Anda di halaman 1dari 15

PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG

DISUSUN OLEH :

1. ADELLIA YULIANA MAHARANI (P07120120047)


2. AMALIA RACHMAWATY (P07120120050)
3. ARISTAMANSI ARTAMEISIA (P07120120051)
4. NANI EWI SALMAN (P07120120047)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
MATARAM
2021/2022
PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG

A. Materi Kompetensi
Pemeriksaan fisik jantung
B. Tujuan
1. Mengetahui adanya kelaianan kardiovaskuler primer
2. Menemukan penyakit sistemik yang mengakibatkan kelianan
pada kardiovaskuler
3. Menemukan penderita dengan gejala mirip dengan gejalakardiovaskuler
4. Skrining kelainan kardiovaskuler
C. Dasar Teori
Pengertian
Jantung
Menurut dr. Djoko Maryono, 2008, Jantung adalah organ yangvital bagi
manusia yang terletak di rongga dada sebelah kiri. Jantung dibagi menjadi 4 : 2
natrium (atrium/serambi kiri dan kanan) dan 2 ventrikel/bilik (Ventrikel/bilik kiri
dan kanan). Pemompaan darah melalui keempat ruang tersebut dibantu oleh 4
katup jantung. Katup membuka dan menutup sehingga darah hanya mengalir
dalam satu arah. Keempat katup jantungtersebut adalah :
a. Katup trikuspidalis, terletak di antara serambi kanan danbilik kanan
b. Katup pulmonalis, terletak di antara bilik kanan dan arteripulmonalis
c. Katup mitralis, terletak di antara serambi kiri dan bilik kiri.
d. Katup aorta, terletak di antara bilik kiri dan aorta. (dr. DjokoMaryono,2008)
D. Fungsi Jantung
Jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.Jantung bersifat
sedemikian rupa canggihnya, kekuatan dan daya tahannya. Di sisi lain kesehatan
jantung tergantung pada keseimbangan yang rentan. Bila bagian terkecil pun dari
perangkat yang kompleks itu kurang mendapatkan perhatian jantung dapat
menyebabkan rasa yang tidak enak pada sekujurtubuh, pusing, sakit bahkan
meninggal.
E. Jenis-Jenis Penyakit Jantung
Penyakit Jantung Koroner (PJK) Penyakit jantung koroner adalah
penyempitan pembuluh darah kecil yang memasok darah dan oksigen ke jantung.
Adapungejala-gejala yang dapat dirasakan yaitu : nyeri dada secara tiba-tiba,
keluarnya keringat dingin yang berlebihan, nyeri kepala berkepanjangan, seluruh
tubuh terasa terbakar, mual dan muntah, tubuh cepat lelah dan lemas, mengalami
sesak nafas, adanya pembengkakan di sekitar sendi dan kaki. Penyakit jantung
koroner disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi(hipertensi), diabetes,
kolesterol, obesitas, merokok, mengkonsumsi alkohol dan faktor keturunan. (dr.
Djoko Maryono,2008)
Penyakit Jantung Hipertensi (PJH) Penyakit jantung hipertensi adalah suatu
penyakit yang berkaitan dengan dampak sekunder pada jantung karena hipertensi
sistemik yang berkepanjangan. Adapun gejala-gejala yang dapat dirasakan yaitu :
sakit kepala,nyeri dada secara tiba-tiba,jantung berdebar-debar, tubuh cepat lelah
dan lemas, mimisan. Penyakit jantung hipertensi disebabkan oleh tekanan darah
yangtinggi(hipertensi), kolesterol, obesitas,stress, merokok,mengkonsumsi
alkohol. Penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan olahraga secara teratur,
berhenti merokok dan mengkonsumsi alkohol, menghindari makanan berlemak
dan berkolesterol tinggi, menjaga kesehatan mental, dan mengkonsumsi air putih
minimal 1 setengah liter per hari. (dr. Djoko Maryono,2008)
Penyakit Jantung Perikarditis (PJP) Penyakit jantung perikarditis adalah
Peradangan pada kantung jantung atau perikardium sehingga menimbulkan
penimbunan cairan dan penebalan. Adapun gejala-gejala yang dapatdirasakan
yaitu : mual dan muntah, tubuh cepat lelah dan lemas, demam, sulit bernafas,
batuk, dada terasa sakit, pembengkakan perut, sesak nafas. Penyakit jantung
perikarditis disebabkan oleh Infeksi virus seperti Coxsakie dan influenza, Infeksi
bakteri seperti Streptococcus, Staphylococcus, Meningococcus, dan Gonococcu,
Infeksi parasit, Infeksi jamur., Menderita kanker, Menderita infark miokard,dan
Menderita tuberkulosis. Penyakit ini dapat dicegah dengan anti biotik, anti jamur,
perikardiosentesis, obat anti peradangan, analgesik dan aspirin. (dr. Djoko
Maryono,2008)
Penyakit Jantung Rematik (PJR) Penyakit jantung rematik adalah suatu
kondisi dimana terjadi kerusakanpada katup jantung yang bisa berupa
penyempitan, atau kebocoran, terutama katup mitral(stenosis katup mitral)
sebagai akibat adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR). Adapun gejala-
gejala yang dapat dirasakan yaitu : nyeri sendi yang berpindah-pindah, bercak
kemerahan dikulit yang terbatas, gerakan tangan yang tak beraturan dan tak
terkendali,sesak nafas, benjolan kecil-kecil dibawah kulit, nyeri perut, kehilangan
berat badan, mudah lelah dan demam. Penyakit jantung rematik disebabkan oleh
faktor genetik, umur, keadaan gizi, golongan etnik dan ras, jenis kelamin dan
reaksi autoimun. Penyakit ini dapat dicegah dengan rajin membersihkan rumah,
olahraga,mengkonsumsi makanan sehat, menghindari rokok, memakai masker di
lingkungan berdebu. (dr. Djoko Maryono,2008)
F. Bahan, Peralatan Dan Perlengkapan
1. Handscoon
2. Stetoskop
3. Handsanitizer
G. Petunjuk Umum
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Baca dan pelajari dengan baik modul praktikum yang diberikan
3. Ikuti petunjuk yang terdapat dalam modul praktikum
4. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurangdimengerti atau
dipahami
H. Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang dilakukan
2. Susun dan letakan peralatan atau bahan pada tempat yang mudahdijangkau
3. Pakailah bahan, peralatan dan perlengkapan sesuai denganfungsinya
4. Perhatikan setiap langkah pemeriksaan fisik jantung.
I. Langkah Kerja
Inspeksi dan palpasi
a. Poisikan klien telentang dengan pemeriksa berada di sebelah kanan klien.
b. Lokalisasi tanda pada dada, pertama dengan memalpasi sudut louis atau
sudut sternal yang teraba, seperti suatu tonjolan datar memanjang pada
sternum 5 cm dibawah takik sternal.
c. Gerakkan jari-jari sepanjang sudut pada masing-masing sisi sternum untuk
meraba iga kedua yang berdekatan.
d. Palpasi spasium interkostal ke-2 kanan untuk menentukan area aorta dan
spasium interkostalis ke-2 kiri untuk area pulmonal.
e. Inspeksi dan kemudian palpasi area aorta dan area pulmonal untuk
mengetahui ada/tidaknya pulsasi.
f. Palpasi spasium interkostalis ke-5 kiri untuk mengetahui area
trikuspidalis/ventrikular. Amati adanya pulsasi.
g. Dari arteri trikuspidalis, pindahkan tangan secara lateral 5-7 cm ke garis
midklavikula kiri untuk menemukan area apikal atau titik denyut
maksimal (PMI).
h. Inspeksi dan palpasi area apikal tersebut untuk mengetahui pulsasi.
i. Untuk mengetahui pulsasi aorta, lakukan inspeksi dan palpasi pada area
epigastrik tepat dibawah ujung sternum.
Perkusi
a. Buka area dan beritahu klien.
b. Lakukan perkusi dari lateral kiri ke medial untuk mengetahui batas kiri
jantung.
c. Lakukan perkusi dari sisi kanan ke kiri untuk mengetahui batas kanan
jantung.
d. Lakukan perkusi dari atas ke bawah untuk menentukan batas atas jantung.
e. Suara redup menunjukkan jantung dibawah area yang diperkusi.
Auskultasi
a. Anjurkan klien bernapas secara normal dan kemudian tahan napas saat
ekspirasi.
b. Dengarkan suara jantung 1/S1 sambil palpasi nadi karotis, perhatikan
adanya splitting S1 (bunyi S1 ganda yang terjadi dalam waktu yang sangat
berhmpitan).
c. Pada awal sistole, dengarkan secara seksama untuk mengetahui adanya
bunyi tambahan atau murmur S1.
d. Pada periode diastole, dengarkan secara seksama untuk mengetahui
adanya bunyi tambahan atau murmur.
e. Anjurkan klien bernapas normal, dengarkan S2 secara seksama untuk
mengetahui adanya splitting S2 saat inspirasi.
f. Periksa frekuensi jantung, yaitu setelah kedua bunyi terdengar jelas seperti
“lubdup”, hitung setiap kombinasi S1 dan S2 sebagai satu denyut jantung.
Hitung banyaknya denyut selama 1 menit.

N Langkah Pemeriksaan Fisik Ilutrasi gambar


o Jantung
1 Melakukan verifikasi data.

2 Mengucapkan salam terapeutik.


Dan Memperkenalkan diri.
3 Menjelaskan pada klien dan
keluarga tentang prosedur
dan tujuan tindakan yang
akan dilaksanakan.

4 Memperlihatkan kesabaran,
penuh empati, sopan, dan
perhatian serta respek selama
berkomunikasi dan melakukan
tindakan.

5 Membuat kontrak waktu (waktu,


tempat dan tindakan yang akan
dilakukan).

6 Bawa alat kedekat pasien


1. Handscoon.
2. Stetoskop.
3. Handsanitizer.
7 Menjaga privasi klien.

8 Cuci tangan dan


gunakan handscoon.
9 Inspeksi
Inspeksi dada posterior
dilakukan saat istirahat (statis)
dan saat respirasi (dinamis).
Inspeksi dada dilakukan untuk
mencari :
1. Adanya deformitas/ asimetri
bentuk dada. Adanya retraksi
sela iga waktu inspirasi.
2. Adanya ketinggalan gerak/
gangguan pergerakan napas
pada satu atau kedua sisi dada.
Inspeksi dada dalam
keadaan dinamis/ saat
respirasi Pada saat respirasi
kita menilai :
Asimetri gerakan dada. Normal,
kedua sisi dada mengembang
sama besar dan pada waktu yang
bersamaan. Kelambanan
pengembangan atau keterlambatan
gerak salah satu sisi dada bisa
terdapat pada kelainan efusi
pleura unilateral, penebalan pleura
unilateral, tumor.
Retraksi dinding dada : di dada
posterior, retraksi sela iga
biasanya pada sela iga bagian
bawah.
1 Palpasi
0 a. Poisikan klien telentang
dengan pemeriksa berada di
sebelah kanan klien.
b. Lokalisasi tanda pada dada,
pertama dengan memalpasi
sudut louis atau sudut sternal
yang teraba, seperti suatu
tonjolan datar memanjang
pada sternum 5 cm
dibawah takik sternal.
c. Gerakkan jari-jari sepanjang
sudut pada masing-masing
sisi sternum untuk meraba
iga kedua yang berdekatan.
d. Palpasi spasium interkostal
ke-
2 kanan untuk menentukan
area aorta dan spasium
interkostalis ke-2 kiri untuk
area pulmonal.
e. Palpasi area aorta dan area
pulmonal untuk mengetahui
ada/tidaknya pulsasi.
f. Palpasi spasium interkostalis
ke-5 kiri untuk mengetahui
area
trikuspidalis/ventrikular.
Amati adanya pulsasi.
g. Dari arteri trikuspidalis,
pindahkan tangan secara
lateral 5-7 cm ke garis
midklavikula kiri untuk
menemukan area apikal atau
titik denyut maksimal (PMI).
h. Inspeksi dan palpasi area
apikal tersebut untuk
mengetahui pulsasi.
i. Untuk mengetahui pulsasi
aorta, lakukan inspeksi dan
palpasi pada area epigastrik
tepat dibawah ujung sternum.
1 Perkusi
1 a. Buka area dan beritahu klien.
b. Lakukan perkusi dari lateral
kiri ke medial untuk
mengetahui batas kiri
jantung.
c. Lakukan perkusi dari sisi
kanan ke kiri untuk
mengetahui batas kanan
jantung.
d. Lakukan perkusi dari atas ke
bawah untuk menentukan
batas atas jantung.
e. Suara redup menunjukkan
jantung dibawah area yang
diperkusi.

1 Auskultasi
2 a. Anjurkan klien bernapas
secara normal dan kemudian
tahan napas saat ekspirasi.
b. Dengarkan suara jantung
1/S1 sambil palpasi nadi
karotis, perhatikan adanya
splitting S1 (bunyi S1 ganda
yang terjadi dalam waktu
yang sangat berhmpitan).
c. Pada awal sistole, dengarkan
secara seksama untuk
mengetahui adanya bunyi
tambahan atau murmur S1.
d. Pada periode diastole,
dengarkan secara seksama
untuk mengetahui adanya
bunyi tambahan atau
murmur.
e. Anjurkan klien bernapas
normal, dengarkan S2 secara
seksama untuk mengetahui
adanya splitting S2 saat
inspirasi.
f. Periksa frekuensi jantung,
yaitu setelah kedua bunyi
terdengar jelas seperti
“lubdup”, hitung setiap
kombinasi S1 dan S2 sebagai
satu denyut jantung. Hitung
banyaknya denyut selama 1
menit.
1 Meyimpulkan hasil prosedur
3 yang dilakukan, tanyakan pada
pasien apa yang dirasakan
setelah dilakukan kegiatan
kemudian lakukan kontrak untuk
tindakan selanjutnya dan berikan
reinforcement sesuai dengan
kemampuan klien.

1 Lepas sarung tangan dan


4 cucui tangan lalu Bereskan
alat-alat.

1 Mencatat seluruh tindakan yang


5 telah dilakukan dalam catatan
keperawatan.

J. Evaluasi Praktikum
a. Mahasiswa mampu menyimpulkan hasil prosedur yang dilkukan.
b. Mahasiswa mampu menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah
kegiatan dilakukan .
c. Mahasiswa mampu melakukan kontran untuk tindakan selanjutnya.
d. Mahasiswa mampu memberikan informasi sesuai dengan kemampuan
klien.

K. Refrensi
Sulastomo, Heru. 2019. Buku Manual Keterampilan Klinik Topik Pemeriksaan
Jantung Dan Paru Dasar. Surakarta

Anda mungkin juga menyukai