Tugas Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Tentang Cara Berpenampilan
Tugas Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Tentang Cara Berpenampilan
Tugas Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Tentang Cara Berpenampilan
Oleh : Kelompok 5
Nama Anggota Kelompok :
Aniq Fatmawati
Eka Rohayu Dewi
I Gusti Ayu Sathya Sanjivany
Indra Susilawati
M. Shidky Arvino
Ulya Wardanis
Via Aulia Rahman
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat taufik hidayah-Nya, sehingga kami anggota kelompok 5 dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “CARA BERPENAMPILAN :
BERHIAS BAGI PERAWAT PEREMPUAN” dengan tepat waktu. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
mencerminkan kemampuan perawat, tetapi mungkin akan lebih sulit bagi
perawat untuk membina rasa percaya terhadap klien jika perawat tidak
memenuhi citra klien.
Berpenampilan baik khusunya ber-make up atau merias wajah sangat
berpengaruh pada pandangan masyarakat akan keribadian seseorang. Dalam
dunia kerja, banyak profesi yang menekankan penampilan wajah untuk
meningkatkan mutu kerja profesi tersebut misalnya seorang perawat. Seorang
perawat dianjurkan untuk merias wajahnya agar terlihat lebih menarik saat
berhadapan dengan pasien. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan
kepuasaan pasien pada saat berinteraksi dengan seorang perawat.
Dari hal-hal tersebutlah yang melatar belakangi kami untuk menyusun
makalah ini yang kami harapkan mampu memberikan gambaran serta
pengetahuan tentang tata cara berhias yang baik dan benar bagi perawat
perempuan agar selanjutnya dapat diterapkan saat bekerja sehari-hari.
1.3 Tujuan
Tujuan kami membuat makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kepribadian
2. Mengetahui pengertian berhias dan fungsi make-up
3. Menambah pengetahuan mengenai tata cara berhias bagi perawat
perempuan yang baik dan benar
4. Menjadi media pembelajaran untuk calon perawat selanjutnya
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Berhias
Menurut bahasa kata "berhias" dalam Bahasa Arab disebut dengan kata-
kata tazaiyana-yatazaiyanu. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa
indonesia berhias di artikan “usaha memperelok diri dengan pakain ataupun
lainnya yang indah-indah, berdandan dengan dandanan yang indah dan
menarik”. Sedangkan menurut istilah adalah mempercantik dalam berpakain
termasuk dengan mempergunakan perhiasan, mempergunakan celak, inai, dan
lain sebagainya.
Dalam kehidupan masyarakat dewasa ini, berhias adalah kebutuhan
dasar untuk memperindah penampilan diri baik di lingkungan rumah maupun
di luar rumah. Berhias adalah bentuk ekspresi personal yang menegaskan jati
diri dan menjadi kebanggaan seseorang. Berhias telah menjadi kebutuhan
dasar manusia sesuai dengan tingkat peradaban dan tingkat sosial di
masyarakat.
B. Fungsi Make Up
Make up adalah seni merias wajah atau mengubah bentuk asli dengan
bantuan alat dan bahan kosmetik yang bertujuan untuk memperindah serta
menutupi kekurangan sehingga wajah terlihat ideal. Beberapa contoh dari
make-up adalah lipstick, mascara, eye liner, eye shadow, dan blush on. Make-
up sangat identik dengan perempuan meskipun pengguna make-up tidak
menutup kemungkinan adalah laki-laki dan diyakini sebagai sarana untuk
membuat penampilan menjadi lebih menarik. Make-up memiliki dua fungsi
yaitu :
1. Secara fisik yaitu berfokus kepada membuat tampilan fisik menjadi
menarik.
6
2. Secara psikologis yaitu terdiri atas dua fungsi camouflage dan fungsi
seduction.
a. Fungsi Seduction artinya individu menggunakan make-up
untuk meningkatkan penampilan diri. Umumnya individu yang
menggunakan make-up untuk fungsi seduction merasa bahwa
dirinya menarik dan menggunakan make-up untuk membuat
lebih menarik.
b. Fungsi Camouflage artinya individu menggunakan make-up
untuk menutupi kekurangan diri secara fisik. Umumnya individu
yang menggunakan make-up untuk camouflage merasa dirinya
tidak menarik sehingga perlu menggunakan make-up untuk
membuat menarik.
7
2. Memakai tanda pengenal
3. memakai sepatu hitam dengan maksimal tinggi hak 3cm
dan sebisa mungkin tidak menimbulkan suara agar tidak
mengganggu oranglain terutama pasien
4. Kuku harus pendek dan bersih
5. Tidak memakai perhiasan selain cincin kawin untuk
meminimalisir cedera pada pasien
6. Jika berjilbab, perawat memakai jilbab polos tanpa corak
dengan warna sesuai dengan pakaian kerja. Jika tidak
memakai jilbab, dianjurkan berambut pendek, tetapi apabila
rambutnya panjang, maka disanggul menggunakan hair net.
2) Berdandan bagi perawat perempuan
Berdandan bagi perawat juga memiliki berbagai aturan untuk
menunjang penampilan perawat tersebut. Sebagai seorang perawat,
tidak diperkenankan untuk menggunakan make-up yang terlalu
mencolok. Namun bukan berarti perawat tidak boleh menggunakan
make-up.
Berikut tata cara atau etika berdandan bagi pearawat :
1. Disarankan untuk menggunakan lipbalm atau lipstick yang
tidak mencolok setiap saat
2. Tambahkan pemakaian lipstick setelah jam istirahat, jangan
terlalu cerah ataupun pucat, warna gelap atau buram ekstrim
tidak disarankan
3. Gunakan warna bedak yang sesuai disarankan satu tingkat
lebih cerah dari warna kulit kita
4. Gunakan eye shadow dengan warna yang lembut dan alami
dan sedikit sentuhan mascara
5. Cuci muka dengan sabun pembersih wajah saat wajah mulai
tampak berkeringat atau berminyak
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Akidah Akhlak Tentang Akhlak Berhias. 2016. Diakses pada 26 Agustus
2021, dari https://makalahsekolah96.blogspot.com/2016/12/makalh-ahlakj-
berhias.html?m=1
Putri, Eva Wardhani. 2019. “Tata Cara Berhias Bagi perawat”. Diakses pada 26
Agustus, dari https://id.scribd.com/presentation/428082910/Tata-cara-berhias-
bagi-perawat
10
11