1595 4394 1 PB
1595 4394 1 PB
Ika Andriani
Periodonsia, Prodi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Abstract
The purpose of this article is to report a case of treatment gingival enlargement by
gingivectomy
The inflammatory enlargement is clinically called hyperthropic gingivitis or gingival
hyperplasia and generally related to local or systemic factors. They could be edematous or
fibrous. The former is treated by scaling,curettage and root planing, but the latter could
not be treated by scaling, curettage and root planing and only has to be removed by
gingivectomy
A 13-year-old female presented with a complaint of swelling of the gingiva with
bled when brushed the teeth in the maxillary and mandibulary anterior region for a
period of three mounts. A clinical examination revealed the existence of poor oral hygiene
and bleeding spontaneously.
By scaling, curettage and root planning this disease could not be treated and only
has to be removed by gingivectomy. After gingivectomy, the patient had a better clinical
appearance and good gingival esthetic.
Abstrak
Tujuan penulisan naskah ini adalah melaporkan kasus perawatan pembesaran gingiva dengan
gingivektomi
Pembesaran gingiva karena peradangan secara klinis disebut gingivitis hipertropi atau
hiperplasi gingival dan disebabkan karena faktor lokal ataupun sistemik. Bisa karena odematus
atau fibrotik., jika tidak bisa dirawat dengan scaling, curettage dan root planing maka hanya
dilakukan gingivektomi.
Pasien wanita 13 tahun datang ke bagian Periodonsi RS Sudomo Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta dengan keluhan, sudah tiga bulan gigi-gigi anterior rahang atas dan bawah membesar
dan berdarah ketika menyikat gigi. Pemeriksaan klinis kelihatan bahwa kebersihan mulut yang buruk
dan berdarah spontan.
Ketika pembesaran gingiva tidak dapat dirawat dengan scaling, curettage dan root planing
maka hanya bisa dihilangkan dengan gingivektomi. Sesudah gingivektomi, pasien secara klinis dan
estetik lebih baik
69
Ika Andriani, Perawatan Pembesaran Gingiva ............ ................
70
Mutiara Medika
Vol. 9 No. 1:69-73, Januari 2009
Pada gigi yang berjejal, plak dan sisa dengan tepi membulat dan mudah
makanan mudah terakumulasi. berdarah. Dental Health Education (DHE)
Penghilangan plak dan pembersihan sisa dilakukan dengan memperlihatkan pada
makanan pada gigi yang berjejal sulit pasien daerah gigi yang masih banyak
dilakukan dengan baik dan kontrol plak tidak plaknya, ditandai warna merah dari
bisa dilakukan dengan baik sehingga akan disclosing yang tidak hilang setelah kumur-
bisa menimbulkan kekambuhan hiperplastik kumur. Pasien diberi instruksi cara menyikat
gingivitis. 5 gigi yang benar, kemudian dilakukan scaling
, root planing dan curettage untuk
Laporan Kasus membersihkan plak, kalkulus supra dan
Seorang pasien perempuan subgingiva.
berusia 13 tahun, datang ke bagian
periodonsa Fakultas Kedokteran Gigi Pada kunjungan ke-2 Gingiva
Universitas Gadjah Mada pada tanggal 20 terlihat masih besar tetapi tidak berwarna
Oktober 2008 untuk memeriksakan gusinya merah lagi, perdarahan mulai berkurang.
yang membesar dan berdarah ketika Plaque control index 50% maka dilakukan
menggosok gigi. Setahun yang lalu juga kembali Dental Health Education (DHE)
mengalami hal demikian kemudian oleh lebih ditekankan pada pasien untuk menyikat
dokter gigi hanya dibersihkan karang giginya gigi lebih teliti dan memotivasi pasien untuk
(scaling), pasien merasa gusi tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan
mengecil tetapi karena tidak diinstruksikan baik dan dilakukan lagi scaling, root planing,
untuk kontrol kembali pasien tidak curettage dan polishing.
memeriksakan kembali. Tiga bulan terakhir
pasien merasa mulai terganggu dengan Pada kunjungan ke-3 gingiva masih
gusi yang bertambah besar dan mudah terlihat besar, warna merah muda dan tidak
berdarah. terjadi perdarahan. Plaque control index
25%. Dental Health Education (DHE) dan
Pemeriksaan Klinis motivasi lebih ditekankan lagi dan dilakukan
Peradangan gingiva pada semua scaling, root planing, curettage dan
gigi. Gigi anterior Rahang Atas dan Rahang polishing.
Bawah berjejal. Terjadi pembesaran gingiva
pada elemen 13,12,11,21,23,24,33, 32,31, Pada Kunjungan ke-4 g i n g i v a
41,42, dan 43 pada bagian bukal. Gingiva masih terlihat besar, warna merah muda
tampak membesar, halus, warna merah, dan tidak terjadi perdarahan. Plaque control
permukaan mengkilat, tepi gingiva tumpul index 15%. Dilakukan gingivektomi pada
dan konsistensi lunak. Pada pemeriksaan rahang bawah dahulu, atas permintaan
probing depth (PD) positif atau mudah pasien:
berdarah dengan kedalaman 4 mm. a. Mukobukal dan daerah sulkus gingival
Terdapat banyak kalkulus supra dan dari 33 sampai 43 dianastesi
subgingiva. Oral hygiene dengan skor 6 b. Memakai poket marker untuk
(jelek), plak kontrol dengan skor 85%. mengetahui bleeding point dari 33
Gingival Indeks 2,2 (sedang) sampai 43 pada bagian
interdentalnya.
Perawatan c. Gingiva dipotong memakai scalpel
Pada kunjungan ke-1 dilakukan dengan sudut 45 derajat mengikuti
pemeriksaan Oral Hygiene Indeks ,Gingival kontur gingiva pada sebelah apikal
indeks dan plaque Control Indeks 85% . bleeding point dari interdental gigi 33
Pada pemeriksaan plaque Control sampai 43 dengan arah bevel scalpel
Indeks digunakan disclosing agent. Tampak kearah incisal gigi (secara eksisi)
plak menutupi hampir seluruh permukaan secara continue (tidak putus-putus)
gigi, gingiva membesar berwarna merah
71
Ika Andriani, Perawatan Pembesaran Gingiva ............ ................
72
Mutiara Medika
Vol. 9 No. 1:69-73, Januari 2009
Gingivektomi yang dilakukan berulang akan 3. Cohen ES, 1989, Atlas of Cosmetic an
menimbulkan resesi gingiva sehingga akan Reconstructive Periodontal Surgery,
menimbulkan masalah yang berlanjut. 2nd ed, Philadelphia: Lea & Febiger, 31
4. Lies ZBS, 1997, Gingivektomi sebagai
Kesimpulan tindakan bedah prostetik (laporan
Pembesaran gingiva adalah kasus). Jurnal Kedokteran Gigi
peradangan yang terjadi pada gingiva karena Universitas Indonesia, 4:295-301
faktor lokal yaitu bakteri plak. Perawatan 5. Iwan R., Izzatul A., 2005, Kekambuhan
pembesaran gingiva yang tidak mengecil gingivitis hiperplasi setelah gingivektomi,
setelah dilakukan scaling, root planing, Majalah Kedokteran Gigi Unair (Dent.
curettage dan polishing maka harus J), Vol 38, No. 3. Juli- September, 108-
dilakukan gingivektomi yang akan 111
menghasilkan morfologi dan estetik gingiva 6. Shahrohisham, Widowati W., 2005, The
yang baik. Plak kontrol merupakan kunci efficacy of chlorhexidine 0.2 % after
keberhasilan gingivektomi sehingga tidak scaling in marginal gingivitis, Maj. Ked.
terjadi kekambuhan pembesaran gingiva. Gigi (Dent. J). Vol. 38. No. 4 Oktober-
Pada kasus ini gigi pasien yang berjejal atau Desember, 173-175
tidak teratur susunannya sesudah dilakukan 7. Trijani S, 1996, Evaluasi kesembuhan
gingivektomi harus dirawat dengan kawat klinis setelah tindakan gingivektomi
gigi orthodonsi, sehingga memudahkan dengan atau tanpa peck periodontal
pasien untuk menjaga kebersihan giginya. pada kasus gingivitis pubertas. TIMNAS
; 416-23
Daftar Pustaka 8. Chapple I dan Gilbert A., 2002,
1. Newman MG, Takei HH, Caranza FA., Understanding Periodontal Diseases:
2006, Clinical periodontology, 10 th ed. Assessment and Diagnostic
Philadelphia: WB Saunders Co; p.74- Procedures in Practice, QuitEssentials
94, 263-9,432-53, 631-50, 749-61 Publishing Co.Ltd,.p.1-10
2. Goldman HM, Cohen DW, 1980,
Periodontal Therapy,. 6 th ed. The CV.
Mosby Company, p. 640-90, 773-93
73