Anda di halaman 1dari 7

Penjelasan dari PPT Kelompok 3

Semoga Bisa Di Mengerti ya Teman-teman …. :D


Selamat Belajar Semua nya…:D

A. Dasar-Dasar Perilaku Biaya

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan
penggunaan aktivitas. Atau dengan kata lain perilaku biaya adalah istilah untuk menggambarkan
apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output. Biaya-biaya bereaksi pada perubahan
output dengan berbagai macam cara yaitu:
1. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dalam jumlah total tetap konstan dalam rentang yang
relevan ketika tingkat output aktivitas berubah. Rentang yang relevan adalah rentang
output di mana asumsi hubungan biaya/output berlaku.
Contoh: biaya listrik, biaya penyusutan, biaya sewa gedung

2. Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara proporsional atau
sebanding dengan perubahan output,
Rumus total biaya variabel = biaya variabel per unit x jumlah unit
Contoh : biaya bahan baku

3. Biaya campuran
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya variabel
sekaligus. Contoh : gaji dan bonus penjualan untuk bagian marketing.
Rumus total biaya = biaya tetap + total biaya variable
Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka diperlukan berbagai
pertimbangan atas dasar:
1. Waktu
Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variable bergantung
pada batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari prespektif tiap-
tiap manajer. Dalam ilmu ekonomi dalam jangka panjang semua biaya merupakan biaya
variabel sedangkan dalam jangka pendek minimal ada satu biaya tetap.
Contoh : perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada yang
memandang sebagai biaya variabel karena dapat memberhentikan dan mempekerjakan
karyawan sesuai dengan kenaikan atau penurunan output. Tetapi ada juga yang
dipandang sebagai biaya tetap karena adanya kontrak yang membuat pihak manajemen
tidak bias seenaknya memberhentikan karyawan.

2. Sumber daya dan ukuran output


Setiap aktivitas memerlukan sumber daya, sumber daya ini kemudian digabungkan dan
diolah untuk menghasilkan output. Salah satu bentuk untuk mengukur output adalah
frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Semakin sering frekuensi melakukan aktivitas,
semakin besar pula biayanya.
Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak. Untuk dapat memahami perilaku
biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan penggerak yang terkait, yang
berfungsi sebagai pengukur kapasitas atau penggerak aktivitas. Penggerak aktivitas ini
dibagi menjadi:
i. Penggerak tingkat produksi (tingkat unit) adalah perubahan dalam biaya ketika
unit yang diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian bahan baku.
ii. Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika factor-faktor
lain selain unit berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin
B. Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya
Kapasitas adalah kemampuan actual atau potensial untuk melakukan sesuatu. Berapa
banyaknya kapasitas tergantung pada tingkat kinerja yang diminta. Tingkat yang efisien atas
kinerja aktivitas ini disebut kapasitas praktis (practical capacity). Kadang-kadang terjadi
kelebihan kapasitas. Untuk mengetahui kelebihan kapasitas yang mempengaruhi perilaku biaya
penting untuk mengetahui sumber daya fleksibel dan sumber daya terikat.
1. Sumber daya fleksibel yaitu sumber daya yang dipasok saat digunakan atau
dibutuhkan. Oleh karena itu biaya sumber daya fleksibel merupakan biaya variable.
Contoh : biaya bahan baku

2. Sumber daya terikat yaitu sumber daya yang harus ada sebelum dibutuhkan. Oleh
karena itu sumber daya terikat merupakan biaya tetap. Contoh : gedung. Dalam
jangka yang lebih pendek dikenal dengan biaya diskresi, biaya ini terjadi karena
adanya perolehan kapasitas aktivitas jangka pendek. Contoh : biaya iklan.

Dalam pembahasan perilaku biaya perilaku biaya diasumsikan bahwa biaya bersifat
kontinyu, padahal dalam kenyataannya fungsi biaya tidaklah kontinyu yang dikenal dengan
fungsi biaya bertahap. Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang
output tertentu dan pada titik tertentu naik ke tingkat biaya yang lebih tinggi dimana biaya
tersebut tidak berubah untuk rentang output yang sama. Lebar dari tiap tahap menunjukkan
rentang output yang mengharuskan diperolehnya sumber daya tersebut, sedangkan penilaian
rentang juga bersifat subjektif. Rentang yang sempit akan menjadi biaya variabel, sedangkan
rentang yang lebar merupakan biaya tetap.
C. Metode-Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran ke dalam Komponen-Komponen
Tetap dan Variabel

Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya campuran perlu dipisahkan ke dalam komponen-
komponen tetap dan variabel. Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan
biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel., yaitu metode tinggi rendah, metode
scatterplot, dan metode kuadrat terkecil. Masing-masing metode menggunakan asumsi hubungan
linear.
1. Metode Tinggi Rendah
Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis
lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan
digunakan untuk menghitung parameter pemintas dan kemiringan. Titik tinggi di
definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah di
definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas terendah.
Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut:
Biaya variabel per unit = perubahan biaya / perubahan output
Biaya variabel per unit = (biaya tinggi – biaya rendah)
(output tinggi – output rendah)
Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x output tinggi)
Biaya tetap = biaya total titik rendah (biaya variabel per unit x output rendah)

2. Metode Scatterplot
Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan memplot data
dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan metode scatterplot adalah memplot
titik-titik data sehingga hubungan antara biaya penyetelan dan aktivitas dapat dilihat. Plot ini
disebut dengan grafik scatter. Grafik scatter memungkinkan seseorang untuk secara visual
menyesuaikan suatu garis dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam melakukan hal ini, garis
yang dipilih seharusnya adalah garis yang paling sesuai dengan titik-titik tersebut. Keunggulan
signifikan metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat data secara visual.
Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya kriteria objektif untuk memilih garis terbaik.
3. Metode Kuadrat Terkecil
Kedekatan setiap titik pada garis dapat diukur dengan jarak vertikal titik dari garis. Jarak vertikal
ini adalah perbedaan antara biaya aktual dengan biaya yang diprediksi oleh garis. Untuk titik 5,
biaya yang diprediksi adalah 5*, dan deviasinya adalah jarak antara titik 5 dan 5* (jarak dari titik
ke garis).
Metode kuadrat terkecil pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian
menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan.
Pengkuadratan deviasi ini menghindari masalah yang disebabkan oleh bauran angka positif dan
negatif. Karena ukuran kedekatan adalah jumlah deviasi kuadrat titik-titik dari garis, maka
semakin kecil ukurannya, semakin baik garisnya. Garis yang lebih mendekati titik disbanding
garis lainnya disebut garis kesesuaian terbaik, yaitu garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil.

Penggunaan Program Regresi


Langkah pertama dalam penggunaan computer untuk menghitung koefisien regresi
adalah memasukkan data. Selanjutkan jalankan regresi, dalam Excel fungsi regresi
terdapat dalam menu “tools”, kemudian pilih “add in” dan tambahkan “data analysis”
klik dan pilih “regression”. Ketika layar regression muncul, kita dapat memberitahu letak
variabel terikat dan bebas. Terakhir beri perintah pada computer di mana meletakkan
output.
D. Keandalan Rumus Biaya
Kegunaan utama yaitu terletak pada kemampuannya menginformasikan seberapa jauh rumus
biaya yang diperkirakan dapat diandalkan.
R Kuadrat – Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi atau R kuadrat adalah persentase variabilitas variabel terikat yang
dijelaskan oleh suatu variabel bebas. Persentase ini merupakan ukuran goodness of fit. Semakin
tinggi persentase variabilitas biaya yang dijelaskan, semakin baik garisnya. Karena koefisien
determinasi tersebut merupakan persentase variabilitas yang dijelaskan, nilainya berkisar antara
0-1.
Tidak ada batasan yang jelas untuk koefisien determinasi yang baik dan buruk. Yang
pasti, semakin dekat R kuadrat ke-1, semakin baik garisnya.
Koefisien Korelasi
Ukuran alternatif untuk goodness of fit adalah koefisien korelasi, yaitu akar dari
koefisien determinasi. Karena akar dapat bernilai negatif, nilai koefisien korelasinya
dapat berkisar antara -1 dan +1. Jika koefisien korelasinya positif, maka kedua
variabelnya bergerak menuju arah yang sama dan terdapat korelasi positif. Korelasi
positif sempurna akan menghasilkan nilai 1 untuk koefisien korelasi. Di lain pihak, jika
koefisien korelasinya negatif, maka kedua variabel bergerak menuju arah yang dapat
diprediksi, tetapi berlawanan arah. Korelasi negatif sempurna akan menghasilakan
koefisien korelasi sebesar -1. Nilai koefisien yang mendekati nol mengidentifikasi tidak
adanya korelasi
E. Regresi Berganda
Regresi berganda (multiple regresssion) adalah kuadrat terkecil yang digunakan untuk
membuat suatu persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel penjelas.

F. Penilaian Manajerial
Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan perilaku
biaya. Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang digunakan. Metode ini
memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya aktivitas tertentu
menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan
biaya campuran. Daya tarik dari metode ini terletak pada kesederhanaannya. Sebelum memilih
metode ini, manajemen berupaya memastikan sebagian besar biaya adalah variabel atau tetap
dan keputusan yang dibuat tidak terlalu sensitif terhadap kesalahan pengklasifikasian biaya.
Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan membagi
biaya-biaya ini dalam komponen tetap dan variabel dengan memutuskan bagian biaya yang
merupakan biaya tetap dan variabel. Sebagai contoh, suatu pabrik dapat memasukkan
pembayaran sewa mesinn fotokopi dalam satu akun dan biaya kertas dan tinta ke akun lainnya.
Dengan demikian, akan mudah untuk mengelompokkan akun pembayaran sewa dengan akun-
akun biaya tetap lainnya, dan memperlakukan biaya variabel secara terpisah. Kemudian,
komponen variabel dapat dihitung dengan menggunakan satu atau lebih data biaya/ volume. Hal
ini memiliki keunggulan akuntansi untuk biaya campuran, tetapi rentan terhadap jenis kesalahan,
yaitu manajemen mungkin saja salah dalam penilaiannya.
Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan
mereka untuk memperbaiki hasil estimasi statistik.
Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap dan
variabel terletak pada kesederhanaannya. Saat manajer memiliki pengetahuan yang mendalam
tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang baik. Akan
tetapi, kesalahan akan terjadi jika manajer tidak memiliki pertimbangan yang baik. Oleh karena
itu, mempertimbangkan pengalaman manajer, potens kesalahan, dan pengaruh pertimbangan
yang salah terhadap keputusan terkait merupakan hal yang penting.

Anda mungkin juga menyukai