Anda di halaman 1dari 3

NAMA : PRIYANTI PUJI QIRANI

KELAS : HES C

NIM : 05020220066

REVIEW JURNAL

Judul Jurnal : Perkembangan Alat Bukti dalam Penyelesaian Perkara


Perdata di Pengadilan Menuju Pembaruan Hukum Acara Perdata

Penerbit Jurnal : Jurnal Hukum Acara Perdata Adhaper, Vol. 1, No. 2,


Juli – Desember 2015

Nama Penulis : Efa Laela Fakhriah

Ringkasan : Pada proses penyelesaian sengketa perdata, maka


terdapat alat-alat bukti yang sah berdasarkan alat-alat bukti dalam acara
perdata yang telah ditentukan oleh Undang-undang dalam (Pasal 164 HIR,
284 RBg, 1866 BW) ialah surat, keterangan saksi, persangkaan-persangkaan,
pengakuan dan sumpah. Namun dengan perkembangan zaman saat ini muncul
berbagai alat bukti elektronik seperti foto, rekaman video, dokumen data
elektronik, SMS dan lain-lain. Alat bukti tersebut belum diatur ddalam
HIR/RBg maupun peraturan lainnya tentang acara perdata tetapi alat bukti
tersebut sah, yang diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1997 tentang
Dokumen Perusahaan. Begitu juga, dokumen elektronik diakui sebagai alat
bukti sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik.

Alat bukti elektronik bisa dijadikan alat bukti hukum apabila memiliki
informasi yang akurat, dapat ditampilkan, dipertanggungjawabkan maupun
menerangkan keadaan. Sehingga alat bukti elektronik yang belum
diakomodasi dalam acara perdata, akan menyulitkan hakim untuk memutus
suatu perkara dengan menggunakan alat bukti dokumen elektronik. Tetapi
tidak menjadi alasan oleh hakim untuk tidak menyelesaikan suatu perkara
dengan alat bukti elektronik. Dengan tugas hakim untuk melaksanakan
penemuan alat bukti fax dan microfilm atau microfische dapat dianggap
sebagai alat bukti tertulis, maka terjadi juga pemeriksaan kepada saksi sebagai
alat bukti dengan menggunakan perangkat elektronik yang dinamakan video
conferences (pemeriksaan saksi melalui teleconference). Demikian hal
tersebut dilakukan apabila terdapat saksi yang akan diperiksa tidak dapat hadir
dipersidangan misalnya karena ada kepentingan lain atau berada di luar
negeri, sementara kesaksiannya orang tersebut sangat diperlukan di dalam
persidangan yang sedang berlangsung di pengadilan.

Kelebihan : Kekuatan yang terdapat pada penelitian jurnal ini


adalah berdasarkan pada ide dengan alat bukti yang digunakan di kemajuan
teknologi pada saat ini maupun gagasan yang disampaikan penulis dengan
pembahasan yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian
ini. Dengan menggunakan sumber-sumber dan literature dari bebrapa buku
yang cukup banyak, membuat jurnal lebih lengkap informasinya dengan
bahasa yang mudah dipahami.

Kekurangan : Kelemahan dari penelitian ini adalah penulis tidak


memberikan contoh sercara langsung kasus pada sengketa perdata dengan alat
bukti elektronik. Menurut saya, jurnal tersebut penulis hanya menyampaikan
materi atau informasi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk memberikan
gambaran atau pengetahuan kepada para pembaca sebagaimana alat bukti
elektronik yang digunakan pada perkembangan zaman saat ini.
Metode Penelitian : Metode penelitian pada jurnal ini yang digunakan
adalah penelitian yuridis normatif yang meletakkan mengenai peraturan
perudang-undangan dengan pembuktian melalui pasal. Sehingga data yang
digunakan adalah data sekunder yang terdapat peraturan perundang-undangan
dan buku-buku hukum yang berkaitan dengan alat pembuktian dalam perkara
perdata maupun hukum acara perdata.

Anda mungkin juga menyukai