Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JOURNAL NASIONALISME

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS


Angkatan :V
Kelompok : II
Nama Agenda : Agenda 2 Nilai- Nilai Dasar ASN
Nama Peserta : Siti Afiyah, A.Md. Ak.
Lembaga Penyedia Pelatihan : PPSDM Regional Bandung

A. Pokok Pikiran
Nasionalisme merupakan implementasi rasa cinta dan bangga sebagai
warga negara Indonesia terhadap bangsa dan negaranya dengan tetap
menghormati dan menghargai bangsa lain. Nasionalisme sebagai seorang
ASN harus memahami dan memiliki kesadaran untuk
mengimplementasikan nilai-nilai nasionalisme. Nilai dasar Nasionalisme
mengharuskan ASN untuk lebih mengedepankan kepentingan Nasional dari
pada kepentingan pribadi atau kelompok. Semangat Nasionalisme yang
tinggi dari ASN dalam menjalankan tupoksinya selalu berorientasi pada
nilai-nilai luhur Pancasila sebagai Way of life bangsa Indonesia. Nilai-Nilai
Luhur Pancasila sebagaimana yang terdapat dalam setiap Sila haruslah
menjadi pola perilaku Setiap ASN untuk menghargai keaneka ragaman
suku,budaya dan agama sebagaimana dalam semboyan Bhinneka Tunggal
Ika dalam memberikan pelayanan ASN yang professional.
Nilai dasar nasionalisme sebagai ASN yang menerapkan Pancasila
sebagai dasar dalam menjalankan tugasnya dibagi menjadi lima sesuai
dengan jumlah sila dari Pancasila.
1. Sila ketuhanan yang maha esa memiliki nilai religious, toleran,
transparan, etos kerja, tanggung jawab, amanah, dan percaya diri.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab memiliki nilai humanis,
tenggang rasa, persamaan derajat, saling menghormati, tidak
diskriminatif.
3. Sila persatuan Indonesia memiliki nilai cinta tanah air, rela berkorban,
menjaga ketertiban, mengutamakan kepentinngan public, dan gotong
royong.
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan memiliki nilai musyawarah mufakat,
kekeluargaan, menghargai pendapat, dan bijaksana.
5. Sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki nilai
bersikap adil, tidak serakah, tolong menolong, kerja keras, dan
sederhana.
Sebagai ASN, nasionalisme diaktualisasikan sesuai dengan fungsi
dan tugas antara lain pada ranah berikut:
1. Kebijakan publik Sebagai ASN, kita harus memiliki nilai yang memiliki
orientasi pada kepentingan publik, menempatkan kepentingan publik,
bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya serta kepentingan
nasional diatas kepentingan sectoral atau golongan.
2. Pelayanan publik Sebagai ASN kita harus memiliki integritas tinggi
dalam melayani yang disesuaikan dengan kode etik ASN. Bersikap
adil, tidak diskriminatif, professional dan berintegritas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu ASN harus
menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi,
transparan, akuntabel, dan memiliki kinerja yang memuaskan publik
3. Sebagai Perekat dan Pemersatu bangsa Sebagai ASN kita harus
memiliki rasa nasionalisme yang kuat, memiliki kesadaran yang tinggi
untuk menjaga kedaulatan negara dan pemersatu bangsa serta
mengupayakan situasi yang damai di seluruh Indonesia dan terus
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tokoh yang menurut saya yang menjadi inspirasi dalam penerapan nilai
Nasionalisme adalah Bapak Mochammad Ridwan Kamil, sejak awal bukan
orang yang menekuni kariernya dibidang politik. Ia seorang profesional dan
telah banyak karya yang dihasilkannya dalam perkembangan arsitektur di
Indonesia. Namanya mulai dikenal masyarakat saat beliau terpilih sebagai Wali
Kota Bandung Tahun 2013. Berbekal keilmuannya, Ridwan Kamil membangun
Kota Bandung menuju kota cerdas dengan berbagai inovasi dan kreativitas.
Salah satu aksi Nasionalisme dari Ridwan Kamil yaitu “Deklarasi Bandung
untuk NKRI” Ribuan warga dari berbagai suku, agama, organisasi dan
komunitas masyarakat akan mengikuti kegiatan Deklarasi Bandung untuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di Stadion Siliwangi. Deklarasi ini
dipimpin langsung oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Seluruh warga dari berbagai elemen dan usia berkumpul di lapangan rumput
Stadion Siliwangi untuk bersama-sama mengucapkan deklarasi. Deklarasi
dibacakan oleh anak usia sekolah dasar dan kemudian diikuti oleh masyarakat
lainnya. Ridwan Kamil mengatakan, Deklarasi Bandung untuk NKRI untuk
menjadi pengingat akan nilai-nilai Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika,
perdamaian, kerukunan hidup dan nasionalisme.
"Kegiatan ini kumpulan dari orang-orang yang mempunyai harapan dan
semangat mengenai wilayah Bandung yang damai bersatu demi NKRI.
Deklarasi nanti akan berisi nilai-nilai dari pilar kebangsaan kita," ujar Ridwan
Kamil, Minggu (30/10/2016). Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan acara
ini sangat penting dilaksanakan. Sebab belakangan Indonesia dirundung
banyak masalah, mulai lunturnya nilai-nilai kebangsaan, kerukunan,
nasionalisme dalam pelaksanaan pembangunan.
"Saat ini sejumlah peristiwa dan fakta menunjukkan sikap intoleransi,
radikalisme, separatisme dan pelaksanaan kehendak yang inkonstitusional dari
sebagian kelompok masyarakat," tambahnya.

Berikut isi dari deklarasi tersebut.


Bandung untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan nama Tuhan yang Maha Esa, kami warga Kota Bandung berjanji:
1. Menjunjung tinggiPancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI
2. Menghormati dan menghargai perbedaan suku, agama, ras, serta golongan
yang sesuai perintahnya.
3. Membela kebenaran, keadilan dan perdamaian.
4. Gotong-royong berperan aktif memakmurkan negeri.
5. Memuliakan keluarga sebagai fondasi utama menghasilkan generasi yang
kuat.

B. Penerapan

Penerapan Nasoinalisme dalam pelayanan kesehatan. Sebagai pelayan


masyarakat dalam melayani kesehatan, nilai-nilai nasionalisme secara utuh
dapat diterapkan mulai dari sikap nasionalisme yang didasari penerapan sila
pertama sampai sila kelima. Adapun pelaksanaan pelayanan kesehatan untuk
mengimplementasikan nilai nasionalisme dilaksanakan dengan langkah-
langkah berikut:

1. Pengamalan nilai Pancasila sila pertama yaitu Hormat menghormati


antara tenaga kesehatan dan masyarakat sehingga terbina kerukunan
hidup antar Agama. Kemudian, Tidak membeda-bedakan pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat walaupun terdapat perbedaan
agama.
2. Penanaman nilai-nilai Pancasila lainnya adalah Sebagai tenaga
kesehatan wajib menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, memberikan
pelayanan yang terbaik untuk masyarakat tanpa membedakan suku
ataua rasnya. Kemudian memberikan solusi terbaik untuk semua
permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat bisa dengan cara
bermusyawarah dengan masyarakat sebagai contoh dilaksanakanya
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
3. Dalam menjalankan tugas sebagai tenaga kesehaan, memberikan
pelayanan yang terbaik untuk masyarakat merupakan sebuah kewajiban.
Bukan semata-mata hanya karena uang. Ketulusan melayani tanpa
membeda-bedakan satu sama lain merupakan salah satu implementasi
dari sila yang terkandung dalam pancasila.

Anda mungkin juga menyukai