Anda di halaman 1dari 88

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran pada SMK pelaksana program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat
Keunggulan (SMK-PK) merupakan pembelajaran yang berorientasi pada penguatan
kompetensi, karakter, dan budaya kerja yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pembelajar
sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila,
dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Satuan pendidikan adalah garda terdepan penyelenggaraan sistem pendidikan. Agar
semua program yang ada di sekolah berjalan dengan baik, maka harus direncanakan
dengan baik pula. Salah satu dokumen yang harus ada dalam sistem perencanaan
sekolah adalah dokumen kurikulum, yang dikenal dengan Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan (KOS) atau Kurikulum Operasional SMK Negeri 4 Semarang.
Kurikulum adalah dokumen sekolah yang khas, sesuai dengan karakteristik serta
kebutuhan masing-masing sekolah tanpa mengurangi bobot minimal muatan
kurikulum secara nasional.

B. Dasar Hukum
Landasan yuridis Kurikulum Operasional SMK Negeri 4 Semarang adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Presiden No 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2017 No.195);
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi
SMK;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakulikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 1


Teknik Mesin
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakulikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 15 Tahun 2018 tentang
pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliah
Kejuruan;
11. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia nomor 165/M/2021 tentang program sekolah menengah kejuruan pusat
keunggulan;
12. Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor
028/H/Ku/2021 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB,
SMPLB, DAN SMALB Pada Program Sekolah Penggerak;
13. Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor
029/H/Ku/2021 Tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pada Program
SMK Pusat Keunggulan;
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 tahun 2012 tentang Bahasa,
Sastra dan Aksara Jawa;
15. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 tahun 2012
tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa;
16. Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor: 424/13242 tanggal
23 Juli 2013 tentang Implementasi muatan Lokal Bahasa Jawa;
17. Peraturan Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor : 420 / 06283 tentang pedoman penyusunan kalender pendidikan tahun
pelajaran 2021/2022;

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 2


Teknik Mesin
18. Pedoman Teknis Penyusunan dan Pengesahan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Elektronik (E-KTSP)
Tahun Pelajaran 2021/2022 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Bidang Pembinaan SMK Tahun 2021;
19. Standar Kompetensi Kerja (SKK);
20. Standar Kompetensi Keahlian Nasional Indonesia (SKKNI);
21. MoU dengan PT. New Armada Jaya sebagai Industri Pasangan;
22. MoU dengan PT Kubota sebagai Industri Pasangan; dan
23. Program Kerja SMK Negeri 4 Semarang Tahun Pelajaran 2021/2022.

C. Karakteristik SMK Negeri 4 Semarang


SMK Negeri 4 Semarang berada di tengah Kota Semarang yang juga sebagai Ibukota
Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi berkembangnya keseimbangan antara sikap
spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; menempatkan sekolah sebagai bagian dari
masyarakat yang memberikan pengalaman belajar, agar peserta didik mampu
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar; memberi waktu yang cukup leluasa untuk
mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; mengembangkan
kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk capaian pembelajaran yang dirinci lebih
lanjut dalam mata pelajaran; mengembangkan capaian pembelajaran menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi. Mengembangkan kompetensi
berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal).

1. Kondisi nyata SMK Negeri 4 Semarang


Untuk mencapai bobot diatas standar minimal nasional, kita perlu melihat kondisi
yang ada di SMK Negeri 4 Semarang dengan lokasi yang tidak terlalu luas bila
dibandingka dengan jumlah peserta didik yang ada. Kebutuhan ruang pembelajaran
dan ruang praktek yang belum semuanya ideal serta ruang terbuka yang tidak terlalu
luas. Lokasi yang berada di pusat Kota Semarang sebagai kota provinsi jawa tengah
merupakan keunggulan tersendiri karena mudah diakses dari berbagai arah. Input

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 3


Teknik Mesin
peserta didik juga merupakan potensi yang baik karena rata-rata memiliki nilai yang
cukup baik dengan berbagai kecakapan di luar bidang akademik. Keberadaan pendidik
dan tenaga kependidikan yang sudah memadai merupakan potensi yang
menguntungkan juga.

2. Kondisi ideal yang diharapkan


Sekolah yang baik dalam pembelajarannya berpola pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam,
sumber/media lainnya), pembelajaran secara jejaring, belajar sendiri dan kelompok
(berbasis tim), berbasis multimedia, penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan
jamak (multidisciplines), dan penguatan pola pembelajaran kritis. Didukung dengan
sarana dan prasarana yang ideal (ketersediaan ruang pembelajaran, ruang praktek dan
area terbuka) merupakan pendukung utama terciptanya proses pembelajaran yang
baik. Sebagai sekolah menengah kejuruan harus bisa menyalurkan tamatan sesuai
dengan kompetensi keahliannya dengan menjalin jejaring dengan DUDIKA yang
relevan.

3. Program Keahlian di SMK N 4 Semarang


SMK Negeri 4 Semarang memiliki 4 Bidang Keahlian dengan 7 Program Keahlian
sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia nomor 165/M/2021 tentang program sekolah menengah kejuruan
pusat keunggulan, tertuang dalam tabel dibawah .

Tabel 1 : Program Keahlian

No. Bidang Keahlian No. Program Keahlian

1 Teknologi Konstruksi 1 1.4 Desain Pemodelan dan Informasi


dan Properti Bangunan
2 Teknologi Manufaktur 2 2.1 Teknik Mesin
dan Rekayasa 3 2.2 Teknik Otomotif
4 2.5 Teknik Elektronika
3 Energi dan 5 3.1 Teknik Ketenagalistrikan
Pertambangan
4 Seni dan Ekonomi 6 10.2 Desain Komunikasi Visual
Kreatif 7 10.6 Animasi

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 4


Teknik Mesin
D. Karakteristik Program Keahlian Teknik Mesin
Teknik mesin atau teknik mekanik adalah salah satu disiplin ilmu teknik yang paling
luas dan merupakan aplikasi dari prinsip fisika untuk merancang, mengembangkan,
membuat (proses manufaktur), menguji dan memelihara sebuah sistem mekanik. Ilmu
ini membutuhkan pengertian mendalam atas konsep utama dari cabang ilmu
mekanika, kinematika, material, termodinamika dan energi. Pengetahuan dan keahlian
teknik mesin dapat dimanfaatkan untuk mendesain, menganalisis dan me-manufaktur
kendaraan, pesawat, kapal laut, pabrik industri, peralatan, mesin industri, alat
kesehatan dan peralatan lainnya.
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja, peluang usaha,
peluang karir dan profesi-profesi di dunia kerja setelah lulus dari konsentrasi-
konsentrasi yang tersedia pada Program Keahlian Teknik Mesin., dan konsentrasi yang
dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion (motivasi), vision
(visi), imajinasi, dan kreativitas melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel/laboratorium;
3. Kegiatan berbasis projek sederhana dengan praktik dasar pekerjaan dasar teknik
mesin atau dasar-dasar teknik mesin;
4. Interaksi dengan alumnus atau praktisi industri dan guru tamu;
5. Berkunjung ke industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.

E. Tujuan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan


Tujuan disusunnya dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOS) ini
sebagai acuan bagi semua yang terlibat dalam proses pembelajaran secara menyeluruh
dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi agar tercapai Visi dan Misi serta tujuan
yang sudah disepakati bersama.
Sebagai pedoman penyelenggaraan proses pendidikan di SMK Negeri 4 Semarang
yang dimanfaatkan oleh:
1. Siswa dalam menerima proses pembelajaran;
2. Guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran;
3. Kepala Sekolah dalam menentukan kebijakan;

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 5


Teknik Mesin
4. Pengawas Sekolah dalam memonitoring dan pembimbingan;
5. Komite Sekolah/orang tua siswa sebagai pendamping satuan pendidikan;
6. Dunia Usaha / Dunia Industri sebagai institusi pasangan; dan
7. Para Pimpinan dalam menentukan kebijakan.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 6


Teknik Mesin
BAB II
VISI, MISI dan TUJUAN

A. Visi SMK Negeri 4 Semarang


Mewujudkan sekolah berjiwa pancasila merdeka belajar berbudaya kerja industri
skala internasional.

B. Misi SMK Negeri 4 Semarang


1. Menyiapkan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing di era global.

2. Menyiapkan lulusan pelajar pancasila yang berkarakter sigap, tanggap,


tangguh, terampil, berjiwa wirausaha berakhlak mulia dan mampu
mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Mewujudkan iklim kerja yang kondusif, berakar pada norma dan budaya bangsa
untuk kesejahteraan bersama.

4. Meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat sesuai dengan standar


pelayanan dan pengelolaan yang sesuai dengan sistem manajemen mutu.

5. Mewujudkan lingkungan pendidikan yang menyenangkan.

C. Tujuan SMK Negeri 4 Semarang


1. Menyelenggarakan pendidikan dan kepelatihan bagi SDM sekolah yang selaras
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dinamika sosial dan budaya
bangsa.

2. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran berdasarkan kurikulum nasional


berbasis kearifan lokal dalam Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia.

3. Membangun etos kerja dalam lingkungan yang nyaman untuk senantiasa


berprestasi tiada henti.

4. Membangun komunikasi dan sinergi kerja antar lini sekolah yang solid dengan
mengedepankan sasaran mutu dan prosedur operasional standar.

5. Menciptakan tata kelola lingkungan 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin).

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 7


Teknik Mesin
D. Tujuan Program Keahlian Teknik Mesin
Tujuan Program Keahlian Teknik Mesin adalah membekali peserta didik dengan
keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam:

1. Memahami proses bisnis bidang manufaktur secara menyeluruh;


2. Memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu
global terkait dunia manufaktur (teknik mesin);
3. Memahami profesi dan kewirausahaan di bidang manufaktur (job profile dan
technopreneurship), serta peluang usaha di bidang manufaktur;
4. Memahami kegiatan praktik yang terkait dengan seluruh proses produksi dan
teknologi yang diaplikasikan dalam industri manufaktur.
5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH)
dan budaya kerja industri di lingkungan kerjanya;
6. Memahami jenis-jenis bahan, sifat fisik, sifat kimia, sifat mampu listrik dan
mampu mekanik terkait fungsi-fungsinya dalam proses manufaktur;
7. Memahami jenis sambungan, tumpuan (bushing & bearing), transmisi mesin, dan
pemipaan;
8. Menggambar teknik dasar lingkup manufaktur (teknik mesin);

E. Deskripsi KKNI Level 2

1. Deskripsi KKNI
Kurikulum KTSP SMK Negeri 4 Semarang memperhatikan jenjang Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (KKNI) minimal kualifikasi 2 karena kompetensi keahlian 3
tahun.

Deskripsi Jenjang Kualifikasi 2 KKNI:


a. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja
dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya;
b. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja
yang spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia terhadap
masalah yang lazim timbul;

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 8


Teknik Mesin
c. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
membimbing orang lain.

2. Skema KKNI Teknik Pemesinan


Skema KKNI level 2 pada Program Keahlian Teknik Mesin dapat dicapai melalui
pendekatan klaster dan harus dicapai dalam 3 (tiga) tahun. Klaster yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Pengoperasian Mesin Bubut
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1. LOG.000l.002.00 Menerapkan prinsip-prinsip keselamatan dan
kesehatan kerja di lingkungan kerja
2. LOG.000l.003.00 Menerapkan prosedur-prosedur mutu
3. LOG.0002.005.00 Mengukur dengan menggunakan alat ukur
4. LOG.0009.002.00 Membaca gambar teknik
5. LOG.0018.001.00 Menggunakan perkakas tangan
6. LOG.0007.006.00 Bekerja dengan mesin bubut

Tabel 3. Pengoperasian Mesin Frais


No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1. LOG.000l.002.00 Menerapkan prinsip-prinsip keselamatan dan
kesehatan kerja di lingkungan kerja
2. LOG.0001.003.00 Menerapkan prosedur-prosedur mutu
3. LOG.0002.005.00 Mengukur dengan menggunakan alat ukur
4. LOG.0009.002.00 Membaca gambar teknik
5. LOG.0018.001.00 Menggunakan perkakas tangan
6. LOG.0007.007.00 Melakukan pekerjaan dengan mesin frais

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 9


Teknik Mesin
Tabel 4. Pengoperasion Mesin NC/CNC
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
Menerapkan prinsip-prinsip keselamatan dan
1. LOG.0001.002.00
kesehatan kerja dilingkungan kerja
2. LOG.0001.003.00 Menerapkan prosedur-prosedur mutu
3. LOG.0002.005.00 Mengukur dengan menggunakan alat ukur
4. LOG.0018.001.00 Menggunakan perkakas tangan
5. LOG.0007.023.00 Mengoperasikan dan mengamati mesin/ proses
6. LOG.0009.002.00 Membacagam barteknik
7. LOG.0007.005.00 Bekerja dengan mesin umum
8. LOG.0007.027.00 Mengoperasikan mesin NC/CNC (Dasar)
Mengeset mesin dan program mesin NC/CNC
9. LOG.0007.015.00
(dasar)
10. LOG.0007.017.00 Memprogram mesin NC/CNC (dasar)

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 10


Teknik Mesin
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum SMK Negeri 4 Semarang
1. Struktur Kurikulum

Tabel 6. Stuktur Kurikulum


MATA PELAJARAN ALOKASI
WAKTU
A. KELOMPOK UMUM
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 270
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
3 Bahasa Indonesia 306
4 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 180
5 Sejarah 144
6 Seni ... 72

Jumlah JP (26,00 % ) 1152

B. KELOMPOK KEJURUAN
7 Matematika 306
8 Bahasa Inggris 234
9 Informatika 144
10 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial ** 216
11 Kejuruan Teknik Mesin 1062
12 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 270
13 Praktik Kerja Lapangan 792
14 Mata Pelajaran Pilihan Teknik Mesin 252
15 Mulok Bahasa Jawa
Mulok SMK N 4 Semarang 180

Jumlah JP (74,00 % ) 3456


Jumlah A + B 4608
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
16 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja 504

Jumlah total 5112

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 11


Teknik Mesin
2. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu

Tabel 7. Daftar Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu


KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 3 4 5 6
A. KELOMPOK UMUM
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 -
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
4 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 3 3 2 2 - -
5 Sejarah 2 2 2 2 - -
6 Seni 2 2 - - - -
B. KELOMPOK KEJURUAN
7 Matematika 4 4 3 3 3 -
8 Bahasa Inggris 2 2 3 3 3 -
9 Informatika 4 4 - - - -
10 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
11 Kejuruan Teknik Mesin 6 6 15 15 17 -
12 Projek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
13 Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
14 Mata Pelajaran Pilihan Teknik Mesin - - 4 4 6 -
15 Mulok Bahasa Jawa 2 2 2 2 - -
Mulok SMK N 4 Semarang - - - - 2 -
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
16 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
8 8 4 4 4 -
Budaya Kerja
TOTAL 48 48 48 48 48 44

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 12


Teknik Mesin
3. Penetapan Konsentrasi
Konsentrasi adalah pengkhususan studi yang diambil dalam sebuah program keahlian
pada awal fase F (Kelas XI dan XII). Konsentrasi mempelajari kompetensi yang lebih
spesifik, sesuai dengan tujuan di dunia kerja atau peluang usaha yang akan ditempati
oleh lulusan. Peserta didik hanya diperbolehkan mengambil satu konsentrasi, karena
konsentrasi dimaksudkan agar peserta didik benar-benar fokus dan kompeten,
sehingga siap memasuki dunia kerja atau bewirausaha.
DI SMK Negeri 4 Semarang, penetapan konsentrasi pada Program Keahlian Teknik
Mesin hanya membuka 1 (satu) konsentrasi, yaitu Konsentrasi Teknik Pemesinan
dengan SKKNI Program Keahlian Teknik Pemesinan.
Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion peserta didik, setelah
memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik diharapkan
benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup Program Keahlian,
antara lain profesi kerja setelah lulus, jabatan dalam pekerjaan, peluang usaha, jenis
kompetensi, fasilitas yang digunakan.
Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam struktur kurikulum tersebut cara
pencapaian kompetensinya dikemas dalam Capaian Pembelajaran (CP) diterjemahkan
ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dengan menggunakan berbagai model dan
metode pembelajaran yang disesuaikan dengan masing-masing karakteristik mata
pelajaran. Bukti pencapaian CP berupa portofolio hasil pekerjaan peserta didik
didokumentasikan dengan baik sebagai bentuk pertanggungjawaban guru pada saat
melakukan asesmen melalui berbagai instrumen pendukung dan melaporkannya
kepada orang tua dalam bentuk buku Laporan Pencapaian Hasil Belajar (raport).

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 13


Teknik Mesin
4. Capaian Pembelajaran (CP)
a. Deskripsi Capaian Pembelajaran Kelompok Umum (A)

1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti


a) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

No Elemen Capaian Pembelajaran


1 Al – Qur’an 1. Menganalisis QS. al-Maidah/5: 48; dan QS. at-
Taubah /9: 105, serta Hadis tentang kompetisi
Hadits
dalam kebaikan dan etos kerja, dapat membaca
dengan tartil QS. al-Maidah/5: 48; dan QS. at-
Taubah /9: 105, serta Hadis tentang kompetisi
dalam kebaikan, dapat menghafal dengan fasih
dan lancar QS. al-Maidah/5: 48; dan QS. at-
Taubah /9: 105, serta hadis tentang kompetisi
dalam kebaikan; dapat menyajikan konten
tentang QS. al-Maidah/5: 48; dan QS. at-Taubah
/9: 105, serta hadis tentang kompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja; sehingga terbiasa
membaca Al-Qur’an dan meyakini bahwa sikap
kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja adalah
perintah agama; serta membiasakan sikap
kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja.
2. Menganalisis QS. al-Isra’/17: 32, dan QS. an-
Nur /24: 2, serta Hadis tentang larangan
pergaulan bebas dan perbuatan zina, dapat
membaca dengan tartil QS. al-Isra’/17: 32, dan
QS. an-Nur /24: 2, serta hadis tentang larangan
pergaulan bebas dan perbuatan zina;
menghafalkan dengan fasih dan lancar QS. al-
Isra’/17: 32, dan QS. an-Nur /24: 2, serta hadis
tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan
zina; dapat menyajikan paparan mengenai
bahaya pergaulan bebas dan perbuatan zina;
sehingga terbiasa menerapkan pesan Al-Qur’an
untuk menjauhi pergaulan bebas dan perbuatan
zina yang merupakan larangan agama dan
senantiasa berhati-hati dan selalu menjaga
kehormatan diri
2 Akidah 1. Menganalisis makna syu’abul iman (cabang-
cabang iman) pengertian, dalil, macam dan
manfaatnya; dapat mempresentasikan makna
syu’abul īman (cabang-cabang iman) pengertian,
dalil, macam dan manfaatnya; sehingga
meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak
cabang-cabangnya; serta membiasakan sikap
disiplin, jujur, dan bertanggung jawab yang

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 14


Teknik Mesin
merupakan beberapa cabang iman dalam
kehidupan.
2. Menganalisis cabang iman: hakikat mencintai
Allah Swt, takut kepada Allah Swt, berharap
hanya kepada Allah Swt, dan bertawakal kepada
Allah Swt.; dapat mempresentasikan media
pembelajaran tentang hakikat mencintai Allah
Swt, takut kepada Allah Swt, berharap hanya
kepada Allah Swt, dan bertawakal kepada Allah
Swt.; sehingga meyakini bahwa dalam iman
terdapat banyak cabang-cabangnya; dan
tercermin pada akhlak mulia dalam kehidupan
sehari-hari.
3 Akhlak 1. Menganalisis manfaat menghindari sikap hidup
berfoya-foya, riya', sum'ah, takabbur dan hasad;
membuat karya yang mengandung konten
manfaat menghindari sikap hidup berfoya-foya,
riya', sum'ah, takabbur dan hasad lalu
mempublikasikan dan membagikannya di media
sosial; sehingga meyakini bahwa sikap hidup
berfoya-foya, riya', sum'ah, takabbur dan hasad
adalah larangan agama; serta membiasakan
untuk menghindari sikap hidup berfoya-foya,
riya', sum'ah, takabbur dan hasad .
2. Menganalisis manfaat menghindari sikap
temperamental (ghadhab), menumbuhkan sikap
kontrol diri dan berani dalam kehidupan sehari-
hari; menyajikan paparan tentang menghindari
perilaku temperamental (ghadhab),
menumbuhkan sikap kontrol diri dan berani;
sehingga meyakini bahwa sikap temperamental
(ghadhab) merupakan larangan dan sikap kontrol
diri dan berani adalah perintah agama; serta
menghindari sikap temperamental (ghadhab) dan
membiasakan sikap kontrol diri dan berani
dalam kehidupan sehari-hari.
4 Fiqih 1. Menganalisis implementasi fikih mu’āmalah:
asuransi, bank dan koperasi syari’ah di
masyarakat; mampu menyajikan paparan tentang
fikih mu’āmalah: asuransi, bank dan koperasi
syari’ah; sehingga mampu meyakini bahwa
ketentuan fikih muamalah adalah ajaran agama;
dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan
kepedulian sosial.
2. Menjelaskan pengertian dan macam-macam al-
kulliyatu al-khamsah (lima prinsip dasar hukum
Islam) serta menganalisis implementasinya;
menyajikan paparan tentang al-kulliyatu al-

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 15


Teknik Mesin
khamsah; sehingga dapat mempengaruhi sikap
dalam memecahkan masa’il al-diniyah
(masalah-masalah keagamaan); dan
menumbuhkan sikap kepekaan sosial di
masyarakat.
5 Sejarah 1. Menganalisis sejarah dan peran tokoh ulama
penyebar ajaran Islam di Indonesia; mampu
Peradaban
membuat bagan timeline sejarah tokoh ulama
Islam penyebar ajaran Islam di Indonesia; sehingga
meyakini bahwa perkembangan peradaban Islam
di Indonesia adalah kehendak Allah Swt. dan
dapat meneladaninya dengan membiasakan sikap
kesederhanaan dan kesungguhan mencari ilmu.
2. Menganalisis peran tokoh ulama Islam di
Indonesia (Wali Songo) dalam menyebarkan
ajaran Islam; dapat mempresentasikan paparan
mengenai sejarah perjuangan dan metode
dakwah Wali Songo di Indonesia yang dilakukan
secara damai; sehingga meyakini metode
dakwah yang moderat, bi al-hikmah wa al-
mau’idlatil hasanah adalah perintah Allah Swt.;
serta membiasakan sikap kesederhanaan, tekun,
damai, dan bersungguh-sungguh dalam mencari
ilmu, menghargai adat istiadat dan perbedaan
keyakinan orang lain.

b) Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

NO ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN


1 Pribadi Peserta didik mampu memahami dirinya sebagai
pribadi yang unik, setara antara laki-laki dan
Peserta
perempuan, serta memiliki keunikan sebagai Citra
Didik Allah, memiliki suara hati sehingga mampu
bersikap kritis dan bertanggung jawab terhadap
pengaruh media massa, ideologi dan gaya hidup
yang berkembang saat ini
2 Yesus Peserta didik memahami tentang Kitab Suci
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Tradisi suci
Kristus
dan Magisterium sebagai sumber untuk mengenal
pribadi Yesus dan karya-Nya yang mewartakan
dan memperjuangkan Kerajaan Allah, sengsara,
wafat dan kebangkitan dan kenaikan Yesus ke
surga.
Memahami peran Roh Kudus dan Allah Tri
Tunggal Maha Kudus. Pada akhirnya peserta didik
mampu meneladan Yesus sebagai idola, sahabat
sejati, Putra Allah dan Juru selamat serta
membangun hidup yang berpolakan pribadi Yesus
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 16
Teknik Mesin
Kristus sebagai perwujudan imannya ditengah
masyarakat

3 Gereja -
4 Masyarakat -

c) Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

No Elemen Capaian Pembelajaran


1 Allah Peserta didik dapat menganalisis pertumbuhan diri
berkarya sebagai pribadi dewasa melalui cara berpikir,
berkata dan bertindak
Peserta didik dapat memahami bentuk-bentuk
pemeliharaan Allah dalam kehidupan
Peserta didik dapat memahami nilai-nilai iman
kristen dalam keluarga serta menjabarkan peran
keluarga dan orang tua sebagai pendidik utama
Peserta didik dapat mengakui bahwa Allah
membaharui hidup orang beriman
2 Manusia Peserta didik dapat menganalisis indikator manusia
dan Nilai- yang bertumbuh menjadi dewasa
nilai
Kristiani
Peserta didik dapat menerapkan prinsip kesetiaan,
kasih dan keadilan dalam kehidupan sosial yang
lebih luas
3 Gereja dan Peserta didik dapat menganalisis isue-isue ras, etnis
masyarakat dan gender dalam rangka mewujudkan keadilan
majemuk
. Peserta didik dapat memahami sekolah sebagai
lembaga pendidik
4 Alam dan Peserta didik dapat memahami berbagai bentuk
Lingkungan tindakan pencegahan kerusasakan alam
Hidup
Peserta didik dapat mengkritisi tindakan manusia
dalam tanggung jawabnya memelihara alam ciptaan
Allah

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 17


Teknik Mesin
2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
No Elemen Capaian Pembelajaran
1 Pancasila1. Membandingkan cara pandang para pendiri bangsa
tentang rumusan dan isi Pancasila;
2. Mengkaji penerapan niai-nilai Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa;
3. Mengidentiikasi peluang dan tantangan penerapan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global;
4. Menginisiasi sebuah kegiatan bersama serta
menetapkan tujuan dan target bersama;
5. Mengidentiikasi kekurangan dan kelebihan masing-
masing dalam anggota kelompok untuk memenuhi
kebutuhannya;
6. Menganalisis hal-hal apa dianggap penting dan
berharga yang dapat diberikan kepada orang-orang
yang membutuhkan di masyarakat luas, dalam skala
negara dan Kawasan;
7. Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
kesehariannya sesuai dengan perkembangan dan
konteks peserta didik.
2 UUD 1945 1. Mengkaji secara kritis norma dan aturan, hak dan
kewajiban sebagai warga negara, serta bagaimana
implementasinya
2. Mempraktikkan membuat kesepakatan bersama di
sekolah terkait dengan norma peserta didik yang harus
dipatahui oleh seluruh peserta didik.
3. Mengidentiikasi adanya kesesuaian, tumpang tindih,
dan pertentangan antara satu regulasi dengan regulasi
lainnya.
3 Bhinneka 1. Mengidentiikasi pengaruh keanggotaan kelompok
lokal, regional, nasional, dan global terhadap
Tunggal
pembentukan identitas serta menjelaskan makna dan
Ika nilai dari keragaman;
2. Mengidentifikasi respons terhadap kondisi dan
keadaan yang ada di lingkungan dan masyarakat
untuk menghasilkan kondisi dan keadaan yang lebih
baik;
3. Mengidentifikasi mengenai contoh pertukaran budaya
dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung;
dan
4. Mengkaji makna dan manfaat hidup dalam
kebinekaan, kaya akan kearifan lokal, dan memiliki
produk dalam negeri.
4 NKRI 1. Mengidentiikasi beberapa contoh kasus wilayah yang
diperebutkan berdasarkan fakta dan regulasi,
menemukan beberapa praktik baik dan sikap menjaga
keutuhan NKRI yang telah dilakukan oleh

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 18


Teknik Mesin
No Elemen Capaian Pembelajaran
orang/kelompok sebelumnya.; dan
2. Memahami konsep sistem pertahanan dan keamanan
nasional, dan mengidentifikasi peran Indonesia
sebagai negara kesatuan dalam pergaulan antarbangsa
dan negara di dunia.

3) Bahasa Indonesia

No Elemen Capaian Pembelajaran

Laporan Diakhir fase E, Peserta didik mampu menulis


1
Hasil gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
Observasi tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis,
dan kreatif dalam bentuk teks informasional
dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks
eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia
kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu
teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi
kreatif. Peserta didik mampu
menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun
digital.
2 Eksposisi Diakhir fase E Peserta didik mengevaluasi informasi
berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon,
eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat
dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi informasi
untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati,
peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks
visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik
menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan
kualitas data serta membandingkan isi teks.
3 Hikayat Diakhir fase E, Peserta didikmampu mengevaluasi
dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat
dari menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi)
dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara
4 Negosiasi Diakhir fase E, Peserta didik mampu mengolah dan
menyajikan gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau
pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan
masalah, dan solusi dalam bentuk monolog, dialog,
dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan
kreatif.
Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 19
Teknik Mesin
No Elemen Capaian Pembelajaran

dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi.


Peserta didik berkontribusi lebih aktif dalam diskusi
dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan
tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik mampu
mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan,
dan penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks fiksi
dan nonfiksi multimodal
5 Biografi Diakhir fase E, Peserta didik mengevaluasi informasi
berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon,
eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat
dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi informasi
untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati,
peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks
visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik
menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan
kualitas data serta membandingkan isi teks
6 Puisi Diakhir fase E, Peserta didik mampu menulis
gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis,
dan kreatif dalam bentuk teks informasional
dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks
eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia
kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu
teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi
kreatif. Peserta didik mampu
menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun
digital.

4) Pendidikan Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan

No Elemen Capaian Pembelajaran


1 Pada akhir fase ini siswa dapat menunjukkan
kemampuan dalam mempraktikkan hasil evaluasi
Keterampilan
aktivitas jasmani dan olahraga, aktivitas senam,
Gerak aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan
aktivitas olahraga air (kondisional) secara matang.
2 Pengetahuan Pada akhir fase ini siswa dapat mengevaluasi fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur dalam melakukan
Gerak
evaluasi aktivitas jasmani dan olahraga, aktivitas
senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan aktivitas olahraga air (kondisional).

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 20


Teknik Mesin
No Elemen Capaian Pembelajaran
3 Pemanfaatan Pada akhir fase ini siswa dapat mengevaluasi fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur dan mempraktikkan
Gerak
latihan pengembangan kebugaran jasmani terkait
kesehatan (physical fitness related health) dan
kebugaran jasmani terkait keterampilan (physical
fitness related skills), berdasarkan prinsip latihan
(Frequency, Intensity, Time, Type/FITT) untuk
mendapatkan kebugaran dengan status baik. Siswa
juga dapat menunjukkan kemampuan dalam
menerapkan konsep dan prinsip pergaulan yang
sehat.
4 Pengembangan Pada akhir fase ini siswa mengembangkan tanggung
jawab sosialnya dalam kelompok kecil untuk
Karakter
melakukan perubahan positif, menunjukkan etika
yang baik, saling menghormati, dan mengambil
bagian dalam kerja kelompok pada aktivitas jasmani
atau kegiatan sosial lainnya.
5 Nilai-nilai Pada akhir fase ini siswa dapat mengevaluasi sikap
dan kebiasaan untuk menjadi individu yang sehat,
Gerak
aktif, menyukai tantangan dan cara menghadapinya
secara positif dalam konteks aktivitas jasmani dengan
menunjukkan perilaku menghormati diri sendiri dan
orang lain.

5) Sejarah
Fase E (Umumnya Kelas X)

No Elemen Capaian Pembelajaran


1 Elemen Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami
konsep dasar ilmu sejarah yang dapat digunakan untuk
Pemahaman
menjelaskan peristiwa sejarah; Memahami konsep
Konsep dasar ilmu sejarah sebagai pisau analisa untuk
mengkaji peristiwa sejarah; Memahami manusia
Sejarah
sebagai subjek dan objek sejarah; Memahami peristiwa
sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan
global; Memahami sejarah dalam dimensi masa lalu,
masa kini, dan masa depan; Memahami sejarah dari
aspek perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan; Memahami peristiwa sejarah secara
diakronik (kronologi) maupun sinkronik.
Peserta didik juga dapat memahami konsep dasar jalur
rempah dan asal usul nenek moyang; Menganalisa
manusia dalam jalur rempah dan asal usul nenek
moyang; Menganalisa jalur rempah dan asal usul nenek
moyang dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 21


Teknik Mesin
No Elemen Capaian Pembelajaran
global; Menganalisa jalur rempah dan asal usul nenek
moyang dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa
depan; Menganalisa jalur rempah dan asal usul nenek
moyang dari pola perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan; Menganalisa jalur
rempah dan asal usul nenek moyang secara diakronik
(kronologi) maupun sinkronik.
Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Hindu-
Buddha; menganalisa manusia dalam kerajaan Hindu-
Buddha; Menganalisa kerajaan Hindu-Buddha dalam
ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisa
kerajaan Hindu-Buddha dalam dimensi masa lalu, masa
kini, dan masa depan; Menganalisa kerajaan Hindu-
Buddha dari pola perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan; Menganalisa kerajaan
Hindu-Buddha secara diakronik (kronologi) maupun
sinkronik.
Peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan
Islam; menganalisa manusia dalam kerajaan Islam;
menganalisa kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal,
nasional, dan global; menganalisa kerajaan Islam
dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan;
menganalisa kerajaan Islam dari pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan;
menganalisa kerajaan Islam secara diakronik
(kronologi) maupun sinkronik
2 Elemen Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi,
Keterampilan
mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan,
Proses mengomunikasikan, merefleksikan dan merencanakan
proyek lanjutan secara kolaboratif tentang pengantar
Sejarah (IPS
dasar ilmu sejarah, jalur rempah dan asal usul nenek
moyang bangsa Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha,
dan kerajaan Islam meliputi:
• Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis
(kronologi) yang menitikberatkan pada proses dan
sinkronis yang menitikberatkan pada struktur;
Penjelasan peristiwa sejarah berdasarkan hubungan
kausalitas; Mengaitkan peristiwa sejarah dengan
kehidupan sehari-hari; dan menempatkan peristiwa
sejarah pada konteks zamannya.
• Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa
lalu, masa kini, dan masa depan; Penjelasan
peristiwa sejarah dari pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan;
Memaknai nilai-nilai atau hikmah dari peristiwa
sejarah.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 22
Teknik Mesin
No Elemen Capaian Pembelajaran
Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup
lokal, nasional, dan global; Mengaitkan hubungan
antara peristiwa sejarah lokal, nasional, bahkan
global.
• Melakukan penelitian sejarah lokal dimulai dari
lingkungan terdekat (sejarah keluarga, sejarah
sekolah, sejarah jalur rempah, sejarah kerajaan di
daerah, dan lain-lain); mengumpulkan sumber-
sumber primer maupun sekunder melalui sarana
lingkungan sekitar, perpustakaan, dan internet;
melakukan seleksi dan kritik terhadap sumber-
sumber primer maupun sekunder; melakukan
penafsiran untuk mendeskripsikan makna di balik
sumber-sumber primer dan sekunder; dan
menuliskan hasil penelitian dalam bentuk
historiografi.
• Mengolah informasi sejarah secara non digital
maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi
sejarah, rekaman suara, film dokumenter, foto,
maket, vlog, timeline, story board, infografis,
videografis, komik, poster, dan lain-lain.

Fase F (Umumnya Kelas XI dan XII)

No Elemen Capaian Pembelajaran


1 Keterampilan Pada akhir fase Kelas XI dan XII ini, peserta didik
mampu melakukan:
Berpikir
• Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis
Sejarah (kronologi) yang menitikberatkan pada proses dan
sinkronis yang menitikberatkan pada struktur;
(Historical
Penjelasan peristiwa sejarah berdasarkan hubungan
Thinking kausalitas; Mengaitkan peristiwa sejarah dengan
kehidupan sehari-hari; dan menempatkan peristiwa
Skills)
sejarah pada konteks zamannya.
• Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa
lalu, masa kini, dan masa depan; Penjelasan
peristiwa sejarah dari pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan;
Memaknai nilai-nilai atau hikmah dari peristiwa
sejarah.
• Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup
lokal, nasional, dan global; Mengaitkan hubungan
antara peristiwa sejarah lokal, nasional, bahkan
global.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 23


Teknik Mesin
No Elemen Capaian Pembelajaran
2 Kesadaran Pada akhir fase kelas X dan XI ini, peserta didik
mampu:
Sejarah
• Memahami fakta sejarah serta melihat keterkaitan
(Historical antara masa lalu, masa kini, dan masa depan
• Mengaitkan peristiwa sejarah dengan realitas sosial
Consciousness)
dan mengevaluasi peristiwa sejarah.
• Memaknai nilai-nilai yang terkandung dalam
peristiwa sejarah.
• Mengembangkan minat untuk memperdalam atau
melanjutkan studi ilmu sejarah atau pendidikan
sejarah; mengembangkan kepedulian untuk
mengunjungi dan menjaga benda-benda atau situs-
situs peninggalan sejarah; dan berpartisipasi aktif
dalam berbagai kegiatan kesejarahan.
3 Penelitian Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu
melakukan penelitian sejarah nasional dan sejarah
Sejarah
lokal (peristiwa atau tokoh nasional dan lokal)
(Historical dengan menerapkan langkah-langkah mencari
sumber (heuristik), kritik dan seleksi sumber
Research)
(verifikasi), analisa dan sintesa sumber (interpretasi),
dan penulisan sejarah (historiografi).
Pada akhir fase kelas XII ini, peserta didik mampu
melakukan penelitian sejarah nasional, sejarah dunia,
atau sejarah tematis (sejarah politik, sejarah sosial,
sejarah maritim, sejarah agraris, sejarah IPTEK,
sejarah kesehatan, sejarah mitigasi, dan lain-lain)
dengan menerapkan langkah-langkah mencari
sumber (heuristik), kritik dan seleksi sumber
(verifikasi), analisa dan sintesa sumber (interpretasi),
dan penulisan sejarah (historiografi)
4 Keterampilan Pada akhir fase kelas XI ini diharapkan peserta didik
mampu membaca buku referensi sejarah; menuliskan
Praktis Sejarah
dan menceritakan sejarah lokal serta sejarah nasional;
(Historical dan mengolah informasi sejarah secara non digital
maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi
Practice Skills)
sejarah, rekaman suara, film dokumenter, foto,
maket, vlog, infografis, komik, poster, dan lain-lain.

Pada akhir fase kelas XII ini diharapkan peserta didik


mampu membaca dokumen sejarah; menuliskan dan
menceritakan sejarah nasional, sejarah dunia, atau
sejarah tematis; dan mengolah informasi sejarah
secara non digital maupun digital dalam berbagai
bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film
dokumenter, foto, maket, vlog, infografis, komik,
poster, dan lain-lain.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 24


Teknik Mesin
No Elemen Capaian Pembelajaran
1 Keterampilan Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu
mengembangkan konsep sejarah yang bisa digunakan
Konsep
untuk mengkaji peristiwa sejarah; mengidentifikasi
Sejarah kiprah orang-orang atau kelompok masyarakat dalam
menciptakan dan menggerakan sejarah;
(Historical
mengidentifikasi peristiwa sejarah lokal yang
Conceptual berkontribusi bagi pembentukan identitas nasional;
mengidentifikasi dan menganalisis pola perkembangan,
Skills)
keberlanjutan, perubahan, dan pengulangan dalam
peristiwa sejarah; dan mengembangkan konsep
diakronis (kronologi) untuk mendeskripsikan peristiwa
sejarah.
Pada akhir fase kelas XII ini, peserta didik mampu
mengembangkan konsep sejarah yang bisa digunakan
untuk menganalisis berbagai peristiwa aktual yang
terjadi; mengidentifikasi kiprah orang-orang atau
kelompok masyarakat pada masa kini yang membawa
dampak bagi kehidupan manusia; mengidentifikasi
hubungan atau keterkaitan peristiwa sejarah nasional
dan dunia; membandingkan dan mengaitkan berbagai
peristiwa yang terjadi secara aktual dengan peristiwa
sejarah; dan mengembangkan konsep sinkronis untuk
menganalisis peristiwa sejarah.

6) Seni

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 25


Teknik Mesin
NO ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJRAN
Semester 1
1 Konsep seni Perserta didik dapat memahami, menyampaikan pesan
lisan maupun tulisan tentang karya seni rupa 2D DAN 3
rupa (seni
D, serta dapat berfikir kreatif dan kristis dan penguasaaan
visual, terhadap, alat, unsur, klasifikasi bahan, teknik, prosedur
sesuai dengan tujuan karyanya. Menuangkan
berkarya
pengalaman, memahami tentang pengetahuan faktual,
seni rupa 2D konseptual, metakognitif ,operasional dasar, sesuai
lingkup seni rupa dan dapat berkreasi seni rupa.
dan
Berkarya 3D
2 Konsep seni Peserta didik mampu, menyimak dengan baik dan
cermat, melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman
musik Genre
atas bunyi- bunyi musik, mengkaji, memberi kesan dan
Musik dan merekam beragam, praktek musik baik individu maupun
kelompok sebagai dokumentasi maupun secara alat
kolaborasi
komunikasi serta menyadari hubungan dan konteksnya
dalam yang lebih luas memahami tentang pengetahuan faktual,
konseptual, metakognitif ,operasional dasar, sesuai
permaian
lingkup seni musik
musik
3 Kosep seni Perserta didik mampu meng evaluasi hasil penciptaan
karya tari dalam menggali tari tradisi berdasarkan makna
tari (Genre
dan simbol sebagai inspirasi saat membuat gerak tari
tari dan kreasi secara individu atau kelopok sebagai wujud
alkuturasi diri Mampu mengexpresiakan diri,
kreativitas
menuangkan pengalaman, memahami tentang
tari) pengetahuan faktual, konseptual, metakognitif
,operasional dasar, sesuai lingkup seni tari.
4 Konsep seni mampu memahami ragam teater bergenre propaganda
seperti perpaduan teater realistis dan non realisitik dalam
teater
bentuk teater bergerak, teater politik, musikalitas puisi,
(Pemeranan atau berexpresi dengan proses penulisan struktur cerita
dramatis yang lebih bervariasi serta memahami bagian
dan berkarya
tubuh, pikiran, suara, dan tata artistik dan teknologi
teater) dalam proses kreatif untuk membentuk pertunjukan
berdasarkan alur cerita penulisan dan bermain dengan
tatanan artistik panggung mulai dari mengexplorasi
merancang untuk melatih tanggung jawab dengan
peranan masing masing memahami tentang pengetahuan
faktual, konseptual, metakognitif ,operasional dasar,
sesuai lingkup seni teater

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 26


Teknik Mesin
Semester 2
5 Pemeran Peserta didik mampu mampu berkerja mandiri dan atau
kelompok dalam menghasilkan sebuah karya ,
karya seni
mengapresiasi berdasarkan perasaan empati pada
rupa dan penilaian karya seni rupa serta para perserta didik dapat
menyampaikan pesan lisan maupun tulisan tentang karya
kritik karya
seni rupa
seni rupa
6 Pertunjukan Peserta didik mampu, menyimak dengan baik dan
cermat, melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman
musik dan
musik, mengkaji, memberi kesan dan merekam beragam,
Kritik Musik praktek musik baik individu maupun kelompok sebagai
dokumentasi maupun secara alat komunikasi serta
menyadari hubungan dan konteksnya yang lebih luas
tetang pertunjukan musik serta dapat menyapaikan kritik
musik secara lisan maupun tulisan
7 Seni tari Peserta didik mampu mampu berkerja mandiri dan atau
kelompok dalam menghasilkan sebuah karya seni tari,
mancanegara
mengapresiasi berdasarkan perasaan empati pada
dan Kritik apresiasi terhadap seni tari mancanegara serta para
perserta didik dapat menyampaikan pesan lisan maupun
tari
tulisan tentang kritik tari
8 Pergelaran Peserta didik mampu, bertindak sebagai penjelajah,
dengan melakukan observasi, pengumpulan data serta
teater dan
peristiwa sebagai dasar untuk membuat lakon yang
kritik teater berlatar pada persoalanan kehidupan di sekitarnya dan
mampu nyampaikan kritik secara lisan maupun tulisan

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 27


Teknik Mesin
b. Deskripsi Capaian Pembelajaran Kelompok Kejuruan (B)

1) Matematika
No Elemen Capaian Pembelajaran
1 Bilangan Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi
sifat-sifat operasi bilangan berpangkat (eksponen) dan
logaritma, serta menggunakan barisan dan deret
(aritmetika dan geometri).
2 Aljabar Di akhir fase E, peserta didik dapat menginterpretasi
ekspresi eksponensial. Menggunakan sistem persamaan
dan
linear tiga variabel, sistem pertidaksaman linear dua
Fungsi variabel, fungsi kuadrat dan fungsi eksponensial dalam
menyelesaikan masalah. Peserta didik juga dapat
melakukan operasi Vektor
3 Geometri Di akhir fase E, peserta didik dapat menentukan
perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah
yang melibatkan segitiga siku-siku
4. Analisis Di akhir fase E, peserta didik dapat menampilkan dan
menginterpretasi data menggunakan statistik yang sesuai
Data dan
bentuk distribusi data untuk membandingkan nilai tengah
Peluang (median, mean) dan sebaran (jangkauan interkuartil,
standar deviasi) untuk membandingkan dua atau lebih
himpunan data. Mereka dapat meringkas data kategorikal
untuk dua kategori dalam tabel frekuensi dua arah,
menafsirkan frekuensi relatif dalam konteks data
(termasuk frekuensi relatif bersama, marginal, dan
kondisional), dan mengenali kemungkinan asosiasi dan
tren dalam data. Mereka dapat membedakan antara
korelasi dan sebab – akibat. Mereka dapat membandigkan
distribusi teoritis diskrit dan distribusi rksperimental, dan
mengenal peran penting dari ukuran sampel. Mereka
dapat menghitung peluang dalam situasi diskrit.

2) Bahasa Inggris
No Elemen Capaian Pembelajaran
1 Expressing and Di akhir fase E, peserta didik membaca dan
merespon berbagai macam teks seperti narasi,
Responding
deskripsi, procedure, eksposisi, recount, dan report.
Self-Identity Mereka membaca untuk mempelajari sesuatu atau
untuk mendapatkan informasi. Mereka mencari dan
mengevaluasi detail spesifik dari berbagai macam
jenis teks. Teks ini dapat berbentuk cetak dan digital,
termasuk diantaranya teks visual, multi modal atau
interaktif. Pemahaman mereka terhadap ide pokok,
isu-isu atau pengembangan plot dalam berbagai
macam teks mulai berkembang. Mereka
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 28
Teknik Mesin
No Elemen Capaian Pembelajaran
mengidentifikasi tujuan penulis dan
mengembangkan keterampilannya untuk melakukan
inferensi sederhana dalam memahami informasi
tersirat dalam teks.
2 Telling Daily Di akhir fase E, peserta didik membaca dan
merespon berbagai macam teks seperti narasi,
Activities
deskripsi, procedure, eksposisi, recount, dan report.
Mereka membaca untuk mempelajari sesuatu atau
untuk mendapatkan informasi. Mereka mencari dan
mengevaluasi detail spesifik dari berbagai macam
jenis teks. Teks ini dapat berbentuk cetak dan digital,
termasuk diantaranya teks visual, multi modal atau
interaktif. Pemahaman mereka terhadap ide pokok,
isu-isu atau pengembangan plot dalam berbagai
macam teks mulai berkembang. Mereka
mengidentifikasi tujuan penulis dan
mengembangkan keterampilannya untuk melakukan
inferensi sederhana dalam memahami informasi
tersirat dalam teks.
3 Telling Plans Di akhir fase E, peserta didik membaca dan
merespon berbagai macam teks seperti narasi,
and Intentions
deskripsi, procedure, eksposisi, recount, dan report.
Mereka membaca untuk mempelajari sesuatu atau
untuk mendapatkan informasi. Mereka mencari dan
mengevaluasi detail spesifik dari berbagai macam
jenis teks. Teks ini dapat berbentuk cetak dan digital,
termasuk diantaranya teks visual, multi modal atau
interaktif. Pemahaman mereka terhadap ide pokok,
isu-isu atau pengembangan plot dalam berbagai
macam teks mulai berkembang. Mereka
mengidentifikasi tujuan penulis dan
mengembangkan keterampilannya untuk melakukan
inferensi sederhana dalam memahami informasi
tersirat dalam teks.
4 Describing Di akhir fase E, peserta didik membaca dan
merespon berbagai macam teks seperti narasi,
Persons,
deskripsi, procedure, eksposisi, recount, dan report.
Things, and Mereka membaca untuk mempelajari sesuatu atau
untuk mendapatkan informasi. Mereka mencari dan
Places
mengevaluasi detail spesifik dari berbagai macam
jenis teks. Teks ini dapat berbentuk cetak dan digital,
termasuk diantaranya teks visual, multi modal atau
interaktif. Pemahaman mereka terhadap ide pokok,
isu-isu atau pengembangan plot dalam berbagai
macam teks mulai berkembang. Mereka
mengidentifikasi tujuan penulis dan
mengembangkan keterampilannya untuk melakukan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 29
Teknik Mesin
No Elemen Capaian Pembelajaran
inferensi sederhana dalam memahami informasi
tersirat dalam teks.
5 Understanding Di akhir fase E, peserta didik membaca dan
merespon berbagai macam teks seperti narasi,
Short
deskripsi, procedure, eksposisi, recount, dan report.
Functional Mereka membaca untuk mempelajari sesuatu atau
untuk mendapatkan informasi. Mereka mencari dan
Text (SFT)
mengevaluasi detail spesifik dari berbagai macam
jenis teks. Teks ini dapat berbentuk cetak dan digital,
termasuk diantaranya teks visual, multi modal atau
interaktif. Pemahaman mereka terhadap ide pokok,
isu-isu atau pengembangan plot dalam berbagai
macam teks mulai berkembang. Mereka
mengidentifikasi tujuan penulis dan
mengembangkan keterampilannya untuk melakukan
inferensi sederhana dalam memahami informasi
tersirat dalam teks.
6 Understanding Di akhir fase E, peserta didik membaca dan
merespon berbagai macam teks seperti narasi,
Recount text
deskripsi, procedure, eksposisi, recount, dan report.
Mereka membaca untuk mempelajari sesuatu atau
untuk mendapatkan informasi. Mereka mencari dan
mengevaluasi detail spesifik dari berbagai macam
jenis teks. Teks ini dapat berbentuk cetak dan digital,
termasuk diantaranya teks visual, multi modal atau
interaktif. Pemahaman mereka terhadap ide pokok,
isu-isu atau pengembangan plot dalam berbagai
macam teks mulai berkembang. Mereka
mengidentifikasi tujuan penulis dan
mengembangkan keterampilannya untuk melakukan
inferensi sederhana dalam memahami informasi
tersirat dalam teks.
7 Handling Di akhir fase E, peserta didik membaca dan
merespon berbagai macam teks seperti narasi,
Telephone
deskripsi, procedure, eksposisi, recount, dan report.
Mereka membaca untuk mempelajari sesuatu atau
untuk mendapatkan informasi. Mereka mencari dan
mengevaluasi detail spesifik dari berbagai macam
jenis teks. Teks ini dapat berbentuk cetak dan digital,
termasuk diantaranya teks visual, multi modal atau
interaktif. Pemahaman mereka terhadap ide pokok,
isu-isu atau pengembangan plot dalam berbagai
macam teks mulai berkembang. Mereka
mengidentifikasi tujuan penulis dan
mengembangkan keterampilannya untuk melakukan
inferensi sederhana dalam memahami informasi
tersirat dalam teks.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 30
Teknik Mesin
No Elemen Capaian Pembelajaran
8 Understanding Di akhir fase E, peserta didik membaca dan
merespon berbagai macam teks seperti narasi,
Tips,
deskripsi, procedure, eksposisi, recount, dan report.
Procedure and Mereka membaca untuk mempelajari sesuatu atau
untuk mendapatkan informasi. Mereka mencari dan
Manual
mengevaluasi detail spesifik dari berbagai macam
jenis teks. Teks ini dapat berbentuk cetak dan digital,
termasuk diantaranya teks visual, multi modal atau
interaktif. Pemahaman mereka terhadap ide pokok,
isu-isu atau pengembangan plot dalam berbagai
macam teks mulai berkembang. Mereka
mengidentifikasi tujuan penulis dan
mengembangkan keterampilannya untuk melakukan
inferensi sederhana dalam memahami informasi
tersirat dalam teks.
9 Asking and Di akhir fase E, peserta didik membaca dan
merespon berbagai macam teks seperti narasi,
Giving
deskripsi, procedure, eksposisi, recount, dan report.
Directions Mereka membaca untuk mempelajari sesuatu atau
untuk mendapatkan informasi. Mereka mencari dan
mengevaluasi detail spesifik dari berbagai macam
jenis teks. Teks ini dapat berbentuk cetak dan digital,
termasuk diantaranya teks visual, multi modal atau
interaktif. Pemahaman mereka terhadap ide pokok,
isu-isu atau pengembangan plot dalam berbagai
macam teks mulai berkembang. Mereka
mengidentifikasi tujuan penulis dan
mengembangkan keterampilannya untuk melakukan
inferensi sederhana dalam memahami informasi
tersirat dalam teks.
10 Jobs and Di akhir fase E, peserta didik membaca dan
merespon berbagai macam teks seperti narasi,
Responsibilities
deskripsi, procedure, eksposisi, recount, dan report.
Mereka membaca untuk mempelajari sesuatu atau
untuk mendapatkan informasi. Mereka mencari dan
mengevaluasi detail spesifik dari berbagai macam
jenis teks. Teks ini dapat berbentuk cetak dan digital,
termasuk diantaranya teks visual, multi modal atau
interaktif. Pemahaman mereka terhadap ide pokok,
isu-isu atau pengembangan plot dalam berbagai
macam teks mulai berkembang. Mereka
mengidentifikasi tujuan penulis dan
mengembangkan keterampilannya untuk melakukan
inferensi sederhana dalam memahami informasi
tersirat dalam teks.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 31


Teknik Mesin
3) Informatika
No Elemen Capaian Pembelajaran
1 Berpikir Pada akhir fase E, siswa mampu memahami strategi
algoritmik standar sebagai penerapan berpikir
komputasional
komputasional pada berbagai bidang untuk
(BK) menghasilkan beberapa solusi dari persoalan dengan
data diskrit bervolume besar.
2 Teknologi Pada akhir fase E, siswa mampu memanfaatkan
berbagai aplikasi secara bersamaan dan optimal untuk
Informasi dan
berkomunikasi, mencari informasi di internet, serta
Komunikasi mahir menggunakan fitur lanjut aplikasi perkantoran
(pengolah kata, angka, dan presentasi) beserta
(TIK)
otomasinya untuk mengintegrasikan dan menyajikan
konten aplikasi dalam berbagai representasi yang
memudahkan analisis dan interpretasi konten tersebut.
3 Sistem Pada akhir fase E, siswa mampu menjelaskan cara
kerja komputer dan masing-masing komponen-
komputasi
komponennya, menjelaskan peran sistem operasi dan
(SK) mekanisme internal yang terjadi pada interaksi antara
perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna.
4 Jaringan Pada akhir fase E, siswa memahami Internet dan
jaringan lokal, komunikasi data via HP, konektivitas
Komputer dan
internet melalui jaringan kabel dan nirkabel
Internet (JKI) (bluetooth, wifi, internet), menerapkan enkripsi untuk
memproteksi data pada saat melakukan koneksi
perangkat ke jaringan lokal maupun internet yang
tersedia.
5 Analisis data Pada akhir fase E, siswa mampu memahami aspek
privasi dan keamanan data, mengumpulkan data
(AD)
secara otomatis dari berbagai sumber data,
memodelkan data berbagai bidang, menerapkan
seluruh siklus pengolahan data (pengumpulan,
pengolahan, visualisasi, analisis dan interpretasi data,
publikasi) dengan menggunakan perkakas yang
sesuai, menerapkan strategi pengelolaan data yang
tepat guna dengan mempertimbangkan volume dan
kompleksitasnya.
6 Algoritma dan Pada akhir fase E, siswa mampu memahami
penerapan praktik baik konsep pemrograman
Pemrograman
prosedural dalam salah satu bahasa pemrograman
(AP) prosedural dan mampu mengembangkan program
yang terstruktur dalam notasi algoritma atau notasi
lain, berdasarkan strategi algoritmik yang tepat.
7 Dampak Dampak Sosial Informatika (DSI)
Pada akhir fase E, siswa mengenal sejarah
Sosial
perkembangan komputer dan tokoh-tokohnya,
Informatika memahami aspek teknis, hukum, ekonomi,

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 32


Teknik Mesin
No Elemen Capaian Pembelajaran
(DSI) lingkungan dan sosial dari produk TIK, serta hak
kekayaan intelektual dan lisensi, serta mampu
mengenal berbagai bidang studi dan profesi terkait
informatika serta peran informatika pada bidang lain.
8 Praktik Lintas Pada akhir fase E, siswa mampu bergotong royong
dalam tim inklusif untuk mengidentifikasi persoalan,
Bidang (PLB)
merancang, mengimplementasi, menguji, dan
menyempurnakan program komputer didasari strategi
algoritma yang sesuai, dan mengkomunikasikan
(presentasi, dokumentasi) program dan proses
pengembangan solusi.

4) Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial


Elemen Capaian Pembelajaran
Menjelaskan fenomena secara Peserta didik diharapkan dapat memahami
pengetahuan ilmiah dan menerapkannya;
ilmiah
atau membuat prediksi sederhana disertai
dengan pembuktiannya.
Peserta didik menjelaskan fenomena-
fenomena yang terjadi di lingkungan
sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti
makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan
perubahannya; energi dan perubahannya;
bumi dan antariksa; keruangan dan
konektivitas antar ruang dan waktu;
interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi
sosial dan dinamika sosial; serta perilaku
ekonomi dan kesejahteraan. Peserta didik
juga mengaitkan fenomena-fenomena
tersebut dengan keterampilan teknis pada
bidang keahliannya.
Mendesain dan mengevaluasi Peserta didik dapat menentukan dan
mengikuti prosedur yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan
cara penyelidikan yang tepat bagi suatu
pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat
mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan
pada desain percobaan ilmiah.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 33


Teknik Mesin
Menerjemahkan data dan bukti- Peserta didik dapat menerjemahkan data dan
bukti dari berbagai sumber untuk
bukti secara ilmiah
membangun sebuah argumen serta dapat
mempertahankannya dengan penjelasan
ilmiah. Peserta didik diharapkan dapat
mengidentifikasi kesimpulan yang benar
diambil dari tabel hasil, grafik, atau sumber
data lain.
Peserta didik merencanakan dan
melaksanakan aksi sebagai tindak lanjut,
mengkomunikasikan proses dan hasil
pembelajarannya, melakukan refleksi diri
terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan.

5) Kejuruan Teknik Mesin


No Elemen Capaian Pembelajaran
1 Proses bisnis bidang Pada akhir fase E, peserta didik
mampu memahami proses bisnis
manufaktur secara
bidang manufaktur secara menyeluruh,
menyeluruh. antara lain perancangan produk
(Design For X), Mata Rantai Pasok
(Supply Chain), logistik, proses
produksi pada industri manufaktur dan
rekayasa, perawatan mesin, dan
pengelolaan sumber daya manusia
dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal. .
2 Perkembangan teknologi di Pada akhir fase E, peserta didik
mampu memahami perkembangan
industri dan dunia kerja serta
proses produksi industri manufaktur
isu-isu global terkait dunia mulai dari teknologi konvensional
sampai dengan teknologi modern,
manufaktur (teknik mesin).
Industri 4.0, Internet of Things,
teknologi digital dalam dunia industri,
isu pemanasan global, perubahan
iklim, aspek-aspek ketenagakerjaan,
life cycle produk industri sampai
dengan reuse, recycling produk.
3 Profesi dan kewirausahaan di Profesi dan kewirausahaan di bidang
manufaktur (job-profile dan
bidang manufaktur (job-
technopreneurship), serta peluang
profile dan usaha di bidang manufaktur (teknik
mesin).
technopreneurship), serta
peluang usaha di bidang
manufaktur (teknik mesin).

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 34


Teknik Mesin
No Elemen Capaian Pembelajaran
4 Teknik dasar proses produksi Pada akhir fase E, peserta didik
mampu memahami teknik dasar proses
pada bidang manufaktur
produksi melalui pengenalan dan
(teknik mesin). praktik singkat yang terkait dengan
seluruh proses produksi dan teknologi
yang diaplikasikan dalam industri,
antara lain perkakas tangan dan
bertenaga, peralatan angkat dan
pemindah bahan, gambar teknik,
pemesinan, CAD, simulasi CAM-
CNC, pengelasan, 3D Printing, mould
and dies, plastic moulding, dan
sejenisnya.
5 Gambar teknikKeselamatan Pada akhir fase E, peserta didik
mampu menerapkan K3LH dan
dan Kesehatan Kerja
budaya kerja industri, antara lain:
Lingkungan Hidup (K3LH) praktik-praktik kerja yang aman,
bahaya-bahaya di tempat kerja,
dan budaya kerja industri
prosedur-prosedur dalam keadaan
darurat, dan penerapan budaya kerja
industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin).
6 Pengetahuan bahan (material Pada akhir fase E, peserta didik
mampu memahami jenis-jenis bahan,
science)
sifat fisik, sifat kimia, sifat mampu
listrik dan mampu mekanik terkait
fungsi-fungsinya dalam proses
manufaktur.
7 Dasar sistem mekanik Pada akhir fase E, peserta didik
mampu memahami jenis sambungan,
tumpuan (bushing & bearing),
transmisi mesin, dan pemipaan.

8 Gambar teknik Pada akhir fase E, peserta didik


mampu menggambar teknik dasar
komponen mesin, termasuk
pengenalan macam-macam peralatan
gambar, standarisasi dalam pembuatan
gambar, serta praktik menggambar dan
membaca gambar teknik menurut
proyeksinya.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 35


Teknik Mesin
6) . Projek Kreatif dan Kewirausahaan
Belum ada

7) Praktik Kerja Lapangan


Belum ada

8) Mata Pelajaran Pilihan Teknik Mesin


No Elemen Capaian Pembelajaran
1 Masih proses Pada akhir fase F menunggu dari
pemerintah di KEJURUAN Teknik
Mesin
2
3
4
5
6
7
8...

9) Mulok Bahasa Jawa


Masih Proses

10) Mulok SMK N 4 Semarang


Masih Proses

c. Profil Pelajar Pancasila (C)

1) Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja

B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja


Kemendikbud meluncurkan program pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila
dan diberi nama Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan
pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global
dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong
royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, yang dibangun menjadi kerangka besar

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 36


Teknik Mesin
Budaya Kerja Sekolah melalui pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan yang
berisi program lintas disiplin ilmu, dan ekstra kurikuler seperti pada gambar dibawah.

Gambar 1. Penerapan Profil Pelajar Pancasila

Di bawah ini adalah Profil Pelajar Pancasila beserta elemennya sebagai berikut:

Tabel 9. Profil Pelajar Pancasila


PROFIL PELAJAR
NO ELEMEN
PANCASILA

1 Beriman, Bertakwa kepada a)Ahlak beragama


b)Ahlak pribadi
Tuhan YME, dan Berakhlak
c)Ahlak kepada manusia
Mulia d)Ahlak kepada alam
e)Ahlak bernegara
2 Berkebhinekaan global a)Mengenal dan menghargai budaya
b)Kemampuan komunikasi Interkultural
dalam berinteraksi dengan sesama.
c) Refleksi dan tanggung jawab terhadap
pengalaman kebinekaan
3 Gotong royong a) Kolaborasi
b) Kepedulian
c) Berbagi
4 Mandiri Kesadaran akan diri dan situasi yang

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 37


Teknik Mesin
PROFIL PELAJAR
NO ELEMEN
PANCASILA

dihadapi serta regulasi diri

5 Bernalar kritis a) Memperoleh dan memproses informasi


dan gagasan
b) Menganalisis dan mengevaluasi
penalaran
c) Merefleksi pemikiran dan proses
berfikir
d) Mengambil keputusan
6 Kreatif a) Menghasilkan gagasan yang original
b) Menghasilkan karya dan tindakan yang
orisial

Penguatan Profil Pelajar Pancasila akan dilaksanakan dengan 3 (tiga) cara, yaitu
berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat. Sebagai sekolah
kejuruan dalam pelaksanaan projek wajib melaksanakan program Kebekerjaan dan
Budaya kerja, sedangkan program yang lain sebagai pilihan.

Tabel 10. Projek Penguatan PPP

No Projek Dimensi Kelas


1 Gaya hidup X
berkelanjutan
2 Kearifan lokal X

3 Bhineka tunggal X
ika
4 Bangunlah jiwa X
dan raganya
5 Suara demokrasi X

6 Berekayasa dan X
berteknologi untuk
membangun NKRI
7 Kewirausahaan X X

8 Kebekerjaan X X X

9 Budaya Kerja X X X

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 38


Teknik Mesin
C. Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2020,
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan pembelajaran bagi peserta didik
SMK/MAK, SMALB, dan LKP yang dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
Tujuan PKL adalah sebagai berikut: 1. menumbuhkembangkan karakter dan budaya
kerja yang profesional pada peserta didik; 2. meningkatkan kompetensi peserta didik
sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja, dan 3. menyiapkan kemandirian peserta
didik untuk bekerja dan/atau berwirausaha.
Manfaat bagi peserta didik a. Meningkatkan kompetensi keahlian yang telah diperoleh
di sekolah. b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa
pengalaman kerja secara langsung/nyata dalam rangka menanamkan iklim kerja positif
yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja. c. Menambah dan
meningkatkan kompetensi serta menanamkan etos kerja yang tinggi sesuai budaya
kerja di dunia usaha/industri. d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan
kompetensi keahlian yang dipelajari. e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan
bimbingan/arahan pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja. f.
Memperkuat kepribadian yang berkarater sesuai dengan tuntutan nilai-nilai yang
tumbuh dari budaya industri. g. Hasil belajar peserta PKL akan lebih bermakna,
karena setelah tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai bekal
untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan dirinya
secara berkelanjutan

1. Persiapan
Perencanaan PKL meliputi Pemetaan Kompetensi, Penetapan Lokasi, Penetapan
waktu dan jangka waktu PKL, Pemetaan Penetapan Peserta Didik sesuai kompetensi,
Penetapan Pembimbing PKL, Pembekalan Peserta Didik.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 39


Teknik Mesin
2. Tugas Guru Pembimbing dan Instruktur

Tugas guru pembimbing adalah (a) mengidentifikasi peserta didik yang siap mengikuti
PKL; (b) mendiskusikan dengan peserta didik dan orang tua terkait teknis
keberangkatan ke dunia kerja; (c) melaksanakan penyerahan peserta didik kepada
institusi dunia kerja; (d) melakukan monitoring PKL di dunia kerja, (e) menjemput
peserta PKL di akhir masa program PKL; (f) turut menyelesaikan kasus jika terdapat
kejadian tertentu di lokasi PKL, dan (g) memberikan bimbingan penulisan laporan.
Tugas instruktur adalah (a) mengarahkan, membimbing, dan mementori peserta didik
dalam melakukan pekerjaannya di dunia kerja dan dalam kehidupan sosialnya; (b)
memberikan penilaian hasil kerja, dan (c) melaporkan kepada pihak sekolah secara
berkala perkembangan peserta PKL dan jika terdapat kejadian tertentu di lokasi PKL

3. Pelaksanaan PKL

Penyelenggaraan PKL dapat dilaksanakan secara luring dan/atau daring. Dalam


keadaan tertentu seperti: (a) bencana alam; (b) bencana non-alam; atau (c) kondisi
geografis, pelaksanaan PKL dapat dilaksanakan secara setelah mendapatkan
persetujuan tertulis dari institusi dunia kerja

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 40


Teknik Mesin
4. Penilaian PKL

Komponen penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran PKL.


Penilaian akan mengukur penguasaan kompetensi peserta didik dalam tiga aspek yaitu:
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian ini juga dapat dijadikan umpan balik
bagi pihak dunia kerja dan sekolah untuk menyempurnakan proses pembelajaran di
sekolah dan di dunia kerja. Selain itu guru juga dapat menggunakan hasil penilaian
sebagai bahan pertimbangan ketika harus membuat keputusan tentang peserta didik
pada akhir masa studi. Penilaian ini juga untuk mempertimbangkan apakah peserta
didik memerlukan remedial dan/atau pengayaan sampai materi pada kompetensi di
PKL tersebut dapat dikuasai dengan baik. Penilaian yang dilakukan oleh instruktur dan
guru pembimbing PKL bersifat komprehensif, untuk mendapatkan informasi pada
seluruh aspek perkembangan peserta didik, baik aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Oleh karena itu pembimbing PKL di sekolah maupun instruktur di dunia
kerja memerlukan instrumen penilaian yang berbeda untuk mengukur aspek
perkembangan peserta didik yang berbeda pula.

Penilaian Aspek Sikap Penilaian pada aspek ini meliputi penilaian disiplin dan
tanggung jawab, taat pada prosedur kerja (SOP), komitmen dan integritas, menghargai
dan menghormati sesama (kesopanan), kreativitas, kerja sama tim, penampilan dan
kerapihan pakaian. Penilaian aspek sikap dapat dilakukan dengan cara observasi atau
pengamatan peserta PKL dalam menjalankan tugas PKL. 2. Penilaian Aspek
Pengetahuan Penilaian aspek pengetahuan meliputi penguasaan keilmuan, identifikasi
masalah, dan menemukan alternatif solusi secara kreatif. Penilaian aspek pengetahuan
dapat dilakukan dengan memberikan peserta PKL tes tulis ataupun lisan. 3. Penilaian
Aspek Keterampilan Penilaian Aspek Keterampilan meliputi keahlian dan
keterampilan, inovasi, produktivitas kerja, penguasaan alat kerja. Penilaian aspek
keterampilan dapat dilakukan dengan cara memberikan penilaian pada hasil tugas
tertentu yang diberikan.

Rentang nilai dari ketiga aspek penilaian di atas dan nilai laporan yaitu 1 s.d. 100.
Nilai ketuntasan minimal yaitu 70 atau dapat menyesuaikan dengan ketentuan
SMK/MAK . Nilai PKL diperoleh dari nilai kegiatan PKL (NPKL) yang meliputi
ketiga aspek di atas dengan bobot 80% dijumlah dengan nilai laporan (NL) dengan

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 41


Teknik Mesin
bobot 20%. Nilai akhir peserta mengikuti rumus penilaian sebagai berikut; NA =
(Nilai Rata-rata 1,2, &3) x 80% + (Nilai Laporan PKL) x 20%

Monitoring dan Evaluasi 1. Monitoring Terhadap Pelaksanaan PKL Sesuai dengan


Permendikbud No. 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan (PKL), bahwa
monitoring terhadap pelaksanaan PKL

5. Bentuk Pembelajaran lain sebagai Pengganti PKL

Bentuk pembelajaran lain sebagai pengganti PKL dapat berupa: 1. kegiatan teaching
factory, bagi sekolah yang memiliki program tersebut; 2. bagi sekolah yang belum
memiliki program teaching factory, dapat menginduk pada program teaching factory
pada SMK Pusat Keunggulan (SMK PK); 3. kegiatan kewirausahaan sesuai dengan
program keahlian yang ditempuh; dan/atau 4. pembelajaran berbasis proyek
berdasarkan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat sekitar. Sebagai contoh dapat
dikemukakan kegiatan SMK Membangun Desa yang telah diinisiasi oleh Masyarakat
Peduli SMK.

D. Ekstrakurikuler
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya untuk mengembangkan potensi, bakat,
minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kegiatan
ekstrakurikuler dikelompokan menjadi 2 (dua) kelompok terdiri atas: a) kegiatan
ekstrakurikuler wajib dan b) kegiatan ekstrakurikuler pilihan.
Ekstra Kurikuler wajib yang ditetapkan di SMKN 4 Semarang adalah Pramuka,
sedangkan Ekstra Kurikuler pilihan adalah sebagai seperti pada tabel dibawah.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 42


Teknik Mesin
Tabel . Daftar Ekstrakurikuler

No. Kegiatan Uraian Kegiatan Kategori


Ekstrakurikuler

Latihan Kepramukaan
1 Pramuka dibimbing oleh Pembina dari Wajib
guru dan Pembina eksternal

Latihan Paskibra dibimbing


2 Paskibra Pilihan
oleh pembina internal

Latihan kesenian rebana


dibimbing oleh guru Agama
3 Rebana Pilihan
dan Seni Budaya serta
instruktur eksternal

Latihan bola volly dibimbing


4 Bola Volly oleh guru PJOK dan instruktur Pilihan
eksternal

Latihan bola basket dibimbing


5 Bola Basket oleh guru PJOK dan instruktur Pilihan
eksternal

Latihan band dibimbing oleh


6 Band guru Seni Budaya serta Pilihan
instruktur eksternal

Latihan futsal dibimbing oleh


7 Futsal guru PJOK dan instruktur Pilihan
eksternal

Latihan PMR dibimbing oleh


8 Palang Merah Remaja Pilihan
guru dan instruktur eksternal

Latihan Silat dibimbing oleh


9 Silat Pilihan
instruktur eksternal

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 43


Teknik Mesin
BAB IV
RENCANA PEMBELAJARAN

A. Peraturan Akademik
Kurikulum Operasional SMK Negeri 4 Semarang memuat peraturan akademik
tentang persyaratan dan pemilihan konsentrasi, asesmen, kriteria kenaikan kelas, dan
kriteria kelulusan.

1. Persyaratan dan Pemilihan Konsentrasi


Peserta didik seharusnya dapat memilih salah satu konsentrasi yang ada di sekolah.
Namun di SMK Negeri 4 Semarang saat ini pada Program Keahlian Teknik Mesin
hanya memiliki 1 (satu) konsentrasi keahlian, dengan persyaratan sebagai berikut.
a. Nilai pada Mapel Dasar-dasar Kejuruan;
b. Minat dan Bakat;
c. Rekomendasi Wali Kelas; dan
d. Rekomendasi orang tua peserta didik.

2. Asesmen
Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan asesmen oleh pendidik dan
sekolah sebagai berikut :
a. Asesmen hasil belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.
1) Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh pendidik mengacu kepada
Capaian Pembelajaran.
2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode
dan teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh sejawat pendidik mata
pelajaran yang sama.
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi,
bentuk, dan teknik yang sesuai.
4) Pendidik memfasilitasi pelaksanaan asesmen mandiri oleh peserta didik
pada setiap penyelesaian proses belajar pada setiap unit kompetensi. Hasil
asesmen mandiri diverifikasi oleh pendidik untuk membantu memastikan
kesesuaiannya.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 44


Teknik Mesin
5) Analisis hasil asesmen untuk mengetahui level capaian kompetensi dan/atau
ketuntasan belajar, kelebihan, dan kekurangan pembelajaran baik tingkat
peserta didik maupun tingkat kelas.
6) Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembelajaran remedial,
pengayaan, dan peningkatan mutu pembelajaran dan kualitas lulusan.
7) Pelaporan berbentuk profil pencapaian kompetensi peserta didik dan profil
kelas serta angka dan/atau deskripsi capaian belajar.
b. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan melalui
tahapan sebagai berikut.
1) Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan
mengacu kepada Capaian Pembelajaran dan turunannya.
2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode
dan teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh tim yang ditunjuk oleh
satuan pendidikan.
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi,
bentuk, dan teknik yang sesuai.
4) Analisis hasil asesmen untuk mengetahui daya serap materi pembelajaran
pada tingkat peserta didik maupun tingkat kelas.
5) Pemanfaatan hasil analisis untuk peningakatan mutu satuan pendidikan.
6) Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan pendidikan yang berupa
angka dan/atau deskripsi.

c. Prosedur uji kompetensi meliputi perencanaan, penyusunan instrumen,


pelaksanaan kegiatan, analisis, dan penerbitan sertifikat kompetensi. Prosedur
pengujian dilakukan sesuai ketentuan Lembaga Sertifikasi Profesi P1 (LSP P1)
SMKN 4 Semarang. Secara umum prosedur pengujian melalui Uji Kompetensi
Keahalian dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh LSP P1 mengacu kepada
skema sertifikasi.
2) Pembukaan pendaftaran untuk penetapan peserta uji kompetensi dilanjutkan
dengan asesmen mandiri.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 45


Teknik Mesin
3) Penyusunan materi uji kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi kemasan
okupasi atau kemasan kualifikasi dengan memerhatikan perencanaan
metode dan teknik asesmen.
4) Validasi materi uji kompetensi oleh tim yang ditunjuk oleh LSP P1.
5) Penunjukan asesor kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi yang akan
diujikan.
6) Penetapan Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah terverifikasi
7) Asesmen mandiri peserta, bila sudah dilakukan selama proses pembeajaran,
maka dapat digunakan dalam Uji Kompetensi Keahlian (UKK).
8) Pelaksanaan kegiatan sertifikasi kompetensi menggunakan strategi, bentuk,
dan teknik yang sesuai dengan tujuan sertifikasi kompetensi.
9) Pelaporan hasil asesmen kepada LSP P1 untuk dirapatkan oleh tim yang
ditunjuk.
10) Penerbitan sertifikat kompetensi bagi peserta uji yang dinyatakan kompeten.
11) Pemanfaatan hasil analisis sertifikasi kompetensi dapat digunakan untuk
pemetaan mutu program, dan perumusan kebijakan satuan pendidikan.

3. Kriteria Kenaikan Kelas


Kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa peserta didik telah
mengikuti pembelajaran dan berhak melanjutkan ke kelas selanjutnya. Pernyataan
ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik yang meliputi aspek
sebagai berikut:
a. Aspek Akademik
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
2) Memiliki sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan.
3) Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui pembagian buku Laporan Hasil
Belajar (raport) yang dilakukan di akhir tahun pelajaran yang berisi laporan
hasil belajar sesuai dengan jumlah kompetensi yang telah dilaluinya.
b. Aspek Non Akademik
1) Sikap/kepribadian minimal B (ada peningkatan/perubahan sikap kearah
lebih baik terkait dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa serta nilai-

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 46


Teknik Mesin
nilai kewirausahaan), tidak terlibat tindak asusila, peredaran serta
penyalahgunaan narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya,
perkelahian/tawuran, tidak melawan tenaga pendidik/tenaga kependidikan
secara fisik dan/atau non fisik dan/atau tindak kriminal lainnya.
2) Untuk kelas X nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-
kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

4. Kriteria Kelulusan
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK Negeri 4 Semarang ditetapkan berdasarkan:
a. Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah.
b. Pedoman Penyelenggaraan UKK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
c. Rapat Dewan Guru

Berdasarkan ketentuan/pertimbangan diatas maka peserta didik dinyatakan lulus dari


satuan SMK Negeri 4 Semarang setelah memenuhi kriteria baik aspek akademik
maupun non akademik sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik selama proses pembelajaran.
c. Dinyatakan lulus ujian sekolah dengan nilai minimal sesuai ketentuan.
d. Telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan dinyatakan lulus dengan
dibuktikan kepemilikan sertifikat PKL yang dikeluarkan oleh DUDIKA.
e. Sikap/kepribadian minimal B (ada peningkatan/perubahan sikap kearah lebih baik
terkait dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa serta nilai-nilai
kewirausahaan), tidak terlibat tindak asusila, peredaran serta penyalahgunaan
narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya, perkelahian/tawuran, tidak melawan
tenaga pendidik/tenaga kependidikan secara fisik dan/atau non fisik dan/atau tindak
kriminal lainnya.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 47


Teknik Mesin
B. Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran meliputi pengorganisasian seluruh komponen yang terkait
penyelenggaraan sekolah mulai dari program pembelajaran (kurikulum), pengelolaan
pengajar (guru dan tenaga kependidikan/GTK dan guru tamu/instruktur),
pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana prasarana, serta pengelolaan link and
match.

1. Pengelolaan Program Pembelajaran


Pengelolaan program pembelajaran kurikulum yang didalamnya memuat
pengelolaan Capaian Pembelajaran, Modul Ajar, dan Sumber Belajar.

a. Pengelolaan Capaian Pembelajaran


Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh
peserta didik pada setiap tahap perkembangan didik untuk setiap mata pelajaran
berisi sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif
dalam bentuk narasi ini. Untuk dapat mencapai kompetensi yang diharapkan, maka
guru dan/atau bersama instruktur industri dapat melakukan beberapa hal di bawah
ini:
1) menganalisis kedalaman dan keluasaan capaian pembelajaran (CP) yang harus
kuasai oleh peserta didik, meliputi soft skills, hard skills, dan karakter dalam
bidang seni rupa;
2) menetapkan prosentase pembelajaran aspek soft skills dan hard skills. Untuk
kelas X, semester 1, muatan soft skills 80% dan hard skills 20%, sedangkan
semester 2, muatan soft skills 70% dan hard skills 30%.
3) mengurutkan kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh peserta didik;
4) mengidentifikasi kalender pendidikan yang telah disusun sekolah, untuk
sinkronisasi dengan kegiatan belajar peserta didik;
5) membuat jadwal pelajaran sesuai urutan kegiatan belajar peserta didik dan
kalender pendidikan;
6) menganalisis dan menetapkan strategi pembelajaran, meliputi: (1) tempat
belajar, di kelas, bengkel/studio, industri; (2) belajar kelompok dan individu;
(3) luring dan daring;

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 48


Teknik Mesin
7) menginventarisir sumber-sumber belajar, antara lain sumber belajar berupa
cetak, audio, dan audio visual untuk mendukung ketercapaian pembelajaran;
8) Dalam hal kajian pengelolaan capaian pembelajaran dilakukan oleh guru tanpa
melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan hasil
kajiannya kepada instruktur industri.
b. Pengelolaan Modul Ajar
Dalam hal pengelolaan modul ajar, guru dapat membuatnya dengan bimbingan dan
arahan dari Komite Pembelajaran, Waka Kurikulum, Kepala Sekolah, Pengawas atau
guru atau pihak lain yang dipandang mampu melaksanakan pembimbingan.
Dokumen Modul ajar yang disusun oleh guru dari tiap mata pelajaran yang dikelola
oleh bagian Kurikulum, disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:
1) Informasi Umum, memuat :
- Identitas sekolah,
- Kompetensi awal,
- Profil Pelajar Pancasila,
- Sarana dan Prasarana,
- Target Peserta Didik, dan
- Model pembelajaran yang digunakan.
2) Kompetensi Inti, meliputi :
- Tujuan Pembelajaran,
- Pemahaman Bermakna,
- Pertanyaan Pemantik,
- Persiapan Pembelajaran,
- Kegiatan Pembelajaran,
- Asesmen,
- Pengayaan dan remedial, serta
- Refleksi Peserta Didik dan Guru
3) Lampiran, terdiri dari :
- Lembar Kerja Peserta Didik
- Bahan Bacaan guru dan Peserta Didik
- Glosarium
- Daftar Pustaka

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 49


Teknik Mesin
c. Pengelolaan Sumber Belajar
Dalam pengelolaan sumber belajar, guru dan/atau bersama instruktur industri
melakukan beberapa hal di bawah ini:
1) Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan sumber-sumber belajar
yang akan dibuat oleh guru dan instruktur industri;
2) Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan jadwal pembuatan
sumber-sumber belajar;
3) Dalam hal kajian pengelolaan sumber belajar dilakukan oleh guru tanpa
melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan hasil
kajiannya kepada instruktur industri.

2. Pengelolaan Peserta Didik


Dalam melakukan pengelolaan terhadap peserta didik, guru dan/atau bersama
instruktur industri dapat:
a) Menganalisis karakter belajar peserta didik;
b) Mengelompokan peserta didik berdasarkan karakter atau pertimbangan lainnya,
seperti task planning groups, teaching groups, seating groups, joint learning
groups, collaborative-groups;
c) Dalam hal kajian pengelolaan peserta didik dilakukan oleh guru tanpa
melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan hasil
kajiannya kepada instruktur industri.

3. Pengolaan Pengajar (Guru dan Tenaga Kependidikan/GTK dan Guru


Tamu/Instruktur)
Pada pengelolaan Pengajar (Guru dan Tenaga Kependidikan/GTK dan Guru
Tamu/Instruktur), guru dan/atau bersama instruktur industri dapat:
a) Menganalisis dan menetapkan kegiatan belajar yang akan diampu oleh guru
dan instruktur industri;
b) Membuat jadwal pembelajaran yang akan diampu oleh guru dan instruktur
industri;

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 50


Teknik Mesin
c) Dalam hal kajian pengelolaan pengajar dilakukan oleh guru tanpa melibatkan
instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan hasil kajiannya
kepada instruktur industri.

4. Pengelolaan link and match


a) Kurikulum disusun bersama dan berstandar DUDIKA. Penguatan aspek soft
skills dan karakter kebekerjaan untuk melengkapi aspek hard skills yang sesuai
kebutuhan DUDIKA;
b) Pembelajaran berbasis riil dari DUDIKA (PjBL) sejak awal. Memastikan hard
skills akan disertai soft skills dan karakter kesiapan kerja yang kuat;
c) Jumlah dan peran guru/ahli dari DUDIKA ditingkatkan secara signifikan,
minimal mencapai 50 jam/semester/program keahlian;
d) Magang/praktik kerja lapangan (PKL) minimal satu semester;
e) Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan DUDIKA, baik bagi
lulusan maupun guru;
f) Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari DUDIKA
untuk proses belajar mengajar;
g) Riset terapan yang bermula dari kasus atau kebutuhan nyata DUDIKA dan
masyarakat, sebagai basis teaching industry/teaching factory, berkolaborasi
dengan DUDIKA dan stakeholders.

C. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pemelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.

1. Prosedur Penyusunan Kalender Akademik


Prosedur penyusunannya dengan mempelajari terlebih dahulu aturan tentang
kelender pendidikan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
sebagai acuan pokok, kegiatan khusus yang ada di sekolah juga merupakan
pertimbangan tersendiri. Disusun oleh tim pengembang kurikulum serta disyahkan
oleh kepala sekolah, apabila ada perubahan sekolah melaporkan kepada Dinas
Pendidikan.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 51


Teknik Mesin
2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
Minggu pembelajaran efektif jumlah minggu kegiatan untuk setiap tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal
ditambah jam untuk pengembangan diri.

Pembagian jam mengajar dilakukan sebelum awal pelajaran dimulai dengan


memperhitungkan jumlah jam pelajaran pada tiap mapel dan jumlah pengajar
/pengampu yang ada, kemudian dikeluarkan SK pembagian tugas mengajar.

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun


pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu
pembelajaran sebagai berikut: Senin s.d Kamis Jam 07.00 – 15.30 WIB sedangkan
pada hari jumat Jam 07.00 s.d 14.00 WIB. Pada masa pembelajaran kebiasaan baru
(New Normal), kegiatan akan dilaksanakan sesuai regulasi pemerintah.

Tabel `16. Alokasi waktu belajar efektif

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

Minimum 34 minggu
Minggu efektif Digunakan untuk kegiatan
1. dan maksimum 36
belajar pembelajaran efektif
minggu
Penilaian tengah Maksimum 1
2. Didalam minggu efektif
semester minggu
Penilaian akhir Maksimum 2
3. Didalam minggu efektif
semester gasal minggu
Penilaian akhir Maksimum 2
4. Didalam minggu efektif
tahun minggu
Maksimum 2
5. Ujian sekolah Didalam minggu efektif
minggu

3. Pengaturan Waktu Libur


Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang bersangkutan. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 52


Teknik Mesin
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari libur nasional
dan hari libur khusus.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada
tabel dibawah.

Tabel 17. Alokasi Waktu Libur


Alokasi
No Kegiatan Keterangan
Waktu

1. Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap semester.


semester minggu

2. Jeda antar Maksimum 2 Antara semester I dan II.


semester minggu
3. Libur akhir Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan
tahun pelajaran minggu administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran.
4. Hari libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
5. Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan
umum/nasional minggu Pemerintah.
6. Hari libur Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai dengan
khusus minggu ciri kekhususan masing masing.

7. Kegiatan Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang


khusus minggu diprogramkan secara khusus oleh sekolah
sekolah / /madrasah tanpa mengurangi jumlah
madras minggu efektif belajar dan waktu
ah pembelajaran efektif.

4. Tabel Matrik Jadwal Kegiatan Sekolah


Berikut adalah kalender pendidikan Teknik Mesin SMK Negeri 4 Semarang :

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 53


Teknik Mesin
KALENDER PENDIDIKAN
SMK NEGERI 4 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2021-2022
TANGGAL Jml
No. BULAN Hr
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Eft
1 JULI L L X X L L L L L X X A A A X X H X X X 14
2 AGUSTUS X X X H X X U X X X X 20
3 SEPTEMBER X X M M M M M X X J J J Pr Rm X X X X 17
4 OKTOBER U X X X X X X H X X U X X 19
5 NOVEMBER X X U X X X X X X S S 19
6 DESEMBER S S S X X S S Pr Pr Pr X X Pr Pr Pr Pr R X X L L L L C X X L L L L L 0
7 JANUARI X X X X X X X X X X 21
8 FEBRUARI H X X X X X X X X H 19

9 MARET M M H M X X M M J J J X X J J J Pr Rm X X X X 17
10 APRIL X X P E E E E X X E E E E H X X E E E E E X X P X 18
11 MEI X U F C X X X X H U X X H X X S S 18
12 JUNI U S S X X S S S S S X X Pr Pr Pr Pr R X X L L L L L X X L L L L 0
13 JULI L X X L L L L L X X A A A 182

X = Hari Sabtu, Minggu P = Libur Puasa Semarang, Agustus 2021


A = Awal tahun ajaran F = Libur idul fitri Kepala Sekolah
U = Upacara H = Libur Umum (Hari besar)
M = Tengah semester R = Penerimaan raport
S = Ulangan semester Rm = Raport Mid Drs. Bambang Sujatmiko, M.Si
Pr = Persiapan Rapot C = Cuti Bersama NIP. 19640103 198903 1 015
L = Libur semester J = Jeda tengah semester
E = Ujian sekolah

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 54


Teknik Mesin
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI &
PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A. Pendampingan
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui supervisi
akademik dan klinis.

1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh seseorang
(biasanya kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan
meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan pada gilirannya
akan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik
Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa guru
melaksanakan tugas mengajar mereka dengan baik dan peserta didik menerima
layanan pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi akademik, guru diharapkan
dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat
membuat program pengembangan profesionalisme guru. Hal ini dapat dicapai bila
guru mendapatkan bantuan dari kepala sekolah dalam mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil terhadap semua
guru tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus dalam mengembangkan kemampuannya
mencapai tujuan pembelajaran.
Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks supervisi akademik tidak hanya
fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, tetapi juga
pada pembaharuan komitmen (commitment), kemauan (willingness), dan motivasi
(motivation) guru. Peningkatkan pada kemampuan dan motivasi kerja guru tentu
akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Minimal terdapat 3 (tiga) tujuan supervisi akademik dalam peningkatan kualitas
pembelajaran, yaitu sebagai berikut.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 55


Teknik Mesin
a) Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru meningkatkan
kemampuan profesionalnya, yang mencakup pengetahuan akademik,
pengelolaan kelas, keterampilan proses pembelajaran, dan dapat menggunakan
semua kemampuannya ini untuk memberikan pengalaman belajar yang
berkualitas bagi peserta didik.
b) Supervisi akademik dilakukan untuk memeriksa atau memastikan proses
pembelajaran di sekolah berjalan sesuai ketentuan dan tujuan yang ditetapkan.
Kegiatan pengawasan ini dapat dilakukan melalui kunjungan ke kelas-kelas di
saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya,
maupun dengan peserta didik.
c) Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru meningkatkan
kompetensinya, melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih baik dengan
menerapkan pengetahuan dan keterampilannya, dan memiliki perhatian yang
sungguh-sungguh (commitment) terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai
guru.
Supervisi akademik berkaitan erat dengan pembelajaran berkualitas, karena proses
pembelajaran yang berkualitas memerlukan guru yang profesional, dan guru
profesional dapat dibentuk melalui supervisi akademik yang efektif. Guru sebagai
pelaku utama dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan profesionalitasnya
melalui supervisi akademik sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Melalui supervisi akademik, refleksi praktis untuk asesmen unjuk kerja guru dapat
dilaksanakan, kesulitan dan permasalahan dalam proses pembelajaran dapat
diidentifikasi, informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran dapat diketahui, dan program tindak lanjut untuk pengembangan
profesionalitas guru dapat disusun. Dengan demikian, supervisi akademik adalah
bagian dari proses pengembangan keberlanjutan profesionalitas guru agar semakin
mampu menyediakan layanan belajar yang berkualitas bagi peserta didik.

2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model pendekatan
berbasis permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis berlangsung dalam bentuk
hubungan tatap muka antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 56


Teknik Mesin
sekolah/pengawas dan guru. Fokus pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal
yang menjadi permasalahan bagi guru yang disupervisi, dan pengamatan dilakukan
secara teliti dan mendetail. Hubungan antara kepala sekolah/guru senior yang
ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisor dan guru sebagai hubungan
kolegial, bukan atasan bawahan, karena supervisi klinis dilakukan secara bersama
antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan guru.
kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas melakukan
supervisi klinis atas dasar permintaan guru yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan proses pembelajaran, karena itu kepala sekolah/guru senior yang
ditunjuk kepala sekola/pengawas dalam melaksanakan supervisi didasarkan pada
semangat tolong menolong. Langkah-langkah yang dilakukan dalam supervisi klinis
meliputi langkah awal, observasi, dan umpan balik.

a. Tahap Pertemuan Awal


Pertemuan awal, bertujuan agar kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekola/pengawas dan guru bersama-sama mengembangkan kerangka kerja observasi
kelas yang akan dilaksanakan. Guru yang akan disupervisi menyiapkan CP dan ATP,
dan kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai
supervisor mempelajari dan memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Langkah selanjutnya menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan supervisi, proses
pelaksanaan pembelajaran, dan menentukan aspek-aspek yang akan diobservasi dan
cara mengobservasinya. Hasil akhir pertemuan awal ini adalah kesepakatan
(contract) kerja antara supervisor dan guru.

b. Tahap Observasi Pembelajaran


Tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah mengamati proses pembelajaran
secara sistematis dan objektif, dimana supervisor mengamati guru mengajar
sebagaimana digariskan dalam ATP. Aspek-aspek yang akan diobservasi harus
sesuai dengan hasil diskusi antara supervisor dan guru pada pertemuan awal.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 57


Teknik Mesin
c. Tahap Pertemuan Balikan
Pertemuan balikan atau pertemuan pemberian umpan balik dilakukan segera setelah
melaksanakan observasi proses pembelajaran, dengan ketentuan bahwa hasil
observasi sudah dianalisis terlebih dahulu. Tujuan utama pertemuan balikan ini
adalah bersama-sama membahas hasil pengamatan proses belajar-mengajar yang
dilakukan oleh sekolah. Inti pembicaraan dalam pertemuan balikan ini difokuskan
pada identifikasi dan analisis persamaan dan perbedaan antara perilaku guru dan
peserta didik yang diharapkan dengan perilaku aktual guru dan peserta didik, serta
membuat keputusan tentang apa dan bagaimana langkah yang seharusnya diambil
untuk menindaklanjuti perbedaan tersebut.

B. Evaluasi
Evaluasi di SMKN 4 Semarang dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu evaluasi
pembelajaran dan evaluasi kurikulum.

1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah
berjalan agar dapat membuat asesmen (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan
untuk memaksimalkan hasil pembelajaran peserta didik.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1) meningkatkan hasil
belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2) menunjukkan kekuatan
dari program belajar sebagai implementasi kurikulum operasional; (3) mengevaluasi
perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan; (4) mengidentifikasi program
belajar yang perlu diperbaiki; (5) mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program
yang diajarkan di sekolah; dan (6) sarana pemberian umpan balik pada kompetensi
mengajar guru, yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1) alur
pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang akan disasar; (3) sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori,
kesesuaian dengan tahapan perkembangan anak; (4) persepsi peserta didik dalam
proses belajar; (5) persepsi DUDIKA dalam melihat perkembangan penguasaan

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 58


Teknik Mesin
kompetensi; dan (6) persepsi orang tua peserta didik dalam melihat perkembangan
peserta didik.
Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain
sebagai berikut.
a) Kolaboratif: Melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
b) Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek,
jujur, dan berdasarkan bukti.
c) Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah secara
seksama.
d) Berpusat pada Anak: Mengedepankan kepentingan anak dalam mengambil
kesimpulan maupun keputusan.
e) Fokus pada perbaikan dan pengembangan kompetensi peserta didik.

Kegiatan evaluasi pembelajaran melibatkan berbagai pihak, agar hasilnya objektif


dan mendalam. Pihak-pihak yang terlibat tersebut antara lain: guru mata pelajaran
umum dan kejuruan, wakasek bidang kurikulum, kepala sekolah, peserta didik, orang
tua peserta didik, dan duni industry, dunia usaha, dan dunia kerja.
Langkah terakhir dari evaluasi pembelajaran adalah refleksi dan pemberian umpan
balik, yang dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar mengajar. Guru
diwajibkan untuk melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah
ditetapkan (Capaian Pembelajaran, ATP, Profil Pelajar Pancasila). Beberapa
pertanyaan yang dapat digunakan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran
antara lain data apa yang dibutuhkan dalam proses evaluasi?; Bagaimana
program/pembelajaran dijalankan?; Faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan
program/pembelajaran?; Faktor apa saja yang menjadi tantangan pelaksanaan
program/pembelajaran?; Apa saja hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan
keberhasilan pembelajaran?; Bagaimana pemimpin satuan pendidikan dapat
mendukung pengembangan profesional guru?; Apa saja yang sudah dilakukan
dengan baik dalam pelaksanaan pembelajaran?; Faktor apa saja yang
mempengaruhinya?; dan Apa yang perlu diperbaiki ke depannya?. Guru dapat
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang dirasa dapat mengumpulkan
data yang lebih akurat dan mendalam.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 59


Teknik Mesin
2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK N 4 Semarang dievaluasi secara periodik, untuk
mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Guru dan/atau instuktur industri setiap
hari membuat catatan secara informal mengenai bagaimana proses belajar berjalan,
bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik merespon proses
kegiatan belajar, bagaimana persepsi DUDIKA. Setelah melakukan asesmen
formatif, secara individual maupun tim, guru dan/atau instruktur industri mereview
proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian
terhadap proses belajar untuk setiap unit pembelajaran. Setiap akhir semester,
dan/atau instruktur industri dan tim melihat kontinum pencapaian, serta setiap akhir
tahun pembelajaran, dan/atau instruktur industri dan tim melakukan evaluasi
terhadap pencapaian satu tahun dan bagaimana hal tersebut berkontribusi dengan
tujuan sekolah, serta visi dan misi sekolah. Sumber-sumber informasi yang dapat
digunakan dalam melakukan evaluasi kurikulum antara lain data asesmen: hasil
asesmen peserta didik per unit; proyek peserta didik; survey lulusan; refleksi proses
belajar oleh dan/atau instruktur industri; observasi Kepala Sekolah; karya yang
dihasilkan peserta didik; portofolio peserta didik, dan pameran karya hasil belajar
peserta didik.
Dalam pengumpulan informasi untuk evaluasi kurikulum operasional sekolah
dilakukan dengan berbagai metode antara lain: belajar mandiri; melakukan asesmen
berupa refleksi mandiri secara individual terhadap kriteria kesuksesan yang telah
ditetapkan (tujuan belajar, capaian pembelajaran, ATP, profil pelajar pancasila);
focus group discussion dan dialog data per level ajar; melakukan diskusi secara
berkelompok untuk melihat hubungan antar data yang dimiliki pada catatan
anekdotal, hasil belajar peserta didik, serta refleksi dalam self-study, untuk
menganalisa masalah dan menarik kesimpulan, persepsi DUDIKA, serta mengambil
keputusan untuk melakukan perbaikan; kuesioner peserta didik; mengumpulkan
persepsi peserta didik terhadap proses, materi/bahan ajar, serta bagaimana peserta
didik memaknai hasil belajarnya; kuesioner orang tua untuk mengumpulkan persepsi
orang tua peserta didik terhadap perkembangan belajar peserta didik.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 60


Teknik Mesin
C. Pengembangan Profesi
SMK N 4 Semarang dalam meningkat profesional guru dilakukan dengan berbagai
program, antara lain sebagai berikut.
1. Sertifikasi guru
SMKN 4 Semarang memiliki 105 guru PNS dan GTT, sebanyak 90 guru telah
memiliki sertfikat pendidik dan 15 guru belum memiliki sertifikat pendidik karena
masih dalam proses penilaian dan pengajuan. Pengajuan sertifikasi guru ditetapkan
dengan ketat dan berdasarkan pada persyaratan yang telah diterapkan oleh pusat.
Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru,
sehingga guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi.

2. Magang industri
Peningkatan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dilakukan
dengan magang industri. Setiap tahun sekolah merancang program magang bagi
PTK, tetapi setiap PTK juga diberi kesempatan untuk magang secara mandiri.
Magang diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan kompetensi
guru, selanjutnya disusun prioritas disesuaikan dengan kemampuan pendanaan
sekolah dan kemitraan dengan DUDIKA.
Beberapa DUDIKA mitra sekolah memiliki program magang secara periodik bagi
guru kejuruan. Biaya magang yang dilaksanakan atas dasar kemitraan dilakukan
dalam dua strategi, yaitu: (1) magang dengan biaya penuh dari DUDIKA; dan (2)
magang dengan sharing pendanaan antara sekolah dan DUDIKA.

3. Pelatihan kompetensi pedagogik dan profesional


Mengirim beberapa guru atau tenaga kependidikan ke lembaga-lembaga pelatihan.

4. Studi banding
SMK N 4 Semarang setiap tahun memberi kesempatan kepada PTK untuk studi di
industri dan pameran karya untuk penambahan wawasan, khususnya untuk melihat
tren di bidang Teknologi Manufaktur dan Rekayasa masa kini dan yang akan datang,
profesi dan jabatan yang ada di industri, manajemen bisnis, pemasaran produk,
kemitraan/kolaborasi dalam berbisnis, kewirausahaan, penerapan teknologi 4.0, serta
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 61
Teknik Mesin
isu-isu penting lainnya yang berkaitan dengan industri Teknologi Manufaktur dan
Rekayasa

5. Inovasi karya dan pameran


SMK N 4 Semarang juga memberi kesempatan kepada guru kejuruan melakukan
pameran secara periodik di sekolah atau di luar sekolah, dalam rangka memberikan
kesempatan pada guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang
Teknologi Manufaktur dan Rekayasa masing-masing, sehingga diharapkan guru
secara terus menerus meningkatkan kemampuannya dalam bidangnya.

6. Kewirausahaan
Sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan kemampuan dalam
bidang kewirausahaan, melalui peningkatan usaha mandiri yang telah dilakukan
secara individu atau mendorong guru untuk menjadi pengusaha pemula bekerja sama
dengan DUDIKA.
Tujuan utama dari program ini adalah memberikan keteladanan bagi peserta didik
dan diharapakan guru dapat membimbing peserta didik secara maksimal dalam
berwirausaha, mengingat guru telah memiliki kemampuan nyata dalam bidang
tersebut, sehingga guru tidak sekedar teoritis semata. Di samping itu dengan guru
memiliki usaha secara mandiri akan memberikan inspirasi bagi peserta didik.

7. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP


Sekolah mendorong PTK untuk aktif dalam kegiatan seminar/webinar, lokakarya,
dan kegiatan di MGMP.

8. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada PTK untuk melanjutkan studi ke jenjang
yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu, sekolah
hanya memberikan regulasi untuk memermudah proses studinya. Sekolah juga
berupaya untuk mencarikan peluang-peluang beasiswa peserta didik dari pemerintah,
lembaga-lembaga swasta, dan DUDIKA.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMK N 4 Semarang 62


Teknik Mesin

Anda mungkin juga menyukai