Analisisi Dan Evaluasi Pembangunan Kelompok 2
Analisisi Dan Evaluasi Pembangunan Kelompok 2
Oleh :
Kelompok2
Ramadan (180303075)
Risna (180303097)
Risdayanti (180303095)
Rahmatia (180303096)
Dian wirandini (180303081)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga kita masih diberi kesehatan dan
kekuatan untuk penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa pula kita kirimkan salam
dan shalawat kepada nabi muhammad saw yang telah membawa kita dari jalan
kebodohan menuju jalan kebanaran
Makalah ini adalah salah satu tugas dari mata kuliah “Analisis dan
evauasi pembangunan ”sebagai syarat penilaian dosen terhadap mahasiswa
untuk memenuhi tugas-tugas yang diberikan.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam melakukan pembangunan setiap pemerintah memerlukan
perencanaan yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap
pembangunan yang dilakukannya. Seiring dengan semakin peratnya
pembangunan di bidang ekonomi, maka terjadilah peningkatan permintaan data
dan indikator-indikator pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui unsur pokok dalam perencanaan pembangunan
1
https://www.slideshere.net/mobile/muthiara/makalah-perencanaan-pembangunan.
1
2. Untuk mengetahui sistem perencanaan?
3. Untuk mengetahu apa itu pembangunan nasional ?
4. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan pembanunan daerah otonom?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Unsur pokok dalam perencanaan pembangunan
2
https://www.slideshere.net/mobile/muthiara/makalah-perencanaan-pembangunan.
3
lainnya. Berbagai kebijakan tersebut perlu untuk dirumuskan dan
kemudian dilaksanakan.
e Perencanaan pembangunan adalah program investasi yang dilakukan
secara sektoral. Penyusunan program investasi secara sektoral ini
dilakukan bersamasama dengan penyusunan rencana-rencana sasaran.
f Perencanaan pembangunan adalah administrasi pembangunan yang
mendukung usaha perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tersebut.3
B. Sistem perencanaanpembangunan
3
Edi Wibowo, Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan, Perencanaan Dan Strategi
Pembangunan Di Indonesia, Vol. 8, No. 1, April 2008, hal, 17.
4
Sistem perencanaan pembangunan nasional adalah suatu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan
dalam jangka panjang, jangka menegah, dan tahunan yang dilaksanakan
olehunsur penyelenggarah negara dan masyarakat ditingkat pusat dan daerah.
Sistem ini adalah pengganti dari garis-garis besar haluan negara GBHN dan
mulai berlaku pada tahun 2005.
Reformasi yang dimulai pada tahun 1998 telah memberikan pengaruh pada
pergeseran nilai, pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Perubahan nilai
yang terjadi setelah reformasi meliputi pergeseran dari sentralistik menjadi
desentralistik, dari pendekatan top down menjadi bottom up sudah jelas
dampak langsungnya adalah diberikannya kewenangan yang lebih besar
kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri. Kewenangan tersebut
dijamin dengan lahirnya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah, yang diikuti oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun
4
Mukmin Muhammad, perencanaan pembangunan,CV dua bersaudaraCet 1, 2017, hal.
11
5
1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. Selanjutnya kedua
Undang-undang tersebut disempurnakan menjadi Undang-Undang Nomor 32
Tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah dan diikuti Undang-Undang Nomor
33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.
C. Pemabngunan Nasional
6
untuk mencapai tujuan tersebut mensyaratkan adanya peran serta segenap
lapisan masyarakat yang emiliki tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa
dan negara.
7
dengan adanya indikasi separatisme. Ekses dari implementasi otonomi daerah
itu telah sampai kondisi yang sangat mengkhawatirkan yang secara sistemik
akan menyulitkan eksistensi NKRI. Gejala atas ekses tersebut dapat dirangkum
dalam suatu persoalan yaitu ketimpangan hubungan pusat daerah.
8
6. Untk meningkatkan kepekaan kaum elit akan kebutuhan masyarakat.7
Otonomi daerah mempunyai suatu tujuan tersendiri guna memberikan
percepatan kesejahteraan rakyat yang ada didaerah agar merata baik secara
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusianya itu sendiri,
Dalam pelaksanaan otonomi daerah maka daerah mempunyai kewenangan
untuk mengatur dan mengurus daerahnya sesuai dengan potensi daerah
tersebut, Hal ini termasuk mengatur tentang perencaan pembangunan yang ada
didaerah guna pemerataan kesejahteraan rakyat.
Munculnya otonomi daerah yang memberikan persoalan dan keluasaan
kepada daerah untuk membangun daerahnya menjadi titik sorot yang sangat
tajam terhadap bagaimana otonomi daerah dalam pembangunan mampu
berjalan atau tidaknya pembangunan di daerah sesuai dengan kebutuhan dalam
daerah tersebut. Persoalaan pembangunan daerah otonom dapat dilihat dari
sebuah kinerja dapat dilihat dari sebuah indeks kualitas manusia yang mampu
diukur secara nyata sebagai subjek dari pembangunan itu sendiri, klasifikasi
dari indeks keseluruhan atau universal ini mampu diukur secara tingkat kualitas
manusia suatu bangsa meliputi pendidikan, kesehatan, dan percepatan
pembangunan daerah otonom.
Melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, pemerintah dapat meletakan sebuah
komitmen hukum dan politik untuk dapat memperbaiki kualitas pembangunan
nasional dan daerah, Impelentasi yang baik dari sebuah keseluruhan komponen
peraturan dan subjek hukum inilah yang dapat dilakukan secara konsisten maka
akan tercapainya suatu pembangunan yang secara merata dan percepatan dalam
sistem otonomi daerah yang menjadi tolak ukur daerah dalam melaksanakan
pembangunan secara keberlanjutan.
Era otnomi daerah merupakan titik balik guna memberikan kekelulasaan
daerah untuk meengatur rumah tangganya sendiri, namun di tengah
perkembangan era otonomi daerah ini memberikan peluang untuk daerah
7
Ari Purwadi, Perspektif, Humonisasi Pengaturan Perencanaan pembangunan antara
pusat dan daerah Era otonomi daerah, Vol. XVIII, No. 2, 2013, hal. 91.
9
membangun daerahnya masing-masing, akan tetapi disatu sisi masih banyak
yang belum siap terhadap sistem pemerintahan daerah dan otonomi daerah
sehingga menyebabkan daerah yang tertinggal dan melupakan sebuah asas
perencanaan dalam pembangunan, oleh karena itu dengan urgennya untuk
mengejar ketertinggalan percepatan pembangungan daerah dibutuhkan sebuah
perencanaan dan pembangunan. Hal ini lah mendorong Urgensinya
perencanaan dalam pembangunan daerah.
Kesenjangan pembangunan merupakan permasalahan yang kompleks
dihadapi negara Indonesia. Permasalahan kesenjangan yang paling mencuat di
Indonesia antara lain kesenjangan antar daerah, antar sektor, antar wilayah
antara Kawasan Barat Indonesia dengan Kawasan Timur Indonesia, antara
perkotaan dan perdesaan. Kesenjangan tersebut tidak hanya dipandang dari
aspek ekonomi, tapi juga aspek non ekonomi termasuk pemabangunan dalam
era otonomi daerah. Bentuk kesenjangan yang beberapa periode belakangan ini
menjadi isu penting di Indonesia, telah menghasilkan suatu konsekuensi berupa
pemusatan hasil pembangunan pada sebagian wilayah.
Adapun Alasan pentingnya perencanaan pembangunan suatu daerah atau
daerah otonom, yaitu:
a Perencanaan dilihat dari segi suatu alat atau cara untuk mencapai tujuan
dengan lebih baik mendapatkan alasan yang telah kuat untuk melakukan
perencanaan.
b Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan
kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang
ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan;
c Dengan perencanaan maka dilakukan suatu perkiraan (forecasting)
terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan
dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan
tetapi juga mengenai hambatanhambatan dan resiko-resiko yang mungkin
dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidakpastian dapat dibatasi
sedikit mungkin.
10
d Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif
tentang cara yang terbaik (the best alternative) atau kesempatan untuk
memilih kombinasi cara yang terbaik ( the best combination).
e Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas.Memilih
urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan
usaha;
f Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur atau standar
untuk mengadakan pengawasan evaluasi (control atau evaluation).
8
Saeful Kholik, Jurnal Hukum Mimpar Justitia, Perencanaan Pembangunan Daerah
Dalam Era Otonomi Daerah, Vol. 6, No. 1, Juni 2020, hal. 57.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
berjalan atau tidaknya pembangunan di daerah sesuai dengan kebutuhan dalam
daerah tersebut. Persoalaan pembangunan daerah otonom dapat dilihat dari
sebuah kinerja dapat dilihat dari sebuah indeks kualitas manusia yang mampu
diukur secara nyata sebagai subjek dari pembangunan itu sendiri, klasifikasi
dari indeks keseluruhan atau universal ini mampu diukur secara tingkat kualitas
manusia suatu bangsa meliputi pendidikan, kesehatan, dan percepatan
pembangunan daerah otonom.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14