Robin Hernandes 1911011071 Tugas Pak Ayi
Robin Hernandes 1911011071 Tugas Pak Ayi
Npm : 1911011071
Prodi : S1 Manajemen
Mata kuliah : Msdm international
1. Jeff bezos
Profil :
Jeffrey Preston Bezos lahir 12 Januari 1964) adalah pengusaha terkaya di dunia
sepanjang sejarah modern. Ia adalah pendiri, chairman, CEO, presiden dan pemilik
saham mayoritas perusahaan teknologi terbesar di dunia Amazon.com. Kekayaan
bersihnya US$ 205 Miliar. Lulusan Universitas Princeton, Bezos pernah menjadi
anggota Phi Beta Kappa, bekerja sebagai analis keuangan untuk D. E. Shaw & Co.
sebelum mendirikan Amazon pada tahun 1994. Ia pernah dipilih sebagai Person of the
Year oleh majalah TIME.
Perkiraan kekayaan :
2. Tim cook
Raksasa teknologi Apple menaikkan gaji CEO Tim Cook pada akhir 2020.
Perusahaan menyebut kenaikan gaji bosnya itu sekitar 28% menjadi US$ 14.769.259
setara Rp 206,7 miliar (kurs Rp 14.000/US$). Gaji yang dimaksud adalah pendapatan
yang diterima Cook selama 2020 alias masa pandemi, termasuk di dalamnya bonus
dan kompensasi juga. Jika dibagi 12 bulan maka setiap bulannya Cook terima sekitar
Rp 17 miliar.
Dikutip dari Business Insider, Senin (11/1/2021) sedangkan gaji Cook pada 2019 lalu
sebesar US$ 11.555.466. Menurut analisis Bloomberg, Cook kini menyandang status
miliuner berkat gabungan pendapatannya itu dengan nilai saham Apple miliknya.
3. Bharat Desai
Profil :
Bharat Desai adalah wirausahawan Amerika yang memiliki kekayaan bersih sebesar $
2,6 miliar. Lahir pada tahun 1952 di Kenya, dibesarkan di India, Desai adalah pendiri
Syntel, pemasok multinasional teknologi terpadu dan layanan bisnis AS. Setelah lulus
dari Institut Teknologi di Mumbai, India, ia pindah ke Amerika Serikat pada tahun
1976, untuk bekerja sebagai programmer untuk Tata Consultancy Services. Beberapa
tahun kemudian, ketika dia masih belajar untuk gelar MBA di University of
Michigan, Desai dan calon isterinya pada saat itu, Neerja Sethi, meluncurkan Syntel
sebagai operasi bootstrap senilai $ 2.000. Perusahaan ini go public pada tahun 1997,
dan saat ini, memegang lebih dari 21.000 karyawan di seluruh dunia. Pada tahun
2009, Desai mengundurkan diri dari posisi Chief Executive, tetapi tetap menjabat
sebagai Ketua. Selain itu, Desai menerima banyak penghargaan bergengsi, termasuk
Pengusaha tahun 1996 dari USA Today dan NASDAQ serta Award Pengusaha 1999
dari Universitas Harvard. Dia juga duduk di banyak Dewan lembaga pendidikan
seperti Siswa di Free Enterprise, Sekolah Bisnis Stephen M. Ross di Universitas
Michigan dan Sekolah Pemerintahan John F. Kennedy di Universitas Harvard
pasangan Bharat Desai & Neerja Sethi memiliki harta US$ 2,4 miliar dari bisnis
perusahaan penyalur tenaga kerja Syntel.
4. Eren Ozmen
Profil :
Pilihan Eren meninggalkan Turki pada 1980-an tidak sia-sia. Setelah susah payah
bekerja siang hari di bank dan bersekolah pada malam hari, membuat mimpinya pergi
ke Amerika terwujud Ia kini dikenal publik sebagai miliader sekaligus pengusaha
Turki-Amerika yang sukses.. Eren dan suaminya, Fatih awalnya membeli Sierra
Nevada Corporation pada tahun 1994 dan membangun menjadi perusahaan teknologi
ruang angkasa, penerbangan, dan elektronik yang canggih untuk memenuhi
kebutuhan pasar internasional. Di bawah kendali Eren, perusahaan ini tumbuh dari
perusahaan yang diisi 20 orang karyawan menjadi perusahaan global yang bernilai
miliaran dollar. Perusahaan yang bermarkas di Nevada ini telah mengakuisisi 19
perusahaan lain di 34 lokasi yang terletak di 19 negara bagian AS, Inggris, Jerman,
Turki dengan
melibatkan lebih dari 3.000 karyawan
Kekayaan :
Eren Ozmen berhasil membangun bisnis teknologi di bidang penerbangan dan
pertahanan, melalui perusahaannya bernama, Sierra Nevada Corp. Eren masuk dalam
daftar wanita terkaya di AS bersama dengan pengusaha dan selebritas seperti, Kylie
Jenner, Oprah Winfrey dan Rihanna.
Forbes mencatat, kekayaan Eren sampai hari ini mencapai US$ 1,4 miliar. Dia
menduduki jabatan tertinggi sebagai presiden dan pemegang saham mayoritas Sierra
Nevada.
5. Patrick Soon-Shiong
Profil :
Dr. Soon-Shiong. Pada tahun 1991, Patrick meninggalkan UCLA dan mendirikan
perusahaan bioteknologi bernama Abraxis BioScience. Menggunakan koneksi
ayahnya di China, Patrick mulai membuat produsen obat generik. Tidak ada yang
gila. Hanya menjalankan pabrik obat generik. Sebaliknya, perusahaan akhirnya
mengembangkan apa yang akhirnya menjadi obat revolusioner yang digunakan dalam
pengobatan kanker payudara, paru-paru dan pankreas. Obat, Abraxane, telah
disetujui oleh FDA untuk mengobati kanker payudara yang resisten terhadap kemo
therapy pada tahun 2005. FDA Eropa menyetujui obat tersebut pada tahun 2008. Pada
tahun 2009, Abraxane menghasilkan $ 315 juta dalam pendapatan per tahun. Pada
2010 Abraxis BioScience, yang masih dimiliki oleh Patrick Soon-Shiong, diakuisisi
oleh perusahaan biotek Amerika Celgene untuk $ 3 miliar dalam persediaan.
Selama tiga tahun berikutnya, harga saham Celgene melonjak hampir 200% Dan
ternyata, akuisisi ini akan segera menjadi kesuksesan terbesar kedua Patrick di dunia
bisnis.