Anda di halaman 1dari 7

Volume Desember

2019

UPAYA PENCEGAHANTERJADINYA PRE EKLAMSI DI BIDAN PRAKTEK


MANDIRI (BPM) “MALIAH” PALEMBANG TAHUN 2017

Dewi Suryanti
Dosen Tetap Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada Palembang
Email: dewiaksalnad@yahoo.co.id

ABSTRAK

Latar belakang: Di Sumatera Selatan, angka kematian ibu melahirkan masih


tinggi. Pada tahun 2006 tercatat 424 per 100.000 kelahiran, jauh di atas angka
kematian ibu melahirkan di Indonesia.Terjadinya pre-eklampsi dapat dicegah
untuk tidak menjadi lebih berat. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan
melaksanakan pemeriksaan kehamilan minimal empat 4 kali secara teratur
sesuai pedoman pemeriksaan kehamilan.Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilakukan terhadap 6 orang ibu Hamil yang melakukan pemeriksaan di Bidan
Praktek Mandiri “MALIAH” didapatkan bahwa ibu hamil setempat jarang
melakukan pemeriksaan langsung kehamilan berdasarkan ketentuan yang telah
di beritahukan ke Ibu Hamil. Tujuan penelitian: untuk mengetahui perilaku
dalam upaya pencegahan preeklamsia di Bidan Praktik Mandiri (BPM) “Maliah”
Palembang tahun 2017. Metode Penelitian: ini menggunakan desain penelitian
kuantitatif survey analitik dengan pendekatan Cross sectional study. Populasi
penelitian ini adalah semua Ibu Hamil dan Ibu Bersalin. Sampel penelitian yaitu
Ibu Hamil dan Ibu bersalin dengan kriteria inklusi dan ekslusi. yaitu Ibu Hamil
dengan usia kehamilan TM II, Ibu pasca persalinan yang pernah mengalami
preeklamsi dan bersedia menjadi responden. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa ada hubungan pengetahuan (ρ = 0,032), sikap (ρ = 0,049), dan tindakan
(ρ = 0,003) dengan perilaku pencegahan preeklamsia. Kesimpulan penelitian ini
ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan dengan perilaku
pencegahan preeklamsia di BPM Maliah Palembang.

ABSTRACT

In South Sumatra, maternal mortality rates are still high. In 2006 there were 424
per 100,000 births, far above the maternal mortality rate in Indonesia. The
occurrence of pre-eclampsia can be prevented from becoming more severe.
These efforts can be carried out by carrying out a minimum of four pregnancy
examinations four times regularly according to the guidelines for antenatal care.
Based on a preliminary study conducted on 6 pregnant women who conduct an
examination at the Independent Practice Midwife "MALIAH" found that local
pregnant women rarely conduct direct pregnancy checks based on provisions
that have been notified to Pregnant Women. This study aims to determine the
behavior in efforts to prevent preeclampsia in the Midwife Practices of "Maliah"
Palembang in 2017. This study uses a quantitative analytic survey research
design with a cross sectional study approach. The population of this research is
all pregnant women and maternity mothers. The research sample is pregnant
women and maternity with inclusion and exclusion criteria. namely pregnant
women with TM II gestational age, postpartum mothers who have experienced
preeclampsia and are willing to be respondents. The exclusion criteria were
pregnant women TM I and TM II and were willing to become respondents. Data
Volume Desember
2019

collection method is done by interview using a structured questionnaire. Data


analysis was performed with the chi square test using the level of significance
(level of significance) α = 5%. This research was conducted in January to
February 2018 at BPM Maliah Palembang. Palembang. The results of this study
indicate that there is a relationship of knowledge (ρ = 0.032), attitudes (ρ =
0.049), and actions (ρ = 0.003) with preeclampsia prevention behavior. The
conclusion of this study is that there is a relationship between knowledge,
attitudes and actions with preeclampsia prevention behavior at BPM Maliah
Palembang.

PENDAHULUAN PONEK dan 300


Penduduk sebagai determinan Puskesmas/Balkesmas PONED) dan
pembangunan perlu mendapat 2) memperkuat sistem rujukan yang
perhatian yang serius. Program efisien dan efektif antar puskesmas
pembangunan, termasuk dan rumah sakit. Upaya percepatan
pembangunan di bidang kesehatan, penurunan AKI dapat dilakukan
harus didasarkan pada dinamika dengan menjamin agar setiap ibu
kependudukan. Upaya pembangunan mampu mengakses pelayanan
di bidang kesehatan tercermin dalam kesehatan ibu yang berkualitas, seperti
program kesehatan melalui upaya pelayanan kesehatan ibu hamil,
promotif, preventif, kuratif maupun pertolongan persalinan oleh tenaga
rehabilitatif. Pembangunan kesehatan kesehatan terlatih di fasilitas
merupakan salah satu upaya untuk pelayanan kesehatan, perawatan
meningkatkan derajat kesehatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi,
masyarakat. Pencapaian derajat perawatan khusus dan rujukan jika
kesehatan yang optimal bukan hanya terjadi komplikasi, kemudahan
menjadi tanggung jawab dari sektor mendapatkan cuti hamil dan
kesehatan saja, namun sektor terkait melahirkan, dan pelayanan keluarga
lainnya seperti sektor pendidikan, berencana.
ekonomi, sosial dan pemerintahan salah satu faktor yang ada pada
juga memiliki peranan yang cukup ibu hamil dapat mempunyai
besar. Kesehatan merupakan hak kerentanan untuk mengalami pre
semua penduduk, sehingga ditetapkan eklampsi dalam kehamilannya. Pada
target dan sasaran pembangunan ibu hamil dengan resiko pre eklampsi
kesehatan.(Profil Dinkes 2016). ataupun sudah mengalami pre
Penurunan AKI di Indonesia eklampsi, agar tidak berlanjut menjadi
terjadi sejak tahun 1991 sampai eklampsi maka ibu hamil harus
dengan 2007. Namun demikian, SDKI melakukan kunjungan antenatal care
tahun 2012 menunjukkan peningkatan secara rutin sesuai dengan anjuran
AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 petugas kesehatan. untuk mengurangi
kematian ibu per 100.000 kelahiran faktor resiko terjadinya pre eklampsi
hidup. AKI kembali menujukkan ibu hamil disarankan untuk mengatur
penurunan menjadi 305 kematian ibu pola makan terutama menghindari
per 100.000 kelahiran hidup makanan yang tinggi lemak, tinggi
berdasarkan hasil Survei Penduduk garam, makan daging olahan,
Antar Sensus (SUPAS) 2015. minuman ringan. Dan disarankan
Program EMAS berupaya untuk mengkonsumsi makanan nabati,
menurunkan angka kematian ibu dan tinggi serat (sayur dan buah),
angka kematian neonatal dengan mengkonsumsi vitamin dan mineral
cara : 1) meningkatkan kualitas seperti kalsium dan zinc serta
pelayanan emergensi obstetri dan bayi berolahraga seperti mengikuti senam
baru lahir minimal di 150 Rumah Sakit hamil (Nuryani, 2009).
Volume Desember
2019

Di Sumatera Selatan, angka beritahukan ke Ibu Hamil, sehingga


kematian ibu melahirkan masih tinggi. kemungkinan dalam perawatan masa
Pada tahun 2006 tercatat 424 per kehamilan belum dapat di monitor
100.000 kelahiran, jauh di atas angka dengan baik.
kematian ibu melahirkan di Indonesia. Berdasarkan fakta tersebut,
Tingginya angka kematian ibu penelitian ini bertujuan untuk meneliti
melahirkan ini akibat faktor kemiskinan perilaku ibu hamil tersebut dalam
selain faktor dari yang bersangkutan Upaya Pencegahan terjadinya Pre
tidak pernah memeriksakan Eklamsi di Bidan Praktek Mandiri
kehamilannya ke dokter atau bidan. (BPM) “MALIAH” Palembang Tahun
Padahal kehamilan harus dikontrol 2017.
untuk mengetahui perkembangan
kesehatan ibu dan janin (Dewabrata,
2007). Terjadinya pre-eklampsi dapat METODE PENELITIAN
dicegah tidak menjadi lebih berat. Penelitian ini dilaksanakan pada
Karena itu, lebih baik diketahui bulan Januari sampai dengan Februari
gejalanya sejak dini sehingga bisa 2018bertempat di BPM Maliah
dilakukan pencegahan (Republika Palembang. Penelitian ini
Online, 2004). menggunakan desain Cross sectional
Kematian ibu sebenarnya dapat study. Populasi penelitian ini adalah
di cegah dengan melaksanakan semua Ibu Hamil dan Ibu Bersalin.
pemeriksaan kehamilan minimal empat Sampel penelitian yaitu Ibu Hamil dan
(4) kali secara teratur sesuai pedoman Ibu bersalin dengan kriteria inklusi dan
pemeriksaan kehamilan (WHO,2001 : ekslusidi BPM Maliah
C-64). Untuk mempercepat Penurunan Palembang.Kriteria inklusi yaitu Ibu
AKI dan AKB, pemerintah Indonesia Hamil dengan usia kehamilan TM II,
telah menerapkan beberapa program Ibu pasca persalinan yang pernah
antara lain dengan Gerakan Sayang mengalami preeklamsi dan bersedia
Ibu (GSI), Pembinaan Kelompok menjadi responden. Kriteria ekslusi
Peminat Kesehatan Ibu dan Anak yaitu Ibu Hamil TM I dan TM II.
(KPKIA) serta penempatan bidan di Pengumpulan data dilakukan dengan
desa untuk pembinaan posyandu wawancara menggunakan kuesioner
(Depkes 2006). terstruktur. Analisis data dianalisis
Penelitian terkait yang dilakukan menggunakan uji chi square pada α =
oleh erna widyastuti, Oktober 2015, 5%.
bahwa Upaya pencarian pertolongan
kesehatan oleh subyek penelitian HASIL PENELITIAN
adalah selalu melakukan periksa
kehamilan sesuai dengan yang Tabel.1
dianjurkan tenaga kesehatan. usia Hubungan Pengetahuan dan
kehamilan yang sudah cukup bulan Perilaku Pencegahan Preeklamsiadi
bayi langsung dilahirkan. sedangkan BPM Maliah Palembang
kehamilan yang belum cukup bulan
tetap periksa hamil secara rutin.
Berdasarkan studi pendahuluan
yang dilakukan terhadap 6 orang ibu
Hamil yang melakukan pemeriksaan di
Bidan Praktek Mandiri “MALIAH”
didapatkan bahwa sebagian ibu hamil
setempat jarang melakukan Berdasarkan tabel 3.1
pemeriksaan langsung kehamilan didapatkan hasil yang menunjukkan
berdasarkan ketentuan yang telah di
Volume Desember
2019

bahwa dari 28 orang responden yang Darmasih, R (2009), bahwa ada


berpengetahuan cukup didapatkan hubungan yang bermakna antara
42,9% berperilaku pencegahan pengetahuan dengan perilaku
preeklamsia. Sedangkan dari 20 orang pencegahan preeklamsia (p value =
responden yang berpengetahuan baik 0,022 < 0,05).
didapatkan 10% berperilaku
pencegahan preeklamsia.
Hasil uji chi-square didapatkan p Tabel. 2
value = 0,032 < α (0,05). Hal ini Hubungan Sikap dan Perilaku
menunjukkan bahwa secara statistic Pencegahan Preeklamsia di BPM
ada hubungan yang bermakna antara Maliah Palembang
pengetahuan dengan perilaku
pencegahan preeklamsia pada
responden dan hipotesis yang
menyatakan ada hubungan antara
pengetahuan dengan perilaku
pencegahan preeklamsia terbukti.
Pengetahuan adalah merupakan
Berdasarkan tabel 3.2
hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
didapatkan hasil yang menunjukkan
melakukan penginderaan terhadap
bahwa dari 26 orang responden yang
suatu objek tertentu. Pengetahuan
bersikap baik didapatkan 15,4%
umumnya datang dari pengalaman,
berperilaku pencegahan preeklamsia.
juga dapat diperoleh dari informasi
Sedangkan dari 22 orang responden
yang disampaikan orang lain, didapat
yang bersikap kurang baik didapatkan
dari buku, atau media massa dan
45,5% berperilaku pencegahan
elektronik. manfaat pengetahuan
preeklamsia.
seksualitas untuk mengetahui
Hasil uji chi-square didapatkan p
perbedaan kesehatan reproduksi
value = 0,049 < α (0,05). Hal ini
antara pria dan wanita dalam keluarga,
menunjukkan bahwa secara statistic
pekerjaan dan seluruh kehidupan,
ada hubungan yang bermakna antara
mengerti tentang peranan kesehatan
sikap dengan perilaku pencegahan
reproduksi dalam kehidupan manusia
preeklamsia pada responden dan
dan keluarga, mengembangkan
hipotesis yang menyatakan ada
pengertian tentang diri sendiri
hubungan antara sikap dengan
sehubungan dengan fungsi dan
perilaku pencegahan preeklamsia
kebutuhan seks, membantu untuk
terbukti.
mengembangkan kepribadian
Sikap adalah merupakan reaksi
sehingga remaja mampu untuk
atau respon seseorang yang masih
mengambil keputusan yang
tertutup terhadap suatu stimulasi atau
bertanggung jawab (Santrock, 2003).
objek.Sikap tidak dapat langsung
Jika wanita hamil rutin
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan
memeriksakan kandungannya setiap
terlebih dahulu dari perilaku yang
bulan, maka gejala-gejala preeklamsia
tertutup. Sikap secara nyata
bisa cepat terdeteksi bilamana ada
menunjukkan konotasi adanya
dan ditangani. Untuk mendiagnosis
kesesuaian reaksi terhadap stimulus
preeklamsia, biasanya dokter harus
tertentu yang dalam kehidupan sehari-
memastikan dulu apakah pasien
hari adalah merupakan reaksi yag
mengalami hipertensi yang disertai
bersifat emosional terhadap stimulus
satu atau lebih tanda klinis lainnya.
sosial.
Hasil penelitian ini didukung oleh
Pada wanita dengan
penelitian yang dilakukan oleh
preeklamsia, pertumbuhan dan
penelitian yang dilakukan oleh
Volume Desember
2019

perkembangan pembuluh darah tindakan dengan perilaku pencegahan


plasenta mengalami gangguan. preeklamsia terbukti.
Pembuluh darah menjadi lebih sempit Hal ini menunjukkan bahwa
dari yang seharusnya, serta responden yang tidak mempunyai
melakukan reaksi berbeda terhadap peluang 0,05 kali berperilaku
rangsangan hormon. Kondisi tersebut pencegahan preeklamsia dibandingkan
menyebabkan berkurangnya jumlah dengan responden yang melakukan
darah yang bisa dialirkan pencegahan preeklamsia.
Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Farida, T (2012) yang menyatakan
bahwa ada hubungan yang bermakna
antara sikap dengan perilaku
pencegahan preeklamsia pada ibu. Hal SIMPULAN
ini terbukti dari 37 responden yang Berdasarkan hasil penelitian
bersikap negative sebesar (62,2%) perilaku pencegahan preeklamsia
berperilaku pencegahan preeklamsia pada responden, maka dapat diambil
kurang baik, sedangkan dari 53 kesimpulan Ada hubungan yang
responden yang bersikap positif bermakna antara pengetahuan, Sikap
sebesar (34%) berperilaku serta Tindakan.
pencegahan preeklamsia kurang baik.
Hal ini menunjukkan bahwa responden SARAN
yang bersikap negative lebih banyak Penelitian ini dapat dijadikan
berperilaku pencegahan preeklamsia pertimbangan sebagai informasi
kurang baik. kepada dinas kesehatan terkait
terutama bidang kesehatan reproduksi
Tabel. 3 guna memberikan penyuluhan dan
Hubungan Tindakandan Perilaku pendidikan tentang seks sedini
Pencegahan Preeklamsia di BPM mungkin dan sesering mungkin agar
Maliah Palembang remaja mendapatkan informasi yang
benar dan akurat tentang pentingnya
menjaga kesehatan reproduksinya,
serta menjauhkan remaja dari perilaku
yang melanggar aturan norma agama,
norma hukum, dan norma sosial yang
berlaku dimasyarakat. Penelitian ini
dapat dijadikan pertimbangan untuk
lebih meningkatkan kegiatan
Berdasarkan tabel 3.3 kemahasiswaan mampu menjalankan
didapatkan hasil yang menunjukkan aktivitasnya dengan kegiatan-kegiatan
bahwa dari 21 orang responden yang yang positif dan akan terbuka
didapatkan 4,8% berperilaku wawasannya untuk tidak berperilaku
pencegahan preeklamsia. Sedangkan seks pranikah. Penelitian ini dapat
dari 27 orang responden yang tidak n dilanjutkan oleh peneliti lain, untuk
didapatkan 48,1% berperilaku menganalisa lebih lanjut tentang
pencegahan preeklamsia. faktor-faktor yang mempengaruhi
Hal ini menunjukkan bahwa perilaku seks pranikah pada
secara statistic ada hubungan yang mahasiswa, penyakit menular seksual
bermakna antara tindakan dengan dilingkungan mahasiswa, serta cara
perilaku pencegahan preeklamsia penanggulangannya.
pada responden dan hipotesis yang
menyatakan ada hubungan antara DAFTAR PUSTAKA
Volume Desember
2019

Kencana, RB & Hastutik. 2011.


Darmasih, R. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Faktor yang mempengaruhi Remaja tentang Kesehatan
perilaku seks pranikah pada Reproduksi dengan Sikap
remaja SMA di Surakarta. terhadap Seks Pranikah. Jurnal.
Skripsi. Karanganyar.
Depkes RI. 2006. Maryatun. 2012.
Lebih Dari 1,2 Juta Remaja Peran Teman Sebaya terhadap
Indonesia Sudah Lakukan Seks Perilaku Seksual Pranikah pada
Pranikah. Diakses 24 Desember Remaja di SMA Muhammadiyah
2013. 3 Surakarta.STIKES Aisyiyah
Farida, T. 2012. Surakarta.
Faktor-faktor yang Monks, et al. 2002.
mempengaruhi Hubungan Psikologi Perkembangan
Seksual Pranikah Mahasiswa Pengantar Dalam Berbagai
Kebidanan dibeberapa Akbid Bagiannya.Edisi ke-14. Gadjah
Swasta Di Palembang.Tesis Mada University Press
(tidak dipublikasikan). :Yogyakarta.
Feriyani, B & Fitri AR. 2010. Notoatmodjo, S. 2010.
Perilaku Seksual Pranikah Pendidikan Dan Perilaku
ditinjau dari Intensitas Cinta dan Kesehatan. Rineka Cipta
Sikap terhadap Pornografi pada :Jakarta.
Dewasa Awal. Jurnal Psikologi. Puspitadesi, et al. 2012.
Riau. Hubungan Antara Figure
Gerungan, W.A. 1986. Kelekatan Orang Tua Dan
Psikologi Sosial. Eresco : Control Diri Dengan Perilaku
Bandung Seksual Remaja SMA Negeri 11
Hastono, Susanto. 2006. Yogyakarta. Jurnal.FK
Basic Data Analysis for Health Universitas 11 Maret :
Research. Modul ketiga : Yogyakarta.
Analisis Multivariat. FKM UI Ridwan, Achmad. 2012.
:Jakarta. Biostatistik.Bahan Ajar Program
Hidayat, A. 2009. Pasca Sarjana STIK Bina
Metode Penelitian Keperawatan Husada Palembang.
dan Teknik Analisis Data. PT. Sarwono, SW. 2010.
Salemba Medika :Jakarta. Psikologi Remaja. Grafindo
Hurlock. 2004. Persada : Jakarta.
Adolescent Development, Fourth SDKI. 2012.
Edition. Mc Graw-Hill : Tokyo. Survey Kesehatan Reproduksi
Kabar Indonesia. 2008. Remaja. Jakarta. Diakses 26
BKKBN : 2% Remaja di Kendari Desember 2013.
Mengaku Pernah Berhubungan Resminawaty dan Triratnawati, A.
Seks Bebas. Kendari. Diakses 2006.
24 Desember 2013. Proses Internalisasi Nilai-Nilai
Kartono, K. 2005. Budaya dalam Kaitannya
Patologi Sosial.PT. Raja dengan Hubungan Seksual Pra-
Grafindo Persada :Jakarta. Nikah Pada Remaja Bugis-Bone
Kemenkes RI. 2013. di Makassar Akademika. Jurnal
Laporan Perkembangan Kebudayaan Vol. 4, No. 2,
HIV/AIDS Triwulan IV Tahun Program Studi
2012. Diakses 26 Desember AntropologiProgram
2013. Pascasarjana Universitas Gadjah
Volume Desember
2019

Mada. Diakses tanggal 02


Desember 2013.
Santrock, JW. 2003.
Adolescence : Perkembangan
Remaja. PT. Gelora Aksara
Pratama : Jakarta.
Seputar Indonesia. 2009.
9,1 % Remaja Di Sumsel Pernah
Melakukan Seks Bebas. Diakses
26 Desember 2013.
Soetjiningsih. 2004.
Buku Ajar Tumbuh Kembang
Remaja dan Permasalahannya.
Sagung Seto :Jakarta.
Soetjiningsih.2006.
Remaja Usia 15-18 Tahun
Banyak Lakukan Perilaku
Seksual Pranikah.Diakses 03
Desember 2013.

Susanto, dkk. 2002.


Laporan Penelitian Fenomena
Perilaku Seks Pra-nikah
Yogyakarta dan Surakarta
Sebagai Indikasi Adanya Distorsi
Nilai Dalam Budaya Jawa.UNS.
Tanjung, A. 2001.
Kebutuhan Akan Informasi dan
Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Remaja (Laporan
Need Assessment Di Kupang,
Palembang, Singkawang,
Cirebon, Dan Tasikmalaya.
PKBI,UNPF,BKKBN.
Tempo.Com. 2012.
KPAI:Pacaran Pertama Anak
Indonesia Umur 12
Tahun.Banyuwangi. Diakses 03
Desember 2013.
Ulwan, AN. 2011.
Ada apa dengan seks?.Gema
Insani:Jakarta.
Walgito, B. 2003.
Pengantar Psikologi Umum. Andi
Offset : Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai