Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA LALU LINTAS

KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN JALAN

DOSEN : PENDEKAR LONAN, ST.,MT

NAMA : MARYSKA Y. AGU

NIM : 19013036

TEKNIK SIPIL

D4 TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN

POLITEKNIK NEGERI MANADO

10/29/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, kami panjatkan kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan anugerah- Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Adapun tujuan penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Rekayasa Lalu Lintas.

Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu saya
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalahini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih terbatas dan jauh dari
sempurna. Maka dari itu, saya mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya dapat
membangun, memperbaiki pembuatan tugas di kemudian hari. Hal ini disebabkan
keterbatasan pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki. Namun demikian, saya telah
berusaha agar supaya makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Manado,29 Oktober 2021

Maryska Y. Agu

19013036

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…................................................................................................................................ i

DAFTAR ISI… ......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1

1.3 Tujuan ...................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN… .................................................................................................................. 2

A. Kapasitas Jalan ........................................................................................................................... 2

B. Tingkat Pelayanan Jalan ......................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................................................ 9

A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 9

B. Saran….................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya perkembangan angkutan jalan khususnya di daerah perkotaan yang diakibatkan oleh
perkembangan teknologi, bertambahnya jumlah penduduk, dan kebutuhan akan sarana transportasi,
menyebabkan bertambahnya kebutuhan akan ruang untuk prasarana lalu lintas seperti jalan, lokasi
parkir, dan sebagainya. Transportasi merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan
perekonomian. Kegiatan transportasi memerlukan sarana seperti kendaraan bermotor maupun yang
tidak bermotor, dan prasarana berupa jalan. Dengan adanya kegiatan transportasi, maka terjadilah
pergerakan arus lalu lintas.
Pembangunan ruas jalan sebagai salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam pembangunan
infrastruktur secara menyeluruh dimaksudkan sebagai penyedia sarana transportasi yang memudahkan
masyarakat setempat untuk berinteraksi dengan lingkunga sekitarnya, baik dalam bidang sosial, ekonomi,
maupun budaya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Kenapa diperlukan analisa terhadap kapasitas transportasi?
2. Apa yang menjadi relasi antara kapasitas dan tingkat pelayanan jalan?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai media pembelajaran tentang kapasitas
dan tingkat pelayanan jalan dalam mata kuliah Rekayasa Lalu Lintas dan juga mengetahui
bagaimana cara untuk menganalisa kapasitas dan tingkat pelayanan pada suatu ruas jalan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kapasitas Jalan
Kapasitas jalan adalah kemampuan ruas jalan sebagai menampung arus atau volume lalu
lintas yang ideal dalam satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam banyak kendaraan yang
melewati potongan jalan tertentu dalam satu jam (kend/jam), atau dengan mempertimbangan
beragam jenis kendaraan yang melewati suatu jalan dipakai satuan mobil penumpang sebagai
satuan kendaraan dalam perhitungan kapasitas karenanya kapasitas memakai satuan satuan
mobil penumpangper jam atau (smp)/jam.
Pada ketika arus rendah kecepatan lalu lintas kendaraan lepas sama sekali tidak mempunyai
gangguan dari kendaraan lain, makin banyak kendaraan yang melewati ruas jalan, kecepatan
hendak makin turun sampai suatu ketika tidak bisa lagi arus/volume lalu lintas lebih, di sinilah
kapasitas terjadi. Setelah itu arus hendak menjadi kurang terus dalam kondisi arus yang
dipaksakan sampai suatu ketika kondisi macet total, arus tidak melakukan usaha dan kepadatan
tinggi.
1. Faktor yang Memengaruhi Kapasitas Jalan
a. Kapasitas Jalan Kota

Faktor yang memengaruhi kapasitas jalan kota adalah lebar jalur atau lajur, ada tidaknya
pemisah/median jalan, hambatan bahu/kerb jalan, gradient jalan, didaerah perkotaan atau
luar kota, ukuran kota. Rumus di wilayah perkotaan ditunjukkan berikut ini:

Dimana:
C = Kapasitas (smp/jam)
Co = Kapasitas dasar (smp/jam), biasanya digunakan angka 2300 smp/jam
FCw = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCsp = Faktor penyesuaian pemisahan arah
FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb
FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota

 Kapasitas Dasar
Digunakan untuk menentukan nilai faktor yang berpengaruh pada besarnya kapasitas.

Tipe Jalan Kapasitas Dasar Catatan


Empat Lajur tak Terbagi atau Jalan 1650 Per Lajur
Satu Arah
Empat Lajur tak Terbagi 1500 Per Lajur
Dua Lajur tak Terbagi 2900 Total Dua Arah

 Faktor Penyesuaian Lebar Jalan


Semakin lebar lajur jalan semakin tinggi kapasitas demikian sebaliknya semakin sempit
semakin rendah kapasitas, karena pengemudi harus lebih waspada pada lebar lajur
yang lebih sempit. Lebar standar lajur yang digunakan adalah 3,5 m dengan
perincian kalau lebar maksimum kendaraan adalah 2,5 m maka masih adaruang
besar dikiri kanan kendaraan sebesar masing-masing 0,5 m. Pada tabel berikut
2
ditunjukkan faktor penyesuaian lebar jalan untuk berbagai kondisi:

 Faktor Penyesuaian Pemisahan Arah


Untuk jalan tak berbagi, peluang terjadinya kecelakaan depan lawan depan atau lebih
dikenal dengan laga kambing (adu banteng) lebih tinggi sehingga menambah kehati-
hatian pengemudi yang akhirnya dapat mengurangi kapasitas seperti ditunjukkan
dalam tabel berikut:

Untuk jalan berbagi, peluang terjadi kecelakaan laga kambing lebih kecil tetapi peluang
untuk menyalib lebih kecil. Pada tabel berikut ditunjukkan faktor penyesuaian
pemisahan arah untuk jalan berpemisah:

3
 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping dan Bahu Jalan
Semakin dekat hambatan samping semakin rendah kapasitas. Penurunan kapasitas ini
terjadi karena terjadi peningkatan kewaspadaan pengemudi untuk melalui jalan
tersebut sehingga pengemudi menurunkan kecepatan menambah jarak antara yang
ber berdampak pada penurunan kapasitas jalan. Pada daftar berikut ditunjukkan
besaran faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan.

 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota


Berdasakan kajian yang dilakukan oleh Swee Road dalam Manual Kapasitas Jalan
Indonesia, semakin besar ukuran kota semakin besar kapasitas jalannya seperti
ditunjukkan dalam tabel berikut:

4
b. Kapasitas Jalan Antar Kota
Kapasitas jalan antar kota dipengaruhi oleh lebar jalan, arah lalu lintas dan gesekan
samping.

Dimana:
C = Kapasitas (smp/jam)
Co = Kapasitas dasar (smp/jam),
FCw = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCsp = Faktor penyesuaian pemisahan arah
FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb

 Kapasitas Dasar
Kapasitas dasar jalan antar-kota berbeda dari jalan kota, karena jalan antar-kota akses
bangunan dan akses jalan terbatas sehingga bisa diperoleh kapasitas yang lebih
besar, untuk jalan dua lajur dua arah tanpa pemisah ditunjukkan dalam tabel
berikut:

Sedang untuk jalan empat lajur dua arah tidak memiliki pemisah dan memiliki
pemisah ditunjukkan dalam tabel berikut:

5
 Faktor Penyesuaian Lebar Jalan
Faktor penyesuaian lebar seperti halnya di jalan kota juga berlaku dijalan antar kota,
pada tabel berikut ditunjukkan faktor penyesuaian lebar jalan/lajur jalan antar
kota:

6
 Faktor Penyesuaian Arah Lalu Lintas
Seperti halnya jalan dalam kota jalan antar kota yang terpisah dapat meningkatkan
keselamatan pengguna jalan. Tabel berikut menunjukkan faktor penyesuaian arah
jalan antar kota:

 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping


Semakin jauh hambatan samping semakin tinggi kapasitas jalan, berikut disampaikan
tabel faktor penyesuaian gesekan samping untuk jalan antar kota:

B. Tingkat Pelayanan Jalan


Tingkat pelayanan berlandaskan KM 14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
Di Jalan diklasifikasikan atas:
 Tingkat pelayanan A

dengan kondisi:
1. arus lepas sama sekali dengan volume lalu lintas rendah dan kecepatan tinggi;
2. kepadatan lalu lintas sangat rendah dengan kecepatan yang mampu diurus oleh
pengemudi berlandaskan batas kecepatan maksimum/minimum dan kondisi fisik
jalan;
3. pengemudi mampu mempertahankan kecepatan yang dimintanya tanpa atau dengan
sedikit tundaan.
7
 Tingkat pelayanan B

dengan kondisi:
1. arus stabil dengan volume lalu lintas sedang dan kecepatan mulai dibatasi oleh kondisi
lalu lintas;
2. kepadatan lalu lintas rendah hambatan internal lalu lintas belum memengaruhi
kecepatan;
3. pengemudi masih punya cukup kebebasan sbg memilih kecepatannya dan lajur jalan
yang dipakai.

 Tingkat pelayanan C

dengan kondisi:
1. arus stabil tetapi kecepatan dan pergerakan kendaraan diurus oleh volume lalu lintas
yang lebih tinggi;
2. kepadatan lalu lintas sedang karena hambatan internal lalu lintas meningkat;
3. pengemudi memiliki keterbatasan sbg memilih kecepatan, pindah lajur atau
mendahului.

 Tingkat pelayanan D

dengan kondisi:
1. arus mendekati tidak stabil dengan volume lalu lintas tinggi dan kecepatan masih
ditolerir namun sangat terpengaruh oleh perubahan kondisi arus;
2. kepadatan lalu lintas sedang namun fluktuasi volume lalu lintas dan hambatan
temporer mampu mengakibatkan penurunan kecepatan yang besar;
3. pengemudi memiliki kebebasan yang sangat terbatas dalam menjalankan kendaraan,
kenyamanan rendah, tetapi kondisi ini masih mampu ditolerir sbg ketika yang singkat.

 Tingkat pelayanan E

dengan kondisi:
1. arus lebih rendah daripada tingkat pelayanan D dengan volume lalu lintas mendekati
kapasitas jalan dan kecepatan sangat rendah;
2. kepadatan lalu lintas tinggi karena hambatan internal lalu lintas tinggi;
3. pengemudi mulai merasakan kemacetan-kemacetan durasi pendek.

 Tingkat pelayanan F

dengan kondisi:
1. arus tertahan dan terjadi antrian kendaraan yang panjang;
2. kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume rendah serta terjadi kemacetan sbg
durasi yang cukup lama;
3. dalam keadaan antrian, kecepatan maupun volume turun sampai 0.

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kapasitas jalan adalah kemampuan ruas jalan sebagai menampung arus atau volume lalu
lintas yang ideal dalam satuan waktu tertentu. Kapasitas terbagi menjadi dua yaitu kapasitas jalan
kota dan kapasitas jalan antar kota. Tingkat pelayanan jalan sendiri a (level of service) adalah
suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui kualitas suatu ruas jalan tertentu dalam melayani
arus lalu lintas yang melewatinya. Terbagi menjadi tingkat pelayanan dari A hingga F.

B. Saran
Pemerintah dapat memperhatikan kapasitas jalan dengan jumlah transportasi yang ada
saat ini agar terhindarnya kecelakaan lalu lintas atau kemacetan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arrang, Abdias Tandi, and Parea Rusan Rangan. "Arus Lalu Lintas, Kapasitas dan Tingkat
Pelayanan Ruas Jalan dalam Kota Rantepao." Journal Dynamic Saint 5.1 (2020): 874-883.

Lonan, Trio Pendekar, Estrelita VY Waney, and Deyke JF Mandang. "Analisa kapasitas dan tingkat
pelayanan Jalan Ahmad Yani Kota Manado." Jurnal Teknik Sipil Terapan 2.1 (2020): 46-56.

10

Anda mungkin juga menyukai