Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Paragraf

Paragraf adalah rangkaian kalimat yang disusun secara sistematis yang memiliki sebuah
ide. Sebuah paragraf terdiri atas beberapa kalimat atau lebih dari satu. Dinyatakan pula bahwa
paragraf adalah seperangkat kalimat yang tersusun logis sistematis dan merupakan satu kesatuan
ekspresi pikiran yang relevan dan mengandung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan.
Sebuah paragraf ditandai dengan kalimat yang menjorok ke dalam dengan jarak tidak lebih dari 6
ketukan/spasi. Ada pula yang tidak ditandai dengan bagian yang menjorok, tetapi dengan adanya
jarak antara paragraf satu dengan paragraf yang lain.

Ciri-ciri atau karakteristik paragraf sebagai berikut:

1. Setiap paragraf mengandung pesan, makna, pikiran, atau ide pokok yang relevan dengan
ide pokok keseluruhan kerangka.
2. Paragraf umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat.
3. Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
4. Paragraf adalah kesatuan yang koheren dan padat.
5. Kalimat-kalimat paragraf tersusun secara logis dan sistematis.

Fungsi Paragraf

Paragraf memiliki banyak fungsi . fungsi-fungsi tersebuat dapat dikelompokkan dalam


dua bagian, yaitu fungsi paragraf bagi penulis dan fungsi paragraf bagi pembaca.

A. Fungsi paragraf bagi penulis


1. Paragraf merupakan alat untuk menuangkan pemikiran atau ide melalui media tulis.
2. Paragraf harus memisahkan setiap unit pemikiran yang berupa ide sehingga tidak
terjadi percampuran diantara unit pikiran penulis.
3. Dengan membuat paragraf penulis dapat lebih termotivasi dalam membuat paragraf-
paragraf lanjutan hingga idenya tersampaikan.
4. Paragraf dapat dimanfaatkan sebagai pembatas antara bab karangan dalam satu
kesatuan yang koherensi: bab pendahuluan, bab isi, bab kesimpulan.
B. Fungsi paragraf bagi pembaca
1. Pembaca dapat dengan mudah memahami informasi yang ingin disampaikan penulis
karena terdapat pemberhentian atau batasan ide di setiap paragraf.
2. Pembaca dapat dengan mudah “menikmati “ karangan secara utuh, sehingga
memperoleh informasi penting dan kesan yang sesuai.
3. Pembaca dapat termotivasi membaca paragraf perparagraf karena tidak membosankan
atau melelahkan.
4. Pembaca secara tidak langsung juga dapat belajar bagaimana cara menyampaikan
sebuah gagasan dalam paragraf tulis.
5. Pembaca dapat termotivasi tentang cara menjelaskan paragraf, baik melalui kata-kata
yang di sertai gambar, bagan, diagram, grafik, dan kurfa.
Sayarat Paragraf

Paragraf yang baik adalah paragraf yang memilik kesatuan,kepaduan dan kelengkapan
antara unsur-unsur nya baik itu antara gagasan utama dan gagasan penjelasan maupun antar
kalimat. Berikut ini adalah syarat paragraf yang baik.

Kesatuan ( kohesi )

Kesatuan atau kohensi menyangkut ke eratan hubungan makna antar gagasan dalam
sebuah paragraf. Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi
paragraf adalah mengembangkan topik tersebut. Oleh sebab itu, dalam pengembangan nya tidak
boleh terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topic atau gagasan
pokok tersebut. Penyompangan akan menyulitkan pembaca. Satu paragraf hanya boleh
mengandung satu gagasan pokok atau topik. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan
gagasan pokok tersebut. paragraf di anggap mempunyai kesatuan jika kalimat-kalimat dalam
paragraf itu tidak terlepas dari topik atau selalu relevan dengan topik ( Nasucha,Rohmadi,Dan
Wahyudi.2009:35 ).Semua kalimat harus berfokus pada topic dan mencegah masuk nya hal-hal
yang tidak relefan.Menurut Marsha ( 2009:9),Kesatuan dalam sebuah paragraf hanya terbentuk
apabila informasi-informasi dalam paragraf itu tetep di kendalikan oleh gagasan utama.Oleh
sebab itu penuis harus selalu memperhatikan kalimat-kalimat yang di buat nya agar tetap
memiiki kaitan yang erat dengan gagasan utama.Kalimat yang menyimpang dari gagasan utama
lebih baik di hilangkan.

Kepaduan ( Koheresi )

Kriteria kepaduan menyangkut keeratan hubungan antar kalimat dalam paragraf dari segi
bentuk atau setruktur satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang
masing-masing berdiri sendiri atau terlepas.Paragraf di bangun oleh kalimat-kalimat yang
mempunyai hubungan timbal balik.pembaca dengan mudah memahami dan mengikuti jalan
pikiran penulis tanpa hambatan karena tidak adanya loncatan pikiran yang
membingungkan.urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepadauan.jadi
kepaduan atau koherensi di titik beratkan pada hubungan antara kalimat dan kalimat
( Nasucha,Rohmadi dan wahyudi,2009:37).

Kalimat-kalimat dalam paragraf sebaik nya memiliki kesesuaian yang di bangun dari
kalimat topik. Kepaduan antar kalimat dalam paragaraf meliputi dua macam,Yaitu kepaduan
bentuk dan kepaduan makna.Kepaduan makna adalah kepaduan informasi yang disebut
koherensi dan kepaduan bentuk di sebut kohesi.paragraf yang memiliki kepaduan informasi
bersifat kohesi dan kesesuaian dibidang bentuk di sebut kohesif. Wacana yang baik dalam
sebuah paragraf apabila memilik kedua paduan tersebut,Yaitu kohesif dan koheren
( Nasucha,Rohmadi dan wahyudi,2010:46 ).
Kalimat yang membangun paragraf biasanya terdiri atas empat sampai delapan
kalimat.Ramlan ( dalam Rohmagi dan Nasucha,1993:1 )Mengatakan,Pada umumnya paragaraf
terdiri atas sejumlah kalimat.jumlah atas empat sampai delapan kalimat dalam sebuah paragraf
tergolong ideal karena informasinya cukup lengkap.jumlah empat sampai delapan kalimat dalam
sebuah paragraf dapat dijadikan parameter sebagai paragraf yang baik.kalimat-kalimat dalam
paragraf sebaik nya memiliki kepaduan yang di bangun dari kalimat topik

Paragraf dapat dikatakan baik, bukan hanya karena gagsan utamanya tunggal,tetapi juga
karena kalimat-kalimat didalamnya terjalin secara logis dan gramatikal. Dengan demikian,
kalimat-kalimat tersebut terpadu, saling berkaitan, untuk mendukung gagasan utama. Dengan
kaitan seperti itu, membaca dapat mengikuti maksud penulis setapak demi setapak dengan
perpindahan dari satu kalimat ke kalimat lain secara enak tanpa ada lompatan lompatan pikiran.
Boleh jadi, sebuah paragraf sudah memenuhi syarat kesatuan, tetapi belum dapat disebut sebagai
paragraf yang baik apa bila belum memenuhi syarat kepaduan (marsa, 2009:12)

Kelengkapan

Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat yang penjelas yang cukup
untuk menunjang kejelasan kalimat topik dan kalimat utama (Nasucha,Rohmadi dan
wahyudi,2009:39 ). Sebaliknya, suatu paragraf dikatakan tidak lengkap jika tidak dikembangkan
dengan atau hanya diperluas dengan pengulangan.

Kalimat topik dan kalimat pengembang

Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang dibicarakan pengarang. Kalimat
topik atau utama adalah pokok pikiran yang dituangkan dalam satu kalimat di antara kalimat-
kalimat yang tergabung dalam sebuah paragraf. Kalimat topik, terdiri atas satu atau dua kalimat
saja.

Berikut ciri-ciri kalimat topik atau kalimat utama :

1. Mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut.


2. Biasanya berupa kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
3. Mempunyai arti atau maksud yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
4. Dapat dibentuk tanpa kata sambung.

Kalimat Pengembang adalah kalimat yang mendukung kalimat topik atau kalimat utama.
Fungsi kalimat pengembang adalah untuk memperjelas kalimat topik. Jumlahnya tentu lebih
banyak daripada kalimat topik. Kalimat pengembang juga disebut kalimat penjelas.
Adapun berikut adalah ciri-ciri kalimat penjelas/pengembang :
1. Umumnya kalimat penjelas tidk dapat berdiri sendiri.
2. Maksud kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu
paragraf.
3. Pembentukan kalimat penjelas umumnya memerlukan bantuan kata sambung.
4. Isi kalimat utama biasanya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang
bersifat mendukung kalimat utama.

Jenis-jenis Paragraf

Berdasarkan tata letak kalimat utama, paragraf dibagi menjadi empat macam, yaitu
paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf kombinatif, dan paragraf tanpa kalimat utama.

1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah pargraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf. Hal yang
bersifat umum ditulis lebih awal, kemudian disusul oleh penjelasan yang bersifat lebih sempitn
atau detail.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf. Hal-hal
yang bersifat rinci atau detail dituliskan lebih dahulu, kemudian disusul dengan hal-hal yang
bersifat umum.
3. Paragraf Kombinatif
Paragraf kombinatif atau yang sering dikenal paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat
utamanya terletak diawal dan diakhir paragraf. Hal-hal yang bersifat umum ditulis terlebih
dahulu kemudian dipertegas dibagian akhir pargraf.
4. Paragraf tanpa kalimat utama
Paragraf tanpa kalimat utama adalah yang tidak memiliki kalimat pokok namun memiliki ide
pokok.
Contoh : Komandan pasukan pelatihan bela Negara terlihat bersemangat memberikan aba-aba.
Mahasiswa peserta pelatihan bela Negara terlihat rapi berbaris. Sesekali terdengar jawaban
kompak serta teriakan yel-yel penyemangat dari peserta. Sesekali juga terdengar suara tawa saat
komandan memberikan pengarahan dengan menyelipkan cerita lucu.
Meskipun tidak memiliki kalimat utama, namun tetap memiliki ide pokok yakni suasana
saat pelatihan bela Negara.

Pola pengembangan Paragraf

Pengembangan paragraf adalah pemberian keterangan tambahan dalam bentuk kalimat penjelas
atau kalimat pengembang terhadap ide pokok (Chaer, 2011: 88). Pola pengembangan paragraf
adalah bentuk pengembangan kalimat topik ke dalam kalimat penjelas atau kalimat pengembang.
Pola pengembangan ini mencakup dua persoalan utama yaitu, (1) kemampuan merinci gagasan
utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan penjelas, (2) Kemampuan mengurutkan gagasan-
gagasan penjelas (Dalman, 2011: 104).
Pengembangan paragraf ini adalah bentuk pengembangan dari paragraf deduktif, induktif, dan
kombinatif yang disusun menjadi paragraf lebih variatif.
Berikut beberapa pola pengembangan paragraf yang dikombinasikan dari pernyataan Tarigan
(2008: 28-31) dan Alwi (50-61).

1. Pengembangan paragraf dengan perbandingan


Paragraf perbandingan adalah paragraf yang kalimat topiknya berisi perbandingan
dua hal. Perbandingan tersebut, misalnya antara yang bersifat abstrak dan kongkret.
Pengembangan paragraf dengan perbandingan atau pengontrasan dilakukan untuk
menyatakan persamaan atau perbedaan dua hal yang disebutkan sebagai ide pokok dalam
dalam kalimat pokok.
Contoh :
Program bela Negara di Indonesia berbeda dengan wajib militer di Singapura
ataupun di Korea. Di Indonesia program ini lebih bertujuan untyuk mengenalkan rasa
nasionalisme dan membentuk disiplin pribadi. Pembentukan kedisiplinan ini diharapkan
dapat membentuk disiplin kelompok hingga seterusnya menjadi disiplin nasional. Warga
sipil yang mengikuti program ini akan dilatih selama sebulan, kemudian mendapat kartu
bela Negara. Materi bela Negara sendiri meliputi pemahaman empat pilar Negara, system
pertahanan semesta, pengenalan alusista TNI, lima nilai cinta tanah air, sadar bangsa, rela
berkorban, dan Pancasila sebagai dasar Negara. Berbeda dengan Singapura dan Korea
yang lebih menekankan pada aspek fisik kemiliteran, hingga mengarantina pesertanya
saat wajib militer. Bahkan, wajib militer ini harus diikuti oleh seluruh rakyat yang berusia
18-35 tahun yang dilakukan selama 21-36 bulan. (dikutip dari https:
//www.merdeka.com/peristiwa/ini-beda-bela-negara-di-ri-dengan-waji b-militer-korsel-
singapur.html dengan sedikit perubahan)
Kalimat utama dala paragraf terebut terletak pada kalimat pertama. Ide pokoknya
adalah perbedaan antara program bela Negara di Indonesia dengan di Korea dan
Singapura. Pikiran pokok dikembangkan dengan menyebutkan sejumlah perbedaan
keduanya, seperti tujuan, ciri, dan lamanya program.

2. Pengembangan paragraf dengan pertanyaan


Paragraf pertanyaan adalah paragraf yang kalimat topiknya dijelaskan dengan
kalimat pengembang berupa kalimat Tanya.
Contoh :
Apakah sekelompok orang yang berdemo dengan berteriak-teriak di jalanan
menuntut keadilan namun menerima “ongkos jalan” dari partai tertentu dikatakan berjiwa
nasionalis ? Mereka tidak berjiwa nasionalis karena menutup mata dari asal pemberi dana
tujuan dari oknum tersebut.
(dikutip dari http://kompasiana.com/ilham_durtigs/apakah-kita-masyarakat-yang-
berjiwa-nasionalis_550e2d29a33311b22dba80b5 dengan sedikit perubahan)
Kalimat utama pada paragraf tersebut terletak pada kalimat terakhir. Topiknya
adalah definisi jiwa nasionalis. Kalimat topiknya dijelaskan oleh kalimat pengembang
yang berupa pertanyaan yang mendahuluinya.

3. Pengembangan paragraf dengan sebab akibat


Paragraf sebab akibat adalah paragraf yang kalimat topiknya dikembangkan oleh
kalimat-kalimat sebab atau akibat. Pengembangan ini lazim digunakan dalam karangan
ilmiah antara lain, (1)Mengemukakan alasan yang logis, (2) Mendiskripsikan suatu
proses, (3) menerangkan mengapa sesuatu itu terjadi demikian, dan (4) Memprediksi
runtutan peristiwa yang akan terjadi. Berikut adalah contohnya :
Melonjaknya harga cabai dipasar disebabkan oleh banyaknya petani cabai yang
mengalami kerugian dikarenakan banyak tanaman cabainya yang mati diserang hama,
ada pula yang mati karena kurangnya pasokan air pada tanaman. Hal ini berdampak pada
ibu rumah tangga yang menggunakan komoditas cabai sebagai kebutuhan masakannya
beralih menggunakan cabai yang sudah busuk ataupun menggunakan produk olahan cabai
sebagai pengganti penggunaan cabai dalam masakan mereka.
Kalimat topic pada paragraf diatas terletak pada paragraf pertama. Ide pokok
kalimat tersebut adalah melonjaknya harga cabai. Ide tersebut didukung sebab-sebab
dikeluarkannya pernyataan tersebut pada kalimat-kalimat selanjutnya.

4. Perkembangan paragraf dengan contoh


Paragraf contoh adalah paragraf yang kalim]at topiknya dikembangkan dengan
contoh-contoh sehingga kalimat topik jelas pengertiannya (Tarigan, 2008: 29).
Pengembangan paragraf dengan contoh dapat dilakukan kalau kalimat topiknya berisi
pernyataan yang bersifat umum. Dalam hal ini, kata contohnya atau seperti dapat
digunakan secara eksplisit, tetapai dapat pula secara implisit. (Alwi, 2001: 50)
Contoh :
Indonesia adalah Negara yang kaya, dan sebenarnya berpotensi untuk menjadi
Negara yang maju. Sebagai contoh, Indonesia masih memiliki banyak sumber daya
terbarukan. Contoh lain, Indonesia memiliki alam yang begitu indah dan banyak sekali
tempat-tempat yang bisa menjadi sumber destinasi pariwisata Internasional.
Kalimat utama pada paragraf di atas terletak pada kalimat pertama. Ide pokok dari
paragraf tersebut adalah Negara yang kaya dan berpotensi menjadi Negara yang maju. Ide
pokok dikembangkan dalam kalimat-kalimat penjelas dengan menggunakan contoh-
contoh potensi kekayaan Indonesia.

5. Perkembangan paragraf dengan perulangan


Paragraf perulangan adalah paragraf yang kalimat topiknya dikembangkan dengan
pengulangan kata/kelompok kata atau bagian-bagian kalimat yang penting.
Pengembangan paragraf dengan repetisi maksudnya adalah ide pokok diulang-ulang pada
kalimat-kalimat pejelas.
Contoh :
Bela Negara tidak harus dengan mengangkat senjata. Bela Negara juga tidak
identic dengan militer. Bela Negara lebih identik dengan dengan rasa bangga pada
Indonesia. Bela Negara lebih identik dengan rasa cinta tanah air dan siap mendahulukan
kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi. Bela Negara adalah konsep tentang
patriotisme dalam mempertahankan eksistensi Negaranya.
Ide pokok atau gagasan pokok pada paragraf di atas adalah tentang pengertian
atau konsep bela Negara. Ide pokok tersebut dapat ditemukan pada kalimat utama yang
terletak pada kalimat terakhir. Ciri utama paragraf dengan pengulangan adalah dengan
pengulangan kalimat bela Negara pada paragraf tersebut.

6. Pengembangan paragraf dengan definisi


Paragraf definisi adalah paragraf yang kalimat topiknya berupa definisi atau
pengertian. Definisi yang terkandung dalam kalimat topik tersebut memerlukan
penjelasan panjang lebar agar tepat maknanya ditangkap oleh pembaca. Pengembangan
ini biasanya dibuat apabila ingin mengenalkan sebuah istilah yang dianggap baru dan
belum dikenal. Kalimat pokoknya berupa definisi formal. Lalu, dilanjutkan dengan
kalimat-kalimat penjelas yang berupa penjelasan lebih lanjut mengenai istilah yang
didefinisikan itu.
Contoh :
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh
kecintaannya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan
Undang-UNdang Dasar 1945 dalm menjalin kelangsungan hidup bangsa dan Negara.
Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan Negara.
Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang. (dikutip dari
http://chyrum.com/konsep-bela-negara-di-indonesia/ dengan sedikit perubahan)
Ide pokok paragraf di atas adalah definisi bela Negara. Ide tersebut dapat dilihat
dari kehadiran kalimat utama yang terletak pada kalimat pertyama. Ide tersebut diperjelas
yang berada setelah kalimat utama, hal tersebut menunjukkan bahwa paragraf tersebut
dikembangkan dengan pola definisi.

7. Pengembangan paragraf dengan pemerincian


Pengembangan paragraf dengan pemerfincian lazim dilakukan untuk menunjang
pikiran pokok yang berupa fakta atau pendapat. Jadi, ide pokok itu dirinci dengan
sejumlah fakta.
Contoh :
Jumlah kader bela Negara di Indonesia mencapai angka jutaan. Saat ini total kader
bela Negara berjumlah 1.316.200 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah kader
terbanyak berada di jawa barat , yaitu 346.700 kader. Posisi selanjutnya diduduki jawa
timur dan jawa tengah dengan jumlah kader masung-masing 159.454 kader dan 141.228
kader. (dikutip dari http://jawapos.com/read/2016/02/23/190912/yang-mau-ikut-diklat-
bela-negara-bisa-daftar-onine dengan sedikit pengubahan)
Kalimat utama pada paragraf diatas terletak pada kalimat pertama. Dari situ
diketahui bahwa ide pokok paragraf adalah capaian angka jutaan kader bela Negara. Ide
pokok didukung kalimat-kalimat penjelas dengan menunjukkan jumlah total serta
peningkatan terbanyak dari kader bela Negara.

8. Pengembangan paragraf dengan Ilustrasi


Pengembangan paragraf dengan ilustrasi digunakan dalam paragraf paparan
(ekspositori) untuk menyajikan suatu gambaran atau melukiskan suatu objek.
Contoh :
Saat itu aku bertemu dengan teman lamaku. Setelah bertegur sapa kuajak dia
untuk mampir sejenak ke rumahku. Sesampainya di rumahku, ibuku mengira aku
mempunyai teman orang china. Karena temanku ini memiliki mata yang sipit, kulitnya
juga putih bersih. Kumis tipis dan alis tegasnya menguatkan fisik temanku ini layaknya
orang china pada umumnya. Namun sesungguhnya dia seseorang yang jawa tulen.
Gagasan pokok pada paragraf di atas adalah tentang ciri-ciri fisik temanku yang
mirip orang china. Kemudian gagasan pokok tersebut dipaparkan dalam kalimat-kalimat
penjelas dengan perwujudan mata, kulit, alis, dan juga kumis.

9. Pengembangan paragraf dengan kronologi


Pengembangan paragraf dengan kronologi atau urutan-urutan dari suatu peristiwa
atau kejadian lazim digunakan dalam wacana kisahan. Kejadian dipaparkan selangkah
demi selangkah secara kronologis.
Contoh :
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima,
Jepang oleh amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di
seluruh dunia. Sehari kemudian BPUPKI berganti nama menjadi PPKI untuk
menegaskan keinginan dan tujuan mencapai Kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9
Agustus 1945 bom dijatuhkan di kota nagaski dan membuat jepang menyerah kepada
amerika serikat beserta sekutunya. Momen ini dimanfaatkan untuk memprokalimrkan
kemerdekaan Indonesia. (dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/prokalmasi_
kemerdekaan_Indonesia)
Ide Pokok adalah pemanfaatan momen-momen penting oleh Indonesia untuk
memproklamirkan Kemerdekaan. Ide Pokok tersebut dapat dilihat pada kalimat utama
yang terletak diakhir paragraf. Untuk mendukung ide pokok, kalimat utama diperjelas
dengan kalimat penjelas berupa kronologi momen atau kejadian penting yang
dimanfaatkan Indonesia.

10. Pengembangan paragraf dengan klarifikasi-divisi


Pengembangan ini dimaksudkan untuk mengelompokkan suatu dalam kelompok
tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Klasifikasi berkaitan dengan upaya mencari
kelompok besar yang mencakup objek yang dibicarakan. Sedang divisi berkaitan dengan
upaya mencari kelompok kecil sebagai suatu kelompok yang diambil.
Contoh :
Ada dua tingkatan pada pendidikan bela Negara, yaitu pendidikan dasar atau
pendidikan nilai. Pada pendidikan dasar kader diberikan empat pemahaman tentag emoat
pilar , pelatihan kepemimpinan, simulasi mengatasi kejahatan, serta oengetahuan dasar
intelejen. (dikutip dari http://jateng.tribunnews.com/2015/10/23/jatuh-kader-bela-negar-
rp-5-jt)
Ide pokok paragraf tersebut adalah adanya dua tingkatan dalam pendidiakn bela
Negara.Tingkatan tersebut dijabarkan pasa kalimat penjelas.

Anda mungkin juga menyukai