Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA

NI WAYAN KRISNA YUDA DEWI (1913031004)


YUNANDA EKA FATMAWATI (1913031013)
VITRI WIDIANTARI (1913031018)
ANAK AGUNG ISTRI BRAHMANI PRITA DEWI (1913031022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
24 APRIL 2020
I. TUJUAN
II. DASAR TEORI
III. ALAT DAN BAHAN
IV. PROSEDUR KERJA
V. HASIL PENGAMATAN
Volume titrat 25 mL (HCl)
Konsentrasi titran 0,1M (NaOH)

No Prosedur Ulangan Rata-rata


I II III
1. Volume HCl 25 mL 25 mL 25 mL 25 mL
2. Volume NaOH 27,5 27,5 mL 27,5 mL 27,5 mL
terpakai mL
3. Molaritas (M) NaOH 0,1M 0,1M 0,1M 0,1 M
4. Molaritas (M) HCl - - - -

VI. PEMBAHASAN
Titrasi merupakan cara untuk menentukan konsentrasi suatu larutan zat
dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan zat lain yang diketahui
konsentrasinya. Praktikum ini didasari oleh reaksi netralisasi asam basa. Reaksi
penetralan asam basa dapat digunakan untuk menentukan kadar larutan asam
maupun basa. Titik ekuivalen pada titrasi asam basa adalah saat jumlah asam tepat
dinetralkan oleh sejumlah basa, titik ini sulit diamati sedangkan yang mudah
diamati adalah titik akhir sebelum atau sesudah titik ekuivalen tercapai. Proses
titrasi harus dihentikan pada saat titik akhir tercapai yang ditandai perubahan
warna indikator, indikator yang digunakan dalam praktikum ini adalah fenoftalein
(PP) sebanyak 3 tetes. Penggunaan indikator PP dalam proses titrasi agar trayek
pH nya tidak jauh dari ekuivalen.
Berdasarkan hasil pengamatan diatas yang didapatkan dari video
praktikum, menujukkan proses standarisasi antara HCl dengan NaOH dilakukan
sebanyak tiga kali pengulangan. Pertama, mengambil larutan HCl sebanyak 25
mL menggunakan pipet gondok atau pipet volumetri kemudian masukkan ke
dalam gelas Erlenmeyer dan tetesi larutan HCl dengan indikator PP sebanyak 3
tetes. Kedua, masukkan larutan NaOH 0,1M ke dalam buret sampai garis 0 (nol)
mL. Ketiga, letakkan gelas Erlenmeyer yang berisi larutan HCl dan tetesi larutan
NaOH sedikit demi sedikit secara perlahan sambil gelas Erlenmeyer digoyangkan.
Proses tersebut dilakukan berkelanjutan sampai larutan HCl berubah warna
menjadi pink atau ungu muda. Apabila larutan HCl sudah berubah warna menjadi
pink atau ungu muda maka tutup keran pada buret untuk menghindari larutan
NaOH menetes secara berlebihan. Berdasarkan percobaan pertama, volume NaOH
terpakai sebanyak 27,5mL. Kemudian percobaan dilakukan kembali atau
pengulangan ke II, didapatkan volume terpakai sebanyak 27,5mL dan pada
ulangan ke III didapatkan volume NaOH yang terpakai sebanyak 27,5mL. Tahap
akhir adalah menghitung volume rata-rata dan konsentrasi HCl. Berikut hasil
perhitungannya.
 Mencari volume rata-rata NaOH
V 1+V 2+V 3
VNaOH =
3
27,5 mL+27,5 mL+27,5 mL
VNaOH =
3
VNaOH = 27,5mL

 Konsentrasi HCl (M2)


M1 × V1 = M2 × V2
0,1M × 27,5mL = M2 × 25 mL
2,75 M mL
= 0,11M (M2)
25 mL

VII. SIMPULAN

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Septi, Metry. 2015. Laporan Praktikum Kimia Titrasi Asam Basa.
Tersedia pada:
https://www.academia.edu/11800016/laporan_praktikum_titrasi_asam_basa.
Diakses pada tanggal 24 April 2020.
Video praktikum diakses dari: https://youtu.be/NNba-jPmRzE
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
PRAKTIKUM SIFAT KOLIGATIF

NI WAYAN KRISNA YUDA DEWI (1913031004)


YUNANDA EKA FATMAWATI (1913031013)
VITRI WIDIANTARI (1913031018)
ANAK AGUNG ISTRI BRAHMANI PRITA DEWI (1913031022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
24 APRIL 2020

Anda mungkin juga menyukai