Anda di halaman 1dari 8

ANTIDOT DAN OBAT LAIN UNTUK KERACUNAN KHUSUS

ATROPIN

Indikasi
Keracunan organofosfat dan karbamat.

Peringatan dan Perhatian


Lanjut usia, Sindrom Down, glaukoma sudut tertutup, miastenia gravis, gangguan saluran
cerna, pembesaran prostat.
Dosis
Keracunan organofosfat dewasa 2 mg setiap 5-10 menit secara i.v. atau i.m. hingga kulit
terlihat kering dan flushing, pupil dilatasi, dan mulai terjadi takikardi

Sediaan
Inj amp 0,25 mg x 1 mL.

2. DEFERASIROKS
Indikasi

Pasien dengan gangguan kelebihan besi kronis akibat transfusi darah (hemosi¬derosis
akibat transfusi) pada pasien dengan talasemia beta, penyakit sel bulan sabit dan bentuk
gangguan anemia jarang lainnya.

Kontra Indikasi
Hipersensitivitas terhadap deferasiroks atau terhadap senyawa tambahan lainnya dalam
komposisi obat.

Peringatan dan Perhatian


Pengurangan dosis diperlukan pada beberapa kasus peningkatan serum kreatinin non-
progresif. Hentikan penggunaan bila serum kreatinin menunjukkan adanya peningkatan
yang progresif melampaui kadar normal yang diizinkan dan jika terjadi peningkatan serum
transaminase yang progresif dan menetap yang tidak diketahui penyebabnya. Belum diuji
keamanannya pada pasien kelainan fungsi ginjal dan hati. Segera dihentikan jika terjadi
ruam kulit berat dan reaksi hipersensitivitas berat. Tidak boleh digunakan pada kehamilan
kecuali sangat dibutuhkan. Tidak direkomendasikan pada ibu menyusui. Produk ini
mengandung laktosa. Tidak boleh digunakan bersamaan dengan agen kelasi besi lainnya.

Dosis
Dosis awal harian: 20 mg/kgBB.

Efek Samping
Mual, muntah, diare, nyeri abdomen, ruam pada kulit, peningkatan yang non-progresif
serum kreatinin, peningkatan transaminase, distensi abdomen, konstipasi, dispepsia,
proteinuria, sakit kepala.

Interaksi Obat
Tidak boleh dikonsumsi bersama dengan antasida yang mengandung aluminium.

Sediaan
Tab dispersibel 125 mg, 250 mg, 500 mg.
3. DEFERIPRON
Indikasi

Pengobatan kelebihan zat besi.

Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap bahan aktif dan eksipien obat ini. Riwayat neutropenia berulang,
riwayat agranulositosis, kehamilan atau menyusui.

Peringatan dan Perhatian


Monitor jumlah neutrofil setiap minggu.

Dosis
75 mg/kgBB/hari, dibagi dalam 3 dosis. Total dosis dalam sehari ditentukan berdasarkan
berat badan. Dosis tidak dianjurkan melebihi 100 mg/kgBB/hari.

Efek Samping
Urin kemerahan/coklat, mual, nyeri abdo¬men, muntah, artralgia, peningkatan enzim hati,
neutropenia, nafsu makan meningkat, diare dan agranulositosis.

Interaksi Obat
Antasida yang mengandung aluminium.

Sediaan
Tab salut selaput 500 mg.

4. DEFEROKSAMIN MESILAT
Indikasi

Pengobatan intoksikasi besi akut dan overload besi kronik.

Kontra Indikasi
Penyakit ginjal berat dan anuria.

Peringatan dan Perhatian


Hamil, menyusui.

Dosis
Intoksikasi besi akut: Dosis awal 1 g, diikuti 500 mg setiap 4 jam untuk 2 dosis. Dosis
maksimal tidak melebihi 6 g dalam 24 jam i.m. atau i.v.. Overload besi kronik: Dosis harian
500-1000 mg i.m. atau 1-2 g s.k.
Efek Samping
Nyeri, hipersensitivitas, diare, sakit kepala.

Sediaan
Inj vial 500 mg.

5. KALSIUM FOLINAT
Indikasi

Untuk penyelamatan kalsium folinat selama terapi metotreksat dosis tinggi. Penanganan
pasien dengan kanker kolorektal pada kombinasi dengan 5-fluorourasil.

Kontra Indikasi
Hipersensitivitas, anemia pernisiosa dan anemia megaloblastik sekunder terhadap
defisiensi vitamin B12, administrasi intratekal dan intraventrikular.

Peringatan dan Perhatian


Sebaiknya hanya digunakan dengan antagonis asam folat di bawah pengawasan klinis
yang berpengalaman. Karena kadar kalsiumnya tidak lebih 160 mg (16 mL) sebaiknya
diinjeksikan i.v. per menit.

Dosis
Infus i.v. diberikan dengan diencerkan pada glukosa 5% atau NaCI 0,9% hingga
konsentrasi 0,005-0,4 mg/mL. Dosis setara dengan 10-20% dosis metotreksat. Larutan
tersebut stabil selama 24 jam pada suhu 2-8ºC. Gunakan segera setelah preparasi untuk
menghindari adanya kontaminasi.

Sediaan
Tab 15 mg. Inj vial 50 mg/5 mL.

6. KALSIUM GLUKONAT
Indikasi

Terapi hipokalsemia.

Kontra Indikasi
Keadaan yang berkaitan dengan hiperkalsemia dan hiperkalsiuria.

Peringatan dan Perhatian


Pantau kadar plasma kalsium, gangguan fungsi ginjal, sarkoidosis, riwayat nefrolitiasis.
Dosis
Dewasa 1 g i.v. perlahan diikuti 4 g/hari i.v. kontinu.

Sediaan
Inj vial 100 mg/mL dalam amp 10 mL.

7. MESNA
Indikasi

Mencegah terjadinya sistitis hemoragik pada kemoterapi dengan ifosfamid atau


siklofosfamid.

Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap mesna.

Peringatan dan Perhatian


Dapat menyebabkan positif palsu pada pemeriksaan benda keton.

Dosis
Bolus i.v.: 20% dari dosis antineoplastik diberikan dengan interval 4 jam. Infus kontinu:
20% dari total dosis antineoplastik, diikuti oleh 100% dari total dosis antineoplastik infus
i.v. selama 24 jam, kemudian diikuti hingga 50% dengan infus selama 12 jam berikutnya.

Efek Samping
Kemerahan, gatal, urtikaria, takikardi, reaksi anafilaktif.

Interaksi Obat
Sisplatin

Sediaan
Inj amp 400 mg/2 mL.

8. NALOKSON HCL
Indikasi

Depresi opioid, overdosis opioid akut, termasuk depresi pernapasan yang diinduksioleh
opioid alami atau sintetik termasuk propoksifen, metadon, dan campuran analgesik
agonis-antagonis tertentu: nalbufin, pentazosin, dan butorfanol.

Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap nalokson HCl atau bahan lain dalam obat.
Peringatan dan Perhatian
Pasien bergantung pada opioid, tidak efektif terhadap depresi akibat obat non-opioid,
kehamilan, menyusui, penggunaan dalam pengobatan hipotensi pada anak atau neonatus,
gagal ginjal/insufisiensi ginjal, penyakit liver.

Dosis
Overdosis opioid diketahui atau dicurigai: dewasa inisial 0,4-2 mg i.v. diencerkan dalam
normal saline atau larutan dekstrose 5 %, dapat diulang dalam 2-3 menit. Bila tidak ada
respon setelah 10 mg, diagnosis perlu diperiksa ulang. Anak: awal 0,01 mg/kgBB i.v.,
dapat dilanjutkan dengan 0,1 mg/kgBB. Rute i.m./s.k. dapat digunakan jika i.v. tidak dapat
digunakan. Depresi opioid pasca operasi dosis yang lebih kecil dapat digunakan dengan
kenaikan 0,1-0,2 mg i.v. tiap 2-3 menit

Efek Samping
Mual, muntah, hipotensi, hipertensi, takikardia ventrikular, fibrilasi, dispnea, edema paru,
kematian, koma, ensefalopati.

Sediaan
Inj amp 0,4 mg x 2 mL.

9. NATRIUM BIKARBONAT
Indikasi

Asidosis metabolik, keracunan barbiturat, salisilat.

Kontra Indikasi
Alkalosis dan hipernatremia.

Peringatan dan Perhatian


Monitor serum ionogram dan keseimbangan asam basa.

Dosis
Dosis individual.

Interaksi Obat
Kalsium dan magnesium.

Sediaan
Solusio 8,4% x 100 mL.
10. NATRIUM TIOSULFAT
Indikasi
Keracunan sianida (bersamaan dengan natrium nitrit), pitiriasis versikolor.

Dosis
Pada keracunan sianida, setelah pemberian natrium nitrit, 12,5 g i.v. perlahan selama 10
menit diikuti 6,25 g setelah 30 menit jika gejala masih tampak.

Sediaan
Inj amp 250 mg/mL x 50 mL

11. PROTAMIN SULFAT


Indikasi
Antidot overdosis natrium heparin.

Peringatan dan Perhatian


Jika digunakan berlebihan, mempunyai efek antikoagulan, riwayat pengobatan
sebelumnya dengan protamin, alergi ikan.

Dosis
Inj i.v. selama 10 menit. Pada orang dewasa 1 mg menetralisir 80-100 UI diberikan dalam
15 menit, jika waktu pemberian lebih lama, protamin yang dibutuhkan lebih sedikit.

Efek Samping
Mual, muntah, flushing, hipotensi, bradikardia, dispnea, reaksi alergi, anafilaksis.

Sediaan
Inj amp 10 mg/mL x 5 mL.

c. ANTIDOT DAN OBAT LAIN UNTUK KERACUNAN UMUM

KARBON AKTIF TIPE 007


Indikasi

Antidiare, antidotum (adsorben berbagai racun obat dan toksin).

Dosis
Dewasa 3-4 tab 3 kali/hari.
Interaksi Obat
Mengadsorbsi obat yang diberikan bersamaan sehingga menurunkan efek obat tersebut.

Sediaan
Tab 250 mg.

Anda mungkin juga menyukai