Bisnis Dalam Islam B1cdc4a0
Bisnis Dalam Islam B1cdc4a0
Business in Islam
*Ariyadi
Lecturer in Al Ahwal Al Syakhsiyah, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, RTA Milono St. Km.1,5, Palangka Raya, Indonesia
*e-mail : ariyadialbanjari@gmail.com
ABSTRAK
Islam mengatur semua kegiatan manusia termasuk dalam melakukan muamalah dengan memberikan batasan apa saja yang boleh dilakukan
dan apa saja yang tidak diperbolehkan. Dalam bisnis syariah, bisnis yang dilakukan harus berlandaskan sesuai syaria·ah. Semua hukum
dan aturan yang ada dilakukan untuk menjaga pebisnis agar mendapatkan rejeki yang halal dan di ridhai oleh Allah SWT serta
terwujudnya kesejahteraan distribusi yang merata. Maka etika atau aturan tentang bisnis syariah memiliki peran yang penting juga
dalam bisnis berbasis syari·ah. Hakikat dari bisnis dalam agama Islam selain mencari keuntungan materi juga mencari keuntungan yang
bersifat immaterial. Keuntungan yang bersifat immaterial yang dimaksud adalah keuntungan dan kebahagiaan ukhrawi. Dalam konteks inilah
al-Qur·an menawarkan keuntungan dengan suatu bisnis yang tidak pernah mengenal kerugian yang oleh al-Qur·an diistilahkan
dengan µtijaratan lan taburaµ. Karena walaupun seandainya secara material pelaku bisnis Muslim merugi, tetapi pada hakikatnya ia tetap
beruntung karena mendapatkan pahala atas komitmenya dalam menjalankan bisnis yang sesuai dengan syariah.
ABSTRACT
Islam regulates all human activities including in doing muamalah by providing restrictions on what can be done and what is not allowed. In sharia
business, the business must be based on sharia. All laws and rules are done to keep businessmen to get a lawful fortune and in ridhai by Allah SWT
and the realization of equal distribution of welfare. Then ethics or rules about sharia business have an important role also in syari'ah-based business.
The essence of business in Islam besides seeking material gain is also seeking immaterial benefits. The immaterial advantage is the profit and
happiness of ukhrawi. It is in this context that the Qur'an offers an advantage with a business that never recognizes the harm which the Qur'an
termed the "lan tabura". Because even if materially Muslim businessmen lose money, but in essence he remains lucky to get reward for his
commitment in running a business in accordance with sharia.
13
Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 5 Issue 1, June 2018, Page 13 ² 26 p-ISSN: 2355-3529
oleh Allah SWT serta terwujudnya kesejahteraan bisnis seharusnya dilakukan. Mulai dari etika berbisnis
distribusi yang merata. Maka etika atau aturan tentang sampai penggunaan harta yang diperoleh. Kegiatan bisnis
bisnis syariah memiliki peran yang penting juga dalam bisnis yang dijalankan oleh Rasulullah SAW didasari oleh akhlak
berbasis syari·ah. mulia dengan kejujuran dan tutur kat a yang baik. Allah
SWT menyuruh hamba-hambaNya bahkan mewajibkan
Bisnis dengan basis syariah akan membawa wirausaha
untuk mencari harta-kekayaan. Seperti yang dijelaskan
muslim kepada kesejahteraan dunia dan akhirat dengan
dalam surat al-Mulk ayat 15 :
selalu memenuhi standar etika perilaku bisnis, yaitu:
takwa, kebaikan, ramah dan amanah. Ketaqwaan seorang Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka
wirausaha muslim adalah harus tetap mengingat Allah berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian
dalam kegiatan berbisnisnya, sehingga dalam melakukan dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali
kegiatan bisnis seorang wirausahawan akan menghindari setelah) dibangkitkan.
sifat-sifat yang buruk seperti curang, berbohong, dan
Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah menyuruh hamba-
menipu pembeli. Seorang yang taqwa akan selalu
hambanya untuk mencari rizki yang telah Allah siapkan di
menjalankan bisnis dengan keyakinan bahwa Allah selalu
bumi dengan menggunakan cara yang halal. Dalam mencari
ada untuk membantu bisnisnya jika dia berbuat baik dan
rizki, seorang muslim harus tetap mengingat Allah. Saat
sesuai dengan ajaran Islam. Ketaqwaannya diukur dengan
rizki tersebut sudah diperolehnya maka dia harus
dengan tingkat keimanan, intensitas dan kualitas amal
mempergunakan harta miliknya dengan benar dan baik.
salehnya. Apabila dalam bekerja dan membelanjakan harta
Fenomena yang terjadi saat ini manusia semakin egois dan
yang diperoleh dengan cara yang halal dan dilandasi dengan
individualistis dalam segala hal. Selama berbisnis mereka
keimanan dan semata-mata mencari ridha Allah, maka
hanya memikirkan cara untuk mendapatkan keuntungan
amal saleh ini akan mendapatkan balasan dalam bentuk
dan cara menghindar dari kerugian saja. Ketika
kekuasaan didunia, baik kuasa ekonomi maupun
keberhasilan datang pada mereka, mereka lupa bahwa
kekuasaan sosial atau bahkan kekuasaan politik.
harta yang mereka dapatkan hanyalah titipan dari Allah
Wirausahawan muslim hendaknya memiliki perilaku yang yang akan dipertanggungjawabkan kelak diakhirat.
baik, seperti bertindak ramah kepada konsumen.
Hakikat dari bisnis dalam agama Islam selain mencari
Berperilaku baik dengan menerapkan perilaku yang sopan
keuntungan materi juga mencari keuntungan yang bersifat
dan santun akan membuat konsumen nyaman dan senang.
immaterial. Keuntungan yang bersifat immaterial yang
Selain itu wirausahawan muslim juga harus bersikap baik
dimaksud adalah keuntungan dan kebahagiaan ukhrawi.
saat melayani pembeli. Pembeli akan merasa senang jika
Dalam konteks inilah al-Qur·an menawarkan keuntungan
dilayani dengan ramah dan baik. Memberikan tenggang
dengan suatu bisnis yang tidak pernah mengenal
waktu saat pembeli belum dapat membayar
kerugian yang oleh al-Qur·an diistilahkan dengan µtijaratan
kekurangannya atau melunasi pinjaman. Sikap yang baik
lan taburaµ. Karena walaupun seandainya secara material
saat melayani akan membawa seorang wirausaha banyak
pelaku bisnis Muslim merugi, tetapi pada hakikatnya ia tetap
mengenal orang baru dan bisa saja mendapatkan teman
beruntung karena mendapatkan pahala atas komitmenya
untuk bekerjasama mengembangkan bisnisnya. Amanah
dalam menjalankan bisnis yang sesuai dengan syariah.
juga perilaku yang harus ada di miliki oleh wirausaha
muslim dalam berbisnis. Rasulluah Saw. adalah contoh
pebisnis yang jujur karena sifat amanahnya. Jika perilaku PEMBAHASAN
amanah dilakukan dengan baik maka maka seorang
wirausaha muslim akan dapat menjaga hubungannya 1. Definisi Bisnis Syariah
dengan sesama manusia dengan cara menjaga kepercayaan
orang lain yakni pembeli. Dapat menjaga hubungannya Bisnis dapat dikatakan sebuah kegiatan yang
dengan Allah karena dapat menjaga amanah yang diberikan terorganisir karena didalam bisnis ada banyak kegiatan
Allah terhadap harta yang Allah titipkan padanya. Dan yang dilakukan. Kegiatan dimulai dengan input
dapat memelihara dirinnya dari kebinasaan. Islam sangat berupa mengelola barang lalu diproses setelah itu
menghargai kerja keras seseorang, kerja keras yang menghasilkan output berupa barang setengah jadi atau
dilakukan akan mendapat pahala dari Allah SWT. barang jadi. Sedangkan secara etimologi, bisnis
memiliki arti dimana seseorang atau sekelompok
Seorang manusia yang unggul adalah manusia yang taqwa dalam keadaan yang sibuk dan menghasilkan
kepada Allah akan menjalankan bisnis dengan membawa keuntungan atau profit bagi dirinya atau kelompok.
keseimbangan dalam hidupnya, imbang dalam hal dunia dan
akhirat. Islam melalui Rasulullah, mengajarkan bagaimana
14
Ariyadi. 2018. Bisnis dalam Islam
15
Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 5 Issue 1, June 2018, Page 13 ² 26 p-ISSN: 2355-3529
16
Ariyadi. 2018. Bisnis dalam Islam
17
Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 5 Issue 1, June 2018, Page 13 ² 26 p-ISSN: 2355-3529
Sesuatu yang berlaku berdasarkan adat kebiasaaan e. Membangun citra yang baik
dengan sesuatu yang berlaku berdasarkan syara f. Ikut serta memecahkan masalah sosial
(selama tidak bertentangan dengan syariat) g. Memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
”¤à¼äߎ‘ Áîèã ”ôˮߕ òàË áŽãû• Ñ®¼— h. Mencipta nilai tambah
i. Memperoleh barokah
Tindakan imam (pemegang otoritas) terhadap rakyat
j. Menciptakan manfaat dan kesejahteraan.
harus mengikuti maslahat (As-Suyuthi Al-Asybah
Berikut adalah bagan ibadah dan muamalah sesuai
wan Nadzair, 121).
dengan konsep Al-4XU·DQ
f. Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama
Indonesia (MUI)
Otoritas syariah tertinggi di Indonesia berada pada
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI), yang merupakan lembaga
independen dalam mengeluarkan fatwa yang
berhubungan dengan segala permasalahan syariah
agama Islam, baik masalah ibadah maupun muamalah,
termasuk bisnis syariah.
Pada saat ini sebagian besar kegiatan ekonomi
Syariah/bisnis syariah merujuk pada fatwa DSN-MUI
dalam operasionalnya, bahkan tidak sedikit dari fawa
tersebut yang dijadikan bahan untuk membuat
peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan operasionalisasi lembaga ekonomi syariah
Indonesia.
18
Ariyadi. 2018. Bisnis dalam Islam
Profesionalisme
MOTIVASI Dunia-akherat Dunia
dan
SDM profesional,
Profit dan berkepribadian
SDM adalah
benefit, Profit, Islami, SDM
faktor produksi,
ORIENTASI keberlangsungan, pertumbuhan, MANAJEMEN adalah pengelola
SDM
pertumbuhan, keberlangsungan SDM bisnis,
bertanggungjawab
keberkahan bertanggung
pada diri dan
Bisnis bagian dari Bisnis adalah jawab pada diri,
ETOS KERJA majikan
ibadah kebutuhan duniawi majikan dan Allah
SWT
Maju dan
produktif, Maju dan produktif
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ciri-ciri dari bisnis
SIKAP konsekuensi sekaligus konsumtif,
MENTAL keimanan dan konsekuensi
syariah sangatlah berbeda dengan bisnis konvensional
manifestasi aktualisasi diri yang hanya mengejar keuntungan saja. Sedangkan dalam
kemusliman bisnis yang berdasarkan syariah, pelaku bisnisnya sangat
berhati- hati dalam melakukan kegiatan bisnisnya. Dari asas
Cakap dan ahli Cakap dan
sampai menejemen SDM yang digunakan, bisnis berbasis
dibidangnya, ahli dibidangnya,
syariah selalu menjalankan kewajiban dan haknya antar
KEAHLIAN konsekuensi dari konsekuensi dari
kewajiban motivasi reward sesama manusia dan kepada Allah Swt. Pengaturan
seorang muslim dan punishment kegiatan ekonomi Islam dalam hal berbisnis,
menggunakan Instrumen hukum menurut agama Islam agar
Tergantung
kegiatan usaha berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip yang
kemauan
Terpercaya dan ada dalam agama Islam. Larangan dalam persaingan
individu (pemilik
AMANAH usaha dapat dilihat dari instrumen fiqih muamalah,
amanah modal), tujuan
menghalalkan segala larangan-larang tersebut yaitu:
cara. a. Larangan menimbun harta. Seorang pedagang tidak
MODAL Halal Halal dan haram boleh menimbun barang dagangannya untuk dijual
kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Sesuai akad
b. Larangan menetapkan harga. Menurut agama Islam
kerja atau
SDM Sesuai akad kerja harga yang ada dipasar ditentukan oleh pasar sendiri
sesuai keinginan
pemilik modal bukan oleh penjual barang tersebut.
SUMBER c. Tidak boleh menetapkan harga barang dagangan
Halal Halal dan haram dibawah harga yang ada dipasar.
DAYA
Visis dan misi Visi dan mis d. Jual beli yang bersyarat ( ta·alluq).
terkait erat ditetapkan Islam menghalalkan kegiatan usaha perdagangan, perniagaan
MENEJEMEN
dengan misi berdasarkan pada atau jual beli. Seorang muslim dalam menjalankan usahanya
STRATEGIK
penciptaan kepentingan dituntut untuk menggunakan cara yang khusus, ada aturan
manusia di dunia. material
yang mengatur bagaimana seharusnya seorang muslim
Tidak ada jaminan
Jaminan halal menjalankan kegiatan bisnisnya agar mendapatkan berkah
halal bagi setiap
setiap input, dan ridha Allah SWT di dunia dan akhirat. Aturan bisnis
input, proses dan
MENEJEMEN proses dan syariah, menjelaskan macam-macam etika yang harus
output,
OPERASI output,
mengedepankan dilakukan oleh para wirausaha muslim dalam melaksanakan
produktivitas
produktivitas dalam bisnis. Di harapkan dengan menggunakan dan patuh pada
Islami
koridor manfaat etika bisnis syariah, seorang wirausaha muslim dapat
Jaminan halal bagi Tidak ada jaminan menjaga usahanya lantaran selalu mendapat berkah Allah
MENEJEMEN setiap masukan, halal bagi setiap SWT baik di dunia dan di akhirat. Etika bisnis syariah
KEUANGAN proses dan masukan, proses memberikan jaminan, baik kepada pelaku bisnis tersebut
keluaran dan keluaran
maupun pembeli atau pelanggan, masing-masing akan
keuangan keuangan.
Pemasaran dalam Pemasaran
mendapat keuntungan sesuai dengan yang diinginkan dan
MENEJEMEN dibutuhkan.
koridor jaminan menghalalkan segala
PEMASARAN
halal cara
19
Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 5 Issue 1, June 2018, Page 13 ² 26 p-ISSN: 2355-3529
4. Etika Bisnis Syariah dapat di peroleh secara umum. Secara umum prinsip
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna etika bisnis syariah dapat dilihat dari kesatuan (tauhid),
karena dilengkapi dengan akal pikiran. Dengan akal Keseimbangan (keadilan), Tidak melakukan monopoli,
pikiran ini manusia dapat menerima ilmu tentang hal Amanah (terpercaya), Jujur, Produk yang dijual halal,
yang benar dan yang salah. Etika sering kali Tidak melakukan praktek mal bisnis. Etika bisnis
dihubungkan dengan adat istiadat dan juga agama. Islam ini bertujuan agar setiap kegiatan ekonomi
Semua agama dalam kitab sucinya mengajarkan tentang yang dijalankan dapat menyelamatkan sumber daya
tiga pokok ajaran yaitu, Ketuhanan, etika dan tata alam dari penggunaan yang dieksploitasi. Secara umum
susila, serta, ritual atau tata cara beribadat. Etika sangat prinsip etika bisnis syariah dapat dijelaskan sebagai
dibutuhkan bagi keberlangsungan hidup baik individu berikut:
maupun kelompok. fungsi adanya etika atau akhlak a. Kesatuan (Tauhid)
tugas manusia sebagai khalifah di bumi untuk membuat Tauhid berasal dari kata wahhada-yuwahhidu-
keseimbangan dalam hidupnya. tawhiddan, secara harfiah artinya menyatukan,
Etika Islam sendiri didasarkan pada hak manusia atas mengesakan, atau mengakui bahwa sesuatu itu
kemerdekaan. Pada prinsipnya kemerdekaan dalah satu. Ada tiga macam tauhid yakni Tauhid
hak manusia untuk hidup yang harus terus dijaga Rubbubiyah (percaya segala sesuatu yang ada
dan dilindungi dengan kebaikan dan kebenaran. Islam didunia, qadha dan qadhar merupakan keesaan
juga memiliki aturan tentang etika yang harus Allah Swt), Tauhid al-AsPD· wa al-Sifat (pengakuan
dilakukan oleh pelaku bisnis dalam berbisnis. Etika tentang nama-nama Alaah dan sifatnya), Tauhid
dipandang sama dengan akhlak yang membahas tentang Uluhiyah (memusatkan segala yang dilakukan dalam
perilaku baik buruknya seseorang. Titik sentral dari ibadah dan ketaatannya hanya pada Allah Swt).
etika bisnis syariah sendiri adalah untuk menjaga Tauhid adalah prinsip utama dalam agama Islam
perilaku wirausaha muslim dengan tetap dengan ditandainya pembacaan kalimat syahadat bagi
bertanggungjawab karena percaya kepada Allah Swt. seorang muslim yang beriman. Hubungan antara
Etika bisnis syariah bersumber pada Al-Qur·an sebagai manusia dengan Tuhan pencipta alam semesta.
pedoman. Al-qur·an adalah sumber segala ajaran bagi Hubungan ini muncul sebuah konsekuensi
seluruh umat muslim yang menjelaskan tentang penyerahan (Islamisasi) dari manusia kepada Tuhan
norma, aturan atau hukum, dan nilai-nilai yang yang disembahnya, penyerahan yang dimaksud
mengatur segala aktifitas manusia termasuk dalam berupa penyerahan kalbu, wajah, akal pikiran,
kegiatan bisnis. ucapan, dan amal. Dengan penyerahan yang
Setiap pelaku bisnis syariah memiliki aturan -aturan dilakukan oleh seorang manusia kepada tuhannya,
atau etika yang harus dilakukan. Hal ini dilakukan maka setiap kebebasan yang dia lakukan akan selalu
karena manusia tidak hanya hidup sendiri melainkan tetap pada hal yang benar sesuai dengan syari·ah.
sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain Tauhid dapat menggabungkan konsep ekonomi,
dan memiliki pertanggung jawaban yang akan dia sosial, dan politik, serta keagamaan yang dilandaskan
ajukan kepada Allah Swt. Prinsip-prinsip etika bisnis pada keagamaan.
syariah yang berasal dari Al-Qur·an dan Hadist yang Dalam kegiatan ekonomi tauhid adalah alat bagi
telah diterapkan oleh Rasulullah saat menjalankan manusia untuk menjaga perilakunya dalam
bisnisnya. Menurut Yusuf Qardhawi etika diterapkan berbisnis. Dengan adanya penyerahan diri kepada
pada kegiatan ekonomi yang dilakukan. Qardhawi Tuhan maka pelaku bisnis akan selalu menjaga
berpendapat jika ekonomi (bisnis) dan akhlak (etika) perbuatannya dari hal-hal yang dilarang oleh
saling berkaitan karena akhlak adalah daging dan urat agama. Sebab perilaku yang menyimpang akan
nadi kehidupan yang Islami. Tanpa adanya akhlak dalam membawa kemudaratan bagi individu dan orang
bisnis, manusia akan semena-mena dalam lain. Dari hal ini muncullah tiga asas pokok yang
menjalankan bisnis tanpa melihat halal dan haram. dipegang oleh individu muslim:
Berikut adalah etika bisnis menurut Qardhawi sesuai 1) Allah adalah pemilik dunia dan seluruh isinya
dengan bidang ekonomi Prinsip etika bisnis menurut dan hanya Allah yang dapat mengatur semuanya
Qardhawi adalah salah satu prinsip yang dapat menjadi menurut apa yang Dia kehendaki. Dalam hal
rujukan bagi pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya. harta, manusia adalah pemegang anamah dari
Selain Qardhawi masih banyak lagi prinsip etika bisnis Allah atas harta yang sepenuhnya dimiliki oleh
yang dijelaskan oleh para ahli ekonomi Islam. Dengan Allah.
begitu banyak prinsip etika bisnis syariah yang ada
20
Ariyadi. 2018. Bisnis dalam Islam
2) Allah adalah pencipta seluruh makhluk hidup untuk kebutuhan pribadinya dan kelurga yang
dan semua makhluk hanya tunduk kepada-Nya. menjadi tanggung jawabnya, melainkan ada tugas
3) Iman kepada hari kiamat. Keimanan akan lain yakni sebagai khalifatullah fil ardh. Sebagai
datangnya hari kiamat akan membuat perilaku seorang khalifah di bumi Allah, manusia dituntut
ekonomi orang muslim berjalan sesuai untuk bisa mendistribusikan seluruh rahmat
dengan syariat karena hal yang kepada semua umat dengan menggunakan cara
dilakukan didunia akan dipertanggung yang adil berdasarkan akal dan hati nurani yang dia
jawabkan di hari akhir nanti. miliki dan secara Amar Ma·ruf Nahi Munkar.
Hal yang mencerminkan dari kepercayaan manusia Pihak-pihak yang harus diperhatikan dalam keadilan
dengan agamanya adalah akhlak. Dengan adanya distribitif ini adalah anak yatim, fakir miskin, anak
keyakinan kepada Tuhan, manusia akan lebih terlantar, dan lainnya. Pembagian distributif yang
memperhatikan perilakunya kepada sesama juga dilakukan secara adil akan membawa perubahan
kepada alam semesta yang Tuhan ciptakan. Kepada menjadi lebih baik. Kepekaan sosial yang dilakukan
sesamanya manusia tidak akan merugikan pihak lain wirausahawan dilakukan dengan menjalin hubungan
dengan melakukan gharar, maysir dan riba·. Baik yang baik kepada sesama manusia (Habluminnannas)
buruknya perilaku dan akhlak bisnis seorang dan kepada tuhannya (Habluminallah).
wirausaha akan berpengaruh dengan usahanya yang c. Tidak melakukan monopoli
sukses atau gagal. Kebebasan berlaku bagi semua manusia di bumi ini
b. Keseimbangan (keadilan) baik secara individu maupun kolektif. Manusia
Kadilan adalah yang sangat penting, bahkan dalam adalah khalifah di bumi, dengan tugasnya ini
kitab Al-Qur·an kata keadilan disebutkan lebih dari seorang manusia memiliki kebebasan dalam
1000 kali. Dengan adanya kata keadilan dalam Al- menentukan hal yang baik dan hal buruk dalam
Qur·an menjelaskan bahwa keadilan sangatlah hidupnya. Kebebasan dalam Islam tentu saja tetap
penting bagi kehidupan manusia. Keseimbangan atau terikat dengan Allah Swt sebagai Tuhan yang
keadilan ini merupakan penjelasan yang sangat memiliki kebebasan secara mutlak. Sedangkan
lengkap tentang hukum, politik dan ekonomi. Dalam kebebasan manusia yang dimaksud adalah
hal ekonomi kesejajaran atau keadilan dilakukan kehendak yang dilakukan untuk memutuskan
dalam hal distribusi, produksi dan konsumsi yang suatu hal yang berdampak pada manfaat dan
baik. Pemahaman ini berkaitan pendayagunaan dan resiko yang akan dia dapatkan setelah
pengembangan harta yang dimiliki oleh seseorang. memutuskan suatu hal. Manfaat dan resiko yang
Pendayagunaan harta yang dimaksud adalah dengan didapatkan dalam agama Islam akan menentukan
membantu masyarakat miskin yang menjadi pahala dan dosa.
kewajiban bagi orang-orang yang lebih beruntung Dalam bisnis syariah kegiatan ekonomi dengan
dalam segi harta. Allah Swt menyebut umat Islam menggunakan konsep kebebasan yang dimaksud
sebagai ummatan wasathan, artinya bahwa umat terletak pada lancarnya keluar-masuk barang.
Islam adalah umat yang mempunyai kebersamaan, Dengan adanya kebebasan yang proporsional bisnis
kedinamisan, arah dan tujuan yang jelas serta syariah melarang adanya praktik-praktik monopoli,
mempunyai aturan-aturan yang membantu mereka riba·, dan kecurangan. Salah satu keburukan
dalam menentukan perilaku sebagai penengah dan sistem ekonomi kapitalis ialah melegitimasi
pembenar. monopoli dan oligopoli.
Dalam konsep keadilan hak milik suatu benda Monopoli sendiri tidak diperbolehkan dalam ajaran
yang tidak terbatas juga tidak dibenarkan. Semua Islam, semua orang boleh berbisnis. Kegiatan
benda yang tidak terbatas diciptakan Allah Swt bisnis dengan satu-satunya penjual (monopoli)
untuk hambanya agar dapat memenuhi kebutuhan tidak masalah selama penjual tidak melakukan
hidup seluruh manusia di muka bumi. Semua yang ikhtikar (menimbun) barang untuk mendapatkan
ada dalam konsep keadilan mengenai pendayagunaan keuntungan yang lebih atau istilah ekonominya
harta dan penggunaan benda tidak terbatas monopoly·s rent. Praktik yang dilarang dalam Islam
dimaksudkan agar setiap manusia sadar jika semua dilakukan agar manusia tetap pada jalan yang baik
yang ada di dunia adalah milik Tuhan. Dengan dengan selalu mengamalkan ajaran agama dalam
kesadaran tersebut manusia akan terhindar dari setiap kegiatannya. Kehendak bebes yang dilakukan
kebinasaan karena harta yang dia miliki. Karena sesuai dengan ajaran Islam akan membawa pada
tugas manusia dibumi tidak hanya mencari harta kesejahteraan.
21
Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 5 Issue 1, June 2018, Page 13 ² 26 p-ISSN: 2355-3529
22
Ariyadi. 2018. Bisnis dalam Islam
Islam. Karena dalam hal bisnis kejujuran seorang Bisnis dengan melakukan jual beli adalah
wirausahawan muslim sangatlah diutamakan. perdagangan yang dilakukan di dunia,
3) Riba sedangkan bisnis akhirat dilakukan dengan
Riba jual beli yaitu riba fadlal yaitu kelebihan melaksanakan kewajiban Syariat Islam yang ada.
yang diperoleh dalam tukar-menukar barang. Keuntungan yang akan diperoleh di akhirat akan
Riba berkaitan juga dengan penetapan harga lebih utama dari pada keuntungan yang
barang, jika harga yang ditetapkan pembeli diperoleh di dunia. Wirausaha Muslim yang baik
sangat besar maka penjual tidak akan rela untuk harusnya tetap melakukan ibadah wajibnya pada
membayar barang tersebut. Jadi dalam saat menjalankan usahanya. Tidak ada alasan
penentuan harga harus ada kesepakatan antar untuk meninggalkan ibadah wajib bagi umat
penjual dan pembeli yang dilakukan secara baik muslim bagaimanapun keadaannya.
dan atas dasar suka sama suka. Penentuan
harga seorang penjual harus tetap menghormati 5. Bentuk Bisnis Syariah
pembeli dengan memberikan sikap toleran.
Istilah bisnis dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain:
4) Ihtikar
jenis kegiatannya, kegunaan dan manfaatnya, motif
Ihtikar atau menimbun barang untuk
dilaksanakannya, dan siapa pelakunya. Dilihat dari jenis
mendapatkan harga yang tinggi dikemudian hari.
kegiatannya bisnis dibedakan menjadi empat, yaitu :
Ihtikar tidak diperbolehkan karena akan
a. bisnis yang bergerak dalam pertambangan bisnis ini
mengakibatkan kerugian bagi banyak orang.
disebut dengan bisnis eksekutif.
Penimbunan, membekukan, menahan, dan
b. bisnis agraris atau bisnis yang berkaitan dengan
menjatuhkannya dari peredaran akan
bercocok tanam atau dibidang pertanian.
menyebabkan susahnya pengendalian pasar.
c. bisnis industri.
Seseorang yang menimbun harta benda adalah
d. bisnis yang bergerak dibidang jasa.
orang yang tidak mengetahui tujuan untuk apa
Bisnis yang dilihat dari sisi kegunaan dan manfaatnya
mencari harta.
dibagi menjadi empat yaitu:
Agama Islam telah mengatur cara tentang
a. bentuk barang yang diubah dari mentah ke benda yang
mendapatkan harta dengan cara yang halal.
telah jadi
Mencari harta yang halal dilakukan dengan niat,
b. kegunaan tempat
proses, dan sarana yang sesuai dengan syariat.
c. kegunaan waktu
Islam tidak menganjurkan seseorang untuk
d. kegunaan kepemilikan.
menumpuk harta kekayaan dengan tidak
Jika dilihat dari segi motifnya dibedakan menjadi dua yaitu:
memanfaatkan fungsinya. Kesadaraan seseorang
a. profit motive
dengan tidak menumpuk hartanya di dunia saat
di hidup dengan memberikan sebagian hartanya
dengan zakat, sodaqoh, dan infaq
membuktikan bahwa dia yakin dan percaya
bahwa segala yang dia miliki hanyalah titipan
Allah Swt saja. Ketika dia meninggal semua
harta benda yang dia miliki tidak akan
menemaninya di kuburnya. Jadi manusia dapat
mengelola dan menggunakan hartanya sesuai
dengan syariat Islam.
5) Mengurangi timbangan atau takaran
Perdagangan identik dengan timbangan atau
takaran sebagai alat penjualan. Kecurangan
dalam hal timbangan dan takaran dilakukan
untuk mendapatkan keuntungan dengan cara
cepat. Perilaku mengurangi timbangan ini
termasuk dalam penipuan karena mengurangi
hak orang lain. Kecurangan yang dilakukan
dengan mengurangi timbangan adalah hal yang
tidak terpuji dalam praktek bisnis.
23
Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 5 Issue 1, June 2018, Page 13 ² 26 p-ISSN: 2355-3529
24
Ariyadi. 2018. Bisnis dalam Islam
a. Lembaga Keuangan Bank Syariah diterimanya dan barang yang ditahan tersebut
1) Produk Penghimpun dana : memiliki nilai ekonomis.
a) Penghimpun dana prinsip wadiah b. Lembaga Keuangan bukan bank :
Wadiah adalah titipan dari satu pihak ke pihak 1) Lembaga Pembiayaan
lain, disini perbankan melakukan usaha jasa 2) Leasing (Sewa guna usaha)
penitipan baik berupa uang, barang, 3) Reksa dana syariah
dokumen, surat berharga dan barang lainnya 4) Karakteristik Protofolio Syariah
yng bernilai. 5) Perasuransian Syariah
b) Penghimpun dana prinsip mudharabah 6) Perusahaan Modal Ventura Syariah
Mudharabah adalah istilah yang paling banyak 7) Dana Pensiun Syariah
digunakan perbankan syariah, adalah 8) Pasar Modal Syariah
perjanjian kongsi antara pihak berupa 9) Pegadaian Syariah
penyerahan modal uang kepada bank yang 10) Perusahaan Penjaminan Syariah
dikelola sehingga ia mendapat persentase 11) Koperasi Syariah
keuntungan sesuai porsi bagi hasil.
2) Produk Pembiayaan : KESIMPULAN
a) Jual beli murabahan
b) Jual beli salam Dari uraian dapat disimpulkan bahwa bisnis syariah adalah
c) Jual Beli istishna dan istisna paralel kegiatan bisnis yang dilakukan oleh seseorang dengan
d) Ijarah dan ijarah muntahiyan bitamlik berlandaskan syariat agama Islam, dimana setiap cara
e) Pembiayan mudharabah memperoleh dan menggunakan harta yang mereka
f) Pembiayaan musyarakah dapatkan harus sesuai dengan aturan agama Islam (halal dan
3) Produk Jasa perbankan syariah : haram). Dalam bisnis syariah seseorang harus selalu
a) Wakalah mengingat dan menyerahkan semua hasil usaha yang telah
Wakalah adalah suatu perjanjian yang dilakukan kepada Allah SWT. Dasar hukum bisnis syariah
memberikan kuasa orang yang mewakili pada adalah Al-4XU·DQ +DGLV 3HUXQGDQJ-undang, perjanjian
wakil untuk menjalankan suatu kerja bagi (kontrak), Qawaid fiqhiyah, dan Fatwa DSN-MUI. Dengan
pihak yang diwakili. IDOVDIDK ´Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku,
b) Kafaah karena Allah. Bisnis syariah dijalankan baik berupa lembaga
Kafaah adalah jaminan atau menempatkan (sistem bagi hasil) ataupun perorangan (non bagi hasil)
tanggung jawab seseorang kepada tanggung memiliki dua tujuan, yaitu memperoleh keuntungan dan non
jawab orang lain. profit (sosial).
c) Sharf
Sharf adalah jual beli suatu valuta dengan
DAFTAR PUSTAKA
valuta lain. Produk jasa perbankan yang
menggunakan sharf ini adalah fasilitas Abdullah, Ma·ruf. Wirausaha Berbasis Syariah, Banjarmasin:
penukaran uang Antasari Press, 2011.
d) Al-Qard
Al-qard adalah suatu akad pinjaman kepada Abu Sinn, Ahmad Ibrahim. Menejemen Syariah Sebuah Kajian
nasabah tertentu dengan ketentuan bahwa Historis dan Kontemporer, Jakarta: PT RajaGrafindo
nasabah wajib mengembalikan dana yang Persada, 2008.
diterimanya kepada Lembaga Keuangan
Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana. Etika Bisnis dan
Syariah pada waktu yang telah disepakati oleh Profesi Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya,
LKS dan nasabah. Jakarta: Salemba Empat, 2014.
e) Hiwalah/hawalah
Hiwalah adalah akad pengalihan hutang dari Ahmad, Mustaq. Etika Bisnis dalam Islam, penerjemah
pihak yang berhutang kepada pihak lain yang Samson Rahman judul asli Business Ethics in Islam,
wajib menanggung/membayarnya. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006.
f) Rahn
Al Arif, M. Nur Rianto dan Euis Amalia. Teori Mikro
Rahn adalah menahan salah satu harta milik Ekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam Dan
peminjam sebagai jaminan, atas pinjaman yang Ekonomi Konvensional, Jakarta: Kencana, 2010.
25
Jurnal Hadratul Madaniyah, Volume 5 Issue 1, June 2018, Page 13 ² 26 p-ISSN: 2355-3529
Amirul dan Imam Hardjanto. Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Sholahuddin. Asas-Asas Ekonomi Islam,Jakarta: PT Raja
Graha Ilmu, 2005. Arifin, Johan. Etika Bisnis syariahi, Grafindo Persada, 2007
Semarang: Walisongo Press, 2009.
Soegoto, Eddy Soeryanto. Entrepeneurship Menjadi
Arijanto, Agus. Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis, Jakarta: Pebisnis Ulung, Jakarta: PT. Elex Media
Rajawali Press, 2012. Komputindo, 2009.
Ar-Rifa·i, Muhammad Nasib. Taisiru al-Aliyyul Qadir Ii Umar, Husein. Businnes An introduction, Jakarta: PT
Ikhtishari Tafsir Ibnu Katsir, Terj.Syihabuddin, Gramedia pustaka Utama, 2000.
Jakarta: Gema Insani Press,1999.
Wahjono, Sentot Imam. Bisnis Modern, Yogyakarta: Graha
Casson, Mark. Entrepreneurship: Teori, Jejaring, Sejarah, Ilmu, 2010.
penerjemah Benri Sjah judul asli Entrepeneurship
Teory, Network, history, jakarta: Rajawali pers, 2012. Wulandari, Anis. Menyingkap Nilai Keadilan (Dalam
Perspektif Syari·ah Islam) Yang Terkandung di Dalam
Hasan, Ali. Manajemen Bisnis Syari·ah (Kaya di Dunia Good Corporate Governance, Jurnal Investasi Vol. 6
Terhormat di Akhirat), Yogyakarta: Pustaka pelajar, No. 2 Desember 2010.
2009.
Ya·qub, Hamzah. Kode Etik Dagang Menurut Islam (Pola
Ismail Yusanto, Muhammad dan Muhammad Karebet Pembinaan Hidup dalam Berekonomi), Bandung: Cv.
Widjajakusuma. Mengagas Bisnis Islam, Diponegoro, 1992.
Jakarta:Gema Insani Press,2002.
Yenti, Elfina. Pengaruh Pemahaman Nilai-Nilai Syariah
Juliansayah, Hafiz. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Etika Terhadap Pelaku Bisnis Pedangang Minang Pada Pasar
Bisnis syariah Pedagang Pasar Ciputat, Jakarta: UIN Aung Kuning Bukittinggi, Tesis, Padang: Universitas
Syarif Hidayatullah, 2011. andalas , 2009.
Jusmaliani , et al. Bisnis Berbasis Syari·ah, Jakarta: Bumi Yenti, Elfina, Etos Kerja Islami, Jakarta: CV Pedoman Ilmu
Aksara, 2008. Jaya, 1992.
Kartajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Zubair, Muhammad Kamal. Aksioma Etika dalam Ilmu
Marketing, Bandung:Mizan, 2006. Kasmir. Ekonomi Islam, Ekbisi, Vol VII, No. 1, Desember
Kewirausahaan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012.
2007.
26