Anda di halaman 1dari 8

PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU IPS

SD/MI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Pembelajaran IPS SD/MI”

Dosen Pengampu : Choiru Umatin, M.pd

Disusun oleh:

PGMI Kelas 5D Kelompok 7

1. Naila Rahma (932614519)


2. Khoirun Nisa (932614719)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

TAHUN 2021
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran
diterapkan berdasarkan teori tertentu. Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi
tersendiri bahwa pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran di
dalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba/ menggali
informasi/eksperimen, menalar/ mengasiasikan /mengolah informasi,
menyajikan/mengkomunikasikan.Peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri
berbagai fakta, membangun konsep dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk
kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan
keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan
mengembangkan sendiri fakta, konsep dan nilai-nilai yang diperlukan. (Mulyasa :
2005)
Pendekatan saintifik memuat kriteria-kriteria berikut.
a. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskandengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas hanya kirakira,
khayalan,legenda, atau dongeng semata
b. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari
prasangka yang serta-mert, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpangdari alur berpikir logis
c. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikanmateri pembelajaran
d. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
e. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespons
materi pembelajaran
f. Berbasis pada konsep,teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung
jawabkan

1
g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas,
namunmenariksistem penyajiannya.

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses


pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses
pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang
dalam silabus dari RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran.Dalam
pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis,
dan mengekomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis.
Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan
langsung atau yang disebut dengan instructional effect.Pembelajaran tidak
langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran
langsung, tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.1

Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.


Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses
pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai
proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran
dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas sekolah dan masyarakat.Oleh
karena itu, dalam proses pembelajaran kurikulum 2013, semua kegiatan yang
terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan kokurikuler dan
ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan
perilaku yang terkait dengan sikap.Baik pembelajaran langsung maupun
pembelajaran tidak langsung dilaksanakan secara terintegrasi dan tidak
terpisah.Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut
kompetensi dasar yang dikembangkan dari kompetensi inti 3 (kompetensi
pengetahuan), dan kompetensi inti 4 (kompetensi keterampilan).Pembelajaran
tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut kompetensi

1
Masnun, 2013. Penerapan pendekatan dalam pembelajaran tematik terpadu, Cirebon PGMI IAIN syekh Nurjati
vol 3 no 1

2
dasar yang dikembangkan dari kompetensi inti-1 (Kompetensi spiritual) dan
kompetensi inti-2 (kompetensi sosial). Keduanya, dikembangkan secara bersamaan
dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan
kompetensi dasar.

B. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik


Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan
menggunakan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran saintifik menyentuh tiga
ranah pembelajaran, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.2 Pendekatan
pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menggunakan pendekatan
saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik/pendekatan
berbasis keilmuan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) merupakan pengorganisasian
pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran. Kurikulum
2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan yang dapat
dijadikan sistem agar tercapainya pembelajaran yang diharapkan ialah pendekatan
saintifik.
Pendekatan saintifik berperan penting agar tercapainya Permendikbud
Republik Indonesia No 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Dikdas dan Dikmen. 4 materi yang diajarkan guru pada
mata pelajaran tematik di SD/MI. Pembelajaran tematik membantu peserta didik
memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Agar tercapainya ketiga
kompetensi yang diharapkan pada pembelajaran tematik, maka pendekatan saintifik
adalah solusinya untuk menjadikan pembelajaran yang aktif. Adapun langkah-langkah
pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan
mengkomunikasi. Pendekatan saintifik dapat dijadikan sebagai pemecah masalah
terhadap belajar peserta didik. Pendekatan saintifik dapat mendorong peserta didik
untuk aktif, kreatif, inovatif, produktif, dan berkarakter dalam proses pembelajaran
tematik. Selain itu dapat menjadikan peserta didik lebih aktif dalam ranah sikap

3
pengetahuan, keterampilannya, juga dapat mendorong peserta didik untuk melakukan
penelusuran guna menemukan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungannya.2

C. Impelementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik


Berdasarkan peraturan pemerintah No. 65 Tahun 2013 tentang standar proses,
pendekatan saintifik dalam pembelajaran meliputi: 5M, yaitu:
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mencoba
4. Mengasosiasi
5. Mengkomunikasi3
Untuk mengimplementasikan pendekatan saintifik, ada beberapa aktivitas
yang harus diterapkan ketika proses pembelajaran berlangsung. Pendekatan saintifik
berperan penting dalam mengaktifkan aktivitas peserta didik. Berikut ini adalah
tahapan saintifik dalam aktivitas peserta didik.
Adapun mengenai langkah-langkah pendekatan saintifik pada aktivitas belajar
peserta didik sebagai berikut:
1. Mengamati

Aktivitas mengamati dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan secra sadar
dengan menggunakan indra penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan perasa
pada fakta atau peristiwa tertentu. Mengamati merupakan metode yang
mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaning full learning). Kegiatan
belajar yang dilakukan dalam proses mengamati ialah dengan membaca, mendengar,
menyimak, dan melihat.

2. Menanya

Menanya merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara


mengajukan pertanyaan suatu penjelasan yang belum dimengerti dari yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.

2
M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21:Kunci Sukses Kurikulum
2013,(Bandung, 2014), hlm 40.
3
Nuzulia N. 2017.Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik pada Kelas 4 MIN 1
Malang. Jurnal Penelitian Keislaman. Vol. 13. No. 2.
4
3. Mencoba

Eksperimen merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa perlakuan melalui


percobaan dalam mencari informasi, seperti: membaca buku teks atau website,
melihat suatu objek/ kejadian/ aktivitas. Dan wawancara dengan narasumber.

4. Menalar

Menalar merupakan berfikir secara logis. Sedangkan mengasosiasikan/


mengolah informasi merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pengolahan
informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan percobaan/ eksperimen
maupun hasil dari kegiatan mengumpulkan informasi.

5. Mengkomunikasikan

Mengkomunikasikan merupakan kegiatan pembelajaran berupa


menyampaikan atau mempresentasikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan
hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, dan
dengan menggunakan media berupa powerpoint.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik dilaksanakan dengan


kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Kegiatan
mengamati ialah dengan membaca, mendengar, menyimak, dan melihat. Kegiatan
menanya ialah dengan cara mengajukan pertanyaan suatu penjelasan yang belum
dimengerti dari yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati.

Kegiatan mencoba ialah dilakukan dengan percobaan dalam mencari


informasi, seperti: membaca buku teks atau website, melihat suatu objek/ kejadian/
aktivitas. Dan wawancara dengan narasumber. Kegiatan menalar dilakukan dengan
berupa pengolahan informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan percobaan/
eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengumpulkan informasi.

Kegiatan mengkomunikasikan dilakukan dengan berupa menyampaikan atau


mempresentasikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan 7 hasil analisis secara lisan, tertulis, dan dengan
menggunakan media berupa powerpoint.

B. Saran

Penulis mengetahui bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.


Sehingga saran dan masukan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan dan diterima.

6
DAFTAR PUSTAKA
Masnun, 2013. Penerapan pendekatan dalam pembelajaran tematik terpadu, Cirebon PGMI
IAIN syekh Nurjati vol 3 no 1

Nuzulia N. 2017.Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik pada Kelas


4 MIN 1 Malang. Jurnal Penelitian Keislaman. Vol. 13. No. 2.
Daryanto, Pembelajaran Tematik Terpadu Terintegrasi Kurikulum 2013, (Yogyakarta, 2014),
hlm. 42.
M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21:Kunci
Sukses Kurikulum 2013,(Bandung, 2014), hlm 40.

Anda mungkin juga menyukai