Disusun Oleh
Rumusan masalah
1. Sistem Administrasi Masyarakat di Tingkat Desa?
2. Hak, Wewenang, dan Kewajiban Perangkat Desa?
3.Sumber Keuangan Desa?
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
PEMBAHASAN
1. Sistem Administrasi Masyarakat di Tingkat Desa
Syafiie (1997) mengemukakan bahwa desa merupakan suatu wilayah yang ditempati
oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat, termasuk di dalamnya kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan langsung di bawah camat dan
berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Perkembangan perkotaan, beberapa wilayah desa yang berada di
perkotaan dijadikan kelurahan, kepala kelurahan tidak dipilih, tidak dapat secara otonom
membuat keputusan sendiri, tidak dapat menetapkan Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran
Keuangan Desa (APPKD) sendiri, sehingga tidak perlu dibentuk Lembaga Musyawarah Desa
(LMD).
Lurah sebagai kepala kelurahan diangkat diangkat secara vertikal sebagai kepala
wilayah dalam waktu yang tidak ditentukan, tetapi tetap sebagai penyelenggara dan
penanggung jawab pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di wilayahnya masing-
masing. Keberadaannya diambil dari pegawai negeri yang diangkat bupati/walikota madya
ataupun walikota administratif. Dengan demikian kelurahan dapat didefinisikan sebagai suatu
wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk, yang mempunyai organisasi pemerintahan
terendah, langsung di bawah camat, tetapi tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya
sendiri.
Untuk membantu kepala desa dalam menjalankan hak, wewenang, dan kewajiban
selaku pimpinan pemerintahan desa, maka dibentuklah Sekretariat Desa selaku unsur staf,
dikepalai sekretaris desa yang membawahi kepala-kepala urusan seperti:
1.) Kepala Urusan Administratif (TU).
2.) Kepala Urusan Keamanan.
3.) Kepala Urusan Ekonomi.
4.) Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat.
5.) Kepala Urusan Keuangan.
Apabila kepala desa berhalangan maka sekretaris desa menjalankan tugas dan
wewenang sehari-hari kepala desa. Sistem administrasi masyarakat di tingkat desa di
Indonesia sudah memiliki tata struktur yang baik dari mulai adanya kepala desa sampai staf-
staf pembantu kepala desa. Hampir di seluruh desa dalam wilayah Indonesia menerapkan
sistem pemerintahan desa yang sama antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain, dan
antara desa yang satu dengan desa yang lain, sehingga tatanan pemerintahan di tingkat desa
bisa berjalan dengan baik dan tersistem.
2. Hak, Wewenang, dan Kewajiban Perangkat Desa
Perangkat desa merupakan seperangkat warga desa yang bekerja di balai desa. Ada
berbagai macam jabatan di dalam perangkat desa yaitu; kepala desa, sekretaris desa,
bendahara desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ketua RT/RW, dan sebagainya.
1. Kepala Desa
Hak, wewenang, dan kewajiban kepala desa dibagi dua jenis golongan besar yaitu
hak, wewenang, dan kewajiban kepala desa di bidang penyelenggaraan rumah tangga desa
dan hak, wewenang, dan kewajiban kepala desa di bidang tugas pembantuan.
A. Hak, wewenang, dan kewajiban kepala desa di bidang penyelenggaraan rumah tangga
desa meliputi yaitu:
1. Bidang pemerintahan
a. Menetapkan keputusan desa bersama LMD.
b. Menetapkan keputusan kepala desa.
c. Membina LMD.
d. Melaksanakan Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Desa (APPKD).
e. Mengusulkan calon sekretaris desa.
f. Mengusulkan calon kepala urusan.
g. Membina perangkat desa.
h. Menyelenggarakan rapat-rapat desa.
i. Mengendalikan jumlah penduduk desa.
j. Melayani tamu desa (pemerintah dan masyarakat).
k. Membina RT dan RK.
l. Pertanggung jawaban terhadap LMD.
m. Mendata kekayaan desa.
n. Mengawasi pertanahan desa (perkuburan, mutasi).
o. Berkonsultasi dengan bidangnya mengenai hal-hal teknis yang menyangkut pembangunan
dan pengembangan desa.
2. Bidang pembangunan
Memelihara pekerjaan umum desa, misalnya:
- Jalan
- Jembatan
- Kegotongroyongan
- Pasar
- Air bersih
- Rumah ibadah dan lain-lain.
Peningkatan tahap desa.
Pembinaan rumah jompo dan yatim piatu.
Membina partisipasi pembangunan LMD.
.Mebina kerukunan beragama.
Peningkatan kecerdasan warga desa.
Membina pengembangan berbagai kegiatan, misalnya:
- Karang taruna
- PKK
- Majelis taklim dan lain-lain.
Membina potensi ekonomi desa.
Membina perkoperasian.
Menjaga kelancaran hasil produksi.
Memanfaatkan sumber daya alam.
Melestarikan lingkungan hidup serasi.
Meningkatkan keterampilan warga desa, misalnya:
- Kelompok Tani
- Mitra Cai
- Perindustrian dan lain-lain.
Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
B. Hak, wewenang, dan kewajiban kepala desa di bidang tugas pembantuan meliputi yaitu:
1. Bidang Pembantuan Program Pemerintah Pusat
Pelaksanaan KB.
Pelaksanaan kesehatan.
Pelaksanaan santunan fakir miskin.
Pelaksanaan koperasi.
Pelaksanaan penghijauan.
Pelaksanaan Inpres bantuan desa.
Pelaksanaan MTQ.
Pelaksanaan wajib belajar.
2. Sekretaris Desa
Sekretaris desa bertugas membantu kepala desa di bidang pembinaan administrasi dan
memberikan pelayanan teknis administrasi kepala seluruh perangkat desa. Pada umumnya,
tugas sekretaris desa adalah menulis surat dan mengatur dan menyimpan dokumen penting
dari surat yang dikeluarkan oleh kelurahan dan surat yang diterima kelurahan atas persetujuan
kepala desa. Sekretaris desa selalu menggantikan posisi kepala desa secara sementara apabila
kepala desa sedang ada tugas keluar kota atau tuntutan yang lain yang mengharuskan kepala
desa tidak berada di tempat (kelurahan), sehingga kapan saja warga desa membutuhkan surat
atau keterangan apapun dari desa atau kelurahan setempat, bisa secara langsung ditangani
oleh sekretaris desa. Hal itu dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sekretaris desa, maka
jalannya perangkat desa tetap berjalan dengan lancar walaupun kepala desa sedang tidak ada
ditempat (balai desa).
3. Bendahara desa
Bendahara desa diarahkan pada upaya mewujudkan pengelolaan keuangan desa yang
tertib dan dapat dipertanggungjawabkan serta mengacu pada Pedoman Administrasi
Keuangan Desa. Tugas dan wewenang bendahara desa yaitu:
a.) Memimpin dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan keuangan desa yang meliputi
penerimaan, pengeluaran dan pembukuan
b.) Mengeluarkan uang atas persetujuan Kepala Desa
c.) Membagi tugas diantaraa wakil bendahara dan anggota pengurus bendahara lainnya.
d.) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh wakil bendahara
e.) Memberikan saran dan pertimbangan yang dipandang perlu kepada ketua/ wakil ketua
baik diminta maupun tidak diminta
f.) Menyiapkan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran yang sah sesuai dengan ketentuan
ysng berlaku. Untuk diverifikasi satu kali dalam satu tahun atau sewaktu-waktu diperlukan.
4. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa
bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah. BPD mempunyai tugas dan wewenang
yaitu:
a.) Membahas rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa
b.) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala
Desa
c.) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa
d.) Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa
e.) Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat
f.) Member persetujuan pemberhentian/ pemberhentian sementara perangkat desa
g.) Menyusun tata tertib BDP
2. Saran
(1) Untuk kepala desa
Bagi kepala desa disarankan untuk menjadi pemimpin yang baik (tidak
menyalahgunakan jabatan) dan dapat mengayomi bawahannya serta ikut berperan aktif dalam
pembangunan desa demi terwujudnya kemajuan desa.
(2) Untuk sekretaris desa
Bagi sekretaris desa disarankan untuk menjadi sekretaris yang jujur, dan tidak
memanfaatkan jabatannya ketika kepala desa sedang tidak ditempat.
(3) Untuk bendahara desa
Bagi bendahara desa disarankan untuk menjadi bendahara yang adil dalam mengatur
keuangan dan tidak menyalahgunakan pembuatan laporan dengan unsur-unsur Kolusi
Korupsi Nepotisme (KKN).
(4) Untuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Bagi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) disarankan untuk tidak membeda-bedakan
lapisan elemen masyarakat sehingga, dituntut adil dalam member pelayanan kepada warga
desa setempat.
DaftarPustaka
Syafiie, Inu Kencana. 1997. Ilmu administrasi publik. Jakarta: Rineka cipta.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Desa, diakses 23 November 2011