LEMBAR PENGESAHAN
Pelaksana Program
Syahidah Muthi’ah
NIM. 1806602
Pembimbing
Mengetahui,
Dekan FPTK UPI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan proposal kegiatan magang kependidikan pada program Kampus Merdeka.
Program ini merupakan program Pengalaman Belajar Mahasiswa di Luar Kampus (PBMLK)
yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, penyusunan proposal kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat atau langkah awal dalam melakukan kegiatan magang kependidikan yang akan
dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 di SMKN 1 Cibinong Kab. Bogor.
Keberhasilan penyusunan proposal kegiatan ini tidak akan terwujud dan terselesaikan
tanpa ada bantuan, bimbingan dan dorongan. Serta dari berbagai pihak baik secara material
maupun spiritual. Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Wawan
Purnama, M.Si. sebagai pembimbing dalam menyelesaikan proposal kegiatan ini, serta guru
yang telah mengizinkan pelaksanaan magang kependidikan di SMKN 1 Cibinong Kab. Bogor
Penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam proposal kegiatan ini,
semoga proposal kegiatan yang penulis buat dapat bermanfaat. Demikian yang dapat penulis
sampaikan. Terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
....................................................................................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
A. Analisa Situasi dan Permasalahan......................................................................................1
B. Metode Pelaksanaan...........................................................................................................4
C. Target Capaian....................................................................................................................5
D. Rencana Kegiatan...............................................................................................................6
E. Rencana Biaya Kegiatan.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
iii
A. Analisa Situasi dan Permasalahan
Fakta Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang diumumkan pada 31 Desember 2015
menciptakan situasi baru di bidang ekonomi, perdagangan, teknologi, ekonomi dan
pendidikan dalam membatasi perkembangannya. Bahwa fakta ini mendorong pemerintah
Indonesia untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk berpartisipasi
di era pasar global. Menurut laporan McKinsey Global Institute (MGI) (2012), Indonesia
diperkirakan akan menjadi negara dengan ekonomi paling maju ketujuh pada tahun 2030.
Maka dari itu, MGI merekomendasikan agar pemerintah Indonesia bersiap menyediakan
sumber daya manusia yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan abad ke-21 [ CITATION
Pam15 \l 2057 ] .
Bahwa Indonesia masih perlu memperbaiki diri karena kita akan mengalami beberapa
hambatan dalam menghadapi MEA, yakni mutu pendidikan tenaga kerja Tanah Air bisa
dibilang masih sangat rendah. Faktanya hingga Agustus 2020 jumlah pekerja berpendidikan
SMP atau dibawahnya tercatat sebanyak 56 persen dari total seluruh 138,22 juta pekerja di
Indonesia. Hambatan lainnya adalah ketersediaan dan kualitas infrastruktur yang kita miliki
belumlah cukup, dan hal tersebut nantinya pasti akan mempengaruhi kelancaran arus barang
dan jasa. Hal yang sama juga ditengarai oleh, Menperin bahwa jumlah tenaga kerja industri
manufaktur di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Misalnya, tenaga kerja di tahun
2016 sebanyak 15,54 juta orang meningkat menjadi 17,48 juta orang atau menyerap sekitar
13,6 persen dari total tenaga kerja secara nasional [ CITATION Bad21 \l 2057 ].
Salah satu hal yang menjadi sangat mendesak bagi dunia pendidikan untuk diwujudkan
dalam rangka meningkatkan daya saing SDM Indonesia khususnya di jajaran sekolah SMK
yaitu menyukseskan program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan
Merdeka Belajar Episode kedelapan yakni SMK Pusat Keunggulan. SMK Pusat Keunggulan
merupakan terobosan komprehensif yang ditujukan untuk menjawab tantangan dalam rangka
pembenahan kondisi SMK saat ini, agar semakin sejalan dengan kebutuhan dunia
kerja[ CITATION Kem21 \l 2057 ].
Konsep Merdeka Belajar yang digulirkan Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan
bermakna kemerdekaan berfikir. Ketika kemerdekaan berfikir diiartikan sebagai kebebasan
guru dalam berfikir, memikirkan bagaimana proses pembelajaran yang baik dan menarik,
memikirkan solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul, memikirkan
metode dan pendekatan yang tepat dalam proses pembelajaran, memikirkan strategi
1
pembelajaran yang baik, memikirkan penilaian yang tepat, serta memikirkan output siswa
sesuai dengan yang diharapkan baik dari segi sikap, pengetahuan dan keterampilan dan
banyak lagi pemikiran lainnya yang bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dalam konsep Merdeka Belajar, kita diberikan kebebasan untuk berfikir menentukan
langkah yang tepat untuk bisa menjawab semua pemikiran tentang permasalahan pendidikan
yang dihadapi. Akhirnya, konsep Merdeka Belajar harusnya dijadikan ajang untuk berani
mencoba, berani berekpresi, berani bereksperimen, berani menjawab tantangan, berani
berkolaborasi dan berbagai keberanian lainnya yang memicu semangat untuk menjadikan
pendidikan lebih baik dan bermakna lagi. Sesungguhnya pendidikan tidak hanya dapat
merubah pola pikir dan kehidupan seseorang, namun dapat berdampak lebih luas lagi yakni
pada bangsa dan Negara[ CITATION Kem19 \l 2057 ].
Fokus peningkatan literasi anak di SMK yang dilakukan secara sistemik mulai dari
perguruan tinggi penghasil pendidik dimotivasi oleh kenyataan bahwa tingkat literasi siswa
Indonesia rendah. Dalam laporan PISA dari Organization for Economic Co-operation and
Development (OECD) pada tahun 2015, dinyatakan bahwa siswa Indonesia usia 15 tahun
hanya mampu mencerna dan menganalisa teks yang paling sederhana. Hasil asesmen PISA
2
mengindikasikan bahwa kemampuan menggunakan bahasa melalui keterampilan membaca
secara umum, sains, dan matematika menjadi kekhawatiran karena nilai PISA merupakan
indikator tinggi atau rendahnya tingkat kompleksitas berpikir seseorang, dan secara kolektif
mencerminkan kondisi di masyarakat. Juga, National Institute for Literacy (2008)
mendefinisikan literasi sebagai kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara,
menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam
pekerjaan, keluarga, dan masyarakat.
Literasi selain kemampuan adalah modal yang mampu menggiring siswa belajar dan
mengarahkan dirinya untuk menimba pengetahuan bersama komunitas [ CITATION Kau12 \l
2057 ]. 92% masyarakat Inggris menyadari bahwa literasi dapat meningkatkan ekonomi dan
kemudahan mendapatkan pekerjaan [CITATION Geo13 \l 2057 ][ CITATION Wil21 \l 2057 ] .
Mengingat pentingnya pengajaran literasi yang berkualitas di sekolah, salah satu upaya untuk
meningkatkan literasi siswa adalah melakukan gerakan sistemik yang melibatkan
sponsorship literasi seperti tenaga pendidik di perguruan tinggi yang mempengaruhi
kemampuan guru mengajar literasi di sekolah melalui asesmen klinik HOTS literacy.
HOTS merupakan sebuah cara berpikir yang lebih tinggi daripada menghafalkan fakta,
mengemukakan fakta, atau menerapkan peraturan, rumus, dan prosedur (Thomas & Thorne,
2009). Konsep HOTS berasal dari teori Taksonomi Bloom pada tahun 1956 yang kemudian
disempurnakan oleh Anderson and Karthwohl 2001. Kemampuan HOTS, mengharuskan
peserta didik untuk menguasai pada level C-4 menganalisis, C-5 mengevaluasi, dan C-6
menciptakan.
3
meningkatkan kecakapan kognitif, sosial, bahasa, visual, dan spiritual. Misalnya pada mata
pelajaran produktif di jurusan Teknik Otomasi Industri SMKN 1 Cibinong yakni Sistem
Kontrol Terprogram, kesadaran akan tingkat literasi siswa kelas XI masih rendah dilihat saat
guru mengevaluasi tugas harian ternyata masih banyak siswa yang tidak memahami maksud
kontekstual dari permasalahan yang diberikan[ CITATION Sut16 \l 2057 ].
Metode pembelajaran yang digunakan ialah project based learning, bahwa model
pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran
dikelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek merupakan suatu bentuk kerja yang
memuat tugas-tugas kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan yang sangat
menantang dan menuntun peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat
keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan peserta didik
untuk bekerja secara mandiri. Pendekatan pembelajaran berbasis proyek menciptakan
lingkungan belajar "konstruktivis" dimana peserta didik membangun pengetahuan mereka
sendiri dan pendidik menjadi fasilitator[ CITATION Bra10 \l 2057 ].
B. Metode Pelaksanaan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengadopsi desain dari Kemmis
dan McTaggart (1992:5) yakni (1) perencanaan tindakan (planning); (2) pelaksanaan
tindakan (action); (3) observasi (observing) dan (4) refleksi (reflection). Penelitian ini
dilaksanakan dalam 2 siklus, yang mana tiap siklusnya melalui tahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi kegiatan:
a. Menyusun rencana pembelajaran membaca yang berorientasi pada HOTS
b. Menyusun instrumen penelitian seperti lembar observasi, pretes, postes, dan
dokumentasi pendukung
c. Menyiapkan bahan ajar yang sesuai
d. Menyiapkan soal guna mengukur atau menilai kemampuan membaca siswa
e. Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran produktif jurusan Teknik Otomasi
Industri guna mengobservasi dan mencatat proses pembelajaran
2. Tindakan
Dalam tahapan tindakan, guru menerapkan semua rencana yang telah disusun.
Tindakan yang dilakukan oleh guru secara garis besar meliputi pendahuluan, kegiatan
inti, dan penutup yang hal tersebut akan dilakukan dalam 5 kali pertemuan.
4
3. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara mengamati tindakan-tindakan yang dilakukan siswa,
baik itu respon positif maupun negatif. Selain bertindak sebagai guru sekaligus
pengamat, seorang kolaborator juga membantu mengamati dan mencatat aktivitas
serta respon siswa selama pembelajaran.
4. Refleksi
Tahap akhir dari penelitian ini adalah refleksi, yaitu mengevaluasi proses tindakan
dari hasil pembelajaran membaca berbasis HOTS pada setiap pretes. Hasil dari
refleksi menjadi acuan guna memperbaiki metode pengajaran pada pertemuan
selanjutnya. Hal-hal yang menjadi objek refleksi adalah tes membaca bahwa siswa
memahami konteks permasalahan yang diberikan, data dari lembar observasi perilaku
siswa selama proses pembelajaran, catatan guru selama proses pembelajaran,
kesesuaian bahan ajar dan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, dan
hasil catatan dari guru sejawat atau kolaborator yang mengamati proses tindakan yang
dilaksanakan.
C. Target Capaian
Target capaian dari kegiatan magang kependidikan ini diantaranya adalah memfokuskan
kepada mahasiswa dalam upaya mempersiapkan lulusan yang lebih relevan dengan
kebutuhan zaman dengan meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard
skills sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. Dengan
berbagai program yang mengusung experiential learning diharapkan dapat memfasilitasi
mahasiswa dalam mengembangkan bakat dan potensinya dengan pengalaman mengajar dan
pelibatan kegiatan pembelajaran sebagai guru di satuan pendidikan. Kemudian secara spesifik
target capaian kegiatan ini menghasilkan produk luaran seperti;
1. Model pembelajaran yang telah teruji dan terimplementasikan
2. Laporan akhir kegiatan magang kependidikan
3. Logbook mingguan
4. Dokumentasi kegiatan
5
D. Rencana Kegiatan
No Tahapan Waktu Rincian Kegiatan Penanggung Jawab
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
1 Persiapan 1 September Penyampaian juknis Drs. Wawan
2021 rencana kegiatan magang Purnama, M.Si.
kependidikan oleh dosen
kepada mahasiswa
6 Pemaparan rancangan Drs. Wawan
September proposal kegiatan magang Purnama, M.Si.
2021 kependidikan Syahidah Muthi’ah
Observasi sekolah yang
dituju dengan
menghubunggi guru
penanggung jawab via
WhatsApp
Drs. Wawan
Pengumpulan proposal Purnama, M.Si.
kegiatan Syahidah Muthi’ah
7 September
2021 Review proposal kegiatan Syahidah Muthi’ah
magang kependidikan
6
4 Oktober Drs. Wawan
2021 Diskusi bersama Purnama, M.Si.
pembimbing Syahidah Muthi’ah
6 Oktober Memberikan pretes dan Syahidah Muthi’ah
2021 Pelaksanaan kegiatan
mengajar daring pertemuan
ke-2 (Materi Gerbang
Logika)
7 Oktober Drs. Wawan
2021 Review kegiatan mengajar Purnama, M.Si.
disekolah bersama dosen Syahidah Muthi’ah
pembimbing
7
22 Oktober Merefleksi kesesuaian Syahidah Muthi’ah
2021 perangkat pembelajaran
dengan kondisi nyata
dikelas
29 Oktober Pelaksanaan kegiatan Syahidah Muthi’ah
2021 mengajar di sekolah
Pertemuan Tatap Muka
(PTM), pertemuan ke-5
(Materi Aljabar Boolean
dan Teorema De Morgan)
dan memberikan postes
30 Oktober Review kegiatan mengajar Drs. Wawan
2021 disekolah bersama dosen Purnama, M.Si
pembimbing Syahidah Muthi’ah
3 Penyelesaian 1 November Mengolah dan menganalisis Syahidah Muthi’ah
2021 hasil data pretes dan postes
1. HONORARIUM (30%)
1.1 Honor pengembangan isntrumen 2 orang x
/ perangkat pembelajaran
Rp500.000
Rp 1.000.000
2 orang x
1.2 Honor surveyor pengumpul data Rp1.000.000
Rp400.000
SUBTOTAL Rp2.000.000
2. BAHAN HABIS PAKAI (20%)
8
Kertas hvs 2 rim x
Rp100.000
2 rim Rp50.000
Kertas
Rp30.000 Rp30.000
Folio
Spidol
Besar 3 x Rp10.000 Rp30.000
Hitam
Spidol
Warna
2.1 Satuan Biaya Alat tulis kantor 2 x Rp10.000 Rp20.000
(Biru,
Merah)
Bollpoint Rp41.400 Rp41.400
Penggaris Rp5.000 Rp5.000
Streples Rp21.500 Rp21.500
Isi steples Rp10.000 Rp10.000
Kartu
Rp80.000 Rp 30.000
Memory
Flashdisk Rp160.000 Rp160.000
IC TTL
18 x Rp9.000 Rp162.000
7408
IC TTL
18 x Rp8.000 Rp144.000
7404
IC TTL
18 x Rp5.000 Rp90.000
7400
IC TTL
18 x Rp6.500 Rp117.000
7432
IC TTL
18 x Rp5.000 Rp90.000
7486
2.2 Satuan Biaya Alat Bahan IC TTL
18 x Rp9.500 Rp171.000
Praktikum 7402
Kabel
10 x Rp12.500 Rp125.000
jumper
Lampu led
Rp20.000 Rp20.000
kecil
Power
supply 5V 9 x Rp40.000 Rp.360.000
2A
Papan PCB 10 x Rp7.500 Rp75.000
Timah Rp80.500 Rp80.500
Breadboard 3 x Rp10.000 Rp30.000
28 lembar x
2.3 Biaya PrintOut & Fotocopy Jobsheet Rp42.000
Rp1.500
36 siswa x
Jobsheet Rp201.600
Rp5.600
Jilid 2 x Rp5.000 Rp10.000
2.6 Pulsa dan paket data Pulsa 2 x Rp52.000 Rp104.000
9
Paket data 2 x Rp140.000 Rp280.000
10
DAFTAR PUSTAKA
11