Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 3433-3439 http://j-ptiik.ub.ac.id

Sistem Inventarisasi dan Eksplorasi Pertambangan Batu Bara Di


Kalimantan Berbasis Mobile Android
Fauzan Anwari Alkhasani1, Fatwa Ramdani2, Aryo Pinandito3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1fauzananwari82@gmail.com, 2fatwaramdani@ub.ac.id, 2aryo@ub.ac.id

Abstrak
PT Britmindo merupakan perusahaan pertambangan yang menyediakan laporan dan solusi yang andal
untuk berbagai layanan yang dibutuhkan oleh pemilik tambang batu bara. Salah satu solusi yang
dilakukan dalam rangka efesiensi dibidang pertambangan adalah dengan memanfaatkan Geographic
Information System (GIS) pada tahap eksplorasi. Saat ini PT Britmindo menyediakan sistem berbasis
website yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan eksplorasi dan inventarisasi. Namun penggunaan
kamera digital dan GPS handheld yang terpisah dalam inventarisasi membutuhkan banyak waktu ketika
menambahkan hasil inventarisasi kedalam sistem sedangkan peta konsesi berbasis website kurang
optimal ketika diakses melalui smartphone yang mudah dibawa dalam kegiatan eksplorasi. Dari
permasalahan tersebut, dikembangkan sistem inventarisasi dan eksplorasi pertambangan batu bara di
Kalimantan berbasis mobile Android dengan memanfaatkan fitur GPS dan kamera pada smartphone,
dimana pengguna dapat melihat peta konsesi lokasi dan melakukan inventarisasi melalui geotagging
dan tracking. Sistem inventarisasi dan eksplorasi dikembangkan dengan model waterfall. Hasil dari
penelitian ini merupakan sebuah aplikasi mobile berbasis Android. Pengujian pada sistem ini
menggunakan validation testing, user acceptance testing (UAT) dan usability testing dimana hasil
pengujian validation testing dan usability testing menghasilkan kesimpulan bahwa sistem 100% valid
dan sangat mudah digunakan, sedangkan hasil pengujian UAT menghasilkan kesimpulan bahwa sistem
telah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Kata Kunci : sistem informasi geografis, pertambangan, geotagging, peta konsesi, pemrogaman Android.
Abstract
PT Britmindo is a mining company that provides reliable reports and solutions for the various services
required by coal mine owners. One solution done in the framework of efficiency in the field of mining is
to utilize Geographic Information System (GIS) at the exploration stage. Currently PT Britmindo
provides a website-based system that can be utilized for exploration and inventory activities. However,
the use of sparate digital cameras and GPS handheld in the inventory takes a lot of time when adding
inventory results into the system whereas website-based concession maps are less than optimal when
accessed through smartphones that are easy to carry in exploration activities. From these problems, a
system of coal mining inventory and exploration in Kalimantan based on Android mobile is developed
by utilizing GPS and camera features on smartphone, where users can view location concession maps
and make inventory through geotagging and tracking. Inventory and exploration system was developed
with waterfall model. The results of this study is an Android-based mobile applications. Testing on this
system using validation testing, user acceptance testing (UAT) and usability testing where the results of
testing validation testing and usability testing resulted in the conclusion that the system is 100% valid
and very easy to use, while the results of UAT testing resulted in conclusion that the system has been in
accordance with user needs.
Keywords: geographic information system, mining, consession maps, Android programming.

batu bara Indonesia (APBI) Supriatna (2015)


1. PENDAHULUAN mengatakan bahwa perusahaan pertambangan
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan harus melakukan efisiensi sehingga operasional
kegiatan terus berjalan namun tetap menjalankan

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 3433
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3434

prinsip Good Mining Practice (GMP) dengan bentuk polyline kedalam peta.
tetap memperhatikan lingkungan serta Penelitian sebelumnya yang menerapkan
keselamatan dan kesehatan kerja. GIS sebagai solusi pernah dilakukan dengan
PT Britmindo didirikan pada tahun 2004 tujuan mempercepat identifikasi kondisi laut
untuk menyediakan layanan yang didedikasikan dengan menerapkan fitur geotagging melalui
untuk memperbaiki sektor pertambangan foto yang dihasilkan oleh penyelam (Kibele,
Indonesia yang menyediakan laporan dan solusi 2016) dan penggunaan geotagging untuk
yang andal untuk berbagai layanan yang menganalisa kriminologi yang bisa terjadi di
dibutuhkan industri pertambangan. Salah satu perkotaan dan perdesaan (Andrew, 2015).
solusi dalam melakukan efisiensi yang telah Dari permasalahan diatas, dibutuhkan suatu
dilakukan adalah pemanfaatan Geo Information sistem yang dapat menggantikan fungsional
System (GIS) dalam tahap eksplorasi pengambilan gambar pada kamera dan
pertambangan yang akan memuat peta tematik pengambilan koordinat lokasi pada GPS serta
yang dapat menampilkan kondisi geologi , mampu menampilkan peta konsesi lokasi
administrasi, hauling road, dan Infrastruktur tambang batu bara kedalam bentuk peta digital.
yang ada di daerah lokasi pertambangan untuk Sehingga mempermudah tim eksplorasi dalam
menghasilkan wilayah potensi konsesi pada mengakses peta konsesi lokasi tambang batu
daerah pertambangan (Rangga, 2017). Salah satu bara serta mempercepat proses inventarisasi
tahapan pertambangan yang memanfaatkan GIS pada tahap eksplorasi. Sistem tersebut
ada pada tahap eksplorasi dimana PT Britmindo dikembangkan dalam bentuk mobile apps untuk
menyediakan sebuah peta konsesi lokasi dapat menggantikan fungsional ambil objek dari
tambang batu bara berbasis webGIS kepada tim kamera dan penentuan kordinat dari sebuah GPS
eksplorasi, namun kelemahan sistem ini adalah handheld. Pengembangan pada software
karena masih berbasis webGIS sehingga baru melewati tahap-tahap perencanaan, pemodelan,
bisa diakses secara optimal jika menggunakan implementasi.(konstruksi), dan pengujian
sebuah laptop/komputer selain itu dalam (Pressman, 2005). Sehubungan dengan hal
melakukan proses eksplorasi, tim eksplorasi tersebut, untuk mempermudah proses
diwajibkan membawa minimal 2 alat yaitu inventarisasi dan eksplorasi, diperlukan
kamera digital dan Global Positioning System penelitian untuk mengetahui perancangan,
(GPS) handheld yang akan digunakan dalam implementasi, dan pengujian dengan
inventarisasi objek dan mencatat history mengembangkan suatu perangkat lunak sesuai
perjalanan, kamera digunakan untuk mengambil kebutuhan dari PT Britmindo yang berjudul
gambar dari sebuah objek yang ditemui selama “Sistem Inventarisasi dan Eksplorasi
eksplorasi berlangsung sedangkan GPS Pertambangan Batu Bara Di Kalimantan
handheld digunakan untuk menentukan Berbasis Mobile Android “.
koordinat lokasi pengguna serta melakukan Hasil akhir dari penelitian ini adalah
tracking perjalanan. Hasil dari inventarisasi mengetahui kebutuhan fungsional yang dapat
dapat digunakan pada tingkat selanjutnya dalam terpenuhi dan tidak terpenuhi dari sistem yang
proses tambang batu bara. dibangun dan mengetahui apakah dengan adanya
Fungsional pengambilan gambar pada sistem ini mampu mempercepat proses
kamera dan penentuan koordinat lokasi pada inventarisasi dan mempermudah dalam tahap
GPS pada dasarnya sudah dimiliki oleh sebuah eksplorasi.
Smartphone, sehingga sangat dimungkinkan
penggunaan 2 alat yaitu kamera dan GPS pada 2. DATA DAN METODOLOGI
proses eksplorasi dapat digantikan oleh
Smartphone melalui sebuah aplikasi yang 2.1. Study Area
memiliki fitur utama yaitu Geotagging dan Tempat penelitian dilakukan pada
Tracking. Geotagging merupakan kombinasi perusahaan tambang PT Britmindo dengan
fitur kamera yang dapat bersinergi secara lokasi pertambangan di Kota Samarinda Provinsi
langsung dengan fitur GPS untuk memberikan Kalimantan Timur. Penelitian atau Observasi
informasi secara realtime tentang lokasi dan dilakukan mulai tanggal 20 Februari 2017
kondisi sebuah objek sedangkan Tracking sampai dengan 30 Oktober 2017.
merupakan fitur yang akan menyimpan setiap
data koordinat pengguna selama melakukan
suatu perjalanan dan akan ditampilkan dalam

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3435

2.2. Pengumpulan Data peta konsesi tambang batu bara pada sistem ini.
Data dikumpulkan melalui teknik
2.5. Pengembangan Aplikasi
wawancara kepada manajer GIS PT Britmindo
hasil dari wawancara diketahui proses eksplorasi Perancangan yang dibangun pada sistem ini
dan inventarisasi yang sedang berjalan saat ini antara lain diagram UML, diagram ERD,
dan permasalahan/kekuranganya yang akan perancangan antarmuka, perancangan
membantu dalam merumuskan kebutuhan komunikasi data dan perancangan program.
sistem. Selain itu didapatkan data lokasi Setiap perancangan digunakan sebagai dasar
tambang yang berada di samarinda dalam format dalam tahap implementasi perangkat lunak dan
file KML yang akan digunakan sebagai juga membantu proses pengujian sistem.
pendukung pembuatan peta konsesi. Sedangkan Implementasi dari sistem ini dikembangkan
observasi dilakukan dengan cara pengamatan kedalam aplikasi berbasis mobile Android yang
secara langsung terhadap sistem inventarisasi berjenis native. Front-end aplikasi dibuat
dan eksplorasi berbasis webGIS PT Britmindo melalui software Android Studio 2.2.3 dengan
untuk dijadikan rujukan dalam pembangunan platform Android API 16 (4.1 Jelly Bean) dan
sistem pada nantinya. emulator google nexus 4 pada resolusi layar 4.7
inc (768 x 1280). Sedangkan untuk back-end
2.3. Geotagging dan Tracking menggunakan XAMPP 3.2.2 dan MySQL 5.7.
selain itu dapat berjalan dengan baik aplikasi
Teknik geotagging yang digunakan dalam
membutuhkan ketersediaan jaringan internet,
sistem ini adalah dengan cara melakukan
GPS dan kamera.
identifikasi pada data EXIF hasil dari objek
Peta digital yang digunakan dalam sistem
gambar yang telah diambil secara langsung atau
adalah peta google yang diakses melalui sebuah
dipilih oleh pengguna (Yamamoto, 2015), jika
API. Dalam melakukan komunikasi data antara
ditemukan data lokasi berupa latitude dan
aplikasi dengan web service digunakan library
longitude pada gambar maka sistem akan
volley dalam implementasinya. karena volley
mengambil data tersebut untuk dimasukkan ke
mampu menangani setiap request maupun
dalam array apabila tidak ditemukan maka
response data JSON dengan baik dan dapat
sistem akan mengambil data lokasi berdasarkan
memproses gambar lebih cepat.
lokasi user saat ini, kemudian adalah proses
konversi gambar kedalam format string dan data
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
lokasi untuk disimpan ke dalam database
melalui sebuah webservice. Teknik tracking Penelitian ini menghasilkan aplikasi
yang digunakan pada sistem ini sebatas Android yang akan digunakan pada kegiatan
menyimpan data lokasi pengguna berupa pertambangan di PT Britmindo, dengan tujuan
lattitude dan longitude selama dalam perjalanan untuk mempercepat dan mempermudah proses
yang akan disimpan system ke dalam array dan inventarisasi dan eksplorasi.
system akan menampilkan hasil progress dari Berdasarkan wawancara dan observasi
tracking berupa sebuah polyline, sampai pada yang telah dilakukan, diperoleh informasi
pengguna melakukan stop tracking maka sistem mengenai kebutuhan sistem berdasarkan
akan mengirim data tracking melalui web permasalahan yang ada. Dari kebutuhan sistem,
service yang sebelumnya telah dirubah kedalam maka dilakukan identifikasi aktor yang
format data JSON. menggunakan sistem. Hasil dari identifikasi
aktor dapat dilihat pada Tabel 1.
2.4. Peta Konsesi
Tabel 1. Identifikasi Aktor
Peta konsesi pada sistem ini terbatas untuk
Nama
mengetahui batas wilayah administrasi Deskripsi
Aktor
pertambangan milik PT Britmindo yang berada
Tamu Tamu pada sistem ini merupakan
di Kota Samarinda yang didapatkan melalui data
pengguna yang hanya dapat melihat dan
kordinat wilayah dengan format KML yang akan melakukan login
ditampilkan menjadi layer diatas peta google.
User User pada sistem ini merupakan pengguna
Selain itu hasil dari inventarisasi yang telah yang dapat mengakses penuh seluruh
dilakukan oleh pengguna berupa sebuah marker fungsional yang disediakan oleh sistem.
point hasil dari geotagging dan polyline hasil
dari tracking sehingga menjadi pendukung untuk Setelah aktor diidentifikasi, maka dibuatlah
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3436

use case diagram untuk mengetahui aktivitas- Pada Gambar 2 fitur melihat peta konsesi
aktivitas yang dapat dilakukan masing-masing dimulai ketika user melakukan klik pada tombol
aktor. Use case diagram dari sistem ini dapat beranda setelah itu secara bersamaan sistem
dilihat pada Gambar 1 untuk mengetahui akan mengambil beberapa data diantaranya
hubungan antara satu atau lebih dari aktor yang memanggil API google maps untuk
ada pada sistem informasi yang akan dibangun menampilkan peta dasar, kemudian mengambil
(Rosa dan Shalahuddin, 2015). Namun aktivitas data geotag dan tracking melalui web service
yang didokumentasikan dan diimplementasikan yang kemudian diproses menjadi sebuah marker
terbatas pada 3 fungsional utama yaitu pada peta dalam bentuk point untuk data geotag
menampilkan peta konsesi, memasukkan dan berbentuk polyline untuk data tracking serta
geotagging dan memasukkan tracking. sistem akan membuka file KML yang kemudian
menjadi layer pada peta dalam bentuk polygon.
Setelah seluruhnya berhasil diproses maka
aplikasi akan menampilkan sebuah peta konsesi
tambang batu bara.

Gambar 1. Usecase diagram

Untuk mengetahui rangkaian aktifitas yang


dilakukan oleh sistem dalam menyelesaikan
sebuah fungsi dapat dilihat dalam Gambar 2
sampai Gambar 4.

Gambar 3. Flowchart diagram memasukkan


geotagging

Pada Gambar 3 fitur memasukkan


geotagging dimulai ketika user melakukan klik
tombol tambah geotag, setelah itu aplikasi akan
menampilkan halaman tambah geotag yang
berisi form untuk data geotag. User diberikan
pilihan dalam mengambil gambar yaitu melalui
kamera secara langsung atau mengambil dari
gallery, setelah user memilih gambar maka
sistem akan mengambil data EXIF dari foto
berupa data longitude dan latitude kemudian
sistem akan menampilkan gambar yang telah
Gambar 2. Flowchart diagram melihat peta konsesi dipilih oleh user, setelah user mengisi form dan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3437

menekan tombol upload maka sistem akan maka akan terlihat tombol stop tracking. Setelah
mengirim data geotagging melalui web service. user klik tombol stop tracking maka sistem akan
Pada Gambar 4 fitur memasukkan tracking berhenti mengamvil data user dan menampilkan
dimulai ketika user menekan tombol beranda form seperti Gambar 8 untuk diisi oleh user dan
selanjutnya aplikasi akan menampilkan tombol mengakhiri proses tracking.
start tracking yang akan digunakan user dalam
memulai tracking, setelah user melakuakn klik
tombol start tracking maka sistem secara terus
menerus meminta data lokasi user sampai user
menekan tombol stop untuk mengakhiri proses
tracking, sistem akan menampilkan form yang
akan diinput oleh user, setelah user menekan
tombol finish maka sistem akan mengirim data
tracking melalui web service.

Gambar 5. Implementasi peta konsesi

Gambar 6. Implementasi tracking

Gambar 4. Memasukkan tracking

Setelah tahap perancangan maka tahap


selanjutnya adalah implementasi sistem yang
dapat dilihat hasil dari implementasi pada
Gambar 5 sampai Gambar 8.
Pada Gambar 5 sampai gambar 7 adalah
implementasi dari fitur melihat peta konsesi dan
memasukkan tracking dimana pada Gambar 5
menunjukkan fitur tracking sebelum dimulai
oleh user maka terlihat tombol start tracking
namun setelah user klik tombol start tracking

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3438

metode user acceptence testing untuk menguji


apakah aplikasi tersebut telah sesuai dengan
kebutuhan user sehingga bisa diterima oleh user
dan metode usability testing untuk menguji
apakah aplikasi tersebut mudah digunakan.
Validation testing dilakukan pada beberapa
fungsi antara lain melihat peta konsesi,
memasukkan geotagging, dan memasukkan
tracking yang dilakukan secara berturut-turut
sebanyak 7 kali. Hasil pengujian diketahui
sebegai berikut :
Test Case (Tc) = 3
Nilai Tc = Tc1+Tc2+Tc3 = 1+1+1
Nilai 1 menyatakan Valid dan 0 menyatakan
tidak valid
Maka hasil uji = Tc / Nilai Tc x 100 %
= 3/3 x 100% = 100%
Gambar 7. Implementasi tracking(2)

Pada Gambar 8 adalah halaman untuk Bersarkan nilai hasil usability maka dapat
melakukan tambah geotagging yang terdiri dari disimpulkan seluruh fungsi dalam sistem
tombol untuk mengambil gambar yang bisa inventarisasi dan eksplorasi dapat berjalan sesuai
dengan 2 cara melalui gallery dengan cara klik dengan fungsionalitasnya.
choose image atau mengambil langsung melalui Pada pengujian UAT didapatkan hasil yang
kamera dengan klik take image. Setelah dapat dilihat pada pada Tabel 2 untuk
mengambil gambar user mengisi form judul dan mengetahui apakah aplikasi mampu
deskripsi dan klik tombol upload untuk memberikan solusi atas permasalahan dari sisi
mengirim data geotagging. pengguna.
Tabel 2. Hasil Pengujian UAT
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apakah aplikasi sistem inventarisasi YA
dan eksplorasi ini berjalan sesuai
kebutuhan?
2 Apakah aplikasi Sistem YA
inventarisasi dan eksplorasi ini
mudah dipahami?
3 Apakah dengan adanya fitur Peta YA
konsesi pada aplikasi inventarisasi
dan eksplorasi ini informasi
mengenai batas lokasi tambang
dapat diakses lebih cepat?
4 Apakah dengan adanya aplikasi YA
sistem inventarisasi dan eksplorasi
ini proses inventarisasi menjadi
lebih cepat dan mudah?

Hasil dari pengujian UAT dapat


disimpulkan bahwa aplikasi dapat diterima dan
Gambar 8. Implementasi halaman tambah dapat menyelesaikan permasalahan dari sisi
geotagging pengguna.
Pada pengujian usability testing yang disi
Setelah aplikasi berhasil dipasang pada
oleh 5 responden terdiri dari tim GIS PT
perangkat Android, aplikasi akan di uji
Britmindo untuk mengukur tingkat kemudahan
menggunakan pengujian black-box melalui
dari tiap fitur pada sistem inventarisasi dan
metode validation testing untuk menguji
eksplorasi didapatkan hasil yang dapat dilihat
kesesuaian dengan kebutuhan fungsional,
pada Tabel 3.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3439

Tabel 3. Hasil pengujian usability DAFTAR PUSTAKA


Rekapitulas SIDE_F_1 SIDE_F_10 SIDE_F_10 Andrew, M Lemieux, 2015. Geotagged photos:
i 01 2 3 a useful tool for criminological research.
Responden 7 7 7 Journal of SpringerOpen, 4:3, DOI
1 10.11.1186/s40163-015-0017-6.
Responden 7 7 7
2 Rangga, Andy Gusti, 2017. Wawancara terkait
Responden 7 7 7
penggunaan GIS dalam pertambangan PT
3 britmindo. [pada 3 April 2017].
Responden 7 7 7 Britmindo, 2016. Tersedia
4 di:<http://www.britmindo.com/britmindo/e
Responden 7 7 7 n/page/1/2/who-we-are> [Diaskes pada 15
5 Maret 2017].
Pada Tabel 3 SIDE_F_101 adalah fungsi Hambling, Brian, dan Goethem, Pauline van,
melihat peta konsesi, SIDE_F_102 adalah fungsi 2013. User Acceptance Testing. Swindon:
memasukkan geotagging dan SIDE_F_103 BCS Learning & Development Limited.
adalah fungsi untuk memasukkan tracking. Kibele, J. 2016. Benthic Photo Survey: Software
Skala likers yang digunakan untuk menilai tiap for Geotagging, Depth-tagging, and
fitur terdiri dari 7 yaitu sangat sulit memilki nilai Classifying Photos from Survey Data and
1 sampai dengan sangat mudah memiliki nilai 7. Producing Shapefiles for Habitat Mapping
Pada tabel 2 dapat diambil kesimpulan bahwa in GIS. Journal of Open Research Software,
fitur yang ada pada sistem inventarisasi dan 4: e10, DOI:
eskplorasi memiliki nilai 100% sangat mudah. http://dx.doi.org/10.5334/jors.104.
4. KESIMPULAN Pressman, Roger S. 2010. Rekayasa Perangkat
Lunak. Edisi ke 7. Diterjemahkan oleh : Adi
Sistem inventarisasi dan ekplorasi
Nugroho. Yogyakarta: Andi.
diimplementasikan ke dalam bentuk mobile apps
dengan platform Android sebagai front-end dan Rosa, A.S., dan Shalahuddin, A., 2015.
web service sebagai back-end. Aplikasi pada Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur
perangkat bergerak berjenis native mobile apps Dan Berorientasi Objek. Bandung :
yang menggunakan bahasa pemrograman Java, Informatika.
sementara web service dibuat dengan Supriatna, 2015. Harga Batu Bara Dorong
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Efisiensi Tersedia
MySQL sebagai database. Proses pengujian dari di:<http://www.republika.co.id/berita/kora
implementasi yang telah dilakukan n/news-update/15/06/10/nppy9f14-harga-
menggunakan metode black-box testing yaitu batu-bara-dorong-efisiensi>[Diakses:20
validation testing, berdasarkan hasil validation Maret 2017].
testing, 100% sistem berjalan sesuai kebutuhan
perancangan dan analisis sistem. Yamamoto, S., 2015. Google Ebook Human
Untuk mengetahui tingkat kesesuaian Interface and the Management of
aplikasi dengan requirment user maka Information. Tersedia di: Google Books
digunakan pengujian user acceptance testing <http://booksgoogle.com> [Diakses 20
(Hambling dan Goethem, 2013) dan usability Maret 2017].
testing. Pada UAT diambil kesimpulan bahwa
sistem dapat diterima oleh pengguna dan dapat
menyelesaikan permasalahan pada proses
eksplorasi dan inventarisasi tambang batu bara.
Sedangkan hasil uji dari usability testing diambil
kesimpulan bahwa sistem sangat mudah
digunakan.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai