PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diketahui bahwa Bentuk
Pelangaran bagi notaris telah diatur pada pasal 17 UUJN, yang jika dilanggar maka akan
dikenakan sanksi sebagaimana tersebut pada Pasal 85 UUJN, Bentuk -bentuk pelanggaran yang
b. Meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari tujuh hari kerja berturut- turut tanpa
f. Merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai Badan Usaha Milik Negara,
g. Merangkap jabatan sebagai pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) diluar wilayah
jabatan notaris
jabatan notaris.
Adapun putusan Majelis Pengawas Pusat Notaris apabila seorang Notaris melakukan
pelanggaran hanya mengatur mengenai etiknya saja, yakni hanya profesi notaris itu saja yang
dapat dilihat pada penjatuhan sanksi-sanksi yang telah diatur di dalam UUJN dan Kode Etik.
Penjatuhan sanksi yang diatur di dalam UUJN dan Kode Etik Notaris terhadap notaris yang
a. Peringatan tertulis,
b. Pemberhentian sementara,
Sanksi tersebut di atas termasuk sanksi yang sebatas sanksi administratifnya saja dan
apabila ada masyarakat atau pihak yang merasa tidak cukup puas dengan sanksi etik saja dan
ingin notaris tersebut dijatuhi hukuman pidana juga, maka mereka dapat menggugat notaris
tersebut ke pengadilan Negeri dan menggugat ke Majelis Pengawas Notaris. Namun, tetap harus
memenuhi unsur KUHP sebagai syarat agar dapat menggugat notaris ke Pengadilan Negeri.
B. Saran
Kode etik notaris merupakan suatu kaidah moral yang ditentukan oleh perkumpulan Ikatan
Notaris Indonesia berdasarkan Keputusan Kongres Perkumpulan yang harus dihormati, dipatuhi
dan dijunjung tinggi oleh setiap dan semua anggota perkumpulan dan semua orang yang
ketegasan dan pengawasan dari Majelis Pengawas Notaris terhadap sanksi yang dijatuhkan, agar
benar-benar mengikat dan dipatuhi oleh yang melanggar, juga perlu ada suatu Hukum
Acara terhadap pelanggaran Kode Etik Notaris yang dapat memberikan perlindungan dan
kepastian terhadap kepentingan umum. Upaya lainnya adalah dengan memberikan rekomendasi
dari Ikatan Notaris Indonesia (INI) kepada Menteri terkait perihal pelanggaran kode etik untuk
dapat ditindaklanjuti dengan memberikan sanksi terhadap notaris yang telah terbukti melakukan
pelanggaran kode etik, sehingga keberadaan INI sebagai organisasi pengayom dengan Kode