Tugas Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Tentang Cara Berpenampilan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

CARA BERPENAMPILAN : BERHIAS BAGI PERAWAT PEREMPUAN

Oleh : Kelompok 5
Nama Anggota Kelompok :
Aniq Fatmawati
Eka Rohayu Dewi
I Gusti Ayu Sathya Sanjivany
Indra Susilawati
M. Shidky Arvino
Ulya Wardanis
Via Aulia Rahman

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
D-III KEPERAWATAN TINGKAT 1A

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat taufik hidayah-Nya, sehingga kami anggota kelompok 5 dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “CARA BERPENAMPILAN :
BERHIAS BAGI PERAWAT PEREMPUAN” dengan tepat waktu. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah


pengetahuan bagi pembaca. Kami akui makalah ini mungkin masih jauh dari kata
sempurna, sehigga kami mohon maaf apabila ada kesalahan baik dalam kata-kata
maupun dalam penulisan makalah ini. Untuk itu diharapkan bagi pembaca untuk
memberi masukan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah yang
baik dan benar.

Mataram, 26 Agustus 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. 2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 4

1.1 Latar Belakang …………………………………………………. 4


1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………… 5
1.3 Tujuan ………………………………………………………….. 5

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………… 6


A. Pengertian Berhias …………………………………………….. 6
B. Fungsi Make-Up ………………………………………………. 6
C. Tata Cara Berhias Bagi Perawat Perempuan ………………….. 7

BAB III PENUTUP ………………………………………………………….. 9


3.1 Kesimpulan …………………………………………………… 9
3.2 Saran ………………………………………………………….. 9

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Profesi perawat memiliki peranan penting dalam mewujudkan
masyarakat sehat baik secara fisik dan psikologis. Perawat bertanggung jawab
dalam merawat, melindungi, memulihkan orang yang luka ataupun memiliki
suatu penyakit, penanganan keadaan darurat yang mengancam nyawa,
pemeliharaan kesehatan orang sehat, serta memberikan kenyamanan terhadap
pasien. Memberikan pelayanan keperawatan kepada setiap individu yang
membutuhkan sehingga individu dapat mencapai derajat kesehatan yang
optimal adalah tugas utama seorang perawat. Seiring berjalannya waktu,
tuntutan dari masyarakat semakin banyak saja. Perawat profesional harus bisa
memenuhi kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat. Tuntutan yang perawat
terima dari masyarakat adalah seperti penampilan fisik, pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan lain sebagainya.
Penampilan fisik memang harus diperhatikan, terutama oleh seorang
perawat yang sering sekali berinteraksi setiap harinya dengan orang-orang
baru yang tidak dikenal sebelumnya. Setidaknya penampilan fisik yang baik
bisa memberikan kesan pertama yang positif dari pasien. Penampilan fisik
disini bukan hanya sekedar cantik dan tampan saja, karena cantik dan tampan
itu relatif. Bentuk fisik, cara berpakaian dan berhias menunjukkan
kepribadian, dan konsep diri.
Perawat yang memperhatikan penampilan dirinya dapat menimbulkan
citra diri dan profesional yang positif. Penampilan fisik perawat
mempengaruhi presepsi klien terhadap pelayanan/asuhan keperawatan yang
diterima, karena tiap klien mempunyai citra bagaimana seharusnya
penampilan seorang perawat. Walaupun penampilan tidak sepenuhnya

4
mencerminkan kemampuan perawat, tetapi mungkin akan lebih sulit bagi
perawat untuk membina rasa percaya terhadap klien jika perawat tidak
memenuhi citra klien.
Berpenampilan baik khusunya ber-make up atau merias wajah sangat
berpengaruh pada pandangan masyarakat akan keribadian seseorang. Dalam
dunia kerja, banyak profesi yang menekankan penampilan wajah untuk
meningkatkan mutu kerja profesi tersebut misalnya seorang perawat. Seorang
perawat dianjurkan untuk merias wajahnya agar terlihat lebih menarik saat
berhadapan dengan pasien. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan
kepuasaan pasien pada saat berinteraksi dengan seorang perawat.
Dari hal-hal tersebutlah yang melatar belakangi kami untuk menyusun
makalah ini yang kami harapkan mampu memberikan gambaran serta
pengetahuan tentang tata cara berhias yang baik dan benar bagi perawat
perempuan agar selanjutnya dapat diterapkan saat bekerja sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah kami sampaikan diatas, rumusan
masalah pada cara berpenampilan : berhias bagi perawat perempuan adalah :
1. Apakah pengertian berhias ?
2. Apa saja fungsi make-up ?
3. Bagaimana tata cara berhias bagi perawat perempuan ?

1.3 Tujuan
Tujuan kami membuat makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kepribadian
2. Mengetahui pengertian berhias dan fungsi make-up
3. Menambah pengetahuan mengenai tata cara berhias bagi perawat
perempuan yang baik dan benar
4. Menjadi media pembelajaran untuk calon perawat selanjutnya

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Berhias
Menurut bahasa kata "berhias" dalam Bahasa Arab disebut dengan kata-
kata tazaiyana-yatazaiyanu. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa
indonesia berhias di artikan “usaha memperelok diri dengan pakain ataupun
lainnya yang indah-indah, berdandan dengan dandanan yang indah dan
menarik”. Sedangkan menurut istilah adalah mempercantik dalam berpakain
termasuk dengan mempergunakan perhiasan, mempergunakan celak, inai, dan
lain sebagainya.
Dalam kehidupan masyarakat dewasa ini, berhias adalah kebutuhan
dasar untuk memperindah penampilan diri baik di lingkungan rumah maupun
di luar rumah. Berhias adalah bentuk ekspresi personal yang menegaskan jati
diri dan menjadi kebanggaan seseorang. Berhias telah menjadi kebutuhan
dasar manusia sesuai dengan tingkat peradaban dan tingkat sosial di
masyarakat.

B. Fungsi Make Up
Make up adalah seni merias wajah atau mengubah bentuk asli dengan
bantuan alat dan bahan kosmetik yang bertujuan untuk memperindah serta
menutupi kekurangan sehingga wajah terlihat ideal. Beberapa contoh dari
make-up adalah lipstick, mascara, eye liner, eye shadow, dan blush on. Make-
up sangat identik dengan perempuan meskipun pengguna make-up tidak
menutup kemungkinan adalah laki-laki dan diyakini sebagai sarana untuk
membuat penampilan menjadi lebih menarik. Make-up memiliki dua fungsi
yaitu :
1. Secara fisik yaitu berfokus kepada membuat tampilan fisik menjadi
menarik.

6
2. Secara psikologis yaitu terdiri atas dua fungsi camouflage dan fungsi
seduction.
a. Fungsi Seduction artinya individu menggunakan make-up
untuk meningkatkan penampilan diri. Umumnya individu yang
menggunakan make-up untuk fungsi seduction merasa bahwa
dirinya menarik dan menggunakan make-up untuk membuat
lebih menarik.
b. Fungsi Camouflage artinya individu menggunakan make-up
untuk menutupi kekurangan diri secara fisik. Umumnya individu
yang menggunakan make-up untuk camouflage merasa dirinya
tidak menarik sehingga perlu menggunakan make-up untuk
membuat menarik.

C. Tata Cara Berhias Bagi Perawat Perempuan


Berhias bagi perawat tidak hanya meliputi berdandan atau
menggunakan make-up saja, namun juga termasuk dalam berpakaian dan
menggunakan aksesoris. Berikut penjelasan mengenai tata cara berhias
bagi perawat perempuan :
1) Berpakaian bagi perawat perempuan
Etika berpakaian pada perawat ini seperti pada umumnya
harus rapih, sopan, dan tidak melanggar hukum negara dan hukum
agama. Tetapi lebih daripada itu, perawat juga harus memakai
pakaian yang bersih dan sesuai dengan ukuran untuk memberikan
kenyamanan pada diri perawat tersebut dan lebih indah jika
dipandang.  Selain itu, perawat juga harus memakai pakaian yang
sesuai dengan tujuan, situasi, dan lingkungan dimana perawat
tersebut bekerja.
Ada beberapa tata cara atau etika berpakaian untuk perawat
perempuan, antara lain :
1. Memakai pakaian sesuai dengan institusi dimana perawat
tersebut bekerja

7
2. Memakai tanda pengenal
3. memakai sepatu hitam dengan maksimal tinggi hak 3cm
dan sebisa mungkin tidak menimbulkan suara agar tidak
mengganggu oranglain terutama pasien
4. Kuku harus pendek dan bersih
5. Tidak memakai perhiasan selain cincin kawin untuk
meminimalisir cedera pada pasien
6. Jika berjilbab, perawat memakai jilbab polos tanpa corak
dengan warna sesuai dengan pakaian kerja. Jika tidak
memakai jilbab, dianjurkan berambut pendek, tetapi apabila
rambutnya panjang, maka disanggul menggunakan hair net.
2) Berdandan bagi perawat perempuan
Berdandan bagi perawat juga memiliki berbagai aturan untuk
menunjang penampilan perawat tersebut. Sebagai seorang perawat,
tidak diperkenankan untuk menggunakan make-up yang terlalu
mencolok. Namun bukan berarti perawat tidak boleh menggunakan
make-up.
Berikut tata cara atau etika berdandan bagi pearawat :
1. Disarankan untuk menggunakan lipbalm atau lipstick yang
tidak mencolok setiap saat
2. Tambahkan pemakaian lipstick setelah jam istirahat, jangan
terlalu cerah ataupun pucat, warna gelap atau buram ekstrim
tidak disarankan
3. Gunakan warna bedak yang sesuai disarankan satu tingkat
lebih cerah dari warna kulit kita
4. Gunakan eye shadow dengan warna yang lembut dan alami
dan sedikit sentuhan mascara
5. Cuci muka dengan sabun pembersih wajah saat wajah mulai
tampak berkeringat atau berminyak

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berhias adalah usaha memperelok diri dengan pakain ataupun lainnya


yang indah-indah, berdandan dengan dandanan yang indah dan menarik. Dari
pengertian tersebut kita mengetahui bahwa berhias bukan hanya sekedar
berdandan dengan make-up tetapi juga berpakaian menarik dan tak lupa harus
rapi dan sopan. Dalam berhias bagi perawat terutama perawat perempuan
sudah memiliki ketentuan masing-masing. Mulai dari cara berpakaian hingga
cara berdandan pun sudah ada aturan dan tata caranya.

3.2 Saran

Sebagai seorang perawat profesional haruslah mengikuti segala aturan


dan etika keperawatan, mulai dari berhias, berpakaian, mendengar hingga
berbicara. Seorang perawat juga harus memperhatikan penampilan fisiknya,
karena sering sekali berinteraksi setiap harinya dengan orang-orang baru yang
tidak dikenal sebelumnya. Setidaknya penampilan fisik yang baik bisa
memberikan kesan pertama yang positif dari pasien.

9
DAFTAR PUSTAKA

Desriyani, Yusi. 2014. “Penampilan Fisik Perawat”. Diakses pada 26 Agustus


2021,dari https://personalityyusidesriyani.wordpress.com/2014/12/08/penampilan-
fisik-perawat/

Wiranata, Christin Devina. 2017. “Hubungan Antara Self-Esteem dan Fungsi


Psikologis Make-Up Pada Model”. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya, 6(2), 1654-1671.

Etika Berpakaian pada Profesi Keperawatan. 2019. Diakses pada 26 Agustus


2021, dari https://nursingcenter2018.blogspot.com/2019/04/etika-berpakaianpada-
profesi.html

Makalah Akidah Akhlak Tentang Akhlak Berhias. 2016. Diakses pada 26 Agustus
2021, dari https://makalahsekolah96.blogspot.com/2016/12/makalh-ahlakj-
berhias.html?m=1

Putri, Eva Wardhani. 2019. “Tata Cara Berhias Bagi perawat”. Diakses pada 26
Agustus, dari https://id.scribd.com/presentation/428082910/Tata-cara-berhias-
bagi-perawat

10
11

Anda mungkin juga menyukai