MUJI BURRAHMAN
pendugaan volume dengan menggunakan tabel tegakan pinus rendah (SAR > 1%
dan SRR > 8%).
Penggunaan kerapatan bidang dasar (KBD) dalam menduga volume
tegakan pinus masih layak untuk dilakukan. Hal ini ditunjukkan dari besarnya
korelasi antara rasio Vaktual/Vtabel dengan KBD yaitu sebesar 0.93.
Penggunaan tabel tegakan pinus yang over estimate dalam menduga
volume dapat menyebabkan jatah tebangan yang ditetapkan per tahunnya akan
lebih besar dari yang seharusnya (over estimate) sehingga dalam penggunaannya
diperlukan suatu penyesuaian volume terlebih dahulu yaitu dengan menggunakan
rumus Va' = Vtaksiran – 108 untuk KU V; Va' = Vtaksiran / 1.35 untuk KU VI dan Va'
= (Vtaksiran – 21.3) / 1.24 untuk data seluruh KU.
PENGUJIAN KETELITIAN PENGGUNAAN
TABEL TEGAKAN PINUS
(Pinus merkusii Jungh. et de Vriese)
DI KPH CIANJUR PERUM PERHUTANI UNIT III
MUJI BURRAHMAN
Skripsi
Menyetujui :
Dosen Pembimbing
Mengetahui :
Dekan Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor
Tanggal lulus :
RIWAYAT HIDUP
Puji dan syukur ke hadirat Allah S.W.T, Zat Yang Maha Kuasa atas segala
sesuatu, pemilik alam semesta, shalawat dan salam semoga tercurah kepasa
Rasulullah Muhammad S.A.W beserta keluarga, sahabat dan umatnya yang
istiqomah hingga akhir zaman.
Penulis mengucapkan terima kasih yang setulus - tulusnya kepada segenap
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi penelitian
dengan judul : “Pengujian Ketelitian Penggunaan Tabel Tegakan Pinus
(Pinus merkusii Jungh. et de Vriese) Di KPH Cianjur Pe rum Perhutani Unit
III”.
Dengan rasa hormat penulis sampaikan penghargaan setinggi – tingginya
kepada :
1. Ibunda tercinta yang telah mengandung dan melahirkan penulis; ayahanda
penulis yang telah mencurahkan segala perhatian dan pengorbanan serta kasih
sayang dan do’anya. Kakak dan adikku tercinta atas perhatian, semangat,
kasih sayang dan do’anya.
2. Bapak Ir. Budi Prihanto, MS selaku dosen pembimbing skripsi atas
bimbingan, masukan dan perkatian yang diberikan kepada penulis selama
menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga mendapat balasan yang terbaik dari-
Nya. Amien.
3. Bapak Dr. Ir. Muh. Yusram Massijaya, MS. selaku dosen penguji dari
Departemen Hasil Hutan, Ibu Dr. Ir. Yeni A. Mulyani, MS. selaku dosen
penguji dari Departemen KSH atas bimbingan dan masukannya.
4. Bapak Dr. Ir. MM. Imam Tawakal, MBA selaku administratur KPH Cianjur
Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten atas bantuannya dalam proses
pengambilan data.
5. Bapak Cecep selaku Kepala BKPH Cianjur, Pak Edi, Pak Mustari,Pak
Endang, Mas Deni atas bantua nnya dalam kelancaran pengambilan data.
6. Aulia Lanni Putri atas segala masukan, perhatian, pengertian, semangat,
kesabaran, doa serta kasih sayang yang selalu diberikan kepada penulis.
ii
7. Sahabatku Sukma S.Hut dan sekeluarga (atas bantuan dan fasilitas selama
penulis melakukan pengambilan data), Tedy S.Hut, Hendra, Irfan, Gunawan
atas kerjasama dan bantuannya dalam pengambilan data di Cianjur.
8. Teman-teman MNH’38, Hendra (atas bantuan selama pengambilan data dan
masukannya), Ahmad (atas power pointnya), Gunanto (atas fasilitas selama
menyelesaikan tugas akhir) , Priyo, Edwine, Azis, Dita (atas masukan dan
semangatnya), Okky, Kania, Dini, Ani dan semua MNH’38 atas kebersamaan,
dukungan dan keceriaannya. Semoga pengalaman yang kita rasakan menjadi
kenangan terindah yang takkan terlupakan.
9. Kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Akhirnya semoga skripsi ini
berguna dan bermanfaat bagi yang memerlukan.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vi
PENDAHULUAN
Latar Belakang ..................................................................................... 1
Tujuan .................................................................................................. 2
Manfaat ................................................................................................ 2
Hipotesis Penelitian ............................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pinus merkusii Jungh. et de Vriese ...................................................... 3
Diameter Pohon ................................................................................... 4
Tinggi Pohon dan Bonita ..................................................................... 5
Luas Bidang Dasar dan Kerapatan Bidang Dasar................................ 5
Tarif Volume Lokal ............................................................................. 6
Tabel Tegakan ..................................................................................... 6
Systematic Sampling With Random Start ............................................ 7
Metodologi Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................. 9
Alat dan Bahan .................................................................................... 9
Pengumpulan Data ............................................................................... 9
Pengolahan Data .................................................................................. 9
Volume Aktual ............................................................................ 9
Luas Bidang Dasar (Lbds)........................................................... 10
Volume Taksiran dengan Tabel Tegakan Pinus.......................... 10
Analisis Data ........................................................................................ 11
Model Hubungan Antara Vtaksiran dan Vaktual ............................... 11
Pengujian Hipotesis Kesamaan Antara Vtaksiran dan Vaktual.......... 12
Keakuratan Pendugaan Volume .................................................. 13
iv
Halaman
1. Daftar pembagian Administrasi Wilayah KPH Cianjur ........................ 16
2. Penyebaran petak ukur di lapangan....................................................... 18
3. Perbedaan bonita pinus di KPH Cianjur hasil inventarisasi dengan
hasil register tahun 2003 ....................................................................... 20
4. Rasio data kondisi tegakan pinus di KPH Cianjur ................................ 21
5. Matriks korelasi antar rasio ................................................................... 23
6. Analisis regresi hubungan antara Vtaksiran dan Vaktual............................. 24
7. Analisis regresi hubungan antara Vtaksiran dan Vaktual setelah dilakukan
penghilangan data pencilan ................................................................... 24
8. Data pencilan......................................................................................... 25
9. Rekapitulasi pengujian ß0 dan ß1 ........................................................... 26
10. Faktor penyesuaian volume tabel tegakan ............................................ 27
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Rakapitulasi data hasil inventarisasi di lapangan ................................. 32
2. Eksplorasi data tegakan pinus di KPH Cianjur .................................... 34
3. Matriks korelasi untuk rasio hasil inventarisasi dan berdasarkan
tabel pinus dalam kondisi normal......................................................... 37
4. Hasil analisis ragam (ANOVA) Vtaksiran dengan Vaktual ........................ 39
5. Hasil analisis regresi dengan program minitab .................................... 40
6. Analisis regresi untuk penghapusan data pencilan dan penggabungan
data pada KU III dan IV serta KU VII dan KU VIII............................ 42
7. Diagram pencar penyebaran Vtaksiran dengan Vaktual ............................. 44
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada umumnya kegiatan pengelolaan dan pengusahaan hutan terutama
pada hutan tanaman ditujukan untuk kelestarian hutan. Salah satu prinsip
kelestarian hutan yang dimaksud adalah kelestarian fungsi produksi. Hal ini
berarti pengelolaan hutan harus menjamin keberlanjutan pemanfaatan hasil hutan.
Sehingga diperlukan informasi yang tepat dan akurat mengenai potensi hutan
yang diperoleh dari kegiatan inventarisasi hutan.
Inventarisasi hutan pada dasarnya merupakan kegiatan pengambilan data
yang tergolong penting, karena berpengaruh terhadap kegiatan-kegiatan
selanjutnya. Oleh karena itu data yang dikumpulkan harus mempunyai keakuratan
cukup tinggi, sehingga kegiatan selanjutnya dapat dilakukan secara mantap.
Data potensi hutan biasanya dinyatakan dalam besaran volume. Dalam
penentuan volume pohon, diperlukan dimensi pohon yaitu diameter, tinggi dan
angka bentuk pohon yang bersangkutan. Tetapi salah satu kendala dalam kegiatan
inventarisasi hutan adalah untuk menentukan volume pohon berdiri secara akurat
dan cepat. Untuk mengatasi kendala ini salah satu cara yang dapat digunakan
adalah dengan menggunakan tabel tegakan yang disusun oleh Lembaga Penelitian
Hutan Bogor tahun 1975. Prinsip dasar pendugaan volume tegakan yaitu dengan
mengalikan volume tegakan dari tabel tegakan (pada umur dan bonita tertentu)
dengan kerapatan bidang dasar.
Selain itu dalam menentukan volume pohon berdiri dengan cepat dan
akurat dapat dilakukan dengan menggunakan tarif volume lokal (TVL).
Penggunaan tarif volume lokal ini dinilai efektif dan efisien, karena dalam
penggunaannya hanya membutuhkan satu dimensi saja yaitu diameter setinggi
dada (diameter breast high/dbh).
2
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji ketelitian taksiran volume
berdasarkan tabel tegakan jenis pinus (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese) yang
disusun oleh Lembaga Penelitian Hutan Bogor tahun 1975 dengan volume aktual
(volume berdasarkan hasil inventarisasi di lapangan setelah dikonversi dengan
tarif volume lokal/TVL).
Manfaat
Hipotesis Penelitian
Pendugaan volume tegakan dari tabel tegakan pinus yang di susun oleh
Lembaga Penelitian Hutan Bogor tahun 1975 (Vtaksiran) akan memberikan hasil
yang sama bila dibandingkan dengan Vaktual yang diduga dari tarif volume lokal
(TVL). Dengan asumsi bahwa penggunaan TVL memberikan pendugaan volume
yang akurat sehingga kesalahannya dapat diabaikan.
TINJAUAN PUSTAKA
Diameter Pohon
Diameter pohon adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada
garis lingkaran luar pohon dan melalui titik pusat penampang melintangnya
(Bruce dan Schumacher 1950). Sedangkan menurut Departemen Kehutanan
(1992), diameter pohon merupakan salah satu dimensi pohon yang mempunyai
arti penting dalam pengumpulan data tentang potensi hutan untuk keperluan
pengelolaan hutan. Karena selain sebagai peubah langsung yang menentukan
volume, juga berperan sebagai pengganti dimensi umur tegakan hutan alam.
Menurut besarnya, diameter pohon akan bervariasi pada berbagai
ketinggiannya dari permukaan tanah. Biasanya yang dimaksud dengan diameter
pohon adalah diameter pohon pada ketinggian tertentu diatas permukaan tanah
atau yang umum dikenal dengan diameter setinggi dada (diameter breast high/
dbh). Alasan dipilihnya pengukuran diameter setinggi dada, karena
pengukurannya paling mudah dan mempunyai korelasi yang kuat dengan
5
parameter lain yang penting seperti luas bidang dasar (Lbds) dan volume batang.
Pada umumnya diameter setinggi dada diukur pada ketinggian batang 1,3 meter
dari permukaan tanah, tetapi sebenarnya tidak harus selalu harus demikian
tergantung pada kondisi di lapangan (Simon 1996).
bidang dasar tegakan untuk satu hektar dapat dihitung. Dari luas bidang dasar
tersebut, dapat ditaksir kerapatan bidang dasarnya (KBD). Denga n
membandingkan Lbds tegakan di lapangan dengan Lbds tabel normal untuk
bonita dan umur yang sama.
Tabel Tegakan
Tabel tegakan adalah suatu tabel yang memuat dimensi-dimensi tegakan
dalam kondisi rasional atau normal. Dimensi tegakan tersebut antara lain : bonita,
peninggi, umur , volume, Lbds dan riap.
Untuk menentukan massa kayu kelas umur berdasarkan tabel tegakan,
beberapa hal yang perlu diketahui yaitu :
1. Umur rata-rata seluruh tegakan
2. Bonita rata-rata untuk masing- masing kelas umur
7
3. Besarnya harga rata-rata sample x tidak dapat ditentukan apakah bebas dari
−
bias atau tidak.
Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer berupa data yang diperoleh langsung di lapangan melalui pengukuran
tegakan pinus dengan metode Systematic Sampling With Random Start terhadap
semua diameter pohon setinggi dada (130 cm dari permukaan tanah) dan peninggi
pohon (tinggi total 100 pohon tertinggi dalam 1 hektar) yang berada di dalam
petak ukur berbentuk lingkaran berukuran 0.1 hektar (ha) untuk KU III dan KU
IV serta 0.02 ha untuk KU V sampai KU VIII dengan jarak antar petak ukurnya
100 meter. Sedangkan data sekundernya berupa keadaan umum lokasi penelitian,
umur tegakan, buku Revisi Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) Kelas
Perusahaan (KP) Pinus KPH Cianjur dan peta berdasarkan Kelas Umur.
Pengolahan Data
Volume Aktual
Volume aktual (selanjutnya disebut Vaktual) diperoleh dari hasil konversi
data diameter pohon hasil inventarisasi di lapangan dengan bantuan tarif volume
10
lokal (TVL) yang digunakan oleh KPH Cianjur (TVL yang digunakan adalah
Tabel Ferguson). Dengan asumsi bahwa hasil taksiran volume dengan
menggunakan TVL memberikan hasil yang tepat dan akurat sehingga kesalahan
dalam penggunaannya dapat diabaikan.
− ∑G i
G = i =1
k
keterangan
−
:
G = rata-rata luas bidang dasar tegakan/ha untuk seluruh tegakan
Analisis Data
Setelah inventarisasi di lapangan maka dilakukan entry data pada softwere
komputer Microsoft Excel. Kemudian dilakukan analisis data dengan
menggunakan bantuan softwere komputer Minitab 13. Selain itu juga dilakukan
pengurangan jumlah data unt uk menghilangkan pencilan yang dihasilkan dari
proses analisis data. Hal ini bertujuan untuk memperoleh meningkatkan ketelitian
dari data tersebut dan mendapatkan model regresi yang terbaik.
SXi 2
Sbo = Sbo 2 Sbo 2 = KTS
n.JKX
Jika t − hitung = t-tabel maka terima Ho
KTS
Sb1 = Sb1 2 Sb1 2 =
JKX
Jika t − hitung = t-tabel maka terima Ho
SRR =
∑ VA x100 %
n
∑V − ∑ VA
taksiran
SAR = x100%
∑V taksiran
e = galat = yi − Yˆi = yi − βo − β1 xi
S2 = KTS
Iklim
Wilayah hutan KPH Cianjur terletak pada suatu daerah dengan musim
hujan dan musim kemarau yang jelas. Pada beberapa tempat disekitar wilayah
hutan terdapat beberapa stasiun hujan, sehingga dari data stasiun hujan tersebut
17
dapat diketahui adanya bulan basah, bulan lembab dan bulan kering. Menur ut
Schmidt dan Ferguson (1951) dalam SPH II Cianjur (2003), kriteria bulan basah,
bulan lembab dan kering adalah sebagai berikut:
1. Bulan basah, dengan curah hujan > 100 mm/bulan
2. Bulan lembab, dengan curah hujan 60 – 100 mm/bulan
3. Bulan kering, dengan curah hujan < 60 mm/bulan
Schmidt dan Ferguson (1951) dalam SPH II Cianjur (2003) membagi tipe
iklim ini berdasarkan perbandingan jumlah bulan kering dengan bulan basah yang
dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk tipe A, Q = 0 % - 14,3 %
2. Untuk tipe B, Q = 14,3 % - 33,5 %
dengan nilai Q dihitung berdasarkan perhitungan berikut:
Q = Jumlah bulan kering – Jumlah bulan basah
Jumlah bulan basah
Gangguan Keamanan
Gangguan keamanan berupa pencurian pada kawasan hutan yang masuk
KP pinus relatif kecil bila dibandingkan dengan gangguan keamanan pada KP jati.
Gangguan keamanan yang mesti diwaspadai pada kawasan hutan KP pinus adalah
bibrikan. Penanganan pada gangguan keamanan ini dilakukan secara bertahap dan
diupayakan untuk diselesaikan melalui jalur musyawarah dan jalur hukum bila
diperlukan (SPH II Cianjur 2003).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah 12
Kelas Umur (KU) IV
1. Puncak 16 A 3.37 20 3
Jumlah 3
Kelas Umur (KU) V
1. Puncak 4C 12.56 21 4
2. Puncak 6D 4.24 21 4
3. Cijedil 51 D 5.20 24 4
Jumlah 12
19
30% tidak mengalami perbedaan bonita dengan dengan hasil register tahun 2003.
Data selengkapnya disajikan pada Tabel 3. di bawah ini :
Tabel 3. Perbedaan bonita pinus di KPH Cianjur hasil inventarisasi dengan hasil
register tahun 2003
Kelas Umur Jumlah Petak Jumlah Bonita
(KU) Ukur (PU) Lebih Tinggi Sama Lebih Rendah
III 12 5 4 3
IV 3 3 - -
V 12 4 4 4
VI 20 19 - 1
VII 3 3 - -
VIII 10 - 10 -
Jumlah 60 34 18 8
Persentase (%) 100 56.67 30 13.33
Perbedaan antara bonita hasil inventarisasi di lapangan dengan hasil
register berdasarkan Revisi Rencana Pengusahaan Kelestarian Hutan Kelas
Perusahaan Pinus Tahun 2003 bisa dikarenakan kondisi di lapangan yang sudah
berubah, sehingga mengakibatkan perbedaan perhitungan bonitanya. Pencurian
kayu dan kesalahan pada saat pengukuran bisa mempengaruhi hasil pengukuran
bonita di lapangan, sehingga bonita di lapangan berbeda dengan bonita yang ada
di register. Ini juga berarti peninggi tidak selalu bisa menjadi indikator dalam
perhitungan bonita.
di atas (rasio jumlah pohon per ha, rasio rata-rata diameter, rasio Lbds per ha dan
rasio volume kayu). Dimana semakin dekat dengan nilai 1 dan –1 maka semakin
kuat korelasi diantara kedua variabel tersebut dengan korelasi positif apabila
nilainya mendekati 1 dan sebaliknya akan berkorelasi negatif bila mendekati –1.
Tabel 5. Matriks korelasi antar rasio
Naktual / Ntabel Daktual / Dtabel Lbdsaktual / Lbdstabel
Daktual / Dtabel 0.36
Lbdsaktual / Lbdstabel 0.48 0.98
Vaktual / Vtabel 0.23 0.94 0.93
Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa terdapat hubungan yang
erat antara rasio luas bidang dasar (Lbds) atau biasa disebut dengan kerapatan
bidang dasar (KBD) dengan rasio diameter (r = 0.98), rasio volume dengan
diameter (r = 0.94) dan KBD (r = 0.93). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengukuran kerapatan bidang dasar (KBD) untuk menduga volume tegakan masih
relevan untuk dilakukan.
akan terganggu karena kegiatan penebangan yang dilakukan akan melebihi stock
tanaman yang ada.
Kesimpulan
1. Hipotesis tentang kesamaan pendugaan volume berdasarkan tabel tegakan
pinus (Vtaksiran ) dengan volume actual hasil inventarisasi di lapangan (Vaktual)
ditolak untuk kelas umur (KU) V, KU VI, dan data seluruh KU. Sedangkan
untuk penggabungan KU III dan IV serta penggabungan KU VII dan KU VIII
Vtaksiran sama dengan Vaktual karena pada pengujian parameter ß0 dan ß1
hipotesis yang diterima yaitu ß0 = 0 dan ß1 = 1.
2. Model persamaan regresi untuk masing- masing KU yaitu :
a. Penggabungan KU III dan KU IV
Vtaksiran = 9.3 + 1.25 Va; R2 = 0.92
b. KU V
Vtaksiran = 108 + 0.83 Va; R2 = 0.61
c. KU VI
Vtaksiran = 2.5 + 1.35 Va; R2 = 0.96
d. Penggabungan KU VII dan KU VIII
Vtaksiran = 48.7 + 1.14 Va; R2 = 0.93
e. Seluruh data KU
Vtaksiran = 21.3 + 1.24 Va: R2 = 0.92
3. Berdasarkan nilai Simpangan Agregat Relatif (SAR) sebesar 24.79% dan nilai
Simpangan Rata-rata Relatif sebesar 25.80% menunjukkan bahwa ketepatan
pendugaan volume dengan menggunakan tabel tegakan pinus rendah.
3. Tabel tegakan pinus yang disusun oleh Lembaga Penelitian Hutan Bogor
tahun 1975 tidak sesuai digunakan pada tegakan jati di KPH Cianjur karena
memberikan taksiran yang lebih tinggi dari tabel volume lokalnya (Vaktual)
atau memberikan hasil yang over estimate. Sehingga untuk penggunaannya
diperlukan rumus penyesuaian volume berdasarkan tabel tegakan yaitu :
a. KU V
Va' = Vtaksiran - 108
b. KU VI
Va' = Vtaksiran / 1.35
29
c. Seluruh data KU
Va' = (Vtaksiran – 21.3) / 1.24
4. Penggunaan kerapatan bidang dasar (KBD) untuk menduga volume
tegakan masih relevan untuk dilakukan, hal ini ditunjukkan oleh besarnya
nilai korelasi antara Vaktual/Vtabel dengan KBD yaitu sebesar 0.93.
Saran
1. Perlu dilakukannya revisi terhadap tabel tegakan pinus yang di susun oleh
Lembaga Penelitian Hutan Bogor tahun 1975, namun untuk sementara waktu
masih dalam penggunaannya dapat menggunakan rumus koreksi penyesuaian
volume.
2. Perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut pada lokasi yang berbeda untuk
mengetahui ketelitian dari tabel tegakan pinus yang di susun oleh Lembaga
Penelitian Hutan Bogor tahun 1975.
DAFTAR PUSTAKA
Spurr, S. H. 1952. Forest Inventory. The Ronald Press Coorporation. New York.
Suharlan. A,K. Sumarna, Y. Sudiono. 1975. Tabel Tegakan Sepuluh Jenis Kayu
Industri. Lembaga Penelitian Hutan. Bogor.
LAMPIRAN
32
Petak PU Umur Peninggi Bonita Nlap Ntab Dlap Dtab Lbdslap Lbdstab Vaktual Vtabel
Petak PU Umur Peninggi Bonita Nlap Ntab Dlap Dtab Lbdslap Lbdstab Vaktual Vtabel
16A I 20 17.25 2 300 355 36.63 29.5 28.75 24.20 173.85 210.28
II 20 20.75 2 300 355 39.77 29.5 31.22 24.20 195.43 228.34
III 20 19.5 2 225 355 35.96 29.5 28.23 24.20 193.33 206.49
Petak PU Umur Peninggi Bonita Nlap Ntab Dlap Dtab Lbdslap Lbdstab Vaktual Vtabel
Petak PU Umur Peninggi Bonita Nlap Ntab Dlap Dtab Lbdslap Lbdstab Vaktual Vtabel
42E I 26 30.2 4 400 193 42.97 43.76 33.74 28.86 198.78 310.23
II 26 23.7 2 210 281 26.38 34.6 20.71 26.30 128.97 173.56
43F I 28 26.4 2 300 263 34.57 36.2 27.14 26.90 166.97 231.22
II 28 24.6 2 120 263 21.32 36.2 16.74 26.90 119.19 142.60
III 28 27 2 120 263 21.32 36.2 16.74 26.90 224.9 142.60
10E I 29 23 2 220 254 34.80 37 27.31 27.20 187.49 234.58
II 29 22.2 2 260 254 37.20 37 29.20 27.20 193.55 250.79
III 29 25.2 2 240 254 40.37 37 31.69 27.20 222.11 272.19
IV 29 27.7 2 400 254 51.54 37 40.46 27.20 253.45 347.48
12A I 29 26.6 2 560 254 70.49 37 55.34 27.20 352.42 475.26
II 29 26.6 2 470 254 61.43 37 48.22 27.20 310.08 414.16
III 29 25.3 2 590 254 66.21 37 51.98 27.20 313.91 446.40
11A I 30 23.9 2 260 245 36.79 37.8 28.88 27.50 189.71 249.94
II 30 26.5 2 380 245 52.18 37.8 40.96 27.50 267.48 354.48
III 30 24 2 350 245 55.57 37.8 43.62 27.50 297.88 377.52
IV 30 28.4 2 310 245 42.84 37.8 33.63 27.50 216.98 291.04
33D I 28 25.6 2 250 263 30.06 36.2 23.60 26.90 149.36 201.08
II 28 26.4 2 380 263 35.74 36.2 28.06 26.90 158.47 239.08
III 28 25.7 2 570 263 55.27 36.2 43.38 26.90 247.24 369.65
IV 28 23.7 2 300 263 30.95 36.2 24.29 26.90 141.83 207.00
Petak PU Umur Peninggi Bonita Nlap Ntab Dlap Dtab Lbdslap Lbdstab Vaktual Vtabel
20E I 35 25.6 2 430 220 57.57 40.6 45.19 28.50 293.59 409.11
II 35 21.5 2 450 220 65.37 40.6 51.31 28.50 341.75 464.51
III 35 27.3 2 540 220 68.47 40.6 53.75 28.50 338.61 486.55
Petak PU Umur Peninggi Bonita Nlap Ntab Dlap Dtab Lbdslap Lbdstab Vaktual Vtabel
Lampiran 3. Matriks korelasi untuk rasio hasil inventarisasi dan berdasarkan tabel
pinus dalam kondisi normal
KU III KU VI
Correlations: N; D; Lbds; V Correlations: N; D; Lbds; V
N D Lbds N D Lbds
D 0,680 D 0,861
0,015 0,000
KU IV KU VII
Correlations: N; D; Lbds; V Correlations: N; D; Lbds; V
N D Lbds
N D Lbds D 0,845
D 0,619 0,359
0,575
Lbds 0,847 1,000
Lbds 0,629 1,000 0,357 0,003
0,567 0,008
V 0,616 0,942 0,941
V -0,434 0,440 0,428 0,577 0,218 0,220
0,715 0,710 0,718
Cell Contents: Pearson correlation
Cell Contents: Pearson correlation P-Value
P-Va lue
KU VIII
KU V Correlations: N; D; Lbds; V
Correlations: N; D; Lbds; V
N D Lbds N D Lbds
D -0,212 D 0,392
0,508 0,263
N D Lbds
D 0,360
0,005
Keterangan:
N = jumlah pohon/ha
D = diameter rata-rata
Lbds = lbds/ha
V = volume
39
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 1 71175 71175 102.77 0.000
Residual Error 13 9004 693
Total 14 80179
Results for : KU V
Regression Analysis: Vtaksiran versus Vaktual
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 1 21087 21087 15.54 0.003
Residual Error 10 13565 1357
Total 11 34652
Results for : KU VI
Regression Analysis: Vtaksiran versus Vaktual
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 1 148406 148406 83.96 0.000
Residual Error 18 31815 1767
Total 19 180221
41
Unusual Observations
Obs Vaktual Vtaksiran Fit SE Fit Residual St Resid
5 225 142.60 297.01 9.47 -154.41 -3.77R
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 1 158259 158259 156.40 0.000
Residual Error 11 11130 1012
Total 12 169389
Unusual Observations
Obs Vaktual Vtaksiran Fit SE Fit Residual St Resid
6 274 292.77 360.02 9.09 -67.25 -2.21R
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 1 602951 602951 470.74 0.000
Residual Error 58 74289 1281
Total 59 677240
Unusual Observations
Obs Vaktual Vtaksiran Fit SE Fit Residual St Resid
32 225 142.60 296.39 4.84 -153.79 -4.34R
58 396 476.93 506.18 12.03 -29.25 -0.87 X
R denotes an observation with a large standardized residual
X denotes an observation whose X value gives it large influence.
42
Results for : KU VI
Regression Analysis: Vtaksiran versus Vaktual
The regression equation is
Vtaksiran = 2.5 + 1.35 Vaktual
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 1 151712 151712 384.97 0.000
Residual Error 17 6699 394
Total 18 158411
Unusual Observations
Obs Vaktual Vtaksiran Fit SE Fit Residual St Resid
1 199 310.23 270.10 4.72 40.13 2.08R
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 1 161468 161468 260.18 0.000
Residual Error 10 6206 621
Total 11 167674
Unusual Observations
Obs Va Vt Fit SE Fit Residual St Resid
3 339 486.55 440.62 9.69 45.93 2.00R
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 1 611744 611744 694.64 0.000
Residual Error 57 50198 881
Total 58 661942
Unusual Observations
Obs Vaktual Vtaksiran Fit SE Fit Residual St Resid
17 162 282.29 221.25 4.24 61.04 2.08R
18 127 237.91 178.34 5.13 59.57 2.04R
52 274 292.77 359.69 5.22 -66.92 -2.29R
57 396 476.93 510.74 10.01 -33.81 -1.21 X
350
y = 1.25x + 9.3
Volume Tabel Tegakan (m3)
2
300 R = 0.89
250
200
150
100
50
0
0 50 100 150 200 250
Volume Aktual (m3)
400
Volume Tabel Tegakan (m3)
250
200
150
100
50
0
0 50 100 150 200 250 300
Volume Aktual (Va)
600
R2 = 0.96
400
300
200
100
0
0 100 200 300 400
Volume Aktual (m3)
45
600
y = 1.15x + 50.7
500 R2 = 0.96
Volume Taksiran (m3)
400
300
200
100
0
0 100 200 300 400 500
Volume Aktual (m3)
600
y = 1.24x + 21.3
500 R2 = 0.92
Volume Taksiran (m3)
400
300
200
100
0
0 100 200 300 400 500
Volume Aktual (m3)