1.1 NASIONALISME
Dengan tujuan mampu mewujudkan kepentingan nasional melalui cita-cita dan tujuan
yang sama dengan tetap mempertahankan identitas nasional.
Menurut asal kata Nasionalisme = nation = bangsa. Jadi orang yang punya nasionalisme
adalah orang yang mencintai bangsa dan negaranya. Adanya kesetiaan yang mendalam
kepada bangsa itu sendiri. Menurut KBBI, Nasionalisme : suatu paham yang mengajarkan
untuk mencintai bangsanya sendiri.
Paham nasionalisme sangat mendukung sila ke 3 pancasila yang mempunyai ciri-ciri:
1. Mencintai bangsa dan tanah air Indonesia
2. Rela berkorban demi bangsa dan negaranya
3. Bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia
4. Menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan
Contoh dari sikap nasionalisme:
1. Membela kedaulatan Negara
2. Menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan bangsa
3. Menjaga ketertiban dengan mematuhi peraturan yang berlaku
4. Turut mempertahankan dan memajukan Negara.
5. Melestarikan dan menjaga kebudayaan Indonesia
6. Menggunakan produk dalam negeri
Nasionalisme Ekstrem:
Chauvinisme: sebuah paham yang mengajarkan seseorang untuk mencintai bangsa dan
negaranya sendiri dengan cara mengagungkan. Dapat merendahkan Negara atau bangsa
lain.
Fasisme: paham golongan nasionalis ekstrem yang menganjurkan pemerintahan otoriter.
Awal kebangkitan Nasionalisme di Indonesia:
1. BUDI UTOMO
20 Mei 1908. Tanggal ini ditetapkan sebagai hari kebangkitan nasional. Digagas oleh Dr.
Wahidin Sudirohusodo. Berfokus pada pendidikan dan kebudayaan. Organisasi Indonesia
pertama yang dibangun berdasarkan model Barat. Ketua Dr. Soetomo.
2. SAREKAT ISLAM
Didirikan oleh H. Samanhudi 16 Oktober 1905 di Surakarta dengan nama awal Sarekat
Dagang Islam. Kemudian dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto dengan menghilangkan kata
dagang. Tujuan untuk melindungi hak-hak pedagang muslim dari monopoli pedagang besar
Tionghoa. SI menaruh perhatian besar terhadap unsur-unsur politik dan menentang
ketidakadilan serta penindasan yang dilakukan oleh pemerintah colonial.
3. INDISCHE PARTIJ
Bandung 25 Desember 1912 oleh tiga serangkai ( Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara,
Cipto Mangunkusumo). Tujuan menuntut kemerdekaan bagi Hindia Belanda serta
mempersatukan berbagai golongan Masyarakat di Hindia Belanda. Indische partij banyak
mengeluarkan tulisan kritikan terhadap pemerintah hindia belanda. Salah satu tulisan yang
paling terkenal adalah tulisan dari Suwardi Suryaningrat ( Ki Hajar Dewantara ) yang
berjudul: Als Ik eens Nederlander Was. Seandainya aku adalah orang Belanda di surat kabar
De Express 13 Juni 1913.
4. PERHIMPUNAN INDONESIA
Indische Vereeniging atau perhimpunan Hindia berubah menjadi Perhimpunan Indonesia.
Tokoh-tokoh yaitu: Iwa Kusumantri, Soekiman Wirdjosandjojo, Moh. Hatta, Ahmad
Soebardjo, Sultan Sjahrir dan Soetomo. Di tahun 1922, Indische Vereeniging berubah
menjadi Perhimpunan Indonesia dan mengangkat R. Iwa Kusuma Sumantri asal jawa Barat
sebagai ketuanya sedangkan MOh. Hatta sebagai bendahara.
5. PARTAI NASIONAL INDONESIA
Partai politik tertua di Indonesia. Salah satu partai paling berpengaruh di Indonesia sejak
pertama kali berdiri 04 Juli 1927. Pada waktu itu, banyak organisasi pergerakan nasional yang
didirikan untuk menyadarkan bangsa Indonesia akan pentingnya sebuah kemerdekaan.
Sukarno ketua dewan pengurus umum PNI yang pertama kali. Program dari PNI tertuang
dalam pasal 2 anggaran dasarnya yang tujuan utamanya adalah kemerdekaan Indonesia
sepenuhya. Sedangkan pasal 3 berisikan tentang kerjasama dengan semua organisasi di
Indonesia untuk mencapai tujuan yang sama yakni Indonesia Merdeka.
Faktor penyebab munculnya nasionalisme di Indonesia
Faktor Internal:
Kejayaan bangsa Indonesia sebelum kedatangan bangsa Barat.
Penderitaan rakyat akibat politik drainage (penggerukan kekayaan)
Adanya diskriminasi rasial
Munculnya golongan terpelajar
Faktor Eksternal:
Kemenangan Jepang atas Rusia
Kebangkitan nasionalisme Negara-negara asia-afrika
Masuknya paham-paham baru
1.2 INTEGRITAS
Dengan tujuan mampu menjunjung tinggi kejujuran, ketangguhan, komitmen dan
konsistensi sebagai satu kesatuan sikap untuk mencapai tujuan nasional.
Pengertian menurut KBBI: mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukan kesatuan yang
utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran.
Adanya kesesuaian hati, ucapan dan tindakan seseorang. Seseorang yang berintegritas
akan memegang teguh prinsip prinsip moral dan menolak untuk mengubahnya walaupun harus
menghadapi godaan ataupun situasi dan kondisi yang menyulitkanya. Lawan kata dari
integritas adalah Hipocrisy (munafik).
Ciri-ciri seseorang yang memiliki integritas:
o Apabila berjanji selalu menepati
o Tidak plin plan dan taat asa
o Memiliki komitmen yang teguh dan bertanggungjawab
o Satu kata satu perbuatan
o Jujur dan terbuka
o Menghargai waktu
o Menjaga prinsip dan nilai-nilai yang telah diyakini
Dimensi utama integritas:
o Dimensi kejujuran: menunjukan nilai dasar berupa kejujuran yang terdiri dari aspek
empati, tidak mudah menuduh orang lain bersalah dan rendah hati.
o Dimensi konsistensi: menunjukan konsistensi dalam perbuatan, sesuai apa yang
dipikirkannya dan dikatakannya.
o Dimensi keberanian: menunjukan keberanian untuk menyampaikan kebenaran secara
terbuka dengan penuh percaya diri.
System integritas Nasional (SIN): adalah system yang berlaku secara nasional dalam rangka
pemberontakan korupsi secara terintegrasi yang melibatkan semua pilar penting bangsa.
Landasan hukum pemberantasan korupsi:
o UU no 31 thn 1999: pemberantasan tindak pidana korupsi.
o UU No 20 thn 2001: perubahan atas UU No 31 thn 1999 ttg pemberantasan tindak
pidana korupsi
o UU no 28 thn 1999: penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme.
o UU no 31 thn 2002: Komisi pemberantasan tindak pidana korupsi
Dalam menjalankan tugasa dan wewenangnya, KPK berasaskan pada:
o Kepastian hukum
o Keterbukaan
o Akuntabilitas
o Kepentingan Umum
o Proporsionalitas
Tugas KPK:
o Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi
o Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi
o Melakukan penyelidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi
o Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi
o Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan Negara
Wewenang KPK
o Mengkoordinasikan penyelidikan dan penuntutan tindak pidana korupsi
o Menetapkan system pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi
o Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada
instansi yang terkait
o Melaksanakan dengar pendapat/ pertemuan dengan instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi
o Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi
9 Nilai anti korupsi:
o Jujur. Lurus hati, tidak berbohong dan curang
o Peduli. Mengindahkan, memperhatikan atau menghiraukan orang lain
o Mandiri. Tidak bergantung pada orang lain
o Disiplin. Taat terhadap peraturan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
o Tanggung jawab. Siap menanggung akibat dari perbuatan yang dilakukan.
o Kerja keras. Gigih dan focus dalam melakukan sesuatu, tidak asal-asalan.
o Sederhana. Bersahaja. Tidak berlebih-lebihan
o Berani. Mantap hati dan percaya diri. Tidak gentar menghadapi masalah.