Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN OBSERVASI

WESTERNISASI DI KALANGAN REMAJA


KOTA TEGAL

Disusun Oleh :

1. Anisa Fitrotunida (04)

2. Firiyal Najlaa (11)

3. Nadya Putri Amalia (16)

4. Olivia Nur Fadilah (18)

5. Rifa Hana Azizah (19)

SMA NEGERI 3 KOTA TEGAL


Jl. Sumbodro No.81 Tegal Telp. (0283) 351093

Email : sman3kotategal@gmail.com website : www.sman3-


tegal.sch.id

Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dengan adanya globalisasi, semua orang dapat berinteraksi dan dengan

mudahnya menerima informasi tanpa terikat oleh batas ruang dan waktu.

Dengan semakin mudahnya menerima informasi, maka tidak akan lepas dari

pengaruh-pengaruh yang dapat menyebabkan perubahan sosial dan

mengubah pola perilaku masyarakat.

Perubahan sosial menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial budaya

adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu

masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya

nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam

masyarakat. Perubahan nilai, sikap, dan perilaku dalam masyarakat

contohnya seperti menurunnya karakter pada masyarakat, menurunnya nilai

sopan santun pada masyarakat, hilangnya etika moral pada masyarakat.

Sama halnya dengan pendapat Gillin dan Gillin yang menyatakan bahwa

perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima

baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi

penduduk, ideologi, maupun karena difusi dan penemuan-penemuan baru


dalam masyarakat. Difusi merupakan suatu proses menyebarnya unsur-unsur

kebudayaan dari satu kelompok ke kelompok lainnya atau dari satu

masyarakat ke masyarakat lainnya. Proses difusi berlangsung menggunakan

teknik meniru dan imitasi. Dalam pengaruh globalisasi dapat menyebabkan

perubahan sosial yang negatif seperti sekularisme, hedonisme, westernisasi,

konsumerisme, individualisme, dan penurunan karakter.

Sekularisme adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah

institusi atau badan atau negara harus berdiri terpisah dari agama. Hedonisme

adalah paham atau etika yang diwujudkan dengan gaya hidup yang

menjadikan kenikmatan atau kebahagiaan sebagai tujuan utama hidup.

Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa

nasionalisme, yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan.

Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadi seorang atau

kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi secara berlebihan

atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Individualisme adalah

paham yang menganggap diri sendiri (kepribadian) lebih penting

dibandingkan dengan oranglain. Penurunan karakter adalah penurunan nilai-

nila moral pada diri seseorang.


B. Identifikasi Masalah

Perilaku akibat dari pengaruh globalisasi yang merupakan suatu

perubahan sosial dalam kalangan remaja terutama di Kota Tegal yaitu :

1. Sekularisme

2. Hedonisme

3. Westernisasi

4. Konsumerisme

5. Individualisme

6. Pergeseran karakter

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Faktor penyebab munculnya westernisasi di Kota Tegal

2. Bentuk atau pola perilaku westernisasi remaja di Kota Tegal

3. Solusi pengaruh westernisasi di Kota Tegal


D. Tujuan Observasi

Tujuan observasi yang kami lakukan diantaranya :

1. Mengetahui bentuk perubahan sosial pengaruh globalisasi pada remaja

Kota Tegal

2. Mengetahui pola perilaku remaja akibat pengaruh westernisasi

3. Menganalisis tentang westernisasi

4. Mengkaji dampak positif dan negatif westernisasi

5. Mencari solusi untuk mengatasi masalah westernisasi di Indonesia

E. Manfaat Observasi

1. Menambah wawasan untuk peneliti

2. Menambah pengetahuan penulis tentang dampak westernisasi secara

luas

3. Mengetahui bagaimana solusi dari Westernisasi

4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan maupun

perbandingan bagi para peneliti lainnya yang erat kaitannya dengan

permasalahan penelitian.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. WESTERNISASI

1. Pengertian Westernisasi

Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai

kehilangan jiwa nasionalisme, yang meniru atau melakukan aktivitas

bersifat kebarat-baratan.

2. Sejarah Westernisasi

Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya

baru dimulai sejak tahun 1700an, muncul sebuah hubungan baru antara

Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya

proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke 18

interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat terbatas. Dalam

bidang fikih tampak tidak ada perubahan. Sehingga dapat dipahami bahwa

politik Utsmani mempertahankan pola pikir dan kebiasaan yang

tradisional. Hanya beberapa birokrat kesekretariatan yang menguasai

bidang administrasi mulai terbuka terhadap kebiasaan dan ide-ide barat

3. Faktor penyebab Westernisasi


a. Kurang penguasaan atas perkembangan IPTEK

b. Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang luar negeri

Masyarkat kita cenderung lebih bangga menggunakan barang-barang

yang merek luar negeri, misalnya produk sepatu Adidas, Macbeth, Nike, dan

lain lain.

c. Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya

d. Kurangnya kesadaran masyarakat memilah budaya yang baik dan buruk

e. Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan

Zaman teknologi masa kini media massa seperti Facebook,

Instagram, Youtube dan lain-lain, Informasi tentang gaya hidup barat

sangatlah bebas. Sehingga masyarakat di Indonesia meniru gaya hidup

kebarat-baratan atau yang kita kenal westernisasi, seperti gaya rambut,

gaya berbusana, gaya pergaulan, dan lain-lain

f. Masuknya karya-karya yang mengandung kebarat-baratan

Di Indonesia sendiri, kecaman terhadap karya-karya budaya massa

sudah dimulai jauh sebelum orde baru itu lahir. bentuk kecemasan Ir.

Soekarano terhadap westernisasi sehingga dilarangnya film-film Hollywod

dan semua bentuk kesenian yang berbau kebarat-baratan,

g. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap westernisasi


Masyarakat harus pintar memilah westernisasi bagaimanapun

westernisasi bisa berdampak positif dan negatif

4. Ciri-ciri Westernisasi

a. Gaya hidup bebas tanpa mengenal nilai dan moral masyarakat

b. Gaya hidup konsumerisme

c. Tindakan pergaulan bebas berperilaku menyimpang

d. Kegiatan hidup yang terprogram

5. Dampak Westernisasi

Menurut Moestopo (1983) Budaya asing (westernisasi) yang masuk

ke

Indonesia tersebut tidak menutup kemungkinan membawa dampak positif

maupun negatif bagi bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut diantaranya

yaitu:

a.    Pengaruh Positif

- Memberi inspirasi bagi kita agar tidak tertinggal informasi tentang

kecanggihan teknologi.

-   Menggunakan sebagai motivasi untuk hidup yang lebih baik dan

maju.

- Memberi semangat bagi kita untuk memperkenalkan dengan Negara

asing bahwa kebudayaan Indonesia yang beragam mampu bersaing

dengan kebudayaan mereka.


b.    Pengaruh Negatif

-  Etika atau cara berperilaku akan merubah seorang individu perilaku

yang

lama ke perilaku baru. Pada awalnya individu etika yang lama sudah

tidak sesuai dengan peilaku yang ada sehingga ia cenderung

merubah etikanya untuk menyesuaikan dengan yang baru. Padahal

etika yang baru belum tentu sesuai dengan norma yang  berlaku pada

kehidupannya.

- Cara berpakaian oleh para remaja yang terkena dampak ini akan

menyesuaikan cara berpakaiannya dengan kebudayaan yang ia

pelajari. Pada awalnya individu merasa tertarik untuk mencoba

berpakaian yang berbeda untuk mengikuti tren yang sedang marak

namun lambat laun akan merubah gaya berpakaian untuk seterusnya.

- Adanya teknologi yang canggih menyebabkan hidup seesorang

cenderung ke arah hedonisme dan arogan.

- Adanya teknologi yang dirasa lebih berguna sehingga

mengesampingkan tenaga manusia. Padahal sebelum mengenal

teknologi, masyarakat Indonesia menghargai jasa manusia.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

 Waktu Pelaksanaan

Dalam melaksanakan penelitian ini kami membutuhkan waktu

kurang dari 1 bulan sejak minggu ke-3 bulan Oktober 2017. Penelitian

dilakukan dari tanggal 18 Oktober 2017 sampai

 Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Penelitian ini rencananya akan bertempat di tempat-

tempat umum seperti pusat perbelanjaan, restoran cepat saji.

B. Populasi

Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari

obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. 

Populasi di sini maksudnya bukan hanya orang atau makhluk

hidup, akan tetapi juga benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga

bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang

dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-sifat yang

dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun bisa

digunakan sebagai populasi, karena satu orang tersebut memiliki berbagai

karakteristik, misalnya seperti gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain

sebagainya.

Dalam penelitian ini populasinya adalah keseluruhan remaja Kota

Tegal yang terpengaruh dampak westernisasi.

C. Sampling

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi
yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili

populasinya. Jika populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

seluruh yang ada di populasi, hal seperti ini dikarenakan adanya

keterbatasan dana atau biaya, tenaga dan waktu, maka oleh sebab itu

peneliti dapat memakai sampel yang diambil dari populasi. Sampel yang

akan diambil dari populasi tersebut harus betul-betul representatif atau

dapat mewakili.

Dalam penelitian ini kami menggunakan sampling Nonpropability

yang merupakan pengambilan sampel

Dan jenis sampling yang kita ambil yaitu sampling aksidental dan

purposive. Menurut Sugiyono, sampling aksidental merupakan teknik

penentuan sampel  berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Peneliti langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui.

Misalnya penelitian tentang pendapat umum mengenai pemilu dengan

mempergunakan setiap warga  negara yang telah dewasa sebagai unit

sampling. Peneliti mengumpulkan data langsung dari setiap orang dewasa

yang dijumpainya, sampai jumlah yang diharapkan terpenuhi. Kami

Sedangkan purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel

dengan  pertimbangan tertentu.


D. Teknik Pengambilan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dilakukan

adalah metode Observasi.

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks

karena melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode

pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden,

namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang

terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk

penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses

kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada

responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan

data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:

a. Participant observation

Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung

dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai

sumber data.

b. Non participant observation


Berlawanan dengan participant observation, non participant

observation merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara

langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.

Kelebihan Metode Observasi :

- Merupakan alat yang langsung untuk menyelidiki bermacam-

macam gejala

- Untuk observer, teknik observasi lebih sedikit tuntutannya;

- Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu

gejala;

- Tidak tergantung kepada self- report; 

- Banyak kejadian-kejadian penting tidak dapat diperoleh dengan

Pengamatan langsung.

Kelemahan Metode Observasi:

- Banyak kejadian-kejadian yang tidak dicapai dengan observasi

langsung/observasi langsung tidak sesuai untuk penelitian

kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia

- Jika observer mengetahui dirinya diselidiki mungkin dengan

sengaja menimbulkan kesan yang menyenangkan atau sebaliknya;

- Timbulnya kejadian tidak selalu dapat diramalkan sehingga


observer dapat hadir untuk mengobservasi kejadian itu

- Tugas observasi dapat terganggu pada sewaktu-waktu

- Terbatasi oleh lamanya waktu kejadian.

BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS

1. Faktor penyebab westernisasi di Kota Tegal

Westernisasi yang terjadi di Kota Tegal ini sudah meluas ke berbagai

kalangan seperti anak-anak hingga orang dewasa. Westernisasi sekarang ini

sangat terlihat dan memengaruhi masyarakat Kota Tegal tanpa kita sadari
dilihat dari gaya hidup bermewah-mewahan, gaya rambut yang diwarnai dan

juga sifat hedoisme maupun konsumerisme. Westernisasi di Kota Tegal ini

terjadi karena beberapa faktor :

a. Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya

b. Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang luar negeri

Masyarakat Kota Tegal cenderung lebih bangga menggunakan

barang-barang yang merek luar negeri, misalnya produk sepatu Adidas,

Macbeth, Nike, dan lain lain.

c. Munculnya keinginan masyarakat untuk mencari kebebasan

Zaman teknologi masa kini media massa seperti Facebook,

Instagram, Youtube dan lain-lain, Informasi tentang gaya hidup barat

sangatlah bebas. Sehingga masyarakat di Kota Tegal meniru gaya hidup

kebarat-baratan atau yang kita kenal westernisasi, seperti gaya rambut,

gaya berbusana, gaya pergaulan, dan lain-lain

d. Masuknya karya-karya yang mengandung unsur kebarat-baratan


Di Kota Tegal sendiri, banyak karya-karya yang masuk

mengandung unsur kebarat-baratan seperti film-film Hollywod, makanan

siap saji dan masih banyak yang lainnya. Sehingga hal ini membuat

sebagian masyarakat di Kota Tegal lebih senang terhadap karya-karya

tersebut.

e. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap westernisasi

Masyarakat harus pintar memilah westernisasi bagaimanapun

westernisasi bisa berdampak positif dan negatif

2. Bentuk atau pola perilaku westernisasi remaja di Kota Tegal

Pola perilaku remaja dari pengaruh westernisasi di Kota Tegal sangat

bervariasi. Remaja Kota Tegal masa kini sangat dimanjakan dengan berbagai

fasilitas akibat pengaruh westernisasi. Westernisasi berpengaruh terhadap

kehidupan sosial budaya seperti :

a. Gaya hidup

Gaya hidup remaja di Kota Tegal lebih memilih kepraktisan tanpa

mengetahui dampak buruk yang akan dirasakan selanjutnya. Misalnya,

remaja lebih memilih makanan cepat saji (fastfood) seperti mengonsumsi

minuman kaleng, burger, fried chicken, dan sebagainya. Makanan tersebut

merupakan makanan dengan kategori junkfood ( makanan dengan kandungan

nutrisi yang rendah). Berbagai akibat muncul apabaila sering mengonsumsi


junkfood seperti obesitas, diabetes melitus, penyakit jantung, stroke, dan

menyebabkan masalah sosial psikologis. Remaja Kota Tegal menganggap

bahwa gaya hidup seperti itu terdengar keren dan lebih modern.

b. Cara berpakaian

Cara berpakaian remaja di Kota Tegal lebih beragam. Model pakaian

remaja saat ini lebih terlihat modis karena akibat pengaruh globalisasi yang

menimbulkan westernisasi. Remaja saat ini lebih memilih barang-barang

bermerk dengan label luar negeri yang dinilai lebih bagus dan berkualitas.

Tidak hanya itu remaja saat ini juga dalam berpakaian gayanya lebih kebarat-

baratan seperti pakaian yang kurang sopan atau tidak menutup aurat. Padahal

keadaan masyarakat Kota Tegal masih melekat dengan norma-norma yang

seharusnya maish dijaga oleh remaja-remaja Kota Tegal.

c. Pergaulan remaja

Pergaulan remaja Kota Tegal sangat mengkhawatirkan.

3. Solusi pengaruh westernisasi di Kota Tegal

Dari penelitian yang kami lakukan masalah westernisasi yang terjadi

pada remaja Kota Tegal sangat beragam. Solusi untuk mengatasi westernisasi

yang terjadi pada masyarakat Kota Tegal khususnya remaja, dengan cara :

a. Meningkatkan rasa cinta tanah air

Dengan meningkatkan rasa cinta tanah air pada remaja Kota Tegal
bisa mengurangi perilaku westernisasi yang terjadi pada remaja Kota Tegal

karena dengan mempunyai karakter yang cinta tanah air akan menumbuhkan

kebanggaan tersendiri terhadap budaya bangsa yang kita miliki. Dengan

perasaan cinta pada budaya sendiri, salah satunya akan memberikan dampak

yang besar pada perilaku remaja lebih memilih produk sendiri daripada

produk luar negeri.

b. Meningkatkan mutu produk-produk dalam negeri

Sebagian remaja di Kota Tegal lebih memilih produk luar negeri, karena

mereka menganggap produk luar negeri lebih bagus dan berkualitas daripada

produk lokal. Untuk itu produsen harus bisa meningkatkan produk-produk

yang dihasilkan agar tidak kalah dengan produk luar negeri, baik produk

pakaian, makanan, film, dan lainnya. Sehingga masyarakat, khususnya

remaja Kota Tegal, dapat beralih pada produk-produk dalam negeri.

SELASA, 11 NOVEMBER 2014

WESTERNISASI

WESTERNISASI
BAB 1
PENDAHULAAN

A. Latar Belakang Masalah


            Saat ini merupakan zaman globalisasi, dimana saat ini setiap Negara didunia ini
dapat dengan mudah berinteraksi dan saling mempengaruhi yang tidak lagi terlalu
memperhatikan batasan-batasan Negara.
            Dengan semakin mudahnya setiap Negara didunia berinteraksi maka tidak akan
lepas dari munculnya pengaruh-pengaruh baru di masing-masing Negara yang
berinteraksi. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat berupa masuknya budaya baru (budaya
asing), berubahnya pola pikir dan paradigma masyarakat, perubahan pola tingkah laku
dan prilaku masyarakat, dll.
            Indonesia merupakan salah satu Negara yang ikut terjun dalam globalisasi,
karena tuntutan kondisi dan perkembangan zaman menyebabkan Indonesia harus terus
mampu beradaptasi dan terus mengikuti perkembangan zaman.
            Globalisasi sangatlah memberikan pengaruh besar kepada Negara Indonesia, baik
pengaruh positif maupun pengaruh negative. Pengaruh positif yang di timbulkan akibat
globalisasi adalah dengan adanya globalisasi menyebabkan kemajuan Negara Indonesia
baik dalam bidang perekonomian, pendidikan maupun ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan mudahnya pengaksesan informasi tentang kondisi Negara lain. Sedangkan pengaruh
negative adalah munculnya adopsi budaya dimana terkadang budaya Indonesia diakui
tanpa izin sebagai milik Negara lain dan munculnya sikap westenisasi.
            Westernisasi merupakan pengaruh negative akibat globalisasi, Westernisasi yaitu
sebuah sikap atau perbuatan meniru gaya pergaulan dan gaya hidup bangsa lain .
dengan munculnya westernisasi akan membahayakan bangsa Indonesia dimana dengan
westernisasi masyarakat indonesia akan terpengaruh budaya asing pergaulan mereka
akan mengikuti pergaulan bangsa asing sehingga lambat laun bangsa indonesia akan
melupakan budaya bangsa sendiri, kecintaan mereka pada budaya indonesia akan
menurun dan bahkan hilang.
           Westernisasi yang telah mendominasi bangsa indonesia akan sangat
membahayakan jika tidak cepat-cepat diatasi. Kita sebagai pemuda bangsa indonesia
yang telah diembankan amanah untuk memajukan bangsa ini seharusnya mampu
menunjukan rasa cinta dan rasa kepedulian kita kepada bangsa indonesia salah satunya
adalah menjaga dan melestarikan budaya bangsa indonesia. Jika kita sebagai pemuda
malah ikut meniru budaya asing dan bergaya hidup layaknya mereka apalagi jika
pergaulan yang tidak sesuai dan merusak moral hal ini justru akan menyebabkan bangsa
indonesia tidak akan maju.
            Latar belakang kami memilih masalah ini karena kami ingin memperbaiki moral
bangsa dan menjaga serta melestarikan budaya Indonesia, mencari solusi untuk
menyelesaikan dan menghindari masalah westernisasi yang saat ini telah berkembang di
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud “Westernisasi” ?
2.      Mengapa “Westernisasi” sangat mudah mendominasi masyarakat Indonesia ?
3.      Apa dampak “Westernisasi” ?
4.      Bagaimana cara untuk mengatasi masalah “Westernisasi” di Indonesia ?

C. Tujuan
1.      menganalisis tentang “Westernisasi” yang telah mendominasi bangsa indonesia.
2.      mengkaji penyebab dan dampak “Westernisasi” di indonesia.
3.      mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah “Westernisasi”.

BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian

            Westernisasi berasal dari kata west yang dalam bahasa inggris yang berarti barat
jadi westernisasi itu berarti kebarat-baratan. Westernisasi merupakan gaya atau tingkah
laku seseorang yang mengikuti gaya prilaku dan gaya hidup bangsa asing yaitu bangsa-
bangsa barat. Dimana seseorang atau sekelompok itu mengikuti tingkah laku, cara
berpakaian atau berpenampilan dan bahkan juga mengikuti budaya bangsa-bangsa
barat seperti inggris dan negara-negara dibenua Eropa dan Amerika lainnya.
            Menurut Samuel.P.Huntington dalam bukunya yang berjudul ”The Clash Of
Civilization” Westernisasi adalah Proses yang mengikuti segala bentuk gaya hidup
bangsa barat. Adapun pengertian lain, Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang
yang mulai kehilangan jiwa nasionalisme yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat
kebarat-baratan.
            Westernisasi sekarang ini sangat terlihat dan mempengaruhi kehidupan
masyarakat Indonesia tanpa kita sadari,dilihat dari gaya hidup yang bermewah-
mewahan,gaya rambut kepirang-pirangan dan sifat konsumerisme dan glamorisme yang
mulai timbul pada tiap diri masyarakat.
        
            Westernisasi sudah berkembang di masyarakat luas. Dan hal ini menuntut kita
untuk mewaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti.
Pemikiran Westernisasi adalah sebuah arus besar yang mempunyai jangkauan politik
sosial kultural dan teknologi. Arus ini bertujuan mewarnai kehidupan bangsa-bangsa
terutama kaum muslimin dengan gaya Barat. Dengan banyak cara, westernisasi
menggusur kepribadian suatu bangsa yang merdeka dan memiliki karakteristik yang
unik. Kemudian bangsa tersebut dijadikan boneka yang meniru secara total peradaban
Barat.
            Westernisasi di Indonesia menurut kami merupakan suatu masalah yang perlu
dicermati bersama karena menyebabkan perubahan terhadap masyarakat multikultural
Indonesia yang semakin lupa akan nilai luhur, budaya, norma, adat istiadat yang
sejujurnya merupakan warisan kepribadian bangsa Indonesia asli berasal dari nenek
moyang kita terdahulu. Dan apabila warisan kepribadian bangsa tersebut dilestarikan
maka sesungguhnya akan memberikan suatu nilai lebih bagi kehidupan bangsa
Indonesia dibandingkan dengan negara lain, karena setiap bangsa memiliki kepribadian
bangsa yang berbeda-beda. Scholte menyatakan menyebarnya pikiran Westernisasi:
Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin dan budaya
dari barat sehingga mengglobal.

B. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan westernisasi


            Ada berbagai faktor yang dapat menimbulkan westernisasi diantaranya adalah
sebagai berikut:

·         Kurang penguasaan atas perkembangan IPTEK


Di zaman globalisasi dan kemajuan zaman ini kita dituntut untuk mengikuti
perkembangannya jika kita tidak mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi pada
kemajuan zaman maka kita akan ketinggalan zaman dan kurang pengetahuan dan
teknologi atau sering disebut gaptek (gagap teknologi) sehingga kita dapat mudah
terpengaruh oleh paham-paham bangsa barat yang tidak sesuai karena kita tidak
memahami dan memiliki pngetahuan yng luas. Sehingga tidak mampu membedakan
mana yang perlu diambil dan apa yang tidak perlu diambil.
·         Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri
Saat ini telah ada perdagangan bebas sehingga para produsen asing dapat mudah
memasukan barang-barang produksinya ke negara-negara lain. Hal ini dapat
menyebabkan masyarakat cenderung konsumtif dan lebih menyukai produk asing
daripada produk dalam negeri sehingga hal ini dapat menyebabkan westernisasi mudah
berkembang.
·         Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya
Saat ini banyak bangsa asing yang masuk ke negara indonesia baik tinggal di indonesia
maupun hanya berwisata, mereka masuk ke Indonesia dengan membawa budaya
mereka yang tak sedikit dari budaya mereka itu ditiru dan diserap oleh bangsa lokal. Dan
terkadang budaya yang ditiru itu justru budaya yang tidak sesuai dengan budaya lokal
sehingga budaya westernisasilah yang bekembang yang dapat menghancurkan budaya
lokal.
·         Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah budaya yang baik atau buruk
Masyarakat tak jarang yang meniru budaya asing tanpa melihat sisi baik maupun sisi
buruknya, mereka hanya berfikir bahwa mereka akan terlihat keren dan dianggap
modern jika mengikuti budaya bangsa asing.

·                Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan, seperti negara-negara barat


Negara-negara asing ( negara-negara barat) memiliki keinginan untuk menguasai dunia
sehingga mereka mengirimkan paham-paham yang mereka anut ke berbagai negara
terutama negara berkembang.

·         Meniru gaya berbusana, rambut serta gaya hidup kebarat-baratan


Masyarakat terutama para pemuda mudah sekali terpengaruh oleh gaya-gaya hidup
orang-orang barat, mereka sering kali meniru para artis-artis luar negeri yang mereka
sukai, yang justru itu membuat mereka menjadi bergaya hidup yang tak wajar, pakaian
seksi dan ketat, rambut acak-acakan tidak rapi, serta gaya hidup yang tidak sesuai
dengan budaya lokal.

C. Dampak Westernisasi

            Westernisasi memberikan banyak dampak baik memberikan dampak positif


maupun dampak negatif. Dampak positif adanya westernisasi adalah sebagai berikut :

·         Dapat menguasai IPTEK


.         Perubahan Tata Nilai & Sikap
.         Berkembangnya Ilmu Pengetahuan & Teknologi
·         Terjadi Akulturasi budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya karena
masyarakat      selalu menginginkan hal-hal yang baru
·         Dapat mengikuti mode pakaian dan gaya hidup yang sedang populer
.         Pengunaan bahasa-bahasa lain dalam komunikasi dalam meningkatkan wawasan ilmu
pengetahuan
·         Munculnya ide-ide baru yang dapat membantu kemajuan IPTEK

Sedangkan, Dampak negatif yang dimunculkan akibat adanya westernisasi adalah


sebagai berikut :

·         Masuknya paham-paham barat yang dapat merusak moral bangsa


·         Lunturnya jiwa nasionalisme bangsa
.         Sikap Individualistik
.         Kesenjangan Sosial
·         melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri
·         Gaya hidup yang bersifat konsumtif
·         Mencari segala sesuatu yang instan
·         Budaya barat yang dikenal dengan konsep liberalisme, yang mengakibatkan munculnya
seks bebas, pornografi, dan lain-lain.

D. Contoh pengaruh Westernisasi


   Contoh-contoh pengaruh westernisasi yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai
berikut:
·         Mengkonsumsi makanan siap saji (fast food)
·         Gaya hidup yang glamorisasi (bermewah-mewahan)
·         Pemaknaan simbol secara berlebihan
·         Adanya masyarakat yang menganut paham :
            • Kapitalisme
            • Hedonisme
            • Sekularisme
·         Meniru cara berpakaian gaya barat
·         Men-cat warna rambut yang kepirang-pirangan seperti orang barat
·         Mencampur bahasa indonesia dengan inggris sebagai gaya bahasa
·         Banyaknya kosakata bahasa indonesia yang diambil dari bahasa lain (khususnya bahasa
inggris)

E. Solusi penyelesaian Westernisasi

      Untuk mengurangi dan menghindari perkembangan westernisasi di Indonesia


semakin meningkat ada beberapa solusi yang dapat dilakukan di antaranya adalah :
1.      Memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para pemuda akan arti penting
nasionalisme.
2.      Mengenalkan budaya-budaya asli Indonesia dan mengajarkan atau melatih para
pemuda untuk mencintai dan melestarikan budaya Indonesia.
3.      Melakukan penyaringan-penyaringan terhadap budaya asing yang masuk di Indonesia,
manakah yang dapat diambil dan manakah yang tidak boleh diambil.
4.       Memberikan pembekalan keimanan kepada masyarakat terutama pemuda agar tidak
terpengaruh oleh budaya atau gaya hidup yang tidak sesuai.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.KESIMPULAN
Kesimpulan
A. Simpulan

       Westernisasi merupakan gaya atau tingkah laku seseorang yang mengikuti
gaya prilaku dan gaya hidup bangsa asing yaitu bangsa-bangsa barat. Dimana
seseorang atau sekelompok itu mengikuti tingkah laku, cara berpakaian atau
berpenampilan dan bahkan juga mengikuti budaya bangsa-bangsa barat seperti
inggris dan negara-negara dibenua Eropa dan Amerika lainnya.
       Westernisasi saat ini sangatlah mudah berkembang di Indonesia hal ini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang IPTEK, mudahnya budaya
asing masuk ke Indonesia dan tidak adanya penyaringan terhadap budaya-budaya
yang masuk ke Indonesia sehingga westernisasi mudah berkembang dengan
mudah di Indonesia.

       Westernisasi yang berkembang di Indonesia memberikan dampak, baik


berupa dampak positif maupun dampak negatif. dampak positifnya yaitu
perkembangan IPTEK semakin luas dan masuknya ide-ide baru yang membuat
masyarakat Indonesia terutama pengusaha dan pemuda memiliki motivasi
melakukan inovatif. Dan dampak negatifnya yaitu lunturnya jiwa nasionalisme
dan munculnya sikap hedonisme, sekularisme dan konsumtif. Meski banyak
dampak positif yang di timbulkan tetap saja westernisasi itu sangat
membahayakan nasionalisme bangsa dan negara serta hilangnya kebudayaan
bangsa dan identitas bangsa.

       Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi perkembangan westernisasi


salah satunya adalah memberikan pemahaman yang mendalam tentang arti
penting nasionalisme dan melakukan penyaringan atau pemilahan budaya atau
pengaruh yang masuk di indonesia.

B.SARAN
Agar kebudayaan Indonesia dan kebudayaan asing dapat berkesinambungan
dengan baik, yakni tanpa merusak nilai-nilai kebudayaan Indonesia, maka bangsa
Indonesia sendiri harus benar-benar pintar dalam menyikapi dan menyeleksi
budaya asing yang masuk ke Indonesia.
        Sebagai warga negara Indonesia hendaknya kita tidak melupakan budaya
asli kita walaupun kita menyukai atau merasa budaya Barat lebih modern, budaya
Indonesia juga tidak kalah dengan budaya Barat. Indonesia memiliki banyak hasil
karya seperti batik, lagu-lagu daerah, bahasa daerah dan lain-lain. Kita juga perlu
menerapkan upaya-upaya pencegahan dari dampak negatif westernisasi supaya
tidak ada penyesalan dikemudian hari.

http://catatan-anakkampus.blogspot.co.id/2016/06/berkembangnya-
budayawesternisasi-dalam.html#
(diakses pada tanggal 25 Oktober 2017 pukul 13.30 WIB)

http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/metode-pengumpulan-data-dalam-
penelitian
(diakses pada tanggal 1 November 2017 pukul 11.50 WIB)

http://wawasanpengajaran.blogspot.co.id/2016/10/kelebihan-dan-kelemahan-
metode-observasi.html
(diakses pada tanggal 1 November 2017 pukul 13.51 WIB)
http://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-
sampling.html

(diakses pada tanggal 1 November 2017 pukul 14.12 WIB)

Anda mungkin juga menyukai