Anda di halaman 1dari 42

Ns. Andika Sulistiawan,S.Kep.,M.

Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
Review
SISTEM SARAF
 Termasuk sistem pengendali
 Merupakan rangkaian organ yang kompleks membentuk
sistem terdiri dari jaringan saraf. Jaringan saraf tersebar
di seluruh jaringan tubuh.
 Sistem informasi yang terintegrasi, berfungsi menerima
data, mengolahnya, menentukan respon dan memberi
perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan
tindakan yang penting demi keadaan homeostasis

Homeostasis : Pengaturan ketenangan internal dan pemelihara-


an kondisi dalam tubuh meskipun terjadi perubahan pada
lingkungan sekitarnya.
FUNGSI SISTEM SARAF
• Fungsi kewaspadaan
Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di
sekitar untuk disampaikan ke alat indera.
• Fungsi intergrasi
Menerima pesan (input data) sensorik dari lingkungan luar,
interpretasi oleh CNS, mengatur informasi dan
mengintegrasikan dengan informasi yang telah ada untuk
menentukan jenis respon yang akan diberikan
• Fungsi koordinasi
Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi untuk
mengirimkan pesan/perintah pada otot2 dan kelenjar2,
menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi
Sistem Saraf
tersusun dari jutaan
serabut sel saraf
(neuron) yang
berkumpul
membentuk suatu
berkas (fasikulum)

Neuron adalah
komponen utama
dalam sistem saraf
Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan
(impuls) yang berupa rangsangan atau
tanggapan.
STRUKTUR SEL SARAF

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel


yang di dalamnya terdapat sitoplasma
dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam
serabut saraf, yaitu dendrit dan akson
(neurit). Dendrit berfungsi mengirimkan
impuls ke badan sel saraf, sedangkan
akson berfungsi mengirimkan impuls dari
badan sel ke jaringan lain. Akson
biasanya sangat panjang. Sebaliknya,
dendrit pendek.
JENIS SEL SARAF
Terdapat 5 (lima) jenis sel saraf berdasarkan
bentuk, yaitu:

A. Unipolar neuron
B. Bipolar neuron
C. Interneuron
D. Pyramidal cell
E. Motor neuron
JENIS SEL SARAF
Terdapat 3 (tiga) jenis sel saraf berdasarkan
fungsi, yaitu:
1. Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari
reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum
tulang belakang.
2. Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik
dari susunan saraf pusat ke efektor.
3. Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu
dengan sel saraf yang lain.
SEL SARAF PENGHUBUNG
SINAPS AND JUNCTIONAL TRANSMISSION

• Sinaps adalah struktur yang terdapat diantara neuron.


Impuls ditransmisi dari neuron ke neuron lain dan pada
organ tubuh yang berhubungan. Sinaps adalah titik
pertautan antara dua neuron.
• Neurotransmitter adalah agen kimiawi yang berperan
dalam mentransmisi impuls melalui sinaps.
Saraf Sensorik
Saraf Motorik
Saraf Penghubung
SEL SARAF
Otak (Brain)

• Otak terdiri dari : Cerebrum (otak besar), Brain stem


(batang otak) dan Cerebelum (otak kecil)
Cerebrum (otak besar)
• struktur cerebrum terbagi menjadi corteks cerebri dan
diensephalon (sub cortikal).
• cerebrum terdiri dari 2 (dua) belahan yang disebut
hemispher (kiri dan kanan).
Cortex cerebri
• dibentuk oleh badan sel neuron, serabut saraf yang tidak
bermyelin, neuroglia dan pembuluh darah.
• bertanggung jawab terhadap memori, bicara, persepsi,
gerakan voluntary, kesadaran logistik dan emosi.
Diencephalon
• Diencephalon terdiri dari thalamus, hypothalamus dan
epithalamus.
• Thalamus berfungsi memulai memproses impuls
sebelum ke corteks serebri yaitu menseleksi, memproses
dan pusat.
• Hypothalamus yang berlokasi dibagian bawah, mengatur
temperatur tubuh, metabolisme cairan, nafsu makan,
ekspresi emosi, siklus bangun dan tidur serta haus.
• Epithalamus merupakan bagian dorsal diencephalon
termasuk pineal body (merupakan sistem endokrin yang
mempengaruhui pertumbuhan dan perkembangan).
Brain stem (batang otak)
• Brain stem (batang otak) terdiri dari : midbrain (otak tengah), pons
dan medulla oblongata.
Midbrain
• berlokasi antara diencephalon dan pons.
• Merupakan pusat pendengaran dan refleks penglihatan. Juga jalur
persarafan antara hemispher otak dengan bagain bawah otak.
Pons
• berlokasi dibawah mid brain, mengandung banyak jalur serabut saraf,
juga berfungsi mengontrol pernafasan.
Medulla oblongata
• berlokasi didasar batang otak yang merupakan lanjutan dari bagian
atas spinal cord. Ia mengandung banyak jalur serabut saraf.
• Nuklei dari medulla oblongata memainkan peran penting mengontrol
frekuensi jantung, tekanan darah, respirasi dan menelan.
Cerebellum (otak kecil)

• Cerebelum berhubungan dengan midbrain, pons dan


medulla oblongata. Dia juga terdiri dari dua hemispher.
Berfungsi untuk mengkoordinasi aktifitas otot rangka,
mempertahankan keseimbangan tubuh dan mengontrol
gerakan.
Meningen
• CNS dibungkus / dilindungi oleh 3 (tiga) membran
jaringan ikat yang disebut Meningen.
• Meningen ini membentuk bagian dalam tengkorak,
melindungi sinus vena dan berisi Cairan cerebrospinal
(CSF).
• Lapisan bagian luar disebut Dura mater.
• Lapisan tengah disebut Arachnoid mater.
• Lapisan bagian dalam disebut Pia mater.
Cerebrospinal Fluid (CSF)

• Adalah cairan jernih, tidak berwarna dan


dihasilkan oleh flexus choroid (kelompok kapiler
yang berlokasi dalam ventrikel otak).
• CSF bersirkulasi dari ventrikel lateral kedalam
ventrikel ke-3 pada diencephalon dan melalui
midbrain kedalam ventrikel ke-4,
• sebagian aliran ini kebagian bawah spinal cord,
bersirkulasi melalui ruang subarachnoid dan
kembali bersatu dengan darah melalui villi
arachnoid.
SISTEM SARAF PERIFER
• 31 pasang saraf spinal • Membawa
(serabut motorik, sensorik Informasi aferen
ke SSP.
menyebar pada ekstremitas
• Membawa
& dinding tubuh)
perintah eferen ke
efektor (co. otot)
• 12 pasang saraf kranial
(serabut motorik saja,
sensorik saja, atau campuran
keduanya menyebar di
daerah leher & kepala)
Saraf cranial
SARAF KEPALA (SARAF OTAK)
URUTAN NAMA SARAF SIFAT SARAF TARGET ORGAN
SARAF (NERVUS)
I N. Olfaktorius Sensorik Hidung, sebagai alat penciuman
II N. Optikus Sensorik Bola mata untuk penglihatan
III N. Okulomotorius Motorik Penggerak bola mata dan mengangkat bola
mata
IV N. Troklearis Motorik Mata, memutar mata dan penggerak bola mata
V N. Trigeminus :
- N. Oftalmikus - Motorik & Sensorik - Kulit kepala & kelopak mata atas
- N. Maksilaris - Sensorik - Rahang atas, palatum & hidung
- N. Mandibularis - Motorik & Sensorik - Rahang bawah & lidah
VI N. Abdusen Motorik Mata, penggoyang sisi mata
VII N. Fasialis Motorik & Sensorik Otot lidah, menggerakkan lidah dan selaput
lendir rongga mulut
VIII N. Auditorius Sensoris Telinga, rangsangan pendengaran
IX N. Glossofaringeus Sensorik & Motorik Faring, tonsil, lidah ; rangsangan cita rasa
X N. Vagus Sensorik & Motorik Faring, laring, paru, esofagus
XI N. Assesorius Motorik Leher, otot leher
XII N. Hipoglosus Motorik Lidah & otot lidah, cita rasa
Medula Spinalis (Spinal cord)

• Dilindungi oleh 33 ruas tulang belakang : cervical : 7,


thoracal : 12, lumbal : 5, sakral : 5 dan 4 ruas yang
membentuk koksigis
• Foramen intervertebra adalah ruangan antara vertebra
dimana akar saraf spinal lewat. Intervertebral disk yang
berlokasi antara ruas vertebra yang memungkinkan
vertebra dapat bergerak. Setiap intervertebral disk terdiri
dari kapsul yang tipis yang mengelilingi substansia
gelatinosa yang disebut nucleus pulposus.
• Spinal cord dimulai dari medulla oblongata sampai lumbal
pertama.
• Sebagai jalur komunikasi / pesan ke dan dari otak
sebagai pusat refleks.
Spinal cord
Fungsi Medula Spinalis
• Pesan diantarkan ke dan dari otak yang disalurkan melalui jalur keatas (jalur
sensorik) dan kebawah (jalur motorik).

• Traktus spinothalamik (sensorik) mengantar sensasi nyeri, temperatur,


sentuhan kasar.

• Jalur posterior yang disebut fasikulus grasilis dan fasikulus cuneatus yang
membawa sensai sentuhan halus, posisi dan getaran.

• Bagian lateral dan anterior dari traktus corticospinal (pyramidal) merupakan


jalur desending yang terdiri dari serabut yang berasal dari korteks motorik
pada otak dan disalurkan ke batang otak dan turun ke spinal cord. Berfungsi
untuk gerakan yang menurut kemauan dan menstimulasi aktifitas otot yang
selanjutnya menghambat yang lain. Juga membawa serabut yang berfungsi
menghambat tonus otot. Ekstrapyramidal yaitu jalur antara corteks cerebral,
basal ganglia, batang otak, spinal cord keluar dari traktus pyramidal.
Berperan untuk mempertahankan tonus otot dan gerakan kasar.
SISTEM SARAF OTONOM
• Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan
konstan dalam tubuh, memberikan perubahan dalam
tubuh yang sesuai
• Kerja tidak sadar (berbeda dengan SS somatik)
• Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk
menstimulasi efektor.
• Neuron preganglionik  muncul dari CNS ke ganglion
tubuh, bersinapsis dengan neuron.
• Neuron pascaganglionik  menuju organ efektor (otot
jantung, otot polos, atau kelenjar).
SISTEM SARAF OTONOM

• Mengendalikan fungsi motorik viseral


• Tidak dengan mudah dikendalikan dg kehendak
• Terdiri dari sistem saraf simpatis & parasimpatis
 berbeda anatomi maupun fungsinya
SISTEM SARAF OTONOM

• Pada umumnya organ dalaman tubuh/viseral


dipersarafi oleh kedua sistem saraf tsb.
• Stimulasi SS simpatis biasanya akan menghasilkan efek
berlawanan dengan stimulasi SS parasimpatis.
• Bila satu sistem merintangi fungsi tertentu, sistem lain
justru menstimulasinya
• Aktivasi simpatis : vasokonstriksi, naiknya kerja
jantung, TD, sirkulasi darah, kadar glukosa sel, dilatasi
pupil, bronkhus dan naiknya aktivitas mental
SISTEM SARAF OTONOM
• Parasimpatis : berperan dalam pencernaan, eliminasi
& pada pembaruan suplai energi
• Sistem simpatis = sistem adrenergik
Stimulasi sistem ini akan menimbulkan reaksi yang
meningkatkan penggunaan zat2 oleh tubuh (aktif &
perlu energi)
• Sistem parasimpatis = sistem asetilkolin
Stimulasi pada sistem ini, timbul efek dengan tujuan
menghemat penggunaan zat2 & mengumpulkan energi
• Ada keseimbangan antara keduanya
SISTEM SARAF OTONOM

CNS  jalur efferen  SS otonom  pleksus otonom 


organ efektor
Berperan 2 neuron :
• Neuron preganglionik : pada CNS
• Neuron pascaganglionik : di luar CNS (pada ganglion
otonom)
PRINSIP
PENGHANTAR IMPULS
Penghantaran impuls dapat melalui
dua cara, yaitu:
• Penghantaran Impuls melalui Sel Saraf
dapat terjadi karena adanya perbedaan
potensial listrik antara bagian luar dan
bagian dalam sel.
• Penghantaran Impuls melalui Sinapsis
adalah titik temu antara terminal akson
salah satu neuron dengan neuron lain.
Pada umumnya, perjalanan rangsang pertama
kali diterima reseptor (alat indera). Kemudian,
rangsang dihantarkan melalui saraf sensoris ke
otak. Sesudah diolah di otak, tanggapan
terhadap rangsang akan dihantarkan melalui
saraf motoris ke efektor (otot atau kelenjar). Hasil
rangsangan tersebut menimbulkan gerak biasa.
RANGSANG OTAK TANGGAPAN

NEURON NEURON
SENSORIS MOTORIS
Gerak refleks adalah gerak yang terjadi secara spontan,
tanpa memalui pusat gerak di otak. Jalan terpendek yang
ditempuh suatu gerak refleks disebut lengkung refleks.

NEURON PERANTARA ATAU


RANGSANG SEL SARAF PENGHUBUNG TANGGAPAN

NEURON NEURON
SENSORIS MOTORIS
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai