Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KEL:III-5
KELOMPOK : 5
SANDRA NATALIA SIHOMBING
TIAR MARITO SIHOMBING
YOHANA REANITA GULTOM
VEBI UTARI
Indikasi:
Pembidaian sebaiknya dilakukan jika didapatkan :
Adanya fraktur, baik terbuka maupun tertutup
Adanya kecurigaan terjadinya fraktur
Dislokasi persendian
Kecurigaan adanya fraktur bisa dimunculkan jika pada salah satu bagian tubuh ditemukan :
Pasien merasakan tulangnya terasa patah atau mendengar bunyi krek.
Pasien tidak mampu menggerakkan ekstremitas yang cedera
Posisi ekstremitas yang abnormal
Memar
Bengkak
Perubahan bentuk
Nyeri gerak aktif dan pasif
Nyeri sumbu
Kram otot di sekitar lokasi cedera
Jika mengalami keraguan apakah terjadi fraktur atau tidak, maka perlakukanlah pasien seperti
orang yang mengalami fraktur.
Kontra Indikasi
Pembidaian baru boleh dilaksanakan jika kondisi saluran napas, pernapasan dansirkulasi penderita sudah
distabilisasi. Jika terdapat gangguan sirkulasi dan atau gangguan persyarafan yang berat pada distal
daerah fraktur, jika ada resikomemperlambat sampainya penderita ke rumah sakit, sebaiknya
pembidaian tidak perlu dilakukan.
Komplikasi Pembidaian
Jika dilakukan tidak sesuai dengan standar tindakan, beberapa hal berikut bisaditimbulkan oleh tindakan
pembidaian :
a) Cedera pembuluh darah, saraf atau jaringan lain di sekitar fraktur oleh ujungfragmen
fraktur, jika dilakukan upaya meluruskan atau manipulasi lainnyapada bagian tubuh yang
mengalami fraktur saat memasang bidai.
b) Gangguan sirkulasi atau saraf akibat pembidaian yang terlalu ketat
c) Keterlambatan transport penderita ke rumah sakit, jika penderita menungguterlalu lama
selama proses pembidaian.
Jenis Pembidaian
a. Pembidaian sebagai tindakan pertolongan sementara
Dilakukan di tempat cedera sebelum penderita dibawa ke rumah sakit
Bahan untuk bidai bersifat sederhana dan apa adanya
Bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri dan menghindarkan kerusakanyang lebih berat
Bisa dilakukan oleh siapapun yang sudah mengetahui prinsip dan teknik dasar
pembidaian
b. Pembidaian sebagai tindakan pertolongan definitif
Dilakukan di fasilitas layanan kesehatan (klinik atau rumah sakit)
Pembidaian dilakukan untuk proses penyembuhan fraktur/dislokasi
Menggunakan alat dan bahan khusus sesuai standar pelayanan (gips, dll)
Harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang sudah terlatih
3. Bidai improvisasi.
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang. Pembuatannya sangat
tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si penolong.
Contoh: majalah, koran, karton dan lain-lain.
4. Gendongan/Belat dan bebat.
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kainsegitiga) dan
memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera.
Contoh: gendongan lengan.
Persiapan:
Alat
o Alat pelindung diri (masker, handscoen)
o Bidan dengan ukuran sesuai kebutuhan
o Verband/ mitella
Pasien
o Diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
o Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
Lingkungan
petugas
o lebih dari satu orang
Pelaksanaan:
http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/08/standar-operasional-prosedur-sop_6841.html
http://nswahyunc.blogspot.com/2012/06/sop-memasang-bidai.html