Hai semuanya perkenalkan nama saya Adelia Pratiwi dari program studi teknik
pertambangan, alhamdulillah semuanya tahun ini aku bisa kuliah di Institut
Teknologi Sumatera. Rasa syukur tak pernah lupa ku ucapkan kepada Allah SWT.
Semua pencapaian aku sekarang ini banyak yang harus ku korbankan, dan tidak
mudah untuk melalui itu semua apalagi aku dibesarkan oleh seorang ibu yang
berstatus single mother yang memiliki tiga anak, aku sebagai anak pertama dan
dua orang adik laki-laki ku. Aku bersyukur dilahirkan oleh ibu yang hebat dan di
keluarga besar yang sayang kepada aku dan adik-adik ku.
Sejak kecil ibu mencari nafkah untuk keluarga kami, sehingga ibu tidak
mempunyai waktu untuk mengawasi kami dalam belajar, walaupun begitu ibu
tetap memerhatikan kami dan memberi kami kasih sayang. Oleh karena itu ibu
menyuruh untuk mengambil jam tambahan belajar di suatu bimbel. Aku tidak
masalah dengan itu semua karena aku tahu ibu pasti akan memberikan yang
terbaik untuk ku.
Sejak kelas satu sekolah dasar aku sudah mengikuti bimbel, bukan hanya satu
bimbel yang ku ikuti tetapi dua bimbel sekaligus dalam satu hari. Aku pernah
merasa tertekan dengan pembelajaran yang begitu padat, tetapi ketika aku teringat
ibu yang mengeluarkan keringat untuk mencari nafkah, aku kembali semangat
untuk belajar dan dengan tekun dan giat.
Setelah dari sekolah ibu ku langsung mendaftarkan aku bimbel khusus bahasa
Inggris untuk ku. Awalnya aku ingin menolak untuk mengambil jam tambahan
bahasa Inggris tapi bagaimana lagi ibuku mau yang terbaik untuk ku. Jadi, aku
tidak bisa menolak perintah ibu ku untuk bimbel bahasa Inggris. Setelah bimbel
aku mendapatkan perubahan yang signifikan karena saat latihan ujian bahasa
Inggris yang kedua aku mendapatkan nilai yang memuaskan.
Sejak SMA aku sudah mengikuti macam ajang perlombaan dan kegiatan. Saat
bersekolah aku mengikuti ekstrakurikuler pramuka, karena aku menyukai alam
terbuka dan teman-teman yang berada dari berbagai daerah. Mengikuti banyak
perkemahan dan perlombaan membuat aku menjadi banyak teman-teman. Tidak
hanya aktif di non-akademik, aku juga aktif di akademik, seperti lomba fisika
pada saat kompetisi sains nasional dari berbagai tingkatan seperti tingkat daerah
dan nasional, lomba cerdas cermat matematika tingkat sumatera bagian selatan
dan Jawa bagian barat.
Semua aktifitas yang ku ikuti mempunyai kesan tersendiri bagi ku, karena bagi ku
pengalaman itu sangat penting. Ibu ku pernah berkata carilah pengalaman
sebanyak-banyaknya agar aku bisa menceritakan kepada anak ku tentang serunya
masa muda ku. Karena ibu ku pun begitu waktu masih mudanya. Pergi ke
berbagai tempat hingga pernah mendaki gunung, aku sangat iri degan masa muda
ibu ku, aku juga ingin melakukannya.
Walaupun banyak aktifitas masalah nilai sekolah aku tidak pernah mengecewakan
ibu karena sejak saat masuk ke sekolah menengah atas ibu ku berpesan jika aku
ingin melanjutkan studi ku maka aku harus usaha sendiri dan mendapatkan
beasiswa. Karena bagi ibu ku cukup hanya dialah yang tidak mengenyam bangku
perkuliahan tidak untuk anak-anaknya, ibu ku ingin anak-anaknya mempunyai
pendidikan yang tinggi.
Selama bersekolah aku menargetkan diri untuk masuk peringkat sepuluh besar.
Alhamdulillah aku bisa masuk sepuluh besar bahkan aku pernah peringkat satu
selama empat kali berturut-turut waktu sekolah menengah pertama. Rasa senang
ku berlipat-lipat saat melihat ibu ku mengambil raport dan ketika nama ku di
panggil karena mendapatkan peringkat satu.
Masa sekolah menengah atas menurut ku tidak begitu terkesan karena aku hanya
bersekolah satu setengah tahun disekolah dan sisanya dari rumah, karena pandemi
yang melanda dunia. Dari dua minggu sekolah diliburkan hingga sampai saat ini
tidak ada kepastian sekolah kembali di buka. Iya bisa disebut bahwa aku lulusan
corona.
Saat pengumuman SNMPTN alhamdulillah nama ku ada, dari situ aku senang dan
bersyukur karena aku dapat berkuliah dengan gratis karena aku lolos kip-kuliah.
Aku yakin bahwa Allah tidak akan tidur dan akan selalu mendengarkan doa
hamba-hambanya. Melihat raut senang wajah ibu dan keluarga ku adalah hal yang
membuat ku tambah bahagia.
Jika kalian betanya apa alasan ku mengambil program studi teknik pertambangan
di Institut Teknologi Sumatera adalah karena aku ingin bekerja di salah satu
perusahaan tambanh yang ada di bawah naungan BUMN, aku ingin bekerja
dengan maksimal hingga aku bisa membantu adik-adik ku meraih impian mereka.