Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

“Bentuk dan Ukuran Sel”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktikum anatomi dan


perkembangan tumbuhan

Nama : Eko Komarudin Sadiman

NIM : 1127020015

Semester/Kelas : III/A

Kelompok :1

Tanggal Praktikum : 23 September 2013

Tanggal Pengumpulan: 30 September 2013

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2013
I. PENDAHULUAN
A. Tujuan
 Melihat sel dengan bagian-bagian yang hidup
 Mengenal benda-benda tidak hidup di dalam sel ( missal, amilum,
butir aleuron, dan Kristal Ca-Oksalat)
B. Dasar Teori

Sel merupakan unit terkecil tubuh makhluk hidup. Baik secara


struktural maupun fungsional.Sel terdiri dari membran sel, sitoplasma,
nukleus, dan organel-organel lain yang masing-masingmempunyai fungsi
khusus dan secara terpadu menyusun sistem yang kompak.Setiap sel
bergantung pada sel-sel yang lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang
tidak dapatdilakukan sendiri, contohnya adalah sel saraf dengan cepat
meneruskan sinar listrik kedalam tubuhtetapi bergantung seluruhnya pada
sel-sel darah merah untuk memberikan kepadanya oksigen yangamat
diperlukannya. Meskipun tipe satu sel itu bermacam-macam, terdapat
persamaan tertentu padasifat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi
kebanyakan sel (Kimball, 1983).

Kebanyakan sel terdiri atas satu nucleus(inti sel) yang terkandung


dalam stoplasma seluruh inti dikelilingioleh suatu batas yang disebut
plasma atau membran sel.Struktur sel dibagi menjadi struktur sel
prokariotik dan eukariotik. Setiap orgasme tersusun dari salah satiu tipe
struktur sel tersebut, yaitu prokariotik atau eukariotik. Sel prokariotik
hanya terdapat pada kingdom atau dunia monera dunia archaebacteria, dan
dunia eubacteria. Sementara itu , dunia plantae, animali, dan dunia protista
mempunyai struktur sel eukariotik Perbedaan pertama antara sel
prokariotik dan eukariotik ditandai dengan namanya. Kata prokariota
(prokaryote) berasal dari bahasa yunani pro, yang artinya “sebelum” dan
karyon,ng artinya ”kernel”, yang di sini disebut nukleus. Sebaliknya, sel
eukariotik (Yunani, eu yang berarti “sebenarnya“, dan karyon) memilki
nuklues sesungguhnya yang dibungkus oleh selubung nukleus (
Trijoko,2005)

Sel berasal dari kata latin cella yang berarti ruangan kecil. ukuran sel
bermacam-macam dan bentuk sel juga bermacam-macam . meskipun
ukuran sel sangat kecil, strukturnya sangat rumit dan masing-masing
bagian sel memiliki fungsi khusus. misalnya, mitokondria yang terdapat di
dalam sel berfungsi sebagai penghasil energy, sedangkan lisosom
berfungsi sebagai pencerna.Sel merupakan unit terkecil dari makhluk
hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. sel disebut sebagai unit
terkecil karena sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih
kecilyang berdiri sendiri. sel dapat melakukan proses kehidupan seperti
melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui
pembelahan sel, dan terhadap rangsangan. sel disebut satuan struktural
makhluk hidup. sel juga disebut sebagai satuan fungsional makhluk hidup.
perkembangbiakan dilakukan melalui pembelahan sel, pembelahan sel
dilakukan baik oleh organisme bersel satu mengadakan pembelahan secara
langsung sedangkan sel-sel pada organisme bersel banyak mengalami
pembelahan secara mitosis. sel mengandung materi genetic,yaitu materi
penentun sifat-sifat makhluk hidup. dengan adanya materi genetik, sifat
makhluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya (Alberts, 1994).

Semua sel prokariotik mempunyai membrane plasma, nukloid berupa


DNA dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel
prokariotik tidak memiliki membrane inti. Ciri lain adalah tidak memiliki
sistem endo membrane (membrane dalam) seperti retikulum endoplasma
dan kompleks golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki
mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai stuktur yang berfungsi sama,
yaitu mesosom dan kromatofom. Semua sel eukariotik memiliki
membrane inti, sedangkan sel prokariotik tidak. Selain itu, sel eukariotik
memiliki sistem endomembran, yakni memiliki organel-organel
bermembran seperti retikulum endoplasma, kompleks golgi, mitokondria,
dan lisosom. Sel eukariotik juga memiliki sentriol (Trijiko, 2005).

Protoplas merupakan sebagai suatu hasil isolasi sel, yang sudah tidak
mempunyai dinding sel lagi, mengandung selulosa dan pektin. Isolasi
protoplas pertama kali dimulai oleh Klercker pada tahun 1892 secara
mekanik menggunakan daun Stratiotes aloides yang terlebih dulu
diplasmolisa, kemudian diiris tipis, dimasukkan dalam media cair,
sehingga protoplas ada yang terlepas ke dalam medium Isolasi protoplas
dengan cara mekanik ini menghasilkan protoplas yang rendah, banyak
mengandung vakuola dan sel yang dihasilkan tidak bersifat meristematik
(Veilleux, 2005).

Protoplas dinyatakan, bahwa suatu sel dikatakan mati apabila di dalam


lumen sel itu tidak terkandung lagi protoplas. Di dalam protoplas
terkandung protoplasma yaitu zat-zat kehidupan. Dengan demikian maka
“benda-benda dalam sel yang nonprotoplasmik” berarti benda-benda yang
tanpa zat-zat kehidupan, yang artinya pula benda mati. Benda-benda mati
yang terdapat dalam sel-sel tumbuhan disebut benda ergas.Komponen non
protoplasmik, berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi cair dan
padat. Komponen non protoplasmik (benda ergastik) yang bersifat cair itu
terdapat di dalam vakuola dan komponen non protoplasmik (benda
ergastik) yang lazimnya berbentuk butiran padat Kristal Ca-oksalat, Kristal
an-organik, butir amilum dan aleuron (Hidayat, 1995).

Benda-benda nonprotoplasmik atau benda-benda mati ini dalam sel ini


dibentuk oleh plastida-plastida, diantaranya oleh amiloplas dan kloroplas.
Lazimnya menghidupkan tepung-tepung yang dibentuk oleh kloroplas
disebut tepung asimilasi terdapat dalam sel-sel daun, sedang yang dibentuk
oleh amiloplas diebut tepung cadangan yang terdapat dalam alat-alat
penyimpanan makanan, seperti halnya pada akar-akar, umbi biji dan lain-
lain. Kadar tepung kadang-kadang mencapai tingkat yang tinggi, sekitar
20% dari berat keseluruhan, bahkan dalam biji-bijian kadang-kadang dapat
mencapai sekitar 70% dari berat biji segar (Sutrian, 2004).

Pada tumbuh-tumbuhan biasanya terdapat protein aktif dan protein


pasif. Yang dimaksud dengan protein aktif adalah protein-protein
pembentuk protoplasma, sedangkan protein pasif adalah protein makanan
cadangan. Pada hakikatnya protein pasif ini adalah benda non
protoplasmik (ergastic substances atau benda_benda mati) yang ditemukan
dalam vakuola-vakuola sebagai protein amorf ataupun sebagai kristal,
kedua-duanya lazim terdapat bersama-sama sebagai butir-butir aleuron
yang merupakan benda-benda mati. Benda-benda mati ini lazimnya
terdapat dalam endoperm, perisperm atau embrio dari biji-bijian (Sutrian,
2004 ).

Kristal Ca-Oksalat memang cukup banyak terdapat dalam sel berbagai


tumbuh-tumbuhan. Lazimnya terdapat dalam sel korteks (cortex), akan
tetapi tidak jarang pula terdapat dalam sel-sel parenkhim floem (“phloem
parenchyma”) dan parenkhim silemm (“xylem parenchyma”). Kristal-
kristal ini terdapat dalam vakuola dari sel atau dalam plasma selnya. Sel-
sel ini biasanya memiliki dinding sel yang bergabus. Kristal-kristal ini
dapat berbentuk:

(1).Kristal dengan bentuk Prisma Teratur

Biasanya terdapat dalam sel-sel di bawah epidermis dari daun jeruk,


yang letaknya yang umum yaitu pada jarak-jarak tertentu dari lapisan sel
tersebut.

(2).Kristal dengan bentuk Jarum

Kristal dengan bentuk jarum ini banyak terdapat dalam sel-sel daun
mirabilis. Perhatikan pada gambar (b) tentang letaknya yang tidak teratur.
Bentuk ini terdapat pada daun mirabilis jalapa.

(3).Kristal dengan bentuk butir-butiran kecil


Kristal ini dalam bahasa Inggris dinamakan “Crystal sands”, umumnya
terdapat dalam sel daun serta tangkai daun dari tumbuhan Amaranthus
(bayam).

(4).Kristal dengan bentuk rafida

Merupakan Kristal bentuk jarum yang letaknya sejajar satu sama lain,
biasanya terdapat dalam sel-sel parenkhim dari jaringan-jaringan yang
lunak. Selnya mengandung lender dan berdinding tipis, misalnya dalams
sel-sel jaringan yang tergolong monocotyledoneae. Rafida misalnya
terdapat pada endocarp buah aren (Angera pinnata), akan menimbulkan
rasa gatal-gatal kalau tersinggung atau termakan.

(5). Kristal dengan bentuk kelenjar (driuse)

Kristal yang berbentuk kelenjar atau “globose masses” atau juga


“druse” hanya terdapat dalam sel-sel tertentu dengan bentuknya yang tidak
teratur (dapat berbentuk bintang, bulat, atau bentuk-bentuk lainnya).
Gambar 14 (e) menggambarkan Kristal pada tangkai daun papaya (Carica
papaya). Pada sel-sel serat terkandung diketemukan Kristal oksalat yang
memenuhi ruangan sel (lumen). Dapat ditambahkan, bahwa kristal-kristal
oksalat akan dapat larut apabila terhadapnya dibubuhkan: asam cuka dan
sedikit dipanaskan dan akan terbentuk gelembung-gelembung CO2; atau
dengan pemberian HCL atau H2SO4 ( Hidayat, 1995 ).
II. METODE
A. Alat dan Bahan

No. Alat Bahan


1. Mikroskop Rhoe discolor
2. Pipet Tetes Spirogyra sp
3. Kaca Objek Biji Zea mays
4. Kaca Penutup Biji Risinus communis
5. Kuas Halus Solanum tuberosum
6. Jarum Preparat Begonia sp
7. Silet

B. Cara Kerja

Pembuatan preparat

 Preparat masing-masing bahan dibuat


 Diamati dan digambar

Pembuatan preparat

A. Kentang
 Solanum tuberosum disayat
 Diamati amilumnya dibawah mikroskop
B. Biji Jarak
 Endosperm biji Risinus communis diiris
 Diamati aleuronnya dibawah mikroskop
C. Biji Jagung
 Biji Zea mays disayat
 Diamati amilum dan aleuronnya
D. Batang Begonia sp
 Batang Begonia sp disayat
 Diamati Kristal Ca-Oksalat
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan

No. Gambar Pengamatan Gambar Literature Keterangan


1. Abaksial Rhoe discolor
stomata pigmen pigmen Sel pada
sosongkokan
memiliki bentuk
segi enam
terdapat stomata
(Nugroho,2006) serta pigmen,
(Pribadi)
16x10
2. Spirogyra sp
kloroplas kloroplas Terdapat
kloroplas dengan
pigmen klorofil,
ada ruang antar
sel dan dinding
sel
(Pribadi) (Noviarin, 2012)
16x10
Benda-Benda Ergastik

No. Gambar Pengamatan Gambar Literature Keterangan


1. Solanum tuberocum
amilum amilum Terdapat
amilum dengan
ukuran yang
variatif

(Pribadi) (Sutrian, 2004)


16x10
2. Zea mays Terdapat
amilum amilum amilum yang
ukurannya
lebih besar dari
amilum
kentang

(Sutrian, 2004)
(Pribadi)
16x10
3. Zea mays
aleuron aleuron Bagian
bulatan-bulatan
kecil
merupakan
auron

(Pribadi) (Sutrian, 2004)

16x10
4. Begonia sp
Kristal ca oksalat Terdapat
Kristal ca
oksalat dengan
bentuk prisma
menyerupai
(Pribadi) (Fahn, 1995) bintang
16x10
5. Biji Ricinus comunis
aleuron kristaloid globoid Terdapat
aleuron yang
lebih terlihat
jelas, globoid
yang berbentuk
bulat besar, dan
(Sumardi, 1993)
(Pribadi) kristaloid
16x10

B. Pembahasan

Praktikum kali ini mengenai benda hidup dan benda ergastik yang
terkandung dalam sel. Spesimen yang digunakan meliputi sosongkokan (Rhoe
discolor) dan Spirogyra untuk praktikum mengenai benda hidup dalam sel,
sedangkan kentang (Solanum tuberocum), biji jagung (Zea mays), biji jarak
(Risinus communis), dan batang Begonia sp. Preparat specimen ini kemudian
diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 16x10.

Pada praktikum pertama mengenai benda hidup teramati bahwa dalam


specimen Rhoe discolor terdapat pigmen warna ungu serta bentuk sel yang
segi enam dengan jarak antar dinding selnya rapat dan menyatu satu sama lain
sehingga memberikan bentuk yang tetap. Menurut (Nugroho, 2006) pada
bagian bawahnya dapat terlihat terdapat stomata yang berfungsi sebagai alat
respirasi (pernafasan)pada tumbuhan.

Spirogyra merupakan specimen berikutnya yang diamati, pada selnya


terdapat kloroplas yang berwarna hijau karena mengandung pigmen klorofil,
ada juga dinding sel, Menurut (Noviarin, 2012) dalam Spirogyra terdapat
kloroplas yang tersusun, bentuk pita pigmennya klorofil. Ada butir-butir
Pirenoid tersusun. Pirenoid dikelilingi butiran-butiran tepung. Ruang antar sel
dan dinding sel terlihat sangat jelas. Klasifikasi.

Phylum : Chlorophyta

Kelas : Zygnematophyceae

Ordo : Zygnematales

Famili : Zygnemataceae

Genus : Zygnematales

Spesies : Spirogyra sp

Praktikum berikutnya mengenai benda ergastik yang terdapat dalam sel ,


spesimen pertama yang diamati ialah kentang, preparat kentang diamati
bagian selnya dan menenemukan adanya amilum yang terkandung dalam
kentang. Amilum sendiri termasuk kedalam benda non protoplasma yang
terkandung dalam sel. Menurut (Sutrian, 2004) agar dapat terlihat jelas
amilumnya umbi kentang ditusuk-tusuk, menyebakan sel lisis, sehingga
amilum keluar dan dapat diamati di bawah mikroskop. Amilum terdiri atas
bagian lamella (garis pertumbuhan) yang pertumbuhannya berakhir pada suatu
titik pertumbuhan yang disebut dengan hillum/hillus. Berdasarkan letak
hillusnya, maka amilum dibedakan atas amilum konsentris (hillus di tengah)
dan amilum eksentris (hillus di tepi). Klasifikasi .

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta

Superdivision : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Subclass : Asteridae

Order : Solanales

Family : Solanaceae

Genus : Solanum

Species : Solanum tuberosum

Pada biji jagung (Zea mays), pengamatan yang dilakukan menemukan


adanya amilum dan aleuron yang keduanya termasuk ke dalam benda non
protoplasma yang terkandung dalam sel. Amilumnya berbentuk eksentris
karena terbentuk dari luar ke dalam, sedangkan aleuron berupa butiran-butiran
kecil yang sangat banyak..Selain pengamatan pada kandungan amilum dan
aleuron, pengamatan juga mengarah pada endosperm yang dimiliki biji
jagung. Menurut (Sutrian, 2004) terdapat bulatan-bulatan sangat kecil yang
banyak yang dinamakan aleuron. Aleuron berisi sebuah/ lebih krsitaloid putih
telur dan sebuah atau beberapa guboid (bulatan kecil yang terbuat dari zat fitin
yaitu garam Ca dan Mg dari asam mesoinosit hexafosfor). Aleuron dapat
terlihat pada lapisan paling luar dari endosperm padi dan jagung, dapat
terbuang karena pencucian beras terlalu bersih, sedangkan pada biji jarak
aleuron tampak tersebar dengan ukuran lebih besar dari aleuron padi

Klasifikasi Zea mays

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta
Supdivision : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Liliopsida

Subclass : Commelinidae

Order : Poales

Family : Poaceae

Genus : Zea

Species : Zea mays

Pada biji jarak yang diamati adalah bagian karumkula yang berwarna
putih, pada bagian ini terdapat aleuron yang ukurannya lebih besar jika
dibandingkan dengan aleuron yang terdapat dalam biji jagung, teramati juga
adanya globoid dan kristaloid. Menurut (Sumardi, 1993) Butir-butir aleuron
pada Ricinus communis berukuran besar . Sel ini adalah sel mati yang tidak
melakukan aktifitas hidup karena tidak memiliki inti sel dan sitoplasma,
sehingga ruang antar sel atau ruang sel (lumen) nampak kosong. Bentuk sel
yang terdapat pada biji jarak ini adalah heksagonal. Klasifikasi jarak

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Supdivision : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Subclass : Rosidae

Order : Euphorbiales
Family : Euphorbiaceae

Genus : Ricinus

Species : Ricinus communis

Pada batang Begonia sp, yang teramati adalah adanya dinding sel dan juga
Kristal ca oksalat, Kristal ca oksalat yang terdapat dalam batang Begonia sp
ini merupakan Kristal pasir yang bentuknya menyeruapai bintang. Menurut
(Fahn, 1995) jika jumlah asam oksalat terlampau banyak akan menjadi racun
bagi tumbuhan ini sehingga perlu adanya pengendapan garam Ca-oksalat.
Berdasarkan pengamatan kristal ini berada di dalam plasma. Namun
sebenarnya selain di dalam plasma, kristal ini juga terdapat di dalam vakuola
atau mengisi seluruh ruangan sel. Bentuk kristal pada tangkai daun Begonia
berupa kristal majemuk, berbentuk bintang atau roset yang disebut kristal
druse.

Klasifikasi Begonia sp

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Dilleniidae

Ordo : Violales

Familia : Begoniaceae

Genus : Begonia

Spesies : Begonia sp.


KESIMPULAN

Praktikum ini menunjukkan bahwa dalam sel itu terdapat benda hidup dan
benda mati (Ergastik). Benda hidupnya dapat berupa organel-organel yang
menyusun sel sedangkan untuk ergastiknya dapat berupa amilum, aleuron,
kristal ca oksalat. Bagian bawah daun Rhoe discolor dapat memperlihatkan
secara jelas bagian stomatanya. Spirogyra sp teramati secara jelas adanya
kloroplas yang mengandung pigmen hijau bernama klorofil. Sedangkan
bagian ergastik, amilum teramati pada kentang dengan ukuran yang variatif,
pada biji jagung mendapatkan beberapa perlakuan mulai dari amilumnya
diamati terlihat bentuknya lebih besar jika dibandingkan kentang, aleuron atau
bulatan-bulatan kecil teramati pada biji jagung. Biji jarak pada bagian
karumkulanya terdapat aleuron yang ukurannya lebih besar dari aleuron biji
jagung. Batang Begonia sp menunjukan adanya Kristal ca oksalat yang
fungsinya untuk

Anda mungkin juga menyukai