanisme) suatu reaksi dan akan meningkatkan laju reaksi dengan
menurunkan energy aktivasi yang diperlukan agar reaksi dapat berjalan.
Katalis tidak dikonsumsi ataupun berubah selama reaksi, sehingga ia dapat
digunakan kembali.
Untuk bebrapa reaksi, keberadaan raidasi elektromagnetik,
utamanyaultraviolet, diperlukan untuk memutuskan ikatan yang diperlukan
agar reaksi sapat bermulai. Hal ini utamanya terjadi pada reaksi yang
melibatkan radikal.
Temperature yang meningkatkan laju reaksi apabila dinaikkan, hal ini
dikarenakan temperature yang tinggi meningkatkan energy molekul per
satuan waktu.
Jika suatu zat dipanaskan, partikel-partikel zat tersebut menyerap energy kalor. Pada
suhu yang lebih tinggi molekul bergerak lebih cepat sehingga energy kinetiknya
bertambah. Peningkatan energy kinetic menyebabkan kompleks teraktivasi lebih
cepat terbentuk , karen energy aktivasi mudah terlampaui, dengan demikian reaksi
berlangsung lebih cepat.(Suroso, 2002)
Penyelidikan tentang reaksi yang bertujuan untuk menentukan hukum laju dan
konstanta laju, seringkali dilakukan pada beberapa temperature. Idealnya langkah
pertama untuk mengenali semua produknya , dan untuk menyelidiki ada tidaknya
antar hasil sementara dan reaksi samping. (Atkins,1999)
Daya laju suatu reaksi kimia sama dengan hasil kali massa aktif(konsentrasi) pereaksi
dan koefisien afinitas (tetapan kecepatan) dengan setiap massa aktif meningkat
sampai daya tertentu. Daya tertentu tersebut tidak harus angka-angka bulat dan tidak
disimpulkan dari persamaan reaksinya. Hokum Gulberd dan Waage tersebut dikenal
sebagai hokum aksi massa. (Anonim,2010)
Laju reaksi berhubungan dengan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
Hubungan ini ditentukan oleh persamaan laju tiap-tiapp reaksi. Perlu diperhatikan
bahwa beberapa reaksi memiliki kelajuan yang tidak tergantung pada konsentrasi
reaksi. Hal ini disebut sebagai reaksi orde nol.
Besarnya laju reaksi dipengaruhi oleh factor-faktor sebagai berikut:
1. Sifat dan ukuran pereaksi
Sifat pereaksi dan ukuran pereaksi menentukan laju reaksi. Semakin relative dari
sifat pereaksi laju reaksi akan semakin bertabah atau reaksi berlangsung semakin
cepat. Semakin luas permukaan zat pereaksi laju reaksi akan semakin bertambah,
hal ini dijelaskan dengan semakin luas permukaan zat yang bereaksi maka daerah
interaksi zat pereaksi semakin luas juga. Permukaan zat pereaksi dapat diperluas
dengan memperkecil ukuran pereaksi. Jadi untuk meningkatkan laju reaksi, pada
zat pereaksi dalam bentuk serbuk lebih baik bila dibandingkan dalam bentuk
bongkahan. Sifat dasar pereaksi, zat zat berbeda secara nyata dalam lajunya
mereka mengalami perubahan kimia . molekul hydrogen dan flour bereaksi secara
meledak, bahkan pada temperature kamar, dengan menghasilkan molekul
hydrogen flourida.
2. Konsentrasi
Laju suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu
pereaksi, atau sebagai laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Besarnya laju
reaksi sebanding dengan konsentrasi pereaksi. Jika natrium tiosulfat dicampur
dengan asam kuat encer maka akan timbul endapan putih.
3. Temperature atau suhu reaksi
Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya temperature. Biasanya kenaikan
sebesar 100 C akan melibatkan dua atau tiga laju suatu reaksi antara molekul-
molekul. Kenaikan laju reaksi ini dapat diterangkan sebagian sebagai lebih
cepatnya molekul-molekul bergerak kian kemari pada temperature yang lebih
tinggi dan karenanya bertabrakan satu sama lain lebih sering. Hampir semua
reaksi menjadi lebih cepat bila suhu dinaikan karena kalor yang diberikan akan
menambah energy kinetic partikel pereaksi. Akibatnya jumlah dan energy
tumbukan bertambah besar.
4. Katalis
Adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi untuk mempercepat jalannya
reaksi. Katalis biasanya ikut bereaksi sementara dan kemudian terbentuk kembali
sebagai zat bebas. Suatu reaksi menggunakan katalis disebut reaksi katalis atau
prosesnya disebut katalisme. (Keenan, 1980)
Hukumnya adalah:
Orde reaksi suatu substansi (seperti reaktan, katalis atau produk) adalah
banyaknya faktor konsentrasi yang mempengaruhi kecepatan reaksi. Untuk
persamaan laju reaksi )([A], [B], ... adalah konsentrasi), orde reaksinya
adalah x untuk A dan y untuk B. Orde reaksi secara keseluruhan adalah jumlah
sum x + y + .... Perlu diingat bahwa orde reaksi sering kali tidak sama dengan
koefisien stoikiometri.
Contohnya, reaksi kimia antara raksa (II) klorida dengan ion oksalat:
M1.V1 = M2.V2
Banyak logam-logam dapat bereaksi dengan asam encer membentuk garam dan
hidrogen
logam + asam encer $\rightarrow$ garam + hidrogen
$\mbox{Fe}(s)+2\mbox{HCl}(aq)\rightarrow\mbox{FeCl}_{2}(aq)+\mbox{H}_
{2}(g)$
Salah satu kesimpulan reaksi logam dengan asam yakni pada logam Pb tidak
dapat bereaksi dengan asam klorida encer dan pada kondisi suhu ruang tapi dapat
bereaksi dengan asam pekat dan dengan pemanasan.
III. ALAT DAN BAHAN
3.1 ALAT
1. Labu ukur 20ml
2. Gelas ukur 10ml
3. Beker glass
4. Pipet ukur 5ml
5. Filler
6. Stop watch
7. Label
3.2 BAHAN
1. Hcl 2 M
2. Aqua dest
3. Pita magnesium 2cm
IV. CARA KERJA
4.1
Pita Mg 2cm dalam
HCL 1,8 M
Hentikan stop watch ketika pita magnesium pas habis dan catat
HASIL
4.2
Pita Mg 2cm dalam
HCL 1,6 M
Dipipet sampai 20 ml
HASIL
4.3
Pita Mg 2cm
dalam HCL 1,4 M
HASIL
4.4
Pita Mg 2cm
dalam HCL 1,2
M
Ambil larutan Hcl 2M dengan pipet
Dipipet sampai 15 ml
HASIL
4.5
Pita Mg 2cm
dalam HCL 1 M
HASIL
4.6
Pita Mg 2cm
dalam HCL 0,8 M
Dipipet sampai 10 ml
HASIL
4.7
Pita Mg 2cm
dalam HCL 0,6 M
HASIL
V. HASIL PRAKTIKUM
5.1 PENGENCERAN
t 1/t t 1/t
1. 2 2 00.44.47 0.022 00.45.49 0.021
2. 1,8 2 00.46.44 0.021 00.46.65 0.021
3. 1,6 2 00.48.97 0.020 00.49.83 0.020
4. 1,4 2 00.52.93 0.019 00.5181 0.019
5. 1,2 2 00.53.79 0.018 00.54.51 0.018
6. 1 2 00.56.19 0.017 00.55.02 0.018
7. 0,8 2 01.38.81 0.010 00.58.77 0.017
8. 0.6 2 03.52.63 0.004 01.01.59 0.016
Keterangan
Percobaan dilakukan 2 kali
Dari data di atas,lengkapilah table berikut ini :
b=Ʃ(X1- ) (Y1- )
Ʃ( 1- )2
= 0,0191
1,68
= 0,0113690476
r = Ʃ(X1- ) ( 1- )
= 0,0191
= 0,0191
0,0230043479
= 0,0186704968
a= y-bx
= 0,016 - 0,0147797619
= 0,0012202381
5.2 GRAFIK
PERCOBAAN 1
C vs 1/t
0,03
0,015
C vs 1/t
0,01
Linear (C vs 1/t)
0,005
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5
Axis Title
PERCOBAAN 2
C vs 1/t
0,025
y = 0,0037x + 0,014
0,02 R² = 0,9737
Axis Title
0,015
0,01 C vs 1/t
Linear (C vs 1/t)
0,005
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5
Axis Title
VI. PEMBAHASAN
Telah dilakukan percobaan kinetika reaksi logam dengan asam klorida. Tujuan dari
percobaan ini adalah mampu menjelaskan tanda-tanda reaksi kimia serta mampu
menentukan laju dan orde reaksi. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah
metode pencampuran, pengenceran. Prinsip percobaan ini adalah mekanisme reaksi
suatu kimia.
Reaksi kimia adalah suatu proses, dimana zat-zat baru, yaitu hasil reaksi terbentuk
dari berbagai zat yang disebut pereaksi. Reaksi kimia biasanya disertai oleh kejadian-
kejadian fisik seperti perubahan warna, timbulnya gas dan sebagainya.(Petrucci,
1992)
Mg(s) + 2HCL (aq) MgCl 2(aq) + H2(g)
A + B C
Menurut keenan , orde suatu reaksi adalah jumlah semua eksponen dari konsentrasi
dalam persamaan laju. Jika laju reaksi berbanding lurus dengan pangkat satu
konsentrasi hanya satu pereaksi.
Laju = k (HCL)
Maka reaksi ini dikatakan sebagai reaksi orde pertama. Penentuan orde reaksi dengan
metode diferensial, metode integral (penentuan orde reaksi pertama dan penentuan
orde reaksi kedua) (kenaan. 1991)
Laju / kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi dengan produk dalam
satu satuan waktu. Laju reaksi dapat dnyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi
pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Konsentrasi biasanya
dinyatakan dalam mol/ L tetapi untuk fase gas, digunakan atmosfer , millimeter
merkurium/pascal.
Laju = perubahan konsentrasi suatu pereaksi
Lama berlangsung pereaksi
Factor factor yang mempengaruhi laju reaksi adalah sifat dasar reaksi,
temperature,katalis, dan konsentrasi.
Erlangga, Jakarta.
Vogel A.I., 1985, “Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro”
proses pengenceran
Mengambil 10 ml untuk reaksi
Larutan Hcl
Penghentian waktu tepat saat pipa Magnesium habis