Oleh:
WIRNA (2004020146)
Kami menyadari bahwa Makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami ini.
Tak ada gading yang retak, akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT. senantiasa meridhai segala usaha kita semua.
Aamiin.
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 1
C. Tujuan............................................................................................... 1
Bab II PEMBAHASAN
A. Riwayat Hidup................................................................................. 2
C Pemikiran Ekonomi.......................................................................... 3
Kesimpulan............................................................. . ...........................6
Saran................................................................. ...................................6
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemikir ekonomi Islam dibagi dalam dua masa, yakni masa pemikir
ekonomi klasik dan juga masa pemikir ekonomi kontemporer. Dalam makalah ini
akan dipaparkan pemikir ekonomi pada masa klasik dengan tokoh Yahya Bin
Umar (213-289 H).
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Riwayat Hidup
Yahya bin Umar yang bernama lengkap Abu Bakar Yahya bin Umar bin
Yusuf Al-Qanani Al-Andalusia lahir pada tahun 213 H dan dibesarkan di
Cordova, Spanyol. Ia berkelana ke berbagai negara untuk menuntut ilmu yang
pertama ia singga di Mesir dan berguru pada pemuka sahabat Abdullah bin
Wahab Al-Maliki dan Ibnu Al-Qasim, seperti Ibnu Al-Kirwan Ramh dan Abu Al-
Dzahir bin Al-Sarh. Setelah itu dia pindah ke Hijaz dan berguru kepada Abu
Mus’ab Az-Zuhri dan akhirnya Yahya bin Umar menetap di Qairuwan, Afrika dan
menyempurnkan pendidikan pada seorang ahli faraid dan hisab, Abu Zakariya
Yahya bin Sulaiman al Farisi. Dalam perkembangan selanjutnya dia menjadi
pengajar di Jami’ Al-Qairuwan. Setelah Ibnu Abdun turun pada jabatannya Yahya
bin Umar ditawari oleh Ahmad al-Aghlabi untuk menjabat menjadi qadi akan
tetapi ia menolak dan memilih tetap menjadi pengajar hingga akhir hayatnya.
Yahya bin Umar wafat pada tahun 289 H.
C. Pemikiran Ekonomi
Menurut Dr. Rifa’at Al-Audi, pernyataan Yahya bin Umar yang melarang
adanya dumping bukan dimaksudkan harga-harga menjadi murah akan tetapi
untuk mencegah dampak negatifnya untuk mekanisme pasar dan kehidupan
masyarakat secara keseluruhan.
Tema utama yang diangkat pada kitab Al-Suq mengenai hukum pasar,
pada dasarnya konsep Yahya bin Umar lebih banyak terkait dengan ihtikar dan
siyasah al-ighraq. Dalam ilmu ekonomi kontemporer kedua hal tersebut dikenal
dengan istilah monopoly’s rent-seeking dan dumping.
1. Ihtikar (monopoly’sRent-Seeking)
Abu Dzar Al-ghifari menyatakan bahwa hukum ihtikar tetap haram meskipun
zakat barang-barang tersebut telah ditunaikan. Para ulama sepakat illat
pengharaman ihtikar adalah karena dapat menimbulkan kemudharatan bagi umat
manusia, ihtikar tidak hanya merusak mekanisme pasar tapi juga akan
menghentikan keuntungan serta menghambat proses distribusi kekayaan. Dari
definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa aktivitas ekonomi akan dikatakan
sebagai ihtikar jika memenuhi 2 syarat yaitu : pertama, objek penyimpanan
merupakan barang-barang kebutuhan masyarakat; kedua, tujuan penimbunan
adalah untuk mengambil keuntungan di atas keuntungan normal. Islam tidak
melarang seseorang melakukan aktivitas bisnis baik dalam kondisi satu-satunya
penjual (monopoli) ataupun ada penjual lain, Islam juga tidak melarang seseorang
menyimpan barang untuk stok persediaan. Dalam pasar monopoli produsen
sebagai penentu harga (price maker) sedangkan dalam pasar bersaing sempurna
produsen hanya mengikuti harga pasar (price taker).
Dumping Resiprokal
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Yahya bin Umar merupakan salah seorang faquha mazhab Maliki. Semasa
hidupnya, disamping aktif mengajar, Yahya bin Umar juga banyak menghasilkan
karya tulis hingga mencapai 40 juz. Diantara berbagai karyanya yang terkenal
adalah al-Muntakhabah fi ikhtishar al-Mustakhirijah fi al-Fiqh al-Maliki dan kitab
Ahkam al-Suq
Menurut Yahya bin Umar, aktivitas ekonomi merupakan begian yang tak
terpisahkan dari ketakwaan seorang muslim kepada Allah Swt. Berkaitan dengan
hal ini,Yahya bin Umar berpendapat bahwa al-tas’ir (penetapan harga) tidak boleh
dilakukan. Ia berhujjah dengan berbagai hadis Nabi Muhammad Saw. Jika kita
mencermati konteks hadis tersebut, tampak jelas bahwa Yahya ibn Umar
melarang kebijakan penetapan harga jika kenaikan harga yang terjadi adalah
samata-mata hasil interaksi penawaran dan permintaan yang alami.Tema utama
yang diangkat dalam kitabnya Al-Amwal Al-Suq pada dasarnya konsep terkait
dengan permasalahan ihtikar dan siyasah al-ighraq.
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini kami berharap para pembaca lebih mengetahui dan
memahami bagaimana ekonomi islam yang benar dan setelah kita mengetahui
alangkah baiknya mengimplementasikan ekonomi islam itu dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan kondisi saat ini semakin banyak praktek-praktek seperti
halnya dumping dan juga ihtikar. Selain itu dalam mekanisme pasar yang hanya
didominasi oleh orang-orang tertentu seperti halnya Indonesia yang telah
didominasi oleh cina. Aplikasi pemikiran Yahya bin Umar, masih maraknya
praktek ihtikar dan damping yang menyebabkan rusaknya mekanisme ekonomi
yang ada di pasar dan terjadi inflasi rupiah, selain itu juga didirikannya badan
pengawas pasar yang independen.Deskripsi singkat dan sederhana ini agar
sempurna dan sesuai harapan, mohon semua pihak kiranya mengkritisi sekaligus
mengkoreksi selengkapnya demi kesempurnaan tulisan ini.
Azwar Karim, Adiwarman. 2002. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Ed III. Cet
6. Jakarta : PT. Pustaka Pelajar.
Azwar Karim, Adiwarman. 2008. Ekonomi Mikro Islam. Ed. III. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada.
Azwar Karim, Adiwarman. 2014. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Cet. II.
Jakarta : Rajawali Pers.
http://hestihandayani50.blogspot.com/2017/03/pemikiran-ekonomi-abu-ubaid-
150-224h.html?m=1