ReviewJurnal - Priyanti Puji Qirani
ReviewJurnal - Priyanti Puji Qirani
KELAS : HES C
NIM : 05020220066
REVIEW JURNAL
Alat bukti elektronik bisa dijadikan alat bukti hukum apabila memiliki
informasi yang akurat, dapat ditampilkan, dipertanggungjawabkan maupun
menerangkan keadaan. Sehingga alat bukti elektronik yang belum
diakomodasi dalam acara perdata, akan menyulitkan hakim untuk memutus
suatu perkara dengan menggunakan alat bukti dokumen elektronik. Tetapi
tidak menjadi alasan oleh hakim untuk tidak menyelesaikan suatu perkara
dengan alat bukti elektronik. Dengan tugas hakim untuk melaksanakan
penemuan alat bukti fax dan microfilm atau microfische dapat dianggap
sebagai alat bukti tertulis, maka terjadi juga pemeriksaan kepada saksi sebagai
alat bukti dengan menggunakan perangkat elektronik yang dinamakan video
conferences (pemeriksaan saksi melalui teleconference). Demikian hal
tersebut dilakukan apabila terdapat saksi yang akan diperiksa tidak dapat hadir
dipersidangan misalnya karena ada kepentingan lain atau berada di luar
negeri, sementara kesaksiannya orang tersebut sangat diperlukan di dalam
persidangan yang sedang berlangsung di pengadilan.