Anda di halaman 1dari 28

BAB 1

TES KEWARGANEGARAAN (TWK)

1.1 NASIONALISME
Dengan tujuan mampu mewujudkan kepentingan nasional melalui cita-cita dan tujuan
yang sama dengan tetap mempertahankan identitas nasional.
Menurut asal kata Nasionalisme = nation = bangsa. Jadi orang yang punya nasionalisme
adalah orang yang mencintai bangsa dan negaranya. Adanya kesetiaan yang mendalam
kepada bangsa itu sendiri. Menurut KBBI, Nasionalisme : suatu paham yang mengajarkan
untuk mencintai bangsanya sendiri.
Paham nasionalisme sangat mendukung sila ke 3 pancasila yang mempunyai ciri-ciri:
1. Mencintai bangsa dan tanah air Indonesia
2. Rela berkorban demi bangsa dan negaranya
3. Bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia
4. Menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan
Contoh dari sikap nasionalisme:
1. Membela kedaulatan Negara
2. Menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan bangsa
3. Menjaga ketertiban dengan mematuhi peraturan yang berlaku
4. Turut mempertahankan dan memajukan Negara.
5. Melestarikan dan menjaga kebudayaan Indonesia
6. Menggunakan produk dalam negeri
Nasionalisme Ekstrem:
Chauvinisme: sebuah paham yang mengajarkan seseorang untuk mencintai bangsa dan
negaranya sendiri dengan cara mengagungkan. Dapat merendahkan Negara atau bangsa
lain.
Fasisme: paham golongan nasionalis ekstrem yang menganjurkan pemerintahan otoriter.
Awal kebangkitan Nasionalisme di Indonesia:
1. BUDI UTOMO
20 Mei 1908. Tanggal ini ditetapkan sebagai hari kebangkitan nasional. Digagas oleh Dr.
Wahidin Sudirohusodo. Berfokus pada pendidikan dan kebudayaan. Organisasi Indonesia
pertama yang dibangun berdasarkan model Barat. Ketua Dr. Soetomo.
2. SAREKAT ISLAM
Didirikan oleh H. Samanhudi 16 Oktober 1905 di Surakarta dengan nama awal Sarekat
Dagang Islam. Kemudian dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto dengan menghilangkan kata
dagang. Tujuan untuk melindungi hak-hak pedagang muslim dari monopoli pedagang besar
Tionghoa. SI menaruh perhatian besar terhadap unsur-unsur politik dan menentang
ketidakadilan serta penindasan yang dilakukan oleh pemerintah colonial.
3. INDISCHE PARTIJ
Bandung 25 Desember 1912 oleh tiga serangkai ( Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara,
Cipto Mangunkusumo). Tujuan menuntut kemerdekaan bagi Hindia Belanda serta
mempersatukan berbagai golongan Masyarakat di Hindia Belanda. Indische partij banyak
mengeluarkan tulisan kritikan terhadap pemerintah hindia belanda. Salah satu tulisan yang
paling terkenal adalah tulisan dari Suwardi Suryaningrat ( Ki Hajar Dewantara ) yang
berjudul: Als Ik eens Nederlander Was. Seandainya aku adalah orang Belanda di surat kabar
De Express 13 Juni 1913.
4. PERHIMPUNAN INDONESIA
Indische Vereeniging atau perhimpunan Hindia berubah menjadi Perhimpunan Indonesia.
Tokoh-tokoh yaitu: Iwa Kusumantri, Soekiman Wirdjosandjojo, Moh. Hatta, Ahmad
Soebardjo, Sultan Sjahrir dan Soetomo. Di tahun 1922, Indische Vereeniging berubah
menjadi Perhimpunan Indonesia dan mengangkat R. Iwa Kusuma Sumantri asal jawa Barat
sebagai ketuanya sedangkan MOh. Hatta sebagai bendahara.
5. PARTAI NASIONAL INDONESIA
Partai politik tertua di Indonesia. Salah satu partai paling berpengaruh di Indonesia sejak
pertama kali berdiri 04 Juli 1927. Pada waktu itu, banyak organisasi pergerakan nasional yang
didirikan untuk menyadarkan bangsa Indonesia akan pentingnya sebuah kemerdekaan.
Sukarno ketua dewan pengurus umum PNI yang pertama kali. Program dari PNI tertuang
dalam pasal 2 anggaran dasarnya yang tujuan utamanya adalah kemerdekaan Indonesia
sepenuhya. Sedangkan pasal 3 berisikan tentang kerjasama dengan semua organisasi di
Indonesia untuk mencapai tujuan yang sama yakni Indonesia Merdeka.
Faktor penyebab munculnya nasionalisme di Indonesia
Faktor Internal:
Kejayaan bangsa Indonesia sebelum kedatangan bangsa Barat.
Penderitaan rakyat akibat politik drainage (penggerukan kekayaan)
Adanya diskriminasi rasial
Munculnya golongan terpelajar
Faktor Eksternal:
Kemenangan Jepang atas Rusia
Kebangkitan nasionalisme Negara-negara asia-afrika
Masuknya paham-paham baru

1.2 INTEGRITAS
Dengan tujuan mampu menjunjung tinggi kejujuran, ketangguhan, komitmen dan
konsistensi sebagai satu kesatuan sikap untuk mencapai tujuan nasional.
Pengertian menurut KBBI: mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukan kesatuan yang
utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran.
Adanya kesesuaian hati, ucapan dan tindakan seseorang. Seseorang yang berintegritas
akan memegang teguh prinsip prinsip moral dan menolak untuk mengubahnya walaupun harus
menghadapi godaan ataupun situasi dan kondisi yang menyulitkanya. Lawan kata dari
integritas adalah Hipocrisy (munafik).
Ciri-ciri seseorang yang memiliki integritas:
o Apabila berjanji selalu menepati
o Tidak plin plan dan taat asa
o Memiliki komitmen yang teguh dan bertanggungjawab
o Satu kata satu perbuatan
o Jujur dan terbuka
o Menghargai waktu
o Menjaga prinsip dan nilai-nilai yang telah diyakini
Dimensi utama integritas:
o Dimensi kejujuran: menunjukan nilai dasar berupa kejujuran yang terdiri dari aspek
empati, tidak mudah menuduh orang lain bersalah dan rendah hati.
o Dimensi konsistensi: menunjukan konsistensi dalam perbuatan, sesuai apa yang
dipikirkannya dan dikatakannya.
o Dimensi keberanian: menunjukan keberanian untuk menyampaikan kebenaran secara
terbuka dengan penuh percaya diri.
System integritas Nasional (SIN): adalah system yang berlaku secara nasional dalam rangka
pemberontakan korupsi secara terintegrasi yang melibatkan semua pilar penting bangsa.
Landasan hukum pemberantasan korupsi:
o UU no 31 thn 1999: pemberantasan tindak pidana korupsi.
o UU No 20 thn 2001: perubahan atas UU No 31 thn 1999 ttg pemberantasan tindak
pidana korupsi
o UU no 28 thn 1999: penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme.
o UU no 31 thn 2002: Komisi pemberantasan tindak pidana korupsi
Dalam menjalankan tugasa dan wewenangnya, KPK berasaskan pada:
o Kepastian hukum
o Keterbukaan
o Akuntabilitas
o Kepentingan Umum
o Proporsionalitas
Tugas KPK:
o Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi
o Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi
o Melakukan penyelidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi
o Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi
o Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan Negara
Wewenang KPK
o Mengkoordinasikan penyelidikan dan penuntutan tindak pidana korupsi
o Menetapkan system pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi
o Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada
instansi yang terkait
o Melaksanakan dengar pendapat/ pertemuan dengan instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi
o Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi
9 Nilai anti korupsi:
o Jujur. Lurus hati, tidak berbohong dan curang
o Peduli. Mengindahkan, memperhatikan atau menghiraukan orang lain
o Mandiri. Tidak bergantung pada orang lain
o Disiplin. Taat terhadap peraturan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
o Tanggung jawab. Siap menanggung akibat dari perbuatan yang dilakukan.
o Kerja keras. Gigih dan focus dalam melakukan sesuatu, tidak asal-asalan.
o Sederhana. Bersahaja. Tidak berlebih-lebihan
o Berani. Mantap hati dan percaya diri. Tidak gentar menghadapi masalah.

1.3 BELA NEGARA


Dengan tujuan mampu berperan aktif dalam mempertahankan eksistensi bangsa dan
Negara.
Sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaanya kepada NKRI
berdasarkan pancasila dan UUD 1045 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan Negara
yang seutuhnya. Upaya bela Negara selain sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga Negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung
jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada Negara dan bangsa.
Dasar hukum bela Negara:
1. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945: setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan Negara.
2. Pasal 30
1) Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan Negara.
2) Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui system pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh tentara nasional Indonesia dan kepolisian Negara
republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
3. Pasal 9 (1) UU no 3 tahun 2002 “pertahanan Negara”. Setiap warga Negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya bela Negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan Negara.
Bentuk penyelenggaraan usaha bela Negara:
o Pendidikan kewarganegaraan
o Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
o Pengabdian sebagai prajurit TNI
o Pengabdian sesuai dengan profesi
o Bentuk bela Negara di lingkungan
Hari bela Negara 19 desember:
Pembentukan pemerintah darurat republic Indonesia pada 19 desember 1948 oleh Sjafruddin
Prawiranegara di Sumatera Barat. Keputusan peringatan HBN diatur dalam kepres no 28 thn
2006.
Nilai nilai dasar bela Negara:
o Rasa cinta tanah air
Menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui pengetahuan tentang sejarah perjuangan
kemerdekaan Indonesia, potensi SDA, SDM, posisi geografis sehingga menimbulkan
rasa bangga.
o Sadar berbangsa dan bernegara
Menciptakan nilai-nilai kerukunan, persatuan dan kesatuan dalam keberagaman,
menjunjung prinsip NKRI sebagai Negara hukum berdasarkan pancasila dan UUD
1945.
o Setia kepada pancasila sebagai ideologi Negara
Memahami pengamalan nilai-nilai pancasila.
o Rela berkorban untuk bangsa dan Negara
Memahami aspek seperti konsepsi jiwa semangat dan nilai juang 45, tanggung jawab
etik moral dan konstitusi serta sikap mendahulukan kepentingan nasional diatas
kepentingan pribadi dan golongan.
o Mempunyai kemampuan awal bela Negara
Potensi dan kesiapan untuk melakukan aksi bela Negara sesuai dengan profesi dan
kemampuanya di lingkungan masing-masing atau di lingkungan public yang
memerlukan peran serta upaya bela Negara.
o Mempunyai semangat untuk mewujudkan Negara yang berdaulat, adil dan makmur.
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia.
Contoh perilaku bela Negara dalam kehidupan sehari-hari:
1. Menciptakan suasana rukun, damai dan harmonis dalam keluarga.
2. Membentuk keluarga yang sadar hukum
3. Meningkatkan iman dan takwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan
sekolah
4. Kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah
5. Menciptakan suasana rukun damai dan aman dalam masyarakat
6. Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama
7. Mematuhi peraturan hukum yang berlaku
8. Membayar pajak tepat pada waktunya
Contoh peristiwa sejarah berkaitan dengan bela Negara:
o Bandung lautan api 24 maret 1946 merupakan hari bersejarah bagi warga kota Bandung
yang menggambarkan kegigihan para pejuang serta kebesaran rasa cinta warga terhadap
kotanya. Mereka rela membumihanguskan Bandung dari pada menyerahkan kotanya
kepada tentara nica Belanda dan sekutunya, yang mengultimatum untuk mengosongkan
wilayah kota Bandung utara. Tujuan melucuti tentara jepang membebaskan tawanan
Eropa Belanda.
o Koperasi.
Adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan
tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan member
jasa kepada kawan berdasarkan prinsip seorang buat semua dan semua buat seorang.
Mohammad Hatta.

1.4 PILAR NEGARA


Mampu membentuk karakter positif melalui pemahaman dan pengamalan nilai-nilai
dalam pancasila, UUD RI 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
1.4.1 PANCASILA
Pancasila berasal dari bahasa Sansakerta yang terdiri dari dua kata; Panca=lima,
Sila=dasar, asas, prinsip. Kerajaan majapahit sekitar abad 14, tertuang pada kitab
Negarakartagama karangan Empu prapanca dan kitab Sutasoma karya Empu Tantular.
Pada kitab Sutasoma karya Empu Tantular terdapat juga ungkapan Bhinneka Tunggal Ika,
Tan Hana Dharma Mangrwa. Perancang Garuda Pancasila: Sultan Hamid II. Fungsi
Pancasila:
Dasar Negara
Ideologi Negara
Jiwa bangsa Indonesia
Kepribadian bangsa Indonesia
Pandangan hidup bangsa Indonesia
Sumber dari segala sumber
Perjanjian luhur bangsa Indonesia
Cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
Falsafah hidup yang mempersatukan bangsa
Sejarah pembentukan dasar Negara:
Tanggal 29 Mei – 01 Juni BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) Melakukan sidang pertama
untuk merumuskan dasar Negara Indonesia.
Moh Yamin 29 Mei 1945
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial)
Soepomo (31 Mei 1945)
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Soekarno 01 Juni 1945 hari lahirnya Pancasila. Mengusulkan 5 asas (Pancasila)
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme/perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Dapat diperas menjadi trisila: Sosionasionalisme, Sosiodemokrasi, Ketuhanan. Ekasila:
Gotong Royong.
Panitia 9:
1. Soekarno (Ketua)
2. Mohammad Hatta (Wakil Ketua)
3. Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo
4. Mohammad Yamin, S.H (Anggota)
5. Wahid Hasjim (Anggota)
6. Abdoel Kahar Moezakir ( Anggota)
7. Abikusno Tjokrosoejoso (Anggota)
8. Agus Salim (Anggota)
9. AA Maramis (Anggota)
Piagam Jakarta (22 Juni 1945)
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
(PPKI) pada 18 Agustus 1945, melakukan perubahan pada sila pertama dengan
menghapus tujuh kata dan berubah menjadi Ketuhanan yang Maha Esa. Kesepakatan ini
terjadi setelah adanya lobi dari Bung Hatta kepada kelompok islam yang digawangi Ki
Bagus Hadikusumo karena ada utusan kelompok dari tokoh di Indonesia Timur yang
mengancam akan memisahkan diri dari Indonesia. Sikap keras Ki Bagus Hadikusumo yang
menganggap rumusan di Piagam Jakarta sudah Final dan merupakan jalan kompromi
terbaik. Namun Hatta tidak putus asa. Dia kemudian memilih Kasman Singodimedjo untuk
melunakkan hati Ki Bagus Hadikusumo. Ki Bagus bisa menerimanya dengan memberikan
syarat dialah yang menentukan rumusan sila pertama Pancasila setelah 7 kalimaat itu
dihapus.
Butir-butir Pancasila:
Sila ke-1:
1. Bangsa Indonesia percaya dan takwa Tuhan.
2. Percaya dan takwa sesuai agama masing-masing
3. Menghormati dan kerjasama antar pemeluk agama
4. Kerukunan hidup antar umat beragama
5. Agama adalah hubungan pribadi dengan Tuhan
6. Bebas menjalankan ibadah
7. Tidak memaksakan agama
Sila ke-2:
1. Memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabat
2. Kesamaan derajat, hak dan kewajiban tanpa membedakan
3. Saling mencintai sesame
4. Tenggang rasa
5. Tidak semena-mena ke orang lain
6. Menjunjung nilai kemanusiaan
7. Kegiatan kemanusiaan
8. Membela kebenaran dan keadilan
9. Bangsa Indonesia bagian dari seluruh umat manusia
10. Menghormati dan kerjasama dengan bangsa lain
Sila ke-3
1. Kepentingan bersama diatas pribadi/golongan
2. Rela berkorban untuk Negara
3. Cinta tanah air dan bangsa
4. Bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia
5. Ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
social
6. Mengembangkan persatuan Indonesia
7. Memajukan pergaulan persatuan dan kesatuan bangsa
Sila ke-4
1. Kedudukan hak dan kewajiban sama
2. Tidak memaksakan kehendak
3. Musyawarah kepentingan bersama
4. Musyawarah-mufakat-kekeluargaan
5. Menghormati dan menjunjung keputusan musyawarah
6. Menerima, melaksanakan hasil musyawarah
7. Mengutamakan kepentingan Negara di atas pribadi/golongan
8. Musyawarah akal sehat dan hati nurani
Sila ke-5
1. Perbuatan yang luhur-> sikap kekeluargaan dan kegotongroyongan
2. Adil terhadap sesama
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4. Menghormati hak orang lain
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain
6. Tidak menggunakan hak milik bersifat pemerasan terhadap orang lain
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan
8. Tidak menggunakan hak yang dapat merugikan kepentingan umum
9. Suka bekerja keras
10. Menghargai hasil karya orang
11. Melakukan kegiatan untuk kemajuan yang merata dan berkeadilan social

1.4.2 UUD 1945


Merupakan hukum dasar tertinggi yang ada di Indonesia. Naskah rancangan UUD
1945 disusun pada siding ke 2 BPUPKI pada tanggal 10-17 Juli 1945. Agenda sidang
kedua BPUPKI adalah:
 Rancangan Undang-Undang Dasar
 Bentuk Negara, pernyataan merdeka
 Wilayah Negara
 Kewarganegaraan Indonesia
Dibentuk 3 Panitia yakni:
- Panitia pembela tanah air, ketua Abikoesno Tjokrosoejoso
- Panitia ekonomi dan keuangan, ketua Mohammad Hatta
- Panitia perancang UUD 19 anggota yang diketuai Ir. Soekarno
Pada tanggal 11 Juli 1945, Panitia perancang UUD membentuk lagi panitia kecil
beranggotakan 7 orang:
1. Ketua Prof. Dr. Mr. Supomo
2. Mr. Wongsonegoro
3. Mr. Ahmad Subarjo
4. Mr. A.A. Maramis
5. Mr. R.P. Singgih
6. H. Agus Salim
7. Dr. Sukiman
BPUPKI dibubarkan pada 07 Agustus 1945. PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945
membahas kembali dan mengesahkan rancangan UUD dari BPUPKI. Pada 29
Agustus1945, pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat.
Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia:
1. UUD 1945: 18 Agustus 1945-27 Desember 1949
2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat: 27 Desember 1949-17 Agustus 1950
3. UUDS: 17 Agustus 1950- 05 Juli 1959
4. UUD 1945: 05 Juli 1959-Sekarang (4x amandemen) 1999,2000,2001,2002
Rangkuman Isi UUD 1945:
BAB I Bentuk dan Kedaulatan
Pasal 1 ayat 1: Indonesia-Kesatuan-Republik
Ayat 2: Kedaulatan di tangan Rakyat
Ayat 3: Indonesia- Negara Hukum
BAB II MPR
Pasal 2 ayat 1: MPR=DPR+DPD
Ayat 2: sidang min satu kali dalam 5 tahun atau terbuka
Ayat 3: Putusan- suara terbanyak
Pasal 3 Ayat 1: berwenang mengubah dan menetapkan UUD
Ayat 2: Melantik presiden dan wapres
Ayat 3: dapat memberhentikan presiden dan wapres
BAB III Kekuasaan Pemerintah
Pasal 4 Ayat 1: presiden memegang kekuasaan pemerintahan
Ayat 2: presiden dibantu satu orang wapres
Pasal 5 Ayat 1: Presiden berhak mengajukan RUU kepada DPR
Ayat 2: Presiden menetapkan PP untuk menjalankan UU
Pasal 6 Ayat 1: calon Presiden harus WNI
Ayat 2: syarat presiden dan wapres diatur dalam UU
Pasal 6A ayt 1: preseiden dan wapres 1 pasang dipilih langsung oleh rakyat.
Ayat 2: Pasangan calon diusulkan parpol
Ayat 3: >50% suara&min 20% ditiap prov tersebar > setengah prov di Indonesia
Ayat 4: putaran 2 pemilu
Ayat 5: lebih lanjut di UU
Pasal 7 ayat 1: masa jabatan 5 tahun dapat dipilih kembali
Pasal 7B ayt 1: pemberhentian diajukan DPR ke MPR, ajukan ke MK utk diperiksa dulu
Ayat 2: DPR: Fungsi pengawasan
Ayat 3: DPR mengusulkan ke MK (jika disetujui 2/3 dari 2/3 DPR yang hadir)
Ayat 4: MK memutuskan max 90 hari
Ayat 5: DPR rapat paripurna usul pemberhentian pres dan wapres kepada MPR
Ayat 6: MPR max 30 hari sejak usul
Ayat 7: Sidang MPR dihadiri ¾ dan disetujui 2/3 yang hadir
Pasal 8 Ayat 1: Presiden Mangkat diganti wapres
Ayat 2: Kekosongan wapres MPR memilih 1 dari 2 calon usulan
Ayat 3: pres dan wapres mangkat, digantikan mentri LN, DN & pertahanan
Pasal 9 Ayat 1: sebelum menjabat, pres dan wapres sumpah dihadapan DPR/MPR
Ayat 2: Jika MPR/DPR tidak dapat mengadakan siding, pres dan wapres
bersumpah di hadapan pimpinan MPR disaksikan pimpinan MA.
Pasal 10 Ayat 1: presiden memegang kekuasaan tertingga AD,AL,AU
Pasal 11 Ayat 1: Presiden persetujuan DPR menyatakan perang
Ayat 2: presiden membuat perjanjian internasional persetujuan DPR
Ayat 3: Lebih lanjut perjanjian internasional diatur oleh UU
Pasal 12 ayat 1: Presiden menyatakan pernyataan perang
Pasal 13 ayat 1: presiden mengangkat duta konsul
Ayat 2: memperhatikan pertimbangan DPR
Ayat 3: presiden menerima duta Negara lain dengan pertimbangan DPR
Pasal 14 ayat 1: Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi-MA
Ayat 2: presiden member amnesty dan abolisi-DPR
Pasal 15 :Presiden menberikab gelar, tanda jasa, dll, diatur UU
Pasal 16 : Presiden membentuk dewan pertimbangan
BAB IV dihapus
BAB V Kementrian Negara:
Pasal 17 ayat 1: presideng dibantu oleh menteri-menteri Negara
Ayat 2: menteri diangkat dan diberentikan presiden
Ayat 3: tiap menteri membidangi urusan tertentu
Ayat 4: pembentukan, perubahan dan pembubaran diatur UU
BAB VI Pemerintah Daerah
Pasal 18 ayat 1: NKRI terdiri dari Provinsi, Kab/Kota memiliki pemerintahan daerah
Ayat 2: pemda: asas otonomi dan tugas pembantuann
Ayat 3: pemda memiliki DPRD:pemilu
Ayat 4: Gubernur, bupati, walikota dipilih demokratis
Ayat 5: pemda menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintah
diatur UU sebagai pemerintahan pusat
Ayat 6: pemda berhak menetapkan Perda
Ayat 7: penyelenggaraan pemda diatur dalam UU
Pasal 18Aayt1: hub wewenang pemerintah pusat dan pemerintah daerah memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerah
Ayat 2: hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan SDA pemerintah
pusat & daerah dilaksanakan adil dan selaras berdasarkan UU
Pasal 18B ayt 1: Negara mengakui pemda yang bersifat khusus dan istimewah
Ayat 2: Negara mengakui hukum adat
BAB VII DPR
Pasal 19 ayat 1: DPR dipilih melalui pemilu
Ayat 2: susunan DPR diatur UU
Ayat 3:DPR siding min 1x setahun
Pasal 20 ayat 1: DPR membentuk UU
Ayat 2: RUU dibahas DPR dan Presiden
Ayat3: Jika RUU tidak memperoleh kesepakatan bersama, tidak boleh diajukan
kembali di periode itu
Ayat 4: presiden mengesahkan RUU
Ayat 5: jika RUU disetujui bersama tetapi tidak disahkan presiden, dalam 30
hari sah
Pasal 20A ayt 1: Fungsi DPR: legislasi, anggaran dan pengawasan
Ayat 2: Hak DPR: hak interpelasi, hak angket, hak menyatakan pendapat
Ayat 3: anggota DPR: hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan
pendapat serta hak imunitas.
Ayat 4: lebih lanjut diatur dalam UU
Pasal 21 ayat 1: anggota DPR berhak mengajukan usul RUU
Pasal 22 ayat 1: presiden berhak menetapkan PP
Ayat 2: PP harus mendapat persetujuan DPR pada siding berikutnya
Ayat 3: jika tidak disetujui, PP dicabut
Pasal 22A ayt 1: lebih lanjut tentang pembentukan UU diatur dalam UU
Pasal 22B ayt 1: anggota DPR diberhentikan dari jabatannya, tata cara diatur dalam UU
BAB VIIA Dewan Perwakilan Daerah
Pasal 22C ayt 1: DPD dipilih disetiap provinsi-pemilu
Ayat 2: Jumlah DPD tiap daerah sama, dan total tidak lebih dari 1/3 jumlah
DPR
Ayat 3: DPD bersidang minimal 1x setahun
Ayat 4: susunan DPD diatur dalam UU
Pasal 22D ayt 1: DPD mengajukan RUU ke DPR
Ayat2: DPD ikut membahas RUU serta memberikan pertimbangan kepada
DPR
Ayat 3: DPD melakukan pengawasan atas UU
Ayat 4: DPD diberhentikan, syarat diatur UU
BAB VIIB Pemilihan Umum
Pasal 22E ayt 1: pemilu-luberjurdil (5 thn sekali)
Ayat 2: utk memilih presiden dan wapres DPR, DPRD, dan DPD
Ayat 3: peserta DPR dan DPRD dari parpol
Ayat 4: peserta DPD adalah perseorangan
Ayat 5: diselenggarakan oleh KPU, bersifat nasional, tetap dan mandiri
Ayat 6: lebih lanjut diatur UU
BAB VIII Keuangan
Pasal 23 ayt 1: APBN ditetapkan setiap tahun
Ayat 2: RUU APBN diajukan presiden untuk dibahas dengan DPRD dgn
memperhatikan pertimbangan DPD.
Ayat 3: jika DPR tidak setuju, APBN tahun lalu
Pasal 23A ayt 1: Pajak dan pungutan yang bersifat memaksa untuk kepentingan Negara
diatur UU
Pasal 23B ayt 1: Macam dan harga mata uang diatur UU
Pasal 23C ayt 1: hal lain mengenai keuangan Negara diatur UU
Pasal 23D ayt 1: Negara memiliki 1 Bank sentral
BAB VIII A Badan Pemeriksa Keuangan
Pasal 23E ayt 1: utk memeriksa keuangan dibentuk BPK
Ayat 2: Hasil pemeriksaan-DPR,DPD, DPRD
Ayat 3: hasil pemeriksaan ditindaklanjuti oleh badan atau lembaga sesuai UU
Pasal 23F ayt 1: Anggota BPK dipilih DPR dengan pertimbangan DPD dan diresmikan
pers
Ayat 2: pimpinan BPK dipilih anggota
Pasal 23G ayt 1: BPK berkedudukan di ibukota Negara dan memiliki perwakilan
disetiap provinsi
Ayat 2: lebih lanjut diatur UU
BAB IX Kekuasaan Kehakiman
Pasal 24 ayat 1: kekuatan kehakiman utk menegakan hukum dan keadilan
Ayat2: Kekuasaan kehakiman dilakukan MA dan badan peradilan dibawahnya
& MK
Ayat 3: badan lain berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam UU
Pasal 24A ayt 1: MA berwenang mengadili tingkat kasasi & menguji peraturan dibawah
UU dan wewenang lainnya.
Ayat 2: Hakim agung memiliki integritas, kepribadian tidak tercela, adil,
profesi dan pengalaman di bidang hukum
Ayat 3: calon hakim agung diusulkan komisi yudisial kepada DPR dan
ditetapkan presiden
Ayat 4: ketua dan wakil MA dipilih oleh hakim agung
Ayat 5: susunan diatur dalam UU
Pasal 24B ayt1: komisi yudisial berwenang mengusulkan hakim agung
Ayat 2: anggota komisi yudisial memiliki pengetahuan dan pengalaman di
bidang hukum
Ayat 3: anggota komisi yudisial diangkat dan diberentikan presiden
Ayat 4: susunan dll diatur dalam UU
Pasal 24C ayt 1: MK mengadili tingkat pertama & akhir, menguji UU terhadap UUD,
sengketa lembaga, pembentukan parpol serta penentuan hasil pemilu
Ayat 2: memberikan putusan ttg pelanggaran presiden
Ayat 3: diusulkan 9 orang, MA, DPR, Presiden masing* 3.
Ayat 4: ketua & wakil dipilih oleh hakim konstitusi
Ayat 5: hakim konstitusi berintegritas dll dan bukan pejabat Negara
Ayat 6: lebih lanjut diatur UU
Pasal 24 D ayt 1: syarat menjadi & diberhentikan diatur UU
BAB IXA Wilayah Negara
Pasal 25 ayt 1: NKRI: Negara kepulauan berciri nusantara
BAB X Warga Negara dan Penduduk
Pasal 26 ayt 1: Warga Negara: Indonesia asli dan bangsa lain disahkan oleh UU
Ayat 2: WNI dan asing tinggal di Indonesia
Ayat 3: lanjut diatur UU
Pasal 27 ayt 1: setiap warga Negara menjunjung hukum & pemerintahan tanpa kecuali
Ayat 2: tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan layak
Ayat 3: tiap warga Negara wajib bela Negara
Pasal 28 ayat 1: kemerdekaan berserikat berkumpul mengeluarkan pikiran diatur UU
BAB XA Hak Asasi Manusia
Pasal 28A ayt 1: setiap orang berhak hidup dan mempertahankan hidup
Pasal 28B ayt 1: berhak membentuk keluarga dan keturunan
Ayat 2: setiap anak berhak atas kelangsungan hidup
Pasal 28C ayt 1: berhak mengembangkan diri
Ayat 2: berhak memajukan dirinya
Pasal 28D ayt 1: berhak jaminan dan kepastian hukum
Ayat 2: berhak bekerja dan mendapat imbalan
Ayat 3: berkesempatan sama dalam pemerintahan
Ayat 4: berhak atas status kewarganegaraan
Pasal 28E ayt 1: berhak memeluk agama, beribadah, memilih pendidikan, tempat
tinggal dll
Ayat 2: bebas meyakini kepercayaan
Ayat 3: bebas berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat
Pasal 28F ayt 1: berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi
Pasal 28G ayt 1: berhak atas perlindungan dan rasa aman dan perlindungan dari
ancaman
Ayat 2: berhak bebas dari penyiksaan dan perlakuan merendahkan derajat
martabat
Pasal 28H ayt 1: berhak hidup sejahtera lahir dan batin
Ayat 2: berhak mendapat kemudahan
Ayat 3: berhak atas jaminan social
Ayat 4: berhak mempunyai hak milik pribadi
Pasal 28I ayt 1: hak utk hidup, hak untuk tidak disiksa dll
Ayat 2: bebas dari perlakuan diskriminatif
Ayat 3: identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati
Ayat 4: perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM-tanggung
jawab Negara
Ayat 5: penegakan HAM diatur dalam UU
Pasal 28J ayt 1: setiap orang wajib menghormati HAM
Ayat 2: dalam menjalankan hak dan kebebasan wajib tunduk terhadap UU
BAB XI Agama
Pasal 29 ayt 1: Negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa
Ayat 2: Negara menjamin kemerdekaan memeluk agama
BAB XII Pertahanan Negara dan Keamanan Negara
Pasal 30 ayt 1: tiap warga wajib ikut pertahanan Negara
Ayat 2: dilaksanakan melalui system pertahanan rakyat semesta-TNI Polri
Kekuatan utama, Rakyat Kekuatan pendukung
Ayat 3: TNI AD, AL, AU bertugas melindungi Negara
Ayat 4: Polri tugas melindungi rakyat & tegakkan hukum
Ayat 5: Lanjut diatur UU
BAB XIII Pendidikan dan Kebudayaan
Pasal 31 ayat 1: setiap warga berhak mendapat pendidikan
Ayat 2: setiap warga wajib mengikuti pendidikan dasar
Ayat 3: pemerintah menyelenggarakan pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa
Ayat 4: anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN dan APBD
Ayat 5: pemerintah memajukan pengetahuan dan teknologi utk kemajuan
peradaban umat manusia
Pasal 32 ayat 1: Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia
Ayat 2: Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah
BAB XIV Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial
Pasal 33 ayat 1: perekonomian disusun asas kekeluargaan
Ayat 2: cabang-cabang produksi penting dikuasai Negara
Ayat 3: bumi air kekayaan alam dikuasai Negara
Ayat 4: perekonomian dijalankan berdasarkan asas demokrasi ekonomi
Ayat 5: lanjut diatur UU
Pasal 34 ayat 1: fakir miskin anak terlantar dipelihara Negara
Ayat 2: Negara mengembangkan system jaminan sosial
Ayat 3: Negara bertanggung jawab penyediaan faskes dan fasilitas pelayanan
umum layak
Ayat 4: lanjut diatur UU
BAB XV Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
Pasal 35: Bendera sang merah putih
Pasal 36: Bahasa: Bahasa Indonesia
Pasal 36A: Lambang Pancasila, Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Pasal 36B: Lagu kebangsaan Indonesia Raya
Pasal 36C: lebih lanjut diatur UU
BAB XVI Perubahan UUD
Pasal 37 ayat 1: usul perubahan diajukan min 1/3 MPR
Ayat 2: setiap usul perubahan diajukan secara tertulis dan tujukan secara jelas
serta alasannya
Ayat 3: untuk mengubah dihadiri 2/3 MPR
Ayat 4: putusan min 50% +1 anggota MPR
Ayat 5: khusus untuk bentuk Negara tidak dapat diubah
Aturan Peralihan:
Pasal 1: segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama
belum diadakan yang beru menurut UU ini
Pasal 2: semua lembaga Negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk
melaksanakan ketentuan UUD dan belum diadakan yang baru menurut UUD
ini
Pasal 3: MK dibentuk selambat-lambatnya 17 Agustus 2003 dan sebelum dibentuk
segala kewenanganya dilakukan oleh MA
Aturan Tambahan:
Pasal 1:MPR ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap materi dan status hukum
ketetapan MPR sementara dan ketetapan MPR utk diambil putusan pada sidang
MPR tahun 2003
Pasal 2: dengan ditetapkannya perubahan UUD ini UUD RI 1945 terdiri atas
pembukaan dan pasal-pasal
Jenis dan Hirarki Peraturan Perundang-Undangan:
1. UUD 1945
2. Tap MPR
3. UU/PP Pengganti UU
4. PP
5. Perpres
6. Peraturan Daerah Provinsi
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

1.4.3 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)


Pengertian, fungsi dan tujuan NKRI. Pasal 1 ayat 1 UUD 1945. NKRI adalah suatu
bentuk Negara yang terdiri atas suatu wilayah yang luas dan tersebar dengan bermacam
adat, suku, keyakinan serta budayayang memiliki tujuan dasar menjadi bangsa yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. UUD 1945 pasal 1 (1) Negara Indonesia
adalah Negara kesatuan yang berbentuk republik. Pasal 18 UUD 1945 ayat 1 NKRI
dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kota dan kabupaten
yang tiap tiap kota, kabupaten, provinsi itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur
undang-undang.
Fungsi Negara:
Menegakan keadilan melalui lembaga-lembaga peradilan yang sesuai dengan
undang-undang
Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah hal-hal
buruk dalam masyarakat
Mempertahankan tegaknya kedaulatan Negara serta mengantisipasi kemungkinan
adanya serangan yang dapat mengancam kelangsungan hidup Negara.
Tujuan Negara:
Untuk mencapai kesejahteraan umum
Untuk melaksanakan ketertiban umum
Untuk memperluas kekuasaan
Tujuan Negara menurut ahli:
Tujuan Negara menurut ajaran plato yaitu mewujudkan kesusilaan manusia sebagai
makhluk social dan individu.
Tujuan Negara menurut Rousseau yaitu menciptakan persamaan dan kebebasan bagi
warga negaranya.
Tujuan Negara menurut Roger H. Soltau yaitu memungkinkan rakyatnya berkembangdan
mengembangkan daya ciptanya sebebas mungkin.
Tujuan Negara menurut Shan Yang dan Machiavelli yaitu bertujuan untuk memperluas
kekuasaan sehingga rakyat wajib mau berkorban untuk kejayaan Negara.
Tujuan Negara menurut Harold J. Laski yaitu untuk menciptakan keadaan yang baik agar
rakyatnya bisa mencapai keinginan secara maksimal.
Tujuan Negara menurut ajaran Negara hukum: menyelenggarakan ketertiban hukum yang
berlaku di Negara tersebut.
Tujuan Negara menurut ajaran Negara polis: mengatur ketertiban serta keamanan di
dalam Negara.
Tujuan Negara menurut ajaran teokratis: mencapai hidup yang tentram dan aman dengan
taat kepada TYME
Tujuan Negara menurut Agustinus dan Thomas Aquinas: mencapai kehidupan dan
penghidupan yang aman dan tentram dengan taat dan dibawah pimpinan TYME.
Tujuan Negara menurut ajaran Negara kesejahteraan: mewujudkan kesejahteraan umum.
Tujuan NKRI pada UUD 45:
Memajukan kesejahteraan umum.
Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi dan keadilan social.
Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Fungsi NKRI:
Membentuk kelembagaan Negara
Membuat UUD
Menentukan anggaran pendapatan dan belanja Negara
Membuat UU dan PP umum
Pemeriksaan pertanggungjawaban keuangan Negara
Pertimbangan
Pemerintahan menyelenggarakan kemakmuran
Kehakiman
Perencanaan (kegiatan pembangunan Negara)
Bentuk pemerintahan NKRI adalah republik. Menganut sistem demokrasi yakni
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat (UUD 45 pasal 1 ayat 2). Indonesia terletak
di 60LU-110LS dan 950BT-1410BT.
Sejarah terbentuknya NKRI:
Jepang (1944) mengumumkan Indonesia diperbolehkan merdeka dikemudian hari.
1945 dibentuk BPUPKI DAN PPKI. Tujuan untuk menarik simpati bangsa Indonesia
untuk membantu jepang dalam melawan sekutu. 06 Agustus 1945 Hirosima di bom. 09
Agustus Nagasaki di bom. Jepang berjanji memberikan kemerdekaan pada tanggal 20
Agustus 1945 untuk Indonesia. 14 Agustus Jepang menyerah kepada sekutu. Terjadi
kekosongan kekuasaan di Indonesia.
 Peristiwa Rengasdengklok
Golongan muda membawa Soekarno-Hatta ke rengasdengklok, untuk menjauhkan
mereka dari pengaruh Jepang (16 Agustus 1945). Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Perjanjian diplomatic Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan:
I. Perjanjian Linggarjati (11-15 Nov 1946) Jawa Barat
1. Belanda mengakui secara defacto atas eksistensi Negara republic Indonesia yang
meliputi Sumatera, Jawa dan Madura.
2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama dalam bentuk membentuk Negara
serikat, yang salah satunya adalah Republik Indonesia.
3. Republic Indonesia serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda
dengan ratu Belanda menjadi ketuanya.
II. Perjanjian Renville (17 Januari 1948) Kapal AS Renville.
1. Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sumatera sebagai bagian dari
Wilayah Republik Indonesia.
2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan Wilayah Indonesia dan daerah
pendudukan Belanda.
3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di
Jawa Barat dan Jawa Timur.
III. Perjanjian Roem-Royen (07 Mei 1949) Hotel des Indes Jakarta
1. Belanda akan menghentikan semua kegiatan militer dan membebaskan semua tahanan.
2. Belanda menyerahkan secara utuh dan tanpa syarat kedaulatan kepada pemerintah
Indonesia.
3. Belanda akan menyerahkan semua hak, kekuasaan dan kewajiban kepada pemerintah
Indonesia.
4. Belanda dan Indonesia akan mendirikan persekutuan atas dasar sukarela dan
persamaan hak.
5. Belanda menyetujui republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia serikat
6. Belanda akan mengembalikan pemerintahan republik Indonesia ke kota Yogyakarta
7. Angkatan bersenjata republic Indonesia akan menghentikan semua kegiatan gerilya.
8. Indonesia dan Belanda akan hadir di konferensi meja bundar.
IV. Konferensi Meja Bundar. ( 23 Agustus-2 November 1949) Denhaag Belanda.
1. Belanda menyerahkan kedaulatan kepada republik Indonesia serikat pada akhir
Desember 1949.
2. Akan dibentuk uni Indonesia-Belanda. Dalam hal tersebut Indonesia dan Belanda akan
bekerjasama
3. Indonesia dan Belanda memiliki kedudukan yang sederajat. Indonesia akan
mengembalikan semua milik Belanda dan dan membayar hutang-hutang Hindia
Belanda sebelum tahun 1949.
4. Masalah Irian Barat akan dibahas satu tahun kemudian
Pemberontakan yang mengancam keutuhan RI.
1. Pemberontakan G30S/PKI
Pada 30 September 1965, PKI melakukan penculikan terhadap 6 orang jendral TNI
AD. 01 Oktober hari kesaktian pancasila. Mengingat bagaimana bangsa
mempertahankan ideologi Negara.
2. Pemberontakan Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta)
Tanggal 2 Maret 1957 oleh Letkol Ventje Sumual.
3. Pemberontakan PRRI
Pemerintahan revolusiuner republic Indonesia. Protes masyarakat daerah yang
merasakan ketidakadilan pemerintah pusat terhadap alokasi dana pembangunan yang
tidak merata.
4. Pemberontakan PKI Madiun
1 September 1948. Musso berdirinya pemerintahan Soviet di Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan menggantinya dengan Negara komunis.
5. Pemberontakan DI//TII
Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia. Dibentuk karena banyak pihak yang kecewa
dengan kepemimpinan presiden Soekarno. Tujuan mendirikan Negara berbasis islam
dengan kepemimpinan utamanya adalah Kartosuwiryo.
6. Pemberontakan GAM
Gerakan Aceh Merdeka. Merupakan sebuah organisasi separatis yang memiliki tujuan
supaya daerah Aceh terlepas dari Republik Indonesia. Dipimpin oleh Hasan di Tiro.
7. Pemberontakan Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Sebuah gerakan nasionalis yang didirikan tahun 1965 yang bertujuan untuk
mewujudkan kemerdekaan Papua bagian barat dari pemerintah Indonesia.
8. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
RMS diproklamasikan merdeka pada 25 April 1950 dengan maksud untuk memisahkan
diri dari Negara Indonesia Timur (saat itu Indonesia masih berupa Republik Indonesia
Serikat).

1.4.4 Bhinneka Tunggal Ika


UUD 1945 pasal 36a: Lambang Negara ialah garuda pancasila dengan semboyan
bhinneka tunggal ika. Bhinneka tunggal ika berarti berbeda beda tetapi tetap satu jua.
Artinya walau masyarakat Indonesia berasal dari suku, agama dan ras yang berbeda,
tetapi tetap satu dalam persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.
Sejarah bhinneka tunggal ika.
 Bhinneka tunggal ika dimulai abad ke 14 masa kerajaan majapahit.
 Karya Mpu Tantular, Kitab Sutasoma (BTS)
 Bhinneka tunggal ika lebih ditekankan pada keberagaman agama (Budha dan
Hindu) dan aliran kepercayaan penduduk Majapahit.
 Semenjak dijadikan semboyan Negara Indonesia, arti atau maknanya semakin
diperluas.
 Semboyan Bhinneka tunggal ika ini diusulkan pertama kali oleh Mohammad
Yamin pada sidang BPUPKI pertama. Mohhamad yamin menyebut frasa bhinneka
tunggal ika lalu I gusti bagus sugriwa sontak meneruskan frasa tersubet dengan tan
hana dharma mangrwa yang berarti tidak ada kerancuan dalam kebenaran
 Bhinneka tunggal ika juga diusulkan oleh soekarno saat perancangan simbol
Negara Garuda Pancasila.
Semboyan Bhinneka tunggal ika ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
semboyan resmi Negara Indonesia melalui Peraturan Pemerintah no 66. Tahun 1951
tentang lambing Negara:
1. Burung garuda yang kepalanya menengok kea rah kanan
2. Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher garuda
3. Semboyan yang ditulis di atas pita yang dicengkram oleh garuda. Di atas pita,
tertulis dengan huruf latin sebuah semboyan dalam bahawa jawa kuno yang
berbunyi “Bhinneka Tunggal Ika.
Fungsi Bhinneka tunggal Ika:
1. Menciptakan dan menjaga kesatuan republik Indonesia.
2. Membangun kehidupan nasional yang toleran
3. Sebagai rambu-rambu peraturan dan kebijakan negara
4. Membantu mewujudkan cita-cita leluhur bangsa
5. Membentengi perdamaian indonesia
Secara umum, terdapat dua macam cara penentuan kewarganegaraan yaitu asas ius soli
(tempat kelahiran) dan ius sanguinis (keturunan). Apatride: tidak memiliki
kewarganegaraan. Contoh: seorang bayi lahir di Negara A yang menganut asas ius
sanguinis. Bayi tersebut adalah anak dari pasangan suami istri yang berkewarganegaraan
B yang mana menganut asas ius soli. Dengan demikian si bayi akan menjadi apatride.
Bipatride: memiliki kewarganegaraan ganda. Contoh: seorang bayi lahir di Negara C
yang menganut asas Ius Soli. Bayi tersebut adalah anak dari pasangan suami istri yang
berkewarganegaraan D yang mana menganut asas ius sanguinis. Dengan demikian si bayi
akan menjadi bipatride.
Sumpah pemuda. Digagas oleh persatuan pelajar-pelajar Indonesia (PPPI).
Diucapkan saat Kongres Pemuda II di Jakarta 28 Oktober 1928. Yang berbunyi: kami
putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kami
putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra
dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ketua: Sugondo
Djojopuspito (PPPI), wakil ketua: R.M. Joko Marsaid (Jong Java), sekretaris:
Mohammad Yamin (Jong Sumatranen Bond), Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks
Bond)
Kongres pemuda II dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga
kali rapat. Rapat pertama (geedung katholieke jongenlingen bond KJB), sabtu 27 Oktober
1928, dalam rapat tersebut, Mohammad Yamin menguraikan tentang arti dan hubungan
persatuan dengan pemuda. Rapat kedua ( gedung Oost-Java Bioscoop) Minggu, 28
Oktober 1928 Membahas masalah pendidikan. Rapat ketiga Minggu, 28 Oktober 1928
(Gedung Indonesische Clubhuis Kramat) menjelaskan pentingnya nasionalisme dan
demokrasi selain gerakan kepanduan.
Kongres Pemuda 1 (30 April 1926). Kongres ini dipimpin oleh Mohammad Tabrani
terdiri dari 11 anggota. Rumusan dari kongres pemuda 1:
1. Mengusulkan agar semua pemuda bersatu dalam pemuda Indonesia
2. Menerima cita-cita Indonesia yakni mewujudkan persatuan Indonesia
3. Menghilangkan pandangan atau sifat adat dan kedaerahan
4. Mempersiapkan penyelenggaraan untuk kongres pemuda 2 untuk membahas
sesuatu yang terasa belum jelas seperti cita-cita Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai