Anda di halaman 1dari 1

Menurut saya kekhasan dari perjuangan Gus Dur, Munir, dan Yap Thiam Hien adalah:

1. Gus dur merupakan seorang pejuang HAM di Indonesia yang sangat peduli terhadap keberagaman
di Indonesia. Mantan presiden ke-4 ini Gus Dur membuka cakrawala masyarakat agar lebih toleran
terhadap ajaran atau paham politik mana pun. Ini ditunjukkannya dengan usulan mencabut Tap
MPRS No XXV/ 1966 soal pembubaran Partai Komunis Indonesia dan pelarangan penyebaran ajaran
marxisme, komunisme, dan leninisme. Beliau juga menghapus diskriminasi terhadap etnis Tionghua
dengan Inpres No 6/2000 tanggal 17 Januari 2000, mencabut Inpres 14/1967 tentang agama,
kepercayaan, dan adat istiadat China. Sehingga tahun baru Imlek dapat diperingati disertai
pertunjukan barongsai. Pada 10 Maret 2004 Gus Dur diberi gelar Bapak Tionghoa di Klenteng Tay
Kak Sie, Semarang.

2. Munir merupakan seorang aktivis HAM Indonesia. Berbagai kasus ia tangani salah satunya Tragedi
Tanjung Priok merupakan salah satu peristiwa pelanggaran berat HAM yang dialami oleh para
demonstran yang menolak penerapan pancasila sebagai asas tunggal yang diusulkan oleh Presiden
Soeharto. Bukan hanya itu, beliau juga berjuang demi HAM pada kasus Marsinah yang merupakan
seorang aktivis buruh PT CPS Sidoarjo yang di culik. Beliau hadir bersama Komisi untuk Orang Hilang
dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dan tampil di depan publik untuk menyuarakan
pengungkapan kasus itu. Ia secara tegas mendesak agar negara bertanggung jawab atas peristiwa
penculikan. Ia berjuang juga pada kasus lainnya seperti penembakan mahasiswa di Semanggi (1998-
1999) hingga pelanggaran HAM masa referendum Timor Timur (1999) menjadi catatan sejarah atas
perjuangannya.

4. Yap Thiam Hien merupakan seorang yang mengabdikan seluruh hidupnya demi menegakan
keadilan HAM. Beliau juga seorang advokat atau sebagai pengacara. Dikenal sebagai advokat yang
humanis dan pluralis dibuktikan dengan kepeduliannya yang sangat tinggi dengan penegakkan HAM.
Dia menjadi pembela hak kliennya tanpa mementingkan uang, suku agama ras dan golongan.
Berbagai kasus ia tangani mulai dari kasus kecil hingga kasus yang besar. Menurut beliau , nyawa
manusia adalah karunia dari Tuhan, maka hanya Tuhan yang berhak mencabut nyawa manusia.
ketika sejumlah petinggi pada pemerintahan Presiden Soekarno di tangkap dan di adili pasca
peristiwa gerakan 30 September 1965. Salah satunya adalah Subandrio yang merupakan mantan
pejabat. Diketahui bahwa subandrio di dakwa terlibat dalam Gerakan 30 September 1965. Walaupun
begitu Beliau sadar atas konsekuensi yang akan diterimanya ketika memutuskan untuk menjadi
pembela HAM. Beliau sempat mendapat caci maki karena dianggap membela seorang komunis.
Hingga deretan klien dari beliau dangat bermacam-macam dari teroris, mereka yang tersingkirkan,
bandit, dan golongan elite. Beliau merasa punya kewajiban membela karena siapa pun punya hak
dibela. Banyak kesulitan yang ia lalui yaitu Beliau pernah ditahan karena dituduh mencemarkan
nama baik kejaksaan dan kepolisian. Tidak sampai disitu ia bahkan divonis di tahan selama 1 tahun
hingga akhirnya ia bebas. Beliau juga selalu membela atas dasar kemanusiaan tanpa memandang
suku, ras tertentu, kaya atau miskin, apa pandangan politik dan agamanya itu bukan pertimbangan
baginya

Anda mungkin juga menyukai