Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Benda-benda ergastik mempunyai beberapa bagian yang terdapat pada sel
tumbuhan yaitu :
1. Amilum/Pati Pati memiliki nama lain yang cukup umum digunakan dan
disebut, yaitu amilum. Pati sendiri masih termasuk di dalam jenis karbohidrat
kompleks yang tak dapat larut di dalam air. Dengan rupa bubuk putih dan tidak
berbau, pati mempunyai rasa tawar. Tumbuhanlah yang menghasilkan pati sebagai
bahan utama untuk penyimpanan glukosa yang berlebih yang dimanfaatkan
sebagai produk fotosintesis untuk waktu yang lama (Bresnick, 1996).
2. Aleuron Pada tumbuh-tumbuhan biasanyaterdapat protein aktif dan protein
pasif. Yang dimaksud protein aktif adalah protein-protein yang membentuk
protoplasma, sedangkan protein pasif adalah protein dalam bentuk makanan
cadangan. Pada hakikatnya protein pasif adalah benda nonprotoplasmik (substansi
ergastis atau benda mati) yang terdapat di dalam vakoula-vakoula sebagai protein
amorf atau sebagai kristal. Kedua bentuk tersebut,sebagai protein amorf atau
sebagai kristal, lazim dikenal dengan nama butir aleuron. Butir-butir aleuron
banyak ditemukan pada endosperm biji, perisperm biji, atau embrio. Proses
pembentukan butir aleuron adalah sebagai berikut. Bila di dalam sel terdapat
protein yang tidak bersifat aktif (Pasif), maka akan ditransportasikan ke dalam
vakoula dan disimpan bersama-sama sebagai cairan di dalam vakoula. Oleh suatu
proses yang terjadi di dalam vakoula, protein terlarut tadi mengalami
pengendapan. Salah satu penyebab terjadinya pengendapan ini adalah karena
proses pematangan buah/biji, sehingga terbentuklah butir-butir aleuron.
Aleuron merupakan protein yang termasuk globulin, butirbutirannya yang
sangat besar dapat kita temukan pada biji jarak (Ricinus communis). Pada butir
besar aleuron ini lazim terdiri dari: (1) protein amorf; (2) protein kristal; dan (3)
protein globoid. Protein amorf adalah protein yang tidak berbentuk. Protein kristal
adalah protein yang memiliki bentuk beraturan, biasanya persegi lima atau persegi
enam. Sedangkan protein globoid adalah protein yang banyak mengandung zat
phytin, yaitu garam yang mengandung kalsium dan magnesium (Ca dan Mg)
dengan suatu asam berupa mesoinosith atau heksafosfor. Butir aleuron adalah
protein. Hal ini dapat dibuktikan dengan mengujinya menggunakan reaksi-reaksi
penguji protein. Misalnya, apabila dibubuhkan larutan iodin, dapat beralih
menjadi warna coklat ungu. Bila direaksikan dengan Milon dapat memberikan
warna merah. Pada butir aleuron terdapat lapisan aleuron dan gluten. Lapisan
aleuron adalah lapisan sel yang berada di bawah kulit buah yang mengandung
butir-butir protein kecil tersebut. Sedangkan gluten adalah proteinnya itu sendiri
yang menyusun butir aleuron. Lapisan aleuron dapat kita temukan pada bulir-bulir
gandum, padi, dan sebagainya. Selain terdapat pada vakoula, butir aleuron dapat
pula terdapat di dalam sitoplasma yang terletak di bagian tepi, misalnya pada sel-
sel umbi kentang. Selain itu butir aleuron dapat ditemukan di dalam plastida,
bahkan di dalam inti sel (nukleus) dari tumbuhtumbuhan golongan
Scrophulariaceae (Bresnik, 1996).
3. Kristal
Kristal bervariasi bentuk dan ukurannya. Biasanya kristal tersusun dari
kalsium karbonat dan kalsium oksalat atau silika. Kristal kalsium karbonat bias
anya disebut sistolit. Biasanya terdapat pada sel epidermis daun banyak tumbuhan
bunga,misalnya yang termasuk family Moraceae, Urticaceae, Acanthaceae dan
Cucurbitaceae. Kristal kalsium oksalat, merupakan hasil akhir atau hasil rekresi
darisuatu pertukaran zat yang terjadi dalam sitoplasma. Kristal kalsium oksalat
initerdapat dalam plasma sel atau dalam vakuola, tidak larut dalam asam lemah
(seperti asam cuka) tetapi larut dalam asam kuat (seperti asam klorida). Ada yang
menduga bahwa asam oksalat bebas merupakan racun bagi tumbuhan karena itu
diendapkan berupa garam kalsium oksalat.
Macam-macam bagian Kristal :
a. Kristal pasir berbentuk piramida kecil, misalnya terdapat pada tangkai
daun bayam (Amaranthus sp) tangkai daun tembakau (Nicotiana tobacum) dan
Begonia sp.
b. Kristal tunggal besar berbentuk prisma seperti belah ketupat, segi empat,
pyramid atau poliedris, misalnya terdapat pada daun jeruk (citrus sp) dan korteks
Gnetum indicum.
c. Rafida berbentuk seperti jarum atau sapu lidi, biasanya tersusun
membentuk berkas, Misalnya terdapat pada Colocasia, daun Mirabilis jalapa,
batang dan akar aloe vera, daun Ananas comosus. rafida tertentu dapat
menimbulkan rasa gatal sehingga dapat melindungi tumbuhan dari hewan.
d. Kristal Sferit
Kristal fserit tersusun atas bagian-bagian yang teratur secara radier,
misalnya pada batang Phyllocactus sp.
e. Kristal majemuk atau drussen.
Drussen berbentuk seperti bintang atau roset, misalnya terdapat pada
Eucalyptus, nerium, Ixora, korteks batang Gnetum gnemon, daun Datura metel
(kecubung), korteks batang Punica granatum(delima), batang Ricinus communis
(jarak).
4. Sistolit Pada jaringan daun tua jaringan epidermis berlapis tiga, disini
terdapat sel-sel berisi sistolit yang terdiri dari atas kerangka selulosa dimana
terhablur kalsium karbonat dalam bentuk spherokristal halus. seperti pada
sekelompok buah anggur. (Bresnick, 1996).
5. Minyak Etheris Minyak etheris merupakan jenis benda ergastik yang
berbentuk cair,badan ergastik ini tersebar pada seluruh tubuh tumbuhan dan setiap
tanaman jumlahnya bervariasi.minyak etheris merupakan senyawa yang
mempunyai bias cahaya yang kuat,sehingga bagian yang mengandung minyak
etheris tampak lengkap (Brensnick, 1996).

Anda mungkin juga menyukai