Anda di halaman 1dari 11

BAB 2.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian gizi


Nutrien adalah zat penyusun bahan makanan yang diperlukan oleh tubuh
untuk metabolisme yaitu air, protein, lemak, vitamin, mineral, dan karbohidrat.
Bahan makanan ialah hasil produksi pertanian, perikanan dan peternakan. Gizi
adalah hubungan atau pengaruh dari konsumen makanan terhadap derajat kesehatan
atau penampilan seseorang. Sedangkan konsep gizi seimbang adalah suatu usaha
untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan tubuh (dinamis) akan zat gizi
dengan asupan yang didapat melalui makanan, keseimbangan antara berbagai macam
zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi.

2.2 Nutrisi untuk balita


a. Nutrisi untuk bayi 0-6 bulan
ASI ekslusif satu bentuk rangsang untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan otak bayi adalah dengan menerapkan pola asah, asih dan asuh dalam
perawatannya sehari-hari, dalam pemberian ASI juga perlu ditunjang dengan
pemenuhan zat-zat gizi yang tepat. ASI merupakan sumber makanan utama dan
paling sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan. Untuk itu harus diterapkan pola makan
yang sehat agar zat gizi yang dibutuhkan dapat dipenuhi melalui ASI.
ASI eklusif menurut WHO (World Health Organization) adalah pemberian ASI saja
tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk, ataupun makanan
tambahan lain. Sebelum mencapai usia 6 bulan sistem pencernaan bayi belum
mampu berfungsi dengan sempurna, sehingga ia belum mampu mencerna makanan
selain ASI. Anjuran pemberian ASI eksklusif 6 bulan ini dikeluarkan juga oleh The
American Dietetic Assosiation pada bulan oktober 2001 bersamaan dengan
diterbitkannya panduan berjudul “Exclusive Breastfeeding for 6 month and
Breastfeeding with Complementary Foods for at Least 12 months is the ideal feeding
pattern for infants.“

b. Bayi umur 6-12 bulan


Dalam usia ini bayi mampu berkomunikasi meski dalam bentuk sangat
sederhana. Berkat pemenuhan zat gizi yang diperolehnya dari ASI sejalan dengan
peningkatan proses tumbuh kembang yang sedang dijalani, kini ASI saja tidak cukup
untuk memenuhi zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya, maka mulai usia ini perlu
diperkenalkan beberapa jenis makanan padat yang disebut Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI) seperti bubur saring/ nasi tim, kentang susu, susu sapi rasa asam dan
manis, susu kedelai, buah-buahan, telur, dan biskuit susu. Beberapa persyaratan
pembuatan MP-ASI yang perlu diperhatikan:
1. Bahan makanan mudah diperoleh,
2. Mudah diolah,
3. Harga terjangkau,
4. Dapat diterima sasaran dengan baik,
5. Kandungan zat gizi memenuhi kecukupan gizi sasaran,
6. Mutu protein dapat memacu pertumbuhan fisik ( Protein Eficiency Ratio/PER
lebih besar atau sama dengan 70% mutu casein, setara dengan > 1,75 ),
7. Jenis MP-ASI disesuaikan dengan umur sasaran,
8. Bebas dari kuman penyakit, pengawet, pewarna, dan racun,
9. Memenuhi nilai sosial, ekonomi, budaya, dan agama.
Contoh pola jadwal pemberian makanan menjelang anak usia 1 tahun: perlu
diketahui, jadwal pemberian makanan ini fleksibel (dapat bergeser, tapi jangan
terlalu jauh), yakni:
Pukul 06.00 : Susu
Pukul 08.00 : Bubur saring/Nasi tim
Pukul 10.00 : Susu/Makanan selingan
Pukul 12.00 : Bubur saring/Nasi tim
Pukul 14.00 : Susu
Pukul 16.00 : Makanan selingan
Pukul 18.00 : Bubur saring /nasi tim
Pukul 20.00 : Susu.
Kebutuhan susu bagi balita sangat penting. Manfaat yang dapat diperoleh dari susu
yakni antara lain:
1. Mencegah penyakit jantung, kanker, dan stroke.
2. Susu merupakan salah satu minuman yang tidak merusak gigi karena tidak
terlalu manis.
3. Susu rendah lemak bisa menurunkan risiko terkena hipertensi.
4. Dapat mengurangi kadar racun dalam tinja sehingga mengurangi risiko
terkena kanker usus.
5. Mengandung kalsium tinggi yang dapat memperkuat tulang dan
menghambat pengeroposan tulang.
6. Mengandung potasium yang membuat dinding pembuluh darah menjadi
stabil dan elastis.
7. Mengandung zat besi yang membantu mempertahankan kulit tetap bersinar.
8. Mengandung yodium yang dapat meningkatkan kerja otak besar.
9. Mengandung sejumlah vitamin B2 yang dapat membantu penglihatan.
Tirosin pada susu mendorong hormon kegembiraan dan tidur lebih
nyenyak.

c. Bayi usia 12-18 bulan


Asupan zat-zat gizi yang lengkap masih terus dibutuhkan anak selama proses
tumbuh kembang masih terus berlanjut. Zat gizi yang dibutuhkan anak usia 12-18
bulan ini porsi makanan yang dikonsumsi sekarang ini yang bertambah, sesuai
dengan pertambahan berat tubuhnya dan peningkatan proses tumbuh kembang yang
terjadi. Tubuh anak tetap membutuhkan semua zat gizi utama yaitu karbohidrat,
lemak, protein, serat, vitamin dan mineral. Asupan makanan sehari untuk anak harus
mengandung 10-15% kalori, 20-35% lemak, dan sisanya karbohidrat. Setiap kg berat
badan anak memerlukan asupan energi sebanyak 100 kkal. Asupan lemak juga perlu
ditingkatkan karena struktur utama pembentuk otak adalah lemak. Lemak tersebut
dapat diperoleh antara lain dari minyak dan margarine. Makanan memegang peranan
penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Oleh karenanya, pola makan
yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini, antara lain dengan pengenalan
jam-jam makan dan variasi makanan. Agar kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi,
makanan sehari-hari sebaiknya terdiri atas ketiga golongan bahan makanan tersebut.
Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak mendapatkan asupan gizi
yang diperlukannya secara utuh dalam satu hari. Waktu-waktu yang disarankan
adalah
a. Pagi hari waktu sarapan.
b. Pukul 10.00 sebagai selingan. Tambahkan susu.
c. Pukul 12.00 pada waktu makan siang.
d. Pukul 16.00 sebagai selingan
e. Pukul 18.00 pada waktu makan malam.
f. Sebelum tidur malam, tambahkan susu. Jangan lupa kumur-kumur
dengan air putih atau gosok gigi.
Pada usia balita, anak mulai memiliki daya ingat yang kuat dan tajam
sehingga apa yang diterimanya akan terus melekat erat sampai usia selanjutnya.
Dengan memperkenalkan anak pada jam-jam makan yang teratur dan variasi jenis
makanan diharapkan anak akan memiliki disiplin makan yang baik. Pola makan yang
baik semestinya juga mengikuti pola gizi seimbang yaitu pemenuhan zat-zat gizi
yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan diperoleh melalui makanan sehari-
hari. Dengan makan-makanan bergizi seimbang secara teratur diharapkan
pertumbuhan anak akan berjalan optimal. Disadari maupun tidak, Anda sedang
mengajarkan pola hidup teratur dan sehat pada anak sejak dini.
 
2.3 Menu gizi seimbang
a. Karbohidrat
Seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mie berfungsi untuk membentuk energi dalam
otak. Kenalkan beragam karbohidrat secara bergantian. Selain sebagai menu utama,
karbohidrat bisa diolah sebagai makanan selingan atau bekal sekolah seperti puding
roti atau donat kentang yang lezat.

b. Buah dan sayur


Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel. Jenis sayuran beragam mengandung
zat gizi berbeda. Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus.
c. Susu dan produk olahan susu
Susu pertumbuhan, produk olahan susu seperti keju dan yoghurt pastikan balita
mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari konsumsi susunya.
d. Protein
Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan berfungsi untuk meningkatkan
daya ingat. Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber protein
lain. Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan minuman berkadar vitamin
C tinggi untuk membantu penyerapan zat besi.
e. Lemak dan gula
Seperti yang terdapat dalam minyak, santan, mentega, roti, dan kue juga
mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak dan mengurangi
stress. Pastikan balita Ibu mendapatkan kadar lemak esensial dan gula yang cukup
bagi pertumbuhannya. Namun perlu diperhatikan bahwa lemak dan gula tidak
digunakan sebagai pengganti jenis makanan lainnya (seperti karbohidrat).

2.4 Perencanaan Menu Makanan Balita


Ada berbagai macam perencanaan menu makan balita oleh ibu seperti,
lupakan penggunaan gula dan garam pada menu bayi. Kalau pun ia sudah berusia di
atas 1 tahun, batasi penggunaannya. Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari
1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram. Penggunaan
garam bila memang diperlukan sebaiknya digunakan dalam jumlah sedikit dan pilih
garam beryodium yang baik untuk kesehatan. Bila membeli makanan dalam
kemasan, perhatikan juga kandungan garamnya. Porsi makan anak juga berbeda
dengan orang dewasa. Mereka membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap
gizi dalam jumlah lebih kecil namun sering. Bahan makanan sumber energi seperti
karbohidrat, protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib dikonsumsi anak
setiap hari. Atur agar semua sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari. Susu
sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi balita. Sedikitnya balita
butuh 350 ml/12 oz per hari. Beberapa makanan perlu perhatian ekstra untuk
dihindari diantaranya: makanan yang terlalu berminyak dan makanan berpengawet.
Gunakan bahan makanan segar untuk menu makan keluarga terutama untuk balita.
Aneka jajanan dipinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan gizinya.
Ibu bisa membuat sendiri ‘jajanan’ untuk balita hingga ia tidak tergiur untuk jajan.
Telur dan kerang seringkali menimbulkan alergi bahkan keracunan bila Ibu tidak jeli
memilih yang segar dan salah mengolahnya. Biasakan mengolah telur sampai matang
untuk menghindari bakteri yang dapat mengganggu pencernaan. Kacang-kacangan
bisa juga jadi pencetus alergi. Jangan berikan kacang bila si balita belum terampil
mengunyah karena bisa tersedak.
Gunakan cara penyajian makanan yang baik bagi balita dengan melakukan
peraturan yang baik untuk satu ukuran penyajian seperti 1 sendok makan per usia
atau seperempat porsi orang dewasa per usia anak. Pada jadwal makan berikutnya,
gunakan ukuran ini dengan benar dan lihat sendiri bagaimana makanan yang sedikit
itu yang harusnya dimakan balita. Ketika merencanakan dan menyajikan makan
untuk balita, coba untuk membuat balita mengkonsumsi per harinya :
1. 2 hingga 3 gelas susu berkalsium (yoghurt, keju, makanan kaya kalsium)
2. 4 penyajian buah dan sayur (ukuran penyajian : 1 sendok makan per usia
anak). 1 penyajian harus tinggi vitamin C dan A
3. 4 penyajian grains-roti dan sereal yang diperkaya zat besi. Satu penyajian kira
2 seperempat atau 1/3 porsi orang dewasa (1/4 slice toast,  seperempat cup
pasta)
4. 2 penyajian protein – daging, kacang-kacanganan, telur, tofu, selai kacang.
Satu ukuran yang bagus harus disajikan di setiap waktu makan. 
2.5 Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Makanan Pendamping ASI atau MP-ASI adalah makanan selain ASI yang
diberikan pada anak di atas 6 bulan. Sedangkan ASI sendiri harus tetap diberikan
kepada bayi sampai berumur 2 tahun. Pada 6 bulan pertama, bayi cukup diberi ASI
saja atau yang biasa disebut ASI Eksklusif. Kemudian saat bayi berumur lebih dari 6
bulan, maka bayi harus mendapat makanan pendamping karena ASI sudah tidak
mencukupi kebutuhan gizi, karena saat itu pula anak sudah mulai bisa makan dan
pencernaannya juga sudah mulai bekerja.
MP-ASI lokal adalah MP-ASI yang diolah di rumah tangga atau di Posyandu,
terbuat dari bahan makanan yang tersedia, mudah diperoleh dengan harga terjangkau
oleh masyarakat, dan memerlukan pengolahan sebelum dikonsumsi oleh sang buah
hati.

Tujuan Pemberian MP-ASI


ASI tidak lagi mencukupi kebutuhan bayi dikarenakan pertambahan umur
bayi yang diiringi pertumbuhan dan aktivitasnya yang bertambah. Selain itu ketika
bayi berumur lebih dari 6 bulan, timbul perbedaan antara jumlah makanan yang
diperlukan dan makanan yang dapat disediakan oleh ASI. Maka kekurangan tersebut
dapat dilengkapi dari MP-ASI. Selain itu pada saat bayi berumur diatas 6 bulan,
syaraf dan otot di mulut bayi sudah mulai berkembang dan dapat digunakan untuk
menggigit atau mengunyah. Pada umur tersebut bayi juga sudah mulai tumbuh gigi,
bisa mengontrol pergerakan lidah, mulai menaruh barang di mulutnya dan tertarik
untuk mencoba rasa yang baru. Ditambah lagi pencernaan bayi mulai umur 6 bulan
sudah cukup baik untuk mencerna makanan.

Jenis Jenis MP-ASI


Makanan Lumat Halus, yaitu makanan yang dihancurkan dari tepung dan
tampak homogen (sama/rata). Contoh: bubur susu, bubur sumsum, biskuit ditambah
air panas, pepaya saring, pisang saring. Makanan Lumat, yaitu makanan yang
dihancurkan atau disaring tampak kurang rata. Contoh: pepaya dihaluskan dengan
sendok, pisang dikerik dengan sendok, nasi tim saring, bubur kacang ijo saring,
kentang rebus. Makanan Lunak, yaitu makanan yang dimasak dengan banyak air dan
tampak berair. Contoh: bubur nasi, bubur ayam, bubur kacang ijo, bubur manado.
Makanan Padat, yaitu makanan lunak yang tidak nampak air. Contoh: lontong, nasi
tim, kentang rebus, biskuit.

Pemberian MP-ASI Yang Tepat

1. Sesuai Dengan Umur Bayi (Urutan Umur Bayi/ Anak)


Jenis Makanannya yakni:
a 0-6 bulan : ASI saja
b 6-7 bulan : Makanan lumat halus
c 7-9 bulan : Makanan lumat
d 9-12 bulan : Makanan lunak
e 12-24 bulan : Makanan padat
Keterangan:
a. Makanan Bayi Umur 0-6 Bulan
1. Hanya ASI saja (ASI Eksklusif)
Bersentuhan dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama pada
30 menit pertama setelah lahir. Pada umur 0-6 bulan, ASI saja sudah dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi. Perlu diingat bahwa ASI adalah makanan
terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan
menyusui akan terbina hubungan kasih saying antara ibu dan anak.
Berikan Kolostrum
2. Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan
berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung zat-zat gizi dan zat
kekebalan yang tinggi.
3. Berikan ASI dari kedua payudara
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian pindah ke
payudara lainnya. Berikan sesuai dengan keinginan bayi.
b. Makanan Bayi Umur Lebih Dari 6-7 Bulan
1. Pemberian ASI diteruskan semau bayi
2. Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk lumat halus karena bayi
sudah bisa mengunyah. Contoh MP-ASI berbentuk halus antara lain bubur
susu, biskuit yang ditambah air atau susu, pisang dan papaya yang
dilumatkan. Berikan untuk pertama kali salah satu jenis MP-ASI, misalnya
pisang lumat. Berikan sedikit demi sedikit mulai dengan jumlah 1-2 sendok
makan, 1 kali sehari. Berikan untuk beberapa hari secara tetap, kemudian
baru dapat diberikan jenis MP-ASI yang lainnya.
3. Berikan ASI dulu baru MP-ASI berbentuk cairan berikan dengan sendok,
jangan menggunakan botol dan dot. Penggunaan botol dan dot berisiko dapat
menyebabkan bayi/anak mencret dan mengakibatkan infeksi telinga.
4. Memberikan MP-ASI dengan botol dan dot untuk anak sambil tiduran juga
berisiko dapat menyebabkan infeksi telinga tengah
5. Kalau bayi sulit menerima makanan baru, ulangi pemberiannya pada waktu
bayi lapar, sedikit demi sedikit dengan sabar, sampai bayi terbiasa dengan
rasa makanan tersebut.

c. Makanan Bayi Umur 7-9 Bulan


1. Pemberian ASI diteruskan semau bayi
2. Berikan nasi tim bayi ditambah sedikit demi sedikit sumber zat lemak, yaitu
santan atau minyak kelapa/margarin. Bahan makanan ini dapat menambah
kalori makanan bayi, disamping memberikan rasa enak juga mempertinggi
penyerapan vitamin A dan zat lain yang larut dalam lemak.
3. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran paling sedikit
sebagai berikut:
 umur 7 bulan = bubur susu 1 kali, sari buah 2 kali
 umur 8 bulan = bubur susu 1 kali, sari buah 1 kali, tim saring 1 kali
 umur 9 bulan = bubur susu 1 kali, sari buah 1 kali, tim saring 1 kali, telur
1 kali
Bila bayi meminta lagi, ibu dapat menambahnya
d. Makanan Anak Umur 10-12 Bulan

1. Pemberian ASI diteruskan semau bayi


2. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga
secara bertahap. Bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara
berangsur, lambat laun mendekati bentuk dan kepadatan makanan keluarga
3. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang
bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang hijau, buah, dan lain-lain. Sebaiknya
makanan selingan dibuat sendiri agar kebersihannya terjamin.
4. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan.
Campurkanlah ke dalam makanan lembek berbagai lauk pauk dan sayuran
secara berganti-ganti. Pengenalan berbagai bahan makanan sejak usia dini
akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat di kemudian
hari.

Atau berikan MP-ASI untuk 10-12 bulan sebagai berikut:


 Umur 10-11 bulan = bubur susu 2 kali, sari buah 1 kali, tim saring 1 kali,
telur 1 kali
 Umur 12 bulan = bubur susu 1 kali, sari buah 1 kali, tim saring 2 kali, telur 1
kali

e. Makanan Anak Umur 13-24 Bulan


Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah
berkurang, tetapi merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi.
a. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali sehari
dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Disamping
itu tetap berikan makanan selingan 2 kali sehari.
b. Berikan bahan makanan yang bervariasi. Misalnya nasi diganti dengan: mie,
bihun, roti, kentang, dll. Hati ayam diganti dengan: tahu, tempe, kacang hijau,
telur, ikan. Bayam diganti dengan: daun kangkung, wortel, tomat. Bubur susu
diganti dengan: bubur kacang hijau, bubur sumsum, biskuit, dll.
c. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi
pemberian ASI sedikit demi sedikit.

MP-ASI yang Memenuhi Syarat


Berikut ini beberapa syarat MP-ASI yang baik, yakni:
 Kaya energi, protein dan zat besi, vitamin A, vitamin C, kalsium dan folat.
 Bersih dan sehat, yaitu tidak mengandung kuman penyakit atau bahan
berbahaya lain. Tidak keras sehingga tidak menyebabkan bayi tersedak,
mudah dimakan oleh bayi, tidak terlalu asin atau terlalu pedas serta disukai
bayi.
 Merupakan makanan lokal yang mudah didapat dengan harga terjangkau serta
mudah disiapkan
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan MP-ASI, hal ini
dapat dilakukan oleh seluruh anggota keluarga:
 Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menyiapkan MP-ASI.
 Gunakan bahan makanan yang segar dan baik untuk membuat MP-ASI.
 Simpan bahan-bahan makanan (susu, daging, sayuran) dan makanan yang
telah dimasak di dalam lemari es jika punya.
 Bila tidak ada lemari es, tutup makanan dan berikan sebelum 2 jam setelah
pengolahan. Bila lebih dari itu, panaskan makanan.
 Jaga kebersihan rumah maupun pekarangan sehingga tidak ada sarang tikus,
kecoa, atau serangga lain yang berbahaya serta berpotensi menimbulkan
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai