Anda di halaman 1dari 77

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION

RELEVANCE CONFIDENCE SATISFACTION) BERBANTU


MEDIA ANIMASI POWTOON TERHADAP PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIS DITINJAU DARI JENIS KELAMIN
SISWA SMP NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG

Proposal Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memenuhi


Seminar Proposal Fakutas Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

AYU RINDI ANTIKA

NPM: 1711050140

Jurusan: Matematika

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2021
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION
RELEVANCE CONFIDENCE SATISFACTION) BERBANTU
MEDIA ANIMASI POWTOON TERHADAP PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIS DITINJAU DARI JENIS KELAMIN
SISWA SMP NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG

Proposal Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memenuhi


Seminar Proposal Fakutas Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

AYU RINDI ANTIKA

NPM: 1711050140

Jurusan: Matematika

Pembimbing 1 : Farida S.Kom, MMSI


Pembimbing 2 : Abi Fadila, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul...................................................1
B. Alasan Memilih Judul...........................................3
C. Latar Belakang Masalah.......................................3
D. Identifikasi Masalah.............................................6
E. Batasan Masalah...................................................6
F. Rumusan Masalah................................................6
G. Tujuan Penilitian..................................................7
H. Manfaat Penelitian................................................7
I. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan..........8
J. Sistematika Penulisan...........................................9

BAB II LANDASAN TEORI


A. Hakikat Pembelajaran...........................................10
B. Model Pembelajaran ............................................11
C. Model Pembelajaran ARCS...................................12
1. Pengertian Model Pembelajaran ARCS..........12
2. Komponen Model Pembelajaran ARCS..........13
3. Langkah-langkah Model Pembelajaran ARCS15
4. Kekurangan Model Pembelajaran ARCS........17
5. Kelebihan Model Pembelajaran ARCS...........17
D. Hakikat Pemahaman Konsep Matematis.............17
1. Pengertian Pemahaman Matematis ................18
2. Jenis-Jenis Pemahaman..................................14
3. Pengertian Kosep ........................................19
4. Pengertian Pemahaman Konsep...................19
5. Indikator Pemahaman Konsep.....................20
E. Media Pembelajaran.........................................21
F. Media Powtton.................................................24
G. Jenis Kelamin...................................................26
H. Kerangka Pemikiran.........................................28
I. Hipotesis...........................................................30

BAB III METODE PENELITIAN


A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.........................31
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.....32
C. Tempat dan Waktu Penelitian............................32
D. Populsi dan Sampel............................................32
E. Teknik Sampling................................................33
F. Teknik Pengumpulan Data.................................34
G. Instrumen Penelitian..........................................34
H. Teknik Analisis Data..........................................39

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian..................................................
B. Pembahasan.......................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan........................................................
B. Saran..................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB Is
PENDAHULUANs

A. PenegasansJudul
Judul proposal adalahm“Pengaruh Model Pembelajaran
ARCS (Attention Relevance Confidence Satisfaction)
Berbantu Media Animasi Powtoon Terhadap Pemahaman
Konsep Matematis Di Tinjau Dari Jenis Kelamin Siswa SMP
Negeri 3 Bandar Lampung” Untuk menghindarimadanya
pemahamanayangptidak persis dengankproposalsini, smaka
penulissperlu menjelaskansistilah-istilahsyang digunakansdalam
proposalssebagaisberikut:
1. Pengaruhs
Pengaruhsadalahsdayasyang ada ataustimbul darissuatu
(orang, sbenda) yangsikut membentukswatak, skepercayaan,
atausperbuatansseseorang.1Pengaruhsmerupakan suatusdaya
atauskekuatan yangstimbul darissesuatu baiksitu orang
maupunsbenda sertassegala sesuatusyang adasdi alam
sehinggasmempengaruhisapa-apa yangsada disekitarnya. s
2. ModelsPembelajaran ARCS (Attention, Relevance,
Confidane, Satisfaction)
Modelspembelajaran adalahssuatu perencanaansatau pola
yangsdigunakan sebagaispedoman dalamsmerencanakan
pembelajaransdikelas atauspembelajaranstutorial. sModel
pembelajaransmengacu padaspendekatan yangsdigunakan,
termasuksdi dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap
dalam kegiatanspembelajaran, slingkunganspembelajaran, s
dan pengelolaanskelas.
Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan
motivasiObelajar siswaOyaitu model pembelajaranOARCS
(AttentionORelevanceOConfidence Satisfaction). ARCS
merupakan bentukMpendekatan pemecahanKmasalahPuntuk
merancangOaspekKmotivasiysertaLlingkungan belajarJdalam
mendorongOdanHmempertahankanOmotivasiKsiswaOuntuk

1
“Baharuddin. 2016. Pendidikan Psikologi Perkembangan. Yogyakarta:
Ar-Ruszz Media. 2016, Hal 196,” Muhammad Taufik Fathurrohman, n.d.
1
2

belajar. Pada proses belajarOdan pembelajaran, keempat


keadaan motivasiotersebut sangatPpentingOdipraktikan untuk
terus dijagaPsehinggaKmotivasiLsiswaKterpeliharaOselama
prosesPbelajarPdan pembelajaranIberlangsung.
3. Medias
Kata mediasberasalsdari bahasaslatinsmedius
yangssecarasharfiah berartis’tengah’, s’perantara’, satau
’pengantar’. sSecara lebihskhusus, pengertiansmediasdalam
proses belajarsmengajarscenderung diartikanssebagaisalat-alat
grafis, sphotografis, atauselektronik untuksmenangkap,
memproses, sdan menyusunskembali informasisvisualsatau
verbal.2 S
4. Animasi Powtoon
Powtoon merupakan layanan freeware atau program
online free yang bisaMdigunakanPuntuk membuatOpresentasi
atau videoOanimasi yangOdapat dimanfaatkan pemakai
internet dengan cara mudah.3
5. PemahamansKonsep
“Pemahamanskonsep merupakanskemampuan yangs
berkenaansdengan memahamiside-ide yang smenyeluruhsdan
fungsional. sKemampuan pemahamanskonsep yangsdicapai siswa
tidaksdapat dipisahkansdengan masalahspembelajaransyang
merupakansalat ukurspenguasaan materisyangsdiajarkan.4Oleh
karenasitu, janganssalah dalamsmemberikan arahansatau
bimbinganskepada siswa. Karena salahssedikitsmemberikan
arahanskepada siswaspasti konsepsyang akansdipahamissiswa
tidak akansbisa dipahamisolehssiswa”.5
6. JenisUKelamin
2
“Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2016) h.3,” n.d.
3
“Graham, Bruce. Powtoon: Power Up Your PowToon Studio Project.
Birmingham UK: Packt Publishing Ltd. 2015, Hal 7,” n.d.
4
“Abi Fadila, Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristic Vee Terhadap
Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik. Desimal: Jurnal Matematika, 1
(3), 2018, 257-264,” n.d.
5
“Lestari, K E. (2015). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung:
Refika Aditama . 2015, Hal 81,” n.d.
3

Jenis kelamin“adalah perbedaan bentuk, sifat, dan fungsi


biologi lakilaki dan perempuan yang menentukan perbedaan peran
mereka dalam menyelenggarakan upaya garis keturunan.”
B. AlasanUMemilih Judul
Adapunppenulis tertarikomemilih judulpdiatasKberdasarkan
beberapa alasanOadalahisebagai berikut:
1. Media pembelajaran ialah AnimasioPowtoon merupakan jalan
yangMdigunakan pendidikMuntuk mempermudahOproses
pembelajaran dalamLmenyampaikan materi.
2. Pemahaman konsep merupakan hasil belajar yang diperoleh
setelah seseorang memahamiMpengetahuan atauMmateri
pelajaran matematis.
3. Penelitian ini dilaksanakan sesuaiAdengan bidangPkeilmuan
yang peneliti tekuniTyaitu Matematika dalamUpenelitian ini
peneliti berusaha mengkajiNpengaruh ModelsPembelajaran
ARCSs(Attention Relevance Confidence Satisfaction)
Berbantu Media Animasi Powtoon Terhadap
PemahamanBKonsep MatematisKDi TinjauJDari Jenis
KelaminHSiswa SMP Negeri 3 Bandar Lampung.
C. LatarsBelakangUMasalah
Pendidikansadalah salahMsatu pilar yang berperan sangat
berguna untuk mewujudkan individu yang berkualitas. sUndang-
UndangsSistem PendidikansNasional Nomors20 Tahuns2003
menyebutkansbahwa pendidikansadalah upayassadarsdan
terencanasyang bertujuansuntuk menciptakanssuasanasbelajarsdan
prosesspembelajaran, ssehingga siswasdapat secarasaktif
mengembangkanspotensi dirinya, smemiliki kekuatansspiritual”
keagamaan, sdan dirissendiri. kontrolsMasyarakat,bangsasdan
negara. sDalam prosessini, guru harus memberi contoh,
membentuk kemauan, dan mengembangkan potensi dan
kreativitas siswa.
Pendidikan”termasuk kebutuhanKyang pentingMbagi
kehidupan manusiaMmasyarakat suatuKbangsa, untukOitu
pendidikan diharapkanOmampu membentukOmanusia yang
berkualitasSdanPmandiri, sertaOmemberikanKdukungan dan
perubahan untuk perkembanganMmasyarakat Indonesia.
4

PenaikanOkualitas sumberOdayaOmanusia sejakOdini


merupakanPhal yang pentingkdanOharus dipikirkan dengan
adanyaOpendidikan dapatPmembentukHmanusiaOberilmu.”Ilmu
dapatPdiperoleh denganPberbagaiPjalan, yaitu dengan membaca.
Membaca dapat memberiMpengetahuan bagi
manusiaOsebagaimana AllahOtelah menjelaskanPdalam Al-
Qur’an Surat Al-‘Alaq 1-5:”

َ ُّ‫ ۡٱق^ َر ۡأ َو َرب‬٢ ‫ق‬


‫ ٱلَّ ِذي‬٣ ‫ك ٱأۡل َ ۡك^ َر ُم‬ ٍ ^َ‫ق ٱإۡل ِ ن ٰ َسنَ ِم ۡن َعل‬
َ َ‫ َخل‬١ ‫ق‬ َ َ‫ٱس ِم َربِّكَ ٱلَّ ِذي خَ ل‬ ۡ ِ‫ۡٱق َر ۡأ ب‬
٥ ۡ‫ َعلَّ َمٱإۡل ِ ن ٰ َسنَ َما لَمۡ يَ ۡعلَم‬٤ ‫َعلَّ َم بِ ۡٱلقَلَ ِم‬

Artinya: BacalahKdengan (menyebut)Hnama Tuhanmu yang


Menciptakan, DiaKtelah menciptakanOmanusia dari
segumpal darah. Bacalah, danKTuhanmulahLyang
Maha pemurah, yangGmengajar (manusia) dengan
perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidakudiketahuinya. (QS : Al-‘Alaq 1-5)6

Islamomemotivasi umatnyaOagar belajarOdengan


Omembaca, membacaOdapat mendapaatkanPinformasiPtentang
fenomena dan gejala yangHterjadiPdijagat raya iniLuntuk
memperolehPilmuPpengetahuan, bukanPyang terkaitLurusan
akhiratKtetapi urusanPduniawi. PDan allah telahKmenjelaskan
jugaKdalam Al-Qur’an Surat Al-Mujadilah Ayat 11

‫ح ٱهَّلل ُ لَ ُكمۡۖ َوإِ َذا قِي^^ َل‬ ۡ ْ ‫س فَ ۡٱف َسح‬


ِ ‫ُوا يَف َس‬
ۡ ْ ‫يل لَ ُكمۡ تَفَ َّسح‬
ِ ِ‫ُوا فِي ٱل َم ٰ َجل‬ َ ِ‫ٰيَٓأَيُّهَاٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ْا ِإ َذا ق‬
ٖ ۚ ‫^وا ۡٱل ِع ۡل َم َد َر ٰ َج‬
‫ت َوٱهَّلل ُ بِ َم^ا‬ ْ ُ‫^وا ِمن ُكمۡ َوٱلَّ ِذينَ أُوت‬
ْ ُ‫^ع ٱللَّهُٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ِ َ‫وا يَ ۡرف‬ ْ ‫ٱنش^ ُز‬ُ َ‫وا ف‬ ْ ‫ٱنش^ ُز‬ُ
١١ ‫ير‬ ُ
ٞ ِ‫ت َۡع َملونَ َخب‬

11. “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan


kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

“Al-Quran
6
Dan Terjemahnya, (Bandung:Semesta Al-Qur’a.
2013),h.5977,” n.d.
5

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan


beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al Mujadilah :11)7
AyatPdi atassmenjelaskanPbahwa Allah akanPmeninggikan
beberapaPderajat orangPyang berimanPdan berilmuP
dibandingkanPdengan orangPyang tidakPberilmu. OrangPyang
beriman danPberilmu luasPakan diberiPamanah untuk
mengendalikanPatau mengaturPapapun yangMterjadi
dalamMhidupMini.
DiMIndonesia, MatematikaMmerupakan salahMsatu ilmu
dasarMyang diajarkanMdi setiapMjenjang pendidikanMmulai dari
sekolahMdasar, sekolahMmenengah hinggaMperguruanMtinggi.
MatematikaMmerupakan mataMpelajaran yangMdiujikan pada
setiapMjenjang pendidikanMdalam UjianMNegara. KetikaM
belajarMmatematika, siswaMperluMbelajar danMmengikuti
langkahMdemi langkah, materiMsaling berhubunganMdan
bertingkat, danMtidak semuaMmateri mudahMdicernaMpeserta
didik.
Pemahaman konsepMmatematika diperlukan dalam
pembelajaranMmatematika. KarenaMpemahamanMkonsep
merupakanMbagianMyang mendasar danMterpentingMdalam
pembelajaranMmatematika, seperti yang dikemukakan oleh
Zulkardi bahwa “mata pelajaran matematika menekankan pada
konsep”, yangMartinya dalamMmempelajari matematikaMpeserta
didik harusMterlebih dahuluMmemahami konsepMmatematika
untuk menyelesaikan masalah dan mampu menyelesaikannya
menerapkan pembelajaran dalam kehidupan nyata. 8
Namun, jelas bahwa kurangnya pemahaman dalam
matematika membuat siswa sulit memahami persepsi dan
kehilangan keinginan untuk belajar dan mempengaruhi
pembelajaran matematika mereka. Kemampuan memahami

7
“Dapertemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjamahan, (Bandung :
Diponogoro, 2013),h.543,” n.d.
8
“Angga Murizal, Dkk., Pemahaman Konsep Matematis Dan Model
Pembelajaran Quantum Teaching, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 1 No.
1 (2012),.h.20,” n.d.
6

matematika biasanya mencakup tugas mengidentifikasi prinsip-


prinsip yang relevan dan prosedur terkait atauMmenciptakan
hubunganMyang bermaknaMantara konsepMyang adaMdan yang
baruMdipelajari. KarenaMkemampuan konsepMmatematika
menggambarkanMsuatu pemahaman, maka siswaMdiharapkan
mampuMmemahami ide-ideMmatematika danMdapat
menggunakanMbeberapa aturan yangMrelevan. PadaMlevelMini
siswa diharapkanMmengetahuiMcara berkomunikasiMyang baik
dan mampuMmenggunakan ide-idenyaMuntukMberkomunikasi.9
Berdasarkan fakta yang terjadi “dilapangan yaitu disSMP
Negeris3sBandarsLampungsTerdapatsbeberapapermasalahanMyai
tu kurangnya pemahamanMkonsep matematika siswaMselama
kegiatanMpembelajaranMdikelas. ini terlihat dariMadanya
beberapaMsiswa yang mengalamiMkesulitan memahamiMisi
yangMdisampaikan. Saat ditanyaMkembali, siswa yang Mtelah
belajar cenderung tetap diam dan bingung menjawab pertanyaan
tentang apa yang dikatakan,dan terkadang mengubah materi yang
disampaikan.
Menurunnya pemahaman konsep saat kegiatan pembelajaran
dikelas berlangsung pada siswa kelassVIII disSMP
Negeris3sBandarLampungsterlihatsbahwaspemahamanskonsepsm
atematis Pembelajaran yang kurang bagi siswa di kelas ini, karena
sebagian siswa terlihat ngantuk di kelas, ada
yangMmalasMmemperhatikan guruMyang sedangMmenjelaskan
materi, adaMyang tidakMbisa diamMatau tidakMfokus
padaMkegiatanMbelajar, dan beberapa tidak sabar dan ingin
pulang.
Faktor luar yang menyebabkan siswa kurang memahami
konsep matematika dalam pembelajaran yaituMdalam kegiatan
pembelajaranMguru kelas hanya menggunakanMmodel
pembelajaran konvensional yaituMmenggunakan model

9
“Andini Sukma Widiawati, Ucu Koswara, Implementasi Model
Pembelajaran Resource-Based Learning Berbantuan Program Geogebra
Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis,
Journal of Research in Mathematics Learning and Education, Volume I
Nom,” n.d.
7

pembelajaranMtuturan. Pembelajaran seperti ini membuatMsiswa


merasaMbosan. karenaMdalam kegiatanMini sering kali berpusat
pada guru, atauMpembelajaran hanya berpusatMpadaMguru, dan
guruMtidak memperbolehkan siswaMuntuk mengikuti
kegiatanMpembelajaran, sehingga kegiatanMpembelajaran tidak
terlaluMmenarik, dan tidak ada penggunaan media pembelajaran,
dimaksimalkan dan hanya menggunakan media seperti yang
biasa” ditemui siswa di kelas, gitu kurangnya pemahamanskonsep
matematisssiswasdalam belajar. s
Halstersebut dapatsdilihatsdari “fenomena di atas bahwa
diperlukan model pembelajaran yang inovatif untuk mendorong
pemahaman konsep matematika siswa”. Oleh karena itu
digunakannya model pembelajaran ARCS (Attention,
MRelevance, Confidence andMSatisfaction) yang dilaksanakan
dengan bantuan media animasi powtoon, karena model ARCS
yang dilaksanakan dengan bantuan media animasi powtoon
dapatsmeningkatkan pemahamanspeserta didiksterhadap
konsepspembelajaran matematika. sehingga perlu disediakan
metode pembelajaran yangMsemenarik mungkin, Mdan berkaitan
dengan kehidupan sehari-hariMdan pengalamanMsiswa, agar
peserta didik lebih bersemangatMuntuk belar.
DariMpengamatan penulisMdapat diketahuiMbahwa
rendahnya hasilMbelajar matematikaMdiduga disebabkanMoleh
proses belajarMmengajar yangMmasih didominasiMoleh guru,
dimanaMguru sebagaiMsumber ilmuMpengetahuan, kurangnya
perhatianMpendidik terhadapMpesertaMdidik. GuruMmasih
menggunakanMmodel pembelajaranMkonvensional danMtidak
divariasikanMdengan modelMlain, prosesMbelajar mengajar
sepertiMini membuatMsiswa kurangMtermotivasiMdengan
penerapanMpembelajaran.
Dalam menyampaikan materi mungkin terlihat kurang baik
oleh guru membuat peserta didik tidak aktif dalam menjalani
aktivitas pembelajaran sehingga memperoleh hasil yang kurang
efisien dan efektif. Hal ini ditandai dengan hasil tes uji 5 soal essay
berbasis pemahaman konsep matematis menunjukan bahwa
kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang masih rendah.
8

Hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis kelas VIII


SMP Negeri 31 Bandar Lampung khususnya di kelas VIII C, VIII
D, VIII E. Sebagai berikut.

Tabel 1.1

Hasil prapenelitian pemahaman konsep matematis kelas


VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung

Kelas Nilai Jumlah


(x) Siswa
X < 71 X ≥ 71
VIII C 19 13 32
VIII D 21 11 32
VIII E 26 6 32
Jumla 66 30 96
h
Sumber : hasil pra-penelitian pada siswa kelas VIII SMPN 3
Bandar Lampung T.A 2020/2021
Pada tabel 1 menunjukkan data hasil tes kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII, yang
dilaksanakan pada tanggal 14 November 2020. Bahwa sebanyak
66 siswa dari 96 siswa yang mendapat nilai dibawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 71. siswa yang memperoleh
hasil tes di atas KKM ada 30 siswa atau dengan persentase
31,3%, dan sisanya mendapat nilai dibawah KKM yaitu 66 siswa
atau 68,8%.

Ketidaktuntasan siswa DalamMmempelajariMmatematika


menunjukkan bahwa pemahamanMkonsep matematika siswa
masihMrendah disebabkanMoleh beberapaMfaktor yang Mdapat
mempengaruhiMhalMtersebut antara lain faktorMdari siswa itu
sendiri, Mguru, lingkunganMbelajar danMdiduga menggunakan
modelMyangMtidak variatif denganMmodel yangMmembuat
siswa tertarikMdan termotivasi. MDalam prosesMbelajar.

Haluini sebanding denganuhasil penelitianusebelumnya yang


menyatakanubahwa siswa kurang percaya diriuuntuk
9

mengkomunikasikanuide danupemahamannya karenautakut salah


danuditertawakanuoleh teman. Haluini menyulitkanuguru untuk
mengetahuiukemampuan siswaudalam memahamiukonsep materi
yangutelah disampaikan. uKeadaan iniusangat pentingukarena
pemahamanukonseptual dan kemampuan komunikasi siswa masih
rendah.10
Salahusatu alternatifuuntuk memaksimalkan prosesubelajar
mengajaruadalah penggunaan model, Mkarena pembelajaran
matematikaMdominan ditentukanMoleh model yangM digunakan
dalam pendidikan matematikaMituMsendiri. Salah satu model
pembelajaranMyang dapat diterapkan dalam pembelajaran
matematika untuk meningkatkanpemahaman konsepMmatematika
siswa adalahMpembelajaran ARCS (Attention, Relevance,
Confidence and Satisfaction) dengan bantuan media animasi
powtoon. ModelMpembelajaranMARCS (Attention, MRelevance,
Confidence, Mdan Satisfaction)Mmerupakan metode
pemecahanMmasalah yang digunakan untukMmerancang
motivasi dan berbagai aspek lingkungan belajar, serta untuk
menjaga motivasi belajar siswa. Model pembelajaran ARCS
merupakan kognisi dari sikapMsiswa yaituMperhatian, relevansi,
kepercayaan diriMdan kepuasan”.11
Ada banyakMfaktor yangMharus diperhatikanMdalamM
prosesMpembelajaran, selainMmodel, penelitiMmenduga faktor
yangMsama pentingnya dalam pembelajaran matematikaMadalah
jenisMkelamin siswa. Perbedaan gender tentunyaMmenimbulkan
perbedaanMfisiologis dan mempengaruhiMperbedaan
psikologisMdalam belajar, Msehingga siswaMlaki-laki
danMperempuan tentunya memilikiMbanyak perbedaan
dalamMbelajar matematika. MAdanyaMpengaruh gender
dalamMproses konseptualisasiMmenunjukkan bahwa
10
Farida Farida, “Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristic Vee
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Dan Komunikasi Matematis
Peserta Didik Kelas Viii Mts Guppiibabatan Lampung Selatan Tahun
Pelajaran,” Al-Jabar : Jurnal Pendidikan Matematika 6, no. 2 (December 18,
2015): 114
11
“Yaumi, M. (2014). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran.( Jakarta:
KENCANA. 2014) h. 243,” n.d.
10

genderMdapat mempengaruhi penggunaanMintuisiMdan


pemahaman konsep matematika. MDilihatMdari kandungan
perbedaanMgender, ditemukanMbahwa tidak hanyaMperbedaan
kemampuanMmatematikaMyang didasarkan padaMfaktor gender,
tetapiMcara memperolehMpengetahuan matematikaMjuga terkait
denganMperbedaanMgender.12
BerdasarkanKhasil penelitianMyang telah dilakukanKoleh
TIMSS (ThrendsMInternational MathematicsMScience Study)
menyebutkanLbahwa pelajar perempuanOmendapat skor
matematikaOterendah dibandingKlaki-laki. Hal ini dilihatKdari
prosesMmenjawabLsoal, siswa laki-laki menggunakakemampuan
spatial (gambar danMkeruangan) sedangkanMsiswa
perempuanOlebih mengunakanOkemampuan verbal.13
BerdasarkanMpermasalahan yangMdikemukakan diMatas,
baikMterkait denganMkelemahanMkemampuan siswa dalam
memahami konsep matematika maupun dengan kelemahan
pembelajaran guru, peneliti menawarkan model pembelajaran
yaitu modelupembelajaran. uARCS (Attention, uRelevance,
ConfidenceuanduSatisfaction) udenganbantuan mediauanimasi
powtoon. uKelebihan Modeluini dapatuditerapkan secarauefektif
untuk kelasubesar danukecil untukumencapai
tujuanupembelajaranuyang lebihubaik. Untukuitu, umodel
pembelajaranuini diharapkanulebih efektifudalam meningkatkan
kemampuanusiswa dalamumemahami konsepumatematika.
D. Identifikasi MasalahS
Pemahaman konsep matematika merupakanMsalah satu
faktorMyang sangatMmempengaruhi terwujudnyaMtujuan
pembelajaran. MNamun nyatanya, ada beberapaMhal yang
menghalangi kemunculannya, di antaranya:

12
“Nilam Jelfa Rani Gumanti, Pengaruh Pendekatan ACCELERATED
LEARNING Terhadap Kecerdasan Logis Matematis Ditinjau Dari Jenis
Kelamin, Skripsi Pendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung, h.8.,”
n.d.
13
Ibid., h.27.
11

1. PembelajaranLmatematika dikelasMmasihterpusat padaNguru


sehinggaMsiswa cenderungOpasif dalamOpembelajaran
matematika.
2. Belum diterapkannya model pembelajaran ARCS berbantuan
media animasi poowtoon.
3. RendahnyaOpemahaman konsepMpeserta didikMdalam
mempelajariOmatematika.
4. PemanfaatanUmedia yangPbelum dimaksimalkanOdalam
prosesKpembelajaran.
E. Batasan Masalah
Masalah pembelajaran yang ditemukan selama observasi lapangan
meliputi:

1. Modelupembelajaran yangudigunakanuadalahumodel
pembelajaran ARCS (Attention, uRelevance, uConfidenceuand
Satisfaction)berbantu media animasi Powtoon.
2. PengaruhMjenis kelamin terhadapMpemahaman konsep
matematis.
3. Pengaruh jenisOkelamin terhadap modelOpembelajaran
ARCS berbantu mediaOanimasi Powtoon.
F. RumusanuMasalah
1. Apakahuterdapat“pengaruh model pembelajaran ARCS
(Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction) berbantu
media animasi powtoon terhadap pemahaman konsep
matematis ?
2. Apakah terdapat pengaruh perbedaan jenis kelamin terhadap
pemahaman konsep matematis ?
3. Apakah terdapat interaksi penggunaan model pembelajaran
ARCS (Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction)
berbantu media animasi powtoon dan jenis kelamin terhadap
pemahaman konsep”matematis ?

X1

Y
12

X2
Gambar 1.2 Diagram Rumusan Masalah
G. TujuanuPenelitian
1. Untukumengetahuiupengaruhupenggunaanumodel
pembelajaranuARCS (Attention, u Relevance,
uConfidence, uand Satisfaction) uberbantu media animasi
powtoon terhadap pemahamanOkonsep matematisPsiswa.
2. UntukMmengetahui perbedaanMjenis kelaminMterhadap
pemahamanMkonsep matematisOsiswa.
3. UntukMmengetahui interaksi penggunaanMmodel
pembelajaranuARCS (Attention, uRelevance,
uConfidence, anduSatisfaction) uberbantu
mediauanimasiupowtoon terhadapupemahaman
konsepumatematis siswa. u
H. ManfaatuPenelitian
1. ManfaatuTeoritisu
Manfaat keseluruhan dari hasilupenelitian iniuadalah
siswa dapatulebih memahami konsepupembelajaran yang
disampaikan dalam proses pembelajaran, khususnya saat
“menggunakan model pembelajaran ARCS (Attention,
Relevance, Confidence and Satisfaction) berbantu media
animasi powtoon terhadap pemahaman konsep matematis di
tinjau dari jenis kelamin siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan guru mengenal model
pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence
and Satisfaction) berbantu media animasi powtoon, serta
hasil kolaborasi keduanya untuk meningkatkan
pemahaman konsep matematis ditinjau dari jenis kelamin
peserta didik sehingga termotivasi untuk berani
melakukan inovasi pembelajaran dalam rangka
13

menemukan strategi pembelajaran yang terstruktur


sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran
matematika dan mengoptimalkan pemahaman konsep
matematis siswa.
b. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan
memperluas wawasan peserta didik tentang cara belajar
matematika yang sesuai dalam upaya meningkatkan
pemahaman konsep matematis siswa.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan kepala sekolah memperoleh
informasi sebagai masukan dalam upaya mengefektifkan
pembinaan para guru untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika dan mengoptimalkan
pemahaman konsep matematis siswa.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi
dalam melakukan penelitian lain dengan memperluas dan
memperdalam lingkup penelitian.
I. Kajian Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian saya W. Nugraha, Wayan Lasmawa dan Nyoman
Tika (Indonesia Ganesha University of Singapore Education
Institute) tentang dampak strategi ARCS (Attention,
Correlation, Confidence and Satisfaction) pada hasil belajar
siswa dan kovariat dalam pembelajaran sains. Hasil analisis
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa”
setelahMmenggunakan strategiMARCS (attention,relevance,
confidence, andMsatisfaction)melakukan tindakan di kelas,
motivasi belajar siswa lebihMtinggi dibandingkanMdi kelas
yang tidakMmenggunakanMstrategi ini. DiMlihat dari
kontribusiMkedua aspekMtersebut, tingkat iuran kelasMyang
menggunakanMstrategiMARCS (perhatian, relevansi,
keyakinan dan kepuasan) adalah sebesar 25%, sedangkan
untuk kelas yang tidak melakukan tindakan adalah 17,6. %.
2. PenelitianMyang telahMdilakukan olehMSyafitri, Asib, M&
Sumardi (2018) Mdari UniversitasMSebelas MaretMdalam
14

InternationalMJournal ofMMulticultural andMMultireligious


UnderstandingMyang berjudulMAn ApplicationMof Powtoon
asMa DigitalMMedium: EnhancingMStudents’Pronunciation
inMSpeaking. HasilMpenelitian menunjukkanMpowtoon
sebagaiMmedia digitalMdapat meningkatkanMdalam
pengucapanMsiswa di kelasMberbicara danMmeningkatkan
motivasiMbelajar siswa. Hasil tersebutMdapat dilihatMdari
nilaiMrata-rata pretest, Mposttest 1, danMposttest 2
menunjukkanMadanya peningkatanMpada
pengucapanMsiswa danMmotivasi belajarMsiswa
yangMtinggi dilihat dari keaktifan, Mkeinginan, Mminat, dan
sikapMsiswa.
3. PenelitianMyang telahMdilakukan olehMWisnarni,
Erviyenni, M& HaryatiM (2017) dariMUniversitas Riau
dalamMJurnal Online MahasiswaM (JOM) Bidang
MatematikaMdan IlmuMPengetahuanMAlam, 4(1) Myang
berjudulMPengembangan MediaMPembelajaranMBerbasis
PowtoonMpada PokokMBahasan KoloidMdi SMA/MA. Hasil
penelitianMmenunjunjukkanMbahwa 91,14%Mdinyatakan
validMoleh ahliMmedia danMahli materi, Msehingga media
pembelajaranMyang dikembangkanMlayak untukM
digunakan. HasilMpengembangan telahMdiujicobakan secara
terbatasMpada 15Msiswa danMmendapatkan skor sebesar
86,13%.MPenelitian tersebutMdapat disimpulkanMbahwa
mediaMpowtoon yangMdigunakan dalamMpenelitian dapat
dinyatakanMvalid danMlayak untukMdigunakan sebagai
mediaMpembelajaran.
J. SistematikauPenulisan
Sistematikaupenulisan iniumerupakan gambaranuumum
mengenaiuisi dariukeseluruhanupembahasan, yangubertujuan
untuk memudahkan pembacaudalam mengikuti alur
pembahasanuyang terdapatudalam penulisanuskripsi ini. U
Adapunusistematika penulisanuadalah sebagaiuberikut:
BAB Iu : PENDAHULUANu
Pendahuluanuterdiri dari: penegasanujudul, latar
belakangumasalah, identifikasiumasalah, batasanumasalah,
15

rumusanumasalah, tujuan penelitian, manfaatupenelitianudan


kajianupenelitianuyang relevan. u
BAB IIu : LANDASANuTEORI
Yang berisiutentang landasanuteori terdiriudari
pembahasanuPengaruh ModeluPembelajaran ARCSu (Attention
Relevance Confidence Satisfaction) Berbantu Media Animasi
Powtoon Terhadap Pemahaman Konsep, Kerangka berpikirudan
Hipotesis Penelitian.
BAB IIIu : METODEuPENELITIAN
Metodeupenelitian, terdiriudari: jenisupenelitian,
tempatupenelitian, populasiudan sampel, uteknikupengumpulan
data, uinstrument penelitian, uuji insterumenupenelitian, uji
persyaratuanalisis danuteknik analisisudata
BAB IVu : HASILuPENELITIAN DANuPEMBAHASAN
Berisiutentang paparanuhasil penelitian, uterdiri dari:
paparanudata, temuanupenelitian, danupembahasanuhasil
penelitianu
BAB Vu : PENUTUPu
BAB IIu
LANDASANuTEORI

A. HakikatuPembelajaran
1. PengertianuPembelajaranu
Istilahubelajar adalahuupaya mengubahuperilakuudengan
berbagaiukegiatan, sepertiumembaca, mendengarkan, u
mengamati, umeniru danusebagainya. Menurut Brunner, sbelajar
adalahsproses aktifsdimanassiswa membangunspengetahuan
barusberdasarkan padaspengalaman atauspengetahuan
yangsdimilikinya. SedangkansPembelajaran adalah pekerjaan
14

pendidikan yang bertujuan, yang tujuannya dinyatakan sebelum


proses pelaksanaan dan mengontrol pelaksanaannya. 15 Menurut
Gagnes mendefinisikan belajarssebagai pengaturansperistiwa
yangscermat dengansmaksud membuatspembelajaran
terjadisdansmembuatnya bermanfaat. Guru harus menyadari
bahwa dirinya adalah komponen utama dalamssistem
pendidikanssekolah. Hubungan antarasguru danssiswa
adalahshubungan otoritas, sartinya hubungan yangsdilandasi oleh
rasa salingspercaya, bahwassiswa percayasguru
akansmengarahkan siswasuntuk menjadismanusia yangsbaik,
dansguru juga percayasbahwa siswasdapat dansmau
diarahkansuntuk menjadi baik manusia. 16
pembelajaran
merupakan upayauyang dilakukanusecara sengaja atauutidak
sengaja dalam rangka melakukan kegiatan pembelajaran.
Kemudian peran guru dalam proses pembelajaran ini menjadi
komponen utama dalam system pendidikan sekolah.
QS An-Nahl(16):78 berbicarautentang komponenupada diri
manusiauyang harusudigunakan dalamukegiatan belajarudan
pembelajaran: u

14
“M. Yusuf T, Mutmainnah Amin, ‘Pengaruh Mind Map Dan Gaya
Belajar Terhadap Hasil Belajar, Matematika Siswa’, 01 (1) (2016) 85-92,
Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah Vol.01/1/2016, Juni 2016, h.
87& Amin, 2016), h. 87.,” n.d.
15
Ibid., h 12
16
“Mano & M. Idris, Strategi, Metode Dan Teknik Mengajar
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h. 51.,” n.d.
16

َ‫ص ^ َر َوٱأۡل َ ِۡٔٔ‍فِ^ َدة‬ َّ ‫ون أُ َّم ٰهَتِ ُكمۡ اَل ت َۡعلَ ُمونَ ش ٗۡ‍َٔيا َو َج َع َل لَ ُك ُم‬
َ ٰ ‫ٱلس ^مۡ َع َوٱأۡل َ ۡب‬ ِ ُ‫َوٱهَّلل ُ أَ ۡخ َر َج ُكم ِّم ۢن بُط‬
]٧٨,‫ [سورة النحل‬٧٨ َ‫لَ َعلَّ ُكمۡ ت َۡش ُكرُون‬

Artinyau:Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu


dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia member
kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu beryukur.
(QS : An-Nahl:78)17
Ayatudiatas mengisyaratkanuadanya tigaukomponenuyang
terlibatudalam teoriupembelajaran, yaitu: al-sam’a, al-bashar dan
al-fu’ad. Kata al-sam’a berartiutelinga yanguberfungsi
menangkapusuara, memahamiupembicaraan, danuselainnya.
Mengenai kata al-bashar yang berarti mengetahui atau melihat
sesuatu. Sedangkan kata al-fu,ad merupakan pusat penalaran yang
harus difungsikan dalamukegiatan belajarumengajar. Kaitanutiga
komponenudiatas adalahubahwa pendengaranubertugas
memeliharauilmu pengetahuanuyang telahuditemukan dariuhasil
belajarudan pembelajaran, upenglihatan bertugasmengembangkan
ilmuupengetahuan. Hatiubertugas membersihkanuilmu
pengetahuanudari segalausifat yang jelek. u
“Beberapa prinsip pembelajaran dikemukakan oleh Atwi
Suparman dengan mengadaptasi pemikiran Gagne yaitu” :
a) Sesuatu yangOdapat menimbulkanOminat siswa.
b) MemberitahuOkemampuan yangKharus dimilikiNsiswa.
c) MenyampaikanOmateri yangPtelah direncanakan.
d) MemberikanObimbingan belajar.
e) MemperolehOkinerja/ penampilan siswa.
f) MemberikanOfeedback.
g) Menilai hasilKbelajar.
h) Memperkuat kemampuanMmengingat danMmentransfer
suatu materi.18

B. Pengertian Model Pembelajaran

17
Departemen Agama RI. Alquran dan Terjemahan. Jakarta : Proyek
Pengadaan Kitab Suci Alqur’an, 1922
18
Ibid., h 16-17
17

Jika pembelajaran dilakukan dengan cara yang menarik untuk


merangsang minat belajar siswa maka pembelajaranOakan
menjadi lebihOmenarik. “Model pembelajaran merupakan salah
satu cara untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik.
Menurut” Suhti, modelOpembelajaran adalahKprosedur sistematis
dalam mengorganisasikan pengalamanObelajar untukOmencapai
tujuanMbelajar.19Dalam model pembelajaran terdapat tata bahasa
atau tahapan pembelajaran. Pada saat yang sama, menurut
Arends“model pembelajaranOmengarah padaOsuatu pendekatan
pembelajaranOtertentu termasukMtujuan, sintaks, lingkungan dan
systemppengelolaannya.20
“Menurut Darmadi menyatakan
bahwa”“modelOpembelajaran merupakan suatuOpola
perencanaanOpembelajaran yang akan dilakukanOdi kelas.21
Model pembelajaranPyaitu tata caraOdalam
pengordinasianMpembelajaran di kelasOyang dilakukanpsecara
sistematis, kemudian dalam model pembelajaran ini sebagai salah
satu cara untuk membuat pembelajaran menjadi menarik sehingga
pembelajaran menjadi kondusif dan menarik.

C. Pengertian ModelOPembelajaran Attention, Relevance,


Confidemce, and SatisfactionP(ARCS)
1. “Pengertian Model Pembelajaran Attention, Relevance,
Confidence, and Satisfaction (ARCS)”
SalahPsatu model pembelajaranOyang dapatOmeningkatkan
motivasi belajarOsiswa adalah model pembelajaranPAttention,
Relevance, Confidence and Satisfaction (ARCS).ARCS adalah
metode pemecahan masalah yang dirancang untuk mendesain
motivasi dan semua aspek lingkungansbelajar untuksmendorong
dansmemelihara motivasisbelajarssiswa. Dalamsproses
19
“Suherti, E, & Rohimah, S,M. Bahan Ajar Mata Kuliah
Pembelajaran Terpadu. Universitas Pasundan( Bandung: Bandung, 2016) h.
1,” n.d.
20
“Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam
Kurikulum 2013.(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2014) h. 24,” n.d.
21
“Darmadi.Pengembangan Model Dan Metode Pembelajaran Dalam
Dinamika Belajar Siswa. (Yogyakarta: Deepublish. 2017)h. 42,” n.d.
18

pembelajaranssangat penting untuk menjaga keempat kondisi


motivasi tersebut, sehingga dapat menjaga motivasi siswa selama
proses pembelajaran.
ModelOmotivasi attention, srelevance, confidence, sdan
satisfactions (ARCS) inisdikembangkanOoleh Kellersyaitu strategi
yangsmengutamakansadanyaOpengelolaan motivasionalspeserta
didiksselamasmengikutispembelajaran. sDalam halsini strategi
digunakan gurusuntuk meningkatkanOmotivasi danoaktivitas
siswasdalam belajar. ModelMmotivasi attention, srelevance,
confidence, sdan satisfactions (ARCS) iniOmempunyaisempat
komponensyaitu Attentions (perhatian), Relevances (kegunaan),
Confidances (kepercayaan diri) dansSatisfactions (kepuasan).
Keempat komponensini dilakukansselama prosesspembelajaran
berlangsung yaitu dari awalMpembelajaranshinggasakhir
pembelajaran. s
Dalamsmodel motivasisattention, relevance, sconfidence, dan
satisfactions (ARCS) ini, skita harus mampusmemperhatikan dan
menjelaskansmanfaat materisyang diajarkansdalamskehidupan
sehari-hari. sSelama prosesspembelajaranskita jugasharussmampu
menumbuhkan rasa percaya diri siswa terhadap kemampuannya.
Pada akhir pelajaran jugasharus diberikansrasa kepuasanskepada
siswa agarssiswa terpacu untuk selalu belajar. Strategi motivasi
ARCS memiliki keunggulan dalam proses pembelajaran yaitu
dapatumeningkatkanuketerampilanugurudalamumemotivasiusisw
a dan meningkatkanuketerampilan siswaudalamubekerja.22
ARCS merupakan bentukspembelajaran yangsmengutamakan
perhatianskepada siswa, smenyesuaikan materispembelajaran
denganspengalaman belajarssiswa baiksdi rumahsmaupun di
lingkunganssekitar rumah, smenciptakan rasaspercaya dirispada
siswa, sdan menimbulkansrasa puasspada dirissiswa tersebut
untuksrajin belajar. s
2. KomponenKmodel pembelajaranMARCS.

22
“Nurrany Fatimah, Abdul Aziz Abdullah, ‘Pengaruh Strategi
Motivasi Attention, Relevance, Confidance, Satisfaction (ARCS) Dalam
Model Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Listrik Dinamis ’,Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, V,” n.d.
19

Sepertisyang dikemukakanssebelumnya, smodel


pembelajaransARCS terdirisdari empatskomponen. Keempat
komponensmodel pembelajaransARCS tersebutsyaitussebagai
berikut:
a. Attentions (perhatian)
Perhatiansadalah memusatkansdan memfokuskanssumber
dayasmental. Salahssatu keterampilan pentingsdalam
memperhatikansadalah seleksi. Perhatian bersifatsselektif
karena sumbersdaya otaksterbatas. Perhatian adalah proses
pentingsdalam pengkodean. Encondingsadalahsproses
memasukkansinformasi kesdalam memorisatau proses
penyajiansinformasi.
Perhatianssiswa munculsdidorong oleh rasasinginstahu.
Olehskarena itu, srasa inginstahu perlusdirangsang agar siswa
mau memberikan perhatian dan perhatian itu tetap terjaga
selama proses belajar mengajar lebih lama lagi. Rasa ingin
tahu ini dapat dirasakan melalui unsur-unsur yang baru, aneh,
berbeda dengan yang sudah ada, bersifat kontradiktif atau
kompleks.23
Perhatian bisa berartissama denganskonsentrasi, bisa juga
merujuk padasminat “momenting” yaitusperasaanstertarik
terhadap suatusmasalah yangssedang dipelajaris (WS. Winkel,
100). Konsentrasi/perasaanssiswa dansminat belajarsdapat
dilihatsdari siswasyang merasassenang akansmembantu
konsentrasisbelajar danssebaliknya siswasdalam kondisistidak
senangsakan kurangstertarik untuksbelajar danssulit
berkonsentrasispada pelajaransyang sedangsberlangsung..
MenurutMKeller (1987) strategiOuntuk menjagaMdan
meningkatkanKperhatian siswaKyaitu sebagaiMberikut:
1. Ajaklah siswa untuk memperhatikansdan
meminimalkansgangguan. Bicaralahsdenganssiswa
tentangsbetapa pentingnyasmemperhatikansketika
mengingatssesuatu. Beri merekaslatihan di manasmereka
terbiasasmemperhatikan sesuatustanpa gangguan. s
23
‘Agus Suprijono, Coorperative Learning,( Yogyakarta : celana
Timur, 2015),h.185’
20

2. Gunakan smedia danPteknologi secaraOefektif sebagai


bagian dariPpembelajaran diMkelas. CarilahMprogram
videoatau televisiMyang dapatKmembantu guru
memvariasikanKpembelajaran dikelasdansmeningkatkan
perhatianspeserta didik. sPastikan mediasdan teknologi
yangsdigunakan dapatsmenarik perhatianssiswasdengan
carasyangsbermanfaatsuntuksmeningkatkanspembelajara
nnya.
3. Menggunakan metode penyampaian dalam berbagai
proses pembelajaran (kelas, diskusi kelompok, role
playing, simulasi, brainstorming, demonstrasi, studi
kasus).
4. Membuat pembelajaran menjadi menarik. Kejenuhan
mudah timbul pada diri siswa dan kejenuhan akan
mengurangi perhatiannya. Menghubungkan ide dengan
minat siswa akan meningkatkan perhatian mereka.
Sesekali menggunakan latihan yang tidak biasa dan
menarik. Pikirkan pertanyaan dramatis untuk
memperkenalkan berbagai topik yang akan dipelajari.
5. Gunakan komentar intruksional, misal “baik mari kita
diskusikan”, “sekarang perhatikan”, atau “saya akan
mengajukan pertanyaan tentang topik ini di ujian
minggudepan”.
b. Relevance (relevan)M
Relevansisyang dimaksud dissini dapatsdiartikanssebagai
hubungansatau kesesuaiansantara materispembelajaransyang
disajikansdengan pengalamansbelajar siswa. sDari keterkaitan
atauskesesuaian inissecara otomatissdapatsmenumbuhkan
motivasisbelajar padassiswa karenassiswa merasasbahwa
materispelajaran yangsdisajikan memilikismanfaatspribadi
secaraslangsung dalamskehidupan siswassehari-hari. S
Motivasi siswasakan bangkitsdan berkembangsjika merasa
apasyang dipelajarinyasmemenuhi kebutuhanspribadi,
bermanfaatsdan sesuaisdengan nilai-nilaisyang diyakini atau
dipegangnya. s
21

Suciati dan Udin Syarifuddin Winatasyaputra (R.


Angkowo dan A. Kosasi, 2007:40-41) menyatakan bahwa
strategi untuk menunjukkan relevansi adalah sebagai berikut:
1. SampaikanKkepadassiswa apaMyang dapatOmereka
peroleh dan lakukanMsetelah mempelajariMmateri
pembelajaran iniObearti guruOharus menjelaskan tujuan
intruksional.
2. JelaskanOmanfaat pengetahuan, keterampilanOatau sikap
serta nilai yangMakan dipelajari danObagaimana hal
tersebut dapat diaplikasikanMdalam pekerjaanPdan
kehidupansnanti.
3. Berikanscontoh, latihansatau tesOyangslansung
berhubungansdenganOkondisissiswa.
c. Confidance (kepercayaanbdiri)
Kepercayaansdiri merupakanskondisi motivasionalsyang
jugasmendapatkansperhatian. Kondisisini terkaitsdengan apa
yangsdikatakan Bandurassebagai konsepsselfefficacy. S
Konsep tersebutsterkait denganskeyakinan pribadisbahwa
dirinyasmemiliki kemampuansuntuk melakukanssuatu tugas
yangsmenjadi syaratskeberhasilan.24
MenurutMKeller (1987) strategi yangOdapat digunakan
untuk meningkatkanMkepercayaan diriMsiswa
adalahMsebagai berikut:
1. Meningkatkansharapan keberhasilan siswasdengan
meningkatkan pengalamanssiswa, misalnyasdengan
menyusunsmateri pembelajaransagar mudahsdipahami,
diurutkansdari materisyang mudah kesmateri yangssulit.
Dengansdemikian, siswasmerasa telahsmengalami
keberhasilanssejak awalsproses pembelajaran. s
2. Susunlahskegiatan pembelajaranske dalamsbagian-bagian
yangslebih kecil, ssehingga siswastidak dituntutsuntuk
mempelajaristerlalu banyakskonsepMbarusdengan
sekaligus. s
3. Meningkatkan harapansuntuk sukses, halsini dapat
dilakukansdengan menyampaikanstujuan pembelajaran
24
Ibid,h.41
22

danskriteria tessdi awal pembelajaran. sIni akan


membantussiswa memilikisgambaran yangsjelas tentang
apa yangsdiharapkan.
4. Meningkatkan harapanMuntuk berhasilOdengan
menggunakan strategiMyang memungkinkanMkontrol
keberhasilan di tanganOsiswa sendiri.
5. Tumbuh kembangkanKkepercayaan diriMsiswa dengan
menganggapOsiswa telah memahamiMkonsep ini dengan
baik serta menyebut kelemahan siswa sebagai hal-hal
yang masih perlu dikembangkan.
6. Berilah umpanNbalik yang relevan selamaOproses
pembelajaran agarMsiswa mengetahuiOpemahaman dan
prestasi belajarOmereka sejauh ini.
d. Satisfactions (kepuasan)
Keberhasilansdalam mencapaistujuan berdampakspada
kepuasan. sBelajar adalahsproses untuksmencapai kesuksesan.
Dalamshal ini, smotivasi belajarsmemegang peranansyang
sangatspenting dalamsmendorong siswasuntuksmencapai
keberhasilansbelajarnya. Keberhasilansyang diraihnyastentu
akansmenghasilkan kepuasansdalam diri mereka.25 s
Pentingnya keberhasilanspembelajaran mendorongsguru
untuksterampil dalamsmengembangkan strategismotivasi,
terutamasyang berkaitansdengan pencapaianskepuasan
belajar. Cara yang dapat dilakukan guru untuk
meningkatkansbelajar adalah:
1. GunakanMpujian secaraOverbal dan umpanObalik yang
informatif bukan ancaman atau sejenisnya.
2. Berikan kesempatan kepadaKpeserta didik untuk segera
menggunakan atauPmempraktikkan pngetahuanPyang
baruOdipelajarinya.
3. Mintalah kepadaPpeserta didikmyangmtelah menguasai
suatu ketarampilanOuntuk pengetahuanMuntuk
membantu teman-temannya yang belum berhasil.

25
Eveline Siregar, Teori belajar dan pembelajaran (Bogor: Ghalia
Indonesia,2010). h.53
23

4. Bandingkan prestasiMpeserta didik dengan prestasi


peserta didik denganKprestasi dirinya di masa lalu atau
dengan suatu standar tertentu, bukan dengan peserta didik
yang lain.
3. Langkah-langkahodalam modelopembelajaran ARCS
Langkah-langkah dalamOmodel pembelajaran ARCSMadalah
sebagaiPberikut.
a. MengingatkanOkembali pesertaodidik pada konsepiyang
telah dipelajari
Padaslangkah ini, gurusmenarik perhatianssiswa
denganvmengulangispelajaran atausmateri yangstelah
dipelajarissiswa dansmengaitkan materistersebutsdengan
materi pelajaransyang akansdisajikan. Denganscara ini,
siswa akan merasa tertarik dan termotivasi untuk
memperoleh pengetahuan baru yaitu materi pelajaran
yang akan disajikan..26
b. Menyampaikanstujuan dan manfaatspembelajaran(R)
Pada langkahsini, guruvmenjelaskan tujuansdan manfaat
pembelajaransyang akansdisajikan. Penyampaias tujuan
dan manfaat pembelajaran ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara namun tetap mengacu pada prinsip
perbedaan individu siswa agar semua siswa dapat
menangkap tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan
disajikan serta dapat mengetahui hubungan atau
keterkaitannya. antara materi pembelajaran yang disajikan
dengan pengalaman belajar siswa itu.Menyampaikan
materi pelajaran(R)
Padaslangkah ini, sguru menyampaikansmateri
pembelajaranssecara jelassdan terperinci. sPenyampaian
materisini dilakukansdengan carasatau strategisyang
dapatsmemotivasi pesertasdidik yaitusdengan cara
menyajikanspembelajaran tersebutsdengan menarik

“Sulistiani, ‘Efektivitas Pembelajaran ARCS (Attention,


26

Relevance, Confidance, Statisticfaction) Berbantuan Alat Peraga Terhadap


Peningkatan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Pada Pokok Bahasan
Segi Empat,’ Jurnal Matematika Institut Agama Islam Semar,” n.d.
24

sehinggasdapat menumbuhkansatau menjagasperhatian


pesertasdidik, memberikansketerkaitansantarasmateri
pembelajaransyang disajikansdengan pengalamansbelajar
pesertasdidiksataupunsberhubungansdenganskehidupan
sehari-harispeserta didik, smenumbuhkansrasaspercaya
dirispesertasdidiksdengan cara memberikanskesempatan
kepadaspeserta didiksuntuk bertanya, smemberikan
tanggapan, sataupun mengerjakanssoal/latihan, dan
menciptakansrasa puassdi dalamsdiri siswasdengan cara
memberikanspenghargaansatas kinerja ataushasil kerja
pesertasdidik.
c. Menggunakanscontoh-contohsyang konkrits (A dan R)
Pada langkahsini gurusmemberikan contohsnyata dan
adaskaitannya denganskehidupan sehari-harissiswa
sehinggassiswa merasastertarik untuksmengikuti
pembelajaran. mengingat materi. Tujuan penggunaan
contohskonkrit inisadalah untuksmenumbuhkansatau
mempertahankansperhatian siswas (attention) dan
memberikanskecocokan antaraspembelajaran yang
disajikansdengan pengalamansbelajar siswasatau
kehidupan siswassehari-hari (relevance)..
d. Memberisbimbingansbelajar (R)
Padaslangkah ini, gurusmemotivasisdan mengarahkan
siswasagar lebihsmudah memahamismateri pembelajaran
yangsdisajikan. Secaraslangsung langkahsini dapat
meningkatkansrasa percaya dirissiswa sehinggassiswa
tidaksmerasa ragusdalam menanggapisatau mengerjakan
soalslatihan yangsdiberikan olehsguru. Pemberian
bimbingansbelajar jugasbermanfaat bagissiswa yang
lambatsdalam memahamissuatu materispembelajaran
sehingga siswastersebut merasa termotivasisuntuk
memahamismateri pembelajaransyang disajikan. s
e. Memberiskesempatanmkepadassiswa untuk berpartisipasi
dalamspembelajarans (C dan S)
Padaslangkah ini, sguru memberikanskesempatan
kepadassiswa untuksbertanya, menanggapi, satau
25

mengerjakanspertanyaan mengenaismateri pembelajaran


yang disajikan. sDengan memberikanskesempatan
kepadassiswa untuksberpartisipasi, siswasakan
berkompetenssecara sehatsdan aktif dalamsmengikuti
pembelajaran. sMemberikan kesempatanskepada siswa
untuksberpartisipasi dalamspembelajaran inisjuga dapat
menumbuhkan atau meningkatkan rasa percaya diri siswa
dan pada akhirnya juga dapat menciptakan rasa puas pada
diri siswa karena merasa terlibat dalam proses
pembelajaran.
f. Memberisumpan balik (S) s
Padaslangkah inisguru memberikansumpan balik
yangstentunya dapatsmerangsang polasberpikir siswa.
Setelahsmemberikansumpan baliksini, siswassecara aktif
menanggapisumpan baliksdari guru. sPemberian umpan
baliksini dapat smenumbuhkan rasaspercaya dirissiswa
dansmenimbulkan rasaspuas padasdiri siswa. s
g. Meringkasssetiap materisyang telahsdisampaikansdi akhir
yangsbaru sajasdisajikan dengansjelas dan detail. S
Langkahsini dapatsdilakukan dengansberbagai carasantara
lain dengansmemberikan kesempatansbelajar (S). s
4. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran ARCS
“Menurut Awoniyi menyatakan bahwa model pembelajaran
ARCS memiliki kelebihan diantaranya”:
1) Memberiopetunjukaktif dansmemberikan arahan stentang
apasyangharus dilakukan oleh peserta didik.27
2) Caraspenyajian materi denganOmodel ARCS ini bukan
hanyadengan teoriOyang penerapannya menarik.
3) Model motivasi yangOdiperkuat oleh rancangan
bentukpembelajaranMberpusat padaspeserta didik. s

“Diana, D. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Attention,


27

Relevance, Confidence, Dan Satisfaction (ARCS) Dalam Meningkatkan


Motivasi Belajar IPA Kelas V MIN 10 Bandar Lampung.Skripsi.Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lam,” n.d.
26

4) Penerapansmodel ARCSsmeningkatkanMmotivasisuntuk
mengulangskembali materislainnya yang padashakekatnyaskurang
menarik. s
5) Penilaian menyeluruh terhadap kemampuan-kemampuan
yanglebih dariOkerakteristik peserta didik agar strategi
pembelajaranlebih afektif.
Selanjutnya awoniyi menjelaskan bahwa selain mempuyai
kelebihan, model pembelajaran arcs juga mempunyai kekurangan
sebagai berikut :
1) Hasil efektif peserta didik sulit di nilai secara kuantitatif.
2) Perkembangan secara berkesinambungan melalui model
ini sulit dijadikan penilaian.
D. Media Animasi Powtoon
1. Pengertian Media Animasi Powtoon
Powtoon Merupakan layanan perangkat lunak gratis “atau
program online gratis yang dapat digunakan untuk membuat
presentasi atau video animasi”, dan pengguna internet dapat
dengan mudah menggunakan presentasi atau video animasi
tersebut. powtoonMdapat digunakan untukPtujuan pribadiPatau
komersial"PowtoonPmemiliki fiturPanimasi yangPsangatP
menarikPtermasuk animasiPtulisan tangan, Panimasi kartun, Pdan
efekPtransisi yangPlebih jelasPserta pengaturanPtimeline yang
sangatPmudah". Fungsi yang disediakan dalam powtoon
memungkinkan pendidik untuk membuat presentasi yang menarik,
sehingga membangkitkan minat siswa untuk memperhatikan
materi yang ditampilkan. Hasil akhir dari balon adalah kecepatan
video dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Keunggulan media powtoon dalam bidang pendidikan adalah
dapat membantu pendidik membuat kursus dan desain video
animasiyang menarik, mengagumkan dan menginspirasi, sehingga
dapat membuat siswa” lebih memperhatikan topik, sehingga dapat
meningkatkan pengaruh prestasi akademik siswa.28
Kelebihan media powtoon adalah:

“Spiltank, Ilya. 2013. Cartoons in the Classroom. Birmingham


28

UK: Packt Publishing Ltd 2013, Hal 7,” n.d.


27

“(1) sPengguna Powtoonsdapat dengan cepat membuatPpresentasi


animasismenggunakan formatsyangsdisediakan; (2) sPowtoon
menyediakanstemplat dansfungsi suarasbawaan. (3) sPowtoon
menyediakanskarakter animasisdan ikon yang”dapat disisipkan ke
dalamPpresentasi; P (4) Dosen dapatPdenganPmudah mengatur
sesuai tema yang akan ditampilkan”.29 Sedangkan Kelemahan
media powtoon adalah “(1) Harus memiliki akun sendiri; (2) harus
tersambung dengan internet; (3) membutuhkan waktu yang lama;
(4) perlu mengunggah ke akun youtube”.30
Saat mengajar dengan media powtoon, diperlukan beberapa
peralatan pendukung seperti laptop atau komputer, LCD proyektor
dan speaker. Spesifikasi komputer portable atauOpersonal
computer yangOdapat digunakan untukOmembuat dan
menjalankansmedia Powtoonsyaitu; (1) sProsesor CaleronsQuad-
core, s (2) RAMsminimals1GB; (3) sVGA: onboard; s (4) koneksi
internetsyang stabil, sdan (5) sMouse”.
2. Langkah-langkah PembelajaranOMenggunakan Media
Powtoon
Penggunaan media harus dilakukan secara bertahap, dan
harus ada “perencanaan yang sistematis. Hal ini agar proses
pengajaran berjalan lancar, sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Guru dapat mengambil enam langkah dalam menggunakan media
untuk mengajar, yaitu:
(1) Merumuskan tujuan pembelajaran
(2) Persiapan guru
(3) Persiapan kelas
(4)”Menggunakan media untuk memperkenalkanspembelajaran
(5) Kegiatansbelajarssiswa
(6) EvaluasisPengajaran.

29
“Makarius. Edutaiment: Using Tecnology to Enhance the
Management Learner Experience. Managenent Teaching Riview 2 (1). 2017,
Hal 17-25,” n.d.
30
“One.Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Audiovisual
Powtoon Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Madrasah Aliyah.
Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Universitas Tanjungpura Pontianak,
2017 8(3): 4- 9.,” n.d.
28

Berdasarkan wawasan tersebut.langkah pertamaOyang harus


dilakukan adalah melihatPtujuan yang ingin dicapaiPsehingga
setelahPmengamati kepala mediaPsiswa dapatPmenguasai
kemampuan yangPdiharapkan. PGuru harus mengembangkan
standarPkompetensiPdalam operasi (perilakuPyang dapatOdiukur
dan diamati).31
Pada tahapMkedua, guru dapatPmemilih dan menentukan
media sesuai denganPtujuan, materi, PdanVkarakteristik siswa.
Jika memungkinkan, Pguru dapatPmelakukan investigasiPterlebih
dahuluPuntuk mendukungPprogram yangPakan dibuat. PKegiatan
selanjutnya adalah mengumpulkanObahan danmenjabarkan apa
yang akanPdisampaikan. Selain itu,guruPdapat membuatPmedia
powtoonPsesuai dengan kebutuhannya.
TahapMketiga adalah mempersiapkanMsiswa dan materi
pelajaran. Sebelum mulai menggunakan alat tulis, modul dan alat
pembelajaran lainnya untuk pembelajaran, siswa harus sudah
dapat menggantikan kegiatan. SebelumPpemutaran media, Pguru
berpesanPkepada siswaPuntuk memperhatikanPmediaPpowtoon.
SelainPmempersiapkanPsiswa, AndaPjuga perlu menyiapkan
ruang dan fasilitas belajar. Tata letak ruangan harus mencakup
pengaturan pencahayaan, ventilasi, pengaturan tempat duduk, dan
ketenangan lingkungan. Fasilitas yang dibutuhkan untuk
menggunakan mediaMpowtoon adalah laptopOatau komputer,
proyektor, papan proyektor danspeaker.
TahapOkeempat adalah pengenalan pembelajaranPdengan
menggunakan mediaPpowtoon. PowtoonPdapat dimainkan
berulang-ulangPsesuaiPkebutuhan. Tahapan terakhirPadalah
asesmenPpembelajaran, dalamPkegiatan iniPguru melakukan
asesmenPuntuk mengetahuiPsejauh manaPtercapainya tujuan
pembelajaranPdan mengevaluasiPsejauh manaPpencapaian
tujuan”tersebut.“PengaruhPpenggunaan mediaPpowtoon dapat
mendukungPkeberhasilan prosesPbelajar siswa. PHasil evaluasi
dapatPdijadikan dasarPuntuk perbaikanPdan pengembangan
prosesPpembelajaranPselanjutnya.

“Djamarah, S. B., & Zain, A. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:


31

Rineka Cipta. 2015. Hal 136,” n.d.


29

E. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran yang sering diterapkan di sekolah adalah model
pembelajaran konvensional. Djamarah menyatakan metode
pembelajaran konvensional ialah metode ceramah atau disebut
juga moetode pembelajaran tradisional, karena sejak dulu metode
ini telah digunakan dalam proses pembelajaran. Metode
konvensional ditandai dengan penggunaan metode ceramah
dalam penjelasan materi.
Pada pembelajaran konvensional, siswa lebih banyak
mendengarkan penjelasan guru di depan dan mengerjakan tugas
jika guru memberikan latihan soal-soal kepada siswa. Metode
yang selalu dipakai pada pembelajaran konvensional ialah
metode tanya jawab, ceramah, diskusi dan pemberian tugas. 32

F. Pemahaman Konsep Matematis


1. Pengertian Pemahaman Konsep Matematis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, hlm. 1002-
1003) “pemahaman berasal dari kata paham yang berarti
pengertian, pendapat, pikiran, aliran, haluan, pandangan, mengalir
benar (akan), tahu benar (akan), pandai dan mengerti benar
(tentang suatu hal)”. Menurut Benyamin“pemahaman ialah
kemampuan untuk menginterprestasi atau mengulang informasi
dengan menggunakan bahasa sendiri.” 33Pemahaman adalah
kemampuan mengerti atau memahamijsuatu objekjsecara
mendalamjkemudian menginterprestasikanjatau mengulang
dengan menggunakan bahasa sendiri.
SesuaiOdengan firman Allah SWT, yang terdapatPpada surah
Az-Zumar ayat 9:

‫ُ^وا َر ۡح َم^ ةَ َربِّ ِۗۦه قُ ۡ^ل ه َۡ^ل‬ْ ‫اج ٗدا َوقَٓائِ ٗما يَ ۡح َذ ُر ٱأۡل ٓ ِخ َرةَ َويَ ۡرج‬ ٌ ِ‫أَ َّم ۡن هُ َو ٰقَن‬
ِ ‫ت َءانَٓا َء ٱلَّ ۡي ِل َس‬
٩‫ب‬ ِ َ‫وا ٱأۡل َ ۡل ٰب‬
ْ ُ‫ونَ ِإنَّ َما يَتَ َذ َّك ُر أُوْ ل‬
ۗ ‫يَ ۡست َِوي ٱلَّ ِذينَ يَ ۡعلَ ُمونَ َوٱلَّ ِذينَ اَل يَ ۡعلَ ُم‬

32
Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), h. 97.
33
“Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Kasara.2011,” n.d.
30

Artinya: “(Apakah kamu, hai orang-orang musyrik


yang lebih beruntung) atau apakah kamu orang yang beribadah
di malam hari dengan sujud dan berdiri, sedang dia takut
(hukuman) akhirat dan mengharap rahmat Tuhannya?
Katakanlah: “Apakah orang-orang yang mengetahui sama
dengan orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang
yang berakallah yang dapat menerima pelajaran)”.(QS :
Az:Zumar:9).34
Ayatstersebut menjelaskan, jika orangsyang berakal dan
berilmu dapatsmengetahui dan memahami serta dapat menerima
segala sesuatu yang diterimanya, sehingga menjadi lebihsbaik
lagi. sOrang yangsmengetahui biassmemudahkan untuk
mengetahui apasyang ingin merekasketahui. sTidak sepertisorang
yang stidak tahu, smereka tidaksakan tahu semuasyang ingin
merekasketahui jikasmereka tidaksmencoba menjadisorangsyang
tahu. sDalam memanfaatkanskemajuan teknologi, spembelajaran
matematikasjuga harussmampu menariksperhatian siswasdan juga
mampusmemberikan pemahamanskonsep yangsbenar. sSiswa
dianggapsmemahami pemahamanskonsep matematikasapabila
mampusmenjelaskan konsepsmatematika dalamsbentuk lainsyang
lebihssederhana, kemudiansmampu menghubungkanssecara logis
antarasfakta danskonsep yangsberbeda sertasdapatsmengenali
hubungansantara konsepsbaru danskonsep sebelumnyasapabila
mendukungsmereka untuksmemahami konsepsselanjutnya. S
Setiapsmaterispembelajaransmatematika berisissejumlah konsep
yangsharus dikuasai, skonsep-konsepstersebut salingsberkaitan
satussama lain. sKonsep merupakandasarspembangunansberfikir.
Kemampuanspemahaman konsepsyang dicapaispeserta
didikstidak dapatsdipisahkan dengansmasalah pembelajaransyang
merupakansalat ukurspenguasaan materisyangsdiajarkan.35

34
Departemen Agama RI. Alquran dan Terjemahan (Bogor: PT
Sigma Examedia Axamedia Arkanleema, 2007), h.450.
35
“ Rahmawati dan Fadila Abi, Pengaruh Strategi Pembelajaran
Heuristic Vee Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik,
Desimal: Jurnal Matematika,” accessed July 1, 2021,
31

Konsepsadalah awalsdari prosessmental yangslebihstinggi


untuksmerumuskan prinsipsdan generalisasi. sDalam pemecahan
masalah, ssiswa harussmemahami aturan-aturansyang relevansdan
aturan-aturansyang disdasarkan padaskonse-konsep yang di
peroleh36Menurut Bahris (2008:30), menguraikansPengertian
Konsepsadalah satuansarti yangsmewakili sejumlahsobjeksyang
mempunyaisciri yangssama. Orangsyang memilikiskonsep
mampusmengadakansabstraksi terhadapsobjek-objeksyang
dihadapi, ssehingga objek-objeksditempatkan dalamsgolongan
tertentu. sObjek-objek dihadirkansdalam kesadaransorangsdalam
bentuksrepresentasismental taksberperaga. Konsepssendirispun
dapatsdilambangkan dalamsbentuk suatuskata. sKonsep-konsep
matematikasterstruktur dengansteratur, logissdari yangspaling
sederhanaske yangskomples. sPeresyaratan untuksmenguasai
materi atauskonsep selanjutnyasialah menguasaisdansmemahami
meterissebelumnya terlebihsdahulu. Olehskarena itu, sdalam
pembelajaransmatematika kemampuanspemehaman konsep
merupakanshal yang terpenting. s
Penjelasanstentang pemahamansdan konsepstersebut penulis
dapatkanPjikaspemahamanPkonsepsmerupakanPkemampuanssis
waPyangsbersifatPmenguasaisbeberapaPmaterispelajaran,
dimanassiswa bukanshanya mengingatsatau mengetahuissuatu
konsep, stetapiPsiswasdapat Pmenyampaikanslagi dengan
caraPdansbahasanyaPsendirisagarPlebih mudahsdipahami,
memberisdefinisi sertasbisa menerapkanskonsep yangssesuai
denganspemahaman kognitifsyang terdapatsdalam dirinya. sMaka
kemampuanspemahaman konsepsmatematis adalahskemampuan
siswasdalam menemukansdan menjelaskan, smenerjemahkan,
menafsirkan, sdan menyimpulkanssuatu konsepsmatematika
berdasarkan pembentukan pengetahuannya sendiri, bukan sekedar
menghafal. Penerapan pemahaman matematis ini penting untuk
siswa dalam rangka belajar matematika secara bermakna. Untuk
memperoleh hasil belajar yang maksimal perlu dilakukan
beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor dari dalam

Ratna
36
WillissDahar,Teori-Teori Belajar Dan
Pembelajaran(Jakarta: Erlangga, 2011), h. 62.
32

dan faktor dari luar. Adapun faktor dari luar model pembelajaran
itu sendiri yang meliputi kurikulum, sarana, dan fasilitas serta
guru. Sedangkan faktor dari dalam ialah siswa itru sendiri yang
meliputi motivasi, keaktifan, gaya belajar, kecerdasan dan lain-
lain.
2. IndikatorPPemahaman KonsepPMatematis
“DepdiknasOmengemukakanMtentangPindikator-indikator
pemahamanPkonsepOyaitu sebagai berikut.
1. MenyatakaP ualang sebuahOkonsep.
2. Mengklasifikasihobjek menurut sifat-sifat Pertentu sesuai
dengfan Ponsepnya.
3. Memberikan contohPdan bukanPcontoh dari suatuP
objek.
4. Menyaikan konsepPdalam sebuah bentukPrepresentasi
matematis. P
5. MengembangkanPsyarat perluOdan syarat cukup dari
suatru konsep.
6. MenggunakanPserta memanfaatkanOsertaPmemilih
prosedurPatau operasi tertentu. P
7. MengaplikasikanPalgoritma atauy konsepPpada
pemecahanPmasalah.37
MenurutsKilpatrick, dkkspemahaman konsepsmatematika
sebagaiskemampuan untuksmemahami konsep, sproses dan
hubungansdalam pembelajaransmatematika yangsmemiliki
indikator-indikatorsberikut.
1. Konsepsyang dinyatakanssecara verbalOyangPtelah
dipelajari. s
2. MengklasifikasikanPobjek untuk membentuk kionsep
berdasarkanPapakah suatuspersyaratan telahsdipenuhi
ataustidak.
3. PenerapanOkonsep secarasalgoritma.

Trya GustyasManda and AtussAmadi Putra, ‘Pemahgaman Konsep


37

Luas DansVolume BangunsRuang Sisi Datar Sisiwa Melalaui


PenggunaansModel Learning Cycle 5E Disertai Petra Konsep’,1. 1(2012), h.
27.
33

4. MenyajikanskonsepMdalam berbagaiOmacamsbentuk
representasiOmatematika.
5. Mengaitkan berbagaiOkonsep matematika.38
MenurutPSari, PIndikator-indikator yangPmenunjukkan
pemahamanPkonsep dalamPpenelitian, yaitu.39
1. MenyatakanPulang suatuPkonsep.
2. MengklasifikasikanPobjek-objek menurutPsifat-sifat
tertentuPsesuai denganPkonsepnya.
3. Memberi Pcontoh dan nonPcontoh dari konsep. P
4. MenyajikanPkonsep dalamPberbagai bentukPrefresentasi
matematis. P
5. Mengembangkan syaratPperluPdan syarat cukup dari
suatu konsepP
6. Menggunakan, Pmemanfaatkan, Pdan memilihPprosedur
atauPoperasi tertentu. P
7. MengaplikasikanPkonsepPatauPalgoritmaPpada
pemecahan masalah. P
DariPbeberapa pendapatPtersebut, dalamPpenelitian ini
penelitiPmenggunakan pendapatPSari sebagaiPindikator
kemampuanPsiswa dalamPmemahami konsepPmatematika,
karenaPsesuai denganPtujuan dilakukannyaPpenelitian yang
mengacuPpada hasilPpra penelitianPyang masihPbanyak
siswa. yangPmengalami kesulitan dalam memahami konsep
matematika. DenganPpenjelasan masing-masingPindikator
sebagaiPberikut. P
1. IndikatorPpertama adalahPmelafalkan konsepPdengan
benarPdan tepat. PKemampuan ini
termasukPkemampuanPyangPpaling rendah, Pantara lain
kemampuanPmenghafal definisi, Paksioma, teorema,
Pdan sebagainya. P
38
M. Afrilianto, ‘PeningkatansPemahaman Konsep Dan Kompetensi
Strategis MatematissSiswa Smp DengansPendekatan MetaphoricalThinking’.
JurnalsIlmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung,
1.2(2012), h.196.
39
“Pramitha Sari, Pemahaman Konsep Matematika Siswa Pada
Materi Besar Sudut Melalui Pendekatan PMRI, Jurnal Pendidikan
Matematika, Vol. 2 No. 1 (2017),.h.44.,” n.d.
34

2. Indikator keduaPadalah menjelaskanPkonsepPdengan


kata-kataPdan kalimatPsendiri, kemampuanPini
menunjukkanPpemahaman yangPbaik. UngkapanPini
mungkin tidakPbegitu tajamPatau bahkanPtidak begitu
tepat, Ptetapi harusPbenar danPdapat memberikan
gambaranPyang cukupPjelas. P
3. Indikatorsketiga adalah mengidentifikasi sesuatusyang
diberikan sesuai atau tidak dengan konsep dan juga
kemampuan menggunakan atau tidak menggunakan
konsep pada tempat atau situasi yang tepat danPmencari
contoh. P
4. Indikatorskeempat adalah menginterpretasikanssuatu
konsep, yang menunjukkan interpretasi konsep dalam
lingkunganPmatematis,Pdi luarPmatematikaPatauPdalam
kehidupanPsehari-hari. P
5. IndikatorPkelima mengembangkanPkonsep, Pyaitu
kemampuanPmenggeneralisasi, PmengembangkanPsifat
dan perilakuPkonsep. P
6. IndikatorPkeenam adalahPmenerapkan konsepPbaik di
bidangPmatematika maupunPdi luarPbidang matematika.
7. IndikatorPketujuh yaituPmenerapkan konsepPatau
algoritmaPpada pemecahanPmasalah adalahPkemampuan
siswaPmenggunakan konsepPdan prosedurPdalam
menyelesaikanPmasalah yangPberkaitan denganPkehidupan
sehari-hari, Pdengan contohPdalam pembelajaranPsiswa
mampuPmenggunakan konsepPuntuk menyelesaikanP
masalah.

G. JenisPKelamin
Gender adalahPperbedaan bentuk, Psifat, danPfungsi biologis
laki-lakiPdan perempuanPyang menentukanPperbedaan perannya
dalamPmenjalankan usahaPketurunan. PerbedaanPantara laki-laki
danPperempuan terkadangPmasih memilikiPberbagaiPmacam
permasalahan, Pterutama mengenaiPperan danPsubstansi
peristiwaPdalam masyarakat. PMeski perbedaanPdariPsegi
anatomiPbiologis, laki-lakiPdan perempuanPmerupakan sesuatu
35

yang jelas, Pnamun perbedaanPtersebut terkadangPmasih


melahirkanPketidakadilanPdi satuPsisi. HalPyang dapat
membedakanPantara laki-lakiPdan perempuanPdalam hal peran
danPperhatiannya terhadapPsuatu pekerjaanPdan ini jugaPadalah
pengaruhPbudaya. PSetiap siswa, Pbaik laki-lakiPmaupun
perempuan, Pmemiliki kecerdasanPyang berbeda-beda. PBanyak
yang beranggapan bahwa kecerdasan juga dapat diklasifikasikan
menurutPjenis kelamin. PAnggapan bahwaPsecara umum
kecerdasanPsiswa laki-lakiPterletak padaPkreativitasnya (lebih
dominanPmenggunaka otak kanan) sedangkan siswaP
perempuanPpada umumnya memiliki kecerdasanPdi bidang
akademik (lebih dominanPmenggunakan otak kiri). sDalam Al-
Qur’an surah Al-Hujarat ayat 13 Allah SWT berfirman:

ۡ‫ٰيَٓأَيُّهَاٱلنَّاسُ إِنَّا خَ لَ ۡق ٰنَ ُكم ِّمن َذك َٖر َوأُنثَ ٰى َو َج َع ۡل ٰنَ ُكمۡ ُشعُوبٗ ا َوقَبَٓائِ َل لِتَ َع^^ا َرفُ ٓو ۚ ْا إِ َّن أَ ۡك^ َر َم ُكم‬
١٣ ‫ير‬ ٞ ِ‫ِعن َد ٱهَّلل ِ أَ ۡتقَ ٰى ُكمۡۚ إِ َّن ٱهَّلل َ َعلِي ٌم َخب‬

Artinya:“ Hai manusia, sesungguhnya kami telah


menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang
paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengetahui”.(QS :Al-Hujarat:13).
Hal yangumendasari perbedaanupola pikirudan
pandanganuantara priaudan wanitausebenarnya adalahubentuk
strukturuotaknya. Ukuranubagian otakuyang berbedauantara
priaudan wanitaumenghasilkan perbedaanudalam bagaimana
bagian-bagianuini berhubunganudan jugauperbedaan dalam
caraukerja otak. uPerbedaan dasaruotak antaraukedua jenis
kelaminuadalah:
1. PerbedaanPSpasial
PadaPpria, otakPcenderung berkembangPdan memiliki
kemampuanPspasial yangPlebih kompleksPseperti
keterampilanPdesain mekanik, Ppengukuran arah, Pabstraksi dan
36

manipulasiPobjek fisik. Karena ituPtak heran jikaPpara pria


sukaPmengotak-atikPkendaraan. P
2. PerbedaanPVerbal
Area korteksPotak laki-lakiPlebih banyakPdiserap untuk
melakukanPfungsi spasialPdan cenderungPmemberikan
sebagianPkecil areaPkorteks untukPmemproduksi dan mengolah
kata-kata. uKumpulan sarafuyangumenghubungkan otakukiri-
kanan atauucorpus collosumuotakulaki-laki seperempatulebih
keciludari otakuperempuan. uJika otakulaki-lakiuhanya
menggunakanubelahan kanan, uotak perempuanubisa
memaksimalkan ukeduanya. Ituusebabnya wanitaulebih
banyakuberbicara daripadaupria. Dalamusebuah penelitian,
wanita menggunakanusekitar 20.000ukata/hari, sedangkanupria
hanyaumenggunakanu7.000 kata/hari. u
3. PerbedaanPKimia
OtakPwanita mengandung lebihPbanyak serotoninPyang
membuat mereka tenang. PTak heran jikaPwanita lebih tenang
dalam menanggapi ancamanPyangPmelibatkan aktivitasPfisik,
sedangkanPpria lebih cepatPmarah. SelainPitu, otak wanita juga
memilikiPoksitosin, yaituPzat yangPmengikat manusiaPdengan
manusiaPlain atauPlebih banyak objek. PKedua hal
iniPmempengaruhiPkecenderungan biologisuotak laki-lakiuuntuk
tidakuberbicara terlebihudahulu. Kondisiuinilah
yangumembedakan priaudenganuwanita.
4. MemoriuLebihuKecil
Pusatumemori (hipocampus) di uotak wanita lebihubesar
daripada diuotak pria. Iniubisa menjawabupertanyaanukenapa
priaumudah lupa, usedangkan wanitaubisaumengingat
semuanyaudenganudetail.
BerdasarkanPhal tersebutPdi atas dapatPditarik suatu
kesimpulanPbahwa polaPpikir laki-lakiPdan perempuan terletak
padaPukuran bagianPotak danPbagaimana cara kerjanya. PSelain
itu perbedaanPtradisi di masyarakatPjugalah yang
membawaPpengaruh terhadapPgaya berfikirPlaki-laki dan
perempuanP
37

KrutestsikiPdalam Nafi’anPmenjelaskanPperbedaan
antaraPlaki-laki danPperempuan dalamPbelajarPmatematika
sebagaiPberikut.40
a. Laki-lakiPlebih unggulPdalam penalaranPperempuan
lebihPunggul dalamPketepatan, ketelitian, Pkecermatan,
danPkeseksamaan berfikirP
b. Laki-lakiPmemiliki kemampuanPmatematika dan
mekanikaPyang lebihPbaik dariPpada perempuan,
perbedaanPini tidakPnyataPpadatingkat sekolahPdasar
akan tetapiPakan menjadiPjelas padaPtingkat yangPlebih
tinggi. P
H. Kerangka Pemikiran
Penelitianuiniumenggunakan tiga kelasuyaitu, ukelas
eksperimenu1 menggunkanumodel pembelajaranuARCS dengan
berbantuan media animasi powtoon, eksperimen 2umenggunakan
modelupembelajaran ARCS, kelasukontrol menggunakanumodel
konvensional. uSetelahudilakukakan pembelajaran, udiberikan
soalupost-test kepadausiswa. Adanyautindakan post-
testubertujuan untukumelihat apakahuada pengaruhumodel
pembelajaranuARCS terhadapupemahaman konsepumatematis
siswaupada kelasueksperimen 1, ueksperimen 2udanujuga
dilakukan upada kelasukontrol yangumenggunakanumodel
konvensional.
Pada kelasueksperimenu1,eksperimenu2, maupunukelas
kontroludilakukan pengamatanuantara siswa laki-lakiudan siswa
perempuanudalam menyelesaikanumasalah, tindakanupengamatan
ini dilakukanuuntuk mengetahuiuapakah adaupengaruh
uperbedaanujenis kelamin terhadapupemahaman konsepupada
saat kegiatanubelajar mengajaruberlangsung. Hasil tes padaukelas
eksperimenudiharapkan lebihubaik dibandingudenganukelas
kontrol.
Penggunaan model ARCS padaukelas eksperimenudan model
konvensionalupada kelasukontrol meperhatian adanya perbedaan
40
“Hatibku.‘Kemampuan Otak Laki-Laki Dan Perempuan, Mana
Yang Lebih Unggul’. (On-Line) Tersedia Di:
Http://Hatibku.Wordpress.Com/221-2/ (05 April 2021).,” n.d.
38

jenis kelamin dalam pemahaman konsep matematisupada saat


kegiatanubelajar mengajaruberlangsung, uhal iniudilakukan untuk
melihat apakah terdapat interaksi pada siswa laki-laki maupun
siswa perempuan ketika menggunakanumodel pembelajaran
ARCSuberbantuanumediaanimasiupowtoonterhadapupemahamanu
konsep.
Salahusatu masalahudalam pembelajaranumatematika
diuSMP 3uBandar Lampunguialah rendahnyaukemampuan
pesertaudidik dalamumenyelesaikan masalahuyangudikemas
dalamubentuk soaluyang menekankanupada pemahamanudan
penguasaanukonsep suatuupokok bahasanutertentu. Mengingat
pentingnya pemahaman matematis bagi siswa, sudah sewajarnya
dicarikan solusi untuk mengembangkan pemahaman konsep
matematis tersebut. Solusi yang diperkirakan cocok untuk
mengatasi masalah tersebut ialah memilihkan model pembelajaran
yang tepat. Tidak hanya itu, penggunaan bahan ajar yang tepat
juga berpengaruh dalam meningkatkan minat membaca dan
menalar siswa yang nntinya akan berpengaruh pada
perkembangan kemampuan yang ada pada siswa. uKerangka
berpikirudalam penelitianuini dapatupenulis paparkanusebagai
berikut:

Pengenalan Siswa

Penjelasan Tujuan
Pembelajaran
39

Eksperimenu1
Eksperimenu2
Menggunakanu Kontrol
Menggunakanu
Model Menggunakan
uPembelajaranu
Model Model
ARCS danuMedia uPembelajaran Konvensional
Animasi Powtoon uARCS

Proses Pembelajaran

Posttest

Analisis Hasil Pembelajaran


Ditinjau Dari Jenis Kelamin

Kesimpulan
(Gambar 2.1 Kerangka Berpikir)

BerdasarkanPbagan diPatas, menggambarkanPproses


pembelajaranPyang akan dilakukanPoleh peneliti, padaPbagan
tersebutPterlihat dalamPproses pembelajaranPpesertaPdidik
dapatPlebih aktif, Pdapat dikatanPpeserta didikPlebih aktif
dariPpenggunaan modelPyang diajarkanPoleh guru. P

I. Hipotesis
HipotesisPdalamPpenelitian “hubungan” dapatPdiartikan
sebagaiPpernyataan dugaanPadanya hubunganPanatara variabel
dalamPsampel. HipotesisPadalah jawabanPsementara terhadap
40

rumusanPmasalah penelitian. PBerdasarkan pendapatPdi atas,


makaPdapat penulisPsimpulkan bahwaPhipotesis adalahPsuatu
pernyataanPyang perluPdibuktikan kebenarannyaPmelalui
analisis, makaPberdasarkan uraian, Ppenulis mengajukan
hipotesisPsebagai berikut: P
a. HipotesisPPenelitian
HipotesisPdalamPpenelitian iniPadalah:
1. TerdapatPpengaruh modelPpembelajaran ARCS berbantuan
media animasi powtoon terhadap pemahaman konsep
matematis peserta didik.
2. TerdapatPpengaruh perbedaanPjenis kelaminPlaki-laki dan
perempuanPterhadap pemahamanPkonsep matematisPpeserta
didik. P
3. Terdapat interaksi penggunaan model ARCS berbantu media
animasi powtoon dan jenisPkelamin terhadap pemahaman
konsepPmatematis peserta didikP
b. HipotesisPStatistik
BerdasarkanPuji statistiknya, Prumusan hipotesisPdapat
dibedakanPmenjadi duaPjenis, yaituPHipotesis NolP (H0) dan
HipotesisPAlternatif (H1)
1. H0AP: αi = 0 untuk iP= 1, 2, 3P ( TidakPterdapat pengaruh
penggunaanPmodel ARCSPberbantu mediaPanimasiPpowtoon
terhadapPpemahaman konsepPmatematis pesertaPdidik).
H1AP: αi ≠ 0Ppaling sedikitPada satuPharga i =P1, 2, 3P
(TerdapatPpengaruh penggunaanPmodel ARCSPberbantu media
animasiPpowtoon terhadapPpemahaman konsepPmatematis
pesertaPdidik).
2. H0B : Pβj = 0 untuk j = 1, 2P (Tidak TerdapatPpengaruh
perbedaanPjenis kelaminPlaki-laki danPperempuan terhadap
pemahamanPkonsep matematisPpeserta didik). P
H1B : βj ≠ 0Puntuk jP= 1, 2 (TerdapatPpengaruh perbedaanPjenis
kelaminPlaki-laki danPperempuan terhadapPpemahaman konsep
matematisPpeserta didik). P
3. H0AB : (αβ)ij = 0uuntuk i = 1, u2, 3u& ju= 1, 2u ( Tidakuterdapat
interaksiupenggunaan modeluARCS berbantu media animasi
powtoonudan jenisukelamin terhadap pemahamanukonsep
41

matematisupesertaudidik).
H1AB : (αβ)ij = 0uuntuk i = 1, u2,3 & j = 1, 2u (TerdapatPinteraksi
penggunaanPmodel ARCSPberbantu mediaPanimasi
powtoondanPjenis kelaminPterhadap pemahamanPkonsep
matematisPpeserta didik). P
Dengan:
αi = efekPbaris ke-i padaPvariabel terikatPiudengan i = 1, 2, 3P
βj = efekPkolom ke-j padaPvariabel terikatPjudengan jP= 1,2 P
(αβ)ij = kombinasiPefek barisPke-iudanPkolom ke-jPpada
variabelPterikat.
BAB III P
METODEOPENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Secara umum, metodeOpenelitian didefinisikan sebagai
metodeYilmiah untuk memperolehPdata untuk tujuanPdan
penggunaan tertentu. Sugiyono berkeyakinan bahwa metode
penelitian dapatBdiartikan sebagaiumetode ilmiahuuntuk
memperolehudata yanguefektif, tujuannyauadalah untukudapat
menemukan,mengembangkan dan membuktikan suatu
pengetahuan, usehingga suatu masalah dapat dipahami,
dipecahkan dan diprediksi secara bergantian. Olehukarenauitu,
agarupenelitian tersebutubersifat ilmiah, uperlu digunakanusuatu
metodeuuntuk mencapau tujuan yangutelahuditetapkan.
Dalamupenelitian ini menggunakan pendekatanukuantitatif.
Yang dimaksud penelitianukuantitatif dapatudiartikanusebagai
metodeupenelitian yanguberlandaskan padaufilsafatupositivisme,
digunakanuuntuk menelitiupada populasiuatau sampelutertentu,
teknikupengambilan sampelupada umumnyaudilakukanusecara
randomupengumpulan dataumenggunakan instrumentupenelitian,
analisisudata bersifatukunatitatif/statistic denganutujuanuuntuk
mengujiuhipotesis yangutelahuditetapkan.41”
“Dapat sepenuhnya berperan untuk mengontrol variabel
eksternal yang memengaruhi implementasi eksperimen. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan”desainupenelitian post-testu.
Desainuterdiri dariutiga kelasuyang dipilihusecarauacak,
setelah proses pembelajaran selesai, kemudianudilakukanupost-
test untukumengetahui hasil uelajar kelasueksperimen 1,
eksperimenu2, danukelas kontrol. uDi kelas eksperimenu2, media
pembelajaranudi adopsi. uModel konvensionaludan metodeutanya
jawab diadopsi di kelas kontrol.

Tabel 3.1

41
“Hawi, Akmal. 2014. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2014, Hal 101,” n.d.
31
32

Desain Penelitian Quasi Eksperimen


Jenis kelaminu (BJ) Laki-lakiu Perempuanu
Modelu (Ai) (B1) (B2)
Modelupembelajaran ARCS A1B1 A1B2
Berbantu Media Animasi
Powtoon
Model Pembelajaran ARCS A2B1 A2B2
berbantuan media cetak (A2)H
Model A3B1 A3B2
Konvensionalberbantuan
media cetak (A3)
Keterangan:
A1 : PenerapanMmodel ARCS berbantu media animasi powtton
A2 : PenerapanPmodel ARCSPberbantuanPmedia cetak
A3 : PenerapanPmodelPkonvensional berbantuan media cetak
B1 : Laki-lakiPH
B2 : PerempuanO
B. Variable PenelitianPdan DefinisiPOperasional
VariabelPpenelitian adalahPsegala sesuatuPdalam bentuk
apapunPyang ditentukaP oleh penelitiPuntuk dipelajariPsehingga
diperolehPinformasi tentangnya, Pkemudian ditarikPkesimpulan.
VariabelPyang akanPdigunakan dalamPpenelitian iniPadalah:
1. VariabelPbebas adalahPvariabel yangPmempengaruhi, Pdalam
halPini variabelPbebasnya adalahPmodel pembelajaranPARCS
berbantuanPmedia powtoonPanimasi (x1). ModelPpembelajaran
ARCSPmerupakan modelPpembelajaran yangPdidominasi guru
danPdirancang untukPmengembangkan pengetahuanPdan
keterampilanPsiswa secaraPbertahap. Powtoon adalahPlayanan
freeware atauPprogram onlinePgratis yangPdapat digunakan
untukPmembuat presentasiuatau videouanimasi yangudapat
dimanfaatkanuoleh penggunauinternetPdenganucaraPyang mudah.
DanPgender (x2), Pperbedaan peran, Pfungsi dan tanggungPjawab
antaraPperempuan danPlaki-laki yangPdihasilkan dariPkonstruksi
sosial budayaPdan dapatPberubah sesuaiPdenganPperkembangan
zaman, danPmerupakan perbedaanPgender yangPbukan
disebabkan oleh perbedaan biologis dan bukan karena kodrat
33

Tuhan, melainkan diciptakan oleh laki-laki dan perempuan


melalui proses sosial budaya yang panjang
2. Variabel terikat adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh
variabel bebas, dalam hal ini variabel terikat adalah pemahaman
konsep matematika (y). Pemahaman konsep matematika siswa
adalah kemampuan siswa untuk menemukan, menjelaskan,
menerjemahkan, menafsirkan, dan menyimpulkan suatu konsep
matematika berdasarkan pembentukan pengetahuannya sendiri,
bukan hanya sekedar menghafal.
C. Tempatudan WaktuuPenelitian
1. TempatuPenelitian
Penelitianuini dilaksanakan di SMPuNegeri
3uBandaruLampung
2. WaktuuPenelitian
Waktu “yang digunakan peneliti untuk mengadakan penelitian
yaitu pada Semester Ganjil tahun” Pelajaranu2020/2021.
C. PopulasiudanuSampel
1. Populasiu
“Populasi adalah keseluruhan objek / topik dengan kualitas
dan karakteristik tertentu, peneliti menentukan objek dan” topik
yanguakan diteliti, ukemudianumenarik kesimpulan. uPopulasi
dalamupenelitian iniuadalah seluruhusiswa kelasuVIII SMP
Negeriu3 BandaruLampung yanguberjumlah 326 siswa pada
tahun pelajaran 2020-2021 yaitu:
Tabel 3.2
JumlahPPeserta DidikPKelas
VIIIPSMPPNegeri 31 PBandarPLampung
TahunPAjaran 2020/2021
N K Jumla
o e h siswa
l
a
s

1 V 32J
I
I
34

I
P
A
U

2 V 32P
I
I
I
P
B

3 V 32P
I
I
I
P
C

4 V 29P
I
I
I
P
D
N

5 V 31P
I
I
I
P
E

6 V 29P
I
I
I
P
F
H
35

7 V 27P
I
I
I
P
G
P

8 V 28P
P I
I
I
H
P

9 V 27P
P I
I
I
I
P

1 V 29P
0 I
P I
I
J
P

1 30P
1 V
P I
I
I
K
P

J 326P
u
m
l
a
36

h
P

Sumber: Dokumentasi SMP Negeri 3Bandar


Lampung TA 2020/2021
SumberPdata dalamPpenelitian iniPadalah subjekPdari mana
dataPitu diperoleh, Psehingga subjekPpenelitian dapatPberarti
orangPatau apapun yangPmenjadi sumberPpenelitian. PSumber
dataPsekunder diperolehPdari stafPTU di SMPPN 3 Bandar
LampungP
2. SampelP
SampelPadalah bagianPdari sejumlahPdan karakteristikPyang
dimiliki olehPpopulasi yangPdigunakan untukPpenelitian. Sampel
dalamPpenelitian iniPditentukan berdasarkanPteknik pengambilan
sampelPyang dilakukan. PSampel terdiriPdari 3Pkelas, yaituPdua
kelasPeksperimen danPsatu kelasPcontrol.
E. Teknik Sampling
Teknik pengambilanPsampel adalahPteknik pengambilan
sampel. PTeknik pengambilanPsampel penelitianPyang digunakan
dalamPpengambilan kelasPeksperimen dan kelas Pkontrol adalah
teknik Cluster RandomPSampling. MenurutPSugiyono, teknik
Cluster RandomPSampling dilakukanPdengan duaPcara: tahap,
yaitu pertamaPmenentukan sampelPdaerah dari populasiPsecara
randomPdan terpilihPtiga kelas, yakniPkelas VIII C, PVIII D,
dan VIIIuE, danutahap keduaumenentukan masing-masingukelas
secaraurandom lagiuuntuk menentukanukelas eksperimenu1,
eksperimenu2, dan kelasukontrol, didapatukelas VIIIuE sebagai
kelas eksperimen 1 yang memperoleh model pembelajaran ARCS
berbantuuanimasi powtoon, udan kelasuVIII Dusebagaiukelas
eksperimenu2 yangumemperolehumodel pembelajaranuARCS,
sertaPkelas VIII C sebagaiPkelas kontrolPyang
memperolehPmodel pembelajaran konvensional.
P
F. TeknikPPengumpulan DataP
“Adapun tehknik pengumpulan data yang peneliti gunakan
37

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:”


1. TesP
Tes adalah alatPatau prosedurPyang digunakanPuntuk
mengetahuiPdan mengukurPsesuatu dalamPsuatu suasana,
denganPcara atauPaturan yangPtelah ditentukanPsebelumnya. Tes
digunakanPdalam penelitianPini untuk mengukurP pemahaman
konsepPmatematika siswaPpada materiPsetelah dipelajari. Dalam
penelitianPini tes yangPakan diberikanPkepada siswaukelas
VIIIuA, VIIIuB dan VIIIuC berupa soaluessayupada
materiuSPLDV (persamaan linierudua variabel), tesuyang
digunakan adalah post-test yaitu diberikan setelah pembelajaran
selesai. TesPini berupaPtes tertulis, Ppenilaian tesPberpedoman
padaPhasil tertulisPsiswa padaPindikator pemahamanPkonsep
matematika. P
Tabel 3.3
Indikator PemahamanOKonsep Matematis
No. Indikator

1 MenyatakanPulangNsuatu konsepO

2 MengklasifikasikanPobjek-objek menurutPsifat-sifat
tertentu sesuaiPdenganPkonsepnya

3 MemberiPcontoh dan non contohPdari konsep

4 MenyajikanPkonsepPdalam berbagaiPbentukPrefresentasi
matematisP

5 MengembangkanOsyarat perlu dan syaratPcukupPdari


suatu konsepP

6 Menggunakan, Pmemanfaatkan danPmemilihOprosedur


atauPoperasi tertentuP

7 MengaplikasikanPkonsepatauPalgaritma padaPpemecahan
masalahP

2. Dokumentasi
38

“Metode dokumentasi ini dilakukan peneliti untuk


mengumpulkan data-data yang”“diperlukan peneliti sebagai
pendukung atau penguat data-data sebelumnya. Menurut
Arikunto, metode ini tidak kalah penting dengan metode-metode
lainnya, metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-
hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan
sebagainya.42”
G. InstrumenOPenelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau sarana
yangudigunakanupeneliti dalamumengumpulkan datauagar
pekerjaannyaulebih mudahudan hasilnyaulebih baik, udalam arti
lebihuakurat, ulengkap danusistematis sehinggaulebihumudah
untukudiolah.
Instrumenuyang digunakanudalam penelitianuini adalahutes
untukumengukur pemahamanukonsep matematikausiswa.
Penelitian iniPmenggunakan tesPdeskripsi denganPjenis soal
berdasarkanPindikator pemahamanPkonsep matematikaPsiswa
sehinggaPtes iniPdapat menjadiPalat ukurPpemahamanPkonsep
matematika siswa. P
Kemampuan memahami konsep matematika dapatPdiukur
denganPmenggunakan instrumen Ptes. Materi tesPdiambil dari
materiPpelajaran matematikaPSMP kelasPVIII semesterPganjil
denganPmengacu padaPkurikulum yang ditetapkanPdi SMPN 3
BandarPLampung. Subyek penelitianPiniPadalah SPLDV.
PenyusunanPsoal tesPdiawali denganPpenyusunan kisi-kisiPsoal,
yangPdilanjutkan denganPpenyusunan soalPdanPalternatif kunci
jawaban untuk setiap butirusoal. Setelahuinstrumen tesudibuat,
penelitiukemudian memberikanupenilaian yanguobjektif. Kriteria
penilaianumasalah pemahamanukonsep matematikaudapat
dilihatupada tabel 3 diubawahuini:
Tabel 3.4
KriteriaPPenskoran KemampuanPPemahamanPKonsep
MatematisPPesertaPDidik
42
“Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta,
2010). h. 274,” n.d.
39

No IndikatorP Respon PesertaDidik Skor


Terhadap Soal
1 MenyatakanPulang a. TidakPmenjawab 0
suatuPkonsep
b. Terdapat jawaban 1
menggunakanPcara
tetapiPjawaban
salah
c. MemberiPjawaban 2
tetapiPtidakPsemu
a benarP
d. MemberiPjawaban 3
benarPtetapiPtidak
disertaiPalas an
e. MemberiPjawaban 4
benarPdanPalasan
benar
2. MengklasifikasiPobjek a. TidakPmenjawab 0
menurut sifatPtertentu b. TerdapatPjawaban 1
sesuaiPdengan menggunakanPcara
konsepnya tetapijawaban salah
c. MemberiPjawaban 2
tetapiPtidakPsemu
a benar
d. MemberiPjawaban 3
benarPtetapiPtidak
disertai alasan
e. MemberiPjawaban 4
benarPdan alasan
benarP
3. MemberiPcontohPdan a. TidakPmenjawab 0
nonPcontoh
b. TerdapatPjawaban 1
menggunakanPcara
tetapiPjawabPsalah
c. MemberiPjawaban 2
tetapiPtidak semua
benarP
d. MemberiPjawaban 3
benarPtetapiPtidak
40

disertaiPalas an
e. MemberiPjawaban 4
benarPdanPalasan
benarP
4. MenyajikanPkonsep a. TidakPmenjawab 0
dalamPberbagaibentuk
representasi b. TerdapatPjawaban 1
matematika menggunakanPcara
tetapiPjawaban
salahP
c. MemberiPjawaban 2
tetapiPtidakPsemu
a benarP
d. MemberiPjawaban 3
benarPtetapiPtidak
disertaiPalas an
e. MemberiPjawaban 4P
benarPdanPalasan
benar
5. MengembangkanPsyara a. TidakPmenjawab 0
t perluPdan syarat
b. Terdapat jawaban 1
cukupPsuatu konsepP
menggunakanPcara
tetapiPjawaban
salah
c. MemberiPjawaban 2
tetapiPtidakPsemu
a benar
d. MemberiPjawaban 3
benarPtetapiPtidak
disertaiPalasan
e. MemberiPjawaban 4
benarPdanPalasan
benar
6. Menggunakan a. TidakPmenjawab 0
memanfaatkanPdan
memilihPprosedurPatau b. TerdapatPjawaban 1
operasiPtertentu menggunakanPcara
tetapiPsalah
c. MemberiPjawaban 2
tetapiPtidak
semuaPbenar
41

d. MemberiPjawaban 3
benarPtetapi tidak
disertaiPalasan
e. MemberiPjawaban 4
benarPdan alasan
benar P
7. Mengaplikasikan a. TidakPmenjawab 0P
konsep b. TerdapatPjawaban 1P
menggunakanPcara
tetapiPjawaban
salahP
c. Memberi jawaban 2P
tetapi tidak disertai
alas an
d. Memberiujawaban 3P
benar tetapiutidak
disertai alas an
e. MemberiPjawaban 4P
benarPdan alasan
benar

KriteriaPpenskoran diPatas memilikiPskala 0 - 4, Psehingga


skorPyang diperolehPmasih berupaPskor mentah. SkorPmentah
yangPdiperoleh tersebutPditransformasikan menjadiPnilai dengan
skalaP0 - 100 denganPmenggunakan aturanPsebagai berikut: P
Skor Mentah
NilaiP= Nilai= × 100
Skor Maksimum Ideal
Keterangan : P
SkorPmentah = skorPyang diperolehPpeserta didik
SkorPmaksimal ideal = skorPmaksimum ×
banyaknyaideal
1. Uji Coba InstrumenPPenelitian
1. UjiPvaliditas
MenurutuSuharsimiuArikunto, keefektifan
merupakanuukuran yangumenunjukkanukeefektifanuatau
tingkat keefektifan alat yang digunakan dalam penelitian.
Di sisi lain, alat yang efektif atau efektif memiliki
keefektifan yang tinggi, dan jika alat tersebut dapat secara
42

akurat menampilkan data variabel yang sedang dipelajari,


keefektifannya rendah. Efektivitas suatu instrumen tidak
lebih dari sejauh mana tes mengukur derajat yang ingin
diukur dalam penelitian. Rumusnya bisa ditulis sebagai:
rxy ❑=N ∑ XY −¿ ¿ ¿
Keteranganu:
r xy u : Koefisienukorelasi antarauvariabel Xudan Y
∑ X u : JumlahuSkorubutir
∑ Y u : Jumlah uSkorutotal
Nu : Jumlahusampel
“Setelah ditentukan r xy = r hitung kemudian
dibandingkan dengan r table pada taraf signifikan 5% atau
0,05. Jika r xy maka butir soal dinyatakan valid, sedangkan
jika r xy table maka butir soal dinyatakan tidak valid sehingga
diperbaiki atau dibuang”.
Tabel 3.5
Kriteriaukoefisien kolerasiubutirusoal
IntervalPKoefisiensi TingkatPHubungan
0,00 ≤ ru< 0,20P SangaturendahP
0,20 ≤ ru< 0,40P RendahP
0,40 ≤ ru<0,60P CukupP
0,60 ≤ ru< 0,80P TinggiP
0,80 ≤ ru≤ 1P SangatutinggiP
Sumber: PSugiyono, MetodePPenelitianuKuantitatif,
KualitatifPdanuRnD, PBandung: Alfabta, u2017
2. UjiPTingkatPKesukaran
TingkatPkesukaran diterapkanPsupayaPbisaP
memeriksa apakahPbutir soal yangPditerapkan
iniPsebgai butir soalPyang baik, berartiPbutire soalPitu
mempunyaiPtingkat soalPmudah, sedangPdan sukar.
TingkatPkesukaran suatuPsaol bisa buktikanPdengan
rumus:43
43
Rostina Sundayana, Statistik Penelitian Pendidikan, (Bandung :
Alfabeta,2014), hal.76.
43

SA+ SB
TK=
IA + IB
TK : “Tingkat Kesukaran”
SAu : “Jumlah skor kelompok atas”
SBu : “Jumlah skor kelompok bawah”
IAu : “Jumlah skor ideal kelompok atas“
IBu :”JumlahPskor idealPkelompok bawah”
Dengan klasifikasiPsebagai berikut :
Tabel 3.6
Intepretasi TingkatPKesukaran Butir Tes
Tingkat kesukaranP IntepretasiP
TK = 0,00P Terlalu SukarP
0,00 < TK ≤ 0,30P SukarP
0,30 < TK ≤ 0,70P SedangP
0,70< TK ≤ 1,00P Mudah P
TK = 1,00P Terlalu MudahP
Sumber: RostinaPSundayana, StatistikPPenelitian
Pendidikan, Bandung : Alfabeta
3. Uji DayaPPembeda
Uji dayaPbeda (D) untukPmengukur sejauhPmana
butirPsoal tesPbisa membedakanPsiswa yangPtelah
mengertiPpelajaran denganPsiwa yang belumPmengerti
pelajaranPsesuai denganPkriteria tertentu. DenganP
rumus sebagaiPberikut:44
SA−SB
D=
IA
Keterangan: u
D : “Daya Pembeda”
SAu: “Jumlah skor kelompok atas”
SBu: “Jumlah skor kelompok bawah”
IAu: “Jumlah skror ideal kelompok atas”
Tabel 3.7
Inteprtasi DayauPembeda Butir Tes
Daya uPembeda Klasifikasi
D =u0.00 Sangatuburuk
44
Ibid, 76
44

0,00 <uD ≤ 0,20 Jelek


0,20 <uD ≤ 0,40 Cukupu
0,40 <uD ≤ 0,70 Baiku
0,70<uD ≤ 100 Sangatubaik
Sumber: uRostina Sundayana, uStatistik
PenelitianuPendidikan, Bandung : uAlfabeta

4. UjiPReliabilitas
Keandalan terkait dengan keyakinan.Jikautes tersebut
“dapatumemberikan hasiluyang konsisten, tesutersebut
dikatakan memilikiutingkat kepercayaanuyangutinggi.
Tujuan “reliabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi
instrumen sebagai alat” ukurudalam penelitian. uUntuk
mengetahui reliabilitasutes kesesuaian internal dengan
menggunakan metode uji kesesuaian, kemudian
digunakan beberapa teknik untuk menganalisis
data.“Untukumenguji reliabilitas soalutesudapat
menggunakanumetodeuKurderRichardsonurumusKR20.”
r
11=¿ {k−1k }{v −∑v pq }¿
t

Keteranganu:
r11 : “reliabilitas instrumen secara keseluruhan”
p : “populasi subjek yang mendapat skor 1”
q : “populasi subjek yang mendapat skor 0”
vt : “varians skor total”
k : “banyaknya butir pertanyaan”
∑pq : “jumlah hasil perkalian p dan q”
“Data yang telah dinyatakan valid di hitung
menggunakan software SPSS versi 20. dengan langkah
sebagai berikut:”
a. “Membuka lembar kerja SPSS Versi 20”
b. “Klik menu Analisis, pilih rasio, lalu pilih
penganalisis keandalan, lalu klik Statistik di kotak
dialog dan centang semua opsi deskriptif, lalu
centang opsi korelasi, lalu lanjutkan, lalu OK”
c. “Jika nilai Crochbach Alpha stabil, maka item
45

instrumen dinyatakan reliabel dan memiliki tingkat


keterkaitan yang telah ditentukan.”

Tabel 3.8
Kriteria Reabilitas
IntervalPKoefisiensi TingkatPHubungan
0,00u≤ r < 0,20P Sangat rendahP
0,20u≤ r <u0,40P Rendahu P
0,40u≤ r < u0,60P Sedangu P
0,60u≤ r <u0,80P KuatP
0,80u≤ r ≤u1P SangatukuatP

H. Teknik AnalisisuData
“Dalam penelitian kuantitatif analisis data merupakan
kegiatan setelah data seluruh responden atau sumber data lain
terkumpul. Jadi setelah semua data terkumpul sesuai dengan
kebutuhan yang telah ditentukan, maka langkah berikutnya adalah
menghimpun dan mengelola data yang sudah terkumpul tersebut
dengan cara mengklarifikasikan semua jawaban untuk dianalisa. 45”
Untuk membuktikan ada tidaknya “pengaruhumodel
pembelajaranuARCS berbantuumedia animasi Powtoonuterhadap
pemahamanukonsep matematisuberbatu dengan media animasi
powtoon di SMPuNegeri 3uBandaruLampung.
a. Uji Normalitas
UntukPmengetahui apakahPkedua populasiPtersebut
berdistribusiPnormal atauPtidak, makadilakukan penyelidikan
denganPmenggunakan ujiPterdistribusi normal. UjiP
normalitasPyang digunakanPadalah ujiPLiliefors. PUji
Liliefors merupakan salahPsatu ujiPyang seringPdigunakan
untukPmenguji normalitasPdata. UjiPLilieforsPdigunakan
denganPlangkah-langkahPsebagaiPberikut:
1. TarafPsignitifikan α = 0,05
2. UjiPstatistikPLhitung =uMax |f(z)-S (z)|
3. Hipotesis: uP

“Tohirin,
45
Pskologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
Hlm.165,” n.d.
46

H0 : dataPmengikuti sebaranPnormal

H1:dataPtidakumengikutiusebarannormal
4. Kesimpulan: uJika Lhitung ≤Ltabel, makauH0uditerima
5. Langkah-langkahnyaPadalah sebagaiPberikut:
a. mengurutkanPdata
b. MenentukanPfrekuensi masing-masingPdata
c. MenentukanPfrekuensiPkumulatif
∑ Xi , S= ∑ ( X i− x́ ) ²
d. MenentukanPnilai X́ =
n
( X −
√n−1
x́ )
e. MenentukanPnilai Z dimana Zi = i
s
f. MenentukanPnilai f (z), denganPmenggunakan
tabel z
fkum
g. MenggunakanPs (z) =
n
h. MenentukanPnilai L = | f (z) - S (z) |
i. Menentukan nilaiPLhitung =PMax | f (z) - S (z) |
j. MenentukanPnilaiPLtabel =L (α,n)
k. MembandingkanPLhitung dan LtabelPserta membuat
kesimpulan
Lhitung≤Ltabel, maka H0 diterima.46

b. UjiuHomogenitas
Ujiuhomogenitas adalah pengujian apakahuvariansdari
duauatau lebihudistribusi samauatau tidak. uUji
homogenitasPyang akanPdigunakan penelitiPadalah uji
Barlett. PUji BarlettPdapat digunakanPuntuk menguji
homogenitasPdua atau lebih Pkelompok data.
RumusPtes BarlettPadalah sebagaiPberikut:
Langkah-langkahuuji Bartlettusebagaiuberikut:47
1) MenentukanPtaraf signitifkan (α) = 0,05
46
Novalia dan Muhamad Syajali, Op. Cit, h. 53-54
47
Husaini Usmanudan R. uPurnomo SetiadyuAkbar, Pengantar
Statistika, u (Jakarta: PT Bumi Aksara, u2008), h. 137-138
47

2) Uji statistic X2hitung = In (10) {B- ∑ki =1dk LogS2}


3) Hipotesis:
H0 : data Homogen
H1 :datautidakuhomogen
4) Kesimpulan: ujika X2hitung≤X2tabel, umaka Hou
diterima
5) Langkah-langkahuujiuBartlett:
a) Tentntukanuvarians masing-masingukelompok
data. uRumusuvarians
Ʃ ni=1 ( x i− x́ ) ²
s2=
n−1
b) Tentukan variansi gabunganudengan rumusuS2
Ʃ ni=1 ( dk . s 2i )
gab =
∑ dk
Dimanaudk = n-1
c) Tentukan nilai Barlett dengan rumus
k 2
B ¿ ( Ʃ i=k dk ) log s gab
d) Tentukan nilai uji chi kuandrat dengan rumus:
k
X2hitung¿ ln ⁡(10) { B−Ʃ i=k dk log S 2 }
e)Tentukanunilai X2tabel=X2(α,k-1)
f)Kesimpulam : jika X2hitung≤ X2tabel, Pmaka H0
diterima
c. UjiIHipotesis
SetelahPuji prasyaratPanalisisdalamPpenelitian terpenuhi
yaitu sampelPberasal dariPpopulasi yang berdistribusinormal
dan varians dariupopulasi tersebut samau (homogen), maka
akanudilakukan pengujianuhipotesis denganumenggunakan
ujiuparametrik. TeknikPanalisis dataPyang digunakanPuntuk
mengujiPhipotesis dalamPpenelitian iniPmenggunakan
analisis variansPdua arah denganPsel yang tidakPsama.
TeknikPanalisis dataPanalisis variansiPdua arahPdengan sel
takPsama adalahPsebagaiPberikut:
a) Dua Arah Anova
1) DataPyang diperolehPberdistribusi normal
48

(parametrik), Psehingga dapatPdigunakan uji


ANOVAPdua arah. UjiPANOVA duaParah
adalah untukPmenguji perbedaan rata-rata pada
beberapa populasi secara bersamaan. Analisis
dataPmenggunakan teknikPANOVA duaParah
dengan selPyang tidakPsama. YangPdimaksud
dengan sel yang tidak sama adalahPfrekuensi
setiap sel tidak harusPsama. TujuanPdari two-
way ANOVAPadalah untukPmenguji tingkat
signifikansiPpengaruh duaPvariabel independen
terhadap satu variabel dependen. ModelPdata
dapat dinyatakan sebagai berikut::
Xijk = µ + αi + βj + (αβ)ij+ εijk
Dimana: P
Xijk =PObservasi padaPsubyek yangPdikenai
faktorPA (model pembelajaran) Pke-I danPfaktor B
(minat) kePj padaPpengamatanPke-k
µ = Rata-rataPbesar
αi = EfekPbaris ke-I padaPvariabel terikat,
denganPi= 1,2,3
βj = Efek kolom ke-j pada variabel terikat,
dengan j= 1,2
(αβ)ij = KombinasiPefek baris ke-IPdan kolomPke-
j pada variabelPterikat
εijk = Galat berdistribusi normal
i = 1,2,3 yaitu:
1=pembelajaranPdenganmodel pembelajaran
ARCS berbantu media animasi powtoon
2 = pembelajaranPdengan modelP
pembelajaran ARCS
3 = pembelajaranPdenganPmodel
pembelajaranPkonvensional
j = 1,2 yaituP1 =PJenis kelaminPlaki-laki
2 =PJenis kelaminPperempuan
ProsedurPdalam pengujianPanava duaPjalan, yaitu: P
a) H0A : αi = 0Puntuk setiapPi = 1,2,3 (tidakPada pengaruh
49

antarPbaris terhadap variabel terikat)


H1A : αi = Paling sedikit ada αi yang tidak nol (ada
pengaruh antar baris kolom terhadap variabel terikat)
b) H0B : βj = 0Puntuk setiap j = 1,2P (tidak adaPpengaruh
antarPkolom terhadapPvariabel terikat) P
H1B : βj = Palingusedikit adauyang tidakunol (uada
perbedaanupengaruh antarukolom terhadapuvariabeluterikat)
c) H0AB : (αβ)ij = 0Puntuk setiapPi = 1, 2 ,3Pdan j= 1, 2 (tidak
adaPpengaruh barisdan antar kolom terhadapPvariabel
terikat) u
H0AB : (αβ)ij = palingusedikit adausatu pasangu (αβ)ij (ada
pengaruhubaris danuantar kolomuterhadap variabeluterikat.
2) Komputasi

Bj Jenis Kelamis
Ai Laki- Perempuanu
lakiu (B2)
(B1)
ARCS berbantu n 11 n12

dengan media ∑ x 11 k ∑ x 12 k
k k
animasi Powtoon x̅ 11 x̅ 12
(A1)
∑ x 211 k ∑ x 212 k
k k
c 11 c 12
ss11 ss12
Model n21 n22
Modelu
Pembelajaran ARCSberbantuan ∑ x 21 k ∑ x 22 k
k k
P media cetak x̅ 21 x̅ 22
(A2)
∑ x 221 k ∑ x 222 k
k k
c 21 c 22
ss21 ss22

Konvensional n31 n32

berbantuan media ∑ x 31 k ∑ x 32 k
k k
cetak
(A3)
50

x̅ 31 x̅ 32
2
∑x 31 k ∑ x 232 k
k k
c 31 c 32
ss31 ss32

Dengan: P
A = ModelPpembelajaranP
B = JenisPkelamin pesertaPdidik
A1 = PembelajaranPmatematika denganPmodel
ARCS berbantu media animasi powtoon
A2 =Model ARCSberbantuan media cetak
A3 = Model konvensional berbantuan media
cetak
B1 = JenisIkelamin laki-lakiP
B2 = JenisPkelamin perempuanP
ABijP= HasilPtes kemampuanPpemahamanPkonsep
matematisPpeserta didikPdengan modelPi denganPjenis
kelaminPj = (I = 1,2,3 danPj = 1,2) P
Padauanalisis duaujalan denganusel
takusamaudidefinisikan notasi-notasiusebagaiuberikut:
nij : UkuranPsel ijP (selpadaPbaris ke-IPdan
kolomke-j)
: BanyaknyaPdata amatanPpada selPij
: FrekuensiPsel ijP
n̅ h : RataanPharmonik frekuensiPseluruh selP
pq
n̅ h : Ʃi
√ nij
N : Banyaknya seluruhPdata amatanP
N : Ʃ i , j nij
( x )²
SSij : ∑ x 2ijk - ∑n ijk
ij
´ IJ
AB : rataanPpada sel ij
Ai ´ IJ
= Ʃ i AB : jumlahPrataan padaPbaris
51

ke-iP
Bj ´ IJ
= Ʃ i AB : jumlahPrataan padaPkolom
ke-jP
G = Ʃ i AB´ IJ : jumlahPrataan semuaPsel
UntukPmemudahkan perhitungan, Pdidefinisikan
besaran-besaranP (a), (b), (c), (d), €,Psebagai berikut:
G2 A 2i ´2
(a)= (c)= Ʃ i (e)= Ʃ i AB ij
pq q

B2j
(b)= Ʃ i , j ss ij (d)= Ʃ j
p

DerajatPkebebasan untukPmasing-masing
jumlahPkuadrat tersebutPadalah:
dkA P= p-1P dkTP= N-1P
dkB = q-1P dkGP= N-pqP
dkA B = (p-1)(q-1) P
BerdasarkanPjumlah kuadratPdan derajatPkebebasan
masing-masingPdiperoleh rataanPkuadrat berikut: P
JKB
RKB P =
dkB

JKAB
RKABP=
dkAB

JKG
RKG =
dkG

JKA
RKA =
dkA

3) Statistik Uji
RKA
a) UntukuH0A adalahuFA =
RKG
52

yangumerupakanunilai dari
variabelurandomPyanguberdistribusiPF denganP
derajatPkebebasan p – 1 danPN –pq
RKB
b) UntukuH0B adalahuFb = yangumerupakanunilai
RKG
dari variabek randomuyang berdistribusiuF dengan
derajatukebebasanu (q-1) dan N-pq
RKAB
c) UntukPH0AB adalahFab = Pyang
RKG
merupakanPnilai dariPvariabelPrandom
yangPberdistribusi FPdengan derajatPkebebasanP (p-
1)(q-1) danPN-pq.
4) DaerahPKritik
1) DaerahPkritik FaadalahPDK =P{Fa |Fa˃Fα: P-1, N-pq }
2) DaerahPkritik Fb adalahPDK =P{Fb | Fb ˃ Fα: q-1, N-pq }
3) DaerahPkritik Fab adalahPDK =P{Fab | Fab ˃ Fα:( p-1) (q-1),
N-pq }

5) Keputusan Uji
H0 ditolakPjika FhitungPterletak didaerahPkritik
6) RangkumanPAnalisis
Tabel 3.9
RangkumanPAnalisis AnavaPDua Arah

Su J D R F F
mbe K K K h t
r P P P i a
t b
u e
n l
g

Kol J P R F F
om K q K b t
P B - B P a
(B) P 1 P b
e
l
53

Bari J P R F F
sP K p K a t
(A) A - A P a
P 1 P b
P e
l
P

Inte J ( R F F
raks K q K a t
i A - A b a
(AB B 1 B P b
)P P ) P e
( l
p P
-
1
)
P

Gal J P R - -
at K n K P
(G) G - G
P P 1

Tot J P - - -
alP K r-
T 1
P

a)UjiPKomparas gandaPdengan MetodePScheffe


Uji komparasi dengan metodePScheffe
Pdigunakan sebagaiPtindak lanjut dariPanalisis
variansPdua arah karena hasilPanalisis varians
menunjukkanPbahwa hipotesisPnol ditolak. UjiPkomparasi
berganda denganPmetode Scheffe'PdilakukanPuntuk
mengetahuiPperbedaan mean setiapPpasanganPkolom
denganPlangkah KPsebagaiPberikut:
54

a. Identifikasi semuaPpasangan perbandinganPyang tersedia


dari mean P.
b. Merumuskan hipotesis yang sesuai dengan perbandinganN.
c. Menentukan tingkat signifikansi ( ) = 0,05
d. Carilah nilai statistik uji F dengan menggunakan rumus

( x́ i−x́ j ) ²
F i− j=
berikut:
RKG
( n1 + n1 )
i j

Keterangan:
Fi-j = nilai Fobs pada perbandingan kolom
ke-I dan kolom ke-j
x́ i = rataan pada kolom ke-i
x́ j = rataan pada kolom ke-j
RKG = rataan kuadrat galat, yang
diperoleh dari perhitungan analisis variasi
ni = ukuran sampel kolom ke-i
nj = ukuran sampel kolom ke-j
a. Daerah kritik (DK) = {F| F ˃ (q-1) Fα: q-1, N-pq }
b. Menentukanukeputusanujiukemudian menentukan
kesimpulanu.
“Jika data normalitas dan homogenitas tidak
terpenuhi, maka akan digunakan uji non
parametrik yaitu Kruskal Wallis. UjiuKruskal
Wallisumerupakan ujiunon parametrikuyang
digunakanuuntuk mengujiuk sampeluindependen
jika data berbentuk ordinal. ..”
b) Uji KruskalPWallis
Jika dataMtidak berdistribusiMnormal, maka
pengujiannyaPmenggunakanOuji non parametrik
yaitu uji KruskalOWallis. Uji KruskaluWallisuadalah
ujiunonparametrikAyangudigunakan untukumenguji
kusampel independentubila datanyauberbentuk
ordinal. uUji KruskaluWallis jugaubisa digunakan
ketikauasumsi kenormalanudan homogenitasutidak
55

terpenuhiu
Langkah-langkahMujiMKruskalPWallisPsebagai
berikut48:
1) Hipotesis
H0 :µ1 = µ2 = µ3 = µ4 (semuaunilai tengahusama)
H1 :µi ≠µj, untukui ≠ j (adasekurag-kurangnya
sepasang nilaiutengah µi dan µjuyang tidakusama )
2
12 k Ri
2) MencariuH = Ʃ i=1 −3 ( N +1 )
N ( N +1 ) ni
Keterangani:
Ri : JumlahPperingkat contohPke-i
N : Ʃ ki=1 ni
3) Menentukan taraf signifikansi yaitu α = 0,05
2 2
4) Mencari x tabel =x(α ,k−1)
5) Kesimpulan : Jika H < X2tabel, maka H0 diterima

48
Ibid, h. 129-130
DAFTAR PUSTAKA
“Abi Fadila, Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristic Vee Terhadap
Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik. Desimal:
Jurnal Matematika, 1 (3), 2018, 257-264,” .

“Abu Ahmadi Dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar Edisi Revis,


(Jakarta : Rineka Cipta 2008) , h. 145,”

“Agus Suprijono, Cooperative Learning,( Yogyakarta : Celana Timur,


2015 ),h.185,”

“Al-Quran Dan Terjemahnya, (Bandung:Semesta Al-Qur’a.


2013),h.5977,”

“Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta Raja


Grafindo, 2011),.h. 66.,”

“Andini Sukma Widiawati, Ucu Koswara, Implementasi Model


Pembelajaran Resource-Based Learning Berbantuan Program
Geogebra Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis, Journal of Research in
Mathematics Learning and Education, Volume I Nom,”

“Angga Murizal, Dkk., Pemahaman Konsep Matematis Dan Model


Pembelajaran Quantum Teaching, Jurnal Pendidikan
Matematika, Vol. 1 No. 1 (2012),.h.20,”

“Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada, 2016) h.3,”

“Baharuddin. 2016. Pendidikan Psikologi Perkembangan. Yogyakarta:


Ar-Ruszz Media. 2016, Hal 196.” Muhammad Taufik
Fathurrohman.
“Budiyono, Statistik Untuk Penelitian (Surakarta: Sebelas Maret
University Press, Cet Ke-3, 2009), h. 228.,”

“Daniel Djuned. Konflik Keagamaan Dan Solusinya Dalam Syamsul


Rijal et.al. Filsafat, Agama Dan Realitas Sosial. (Banda Aceh:
Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry, 2004). Hlm 81-82.,”

“Dapertemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjamahan, (Bandung :


Diponogoro, 2013),h.543,”

“Darmadi.Pengembangan Model Dan Metode Pembelajaran Dalam


Dinamika Belajar Siswa. (Yogyakarta: Deepublish. 2017)h.
42,”

“Diana, D. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Attention,


Relevance, Confidence, Dan Satisfaction (ARCS) Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Kelas V MIN 10 Bandar
Lampung.Skripsi.Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan.
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lam,”

“Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Kasara.2011,” n.d.


“Djamarah, S. B., & Zain, A. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta. 2015. Hal 136,”

“Eveline Siregar,Teori Belajar Dan Pembelajaran,Op Cit, h. 53,”

Farida, Farida. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristic Vee


Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Dan Komunikasi
Matematis Peserta Didik Kelas Viii Mts Guppiibabatan
Lampung Selatan Tahun Pelajaran.” Al-Jabar : Jurnal
Pendidikan Matematika 6, no. 2 (December 18, 2015): 114
“Graham, Bruce. Powtoon: Power Up Your PowToon Studio Project.
Birmingham UK: Packt Publishing Ltd. 2015, Hal 7,”

“Hatibku.‘Kemampuan Otak Laki-Laki Dan Perempuan, Mana Yang


Lebih Unggul’. (On-Line) Tersedia Di:
Http://Hatibku.Wordpress.Com/221-2/ (05 April 2021).,”

“Hawi, Akmal. 2014. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2014, Hal 101,”.

“Jamil, M M. (2019).Optimalisasi Model ARCS Dalam Pembelajaran


Saintifik Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik
Pada Peminatan Mata Pelajaran Geografi Di Kelas
Matematika Ilmu Alam.Geografic Education Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesi,”.

“Lestari, K E. (2015). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung:


Refika Aditama . 2015, Hal 81,”.

“M. Yusuf T, Mutmainnah Amin, ‘Pengaruh Mind Map Dan Gaya


Belajar Terhadap Hasil Belajar, Matematika Siswa’, 01 (1)
(2016) 85-92, Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah
Vol.01/1/2016, Juni 2016, h. 87& Amin, 2016), h. 87.,”

“Makarius. Edutaiment: Using Tecnology to Enhance the


Management Learner Experience. Managenent Teaching
Riview 2 (1). 2017, Hal 17-25,”

“Mano & M. Idris, Strategi, Metode Dan Teknik Mengajar


(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h. 51.,”.

“Nilam Jelfa Rani Gumanti, Pengaruh Pendekatan ACCELERATED


LEARNING Terhadap Kecerdasan Logis Matematis Ditinjau
Dari Jenis Kelamin, Skripsi Pendidikan Matematika, IAIN
Raden Intan Lampung, h.8.,”.

“Nurrany Fatimah, Abdul Aziz Abdullah, ‘Pengaruh Strategi Motivasi


Attention, Relevance, Confidance, Satisfaction (ARCS)
Dalam Model Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis ’,Jurnal Inovasi
Pendidikan Fisika, V,” .

“One.Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Audiovisual


Powtoon Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di
Madrasah Aliyah. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Universitas Tanjungpura Pontianak, 2017 8(3): 4- 9.,”.

“Pangestu & Wafa.Pengembangan Multimedia Interaktif Powtoon


Pada Mata Pelajaran Ekonomi Bahasan Kebijakan Moneter
Untuk Siswa Kelas XI IPS Di SMA Negeri 1 Singosari.Jurnal
Pendidikan Ekonomi, 11 (1), 2018 Hal 71-79,”.

“Rahmawati dan Fadila Abi, Pengaruh Strategi Pembelajaran


Heuristic Vee Terhadap Pemahaman Konsep Matematis
Peserta Didik, Desimal: Jurnal Matematika.” Accessed July 1,
2021.

“Farida, Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Himpunan


Melalui Pembelajaran Matematika Dengan Media Articulate
Studio’13, JSHP : Jurnal Sosial Humaniora Dan Pendidikan.”
Accessed July 1, 2021.

“Pramitha Sari, Pemahaman Konsep Matematika Siswa Pada Materi


Besar Sudut Melalui Pendekatan PMRI, Jurnal Pendidikan
Matematika, Vol. 2 No. 1 (2017),.h.44.,”
“Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam
Kurikulum 2013.(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2014) h. 24,”

“Sitiva Mufida, Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Mapping I Dan


Jenis Kelamin Terhadap Hasil Belajar Matematika, Skripsi
Pendidikan Matematika, STAIN Tulungagung,.h.31.,”

“Spiltank, Ilya. 2013. Cartoons in the Classroom. Birmingham UK:


Packt Publishing Ltd 2013, Hal 7,”

“Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta,


2010). h. 274,”

“Suherti, E, & Rohimah, S,M. Bahan Ajar Mata Kuliah Pembelajaran


Terpadu. Universitas Pasundan( Bandung: Bandung, 2016) h.
1,”

“Sulistiani, ‘Efektivitas Pembelajaran ARCS (Attention, Relevance,


Confidance, Statisticfaction) Berbantuan Alat Peraga
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika Peserta
Didik Pada Pokok Bahasan Segi Empat,’ Jurnal Matematika
Institut Agama Islam Semar,”

“Tohirin, Pskologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Hlm.165,”

“Wardono Jakarimba. ‘Jenis Kelamin Dan Gender’. (On-Line)


Tersedia Di:
Http://Wardonojakarimba.Blogspot.Co.Id/2011/06/Jenis-
Kelamin-Dan-Gender.Html (04 April 2021).,”

“Yaumi, M. (2014). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran.( Jakarta:


KENCANA. 2014) h. 243,”.
“Zubaidah Amir MZ, Perspektif Gender Dalam Pembelajaran
Matematika, Jurnal Pendidikan, Universitas Pendidikan
Indonesia, Vol. XII No. 1 Juni Th. 2013, Bandung, h.15.,” .

Anda mungkin juga menyukai