Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Perspektif potivistis comte tentang masyarakat

Kaum positivis percaya bahwa masyarakat merupakan bagian dari alam dan bahwa metode-
metode penelitian empirisdapat digunaakan dalam menemukan hukum-hukumnya , comte
percaya bhawa penemuan hukum-hukum alam akan membuka batas yang pasti melekat
dalam kenyataan sosial, dan melampaui batas usaha pembaruan akan merusaknya dan
manghasilkan sebaliknya. Skeptisisme comte yang berhubungan dengan usaha-usaha
pembaruan besar-besaran dan penghargaanya terhadap keteraturan sosial tradisional
menyebabkan dia dimasukan ke dalam orang yang konservatif. Positivisme merupakan kajian
ilmu yang dipelopori august comte dimana satu-satunya pengetahuan yang valid, dan fakta-
fakta sejarah yang mungkin dapat menjadi obyek pengetahuan. Dengan demikian aliran
positivisme menolak keberadaan segala kekuatan atau subyek dibelakang fakta, menolak
segala penggunaan metode diluar yang digunakan untuk menelaah fakta.

Menurut comte melihat masyarakat sebagai suatu keseluruhan organik yang kenyataanya
lebih dari bagian yang saling bergantung, metode penelitian empiris harus digunakan untuk
kajian bahwa masyarakat merupakan suatu bagian dari alam sama halnya gejala fisik, sama
halnya bahwa teori substantifnya tentang masyarakat bernilai bagi sosiologi sekarang ini.

Pokok pandangan comte menenukan bahwa sifat epistimologis umum dari pendekatan
positif, comte menunjukan metode-metode untuk penelitian empiris yang sama untuk semua
ilmu pengetahuan yaitu pengamatan, eksperimen ,serta perbandingan. Gagasan untuk
menggunakan metode-metode penelitian empiris dapat juga digunakan dalam kajian ilmu
fisika dan biologi dari karya bukunya course of positive philosophy untuk menunjukan
kesatuan ini dengan menganalisa dasar filosofi dari semua ilmu dari matematika astronomi
hingga sosiologi.

Menurut comte semua ilmu memperlihatkan hukum perkembangan intelektual yang sama,
seperti perkembangan tiga tahap pemikiran teologis, metafisik dan positif, sedangkan gagasan
dasar dari comte yaitu bahwa manusia dan gejala sosial merupakan bagian dari alam yang
dapat dianalisis dengan metode ilmu alam. Sumbangan comte adalah memberikan suatu
analisa komprehensif mengenai kesatuan filosofis dan metodologis yang mendasar anatara
apa yg disebut dengan ilmu alam dan ilmu sosial.
Teori kemajuan menurut comte vs teori siklus perubahan budaya menurut sorokin

Menurut comte ia percaya bahwa perkembangan positivisme akan mengalami perkembangan


terus menerus dan pasti, meskipun banyak dari kalangan dari organisasi yang tidak
mempercayainya. Teorinya mengandung arti impikasi bahwasanya sejarah akan bergerak
menuju akhir serta tahap-tahap sejarah sebelumnya akan memeberikan di tujuan akhir ia
percaya bahwa kelak manusia dimasa mendatang di bimbing dengan intelektual dan
pemimpin sosiologi memungkinkan pemimpin politikuntuk menentukan kebijakan yg
menjamin bahwa manusia dapat hidup harmonis dan bagi industriawan akan menghasilkan
alat-alat bagi manusia yang kemudia memenuhi kebutuhan materilnya. Dengan begitu comte
mengambil model kemajuan linear ( garis bujur).

Melihat kembali di masa sekarang bahwa pandangan optimistik dari comte dinilai naif,
mengingat kemballi bagaimana prospek-prospek untuk masa depan. Ahli ilmu sosial tidak
menerapkan kepercayaan comte bahwa masa yang akan datang menjamin adanya kemajuan
yang terus-menerus juga mereka tidak melihatsejarah manusia memperlihatkan gerak linear
yg meluas menuju tahap akhir, bidang-bidang tertentu dari kemujuan yang mantap dan
teknologi dapat dilihat dari abad ke 20 meskipun ada alasan untuk percaya bahwa kemajuan
moral akan sa cepatnya dengan kemajuan materil atau teknologi.

Jika comte mengambil kemajuan linear yang berakumulasi terhadap munculnya masyarakat
positiv, sorokin mengembangkan model siklus tentang perubahan sosial dimana tahaptahap
sejarah cenderung akan berulang dalam kaitanya perubahan budaya yang dominan juga tanpa
adanya tahap akahir yang final.

Pandangan sorokin dalam melihat budaya menekankan arti , nilai, norma ,dan simbol sebagai
kunci untuk memahami kenyataan sosial-budaya ia juga menekankan saling ketergantungan
antara pola-pola budaya dimana masyarakat sebagai suatu sistem interaksi dan kepribadian
yang individual. Dalam tingkatan budaya integritas penuh dengan arti logis logico-
meaningful ditekan kanpada tingkat budaya dan sosial sebagai kumpulan unsur-unsur baik
dalam kausal maupun penuh arti logis, kecuali dalam pendamingan ruang dan waktu ia
berpedapat bahwa banyak dari dunia sosio-budaya itu disusun dari himpunan-himpunan.

Anda mungkin juga menyukai