Menurut Koentjaraningrat
Cabang-Cabang Antropologi
Antropologi Fisik (Biologi) :
- Somatologi
Bagian dari ilmu antropologi yang mencoba mencapai suatu
pengertian tentang sejarah terjadinya beragam manusia
dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya.
- Paleoantropologi
Ilmu bagian yang meneliti asal-usul atau terjadinya dan evolusi
manusia dengan mempergunakan sisa-sisa tubuh yang telah
membatu (fosil-fosil manusia) tersimpan dalam lapisan-lapisan
bumi yang harus didapat oleh si peneliti dengan berbagai metode
penggalian.
Antropologi Budaya :
- Prehistori
Mempelajari sejarah perkembangan dan penyebaran semua
kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal huruf.
- Etnolinguistik
Ilmu bagian yang asal mulanya berkaitan erat dengan ilmu
antropolgi.
- Etnologi
Ilmu bagian yang mencoba mencapai pengertian mengenai
asas-asas manusia, dengan mempelajari kebudayaan-kebudayaan
dalam kehidupan masyarakat dari sebanyak mungkin suku bangsa
yang tersebar di seluruh muka bumi pada masa sekarang.
- Etnopsikologi
Antropologi yang menggunakan ilmu psikologi dan mempelajari
tentang kepribadian suku bangsa.
- Antropologi spesialisasi
- Antropologi terapan
- Arkheologi
Teori Antropologi
Antropologi merupakan suatu cabang ilmu sosial yang membahas
mengenai budaya masyarakat suatu etnis. Antropologi muncul
karena adanya ketertarikan dari orang Eropa yang melihat budaya,
ciri-ciri fisik dan adat istiadat yang berbeda.
Teori Partikularisme
Teori partikularisme muncul setelah berakhirnya masa teori
evolusionisme. Pemikiran baru ini dipelopori oleh Franz Boas
(1858-1942) yang menentang teori evolusionisme. Teori ini
disebut juga sebagai partikularisme historic. Teori partikularisme
berpandangan bahwa perkembangan tiap kebudayaan
mempunyai kekhasan sendiri-sendiri dan tidak dapat
digeneralisasikan ke dalam aturan atau hukum yang universal.
Teori Difusi
Perkembangan sejarah unsur-unsur kebudayaan manusia di awali
oleh seorang sarjana bernama F. Ratzel (1844-1904). Dia adalah
seorang sarjana Ilmu hayat merangkap ilmu bumi, yang
memberiakn suatu anggapan bahwa Kebudayaan manusia itu
pangkalnya satu, dan di satu tempat yang tertentu, yaitu pada
waktu makhluk manusia baru saja muncul di dunia ini. Kemudian,
kebudayaan induk itu berkembang, menyebar, dan pecah ke
dalam banyak kebudayaan baru, karena pengaruh keadaan
lingkungan dan waktu.
Teori Fungsionalisme
Teori ini dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski (1884-1942) Ia
mengajukan teori fungsionalisme, yang berasumsi bahwa semua
unsur kebudayaan merupakan bagian-bagian yang berguna bagi
masyarakat di mana unsur-unsur tersebut terdapat. Teori ini
beranggapan bahwa semua unsur kebudayaan adalah bagian-
bagian yang berguna bagi masyarakat di mana unsur-unsur
tersebut berada.Pandangan fungsionalis menekankan bahwa
setiap pola perilaku, kepercayaan dan sikap yang menjadi bagian
dari kebudayaan suatu masyarakat, memiliki peran mendasar di
dalam kebudayaan yang bersangkutan.
Bronislaw Malinowski (1884 – 1942) merupakan salah satu tokoh
antropologi yang menggagas dan berhasil mengembangkan teori
fungsionalisme dalam ilmu antropologi. Secara garis besar
Malinowski merintis bentuk kerangka teori untuk menganalisis
fungsi dari kebudayaan manusia, yang disebutnya sutu teori
fungsional tentang kebudayaan atau “a functional theory of
Culuture”.