Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

DOSEN PENGAMPU: DINAR, SE., M.SI, CTA, ACPA.

NAMA : DINI PUSPITA SARI

NIM : 2010321048

KELAS : (01-REGULER) S1 AKUNTANSI

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR TAHUN AJARAN 2020/2021
SOAL:

1. Bagaimana peran akuntan dalam Sistem Informasi Akuntansi? (Topik1)


JAWABAN:
Akuntan memiliki banyak peran penting dalam sebuah Sistem Informasi Akuntansi.
Berbagai macam peran yang dapat dikerjakan seorang akuntan. Peran akuntan menjadi
tiga golongan yaitu:
a. Akuntan sebagai pengguna
Akuntan dan Manajer dapat dikatakan sebagai pengguna sistem informasi
akuntansi karena mereka menggunakan sistem informasi untuk mengolah
pemrosesan transksi pada semua siklus transaksi keuangan perusahaan
(membukukan transaksi dan memyusun laporan). Sebagai pengguna akuntan harus
bisa memastikan bahwa sistem baru harus berisi ciri-ciri (features) yang dibutuhkan
dalam menjalankan tugas/fungsi/pekerjaan dalam organisasi. Peran akuntan harus
memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan mereka kepada para
profesional/spesialis sistem yang merancang sistem mereka.
b. Akuntan sebagai Designer
Salah satu faktor keberhasilan/kesuksesan dalam preancangan suatu sistem
informasi adalah dengan melibatkan pemakai sistem tersebut. Akuntan sebagai
harus dilibatkan dalam perancangan sistem karena akuntan mempunyai
pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi, prinsip-prinsip pengauditan,
teknik-teknik sistem informasi, dan metode pengembangan sistem, upaya
perancangan sistem merupakan kolaborasi antara akuntan dengan
profesional/spesialis sistem. Akuntan bertanggung jawab untuk sistem
konseptualnya sedangkan professional/spesialis sistem bertanggung jawab untuk
sistem fisiknya seperti pembuatan program baik itu dalam tampilan program
maupun laporan yang dihasilkannya.
c. Akuntan sebagai Auditor
Output/hasil akhir dari sistem informasi akuntansi adalah berupa informasi
laporan keuangan. Informasi dari laporan keuangan yang dihasilkan Sistem
Informasi Akuntansi harus sesuai dengan kualitas suatu informasi. Salah satunya
adalah ketersediaan bukti fisik/data dalam sistem informasi akuntansi tersebut
dalam menghasilkan laporan keuangan.
Untuk melakukan pemeriksaan terhadap informasi yang di sajikan laporan
keuangan dibutuhkan seorang auditor. Baik auditor internal maupun auditor
eksternal/publik accountant melakukan pengauditan SIA untuk menyediakan
kepastian (assurance) mengenai informasi yang terkandung pada laporan keuangan
tersebut. Akuntan sebagai auditor harus menguji program yang sedang berjalan,
menilai efisiensi dan efektivitas sistem dan berpartisipasi dalam proses
pengembangannya.
Agar tujuan tersebut dapat terlaksana dengan baik, auditor harus memiliki
pengetahuan teknik pengembangan sistem, pengendalian dan teknologi informasi
yang digunakan serta perancangan dan pengoperasian SIA tersebut.

SOAL:
2. Bagaimana Evolusi model Sistem Informasi?
JAWABAN:
a) Model Proses Manual
Model proses manual adalah bentuk sistem akuntansi yang paling tua dan paling
tradisional. Sistem manual terdiri dari berbagai kegiatan, sumber daya dan personal
fisik yang merupakan ciri banyak proses bisnis. Ini meliputi berbagai pekerjaan
seperti pencatatan pesanan, pengadaan bahan baku, produksi barang untuk dijual,
pengiriman barang ke pelanggan, serta penempatan pesanan ke pemasok.
b) Model File Datar
Pendekatan file datar seringkali dihubungkan dengan sistem warisan (legacy
system). Sistem ini berupa sistem mainframe besar yang diimplementasikan paada
akhir tahun 1960 hingga 1980-an. Kini berbagai perusahaan masih menggunakan
secara luas sistem ini. Akan tetapi, akhirnya sistem tersebut akan digantikan
dengan sistem manajemen data basis modern, tetapi sementara para akuntan
harus tetap bekerja dengan teknologi sistem warisan.
Model file datar (file flat model) menjelaskan sebuah lingkungan dengan file
data yang tidak saling berhubungan dengan file lainnya. Para pengguna akhir dalam
lingkungan ini memiliki sendiri file datanya sebagai ganti berbagi dengan para
pengguna lainnya. Jadi, pemprosesan data dilakukan oleh aplikasi yang berdiri
sendiri dan bukan melalui sistem terintegrasi.
c) Model Basis Data
Perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan file datar
dengan mengimplementasikan model basis data (database model) untuk
manajemen data. Figur 2 menggambarkan bagaimana pendapatan ini memusatkan
data perusahaan ke dalam satu basis data bersama yang dibagi bersama dengan
semua pengguna. Jika data perusahaan berada dalam lokasi terpusat, semua
pengguna memiliki akses ke data yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan masing-
masing. Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui system manajemen basis
data (database management system-DBMS).
DBMS adalah peranti lunak system khusus yang di program untuk mengetahui
elemen data mana yang penggunanya memiliki hak untuk mengaksesnya. Program
dari pengguna akan mengirim permintaan data ke DBMS, yang akan menvalidasi
serta mengotorisasi akses ke basis data berdasarkan tingkat otoritas pengguna. Jika
pengguna meminta data yang tidak sesuai dengan hak aksesnya, permintaan itu
akan ditolak. Jelas bahwa prosedur perusahaan untuk memberikan otoritas ke para
pengguna adalah masalah pengendalian yang penting untuk dipertimbangankan
oleh auditor.
Perbedaan yang paling utama antara model basis data dengan model file datar
adalah pengumpulan data ke dalam sebuah basis data bersama yang digunakan
oleh semua pengguna di perusahaan. Dengan akses ke domain penuh entitas data,
berbagai perubahan dalam kebutuhan informasi pengguna dapat dipuaskan tanpa
harus mendapatkan rangkaian data khusus tambahan. Para pengguna hanya
dibatasi oleh keterbatasan data yang tersedia untuk entitas tersebut serta
legitimasi kebutuhannya, untuk mengakses data tersebut.
SOAL:
3. Bagaimana ilustrasi delapan karakteristik sistem?

JAWABAN:
Ilustrasi delapan karakteristik sistem yaitu sbb:
SOAL:
4. Bagaimana Siklus Transaksi Akuntansi dihubungkan dengan Sistem (Supersistem dan
Subsistem)?
JAWABAN:
Siklus Transaksi Akuntansi dihubungkan dengan Sistem (Supersistem dan Subsistem)
yaitu sbb:

SOAL:
5. Bagaimana SIA menambah nilai bagi perusahaan?
JAWABAN:
Dalam hal nilai tambah SIA terdiri dua aktivitas yaitu Aktivitas Pendukung dan
Aktivitas Utama.
1. Yang dimaksud dengan aktivitas utama dalam hal nilai tambah terdiri dari 5
komponen yaitu:
 Inbound logistics
Terdiri dari penerimaan, penyimpanan dan distribusi bahan-bahan masukan
yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang
dijualny.
 Operasi (operation)
Adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk
yang sudah jadi.
 Outbound Logistics
Adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan ditribusi produk yang sudah jadi
kepada pelanggan.
 Pemasaran dan Penjualan
Mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para
pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi atau
perusahaan.
 Pelayanan (service)
Memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan. Contoh:
pelayanan perbaikan dan pelayanan.

2. Yang dimaksud dengan aktivitas pendukung terdiri atas 4 komponen yaitu:


 Infrastruktur Perusahaan
Mengarah pada aktivitas-aktivitas akuntansi, keuangan, hukum, dan
administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi untuk beroperasi. SIA
adalah bagian dari infrastruktur
 Sumber Daya Manusia
Melibatkan aktivitas yang berhubungan dengan perekrutan, pengontrakan,
pelatihan dan pemberian kompensasi dalam keuntungan bagi pegawai.
 Teknologi
Merupakan aktivitas yang meningkatkan produk dan jasa.
 Pembelian (purchasing)
Termasuk seluruh aktivitas yang melibatkan perolehan bahan mentah, suplai,
mesin dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas utama.

Anda mungkin juga menyukai