OLEH
NIM : 4192520005
KELOMPOK : IV (EMPAT)
JURUSAN BIOLOGI
2021
I. JUDUL PRAKTIKUM : UJI SARAF CRANIAL DAN UJI OTAK KECIL
II. TUJUAN :
1. Untuk mengetahui apa saja fungsi saraf cranial
2. Untuk mengetahui fungsi dari otak kecil
3. Untuk mengetahui apa yang terjadi jika ada gangguan pada otak kecil.
III. TINJAUAN TEORITIS :
Saraf Kranial, merupakan saraf yang secara letak berada di dekat otak dan terbagi
menjadi 12 pasang saraf. Ke-12 saraf tersebut melewati tulang kranium sehingga saraf-
saraf ini lazim disebut saraf kranial. Nama dari saraf-saraf tersebut berasal dari urutan
letak mereka mulai dari atas ke bawah. Fungsi utama dari saraf-saraf ini adalah mengatur
segala fungsi organ-organ yang berada di daerah kepala mulai dari kesadaran, fungsi
berkomunikasi, fungsi mengunyah, hingga fungsi menelan. Saraf kranial memiliki 3
macam fungsi yakni motorik, sensoris, dan otonom dan berbeda pada masing-masing
saraf (Nugrahaeni .2020).
Saraf kranial adalah 12 pasang saraf pada manusia yang mencuat dari otak,
berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari sumsum tulang belakang. Saraf kranial
merupakan bagian dari sistem saraf sadar. Dari 12 pasang saraf, 3 pasang memiliki jenis
sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang jenis motorik (saraf III, IV, VI, XI, XII) dan 4 pasang
jenis gabungan (saraf V, VII, IX, X). Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan
dari depan hingga belakang, lazimnya menggunakan angka romawi Saraf kranial sendiri
merupakan bagian dari sistem saraf tepi namun berlokasi di dekat sistem saraf pusat
yakni kranium/tengkorak. Sehingga sering kali mereka disalah klasifikasikan.Saraf-saraf
ini terhubung utamanya dengan struktur yang ada di kepala dan leher manusia seperti
mata, hidung, telinga, mulut dan lidah. Pasangan I dan II mencuat dari otak besar,
sementara yang lainnya mencuat dari batang otak(Sasmita. 2019).
Setelah membicarakan sarafnya, ada baiknya kita juga mengetahui dari mana
saraf tersebut berasal yaitu nukleus saraf kranialis yang terletak di batang otak. Sel saraf
motorik dari saraf kranialis yang berada di batang otak merupakan bagian dari LMN,
sedangkan bagian UMNnya diperankan oleh sel saraf motor kortikal. Yang luar biasa dari
nukleus saraf kranialis adalah persarafannya yang berasal dari serat saraf dari 2 sisi
hemisfer otak(Sasmita. 2019).
Salah satu fungsi saraf kranialis adalah fungsinya yang memungkinkan kita untuk
menelan dan berbicara.Meski ukurannya kecil, saraf kranial memainkan peran yang besar
dalam gerak tubuh manusia. Hal tersebut dikarenakan saraf kranial memiliki fungsi
dalam mengumpulkan dan menghubungkan informasi dari otak ke bagian tubuh lain,
terutama kepala dan leher.Saraf kranial terdiri dari 12 pasang dengan nama dan fungsinya
yang berbeda-beda. Beberapa saraf terlibat langsung dalam indera khusus, seperti indera
penglihatan, pendengaran, dan perasa, sedangkan saraf lainnya berperan dalam
mengendalikan otot di wajah atau mengatur kelenjar(Nugrahaeni .2020).
Otak kecil (cerebellum) terletak di belakang kepala, di bawah otak besar
(cerebrum). Coba pegang belakang kepala Anda. Otak kecil tepatnya berada di paling
atas tengkuk leher.Menariknya meski dijuluki sebagai otak kecil, cerebellum ternyata
cukup besar ketika dibentangkan. Hampir keseluruhan volume cerebellum terdiri dari
“rajutan” lapisan materi abu-abu yang amat sangat tipis nan rapat, disebut folium
(Daulay.2017)
Fungsi cerebellum,Cerebellum berukuran amat kecil dan padat. Hanya mengisi
10% dari total volume otak, tetapi menjadi rumah untuk lebih dari 50% total jumlah
neuron yang ada dalam otak. Hal ini membuat otak kecil sebagai bagian otak yang
bekerja paling cepat.Mengontrol gerakan,Bergerak sejatinya adalah sebuah proses yang
rumit. Ada banyak otot dan saraf yang terlibat untuk melakukan satu gerakan sederhana.
Misalnya, berjalan, berlari, sampai melempar bola(Daulay.2017)
Apa akibatnya jika cerebellum terganggu?Fungsi utama cerebellum adalah
mengatur gerakan. Itu sebabnya kerusakan atau gangguan pada cerebellum akan
menghasilkan gangguan dalam gerakan halus, keseimbangan, postur, dan pembelajaran
motorik. Anda jadi mudah goyah atau jatuh, gerakan melambat, gemetar/tremor, hingga
bahkan lumpuh.Selain mengatur gerakan, otak kecil juga sedikit banyak terlibat dalam
beberapa fungsi kognitif seperti fokus perhatian dan bahasa serta mengatur respon
ketakutan dan kesenangan. (Supradewi .2010).
Menjaga keseimbangan dan postur tubuh,Cerebellum memiliki sensor khusus
untuk mendeteksi keseimbangan. Cerebellumlah yang akan mengirimkan sinyal ke tubuh
untuk menyesuaikan gerakan agar tidak jatuh.Mempelajari gerakan baru,Cerebellum
membantu tubuh untuk mempelajari gerakan yang membutuhkan latihan berulang dan
teknik khusus. Misalnya, naik sepeda, melempar bola basket ke dalam ring, atau
berenang.Pada mulanya, Anda pasti tidak langsung bisa, bukan? Butuh proses untuk
mencoba-coba gerakan sampai akhirnya benar-benar sempurna. Proses penyempurnaan
gerakan inilah peran dari otak kecil.Cerebellum akan menyimpan proses coba-coba yang
sebelumnya sudah dilakukan, untuk kemudian memberikan instruksi buat anggota tubuh
yang perlu digerakkan sesuai dengan memori tersebut.Dengan proses ini Anda jadi
memiliki kontrol gerakan yang lebih baik untuk satu manuver tertentu (Amin .2018).
IV. ALAT DAN BAHAN :
A. Alat
Alat Jumlah
1 Stopwatch 1 Buah
2 Pensil 1 Buah
B. Bahan
No Bahan Jumlah
1 Bawang Putih Secukupnya
2 Bubuk Kopi Secukupnya
3 Cotton Bud Secukupnya
V. PROSEDUR KERJA
A. Uji Saraf Cranial
Percobaan Hasil
Nervus Olfaktorius Dalam percobaan ini, dimana subjek uji coba diminta
untuk membedakan aroma dari serbuk kopi dan
bawang putih yang diberikan oleh temannya. Maka,
subjek uji coba dapat membedakan keduanya, yaitu
serbuk kopi dan bawang putih.
Nervus Opticus Pada percobaan ini subjek uji coba diminta untuk
membaca buku dengan suatu halaman penuh
selama 1 menit. Dan dari percobaan didapatkan
hasil bahwa subjek uji coba dalam 1 menit terdapat
182 kata yang mampu dibaca.
Nervus Aculomotor Pada percobaan ini subjek uji coba diminta untuk agar
tetap memperhatikan gerakan pulpen menggunakan
tangan dengan arah yang acak. Subjek bisa tetap
fokus dan kepala tersebut tidak bergerak ke segala
arah.
Subjek II
VII. DISKUSI
1. Samakah status saraf subjek 1 dengan subjek 2?
2. Bila sama, mengapa hal itu bisa terjadi?
3. Bila tidak sama, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya perbedaan tersebut.
Jawab
1. Terdapat perbedaan antara status saraf subjek 1 dengan subjek 2. Hal ini terlihat dimana
pada hasil praktikum setiap subjek memberikan hasil yang berbeda walaupun melakukan
perlakuan yang sama.
2. Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan terdapat beberapa perlakuan yang
memberikan hasil yang sama antara objek satu dengan objek lainnya. Hal ini dikarenakan
bagian penerima rangsang yang terletak di sebelah motorik pada subjek 1 dan 2 sama
sama bekerja dengan baik, sehingga menghasilkan respon sama ketika diberi stimulant.
Otak besar sendiri merupakan pusat aktifitas mental seperti memori (ingatan), kepandaian
(inteligensia), dan juga kesadaran dan pertimbangan. Keberadaannya memungkinkan
individu untuk berpikir, berbicara, mengingat, dan mengendalikan pikiran. Otak ini pun
memiliki peran yang besar dalam proses belajar seseorang. Selain itu, tingkat kecerdasan
individu juga dibentuk di otak besar. Bongkahan cerebrum terbagi menjadi dua belahan
(hemisfer) yaitu kiri dan kanan oleh alur fissura longitudinal. Setiap hemisfer memiliki
fungsi yang berbeda. Otak kiri, dikenal sebagai otak rasional bekerja dalam pola yang
linier, sekuensial, mengurusi hal-hal yang terkait logika-rasio, kata dan bahasa, dan
matematik. Sebaliknya otak kanan atau otak irasional bekerja dengan pola yang tidak
teratur, berkaitan dengan kreativitas, seni, desain, musik, warna dan lain-lain (wariyono,
2018)
3. Perbedaan yang terjadi pada setiap perlakuan antara subjek satu dengan subjek dua
dikarena beberapa faktor sebagai berikut:
a. Area sensor, merupakan bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu yang terletak di
sebelah belakang area motor, yang berfungsi untuk mengatur gerakan sadar atau
merespon rangsangan.
b. Area asosiasi, merupakan area yang menghubungkan area motor dan sensorik, berperan
dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat esimpulan, dan belajar berbagai
bahasa.
VIII. KESIMPULAN
1. Fungsi dari saraf kranial, dibedakan menjadi 2 tugas utama yaitu :
a. Saraf kranial sensorik berfungsi untuk membantu kita untuk mencium bau, melihat
dan mendengar.
b. Saraf kranial motoric berfungsi untuk membantu kita mengontrol pergerakan kepala
dan leher.
2. Fungsi otak kecil sangat besar bagi tubuh. Organ yang terletak dibagian belakang kepala
ini berfungsi untuk mengatur kerja sama antar otot, mengendalikan keseimbangan, dan
menjaga postur tubuh.
3. Beberapa gejala lain yang mungkin terjadi saat fungsi otak kecil mengalami gangguan
adalah menurunnya control otot, kesulitan berjalan, kesulitan dalam berbicara dan
menelan, serta pergerakan mata ynag tidak terkendali (nigtamus).
IX. DAFTAR PUSTAKA
Sasmita poppy Kristina. 2019. NEUROANATOMI SUSUNAN SARAF PUSAT DAN SARAF
KRANIAL . Jakarta . Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Wariyono, Sukis dan Yani Muharomah. 2008. Ilmu Alam Sekitar. Jakarta. Gramedia
Assisten Laboratorium
Delprima Esther D. Tambunan
(4183341018)